Anda di halaman 1dari 3

 Gerring (2007:17) menyebut kasus sebagai definitional morass (definisi yang

membingungkan) karena banyak hal bisa menjadi kasus.


 Biasanya kasus ditentukan dari perspektif penelitian. Kasus biasanya terikat atau dibatasi
ruang dan waktu. Contoh : saya tidak akan meneliti tetangga saya sebagai kasus hanya
karena dia tinggal dekat saya. Tapi saya akan memasukkan tetangga saya sebagai kasus
karena dia adalah seorang laki-laki paruh baya yang memiliki keterbatasan fisik sehingga
tidak bisa bekerja dan menggantungkan hidupnya kepada pasangannya.
 Case-study research : meneliti fitur-fitur dari beberapa kasus. Kebanyakan case-study
research bentuknya kualitatif, meskipun tidak selalu demikian.
 Case-study research secara intensif meneliti satu atau sejumlah kecil kasus, focus pada
detail mengenai tiap kasus dan konteks
 Kekuatan Case-study research :
1. Kekuatan Case-study research : memperjelas cara berpikir kita dan
memungkinkan bagi kita untuk menghubungkan ide abstrak dengan kasus yang
kita observasi.
2. Memungkinkan bagi kita mengkalibrasi atau menyesuaikan pengukuran abstrak
kita dengan pengalaman sebenarnya
3. Melibatkan teori
 Sebaliknya, hampir semua all cross-case bentuknya kuantitatif
 Case-study research memiliki 6 kekuatan :
1. Conceptual validity : case-study membantu menghilangkan dan mengidentifikasi
konsep yang bergerak ke konsep teori abstrak
2. Heuristic impact : memberikan kesempatan untuk belajar lebih jauh, penemuan
dan pemecahan masalah)
3. Casusal mechanism identification : membuat nyata detail dari proses social
4. Ability to capture complexity and trace processes.
5. Calibration
6. Holistic elaboration
 Across-case research : daripada meneliti satu kasus secara detail,gunakan across-case
research untuk membandingkan satu fitur pada berbagai kasus
 Single or multiple points in time
 Cross-sectional research : mengumpulkan data dari banyak kasus pada satu waktu
tertentu dan menciptakan semacam snapshot akan waktu tersebut. Bersifat eksplorasi,
deskriptif dan menjelaskan, tapi lebih konsisten untuk deskriptif.
 Memutuskan antara menggunakan cross-sectional atau longitudinal tidak mudah. Tidak
semata-mata karena mempertimbangkan waktu, tapi lebih ke tujuan penelitian
 Longitudinal research : mengumpulkan data dari berbagai rentang waktu dan lebih mirip
menyimpan “gambar bergerak”. Lebih sulit dilakukan dan membutuhkan lebih banyak
sumber daya.
 Penelitian longitudinal digunakan untuk tujuan eksplorasi, deskriptif dan menjelaskan
 3 Tipe longitudinal :
1. Time-series research : Informasi bisa tentang berbagai kasus atau orang dari
beberapa periode waktu. data dikumpulkan dari berbagai waktu  Asal data
bukan dari satu orang/unit tapi dari sekelompok orang/unit yang memiliki
kategori yang sama. Contoh : penelitian tentang angka kelahiran per 1000
perempuan usia 15-44 selama tahun 1910-2000. Memungkinkan peneliti untuk
mengamati stabilitas atau perubahan selama rentang waktu tertentu
2. The panel study : “powerful type of longitudinal research”. Lebih sulit dilakukan
daripada time-series research karena data didapatkan dari orang/group/organisasi
yang persis sama selama rentang waktu tertentu. Sulit dilakukan dan biayanya
mahal
3. A cohort study : mirip dengan panel study, tapi bukannya mengamati orang yang
persis sama, study ini sejumlah orang yang memiliki pengalaman hidup yang
serupa

Qualitative Data

 Qualitative data bisa datang dalam banyak bentuk ; foto, peta, interview, observasi,
dokumen dll
 Data tersebut dapat diringkas menjadi 2 kategori :
1. Field research
Yang dimaksud field research melibatkan studi kasus etnografis (terjun langsung
ke lapangan). Diawali dengan beberapa pertanyaan/permasalahan, lalu tentukan
kelompok atau lokasi penelitian, dapatkan ijin untuk masuk ke kelompok atau
lokasi tersebut lalu ambil bagian dalam kelompok dan lakukan observasi. Peneliti
akan mengobservasi dan berinteraksi selama beberapa bulan atau beberapa tahun,
lakukan interview secara informal. Setelah kembali dari lokasi penelitian, peneliti
akan mereview catatan dan membuat laporan.
Kesimpulannya : field research adalah penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan observasi langsung dan mencatatnya. Penelitian dilakukan di lokasi
asal subyek penelitian (natural setting) dan dilakukan dalam rentang waktu
tertentu. Field research biasanya digunakan untuk eksplorasi dan studi deskriptif
2. Historical-comparative research
Historical-comparative research adalah riset kualitatif dimana peneliti memeriksa
data kejadian dan kondisi di masa lalu dan/atau di berbagai komunitas.
Merupakan kumpulan dari beberapa penelitian sejenis. Beberapa studi
menyelidiki aspek social di masa lalu pada satu atau beberapa komunitas. Studi
lainnya meneliti berbagai budaya atau membandingkan budaya. Focus penelitian
bisa pada satu periode waktu lampau atau beberapa, membandingkan satu budaya
atau beberapa budaya atau gabungan dari keduanya.
Historical-comparative research tidak selalu kualitatif. Bisa juga menganalisa data
kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai