RESUME AKREDITASI RUMAH SAKIT (STANDAR NASIONAL AKREDITASI
RUMAH SAKIT (SNARS)
1.1 Pengertian Akreditasi RS
Akreditasi rumah sakit adalah penelitian (assessment) atau pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggaraan akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit tersebut memenuhi standar rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan. (KARS, 2017) 1.2 Pengertian KARS Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)adalah suatu lembaga independen dalam negeri sebagai pelaksana akreditasi Rumah Sakit yang bersifat fungsional dan non-struktural. Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), menjadi Komisi yang mengatur Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia. 1.3 Tujuan Akreditasi RS Tujuan akreditasi adalah untuk menentukan rumah sakit tersebut memenuhi standar yang dirancang untuk memperbaiki standar keselamatan dan mutu pelayanan. Akreditasi menunjang komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. (Kemenkes, 2011). 1.4 Standard Akreditasi Ketentuan penggunaan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 adalah rumah sakit pendidikan 16 bab dan Rumah Sakit non pendidikan 15 bab (KARS, 2017). 1.4.1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 1.4.2 Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK) 1.4.3 Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 1.4.4 Asesmen Pasien (AP) 1.4.5 Pelayanan Asuhan Pasien (PAP) 1.4.6 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 1.4.7 Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) 1.4.8 Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) 1.4.9 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 1.4.10 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1.4.11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 1.4.12 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 1.4.13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 1.4.14 Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM) 1.4.15 Program Nasional (menurut angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS, menurunkan angka kesakitan tuberkulosis, pengendalian resistensi antimikroba dan pelayanan geriatri) 1.4.16 Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP). 1.5 Kebijakan Penentuan Kelulusan Kebijakan Penentuan Kelulusan Berdasarkan (KARS, 2017) proses akreditasi terdiri dari kegiatan survei oleh tim surveior. KARS akan memberikan penghargaan kepada rumah sakit sesuai dengan pemenuhan dan kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi. Pengambilan keputusan oleh KARS tersebut yaitu sebagai berikut: 1.5.1 Tipe Rumah Sakit Berdasarkan Pendidikan a. Rumah Sakit Pendidikan Akreditasi tingkat dasar Dari 16 bab yang disurvei hanya 4 bab, dimana salah satu babnya adalah institusi pendidikan pelayanan kesehatan, mendapat nilai minimal 80% dan 12 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20%. Akreditasi tingkat madya Dari 16 bab yang disurvei ada 8 bab, dimana salah satu babnya adalah institusi pendidikan pelayanan kesehatan mendapat nilai minimal 80% dan 8 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20% Akreditasi tingkat utama Dari 16 babnya disurvei ada 12 bab dimana salah satu babnya adalah institusi pendidikan, pelayanan kesehatan mendapatkan nilai minimal nilai 80% dan 4 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20% Akreditasi tingkat paripurna Dari 16 bab yang disurvei semua bab mendapat nilai minimal 80%. Rumah sakit tidak lulus akreditasi bila nilai kurang dari 60%. b. Rumah Sakit Non Pendidikan Akreditasi Tingkat Dasar. Dari 15 bab yang di survei hanya 4 bab yang mendapat nilai minimal 80% dan 11 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%. Akreditasi Tingkat Madya. Dari 15 bab yang di survei ada 8 bab yang mendapat nilai minimal 80% dan 7 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%. Akreditasi Tingkat Utam. Dari 15 bab yang disurvei ada 12 bab yang mendapat nilai minimal 80% dan 3 lainnya tidak ada yang mendapat nilai di bawah 20%. Akreditasi Tingkat Paripurna. Dari 15 bab yang di survei semua bab mendapat nilai minimal 80%. 1.6 Penentuan Kelulusan Akreditasi RS Dari 15 bab yang disurvei, semua mendapat nilai kurang dari 60%. Untuk rumah sakit yang tidak lulus akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang setelah rekomendasi dari surveior dilaksanakan. (KARS, 2017) 1.7 Masa Berlaku Status Akreditasi Masa berlaku status akreditasi status akreditasi berlaku selama tiga tahun kecuali ditarik oleh kars. Status akreditasi berlaku surut sejak hari pertama pelaksanaan survei rumah sakit atau saat survei ulang. (KARS, 2017) 1.8 Jenis Survey Akreditasi 1.8.1 Survei Awal Survei langsung penuh pertama pada Rumah Sakit. Survei remedial evaluasi langsung yang dijadwalkan paling lambat 6 bulan setelah survei awal 1.8.2 Survei Ulang Survei Rumah Sakit setelah siklus akreditasi 3 tahun. Survei remedial evaluasi langsung yang dijadwalkan paling lambat 6 bulan setelah survei awal 1.8.3 Survei Verifikasi Survei verifikasi dilaksanakan 1 tahun dan 2 tahun setelah survei akreditasi awal atau survei awal untuk melakukan verifikasi terhadap Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS). 1.8.4 Survei Terfokus Survei terfokus adalah survei langsung yang terbatas dalam lingkup, konten, dan lamanya, dan dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang suatu masalah, standar atau elemen penilaian secara spesifik
Hasil Akreditasi Dan Akreditasi Ulang Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Menyampaikan Hasil Akreditasi Kepada Kementerian Kesehatan Melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Paling Lambat 5