OLEH:
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kita panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Critical Book
Review “
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan persiapan yang matang oleh
penulis. Untuk itu penulis juga berterima kasih kepada Bapak FAJAR UTAMA S.sos . M.kesos
selaku dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang “Critical Book Review” dapat
diterima dan bermanfaat bagi pembaca
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
BUKU I …………………………………………………………………………....4
BUKU II …………………………………………………………………………...4
BUKU I ……………………………………………………………………………5
BUKU II …………………………………………………………………………..10
BUKU I …………………………………………………………………………...13
BUKU II ………………………………………………………………………......13
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………………………………………...14
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Teori modernisasi muncul pada pasca perang dunia kedua, yaitu pada saar amerika
terancam kehilangan lawan dagang sehingga terjadi kejenuhan pasar dalam negeri. Dari
keterlibatan amerika inilah negara negara eropa yang porak poransa seusai perang mulai
bangkit dari keterpurukannya, keterlibatan ini bukan saja banyak ‘menolong’ negara
negara eropa, tetapi di balik itu justru banyak memberikan keuntungan yang lebih bagi
amerika itu sendiri.
Asumsi dasar teori modernisasi mencakup; (1) bertolak dari dua kutub dikotomis yaitu
antara masyarakat modern (masyarakat negara negara maju) dan masyarakat tradisional
(masyarakat negara negara berkembang), (2) peranan negara negara maju sangat dominan
dan dianggap positif, yaitu menularkan nilai nilai modern disamping memberikan
bantuan modal dan teknologi. Tekanan kegagalan pembangunan bukan disebabkan oleh
factor factor eksternal melainkan internal. (3) resep pembangunan yang ditawarkan bisa
berlaku untuk siapa, kapan dan dimana saja.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu modernisasi?
2. Bagaimana sejarah modernisasi?
3. Apa saja yang termasuk teori modernisasi?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui modernisasi
2. Untuk mnegetahui sejarah lahirnya teori modernisasi
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam teori modernisasi
4
BAB II
FISIK BUKU
FISIK BUKU
BUKU I
BUKU II
5
BAB II
PEMBAHASAN
BUKU I
POINT OF VIEW
TEORI MODERNISASI
Teori Modernisasi menjelaskan bahwa kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga
disebabkan oleh faktor-faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negeri
asal negara yang bersangkutan. Kelompok teori yang tergolong ke dalam kelompok Teori
Modernisasi :
Roy Harrod dan Evsei Domar : pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya
tabungan dan investasi. Hal tersebut bersumber dari asumsi bahwa : masalah
pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal.
Persoalan keterbelakangan kemudian dirumuskan sebagai masalah kekurangan, yaitu
kekurangan modal. Teori Harrod-Domar tidak mempersoalkan masalah manusia dan
menganggapnya sudah tersedia.
Teori Weber mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya
di sekitarnya, khususnya nilai-nilai agama. Weber mengemukakan apa yang
kemudian dinamakan Etika Protestan. Etika Protestan lahir di Eropa melalui agama
protestan yang dikembangkan oleh Calvin. Etika Protestan yang dikembangkan
Weber pada intinya adalah cara bekerja keras dengan sungguh-sungguh, lepas dari
imbalan material untuk mencapai surga. Etika Protestan adalah sebuah nilai tentang
kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses. Etika Protestan ini adalah faktor
utama bagi munculnya kapitalisme di Eropa yang kemudian menyebar dan
berkembang di Amerika Serikat.
6
3. David McClelland ; Dorongan Berprestasi
Hoselitz menekankan ada hal lain yang juga sangat penting dalam proses
pembangunan, yakni keterampilan kerja tertentu dan pengalaman wiraswasta – selain
kekurangan modal (Teori Harrod-Domar). Bagi Hoselitz pembangunan membutuhkan
pemasok dari dua unsur yaitu :
Pemasokan modal besar dan perbankan
Pemasokan tenaga ahli dan terampil
6. Alex Inkeles & David H. Smith ; Manusia Modern
Alex Inkeles & David H. Smith pada dasarnya berbicara mengenai pentingnya faktor
manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan. Untuk mengubah
manusia tradisional menjadi manusia yang modern, Inkeles dan Smith mempunyai
keyakinan bahwa pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk mencapai hal
tersebut.
