Anda di halaman 1dari 5

Ruqyah Syirkiyyah

Ini merupakan jenis terapi pengobatan yang biasanya dipraktekkan oleh para dukun maupun
paranormal, dimana di dalamnya terdapat unsur-unsur syirik seperti membacakan mantra-mantra yang
bukan berasal dari Al-qur’an dan hadist, serta penggunaan benda-benda seperti jimat, sesajen, dan lain
sebagainya sebagai media pengobatan.

Praktek-praktek perdukunan semacam ini telah ada sejak zaman dahulu kala, dan hal tersebut telanjur
merasuk ke dalam ke dalam jiwa masyarakat yang pada akhirnya berakibat menjadi samarnya batas
antara kebenaran dan kebathilan.

Saat ini pun masih banyak kita jumpai praktek-praktek terapi yang berasal dari para dukun serta
paranormal yang dikemas ke dalam kemasan terapi yang agamis dan modernis yang tujuannya adalah
menipu masyarakat. (baca juga: syirik dalam islam)

Biasanya para dukun dan paranormal yang mengadakan praktek-praktek tersebut mengaku-ngaku
bahwa mereka bisa mengetahui hal-hal ghaib melalui ilmu yang selama ini mereka pelajari, sehingga
seakan-akan mereka itu lebih baik daripada Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Padahal sejatinya
keghoiban itu hanyalah milik Allah SWT semata dan hanya diberitakan kepada para Rosul yang diridhoi-
Nya.

Allah SWT berfirman :

َ ‫ك ِم ْن بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خَ ْلفِ ِه َر‬
)٢٧( ‫صدًا‬ ُ ُ‫ُول فَإِنَّهُ يَ ْسل‬
ٍ ‫ضى ِم ْن َرس‬ ْ ‫ب فَال ي‬
َ َ‫)إِال َم ِن ارْ ت‬٢٦( ‫ُظ ِه ُر َعلَى َغ ْيبِ ِه أَ َحدًا‬ ِ ‫عَالِ ُم ْال َغ ْي‬

Artinya:

“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghoib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun
tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjagaan (malaikat) di hadapan dan dibelakangnya.”(QS. Al-jin ayat 26-27)
Dan Allah SWT juga berfirman :

‫ت ِمنَ ْالخَ ي ِْر َو َما َم َّسنِ َي السُّو ُء إِ ْن أَنَا إِالَّ نَ ِذي ٌر َوبَ ِشي ٌر لِقَوْ ٍم‬ َ ‫ت أَ ْعلَ ُم ْال َغي‬
ُ ْ‫ْب َال ْستَ ْكثَر‬ ُ ِ‫قُل الَّ أَ ْمل‬
َ َ‫ك لِنَ ْف ِسي نَ ْفعًا َوال‬
ُ ‫ض ًّرا إِالَّ َما شَآ َء هللاُ َولَوْ ُك ْن‬
ُ
َ‫ي ُْؤ ِمنون‬

Artinya:

“Katakanlah:’Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui hal-hal yang ghoib,
tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan,
dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al- A’raf ayat 188)

Ciri – ciri Ruqyah Syirkiyyah

1. Menggunakan lafadz yang bukan dalam al-quran

Dalam meruqyah, seorang terapis menggunakan lafadz-lafadz syirik, mengandung kebatilan, atau
terkadang mencampur antara ayat-ayat Al- Qur’an dengan mantra-mantra syirik. Misalnya saja
memohon kepada jin atau kepada yang selain Allah SWT.

Dari ‘Auf bin Malik al-Asyja’i radhiyallaahu ’anhu, bahwasannya ia pernah berkata :

َ ْ‫ي ُرقَا ُك ْم اَل بَأ‬


ٌ ْ‫س بِالرُّ قَى َما لَ ْم يَ ُك ْن فِي ِه ِشر‬
‫ك‬ َ ‫ُكنَّا نَرْ قِي فِي ْال َجا ِهلِيَّ ِة فَقُ ْلنَا يَا َرس‬
َّ َ‫ُول هللاِ َك ْيفَ ت ََرى فِي َذلِكَ فَقَا َل ا ْع ِرضُوا َعل‬

Artinya:

“Kami biasa meruqyah pada zaman jahiliyyah, maka kami bertanya,’Wahai Rasûlullâh, bagaimana
menurut anda hal itu?’ Beliau r bersabda: ‘Perdengarkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Tidak apa-apa
meruqyah selama tidak mengandung syirik’.” (HR. Muslim)
Di dalam Syarh Shahiih Muslim, Al-Hafizh al-Nawawi berkata :

