Anda di halaman 1dari 28

SENTRALISASI OBAT

Mata Kuliah :
KEPERAWATAN MANAJEMEN
KELOMPOK 4
1. Sulis Tri Wahyuni
(201801047)
2. Halimatus Sa’diyah
(201801049)
3. Angga Febrianto
(201801070)
4. Rizki Amalia Nur
(201801074)
5. Shanti Dwi Lestari
(201801079)
6. Sinta Dwi Aprilia (201801081)
7. Yeni Susilowati (201801084)
8. Roni Sianturi (201801086)
9. M. Yusuf Avandy (201801087)
10. M. Lutfi Khibaranto (201801089)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TA 2020/2021

Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 390203

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 07 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Tujuan............................................................................................................................................5
1.3 Manfaat..........................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................................6
2.1 Definisi............................................................................................................................................6
2.2 Tujuan............................................................................................................................................6
2.3 Teknik Pengelolaan.......................................................................................................................6
2.4 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat (Nursalam, 2011).............................................................10
2.5 Peran.............................................................................................................................................10
2.6 Pelaksanaan..................................................................................................................................10
2.7 Instrumen.....................................................................................................................................11
2.8 Mekanisme Kegiatan...................................................................................................................11
2.9 Petunjuk teknis pengisian Format Surat Persetujuan Sentralisasi Obat................................14
2.10 Petunjuk Teknis Pengisian Format Pemberian Obat...............................................................14
2.11 Petunjuk Teknis Pengisian Tanda Bukti Serah Terima Obat (UNTUK FARMASI).............15
2.12 Petunjuk Teknis (Juknis) Sentralisasi Obat..............................................................................15
2.13 Kegiatan Sentralisai Obat...........................................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................................21
SKRIP ROLEPLAY................................................................................................................................21
BAB IV.....................................................................................................................................................29
PENUTUP................................................................................................................................................29
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................................29
4.2 Saran.............................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................30

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan dunia perawatan kesehatan yang semakin kompleks dan semakin
modern, peran perawat pun kian dinamis, dengan beban tanggung jawab yang kian besar.
Perawat kini juga dituntut aktif dalam pemberian obat kepada pasien. Obat dapat
menyembuhkan sekaligus merugikan pasien sehingga pemberian obat menjadi salah satu
tugas perawat yang paling penting, sehingga kontrol dan pengawasan minum obat harus
diawasi dan dikontrol oleh perawat.
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai waktu paling lama dalam
berinteraksi dengan pasien. Profesi perawat dituntut untuk lebih memberikan pelayanan
keperawatan yang bermutu, memiliki landasan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang kuat,
disertai sikap, tingkah laku yang profesional dan berpegang kepada etika keperawatan.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respons yang ada harus bersifat kondusif
dengan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya salah satunya adalah
pengelolaan sentralisasi obat.
Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi penyakit dapat terjadi manakala
konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik (Nursalam,2007). Sentralisasi
obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien
diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam,2002). Proses ini dari
penerimaan obat, pemberian obat, penyimpanan hingga pengelolaan obat khusus (obat yang
diberikan dengan pengawasan ketat). Pengelolaan sentralisasi yang optimal merupakan salah
satu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Pengecekan terhadap
penggunaan dan kosumsi obat, adalah salah satu peran dari perawat, yang perlu dilakukan
dalam tindakan sentralisasi obat. Selain itu, salah satu tujuan dilakukan sentralisasi obat
ialah untuk meningkatkan kepatuhan pasien minum obat. Keberhasilan pengobatan pada
pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya adalah kepatuhan dalam

4
mengonsumsi obat, sehingga pasien dapat mencapai tujuan pengobatan dengan patuh minum
obat.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kepada klien, terutama pada pemberian obat
c. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hukum maupun secara moral
d. Mempermudah pengelolaan obat secara efektif dan efisien
2. Tujuan Khusus
a. Mampu meningkatkan pemahaman perawat dan mahasiswa dalam menerapkan
pemberian obat secara tepat dan benar dengan prinsip 6T 1W (tepat pasien, tepat
obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara pemberian, tepat dokumentasi, dan waspada
efek samping obat)
b. Mampu meningkatkan keterampilan perawat dan mahasiswa dalam mengelola
sentralisasi obat
c. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi

1.3 Manfaat
1. Bagi klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
b. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
2. Bagi perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada
pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2002).
2.2 Tujuan

Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindarkan

pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.

Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu

disentralisasi :

1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.

2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standar yang lebih murah

dengan mutu yang terjamin memiliki efektivitas dan keaamanan yang sama.

3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk mencoba”.

4. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan.

5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan

membuang atau lupa untuk minum.

6. Memesan obat lebih dari pada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa

sesudah batas kadaluarsa.

7. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak efektif.

8. Meletakkan obat di tempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.

9. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu

sehingga dipakai berlebihan atau dicuri (Mc Mahon, 1999).

6
2.3 Teknik Pengelolaan

Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.

1. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional

dapat di delegasikan kepada staff yang di tunjuk.

2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol obat.

3. Penerima obat :

a. Keluarga menyerahkan resep dan persyaratan yang diperlukan kepada depo farmasi.

b. Perawat menerima obat dari depo farmasi setiap hari untuk dosis sehari (OOD)

dalam kemasan 1 kali pemberian (UUD).

c. Perawat menuliskan nama pasien, registrasi, jenis obat, dan jumlah (sediaan) dalam

format pemberian obat dan meminta tanda tangan petugas farmasi.

d. Obat yang telah diterima dari farmasi selanjutnya di simpan oleh perawat dalam

kotak obat.

e. Keluarga/klien selanjutnya mendapatkan informasi bila mana obat tersebut akan

habis (Nursalam,2011).

4. Pembagian obat :

a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian

obat.

b. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat dengan

memerhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat, dengan

terlebih dahulu di cocokkan dengan terapi yang diinstruksikan dokter dan kartu obat

yang ada pada pasien.

7
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat, jumlah

obat, dan efek samping. Usahakan tempat atau wadah obat kembali ke perawat

setelah obat di konsumsi. Pantau efek samping pada pasien.

d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruangan atau

petugas yang di tunjukkan dan di dokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat-

obatan yang hamper habis akan di informasikan kepada keluarga dan kemudian

dimintakan resep kepada dokter penanggung jawab pasien (Nursalam, 2002).

5. Penambahan obat baru

a. Bila mana terdapat penambahan obat atau perubahan jenis, dosis atau perubahan alur

pemberian obat. Maka informasi ini akan di masukkan dalam buku masuk obat dan

sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan obat.

b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin, maka dokumentasi hanya dilakukan

pada buku masuk obat dan selanjutnya di informasukan kepada keluarga dengan

kartu khusus obat (Nursalam, 2002).

6. Obat khusus

a. Obat disebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal,

menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup

besar.

b. Pemberian obat khusus di dokumentasikan di format pemberian obat khusus.

c. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga yaitu nama obat, kegunaan obat,

waktu pemberian, efek samping obat.

7. Pengembalian obat

8
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat dikembalikan

kepada klien/keluarga dengan ditanda tangani oleh klien/keluarga serta tanggal dan

waktu penyerahan.

Seorang manajer keperawatan kesehatan dapat mendidik staf mengenai obat dengan cara-

cara berikut ini :

 Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering dipakai, jelaskan penggunaan dan

efek samping, kemudian berikan salinan kepada semua staf.

 Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan yang sering digunakan dan gantungkan di dinding.

 Berikan kepada semua staf mengenai harga bermacam-macam obat.

 Aturlah kuliah atau program diskusi dan bahaslah mengenai satu jenis obat setiap

minggu pada waktu pertemuan staf.

 Sediakan satu atau lebih eksemplar buku farmakologi sederhan di perpustakaan

(Mc Mahon, 1999)

9
2.4 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat (Nursalam, 2011)

2.5 Peran
1. Kepala ruangan

a. Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan malpraktek.

b. Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.

c. Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.

2. Katim

a. Menjelaskan tujuan dilaksankannya sentralisasi obat.

b. Menjelaskan manfaar dilaksanakannya sentralisasi obat.

c. Melakukan tindakan keolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.

3. Anggota Tim

Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama klien dirawat.

10
2.6 Pelaksanaan

Kegiatan sentralisasi obat dilakukan pada minggu pertama samapi dengan minggu kedua

selama mahasiswa praktek di ruangan. Ruangan yang digunakan dalam mengelola

sentralisasi obat adalah ruang nurse station dan ruang perawatan. Metode yang digunakan

adalah ODD (One Day Dose), dengan melibatkan depo farmasi.

2.7 Instrumen
 Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat

 Lemari/kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki

 Tanda dan bukti serah terima obat dari farmasi

 Format pemberian obat oral dan injeksi

2.8 Mekanisme Kegiatan

Tahap Kegiatan waktu tempat pelaksana


persiapan  Katim mengucapkan 10 menit Nurse Katim

salam dan melaporkan station

kegiatan sentralisasi

kepada karu Karu

 Karu menanyakan

persiapan sentralisasi

obat oral dan injeksi Katim

 Katim menyebutkan hal

hal yang sudah di karu

siapkan

 Kaeu memeriksa

11
kelengkapan administrasi

sentralisasi obat

(meliputi; informed

consent, formulir

pemebrian obat oral dan

injeksi, lembar serah

terima obat)
pelaksanaan  Katim menerima obat Nurse Katim

dari depo farmasi, station

dengan model one day

dose Nurse Katim

 Katim melksanakan station

pencatatan pada format

penerimaan obat oral dan

injeksi, yang meliputi:

 Identitas pasien

 Nama obat, dosis

dan cara

pemberian

 Jumlah obat yang

di terima dari

ffarmasi

 Jam dan Bed pasien Katim dan

penerima obat anggota tim

12
 Katim dan anggota tim

menjelaskan informed Bed pasien Katim dan

consent sentraliasi obat anggota tim

 Katim dan anggota tim

menyiapkan kartu serah Bed pasien Katim dan

terima obat oral anggota tim

 Katim memberikan

penjelasan pada pasien

keluraga mengenai obat

yang kan di berikan,

manfaat, dosis, cara

pemberian, efek samping Bed pasien Anggota tim

dan kontra indikasi.

 Katim dan anggota tim

memberikan obat oral

kepada pasien sesuai

dengan jadwal yang Bed pasien Anggota tim

sudah di tentukan.

 Anggota tim

memberikan obat dengan Nurse Anggota tim

melibatkan keluraga . staion

 Kemudian anggota tim

menandatangani format

13
pemberian obat oral

maupun injeksi serta Nurse Karu, katim dan

mengobservasi efek staion anggota tim

 samping dari obat yang

telah di berikan.

 Karu mengecek kembali

kelengkapan

pendokumentasian

sentralisasi obat

2.9 Petunjuk teknis pengisian Format Surat Persetujuan Sentralisasi Obat


1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat di isi dengan nama pasien sendiri, anak, istri, suami,
orang tua, dan lain lain.
2. Nama klien, umur , jenis kelamin, alamat, no reg di sis sesiuai data klien yang
bersangkutan.
3. Ruangan di isi sesuai tempat pasien di rawat.
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent (yaitu di awal
pasiem MRS)
5. Format di tanda tangani oleh perawat yang menerangkan dank lien yang menyetujui di
lakukan tindakan sentralisasi obat, di sertai para saksi saksi.

2.10 Petunjuk Teknis Pengisian Format Pemberian Obat


1. Pengisian nama pasien, no registrasi, umur, ruangan .

2. Kolom nama obat di isi sesuai dengan obat yang di berikan sesuai dosis, dan cara

pemberian.

3. Kolom tanggal di isi tanggal pemberian obat secara horizontal.

4. Kolom terima di isi jumlah obat yang di terima dari depo farmasi.

14
5. Kolom penerima di isi nama perawat yang menerima kemudian paraf.

6. Kolom pemberian obat di isi sesuai jam berapa obat di berikan beserta nama perawat atau

paraf

7. Kolom sisa di isi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada setelah

pemberian beserta nama perawat.

2.11 Petunjuk Teknis Pengisian Tanda Bukti Serah Terima Obat (UNTUK FARMASI)
1. Kolom tanggal penerimaan obat di sis sesuai dengan tanggal serah terima obat.

2. Pengisian nam pasien, umur, no register ruangan.

3. Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) di isi sesuai dengan nama obat, frekuensi

pemberian dan jumlah.

