Anda di halaman 1dari 8

PROMOTOR Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Vol. 3 No. 2, April 2020

HUBUNGAN LAMA PAPARAN RADIASI SINAR LAS DENGAN


KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BENGKEL LAS SEKTOR
INFORMAL DI KELURAHAN SAWANGAN BARU DAN PASIR PUTIH
KOTA DEPOK TAHUN 2019

Erwin Sundawa1), Rubi Ginanjar2), dan Rahma Listyandini3)

1)
Konsentrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ibn Khaldun Bogor. E-mail : erwin@gmail.com
2)
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor.
E-mail : rubi.ginanjar@gmail.com
3)
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor.
E-mail : rahmalistyandini@uika-bogor.ac.id

Abstrak
Latar Belakang: Pekerja las pada sektor informal memiliki risiko terkena keluhan subjektif
fotokeratitis karena terpapar radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan dari proses pengelasan.
Di Indonesia yang membahas mengenai keluhan kelelahan mata pada pekerja bengkel las salah
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Najmi (2017) pada pekerja las sektor informal di
Kelurahan Cirendeu dan Ciputat yang menyebutkan 20 dari 32 pekerja mengalami keluhan
subjektif fotokeratitis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara lama paparan radiasi sinar las
dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Keluraharan Sawangan Baru
dan Pasir Putih Kota Depok Tahun 2019. Metode: Penelitian ini dilakukan secara analitik
observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini
sebannyak 35 pekerja dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Data pada penelitian ini diperoleh
melalui kuesioner dan uji analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan
lama paparan (p=0,003), usia (p=0,002), Masa Kerja (p=0,027), dan pemakaian alat pelindung diri
(p=0,003). Kesimpulan: dari hasil penelitian terdapat hubungan lama paparan radiasi sinar las
dengan kelalahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru dan
Pasir Putih Kota Depok tahun 2019. Kata Kunci: Lama Paparan, Kelelahan Mata, Bengkel Las

Kata Kunci: Paparan Radiasi Sinar Las, Kelelahan Mata, Pekerja Bengkel Las

Pendahuluan
Perkembangan dunia industri di 73,98 juta orang februari 2018. Data statistik
Indonesia mengalami perkembangan yang menunjukan 58,22% pekerja Indonesia saat
pesat, perkembangan ini tidak lepas dari ini bekerja di sektor disektor informal dengan
industry informal. Perkembangan industry gaji rendah , pekerjaan beresiko serta tidak
informal di Indonesia berlangsung amat pesat ada kontrak dengan aman, termasuk
seperti, industry rumah tangga, bengkel, perlindungan social atau perwakilan pekerja
pertanian, perdagangan dan perkebunan. (BPS, 2018).
Badan pusat statistik mencatat jumlah pekerja Setiap pekerjaan baik diperusahaan
yang bekerja di sektor informal mencapai maupun di bengkel-bengkel kecil, perlu

196
http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/PROMOTOR
diperhatikan aspek keselamatan dan Menurut penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan kerjanya. Hal ini diatur dalam Lyon, mengatakan terdapat sinar-sinar
peraturan UU RI No. 1 tahun 1970 tentang elektromagnetik yang dihasilkan selama
keselamatan kerja yang telah menetapkan proses pengelasan tersebut. Sinar ini dapat
jaminan dan persyaratan keselamatan dalam menembus alat pelindung diri sehingga
segala tempat kerja, UU No. 14 tahun 1969 mempengaruhi kesehatan mata pekerja.
pasal 9 dan 10 tentang ketentuan-ketentuan Hadirnya sinar ini akan membahayakan mata
pokok mengenai tenaga kerja, serta pekerja, selain itu semua cahaya tampak yang
PERMENAKER No: PER. 02/MEN/1982 masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa
tentang kualifikasi juru las ditempat kerja. dan kornea mata keretina mata. Bila cahaya
Peraturan-peraturan terserbut merupakan ini terlalu kuat, maka akan segera
beberapa peraturan yang mengatur tentang menimbulkan kelelahan mata (Simarmata,
keselamatan dan kesehatan para pekerja. 2017).
Kelelahan merupakan reaksi fungsionil Keluhan kelelahan mata pada mata,
dan cortex cerebri yang dipengaruhi oleh seolah-olah mata terisi oleh pasir, penglihatan
system penghambat dan system penggerak. kabur serta mata terasa sakit yang dirasakan
Munculnya kelelahan dapat mengurangi pekerja menujukkan bahwa pada proses
kinerja dan ketahanan tubuh terhadap pengelasan terdapat sinar yang
pekerjanya. Kelelahan menunjukkan kondisi membahayakan mata. Akibat dari pemajanan
yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi secara langsung oleh sinar-sinar yang bersifat
semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi radiasi dapat mengakibatkan gangguan pada
dan penurunan kapasitas kerja serta ketajaman penglihatan pekerja las (Adityo,
ketahanan tubuh (Tarwaka, 2004). 2012).
Salah satu jenis kelelahan adalah Kelelahan mata dipengaruhi oleh faktor
kelelahan mata. Kelelahan mata terjadi akibat internal dan faktor eksternal. Beberapa
penggunaan fungsi penglihatan secara itensif penelitian menyebutkan bahwa terdapat
sehingga memicu penurunan ketahanan beberapa faktor yang mempengaruhi
penglihatan. Kelelahan mata dapat terjadi keterpajanan pekerja las terhadap sinar las.
pada juru las karena munculnya bunga api Seperti usia pekerja, masa kerja, lama
dari las menciptakan itensitas cahaya yang paparan pekerja dengan sumber pajanan serta
tinggi pada medan pandang juru juru las. penggunaan alat pelindung diri (APD).
Cahaya yang dipancarkan dari pengelasan Terdapat penelitian di Indonesia yang
dapat memberikan efek kelelahan pada mata. membahas mengenai kelelahan mata pada
(Ananda, 2017). pekerja bengkel las. Hasil penelitian yang
Kehidupan pekerja tidak lepas dari dilakukan oleh Wahyuni (2012) terhadap
sumber –sumber radiasi yang ditimbulkan tukang las di sepanjang jalan Bogor,
pada proses pengelasan. Radiasi yang berarti didapatkan 73,3% pekerja mengalami
pemancaran sinar atau penyinaran merupakan kejadian fotokeratitis. Penelitian yang
penyebaran partikel-partikel elementer dan dilakukan oleh Nur Najmi (2017) pada
energy radiasi dari suatu sumber radiasi. pekerja las sektor informal di Kelurahan
Proses pengelasan menghasilkan radiasi non Cirendeu dan Ciputat yang menyebutkan 20
pengion yang timbul sebagai akibat dari dari 32 pekerja mengalami keluhan subjektif
pemberian pada pada logam hingga mencair fotokeratitis. Keluhan yang paling banyak
(Reston, 2012). dirasakan adalah rasa silau, terasa ada benda

197
asing seperti pasir , dan terasa perih pada Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih
bagian mata Maka dari itu penulis tertarik Kota Depok”
meneliti apakah ada “Hubungan lama paparan
radiasi sinar las dengan kelelahan mata pada
pekerja bengkel las sektor informal di

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara analitik kerja. Sampel yang didapatkan oleh peneliti
observasional dengan menggunakan yaitu berjumlah 35 orang dikarenakan ada 1
pendekatan cross sectional. Populasi dalam bengkel yang tutup dan 2 bengkel yang
penelitian ini yaitu seluruh pekerja bengkel menolak diwawancarai dimana masing-
las sektor informal di Kelurahan Sawangan masing bengkel terdapat 2 pekerja.
Baru dan Pasir Putih Kota Depok yang Data yang diperoleh kemudian
berjumlah 41 pekerja. Sampel didasarkan dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis
pada 2 kriteria yaitu kriteria inklusi, pekerja univariat dan analisis bivariat menggunakan
bengkel las sektor informal di Kelurahan Statistical Program For Social Science
Sawangan Baru dan Pasir Putih dan pekerja (SPSS) 16.0, untuk uji bivariat pada
yang bersedia untuk diwawancarai. Kriteria penelitian menggunakan uji analisis chi-
ekslusi, bengkel yang tutup pada saat square.
penelitian dan pekerja yang tidak masuk

Hasil dan Pembahasan


Berdasartkan penelitian yang dilakukan yang tidak mengalami kelelahan mata
pada pekerja bengkel las sektor informal di sebanyak 8 orang (22,9%).
Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih di
dapatkan sampel sebanyak 35 orang dengan Tabel 2. Distribusi berdasarkan lama paparan pada
distribusi frekuensi hasil pengukuran sebagai pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan
Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok tahun
berikut: 2019

A. Analisis Uji Univariat

Tabel 1. Distribusi hasil kelelahan mata pada pekerja


bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan
Baru dan Pasir Putih Kota Depok tahun 2019

Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui


bahwa Lama paparan didominasi oleh
pekerja yang terpapar radiasi sinar las 5 jam
dalam sehari yaitu sebanyak 21 pekerja
(60%).
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
bahwa pekerja yang mengalami kelelahan
mata sebanyak 27 orang (77,1%), pekerja

198
Tabel 3. Distribusi berdasarkan Usia pada pekerja Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui
bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan bahwa Masa Kerja lebih didominasi oleh
Baru dan Pasir Putih.
pekerja yang memiliki masa kerja > 3 tahun
sebanyak 25 pekerja (71,4%).

Tabel 5. Distribusi berdasarkan Pemakaian Alat


Pelindung Diri (APD) pada pekerja bengkel las sektor
informal di Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih.

Berdasarkan table 3. dapatdiketahui


bahwa usia pekerja lebih didominasi oleh
pekerja yang berusia > 40 tahun sebanyak 22
pekerja (62,9%). Berdasarkan tabel 5. Dapat diketahui
bahwa pekerja yang selalu memakai Alat
Tabel 4. Distribusi berdasarkan Masa Kerja pada Pelindung Diri pada saat melakukan
pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan pengelasan sebanyak 20 orang pekerja (80%)
Sawangan Baru dan Pasir Putih.
dari 35 pekerja.

B. Hasil Uji Bivariat

199
Pembahasan
Hubungan Intensitas Lama paparan pekerja didominasi oleh pekerja yang berusia
dengan Kelelahan mata > 40 Tahun yang memiliko risiko penurunan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui ketajaman penglihatan , dan ketika
pekerja yang terpapar radiasi sinar las diwawancara para pekerja suka mengalami
pengelasan > 5 Jam dalam sehari sebanyak 21 penglihatan kabur, dan penglihatan yang
orang, dimana 20 responden (95,2%) yang berbayang.
mengalami kelelahan mata dan 1 responden
(4,8%) yang tidak mengalami kelelahan mata.
Sedangkan pekerja yang terpapar radiasi sinar Hubungan Masa Kerja dengan Kelelahan
las pengelasan ≤ 5 jam dalam sehari sebanyak mata
14 orang, dimana 7 responden (50%) yang Berdasarkan hasil penelitian diketahui
mengalami kelelahan mata dan 7 responden pekerja yang memiliki masa kerja 3 Tahun
(50%) yang tidak mengalami kelelahan mata. sebanyak 25 responden, dimana 22 orang
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p- (88%) yang mengalami kelelahan mata dan 3
value 0,003 lebih kecil dari nilai alpha (0,05) orang (12%) tidak mengalami kelelahan
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan mata. Sedangkan pekerja yang masa kerja ≤ 3
signifikan antara lama paparan dengan Tahun sebanyak 10 responden, dimana 5
kelelahan mata pada pekerja bengkel las orang (50%) yang mengalami kelelahan mata
sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru dan 5 orang (50%) tidak mengalami
dan Pasir putih Kota Depok Tahun 2019. Hal kelelahan mata.
ini dikarenakan didominasi pekerja yang Dari hasil uji statistik diperoleh p-value
melakukan pengelasan >5 jam dalam sehari. 0,027 lebih kecil dari nilai alpha (0,05) maka
hal ini dikarenakan pekerja bekerja sesuai dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dengan pesanan yang didapat. signifikan antara masa kerja dengan
kelelahan mata pada pekerja bengkel las
Hubungan Usia dengan Kelelahan mata sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dan Pasir putih Kota Depok Tahun 2019.
pekerja bengkel las yang berusia 40 Tahun Pada penelitian ini pekerja didominasi oleh
sebanyak 22 responden, dimana 21 orang pekerja yang memiliki masa kerja >3 Tahun
(95,5%) yang mengalami kelelahan mata dan yang dimana semakin lama seorang bekerja
1 orang (4,5%) tidak mengalami kelelahan dalam pengelasan makan akan terjadi
mata. Sedangkan pekerja yang berusia 20 penurunan tajam penglihatan semakin berat,
Tahun - ≤ 40 Tahun sebanyak 13 responden, dibarengi dengan bertambahnya masa kerja
dimana 6 orang (46,2%) yang mengalami seseorang akan bertambah pula umurnya, dan
kelelahan mata dan 7 orang (53,8%) tidak juga mata akan dituntut untuk terus
mengalami kelelahan mata. terakomodasi makan akan menyebabkan
Dari hasil uji statistik diperoleh p-value ketegangan otot-otot mata sehingga dapat
0,002 lebih kecil dari nilai alpha (0,05) maka menimbulkan mata lelah. Jika hal ini terus
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan berlanjut akan menyebabkan keluhan
signifikan antara usia dengan kelelahan mata kelelahan mata pada pekerja tersebut.
pada pekerja bengkel las sektor informal di
Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir putih
Kota Depok Tahun 2019. Hal ini dikarenakan

200
Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel
(Mata) dengan Kelelahan mata las sektor informal di Kelurahan Sawangan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Baru dan Pasir putih Kota Depok Tahun
pekerja yang tidak memakai alat pelindung 2019. Pada penelitian ini sebagian besar
diri pada saat melakukan pengelasan pekerja selalu memakai alat pelindung diri
sebanyak 7 orang, dimana 2 orang (28,6%) (mata) pada saat melakukan pengelasan,
yang mengalami kelelahan mata dan 5 orang tetapi para pekerja hanya memakai pelindung
(71,4%) tidak mengalami kelelahan mata. berupa kaca mata gelap biasa yang tidak ada
Sedangkan pekerja yang selalu memakai alat perlindungan akan sinar yang dihasilkan dari
pelindung diri pada saat melakukan proses pengelasan, dikarenakan para pekerja
pengelasan sebanyak 28 orang, dimana 25 belum terbiasa dengan pelindung mata untuk
orang (89,3%) yang mengalami kelelahan pengelasan seperti kedok las (tameng muka)
mata dan 3 orang (10,7%) tidak mengalami atau kacamata keselamatan (safety glass)
kelelahan mata. yang dilengkapi dengan perlindungan sinar
Dari hasil uji statistik diperoleh p-value ultraviolet, dan juga masih banyak pekerja
0,003 lebih kecil dari nilai alpha (0,05) maka yang jarang memakai pelindung mata pada
dapat simpulkan ada hubungan signifikan saat melakukan pengelasan.
antara pemakaian alat pelindung diri (mata)

Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltitian dapat dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel
disimpulkan ada hubungan yang signifikan las sektor informal di Kelurahan Sawangan
antara lama paparan lama paparan (p=0,003), Baru dan Pasir Putih Kota Depok Tahun
usia (p=0,002), Masa Kerja (p=0,027), dan 2019.
Pemakaian Alat Pelindung Diri (p=0,003)

Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari 1. Menggunakan alat pelindung diri pada
penelitian ini antara lain: saat bekerja.
1) Bagi Pemilik Bengkel Las 2. Mengistirahatkan mata sejenak setelah
1. Meningkatkan keselamatan terhadap melakukan pengelasan agar dapat
para pekerja dengan melengkapi Alat mengurangi dampak risiko akibat
Pelindung Diri (APD) khususnya kaca pengelasan, dan mengistirahatkan total
mata keselamatan (safety glass) yang tubuh (bedrest) ketika tubuh sudah
dilengkapi dengan perlindungan dari sinar mencapai batas maksimal sehingga
ultraviolet. terhindar dari risikorisiko lainnya.
2. Mengingatkan dan menegur apabila 3) Bagi Peneneliti selanjutnya
para pekerja tidak memakai APD ketika 1. Melakukan penelitian lanjutan mengenai
bekerja, dan melakukan pengawasan paparan radiasi sinar ultraviolet pada
kepada pekerja baru akan prosedur kerja, proses pengelasan dengan menambah
lingkungan kerja, dan peraturan-peraturan populasi, sampel ataupun variabel lain
yang terdapat ditempat kerja seperti itensitas cahaya , kelainan refraksi
2) Bagi Pekerja Bengkel Las pada pekerja, agar lebih menarik dalam

201
membahas kelalahan mata secara lebih dalam.

Daftar Pustaka
[1] Ary Hapsoro, Adityo. (2012). Pengaruh Jurnal : Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Pemakaian Kacamata Las Terhadap Vol.13 No.1. Universitas Jember.
Keluhan Penglihatan Pada Pekerja Las Diakses pada 24 Mei 2019.
Karbit Di Wilayah Kecamatan https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKES
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, MA/ article/download/7021/5078/
Skripsi: Universitas Sebelas Maret, [6] Marjudin. (2018). Pekerja Informal
Surakarta. 20 Februari, 2019. Dominasi Jumlah Total Pekerja.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/downl Diakses pada 14 Februari 2019.
oad/26284/NTU3MzY=/PengaruhPema https://www.indopremier.com/ipotnews/
kaian-Kacamata-Las-Terhadap newsDetail.php?jdl=Pekerja_Informal_
Keluhan-Penglihatan-Pada-Pekerja- Dominasi_Jumlah_Total_Pekerja_Pad
LasKarbit-Di-Wilayah- a_Februari_Lalu_BPS&news_id=9040
KecamatanTasikmadu-Kabupaten- 0&group_news=IPOTNEWS&news_da
Karanganyarabstrak.pdf te=&taging_subtype=ECONOMICS&n
[2] Dedy Setiawan , (2016). Hubungan ame=&search=y_general&q=BPS,%2
Antara Umur Dan Intensitas Cahaya 0angka%20pengangguran,%20badan%
Las Dengan Kelelahan Mata Pada Juru 20pusat%20statistik&halaman=1
Las Pt. X Di Kabupaten Gresik. The [7] Najmi Laila, Nur. (2017).
Indonesian Journal of Occupational KeluhanSubjektif Photokeratitis Pada
Safety and Health, Vol. 5, No. 2 Juli- Mata Pekerja Las Sektor Informal Di
Des 2016. PT. Setyanan Mahakarya Kelurahan Cirendeu Dan Ciputat
Prima. Diakses Pada 11 Februari 2019. Tangerang Selatan. Jurnal: UIN Syarif
https://ejournal.unair.ac.id/index.php/IJ Hidayatullah Jakarta. Diakses Pada 29
OSH/article/view/4181 Januari 2019.
[3] Jadisoepri. 2016. Kelelahan Kerja. http://eprints.uad.ac.id/5396/1/KELUH
Diakses pada 30 Januari 2019 AN%20SUBJEKTIF%20PHOTOKERA
https://www.academia.edu/7365298/Kel TITIS%20PADA%20MATA%20PEKER
elahan_Kerja JA%20LAS%20SEKTOR%20INFORM
[4] Juni Anggreni, Simarmata. (2017). AL%20DI%20KELURAHAN%20CIRE
Gambaran Kelelahan Mata Pada NDEU%20DAN%20CIPUTAT%20TAN
Pekerja Bengkel Las Di jalan GERANG%20SELATAN.pdf
Mahkamah Kelurahan Mesjid [8] Permenaker No: PER.02/MEN/1982
Kecamatan Medan Kota, Skripsi: Tentang Kualifikasi Juru Las Di
Universitas Sumatera Utara, Medan. Tempat Kerja. Diakses Pada 5 Februari
Diakses pada 11 Februari 2019. 2019.
http://repositori.usu.ac.id/handle/12345 http://environesia.co.id/files/Permen%2
6789/1474 0Juru%20Las.pdf
[5] Kurniawan, Ananda. (2017). Gejala [9] Rajagukguk, Reston. (2012). Analisis
Fotokeratitis Akut Akibat Radiasi Sinar kelelahan Mata Akibat Pajanan Sinar
Ultraviolet (UV) Pada Pekerja Las Di Ultraviolet-B Pada Pekerja Las Di PT.
PT. PAL INDONESIA Surabaya. Jaya Asiatic Shipyard Batam, Tesis:

202
Universitas Indonesia, Depok. Diakses http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_14_19
pada 11 February, 2019. 69.pdf uu no 14
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2037 [15] Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009
6330-T40854- tentang Kesehatan Kerja. Diakses Pada
Reston%20Rajagukguk.pdf 5 Februari 2019
[10] Setiawan, Dedi. (2015). FAKTOR http://www.depkes.go.id/resources/dow
YANG BERHUBUNGAN DENGAN nload/general/UU%20Nomor%2036%2
KELELAHAN MATA PADA JURU 0Tahun2%20009%20tentang%20Keseh
LAS DI PT.X. Skripsi: Universitas atan.pdf
Airlamgga, Surabaya. Diakses Pada 13 [16] Widia, Astin. 2016. Pengaruh
Mei 2019. Penggunaan Alat pelindung Mata
http://repository.unair.ac.id/40178/1/H Terhadap ketajaman Penglihatan
ALAMAN %20DEPAN%20.pdf Pekerja Las Di Kecamatan Mandau,
[11] Sri Wahyuni S, A. (2012). Keluhan Bengkalis Riau. Jurnal: Ilmu
Subjektif Photokeratitis Pada Tukang Lingkungan Vol. 1. Universitas Riau.
Las Di Jalan Bogor, Bandung Tahun Diakses Pada 15 Maret 2019.
2012. Skripsi: Universitas Indonesia, https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JI
Depok. Diakses Pada 11 Februari 2019. L/article/view/3578
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2030 [17] Yuda, Nova Ayu Purnama. (2019).
8255- Hubungan Lama Paparan Dan
SpdfA.%20Sri%20Wahyuni%20S.pdf Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd)
[12] Tarwaka, Solichul, H.B., dan Lilik, S. Terhadap Keluhan Subjektif
(2004). Ergonomi Untuk Keselamatan Fotokeratitis Pada Pekerja Las Di
Kerja dan Produktivitas. Surakarta: Bengkel Las Wilayah Kecamatan
UNIBA PRESS Tanjung Karang Barat Kota Bandar
[13] Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Lampung. Skripsi : UNIVERSITAS
tentang Keselamatan Kerja. Diakses LAMPUNG. Diakses pada 09 Agustus
Pada 5 Februari 2019 2019.
https://spn.or.id/dppspn/uu-01-1970.pdf http://digilib.unila.ac.id/55670/3/SKRI
[14] UU 1970 Undang-Undang No. 14 tahun PSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf
1969 tentang Ketentuan-ketentuan
pokok mengenai tenaga kerja. Diakses
Pada 5 Februari 2019

203

Anda mungkin juga menyukai