‫ فهى مذمومة الحتمال أن معناها كفر أو‬،‫ والرقى المجهولة والتى بغير العربية وما ال يعرف معناها‬،‫أن المنهى عنه هو الرقية بكالم الكفار‬
‫ وأما الرقى بآيات القرآن واألذكار المعروفة فال نهى عنها بل هى سنة‬، ‫قريب منه أو مكروه‬

Artinya:

“Sesungguhnya larangan terhadap ruqyah berlaku bagi ruqyah yang menggunakan perkataan kufur, dan
ruqyah yang tak diketahui artinya misalnya menggunakan bahasa selain bahasa arab atau apapun yang
tak diketahui artinya. Ruqyah jenis ini tercela karena kemungkinan mengandung kekufuran atau
mendekati kekufuran atau mengandung sesuatu yang dibenci. Adapun ruqyah dengan ayat-ayat al-
Qur’an, zikir-zikir yang baik maka tidak terlarang bahkan dihukumi sunnah.”

Syaikh al-Islam juga pernah berkata :

‫وإن لَ ْم يَعرف الرَّاقي أَنهَّا شرك‬


ْ ، ‫نهى علماء االسالم عن الرُّ قي التي ال يُفقه معناها ؛ ألنها َمظنَّة الشرك‬

Artinya “Para ulama islam melarang ruqyah-ruqyah yang tidak dipahami maknanya; karena diduga kuat
mengandung kesyirikan, meski si peruqyah tidak mengetahui bahwa ruqyah tersebut syirik.”

2. Bergantung kepada yang selain Allah SWT

Misalnya jin dan syaitan. Serta menganggap para jin dan syaitan adalah yang berkuasa atas urusannya.
Allah SWT berfirman :

َ ‫َواتَّخَ ُذوا ِم ْن دُونِ ِه آلِهَةً اَل يَ ْخلُقُونَ َش ْيئًا َوهُ ْم ي ُْخلَقُونَ َواَل يَ ْملِ ُكونَ أِل َ ْنفُ ِس ِه ْم‬
‫ض ًّرا َواَل نَ ْفعًا َواَل يَ ْملِ ُكونَ َموْ تًا َواَل َحيَاةً َواَل نُ ُشورًا‬
Artinya “Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu
tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu
kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) suatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak
kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” (QS. al-Furqân ayat 3)

3. Mempergunakan sarana-sarana yang aneh dan tidak ilmiah

Seperti sesajen, air yang disyaratkan dengan syarat-syarat tertentu, jimat-jimat, dan lain sebagainya.
Sesungguhnya Allah SWT akan membalas orang-orang yang berlaku demikian. Seperti dalam firman-
Nya :

ُ‫َو َم ْن يَ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا يَ َره‬

Artinya “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula.” (QS. al-Zalzalah ayat 8)

4. Praktik kemaksiatan

Ruqyah dilakukan dengan melalui praktik-praktik yang mengandung kemaksiatan dan kemungkaran.

Pada saat dimintai bantuan, tentu para jin dan syaitan mengajukan permintaan sebagai balasan yang
mereka terima, yaitu dalam bentuk kemungkaran, kemaksiatan, serta kekufuran kepada Allah SWT. Dan
sesungguhnya para dukun, tukang sihir, dan paranormal itu tidak dapat mengembangkan ilmu-ilmu
mereka tanpa mengabdi kepada para syaitan yang disembahnya.

Ini artinya mereka itu telah mengotori dirinya dengan perbuatan-perbuatan keji dan perusakan. Dan
mereka akan selalu merasa nyaman dalam berbuat keburukan. Allah SWT berfirman :

ٍ ‫) تَنَ َّز ُل َعلَ ٰى ُكلِّ أَفَّا‬٢٢١( ُ‫هَلْ أُنَبِّئُ ُك ْم َعلَ ٰى َم ْن تَنَ َّز ُل ال َّشيَا ِطين‬
٢٢٣( َ‫) ي ُْلقُونَ ال َّس ْم َع َوأَ ْكثَ ُرهُ ْم كَا ِذبُون‬٢٢٢( ‫ك أَثِ ٍيم‬
Artinya “Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaithân- syaithân itu turun? Mereka
turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada
syaithân) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.” (QS. Asy-Syu’arâ ayat 221-223)

Refrency :

https://dalamislam.com/landasan-agama/aqidah/ruqyah

Anda mungkin juga menyukai