Inkeles dan Smith menekankan pada faktor pengalaman kerja (terutama kerja di
pabrik) untuk dapat mengubah manusia. Asumsi Inkeles dan Smith ini diperkuat
dengan penelitian yang mereka lakukan.
Temuan Inkeles dan Smith : seorang manusia tradisional yang diterjunkan ke dalam
lembaga kerja yang modern bukan saja dapat melakukan adaptasi yang cepat, tetapi
dia juga bisa menyerap nilai-nilai kerja ini dalam kepribadiannya, dan
mengekspresikannya kembali ke dalam sikap, nilai dan tingkah lakunya.
8
Teori-teor tersebut merupakan teori modernisasi yang dianggap mewakili beberapa
pemikiran aliran mengenai teori modernisasi. Aliran-aliran tersebut antara lain :
BUKU II
9
TEORI MODERNISASI
Sejarah lahirnya teori modernisasi diawali dari tiga peristiwa pasca berakhirnya Perang
Dunia II tahun 1945. Peristiwa tersebut adalah :
1. Munculnya Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan dominan di dunia. Disaat negara-
negara lain yang terlibat peperangan melemah, AS muncul mengambil peran sebagai
pengendali percaturan dunia.
2. Terjadi perluasan gerakan komunis dunia oleh Uni Soviet. Gerakan ini meluas tidak
saja di Eropa Timur tetapi juga sampai di Cina dan Korea. Kondisi ini mendorong
AS untuk semakin memperluas pengaruh politiknya untuk membendung ideologi
komunisme.
3. Lahirnya negara-negara merdeka baru di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Negara-negara yang baru merdeka ini secara serempak berupaya mencari model-
model pembangunan untuk negaranya. Perkembangan Dunia Ketiga ini mendapat
perhatian dari AS sebagai bagian dari perluasan pengaruh politik sekaligus
menghadang mereka dari pengaruh komunis.
Penjelasan
Teori modernisasi menyoroti bahwa negara Dunia Ketiga merupakan negara terbelakang
dengan masyarakat tradisionalnya. Sementara negara-negara Barat dilihat sebagai negara
modern. Dalam perkembangannya, pendukung teori modernisasi seperti Daniel Lamer,
Marion Levy, Neil Smelser, dan lainnya banyak dipengaruhi oleh latar belakang
keilmuan masing-masing sehingga banyak menimbulkan pemikiran-pemikiran yang
mendukung perkembangan teori modernisasi ini. Namun demikian secara garis besar
Samuel Huntingthon merangkum berbagai pemikiran dan gambaran dari teoritisi
perspektif modernisasi ke dalam beberapa ciri pokok sebagai berikut :
1. Modernisasi merupakan proses bertahap. Hal ini dapat dilihat dari teori Rostow
mengenai fase pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.
2. Modernisasi juga dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi. Dalam hal ini Lvy
menyatakan bahwa sesuai dengan perkembangan waktu setiap manusia akan
memiliki kemiripan satu dengan lain.
3. Modernisasi terkadang terwujud dalam bentuk aslinya yaitu Eropanisasi atau
Amerikanisasi. Ini terlihat dari sikap berlebihan yang selalu memuji keberhasilan dan
segala sesuatu dari Eropa dan AS, sehingga timbul juga istilah bahwa modernisasi
sama dengan Barat.
4. Modernisasi dilihat sebagai proses yang tidak bergerak mundur. Ketika sudah terjadi
kontak antara negara Barat, negara Dunia Ketiga tidak akan mampu menolak upaya
modernisasi.
10
5. Modernisasi merupakan perubahan progresif. Dalam jangka panjang modernisasi
dilihat sebagai sesuatu yang diperlukan dan diinginkan.
6. Modernisasi memerlukan waktu panjang. Modernisasi dilihat sebagai proses
evalusioner dan bukan perubahan revolusioner sehingga diperlukan waktu sangat
lama untuk sampai pada tahapan akhir.
Dengan mendasarkan pada teori dan metode pengkajiannya, teori modernisasi mampu
menurunkan berbagai implikasi kebijaksanaan pembangunan yang perlu diikuti negara
Dunia Ketiga dalam upaya memodernisasikan dirinya. Pertama, teori ini memberikan
pembenaran secara implisit hubungan bertolak belakang antara masyarakat tradisional
dan modern. Kedua, teori modernisasi menilai ideologi komunisme sebagai ancaman
pembangunan negara Dunia Ketiga. Ketiga, teori modernisasi memberikan legitimasi
tentang perlunya bantuan asing, khususnya dari AS.
TEORI DEPEDENSI
Penjelasan
Sama halnya dengan teori modernisasi, pada teori dependensi juga terdapat banyak varian
yang dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu sosial. Namun demikian, para penganut
aliran dependensi cenderung memiliki asumsi dasar sebagai berikut :
11
4. Situasi ketergantungan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses polarisasi
regional ekonomi global.
5. Keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu hal yang mutlak bertolak belakang
dengan pembangunan.
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
12
KELEBIHAN
BUKU I
Pada buku pertama ini menjelaskan terkait kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga
disebabkan oleh factor-faktor tertentu. Dan dibuku ini juga dijelaskan terkait teori teori
modernisasi yang dipaarkan oleh ahli. Beberapa dijelaskan secara spesifik mengenai
kelompok teori yang mendukung dan menunjang hal tersebut. Kelebihan dari point of
view dalam materi ini adalah setiap point dijelaskan secara rinci dan dijabarkan secara
jelas terkait materi yang dipaparkan.
BUKU II
Pada buku kedua memaparkan tentang teori modernisasi, teori ketergantungan dan
keterbelakangan (depedensi) , dan teori sistem ekonomi dunia. Dibuku ini juga
menjelaskan sejarah yang melatar belakangi munculnya teori modernisasi dan sejarah
kelahiran teori depedensi. Buku ini juga merangkum berbagai pemikiran dan gambaran
dari teoritis perspektif modernisasi.
KEKURANGAN
BUKU I
Kekurangan yang ada di buku perta yaitu ada beberapa teori yang dijelaskan namun agak
sulit dipahami. Terkhusus dibidang conclusion materi ini di bahas namun kurang spesifik
dan rindi dalam pemaparannya. Factor yang disbeutkan dalam kajian juga tidak
dipaparkan dalam materi secara terperinci. Itu yang menjadi kekurangan didalam buku ini
sehingga memunculkan pemahaman yang ambigu.
BUKU II
Kekurangan yang ada dibuku kedua yaitu sejarah yang di paparkan dalam teori
modernisasi, teori depedensi, dan teori sistem dunia tidak terlalu detail. Ada beberapa
poin yang tidak dijelaskan secara terperinci.
BAB V
13
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah , kedua buku diatas sama sama menjelaskan tentang teori
modernisasi yang dipaparkan secara jelas , walau ada beberapa bagian yang tidak
dijelaskan secara terperinci , tetapi inti dari kedua buku tersebut menjelaskan tentang
teori modernisasi, teori depedensi serta ekonomi pada saat dunia ketiga.Kedua buku
mempunyai penjelasan yang berbeda bentuk tetpai memliki makna yang sama , di buku
buku tersebut juga terdapat beberapan pengertian dari ahli ahli tentang teori modernisasi
tersebut.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat dan kami sampaikan , kami harap pembaca dapat
memahami dan menerima makalah ‘critical book review’ kami tentang teori modernisasi
dari kedua buku. Kami sebagai penulis makalah ini sangat berbuka hati. Kami memohon
maaf apabila ada kritik dan saran pembaca yang ingin disampaikan, apabila ada
kesalahan kata dan penulisan yang disengaja maupun tidak sengaja. Wasalam.
DAFTAR PUSTAKA
14
Budiman,arief . 1995 . teori pembangunan dunia ketiga . Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka utama
Suwarsono . 2006 . perubahan sosial dan pembangunan . Jakarta : pustaka
LP3ES
15