Anda di halaman 1dari 4

Nama : Okki Wahyu Atikasari

NIM : 201801080

Kelas : 3B/S1 Keperawatan

RESUME AKREDITASI RUMAH SAKIT (STANDAR NASIONAL AKREDITASI


RUMAH SAKIT (SNARS)

1.1 Pengertian Akreditasi RS


Akreditasi rumah sakit adalah penelitian (assessment) atau pengakuan terhadap rumah sakit
yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggaraan akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit tersebut memenuhi standar rumah sakit
yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan.
(KARS, 2017)
1.2 Pengertian KARS
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)adalah suatu lembaga independen dalam negeri
sebagai pelaksana akreditasi Rumah Sakit yang bersifat fungsional dan non-struktural. Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS), menjadi Komisi yang mengatur Akreditasi Rumah Sakit di
Indonesia.
1.3 Tujuan Akreditasi RS
Tujuan akreditasi adalah untuk menentukan rumah sakit tersebut memenuhi standar yang
dirancang untuk memperbaiki standar keselamatan dan mutu pelayanan. Akreditasi menunjang
komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan
pasien, memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya
mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. (Kemenkes, 2011).
1.4 Standard Akreditasi
Ketentuan penggunaan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 adalah rumah sakit
pendidikan 16 bab dan Rumah Sakit non pendidikan 15 bab (KARS, 2017).
1.4.1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
1.4.2 Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK)
1.4.3 Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
1.4.4 Asesmen Pasien (AP)
1.4.5 Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
1.4.6 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
1.4.7 Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
1.4.8 Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
1.4.9 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
1.4.10 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
1.4.11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
1.4.12 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
1.4.13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS)
1.4.14 Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
1.4.15 Program Nasional (menurut angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka
kesehatan ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS, menurunkan angka
kesakitan tuberkulosis, pengendalian resistensi antimikroba dan pelayanan geriatri)
1.4.16 Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP).
1.5 Kebijakan Penentuan Kelulusan
Kebijakan Penentuan Kelulusan Berdasarkan (KARS, 2017) proses akreditasi terdiri dari
kegiatan survei oleh tim surveior. KARS akan memberikan penghargaan kepada rumah sakit
sesuai dengan pemenuhan dan kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi. Pengambilan
keputusan oleh KARS tersebut yaitu sebagai berikut:
1.5.1 Tipe Rumah Sakit Berdasarkan Pendidikan
a. Rumah Sakit Pendidikan
 Akreditasi tingkat dasar
Dari 16 bab yang disurvei hanya 4 bab, dimana salah satu babnya adalah
institusi pendidikan pelayanan kesehatan, mendapat nilai minimal 80% dan 12
bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20%.
 Akreditasi tingkat madya
Dari 16 bab yang disurvei ada 8 bab, dimana salah satu babnya adalah institusi
pendidikan pelayanan kesehatan mendapat nilai minimal 80% dan 8 bab
lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%
 Akreditasi tingkat utama
Dari 16 babnya disurvei ada 12 bab dimana salah satu babnya adalah institusi
pendidikan, pelayanan kesehatan mendapatkan nilai minimal nilai 80% dan 4
bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%
 Akreditasi tingkat paripurna
Dari 16 bab yang disurvei semua bab mendapat nilai minimal 80%. Rumah
sakit tidak lulus akreditasi bila nilai kurang dari 60%.
b. Rumah Sakit Non Pendidikan
 Akreditasi Tingkat Dasar.
Dari 15 bab yang di survei hanya 4 bab yang mendapat nilai minimal 80% dan
11 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%.
 Akreditasi Tingkat Madya.
Dari 15 bab yang di survei ada 8 bab yang mendapat nilai minimal 80% dan 7
bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%.
 Akreditasi Tingkat Utam.
Dari 15 bab yang disurvei ada 12 bab yang mendapat nilai minimal 80% dan 3
lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%.
 Akreditasi Tingkat Paripurna.
Dari 15 bab yang di survei semua bab mendapat nilai minimal 80%.
1.6 Penentuan Kelulusan Akreditasi RS
Dari 15 bab yang disurvei, semua mendapat nilai kurang dari 60%. Untuk rumah sakit yang
tidak lulus akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang setelah rekomendasi dari surveior
dilaksanakan. (KARS, 2017)
1.7 Masa Berlaku Status Akreditasi
Masa berlaku status akreditasi status akreditasi berlaku selama tiga tahun kecuali ditarik oleh
kars. Status akreditasi berlaku surut sejak hari pertama pelaksanaan survei rumah sakit atau saat
survei ulang. (KARS, 2017)
1.8 Jenis Survey Akreditasi
1.8.1 Survei Awal
Survei langsung penuh pertama pada Rumah Sakit. Survei remedial evaluasi langsung
yang dijadwalkan paling lambat 6 bulan setelah survei awal
1.8.2 Survei Ulang
Survei Rumah Sakit setelah siklus akreditasi 3 tahun. Survei remedial evaluasi langsung
yang dijadwalkan paling lambat 6 bulan setelah survei awal
1.8.3 Survei Verifikasi
Survei verifikasi dilaksanakan 1 tahun dan 2 tahun setelah survei akreditasi awal atau
survei awal untuk melakukan verifikasi terhadap Perencanaan Perbaikan Strategis
(PPS).
1.8.4 Survei Terfokus
Survei terfokus adalah survei langsung yang terbatas dalam lingkup, konten, dan
lamanya, dan dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang suatu masalah, standar
atau elemen penilaian secara spesifik

Anda mungkin juga menyukai