Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN PENINGKATAN MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN

Disusun Oleh :

dr. Mentari Mentaya

Sampit, 19 Februari 2020


dr. Mentari Mentaya
PELATIHAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien terdiri dari :

KETUA : dr.Yudha F .herlambang

SEKRETARIS : drg.Ari widjayanto,M.Kes

Seksi Peningkatan Mutu

Seksi Manajemen Resiko

Seksi Keselamatan Pasien

Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien terdiri atas ketua,


sekretaris, sie peningkatan mutu, sie manajemen resiko, dan sie
keselamatan pasien. Indikator mutu terdiri dari Pengukuran mutu
nasional,Pengukuran mutu prioritas RS ,Pengukuran mutu prioritas unit.

PENGUKURAN MUTU NASIONAL 12 INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN


YAITU MELIPUTI;

1. Kepatuhan identifikasi pasien


2. Emergency respon time
3. Waktu tunggu rawat jalan
4. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) 
hanya untuk pasien BPJS
5. Kepatuhan cuci tangan
6. Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh
7. Penundaan operasi elektif
8. Kepatuhan jam visite dokter
9. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
10. Kepatuhan terhadap clinical pathway
11. Kepuasan pasien dan keluarga
12. Kecepatan respon terhadap complain
Pada pengukuran prioritas RS, masalah ditentukan oleh rumah sakit yang
bersangkutan. Dalam hal ini, rumah sakit memilih pelayanan yang akan
diperbaiki. Untuk tahun ini prioritas masalah adalah persalinan.

System manajemen data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu

· Pemilihan : merupakan tahapan rumah sakit untuk melakukan


pemilihan masalah
· Pengumpulan : pengumpulan masalah dilakukan tiap tanggal 5 ke
PMKP, setelah itu akan dilakukan rapat supervise indicator mutu
· Analisa : melakukan analisa terhadap masalah yang telah
dikumpulkan
· Validasi : dicocokkan apakah data tersebut valid atau tidak. Pada
fase ini bisa dilakukan bench marking yaitu membandingkan data
dengan RS lain dengan syarat RS pembanding berada di wilayah
dan tipe yang sama.
· Feedback : masalah yang dipilih akan dipresentasikan
· Publikasi : masalah akan di publikasikan ke website RS Murjani

Sasaran Keselamatan Pasien

1. Ketepatan identifikasi pasien

Hal ini untuk mengembangkan pola pendekatan agar bisa meningkatkan


atau memperbaiki ketelitian dalam identifikasi pasien. Aplikasinya seperti
identifikasi sebelum pemberian atau pengambilan darah, konsumsi obat
dan tindakan lainnya.

Salah satu pendukung poin ini adalah penggunaan gelang identitas


pasien.

2. Peningkatan komunikasi efektif

Cara ini untuk mengembangkan pola pendekatan agar komunikasi bisa


berjalan dengan efektif. Hal ini bertujuan agar komunikasi lisan terjadi
dengan akurat, sehingga informasinya bisa diterapkan secara konsisten.
3. Peningkatan keamanan obat atau high alert yang harus diwaspadai

Cara ini dilakukan agar memastikan obat tetap aman untuk diberikan
kepada pasien. Prosedur ini berkaitan dengan proses identifikasi,
pemberian label, penetapan lokasi dan penyimpanannya.

4. Kepastian terhadap lokasi, prosedur dan pasien operasi

Cara ini diaplikasikan agar pasien tercatat dengan valid sebelum


mendapatkan tindakan operasi.

5. Pengurangan terhadap risiko infeksi setelah menggunakan pelayanan


kesehatan

Hal ini adalah prosedur dalam pencegahan penyakit menular dan infeksi
sesuai dengan pedomannya.

6. Pengurangan risiko jatuh

Setiap tenaga medis harus memahami dan mengaplikasikan sejumlah


langkah untuk memastikan pasien tidak mengalami risiko jatuh.

Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) :

1. Upaya peningkatan mutu pelayanan

a. Penetapan program prioritas kegiatan yang akan


dievaluasi, terdiri dari : indikator area klinis, indikator
area manajerial, dan indikator sasarn keselamatan
pasien.
b. Diklat PMKP
c. Standarisasi proses asuhan klinis
d. Pengukuran mutu : indikator mutu nasional, prioritas,
unit dan SPM

2. Manajemen risiko rumah sakit


a. Menetapkan manajemen risiko klinis
b. Melaporkan dan analisis data insiden keselamatan
pasien
c. Mengupayakan terlaksananya failure mode effect
analysis (FMEA)
d. Koordinasi kegiatan dengan peningkatan mutu

3. Keselamatan pasien

a. Menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan


pasien
b. Menetapkan jenis kejadian sentinel, melaporkan dan
melakukan root cause analysis
c. Menetapkan regulasi jenis kejadian yang tidak
diharapkan, proses pelaporan dan analysisnya
d. Menetapkan definisi, jenis yang dilaporkan dan sistem
pelaporan dari kejadian nyaris cidera dan kejadian
tidak cidera
e. Melaksanakan survey budaya keselamatan

Sasaran keselamatan pasien :

1. Ketepatan identifikasi pasien

Hal ini untuk mengembangkan pola pendekatan agar bisa meningkatkan


atau memperbaiki ketelitian dalam identifikasi pasien.

2. Peningkatan komunikasi efektif

Cara ini untuk mengembangkan pola pendekatan agar komunikasi bisa


berjalan dengan efektif. Hal ini bertujuan agar komunikasi lisan terjadi
dengan akurat.

3. Peningkatan keamanan obat atau high alert yang harus diwaspadai

Cara ini dilakukan agar memastikan obat tetap aman untuk diberikan
kepada pasien.
4. Kepastian terhadap lokasi, prosedur dan pasien operasi

Cara ini diaplikasikan agar pasien tercatat dengan valid sebelum


mendapatkan tindakan operasi.

5. Pengurangan terhadap risiko infeksi setelah menggunakan pelayanan


kesehatan

Hal ini adalah prosedur dalam pencegahan penyakit menular dan infeksi
sesuai dengan pedomannya.

6. Pengurangan risiko jatuh

Setiap tenaga medis harus memahami dan mengaplikasikan sejumlah


langkah untuk memastikan pasien tidak mengalami risiko jatuh.

Budaya Keselamatan

-Budaya pelaporan

-Budaya keadilan

-Budaya keterbukaan

-Budaya pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai