Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PENGARUH AKREDITASI PARIPURNA TERHADAP KINERJA BIDANG

KEPERAWATAN DI POLI RAWAT JALAN RSUD Dr.HARJONO S PONOROGO

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga independen baik
dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan assesment terhadap
rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Rumah sakit yang telah
terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah memenuhi standar
pelayanan dan managemen yang ditetapkan. Kementerian Kesehatan mencatat 3.120
rumah sakit telah teregistrasi.Sebanyak 2.482 atau 78,8% rumah sakit telah terakreditasi
dan 638 rumah sakit atau 21,2% belum terakreditasi. Upaya percepatan akreditasi
rumah sakit mengalami beberapa kendala antara lain adanya isu atau keluhan terkait
lembaga penilaian akreditasi yang juga melakukan workshop atau bimbingan, penilaian
akreditasi dianggap mahal, masih kurangnya peran pemerintah daerah dan pemilik
rumah sakit dalam pemenuhan syarat akreditasi, akuntabilitas lembaga, dan lain-lain.
Pemerintah mengharapkan pada tahun 2024 seluruh rumah sakit di Indonesia telah
terakreditasi sesuai dengan target RPJMN tahun 2020 - 2024. Dalam upaya
meningkatkan cakupan akreditasi rumah sakit, Pemerintah mendorong terbentuknya
lembaga-lembaga independen penyelenggara akreditasi serta transformasi sistem
akreditasi rumah sakit. Sejalan dengan terbentuknya lembaga-lembaga independen
penyelenggara akreditasi maka perlu ditetapkan standar akreditasi rumah sakit yang
akan dipergunakan oleh seluruh lembaga independen penyelenggara akreditasi rumah
sakit dalam melaksanakan penilaian akreditasi. Proses penyusunan standar akreditasi
rumah sakit diawali dengan pembentukan tim yang melakukan sandingan dan
benchmarking standar akreditasi dengan menggunakan referensi Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Joint
Commission International Standards for Hospital edisi 7, regulasi perumahsakitan serta
panduan prinsip-prinsip standar akreditasi edisi 5 yang dikeluarkan oleh The
International Society for Quality in Health Care (ISQua).
Selanjutnya dilakukan pembahasan dengan melibatkan perwakilan dari lembaga
independen penyelenggara akreditasi rumah sakit, organisasi profesi, asosiasi
perumahsakitan, rumah sakit dan akademisi. Selanjutnya hasil diskusi tersebut dibahas
lebih lanjut oleh panelis penyusunan standar akreditasi rumah sakit dengan mendapat
masukan secara tertulis dari lembaga independen penyelenggara akreditasi rumah sakit.
Penyusunan standar akreditasi rumah sakit mempertimbangkan penyederhanaan standar
akreditasi agar lebih mudah dipahami dan dapat dilaksanakan oleh rumah sakit.
Lalu ,RSUD Dr.Harjono sudah termasuk ke dalam akreditasi tingkat paripurna oleh
lembaga Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Apa yang kita perlu tahu tentang
akreditasi paripurna,jadi akreditasi paripurna adalah sebuah predikat hasil penilaian
tertinggi yang diberikan berdasarkan penilaian terhadap manajemen mutu dan
keselamatan pasien yang diterapkan di rumah sakit,dalam arti sebuah sakit sudah
berhasil mendapatkan standar yang sempurna dan memenuhi sttandar yang ditetapkan.
Akreditasi rumah sakit sendiri merupakan upaya untuk melindungi pasien dari
pelayanan sub-standar melalui pelayanan yang sesuai dengan standard dan prosedur,
mulai dari sumber daya manusia, administrasi dan komunikasi, peralatan medis, hingga
fasilitas penunjang lain serta upaya peningkatan mutunya. Lalu masuk kedalam sistem
pelayanannya. Pelayanan kesehatan merupakan bentuk upaya dan kegiatan pencegahan
dan pengobatan penyakit juga untuk memulihkan kesehatan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan dalam mencapai masyarakat yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai