Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN DIMENSI MATA

A. Pengukuran Kornea dan Pupil:

1. Pengukuran Diameter Kornea:


 Horizontal Visible Iris Diameter (HVID)
 Vertical Visible Iris Diameter (VVID)
 Pengukuran dari Limbus ke limbus melewati bagian tengah pupil
dengan penggaris (mm)
 Berguna untuk membantu dalam menentukan diameter total lensa
kontak
2. Pengukuran pupil:
 Pengukuran dengan penggaris (mm)
 Iluminasi ruang standar (biasa) dan Iluminasi rendah
 Hasil pengukuran dari iluminasi rendah berguna menentukan BOZD
yang cocok agar menghindari gangguan penglihatan

B. Penilaian karakteristik kelopak:

1. Bukaan/Celah Palpebra:
 Gunakan penggaris (mm)
 Mata harus pada posisi pandangan lurus, primer yang rileks
 Secara Vertical ukur tepi kelopak atas sampai tepi kelopak bawah
(superior ke inferior) melewati bagian tengah pupil
Secara Horizontal ukur tepi kelopak mata dari cantus temporal ke
cantus nasal melewati bagian tenga pupil
2. Ketegangan kelopak/ Lid tenslon:
 Tidak ada metode tepat untuk mengukur ketegangan kelopak
 Swarbrick & Holden (1996) menyarankan prosedur ini:
 Minta pasien untuk melihat kebawah
 Tarik kelopak mata atas keatas temporal dengan menjepit bulu
mata dengan lembut / perlahan-lahan
Secara subjektif nilai ketegangan dari +3 (sangat ketat/tegang) ke
-3 (sangat longgar)
Ketegangan kelopak mata secara signifikan mempengaruhi
sentrasi dan gerakan lensa kontak, baik yg keras maupun lunak.
Tegangan kelopak mata yg lebih tinggi menyebabkan pergeseran
lensa yg lebih banyak ketika berkedip.

C. Kadar dan type kedipan


1. Kadar kedipan yang cukup diperlukan untuk mencegah kekeringan pada
permukaan mata
2. Kadar kedipan yang normal harus diukur saat berbicara dengan pasien
tanpa memberitahu pasien apa yang sedang dilakukan
3. Kadar kedipan rata-rata 7-15 kali per menit dianggap normal
4. Tipe kedipan juga perlu dicatat
5. Tipe kedipan sebagian dapat mengakibatkan noda bintik superficial pada
kornea

Anda mungkin juga menyukai