Anda di halaman 1dari 20

KARYA ILMIAH

“Pengaruh Pembelajaran Daring Bagi Siswa


SMA N 1 Kota Tegal”

Disusun oleh

Faizal Wahyu Pratama (07)

UPTD SMA N 1 KOTA TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Jln. Menteri Supeno No. 16 Telp. (0283) 353498 Tegal.

Website : www.sman1tegal.sch.id

Email : sman1_kotategal@yahoo.com
Lembar Pengesahan

Karya tulis yang berjudul “Proposal Kegiatan Penelitian Pengaruh Pembelajaran


Daring di SMA N 1 Kota Tegal” ini telah dilaksanakan oleh :

Hari :
Tangggal :

Penyusun

Oleh

Kepala Sekolah Pembimbing

Dra. Rosa Herawati, M.Pd Indah Apriliyani, S.Pd


19690521 199403 2 003
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian "Pembelajaran Daring di SMA N 1 Kota Tegal”. Kemudian shalawat beserta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Proposal peneletian ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
di SMA N 1 Kota Tegal pada kelas XI Mipa Duta. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Indah Apriliyani, S.Pd selaku guru pembimbing
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan proposal penelitian ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan proposal penelitian ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan proposal penelitian ini.

Tegal, Agustus 2020

Faizal Wahyu Pratama


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan....................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................2
C. TUJUAN PENELITIAN.................................................................................................2
D. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................................3
E. HIPOTESIS.....................................................................................................................3
BAB II : LANDASAN TEORI..................................................................................................4
BAB III : METOLOGI PENELEITIAN....................................................................................6
A. TEMPAT DAN WAKTU...............................................................................................6
B. JENIS PENELITIAN......................................................................................................6
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...............................................................................6
D. POPULASI DAN SAMPEL...........................................................................................7
BAB IV : PEMBAHASAN........................................................................................................8
A. Hasil Penelitian...............................................................................................................8
B. Pembahasan Hasil...........................................................................................................8
BAB V : PENUTUP.................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
LAMPIRAN.............................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dan menjadi dasar semua aspek
dalam kehidupan ini. Pendidikan lah yang nantinya mampu menjadi bekal para pemuda untuk
bisa memajukan negeri ini. Sedangkan di sisi lain dunia sedang dibuat kacau dengan adanya
pandemi Covid 19 ini. Keadaan yang seperti ini ini menuntut kita untuk merubah semua pola
dan kebiasaan dalam kehidupan ini, terutamanya di bidang pendidikan. Kita tidak
dilerbolehkan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain, sedangkan dunia
pendidikan sangat membutuhkan interaksi antara siswa, guru dan warga sekolah lainnya. Kita
tidak boleh memaksakan keadaan yang sedang krisis ini dan sekolahpun pada akhirnya tidak
diperbolehkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Untuk menyesuaikan dengan keadaan pandemi ini Pemerintah melalui Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan mengambil suatu kebijakan yaitu diterapkannya sistem
Pembelajaran Daring. Sistem ini adalah sistem yang terbaik untuk masa-masa seperti ini.
Melalui daring ini tidak ada interaksi secara langsung, baik antar siswa maupun antara siswa
dengan guru, yang harapannya mampu memutus rantai penyebaran virus Covid 19 ini.
Sehubungan dengan kebijakan itu, SMA N 1 Kota Tegal sudah melaksanakan kebijakan ini
dan telah berjalan kurang lebih lima bulan.

Pembelajaran daring adalah suatu sistem pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan
guru dengan tidak bertemu secara langsung atau bisa disebut online/daring. Sistem ini
menjadi solusi yang diambil oleh Pemerintah dan sudah diterapkan di SMA N 1 Kota Tegal
di masa pandemi ini, agar siswa dan guru lebih aman serta terjaga kesehatannya. Program
ini menimbulkan banyak dampak positif maupun negatif dan tentunya menimbulkan banyak
polemik di kalangan orang tua siswa. Banyak orang tua yang mengeluhkan adanya sistem
Pembelajaran Daring ini, dikarenakan tugas guru untuk mengajar dan mendidik buah hatinya,
namun sekarang menjadi tugas orang tua kembali.

Pembelajaran daring ini juga menuntut guru dan siswa bekerja lebih keras dan kreatif
dalam menyampaikan dan memahami materi yang diajarkan, serta boros dalam pemakaian
paket data internet. Terlebih lagi bagi siswa yang tahun depan hendak lulus, pasti akan
merasa kesusahan dan belum siap mental untuk menghapi ujian-ujian yang akan dihadapinya.
Namun, inilah satu-satunya kebijakan terbaik yang diberikan oleh Pemerintah kepada seluruh
sekolah di Indonesia untuk bisa menunjang pendidikan siswanya. Kita harus tetap semangat
untuk menghadapi krisis pendidikan seperti saat ini, ubahlah rintangan menjadi sebuah
tantangan yang harus kita hadapi bersama terutamanya di dunia pendidikan.

Banyak sekali dampak dan polemik dalam sistem Pembelajaran Daring ini. Atas dasar
semua permasalahan tersebut, saya mengadakan sebuah kegiatan penelitian untuk mengetahui
lebih dalam apa dampak dan polemik yang dirasakan baik dari siswa, guru, orang tua,
maupun pihak lainnya di SMA N 1 Kota Tegal. Harapannya nanti hasil kegiatan penelitian
ini mampu menjadi tolak ukur evaluasi dalam sistem Pembelajaran Daring ini di SMA N 1
Kota Tegal.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari latar belakang yang telah dijelaskan mengenai Pembelajaran
Daring dan dampaknya terhadap siswa SMA N 1 Kota Tegal adalah :

1. Bagaimana dampak Pembelajaran Daring terhadap kegiatan belajar mengajar dan


pehamanan materi oleh siswa di SMA N 1 Kota Tegal ?
2. Apakah Pembelajaran Daring menjadi suatu sistem yang efektif di masa pandemi ini
khusunya bagi siswa SMA N 1 Kota Tegal ?
3. Apakah Pembelajaran Daring akan membawa pengaruh terhadap minat dan bakat
siswa SMA N 1 Kota Tegal terhadap suatu bidang yang disukainya?
4. Bagaimana peran Pemerintah dan pihak SMA N 1 Kota Tegal untuk menjalankan
sistem Pembelajaran Daring ini?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya kegiatan penelitian mengenai sistem Pembelajaran Daring yang
ada di SMA N 1 Kota Tegal adalah :

1. Untuk mengetahui dampak positif maupun negatif dari Pembelajaran Daring bagi
siswaSMA N 1 Kota Tegal.
2. Untuk mengetahui apakah Pembelajaran Daring ini sudah efektif atau mungkin
kurang efektif yang nanti hasil penelitiannya bisamenjadi bahan evaluasi bagi pihak
Pemerintah maupun pihak SMA N 1 Kota Tegal.
3. Untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Daring terhadap minat dan bakat siswa
SMA N 1 Kota Tegal terhadap suatu bidang.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran Pemerintah dan pihak SMA N 1 Kota Tegal
dalam melaksanakan sistem pembelajaran ini

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat diadakannya kegiatan penelitian mengenai sistem Pembelajaran Daring yang
ada di SMA N 1 Kota Tegal adalah :

A. Dapat mengetahui dampak positif maupun negatif dari Pembelajaran Daring di SMA
N Kota Tegal, yang hasil penelitiannya nanti diharapkan mampu menjadi bahan
evaluasi bagi Pemerintah dan pihak SMA N 1 Kota Tegal
B. Dapat mengetahui apakah Pembelajaran Daring ini sudah efektif atau kurang efektif
bagi siswaSMA N 1 Kota Tegal, yang hasil penelitiannya nanti
diharapkanmampumemperbaiki sistem pembelajaran ini.
C. Dapat mengetahui pengaruh Pembelajaran Daring terhadap minat dan bakat siswa dj
SMA N 1 Kota Tegal, karena kebijakan sistem ini melarang adanya ekstrakurikuller
untuk menghindari adanya kerumunan antar siswayang bisa menyebabkan adanya
penularan virus Covid 19 ini.
D. Dapat mengetahui peran Pemerintah dan pihak SMA N 1 Kota Tegal dalam
melaksanakan sistem Pembelajaran Daring ini.

E. HIPOTESIS
Hipotesis dari kegiatan penelitian mengenai sistem Pembelajaran Daring yang ada di
SMA N 1 Kota Tegal adalah :

1. Pembelajaran Daring adalah sistem yang tepat dan efektif bagi siswa SMA N 1 Kota
Tegal pada masa pandemi ini.
2. Pembelajaran Daring adalah sistem yang kurang tepat dan tidak efektif bagi siswa
SMA N 1 Kota Tegal pada masa pandemi ini.
BAB II

LANDASAN TEORI

Pembelajaran siswa dapat terbagi menjadi dua yaitu pembelajaran secara luring


dan pembelajaran secara daring.Luring berarti langsung atau tatap muka sedangkan daring
aberarti online atau membutuhkan akese internet dengan gadget.

A. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbale balik) antara guru
dengan peserta didik. Dalam proses tersebut guru memeberikan bimbingan dan menyediakan
berbagai kesempatan yang dapat mendorong peserta didik belajar dan untuk memeproleh
pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tercapinya tujuan pembelajaran ditandai
oleh tingkat penguasaan keterampilan dan pembentukan kepribadian. Proses
pembelajaranmelibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang perlu dilakukan oleh
pesertadidik untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Kesempatan untuk melakukan
kegiatan dan perolehan hasil belajar ditentukan oleh pendekatan yang digunakan oleh guru
dan peserta didik dalam proses pembelajaran tersebut.

Dalam kurikulum telah ditegaskan, bahwa penerapan pendekatan dalam proses belajar
mengajar diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam diri
peserta didik supaya mampu menentukan dan mengelola perolehannya. Pendekatan ini
disebut pendekatan proses. Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan ini mengacu
kepada peserta didikagar belajar berorientasi pada belajar bagaimana belajar.Pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran

B. Luring

Luring merupakan sistem pembelajaran yang memerlukan tatap muka. Menurut KBBI
Kemendukbud, luring adalah akronim dari luar jaring(an); terputus dari jejaring
komputer. Misalnya, saat siswa dan mahasiswa belajar melalui buku pegangan siswa atau
mahasiswa dan tenaga pengajar. 

C. Daring
Daring adalah akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui jejaring
komputer, internet, dan sebagainya. Merinci kegiatan-kegiatan daring di antaranya, webinar,
kelas online, KBM online, hingga kuliah online. Seluruh kegiatan dilakukan menggunakan
jaringan internet dan komputer atau gadget.

Pada masa kemajuan teknologi seperti saan ini, kita semua dituntut untuk bisa
menggukan dan mengaplikasikan berbagai macam teknologi yang sudah ada. Hampir semua
kegiatan di kehidupan ini memerlukan akses daring.

D. Pembelajaran Luring

Pembelajaran luring atau biasa disebut pembelajaran tatap muka merupakan


pembelajaran secara langsung antara guru dan siswa yang berada pada suatu lingkup ruangan
tertentu. Pembelajaran secara luring ini adalah kegiatan pembelajaran seperti biasa yang
dilakukan oleh siswa disekolah.

E. Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring atau biasa disebut sebagai pembelajaran secara online


merupakan pembelajaran secara tidak langsung antara siswa dan guru dan tidak dalam satu
lingkup ruangan melainkan melalui platform online seperti google meet, google classroom,
room chat dll. Pembelajaran secara daring jarang dilakukan di masa normal, karena
pembelajaran secara daring membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan dalam
pelaksanaanya.

F. Karakteristik Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring memiliki karakteristik yaitu dilakukan secara online di rumah


masing-masing siswa, hal ini menyebabkan guru sebagai pengajar tidak mampu melihat
perkembangan pendidikan siswanya. Karakteristik yang lain yaitu siswa bebas untuk
melakukan segala hal yang diinginkanya tanpa sepengatahuan pihak sekolah. Selain
itupembelajaran daring juga tidak memperhatikan aspek dispilin dan kejujuran siswa, karena
guru tidak bisa mendampingi siswanya secara langsung.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU


Tempat dan waktu diadakannya kegiatan penelitian mengenai sistem Pembelajaran
Daring yang ada di SMA N 1 Kota Tegal adalah :

 Tempat : Rumah masing-masing siswa dan SMA N 1 Kota Tegal


 Hari, tanggal : Sabtu, 28 Agustus 2020
 Waktu : Pukul 10.00 – 16.00 WIB

F. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yangdilakukan dalam kegiatan penelitian mengenai sistem
Pembelajaran Daring yang ada di SMA N 1 Kota Tegal adalah jenis Penelitian Kualitatif.
Metode Penelitian Kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan itu secara umum
saja.

Metode ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis),
yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus, karena metodolgi kualitatif yakin bahwa sifat
suatu masalah akan berbeda dengan sifat masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan
suatu generalisasi, tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian
kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian
kualitatif.Misalnya, data persentase siswa yang mengeluhkan pembelajaran daring ataupun
siswa yang menyetujui pembelajaran secara daring ini.

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan penelitian mengenai sistem
Pembelajaran Daring yang ada di SMA N 1 Kota Tegal adalah :
1. Angket, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu angket
melalui platform website yaitu googleform. Teknik ini dipilih karena saat ini masih
berada pada masa pandemi yang mewajibkan kita semua untuk saling jaga jarak dan
menghindari interaksi secara langsung, maka dari itu angket adalah teknik
pengumpulan data yang tepat untuk maaa-masa seperti ini. Nantinya angket ini akan
di bagikan kepada beberapa siswa perwakilan untuk menngisinya.
2. Observasi, teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
ke SMA N 1 Kota Tegal. Observaai ini beetujuan untuk mengetahui secara langsung
keadaan SMA N 1 Kota Tegal saat sistem Pembelajaran Daring diterapkan.

H. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi dan sampel dalam kegiatan peneliaian mengenai sistem Pembelajaran Daring
yang ada di SMA N 1 Kota Tegal adalah :

 Populasi : Seluruh siswakelas XI SMA N 1 Kota Tegal


 Sampel : Perwakilan dari tiap kelas. Jumlah yang mengisi angket adalah 15 siswa
dengan objek penelitian menganai Pembelajaran Daring di SMA N 1 Kota Tegal.
\
BAB IV

PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
I. Pembahasan Hasil
Dari hasil pengisian angket yang telah diberikan dapat dilihat pada hasil pertanyaan
pertama, bahwa dari 15 siswa yang mengisi angket, 60% siswa merasa bahwa sistem
Pembelajaran Daring di SMA N 1 Kota Tegal sudah cukup efektif. Bahkan sekitar 6,7%
siswa merasa sistem Pembelajaran Daring ini sudah efektif bagi dirinya. Namun, sekitar
33,3% siswa merasa sistem Pembelajaran Daring ini belum efektif. Dengan hal ini dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa sistem Pembelajaran Daring ini sudah cukup
efektif dan hanya satu siswa saja yang merasakan bahwa sistem ini sudah efektif dan sisanya
merasakan bahwa sistem ini belum efektif. Mereka selalu berharap agar sistem ini lebih
diperbaiki lagi kedepannya, sehingga sistem yang telah diterapkan ini bisa benar-benar efektif
bagi semua siswa.
Pada pertanyaan kedua, dari 15 siswa yang mengisi angket, hampir 70% siswa merasa
sistem Pembelajaran Daring cukup menyusahkan. Bahkan 6,7% siswa merasa sistem ini
sangat menyusahkan, baik dari segi penyampaian materi, sinyal jaringan yang kurang kuat,
borosnya paket data internet, dsb. Namun, 13,3% siswa merasa sistem ini tidak menyusahkan
bagi dirinya. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar merasa sistem
Pembelajaran Daring di SMA N 1 Kota Tegal cukup menyusahkan bahkan ada yang
merasakan sangat kesusahan. Dari hal ini kita semua mengharapkan adanya suatu evaluasi
besar terhadap sistem pembelajaran ini, karena pada dasarnya semua siswa harus dapat
dilayani pendidikannya oleh sekolah secara maksimal.
Pada pertanyaan terakhir, dari 15 siswa yang mengisi angket, sekitar 53%
menginginkan diadakannya kembali sekolah secara luring atau tatap muka, bahkan sekitar
13,3% siswa merasa sangat ingin kembali berangkat ke sekolah. Namun, sekitar 20% siswa
merasa tidak ingin diadakannya pembelajaran tatap muka untuk saat ini, mungkin siswa
merasa belum aman untuk berangkat ke sekolah karena angka penularan kasus Covid 19 yang
masih tinggi ataupun karena faktor lain. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa setengah dari
total siswa yang mengisi angket menginginkan diadakannya kembali pembelajaran secara
langsung atau tatap.muka, karena pembelajaran inilah yang paling wajar dan efektif bagi
siswa. Namun, keadaan yang masih belum memungkinkan menuntut kita untuk lebih
bersabar dan menunggu adanya kebijakan baru yang harapannya sudah diperbolehkan
menggelar pembelajaran secata tatap muka di SMA N 1 Kota Tegal.

Pada bagian akhir angket, terdapat kolom komentar dan keluhan terhadap sistem
Pembelajaran Daring di SMA N 1 Kota Tegal. Sebagian besar mengeluhkan kekurang
pahaman mereka dalam menerima dan memelajari materi yang diberikan oleh guru. Salain itu
juga banyak yang mengeluhkan masalah sinyal dan jaringan yang disebabkan letak rumah
mereka yang jauh dari pusat kota sehingga terhambat sinyal dan jaringan di gadgetnya. Siswa
juga banyak yang mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan saat daring dibandingkan
saat mereka bersekolah seperti biasa. Mereka juga terus berharap agar sistem Pembelajaran
Daring ini mampu diperbaiki lagi kedepannya agar semua keluhan mereka bisa terjawab dan
ada solusi terbaik dari pihak SMA N 1 Kota Tegal maupun dari pihak Pemerintah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran daring, adalah sebuah sistem pembelajaran baru yang diterapkan di
Indonesia. Sistem ini hanya sementara, yang dikarenakan keadaan Indonesia yang belum
kondusif akibat masih tingginya angka penularan kasus Covid 19.

Sistem pembelajaran ini memang cukup menyusahkan, karena wilayah Indonesia


yang sangat luas tetapi perkembangan teknologi dari tiap daerah berbeda dan belum rata. Hal
ini yang menjadi persoalan dalam sistem ini, untuk daerah yang jauh dari pusat kota dengan
kebijakan dan aturan yang sama mereka merasakan banyaknya kendala seperti sinyal dan
jaringan yang jarang ada dll.

Siswa juga terbebani tugas yang lebih banyak daripada saat mereka bersekolah seperti
biasanya. Tugas yang banyak tetapi minim pembahasan oleh guru, ini adalah suatu hal yang
mengkhawatirkan. Hak seorang siswa di sistem pembelajaran ini memang sudah diabaikan,
namun kita tidak boleh menyalahkan pihak sekolah begitu saja, pihak SMA N 1 Kota Tegal
terus mengupayakan pelayanan terbaik kepada seluruh anak didiknya.

Berdasarkan data penelitian tersebut banyak sekali keresahan dari para siswa. Mereka
selalu berharap agar sistem pembelajaran ini bisa dievaluasi kembali dengan
memertimbangkan berbagai macam keresahan yang dirasakan oleh siswa. Hampir semua
siswa juga menginginkan adannya sekolah secara tatap muka kembali, namun kita tidak bisa
memaksakan hal ini karena angka penularan virus Covid 19 yang masih tinggi dan masih
dilarangnya menggelar pembelajaran tatap muka oleh pemerintah provinsi.
J. Saran
Pembelajaran daring memang banyak menimbulkan polemik dan kerasahan pada
siswa. Namun, sistem hanya sementara di Indonesia dan nanti jika keadaan sudah
memungkinkan maka akan kembali lagi memakai sistem pembalajaran secara langsung atau
tatap muka. Maka dari itu, kita jalani semua masalah dan keresahan ini bersama, misalnya
kita bisa saling tolong menolong apabila ada kendala seperti kekurang pahaman atas materi
yang diberikan dll. Serta teruslah berdoa dan berharap agar pandemi ini cepat selesai dan kita
semua bisa kembali bertemu, bercanda, bermain, dan belajar di SMA N 1 Kota Tegal.

DAFTA PUSTAKA

AMONG GURU. (2020). Pembelajaran Daring dan Luring : Pengertian, Ciri-ciri, Serta
Perbedaanya. AMONG GURU, https://www.amongguru.com/pembelajaran-daring-
dan-luring-pengertian-ciri-ciri-serta-perbedaannya. Diakses 15 Juni 2020
Erlangga. (2018). Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK Kelas XI Erlangga Kurikulum
2013, Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI .
Garjito, D. (2020). Pengertian Daring dan Luring, Apa Bedanya. suara.com,
https://www.suara.com/news/2020/07/13/205503/pengertian-daring-dan-luring-apa-
bedanya (akses 13 Juli 2020. Diakses 13 Juli 2020
Zakky. (2019). Penegertian Pembelajaran Penurut Para Ahli dan Secara Umum.
ZonaReferensi.com, https://m.fimela.com/lifestyle-
relationship/read/4304691/memahami-arti-daring-dan-luring-cari-tahu-bedanya-di-
sini. Diakses 23 Februari 2020
LAMPIRAN
Kami telah membuat angket mengenai Pembelajaran Daring di SMA N 1 Kota Tegal
yang sudah diberikan kepada 15 siswa perwakilan siswa kelas XI SMA N 1 Kota Tegal.
Adapun pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran daring di SMA N 1 Kota Tegal sudah efektif untuk anda?
2. Apakah pembelajaran daring lebih menyusahkan daripada pembelajaran luring?
3. Apakah anda ingin melakukan pembelajaran secara luring lagi?
4. Sampaikan keluhan-keluhan anda terhadap pembelajaran daring ini.

Jawaban yang diberikan perwakilan kelas XI, sebagai berikut :

a. Puguh Hilal (XI Mipa 1)


1. Belum Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Sangat Ingin
4. Kendala koneksi internet
b. Andrew Prasetya (XI Mipa 1)
1. Belum Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Iya Ingin
4. Terkadang bila guru memberi materi bersamaan dengan tugas, disusul juga
dengan mapel lain yang deadline tugasnya berdekatan, dengan komposisi
tugas yang lumayan terkadang merasa lebih cape daripada belajar luring
seperti biasa di sekolah.
c. Arya Yustisia (XI Mipa 2)
1. Sudah Efektif
2. Tidak Menyusahkan
3. Tidak Ingin
4. Tidak ada masukan dari saya, bagus sistemnya.
d. M. Ali Khusain (XI Mipa 2)
1. Cukup Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Tidak Ingin untuk saat ini
4. Kurang paham dengan materi yang diberikan.
e. Salsabila Aulia Putri (XI Mipa 3)
1. Belum Efektif
2. Tidak Menyusahkan
3. Iya Ingin
4. Pembelajaran daring hanya dikasih materi dan gurunya tidak menjelaskan.
kebanyakan siswa tidak mengerti dengan materi yang diberikan. seharusnya
guru yang memberikan materi juga menjelaskan melalui video agar siswa
tidak kebingungan.
f. Nala Evania (XI Mipa 4)
1. Cukup Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Tidak Ingin
4. Kadang guru memberikan tugas tidak sesuai jadwal.
g. Muthia Hasna (XI Mipa 4)
1. Cukup Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Sangat Ingin
4. Terkadang belum paham sama materinya, dan butuh penjelasan, kuotanya
terkadang cepat habis.
h. Inayah Cahta (XI Mipa 5)
1. Cukup Efektif
2. Iya Menyusahkan
3. Iya Ingin
4. Pembelajaran daring menyusahkan saya ingin pembelajaran secara luring.
i. Azifah Fajar (XI Mipa 6)
1. Cukup Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Tidak Ingin untuk saat ini
4. Jaringan internet yang terkadang lambat.
j. Sabrina Kiasatina (XI Mipa 6)
1. Cukup Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Iya Ingin
4. Kurang dalam memahami materi pembelajaran.
k. Ivan Conanta (XI Mipa 6)
1. Cukup Efektif
2. Cukup Menyusahkan
3. Tidak Ingin untuk saat ini
4. Kurang efisien karena terbiasa dengan tatap muka.
l. Fauzan Ramadhan (XI Mipa Duta)
1. Cukup Efektif
2. Sangat Menyusahkan
3. Iya Ingin
4. Kesele pol tugase akeh men.
m. Fitri Mazia (XI Mipa Duta)
1. Belum Efektif
2. Iya Menyusahkan
3. Iya Ingin
4. Keluhan saya mungkin karena antarguru kurang berkoordinasi jadinya tugas
yang diberikan menjadi sangat banyak dalam waktu yang bersamaan.
Menurut saya apabila guru bisa saling berkoordinasi itu akan jauh lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai