Anda di halaman 1dari 3

TOPIK

21. Akreditasi Rumah Sakit SNARS Edisi 1


ARK : Akses RS dan Kontinuitas Pelayanan
AP : Assesmen Pasien
PAP : Pelayanan dan Asuhan Pasien
PAB : Pelayanan Anestesi dan Bedah
HPK : Hak Pasien dan Keluarga
MKE : Manajemen dan komunikasi dan Edukasi
PPI : Pencegahan dan pengendalian Infeksi
MIRM : Manajemen Informasi dan Rekam Medis
SKP : Sasaran dan Keselamatan Pasien
PKPO : Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Obat
PMKP : Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
TKRS : Tata Kelola Rumah Sakit
MFK : Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
KKS : Kompetensi dan Kewenangan Staf
PROGNAS : Program Nasional ( Geriatri, TB Dots, HIV, Ponek, PPRA).

Akreditasi SNARS Edisi 1


paripurna 3 th sekali
madya 1 th sekali
pratama 1 th sekali

Keputusan Akreditasi
Rumah Sakit Pendidikan
Tidak lulus akreditasi
 Rumah sakit tidak lulus akreditasi bila dari 16 bab yang di survei mendapat nilai
kurang dari 60 %
 Bila rumah sakit tidak lulus akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang
setelah rekomendasi dari surveior dilaksanakan.
Akreditasi tingkat dasar
 Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar bila dari
16 bab yang di survei hanya 4 bab, dimana salah satu babnya adalah Institusi
pendidikan pelayanan kesehatan, mendapat nilai minimal 80 % dan 12 bab
lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20 %
Akreditasi tingkat madya
 Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat madya bila dari
16 bab yang di survei ada 8 bab, dimana salah satu babnya adalah Institusi
pendidikan pelayanan kesehatan, mendapat nilai minimal 80 % dan 8 bab
lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20 %
Akreditasi tingkat utama
 Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat utama bila dari
16 bab yang di survei ada 12 bab, dimana salah satu babnya adalah Institusi
pendidikan pelayanan kesehatan mendapat nilai minimal 80 % dan 4 bab
lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20 %
Akreditasi tingkat paripurna
 Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat paripurna bila
dari 16 bab yang di survei semua bab mendapat nilai minimal 80 %

Status akreditasi berlaku selama tiga tahun kecuali ditarik oleh KARS. Status akreditasi
berlaku surut sejak hari pertama pelaksanaan survei rumah sakit atau saat survei ulang. Pada
akhir tiga tahun siklus akreditasi rumah sakit, rumah sakit harus melaksanakan survei ulang
untuk perpanjangan status akreditasi.

Fungsi Akreditasi
untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi.

22. Akreditasi JCI


Elemen Penilaian
I. Standar-standar Yang Berfokus Pasien
a. Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) / International Patient Safety
Goals (IPSG)
b. Akses ke Perawatan dan Kesinambungan Perawatan (APKP) / Access to Care and
Continuity of Care (ACC)
c. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) / Patient and Family Rights (PFR)
d. Asesmen Pasien (AP) / Assessment of Patients (AOP)
e. Perawatan Pasien (PP) / Care of Patients (COP)
f. Perawatan Anestesi dan Bedah (PAB) / Anesthesia and Surgical Care (ASC)
g. Manajemen dan Penggunaan Obat-obatan (MPO) / Medication Management and
Use (MMU)
h. Penyuluhan Pasien dan Keluarga Pasien (PPKP) / Patient and Family Education
(PFE)

II. Standar-standar Manajemen Organisasi Pelayanan Kesehatan


a. Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) / Quality Improvement and
Patient Safety (QPS)
b. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)/ Prevention and Control of Infections
(PCI)
c. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Arah (TKKA) / Governance, Leadership, and
Direction (GLD)
d. Manajemen dan Keamanan Fasilitas (MKF) / Facility Management and Safety
(FMS)
e. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) / Staff Qualifications and Education (SQE)
f. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) / Management of Communication
and Information (MCI)

 Apa hubungan JCI dengan The Joint Commission?


JCI adalah versi internasional dari The Joint Commission (USA); Misi JCI adalah
memperbaiki kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan di masyarakat internasional.
 Apa maksud dan tujuan inisiatif akreditasi JCI?
Akreditasi JCI adalah berbagai inisiatif yang dirancang untuk menanggapi
meningkatnya kebutuhan seluruh dunia akan sebuah sistem evaluasi berbasis standar di
bidang perawatan kesehatan.
Tujuannya adalah untuk menawarkan kepada masyarakat internasional proses objektif
untuk mengevaluasi organisasi pelayanan kesehatan yang berbasis standar.
Dengan demikian diharapkan program ini akan menstimulasi perbaikan yang
berkelanjutan dan terus-menerus dalam organisasi-organisasi pelayanan kesehatan
lewat penerapan standarstandar konsensus internasional, Sasaran Internasional
Keselamatan Pasien (International Patient Safety Goals), didukung oleh pengukuran
data sebagai tambahan untuk standar bagi rumah sakit yang terdapat di edisi keempat
ini, JCI juga telah mengembangkan standar dan program akreditasi sebagai berikut:
• Rawat Jalan (Ambulatory Care)
• Laboratorium Klinik (Clinical Laboratories)
• Pusat Pelayanan Primer (Primary Care Center)
• Perawatan Berkelanjutan (The Care Continuum; perawatan di rumah, hidup dengan
dibantu, perawatan jangka panjang, perawatan di rumah sakit hingga ajal menjemput)
• Pelayanan Transportasi Medik (Medical Transport Organization) JCI juga
menawarkan sertifikasi program perawatan klinis, seperti program untuk perawatan
stroke, perawatan jantung, atau penggantian sendi.

Program akreditasi JCI didasarkan pada kerangka kerja standar internasional yang
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Semua akreditasi JCI dan program sertifikasi
bercirikan sebagai berikut:
• Standar konsensus internasional, dikembangkan dan dikelola oleh sebuah gugus tugas
internasional, dan disetujui Dewan internasional, yang merupakan dasar program
akreditasi.
• Filosofi yang mendasari standar didasarkan pada prinsip manajemen bermutu yang
terus-menerus diperbaiki mutunya.
• Proses akreditasi ini dirancang untuk mengakomodasi faktor hukum, agama, dan/atau
faktor budaya di sebuah negara tertentu. Meski standar yang ditetapkan bersifat
seragam demi harapan tinggi untuk keselamatan dan kualitas perawatan pasien, proses
akreditasi juga mempertimbangkan sejauh mana kondisi khas negara tertentu dapat
memenuhi harapan tinggi tersebut.
• Tim survei lapangan dan penentuan agenda survei akan bervariasi tergantung pada
besar-kecilnya organisasi pelayanan kesehatan dan jenis layanan yang diberikan.
Sebagai contoh, sebuah organisasi multispesialis raksasa mungkin memerlukan survei
empat atau lima hari oleh dokter, perawat, dan administrator, sementara rumah sakit
dengan 50 tempat tidur dan spesialisasi di satu bidang mungkin hanya memerlukan
survei lebih pendek dengan tim yang lebih kecil.
• Akreditasi JCI ini dirancang agar absah, dapat dipercaya, dan objektif. Berdasarkan
analisis hasil survei, keputusan akreditasi akhir dibuat oleh komite akreditasi
internasional.

Anda mungkin juga menyukai