4. Kolom TT dan nama terang yang menyerahkan di isi oleh petugas farmasi.

5. Kolom TT dan nama terang yang menerima di isi oleh perawat yang menerima.

2.12 Petunjuk Teknis (Juknis) Sentralisasi Obat


1. Perawat menjelaskan tujuan dan manffaat dari sentralisasi obat (di awal MRS)

2. Pasien/ keluarga mengisi format persetujuan sentralisasi obat (di awal MRS)

3. Perawat menerima obat dari farmasi dengan model ODD (one day dose)

4. Perawat menyimpan obat yang telah di terima dan disimpan di kotak obat.

5. Perawat meletakkan obat di tempat obat saat memberikan obat pada pasien sesuai dengan

jadwal pemberian obat yang telah di tentukan.

15
LEMBAR PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Adalah istri / anak / orang tua dari pasien :
Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No. Reg :
Menyatakan setuju/tidak setuju untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah
mendapatkan penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan pemakaian obat yang diatur
atau di koordinasi oleh perawat sesuai ketentuan dosis yang diberikan dokter.
Sentralisasi obat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerjasama dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
2. Setiap ada rsep dari dokter diserahkan dahulu kepada petugas farmasi untuk dilakukan
pengadaan obat.
3. Obat dari depo farmasi diserahkan kepada perawar berdasarkan dosis per harinya.
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan di catat dalam buku serah terima dan
ditandatangani oleh petugas farmasi dan perawat yang menerima.
5. Obat akan disimpan di kantor perawatan.
6. Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis atau aturan minum dan diberikan pada
pasien.
7. Bila pasien lulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan kepada
pasien/keluarga

Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana


mestinya.
Katim Yang membuat persetujuan

Saksi-saksi
1. …………….. 2. ………………………….

16
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
Di RUANG
Nama Pasien : No.Kamar :

Umur : No. Reg. :

No Tanggal Nama Obat Jumlah TTD/ nama terang TTD/ nama terang Keterangan
perawat keluarga pasien
1

17
18
2.13 Kegiatan Sentralisai Obat
1. Penanggung jawab :
2. Tujuan :
Mampu melaksanakan peran katim dalam mengelola sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat dengan benar.
3. Rencana strategi :
a. Melakukan persiapn sentralisasi obat meliputi informed consent, format serah terima
obat dan format pemberian obat oral / injeksi.
b. Melaksanakan sentralisasi obat berkolaborasi dengan dokter dan bagian farmasi .
c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
4. Pelaksanaan :
Topic :
Hari/ tanggal :
Waktu :
Tempat :
Karu :
Katim :
Perawat :
Pelaksana :
Pembimbing :
Supervisor :

a. Struktur ( input )
1. Pelaksanaan sentralisasi obat di laksanankan di ruang
2. Persiapan di lakukan sebelimny.
3. Perawat yang bertugas.
b. Proses
1. Pelaksanaan sentralisasi obat di lakukan sesuai dengan ruangnan yang telah di
tentukan dan pasien yang menyetujui informed consent untuk di lakukan
sentralisasi obat .

19
2. Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah di tentukan.
c. Hasil
1. Paisen puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
2. Obat dapat di berikan sevara tepat dan benar.
3. Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
4. Pendokumentasien pemberian obat dapat di lakukan dengan benar.

20
BAB III

SKRIP ROLEPLAY
Aktris dan posisi :
1. Kepala Ruangan Karu : Ivan
2. Kepala Tim Katim : Amel
3. Perawat Asosiet PA : Sulis
4. Keluarga Pasien KP : Roni
5. Perawat Penerima Pasien : Santi
6. Pasien : Lutfi
7. Narasi : Halima

Pada hari Kamis 1 April 2021


Sekitar pukul 09.00 WIB Pasien Lutfi dengan diagnosis Typoid dari ruangan UGD di rujuk ke
ruangan Dahlia Rumah sakit Patria Husada Blitar. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat
UGD menuju ruang Dahlia dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran
compos mentis. Sesampai di ruang Dahlia, perawat ruangan dan perawat UGD melaksanakan
serah terima pasien baru. Setelah pasien baru (OB) diterima di Ruang Dahlia kemudian perawat
ruang akan melaksanakan kegiatan sentralisasi obat.

P(OB) : Selamat pagi Ns. Amel, Saya Ns. Santi ingin memberitahu bahwa ada pasien baru Tn.
Lutfi diagnosis medis Typoid dari ruangan UGD di rawat inap di ruang Dahlia. Keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis. Saya telah menerima pasien dan
saat ini pasien sudah berada di ruang rawat inap Dahlia dan saat ini saya limpahkan
wewenang untuk tindakan sentralisasi obat kepada Ns. Amel
Katim : baik Ns.Santi saya terima pelimpahan wewenang perawatan Tn. Lutfi untuk tindakan
selanjutnya Prosedur sentralisasi obat pasien.
P(OB) : baik Ns. Kalau begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.
Katim : iya Ns. Santi silahkan dan terima kasih.
P(OB) : sama-sama Ns. Amel, selamat pagi

Katim memintakan ijin kepada Karu untuk melaksanakan sentralisasi obat pasien

21
Katim : selamat pagi Tn. Ivan
Karu : iya selamat pagi Ns. Amel, ada apa ini Ns?
Katim : ini Ns, kita memiliki pasien baru Tn. Lutfi dengan diagnose Typoid dengan keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis, yang tadi sudah dilakukan
Penerimaan Pasien Baru oleh Ns. Santi, nah, sekarang saya akan melakukan
sentralisasi obat pasien baru, bagaimana menurut Tn. Ivan?
Karu : Baik Ns. Amel, saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pasien
baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?

Katim : untuk
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
Sudah siap boss.

Karu : baik Ns. Amel, saya rasa persiapannya sudah matang bias dilakukan sekarang Ns.
Katim : baik Tn. Ivan terimakasih untuk perijinannya.
Katim : Ns. Sulis…
PA : iya Ns. Amel
Katim : kita segera saja lakukan sentralisasi obat pasien baru bangsal 2A.
PA : iya Ns. Amel, Jadi yang harus saya lakukan sekarang apa Ns?
Katim : baik Ns. Sulis kita bagi tugas, saya persiapkan lembar persetujuannya, Ns. Sulis yang
memanggil keluarga pasien.
PA : baik Ns. Amel. segera saya laksanakan.
Katim : terima kasih Ns.
PA : sama-sama Ns.

22
Perawat asosiet menuju ruang bangsal pasien

PA : selamat pagi, dengan keluarga pasien Tn. Lutfi yang masuk pagi ini tadi?
KP (RONI) : iya sus, saya orang tua sdr. lutfi, ada apa ya sus?
PA : perkenal nama saya Ns. Sulis, saya perawat pelaksana pada Dinas Sift pagi hari ini.
Bapak tadi sudah dijelaskan maupun diorientasikan mengenai ruangan oleh Ns. Sinta,
sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di Ruangan
Dahlia RSU Patria Husada Blitar, maka saya akan meminta persetujuan bapak untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan
obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi. Bagaimana bapak setuju?
KP (RONI) : baik sus, saya setuju.. selanjutnya bagaimana sus?
PA : baik pak, nanti kami jelaskan secara lebih rinci di ruangan, sekarang bapak ikuti saya
keruangan, kepala tim keperawatan yang menjelaskannya.
KP (RONI) : sebentar ya nak, bapak tinggal ke ruangan sebentar, biar kamu segera
mendapatkan perawatan yang baik.

Perawat Asosiet dan keluarga pasien menuju ruangan

PA : Ns. Amel ini yang keluarga Tn. Lutfi?


KP (RONI) : iya bu, saya orang tua Lutfi..
Katim : ohh iya pak silahkan duduk.. perkenalkan saya Ns. Amel saya bagian Kepala Tim
perawat Dinas Pagi diruangan ini, bapak sudah sedikit dijelaskan alasan bapak saya
undang keruangan hari ini?
KP (RONI) : iya bu, saya tadi sedikit dijelaskan alasan saya diundang kemari, katanya Ns.
Sulis akan
dilakukan pengaturan dan pengelolaan obat pasien dengan meminta persetujuan saya.
Katim : iya pak benar sekali, jadi saya jelaskan kembali ya pak, mohon diperhatikan dengan

23
baik dan jika ada yang kurang dimengerti silahkan ditanyakan.
Sesuai dengan Prosedur Standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan Prosedur sentralisasi Obat pasien. Sentralisasi obat adalah
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari
pemborosan,
Bagaimana pak, ada yang ditanyakan?
Atau sudah cukup jelas?
KP (RONI) : sudah buk, sudah sangat jelas..
Katim : baik pak mari saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan.
Ini berkasnya silahkan di baca terlebih dahulu.
KP (RONI) : baik buk..

Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat

KP (RONI) : sudah bu.


Katim : baik pak, ini ada resep dari dokter yang harus bapak tebus di apotik ruangan, dan ini
untuk surat pengambilan obat pak. saya tunggu diruangan untuk obat yang sudah ditebus
silahkan diantar kesini.
KP (RONI) : baik bu, saya tebus resep dulu bu.

Setelah keluarga pasien menebus obat

KP (RONI) : permisi bu, ini obat yang sudah saya tebus.


Katim : baik pak, saya terima obatnya, saya cek dulu silahkan bapak duduk disini.
KP (RONI) : baik bu.
Katim : pak ini ada obat …… (katim menunjukan obat yang sudah ditebus kepada keluarga

24
Pasien) .
Silahkan bapak bertandatangan di format pernyataan serah terima ini, tapi sebelumnya
silahkan dipelajari yang tertera didalam persetujuannya.
KP (RONI) : baik bu, saya setuju dan saya tanda tangan di sebelah sini bu.
Katim : iya pak benar … baik bapak bisa kembali keruangan dan menemani Tn. Lutfi nanti
saat konsumsi obat di antar oleh perawat pelaksana.

Keluarga pasien keluar dari ruang Nurse stationer

Katim : Ns. Sulis tolong ini obat Tn. Lutfi n di atur dalam rak obat pasien dan berikan obat
untuk siang ini.
PA : baik Ns. Amel.

Katim melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat pasien kepada
Perawat Asosiet

PA : permisi selamat siang pak ?


PX : Iya sus
PA : perkenalkan nama saya Ns. Sulis, saya perawat pelaksana yang bertugas pada dinas
siang ini. Saya akan memberikan obat injeksi maupun obat oral kepada tuan lutfi alamat
sawahan sooko.
PX : iya sus, nama saya Lutfi, alamat sawahan Sooko
PA : baik bapak,
Selanjutnya saya akan menginjeksikan obat ini melalui selang infus bapak, saya
harap bapak rileks saaat saya suntikkan obatnya.
Nanti kalau ada yang ditanyakan lagi, atau butuh bantuan keperawatan, bapak bisa
memanggil saya di ruang keperawatan
PX : baik sus terima kasih

25
PA : baik pak kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan selamat beristirahat.

Perawat Asosiet menuju ruang keperawatan

PA : Ns. Amel saya sudah memberikan obat injeksi kepada pasien Tn. Lutfi sesuai
standart keamanan pasien, dan Desentralisasi obat pasien Tn. Lutfi sudah saya rapikan
di loker obat pasien.
Katim : baik Ns. Sulis terima kasih sudah bekerja dengan baik.
Tn. Ivan tindakan sentralisasi obat pasien Tn. Lutfi sudah dilaksanakan
sesuai prosedur keselamatan pasien.
Karu : baik Ns. Amel, terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai Standart operasional
Prosedur.

26
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sentralisasi obat bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada klien terutama
dalam pemberian obat, mempermudah mengelola obat secara efektif dan efisien,
mengupayakan ketetapan pemberian obat dengan tepat klien, dosis, waktu, cara dan
pendokumentasian.
Pelaksanaan sentralisasi obat yang di lakukan pada hari kamis 1 April 2021 terhadap
keluarga pasien Tn. A dapat berjalan dengan baik dan lancer. Pada pelaksanaan dari
sentralisasi obat di ruang Dahlia
4.2 Saran
Untuk perawat primer sebagai pelaksana sentralisasi obat diharapkan selalu melakukan
dokumentasi baik pada lembar observasi maupun pada daftar pemberian obat

27
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik keperawatan Profesional.


Salemba Medika. Jakarta

Nursalam. (2007). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional


Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Laode Kamalia, A. S. (2020). Manajemen Keperawatan (Nursing Management). Jawa barat: CV


MEDIA SAINS INDONESIA.
Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek. Jakarta: Salemba
Medika.

28

Anda mungkin juga menyukai