Anda di halaman 1dari 1

diperoleh 3 komoditas unggulan yang terpilih yakni kakao, ubi jalar dan

karet. Karakteristik setiap satuan peta lahan dari hasil overlay (tumpang susun)
merupakan dasar analisis yang selanjutnya dicocokkan dengan syarat tumbuh
masing-masing komoditas unggulan tersebut. Kakao merupakan komoditas yang
memiliki kelas kesesuaian lahan N (tidak sesuai) yang terdapat di seluruh wilayah
penelitian dengan luas yakni 34.952,58 hektar dengan faktor pembatas yakni
kelembaban yang tinggi, pH masam, tekstur pasir berlempung, salinitas sedang
dan lereng berbukit hingga bergunung..Dari hasil analisis diperoleh sub kelas
kesesuaian lahan untuk tanaman kakao yakni N-wa3nr3, N-wa3nr3eh1, N-
wa3nr3xc, N-wa3nr3xceh1, N-wa3rc, N-wa3rcnr3 dan N-wa3rcnr3xc.
Sedangkan ubi jalar memiliki kesesuaian lahan seluas 19.401,57 hektar yang
terdiri dari kelas kesesuaian lahan S2 (cukup sesuai) seluas 241,62 hektar, S3
(sesuai merjinal) seluas 19.159,95 hektar dan N (tidak sesuai) seluas 15.551,01
hektar dengan faktor pembatas curah hujan tinggi; kelembaban tinggi; tekstur
lempung berpasir; pasir berlempung dan pasir; ketersediaan N yang rendah
sampai sangat rendah dan ketersediaan P dari sedang sampai sangat rendah;
kemiringan lereng berombak/agak melandai sampai lereng yang bergunung
curam; dan rawan banjir. Dari hasil analisis diperoleh sub kelas kesesuaian lahan
untuk tanaman ubi jalar yakni N-eh1, N-rc, S3-wa1wa3na1na2, S3-
wa1wa3na1na2eh1, S3-wa1wa3na1na2fh2, S3-wa1wa3nr3 dan S3-
wa1wa3nr3eh1. Sementara tanaman karet memiliki kelas kesesuaian lahan S3
(sesuai marjinal) seluas 27.667,44 hektar dan N (tidak sesuai) seluas 7.285,14
hektar dengan faktor pembatas kemiringan lereng berombak/agak melandai
sampai lereng yang bergunung curam; tekstur pasir berlempung; salinitas yang
sedang; ketersediaan N yang rendah sampai sangat rendah dan ketersediaan P dari
sedang sampai sangat rendah; drainase yang agak terlambat dan rawan banjir.
Dari hasil analisis diperoleh sub kelas kesesuaian lahan untuk tanaman karet yakni
N-eh1, N-rc, N-rcxc,N-xc, S3-oana1na2, S3-oana1na2eh1, S3-oana1na2xc, S3-
oana1na2xceh1, S3-oana1na2xcfh2, dan S3-oanr3na1na2xc. Kemudian, arah
penggunaan lahan untuk pengembangan tanaman ubi jalar yakni sebesar
19.350,57 hektar dan karet sebesar 21.413,44 hektar. Sedangkan untuk
pengembangan komoditas kakao terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap
faktor kelembaban yang sangat tinggi yang menyebabkan kerentanan penyakit
pada buah kakao, sehingga petani tidak mengalami kerugian akibat kehilangan
produksi.

Anda mungkin juga menyukai