Anda di halaman 1dari 2

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya

sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik


dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat (Potter dan Perry, 2005).

Salah satu syarat yang paling penting dalam pelayanan kesehatan adalah
pelayanan yang bermutu. Suatu pelayanan dikatakan bermutu apabila memberikan
kepuasan pada pasien. Kepuasan pada pasien dalam menerima pelayanan kesehatan
mencakup beberapa dimensi. Salah satunya adalah dimensi kelancaran komunikasi
antaran petugas kesehatan (termasuk dokter) dengan pasien. Hal ini berarti pelayanan
kesehatan bukan hanya berorientasi pada pengobatan secara medis saja, melainkan
juga berorientasi pada komunikasi karena pelayanan melalui komunikasi sangat
penting dan berguna bagi pasien, serta sangat membantu pasien dalam proses
penyembuhan (Muharamiatul, 2012).

Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan


memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Sedangkan komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat
untuk membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan patologis dan
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain ( Mundakir, 2006 ).

Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak


yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok.
Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar
individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai
salah satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada
unsur komunikasi. Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal
utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada
konsumennya. Keperawatan sangat berhubungan dengan komunikasi. komunikasi
merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Maka komunikasi sangat
penting bagi perawat (Mundakir, 2006).

Pelayanan kesehatan merupakan produk yang bersifat jasa. Saat ini, jasa
kesehatan sebagai pelayanan sosial telah berubah menjadi komoditi jasa yang di
perdagangkan . Di kota-kota besar, jasa kesehatan telah menjadi produk industri yang
hampir tidak berbeda dengan produk barang maupun jasa non kesehatan. Pada sektor
non kesehatan, mekanisme pasar dapat menjadi sempurna karena kedua belah pihak
yang bertransaksi ( produsen dan konsumen ) mempunyai pengetahuan yang relatif
sama terhadap produk dan jasa yang di tawarkan. posisi konsumen relative kuat
ketika membeli jasa non kesehatan karena objek yang di tawarkan telah di ketahui,
baik mutu maupun harganya. Sebagai contoh, bila kita ingin membeli kemeja dengan
tingkat kompetensi yang tinggi di antara produsen, kita dapat memilih barang dengan
merk tertentu dengan tingkat harga yang kita inginkan. Artinya, konsumen
mempunyai pengetahuan yang baik terhadap barang dan jasa yang akan mereka beli
atau butuhkan.Namun, kondisi di atas tidak dapat pada pasar jasa kesehatan. Kita
mengenal yang di sebut market failure. Pasien berada pada posisi lemah, tidak
mempunyai cukup informasi dan pengetahuan tentang jasa kesehatan itu
sendiri (Potter dan Perry, 2005).

Trend praktik keperawatan meliputi berkembangnya berbagai tempat praktek


dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus-
menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota dari tim asuhan
kesehatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan.
Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari
keperawatan yang mengkarakteristikakan keperawatan sebagai profesi, meliputi
pendidikan, teori, pelayanan, otonomi dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
professional keperawatan menggambarkan seluruh trend dalam pendidikan dan
praktik keperawatan. Akhirnya seluruh hal yang mempengaruhi keperawatan juga
menggambarkan trend dalam keperawatan kontemporer(Potter dan Perry, 2005).

Anda mungkin juga menyukai