LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Tadarus
15
Imam Nawawi, Menjaga Kemuliaan Al-Qur‟an, (Bandung: Al-Bayan, 1996), hlm.,
101.
16
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, (Mesir : Maktabah „Ibadur Rahman, 2008 ) hlm. 213
14
15
mempelajari, yang terdiri dari dua belah pihak atau antara dua
diterima. Hadis ini juga dijadikan dasar umat Islam dalam Tadarus
belajar sendiri. 17
17
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, (Jakarta: AMZAH, 2011), hlm., 36-37
16
dengan tajwid dan makhraj yang benar atau dengan bacaan yang
18
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan dan Agama Islam dan
BudiPekerti (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), hlm,. 33.
19
Islah Gusmian, AlQur‟ an Surat Cinta Sang Kekasih (Yogyakarta: Pustaka Marwa,
2005), hlm., 37.
20
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai AL-Qur‟an,
(Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm., 50
17
a. Kelancaran tadarus
21
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Duta Rakyat, 2002)
hlm.,559
22
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet.
Ke 2, hlm.,235
18
menirukannya.
23
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 11-12
19
bacaannya.
utama.
keagungan Al-Quran.
20
surat al-Baraah.
(sesuai kesanggupan)
sejenisnya
dengan membaca:
21
salam
sampai al-Nas.
24
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 12-16
22
25
Ibid,,... hlm., 16
26
Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm., 108
27
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 16
28
Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm., 108
29
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 16
23
jelas dan terang. Kalimat yang fasih adalah kalimat yang jelas.
Oleh karena itu setiap kata dalam kalimat yang fasih itu harus
30
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an & Tafsirnya, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm.,
105
31
Mardjoko Idris, Ilmu Balaghah Antara al-Bayan dan al-Badi‟, cet. I (Yogyakarta:
Teras, 2007). hlm. 2.
32
Ali Al-Jarim dan Musthafa Amin, Al-balaaghatul waadhihah, Terj. cet.IX. (Bndung:
Sinar Baru Algensindo, 2011). hlm. 1.
24
dan berbeda, bahasa Arab juga memiliki ciri yang berbeda pula
33
Abd al-Hafidz Hasan, Ilmu Al-Ma‟ani: Diraasah Nadzariyyah Tadzbiiqyiyah, (Mesir:
Maktabah al-Adab, 2010). hlm.,10
34
Mardjoko Idris, Ilmu Balaghah Antara al-Bayan dan al-Badi‟, cet. I (Yogyakarta:
Teras, 2007). hlm., 2.
25
jawfiyah.
agak terbuka).
yang lain berdiri sendiri. Lima sifat yang saling berlawanan itu
ialah:
hurufnya ada 4 yaitu shad, dlad, tha‟, dha‟. Lawan sifat ini
pada makhraj lainnya, sifat ini ada pada huruf lam dan
ra‟
huruf syin.
29
huruf dlad.
adalah:
35
Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm., 109-114
30
Pengucapan nun mati atau tanwin ada yang harus jelas, ada
yang harus samar, ada yang harus lebur sehingga nun mati
tersebut.37
empat:
37
Ibid. hlm., 35-36
32
b.) idghom
harakat.
c.) Iqlab
kata, contoh
dirangkai menjadi:
38
◊
tersebut.
38
Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh, LC, Pedoman Dauroh Al-Qur‟an, (Kenanga:
Markaz Al-Qur‟an, 2003), hlm., 66
35
serta diiringi oleh kalimah isim.39 Jika lam ini bertemu dengan
kalimah:
39
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 45
36
Jenis-jenis mad:
(asli); dan (2) Mad Far‟i (cabang). Mad Thabi‟i adalah mad
40
Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm., 123-125
37
(dan bagian-bagiannya).
suara dan diam di akhir kalimat dan masa sebentar yang cukup
mengulanginya”.
: harus berhenti
: sama saja ketika washol dan waqof boleh berhenti dan boleh
tidak
41
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 63-67
42
Ibid… hlm., 73
39
: tanda titik tiga yang diletakkan pada satu kalimat dari dua
kedua, juga sebaliknya, dan tidak boleh waqof pada setiap dari
satunya)
2. Prestasi Belajar
sikap.47
43
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2003),
cet. V, hlm. 22.
44
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Duta Rakyat, 2002) hlm.,
280
45
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha
Nasional, 2012), hlm., 19-20
46
Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994)
hlm., 21
47
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. ke
2, hlm., 156
41
berikut:50
pembelajaran di sekolah,
48
WS Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi, (Jakarta: Erlangga, 1984) hlm., 102
49
Tulus Tu‟ u, Peran Disipiln pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Gramedia
Widiasarana, 2004), hlm. 47
50
Ibid., hlm. 75
42
guru.
evaluasi.
3. Hafalan Al-Quran
Al-Quran.
a. Hafalan
43
selalu ingat.51
51
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media Press,tt), hlm.,
307.
52
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Duta Rakyat, 2002) hlm.,
381
53
Nasrulloh LC, Lentera Qur‟ani, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm., 17-18
44
orang-orang musyrik.
b. Al-Quran
makhluknya.54
54
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),hlm., 86.
55
Syaikh Manna‟ Al-qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2006), hlm. 16
56
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an & Tafsirnya, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm.,
447
46
mushaf.59
57
Ibid,… hlm., 482
58
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an & Tafsirnya, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hlm.,
432
59
M. Syakur, Ulum al-Qur‟an, (Semarang: PKPI2 – Universitas Wahid Hasyim, 2001),
hlm. 5-6
60
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm., 19.
47
61
Chabib Thoha.dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2004), hal. 23.
48
jiwa.
cinta terhadap Al-Quran, dan bagi siswa yang belum bisa membaca
dalam penelitian ini adalah juz yang ke-30 yang dilakukan di MTs
B. Hipotesis Penelitian
masalah.62
62
Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian Pendidikan Matematika. (Surabaya: Unesa
University Press, 2010), hlm.,54
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods), (Bandung: Alfabeta, 2015),
hlm.,99-101
50
C. Penelitian Terdahulu
64
Fifi Lutfiah, Hubungan antara hafalan Al-Qur‟an dengan Prestasi Belajar Al-Qur‟an
Hadits siswa MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang, hlm., 84
65
Roni Mukarom, Pengaruh Aktivitas Tadarus Terhadap Ketenangan Siswa Mengikuti
Kegiatan Belajar Mengajar Di Kelas X Dan XI Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2010/2011, hlm., 90
52
positif (+) atau searah. Nilai positif (+) diartikan, jika tingkat
D. Kerangka Berpikir
66
Sidiq Nugroho, Pengaruh Keistiqomahan Tadarus Al-Qur‟an Terhadap Pembentukan
Karakter Religius Mahasiswa di Pondok Pesantren Anwarul Huda Kota Malang, hlm., 87
53
Gambar 2.1
Tadarus Al-
Qur‟an
Kelancaran dalam
Fasih dalam melakukan
melakukan Tadarus Al-
Tadarus Al-Qur‟an
Qur‟an
r1
X1
R
r3 Y
X2
r2
Keterangan:
X1 : Kelancaran tadarus
X2 : Kefasihan tadarus
secara bersama-sama .
4. Kefasihan adalah jelas dan terang dari sisi kata dan kalimat
Dalam hal ini yang ditingkatkan adalah prestasi belajar hafalan Al-
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods), (Bandung: Alfabeta, 2015),
hlm. 272.