Anda di halaman 1dari 9

ISBN: 978-602-72245-5-1

Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19


Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
Inovasi Pembelajaran Biologi di Era Revolusi Industri 4.0
H.B.A JAYAWARDANA1, RINA SUGIARTI DWI GITA2
1
Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP PGRI Jember
Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia. 68121
Email: hepta2011@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP PGRI Jember
Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia. 68121
Email: rina_gita16@yahoo.com

ABSTRACT
Learning is a very important process of interaction carried out by students and teachers to create
an atmosphere of meaningful learning and teaching. Learning will be more meaningful if the learning
process is centered on students (student centered learning) and encourages students to be more active
(student active learning). Therefore, in the digital era like now teachers need to do modern learning
innovations, including biology learning. The paradigm that biology lessons by some students are
considered as one of the memorization lessons must be immediately eliminated by making learning
innovations that are more modern, current, and adapted to the latest technological developments. With
the current 4.0 industrial revolution involving the use of digital technology and internet of things,
innovation in biology learning can be done in various ways. The important thing to note is how to change
the old paradigm in biology learning in the era of industrial revolution 4.0; what should be done in order
to welcome the industrial revolution 4.0; and what learning innovations must be prepared in the era of
industrial revolution 4.0.

Keywords: biology learning; industrial revolution 4.0; innovation; internet of things

INTISARI
Pembelajaran merupakan proses interaksi yang sangat penting yang dilakukan oleh peserta didik
dengan guru agar tercipta suasana belajar dan mengajar yang bermakna. Belajar akan lebih bermakna
apabila proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning) dan mendorong
peserta didik lebih aktif (student active learning). Oleh karena itu, di era digital seperti sekarang ini
guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang modern, termasuk pada pembelajaran biologi.
Paradigma bahwa pelajaran biologi oleh sebagian peserta didik dianggap sebagai salah satu pelajaran
hafalan harus segera dihilangkan dengan melakukan inovasi pembelajaran yang lebih modern, kekinian,
dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sekarang
ini yang melibatkan penggunaan teknologi digital dan internet untuk semua (internet of things), inovasi
pembelajaran biologi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal yang penting diperhatikan adalah
bagaimana cara mengubah paradigma lama dalam pembelajaran biologi di era revolusi industri 4.0; apa
saja yang harus dilakukan dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0; dan inovasi pembelajaran apa
yang harus dipersiapkan di era revolusi industri 4.0.

Kata kunci: inovasi; internet of things; pembelajaran biologi; revolusi industri 4.0

PENDAHULUAN pascapembelajaran (misalnya penilaian dan


Kualitas hasil belajar peserta didik evaluasi pembelajaran). Oleh karena itu,
bergantung pada proses pembelajaran yang kualitas proses pembelajaran harus diperbaiki
dilakukan. Pembelajaran adalah proses kegiatan agar kualitas hasil belajar peserta didik bisa
belajar dan mengajar yang terjadi antara peserta optimal.
didik dengan pendidik (guru) dengan segala Kualitas pembelajaran bisa dikatakan baik
instrument pendukungnya. Instrument apabila proses pembelajaran berpusat pada
pendukung pembelajaran di sini adalah aktivitas peserta didik (student centered
perangkat yang dibutuhkan dalam menunjang learning) dan bukan berpusat pada guru
terjadinya proses pembelajaran, mulai dari (teacher centered learning). Guru sebaiknya
perencanaan (misalnya silabus dan RPP), bertindak sebagai fasilitator terhadap kegiatan
kegiatan inti (misalnya bahan ajar, media ajar, belajar peserta didik, sedangkan peserta didik
alat peraga, dan metode yang dipakai), serta adalah subjek utama dalam kegiatan belajar

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 58


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
tersebut. Pembelajaran yang berpusat pada guru pembelajaran biologi di sekolah dengan
dikhawatirkan menyebabkan peserta didik menggunakan platform digital dan internet
menjadi pasif dan mudah jenuh. Peserta didik dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0.
yang merasa jenuh atau bosan terhadap suatu Oleh karena itu, bagaimana cara mengubah
materi pelajaran akan kehilangan motivasi paradigma lama dalam pembelajaran biologi,
dalam mempelajari pelajaran tersebut. Apalagi apa saja yang harus dilakukan dalam rangka
materi pelajaran tertentu dianggap cukup sulit menyambut revolusi industri 4.0 dan inovasi
dan banyak hafalan. pembelajaran apa yang harus dipersiapkan di
Salah satu paradigma yang berkembang era revolusi industri 4.0 menjadikan topik
adalah adanya mata pelajaran tertentu yang sulit pembahasan yang menarik.
dipelajari karena mengandung banyak istilah
asing dan banyak yang harus dihafal seperti METODE PENELITIAN
pada pelajaran biologi. Berdasarkan observasi Penelitian ini menggunakan pendekatan
di beberapa sekolah, diperoleh fakta bahwa kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
sebagian peserta didik menganggap pelajaran pendekatan penelitian yang mengungkap
biologi adalah pelajaran yang cukup sulit, kondisi tertentu dengan cara mendeskripsikan
karena materi yang sangat padat, dan terdapat fakta dengan benar, disusun menggunakan
istilah-istilah asing yang cukup sulit dimengerti. kalimat-kalimat, berdasarkan teknik
Terkait dengan hal itu, Solikhatun et al. (2015) pengumpulan data dan analisis data yang
menyatakan bahwa sebagian besar peserta didik relevan, dan didapat dari situasi dan kondisi
menganggap pelajaran biologi sebagai pelajaran yang alamiah atau sesuai kenyataan (Satori &
hafalan sehingga dalam pembelajaran di kelas, Komariah, 2009). Penelitian ini dilakukan
peserta didik hanya mencatat dan dengan menggunakan metode studi literatur.
mendengarkan penjelasan dari guru. Metode studi literatur adalah penelitian dengan
Paradigma bahwa pelajaran biologi yang cara mencari dan menganalisis data yang
terkesan sulit, banyak hafalan, dan cenderung bersumber dari hasil penelitian terdahulu
membosankan sebaiknya segera diatasi agar ataupun rujukan-rujukan kepustakaan yang
tidak menjadi persoalan yang berlarut-larut. relevan, baik secara offline ataupun online.
Guru sebagai fasilitator di sekolah sebaiknya Menurut Melfianora (2019), penelitian metode
segera bertindak untuk mencarikan solusi atas studi literatur adalah sebuah penelitian yang
permasalahan ini. Paradigma peserta didik harus pengumpulan datanya berasal dari pustaka,
segera diluruskan, bahwa pelajaran biologi membaca, mencatat, dan mengolah bahan
adalah pelajaran yang menarik, menyenangkan, penelitian. Data yang diperoleh merupakan data
dapat dipraktekkan, dan berguna bagi sekunder. Data tersebut kemudian dikompilasi,
kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dianalisis, dan selanjutnya disimpulkan. Nazir
dapat dilakukan untuk mengubah paradigma (2014) menyatakan bahwa studi literatur adalah
peserta didik adalah guru perlu segera teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan inovasi pada pembelajaran biologi. melakukan telaah terhadap buku-buku, jurnal-
Inovasi pembelajaran biologi dapat jurnal, catatan-catatan, dan laporan-laporan
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yang ada hubungannya dengan masalah yang
adalah dengan memanfaatkan teknologi digital akan dipecahkan. Studi literatur merupakan
dan internet. Di era revolusi industri generasi langkah yang penting karena peneliti akan
keempat atau lebih dikenal dengan revolusi mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
industri 4.0 seperti sekarang ini, penggunaan dari sumber-sumber kepustakaan yang relevan.
piranti digital dan internet merupakan
kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Adanya HASIL DAN PEMBAHASAN
revolusi industri 4.0 ini menjadi tantangan Proses Pembelajaran Biologi
tersendiri bagi guru dalam memanfaatkannya di Biologi adalah ilmu yang mempelajari
dunia pendidikan. Guru dituntut untuk dapat tentang makhluk hidup. Pada dasarnya ilmu
menciptakan inovasi-inovasi dalam melakukan biologi sebagai bagian dari ilmu sains (science)

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 59


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
sangatlah luas. Biologi tidak hanya Biologi sebagai bagian dari ilmu sains
mempelajari tentang makhluk hidup saja, memiliki karakteristik tertentu dalam proses
melainkan tentang makhluk hidup dengan pembelajarannya. Menurut Carin & Sund
segala interaksi yang terjadi dengan (Sudarisman, 2015), pembelajaran sains
lingkungannya. Biologi dapat dipelajari secara (biologi) pada dasarnya mengandung enam
tekstual maupun kontekstual. Pembelajaran unsur yaitu: 1) Active learning (peserta didik
biologi secara kontekstual dapat mendorong aktif melakukan kegiatan; 2) Discovery/inquiry
peserta didik lebih aktif dan belajar menjadi approach (pembelajaran berbasis penemuan; 3)
lebih bermakna, karena pembelajaran Scientific literacy (pembelajaran dengan literasi
kontekstual berpusat pada kegiatan peserta ilmiah); 4) Constructivisme (pembelajaran
didik. Hal ini sesuai dengan istilah yang memungkinkan peserta didik dapat
pembelajaran menurut Sanjaya (2010), bahwa mengonstruksi pengetahuannya secara
istilah pembelajaran (instruction) banyak mandiri); 5) Science, technology, and society
dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif (pembelajaran menggunakan sains untuk
holistik, yang menempatkan siswa sebagai memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
sumber atau sebagai pusat kegiatan (aktivitas) hari di masyarakat; dan 6) Memahami bahwa
belajarnya. kebenaran dalam sains tidaklah absolut
Pembelajaran menurut Gagne melainkan bersifat tentatif.
(Kurniawan, 2014) adalah serangkaian aktivitas Berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam
untuk membantu mempermudah seseorang pembelajaran biologi tersebut, dapat dikatakan
belajar, sehingga terjadi proses belajar secara bahwa pembelajaran biologi pada dasarnya
optimal. Saylor (Kurniawan, 2014) juga adalah pembelajaran yang menuntut peserta
menyatakan bahwa pembelajaran adalah didik banyak beraktivitas. Paradigma yang
keterlibatan peserta didik dengan tujuan yang selama ini muncul bahwa biologi adalah
telah direncanakan. Berdasarkan pengertian pelajaran hafalan, terlalu banyak teori, dan
tersebut jelas bahwa di dalam proses membosankan seharusnya tidak terjadi lagi.
pembelajaran terdapat aktivitas tertentu yang Apalagi dalam era revolusi industri generasi
dilakukan oleh peserta didik berdasarkan keempat atau yang lebih popular disebut
rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan revolusi industri 4.0 seperti ini.
sebelumnya. Peserta didik memegang peranan Pembelajaran biologi dapat dipadukan dengan
yang sangat penting karena mereka yang akan berbagai macam teknologi dan aplikasi yang
lebih banyak beraktivitas dalam proses terkoneksi dengan internet, sehingga
belajarnya. pembelajaran biologi dapat dilakukan dengan
Belajar adalah suatu proses yang lebih menarik, menyenangkan, modern, dan
kompleks yang terjadi pada diri setiap individu canggih.
di sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi
karena adanya interaksi antara individu dengan Era Revolusi Industri 4.0
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat Suwardana (2017) menyatakan bahwa
terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu revolusi berarti perubahan yang bersifat sangat
pertanda bahwa seseorang itu telah belajar cepat, sedangkan industri berarti usaha
adalah adanya perubahan tingkah laku, yang pelaksanaan proses produksi. Jadi secara
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada terminologis dapat diartikan bahwa revolusi
tingkat pengetahuan (kognitif), keterampilan industri adalah suatu perubahan yang
(psikomotorik), dan sikap (afektif) (Sardiman, berlangsung cepat dalam pelaksanaan proses
2010). Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman produksi, yang semula proses produksi
(2015), bahwa proses pembelajaran biologi dikerjakan oleh manusia kemudian digantikan
idealnya diterapkan sejalan dengan hakikat oleh mesin, sedangkan barang yang diproduksi
biologi sebagai sains meliputi minds on mempunyai nilai tambah. Revolusi industri
(kognitif), hearts on (afektif) dan hands on telah mengubah cara kerja manusia dari
(psikomotor).

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 60


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
penggunaan manual menjadi otomatisasi dan dan otomatisasi perpaduan internet dengan
digitalisasi. manufaktur (Suwardana, 2017).
Meskipun konsepnya masih belum Perubahan dunia kini tengah memasuki
tersebar secara luas, namun revolusi industri 4.0 era revolusi industri 4.0, di mana teknologi
sangat berpotensi merubah berbagai aspek informasi telah menjadi basis dalam kehidupan
dalam kehidupan manusia. Karakteristik model manusia. Segala hal menjadi tanpa batas
revolusi industri 4.0 adalah kombinasi dari (borderless) dengan penggunaan daya
beberapa perkembangan teknologi terbaru komputasi dan data yang tidak terbatas
seperti sistem siber (cyber), teknologi informasi (unlimited), karena dipengaruhi oleh
dan komunikasi, big data, cloud computing, perkembangan internet dan teknologi digital
pemodelan, virtualisasi, simulasi, dan berbagai yang masif yang dapat menghubungkan
macam peralatan yang dikembangkan untuk manusia dengan mesin. Era revolusi 4.0 dapat
memudahkan interaksi antara manusia dengan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia,
komputer (Fauzan, 2018). Interaksi antara termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi
manusia dengan komputer dan internet sudah (iptek) dan pendidikan tinggi (Nasir, 2018a).
menjadi bagian dari gaya hidup (life style) bagi Revolusi industri 4.0 atau The Fourth
generasi milenial seperti sekarang ini. Generasi Industrial Revolution (4IR) adalah konsep
milenial dapat melakukan berbagai aktivitas pengembangan pendidikan, kerja, dan mental
seperti belajar, berbisnis, maupun berkreasi melalui pemanfaatan perkembangan teknologi.
dengan menggunakan teknologi digital dan Dampak dari revolusi industri 4.0 pada
internet tersebut. masyarakat adalah revolusi industri 4.0 akan
membawa perubahan besar, cepat, dan
kompetitif. Adopsi teknologi terbaru juga
ditandai dengan kemampuan sumber daya
manusia Indonesia untuk melakukan berbagai
inovasi, memperluas akses informasi, dan
meningkatkan proteksi siber (cyber security).
Hal yang menggembirakan adalah bahwa
Indonesia termasuk dalam kategori negara yang
siap untuk menjalankan revolusi industri 4.0
Gambar 1. Revolusi industri dari fase 1.0 hingga fase tersebut (Muhali, 2018).
4.0 (http://www.amboupe-uho.science)
Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0
Istilah revolusi industri diperkenalkan Menghadapi revolusi indutri 4.0 yang
oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste ditandai dengan persaingan ketat dan arus
Blanqui di pertengahan abad ke-19. Revolusi informasi yang pesat pada semua sektor,
industri berkembang dari masa ke masa dan Indonesia dituntut memiliki daya saing yang
pada dekade terakhir ini sudah dapat disebut kuat agar mampu mensejajarkan diri dengan
memasuki fase keempat (4.0). Perubahan fase negara-negara lain. Inovasi merupakan kunci
ke fase memberi perbedaan artikulatif pada sisi dalam peningkatan produktifitas berkelanjutan,
kegunaaannya. Fase pertama (1.0) bertumpu yang pada akhirnya dapat mempercepat
pada penemuan mesin yang menitikberatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Untuk
pada mekanisasi produksi. Fase kedua (2.0) meningkatkan kualitas dan kuantitas inovasi di
sudah beranjak pada etape produksi massal era revolusi industri 4.0, perguruan tinggi perlu
yang terintegrasi dengan quality control dan melakukan reorientasi kurikulum agar tetap
standardisasi. Fase ketiga (3.0) memasuki relevan dengan perkembangan zaman (Nasir,
tahapan keseragaman secara massal yang 2018b).
bertumpu pada integrasi komputerisasi. Fase Era modern yang dikenal juga sebagai
keempat (4.0) telah menghadirkan digitalisasi abad 21, dan yang sekarang disebut sebagai era
revolusi industri 4.0 mengalami perkembangan

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 61


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
yang sangat pesat, baik pada bidang teknologi, revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini. Untuk
ilmu pengetahuan, psikologi, dan transformasi mengubah paradigma lama menjadi paradigma
nilai-nilai budaya. Perkembangan tersebut pada baru dalam pembelajaran biologi dapat
akhirnya juga menuntut transformasi dilakukan dengan berbagai cara sebagai
paradigma pendidikan. Pendidikan di era berikut:
modern tidak cukup hanya menekankan 1. Menanamkan paradigma bahwa biologi
capaian ilmu sebagai produk, namun juga harus bukan pelajaran hafalan, tetapi penguasaan
memberikan penekanan pada berbagai dimensi konsep
kecakapan hidup melalui pemanfaatan atau Biologi meskipun terdapat banyak materi
penerapan teknologi digital dan internet yang harus dipelajari, bukan berarti materi
(Muhali, 2018). tersebut harus semuanya dihafal. Materi-materi
Perubahan dunia pendidikan kini tengah tersebut dapat dipahami oleh peserta didik
memasuki era revolusi industri 4.0, di mana dengan cara dipahami konsepnya. Masih
pola pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan banyak guru yang hanya berorientasi pada
teknologi yang diintegrasikan dengan teknologi ketercapaian hasil belajar kognitif peserta
digital dan internet. Dengan demikian, didik. Hal ini mengakibatkan peserta didik
menyiapkan infrastruktur pendidikan dengan menjadi pasif, kurang kooperatif, dan
teknologi terkini menjadi hal yang utama. pencapaian hasil belajarnya pun relatif rendah,
Infrastruktur pendidikan yang dimaksud adalah yang berakibat pada pemahaman konsep yang
komputer dengan segala aksesorisnya dan kurang optimal. Hal terpenting dalam proses
jaringan internet. Komputer dan internet saat ini pembelajaran adalah pencapaian tujuan
menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan karena pembelajaran yaitu peserta didik mampu
keduanya dapat digunakan sebagai media memahami materi dan konsep pembelajaran
dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif berdasarkan pengalaman belajarnya (Fakhrakh,
dan modern. Di samping itu, guru juga 2014). Pemahaman konsep adalah kemampuan
seharusnya dapat menyesuaikan diri dengan peserta didik berupa penguasaan sejumlah
perkembangan teknologi yang ada saat ini, materi pelajaran, di mana peserta didik tidak
karena akan menjadi percuma apabila sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah
infrastruktur pendidikan sudah canggih namun materi yang dipelajari, tetapi mampu
dari segi pendidik tidak dapat mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang
menggunakannya. mudah dimengerti, dan mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan
Paradigma Baru terhadap Pembelajaran struktur kognitif yang dimilikinya (Sanjaya,
Biologi 2010).
Paradigma pembelajaran konvensional 2. Pembelajaran biologi tidak hanya secara
yang masih menganggap guru sebagai satu- tekstual saja tetapi juga secara kontekstual
satunya sumber belajar sudah saatnya diubah Biologi sebagai ilmu sains dapat
karena memang tidak sesuai dengan prinsip- dipelajari melalui realitas nyata yang ada di
prinsip belajar-mengajar (pembelajaran) itu kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
sendiri. Paradigma yang menganggap bahwa pembelajaran biologi seharusnya tidak hanya
biologi adalah pelajaran hafalan, sulit, dan berkutat pada buku teks saja, melainkan
membosankan juga sudah saatnya dirubah dikaitkan dengan kehidupan nyata peserta
karena sesungguhnya biologi adalah pelajaran didik. Pembelajaran yang dapat mengaitkan
yang menyenangkan, ilmunya selalu antara materi teoritis dengan dunia nyata adalah
berkembang seiring kemajuan teknologi, dan pembelajaran kontekstual. Menurut Kadir
dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari- (2013), pembelajaran kontekstual (Contextual
hari menggunakan teknologi. Teaching and learning) adalah konsep belajar
Oleh karena itu, paradigma pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi
lama sebenarnya dapat dirubah menjadi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
paradigma baru yang lebih modern di era peserta didik, dan mendorong mereka membuat

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 62


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya Menurut data dari Kementerian Komunikasi
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari- dan Informatika (Kemkominfo) tahun 2014,
hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pengguna internet di Indonesia mencapai 82
pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme juta orang, hal ini kemungkinan besar akan
(Constructivism), bertanya (Questioning) terus bertambah. Pengguna internet tersebut 80
menemukan (Inquiry), masyarakat belajar persen di antaranya adalah remaja berusia 15-
(Learning Community), pemodelan (Modeling), 19 tahun. Oleh karena itu, guru sebaiknya
dan penilaian sebenarnya (Authentic melakukan persiapan guna menghadapi
Assessment). fenomena tersebut. Persiapan yang dapat
3. Menggunakan metode active learning dan dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat
cooperative learning mengikuti perkembangan di era revolusi
Keaktifan peserta didik sangat diperlukan industri 4.0 adalah sebagai berikut:
pada saat proses pembelajaran berlangsung. 1. Menambah wawasan, pengetahuan, dan
Peserta didik tidak dapat menyerap keterampilan terkait dengan pembelajaran di
pengetahuan secara optimal apabila hanya era revolusi industri 4.0. Guru dapat
mendengar atau melihat saja, namun mereka mengikuti seminar-seminar atau pertemuan-
sebaiknya harus aktif melakukan kegiatan. pertemuan ilmiah yang gencar dilakukan
Silberman (2009) menyatakan bahwa ketika oleh berbagai perguruan tinggi yang
peserta didik mendengarkan secara terus mengangkat tema seputar revolusi industri
menerus dalam jangka waktu tertentu, mereka 4.0. Dengan mengikuti berbagai seminar
akan cenderung bosan dan pikirannya tersebut, maka guru akan mendapatkan
melayang ke mana-mana. Ketika belajar secara wawasan, pengetahuan, dan ilmu baru
pasif, otak tidak dapat menyimpan informasi terkait revolusi industri 4.0.
yang disampaikan guru secara optimal. Selain 2. Menyiapkan peralatan digital dan internet.
menggunakan metode pembelajaran aktif, guru Pendidikan di era revolusi industri 4.0 tidak
juga dapat menggunakan metode pembelajaran bisa terlepas dari peralatan digital dan
kooperatif. Menurut Slavin (2005), internet. Oleh karena itu, penggunaan
pembelajaran kooperatif merujuk pada peralatan seperti komputer, laptop, LCD
berbagai macam metode pengajaran, di mana proyektor, kamera digital, sound system, dan
siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil jaringan internet sangat diperlukan untuk
untuk saling membantu satu-sama lain dalam menunjang proses pembelajaran.
mempelajari materi pelajaran. Ahmad & 3. Berani melakukan improvisasi pembelajaran
Mahmood (2010), mengatakan bahwa metode dengan menggunakan teknologi terkini.
pembelajaran kooperatif dapat memberikan Improvisasi dapat dilakukan misalnya
dampak yang menyenangkan, pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan aplikasi
lebih efektif, mengoptimalkan hasil belajar di smartphone (HP) ataupun komputer.
secara signifikan, dan memberikan pengalaman Improvisasi juga dapat dilakukan dengan
belajar yang positif. Metode pembelajaran aktif menggunakan teknologi audio-visual
dan kooperatif juga dapat meningkatkan dengan visualisasi yang kreatif dan menarik.
kualitas proses pembelajaran dan cocok
diterapkan di era revolusi industri 4.0 seperti Inovasi Pembelajaran Biologi di Era
sekarang ini. Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri telah mengubah cara
Persiapan Guru Menyambut Era Revolusi kerja manusia menjadi otomatisasi dan
Industri 4.0 digitalisasi melalui berbagai macam inovasi.
Guru sebaiknya mempunyai pemikiran Revolusi industri berjalan dengan dilandasi
terbuka (open minded) terhadap perkembangan revolusi mental, yang mana dalam paradigma
teknologi masa kini, mengingat sebagian besar ini terdapat perubahan besar dalam struktur
peserta didik merupakan pengguna internet, mental yang dibangun atas tiga hal mendasar
komputer, dan telepon pintar (smartphone). yaitu cara berpikir, cara meyakini, dan cara

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 63


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
bersikap. Revolusi mental seharusnya
diimbangi dengan sistem pendidikan yang baik
dan peningkatan potensi diri melalui pelatihan-
pelatihan atau seminar-seminar, sehingga
diharapkan dapat menyikapi era revolusi
industri 4.0 ini dengan kreatif dan inovatif
(Suwardana, 2017).
Berbagai macam inovasi pembelajaran
biologi di era revolusi industri 4.0 di antaranya
adalah: Gambar 3. Tampilan bahan ajar biologi menggunakan
1. Inovasi pembelajaran biologi menggunakan Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=
program Articulate Studio. lXA8gpWGpVI)
Software atau program Articulate Studio
adalah perangkat lunak yang dikhususkan 3. Inovasi pembelajaran biologi menggunakan
untuk membuat media pembelajaran berbasis aplikasi android.
ICT. Menurut Ghozali (2016), program Berbagai macam aplikasi materi biologi
Articulate Studio memiliki kelebihan yaitu dapat diunduh di Google Play Store dengan
smart brainware yang sederhana dengan menggunakan smartphone (HP). Contoh
aplikasi biologi tersebut misalnya Cell
tutorial yang interaktif dan template yang dapat
Structure, Skeleton/ 3D Anatomy, dan Human
dipublish secara offline maupun online,
Anatomy. Dengan menggunakan aplikasi
sehingga guru dapat membuat bahan ajar
tersebut peserta didik dapat mempelajari
dengan tampilan yang menarik dan atraktif.
biologi dengan lebih menarik dan nyata, karena
dapat melihat animasi organ-organ dalam
manusia secara tiga dimensi (3D).

Gambar 2. Tampilan bahan ajar biologi menggunakan


articulate studio (Dokumentasi Penulis)
Gambar 4. Tampilan materi biologi 3D di aplikasi
2. Inovasi pembelajaran biologi menggunakan android (Google Play Store)
Youtube.
Situs Youtube merupakan situs berbagi 4. Inovasi pembelajaran biologi jarak jauh
video yang sangat popular saat ini. Materi menggunakan E-Learning.
biologi banyak ditemukan di Youtube dalam Inovasi pembelajaran juga dapat
format video. Melalui situs Youtube, guru dapat dilakukan dengan menggunakan fitur video
mengunggah (upload) materi biologi dengan chatting untuk pembelajaran secara online atau
lebih menarik, serta peserta didik dapat pembelajaran jarak jauh. Apabila guru dengan
menonton dan mengunduh (download) materi peserta didik terkendala dengan akses jarak dan
tersebut setiap saat. waktu, maka pembelajaran jarak jauh dapat
dijadikan solusinya. Program atau aplikasi yang
dapat digunakan misalnya dengan Google
Hangout (Meet), Google Classroom, Microsoft
Teams, Zoom, Skype dan sebagainya. Inovasi
pembelajaran biologi juga dapat menggunakan
berbagai macam platform e-learning yang telah
banyak tersedia, misalnya Zenius, Rumah

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 64


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
Belajar, Quipper, Sekolahmu, Kipin School, pendidikan. Guru sebagai ujung tombak di
dan lain sebagainya dunia pendidikan sudah saatnya memanfaatkan
berbagai kemajuan teknologi tersebut untuk
meningkatkan kualitas pembelajarannya,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.

KESIMPULAN
Perubahan dunia pendidikan kini tengah
memasuki era revolusi industri 4.0, di mana
Gambar 5. Ilustrasi pembelajaran menggunakan Google pola pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan
Hangout (www.ecosia.org/images?c=en&p=
2&q=google+hangouts)
teknologi yang diintegrasikan dengan teknologi
digital dan internet. Era modern yang sekarang
5. Inovasi pembelajaran biologi menggunakan disebut sebagai era revolusi industri 4.0
teknologi Virtual Reality (VR) mengalami perkembangan yang sangat pesat,
Revolusi industri 4.0 menghasilkan baik pada bidang teknologi, ilmu pengetahuan,
perubahan teknologi digital yang sangat pesat psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya.
yang berdampak juga terhadap dunia Perkembangan tersebut pada akhirnya juga
pendidikan. Menurut Agushinta & Satria menuntut transformasi paradigma pendidikan.
(2018), perkembangan dunia pendidikan saat Paradigma sebagian peserta didik yang masih
ini sangat sejalan dengan perkembangan menganggap bahwa biologi merupakan
teknologi yang mendukung, khususnya pelajaran yang sulit, materi yang padat, penuh
perkembangan teknologi ponsel yang sangat hafalan, dan membosankan dapat dengan
cepat. Dalam perkembangan teknologi, salah mudah dihilangkan dengan melakukan
satu perkembangan tersebut berbasis Virtual berbagai macam inovasi pembelajaran dengan
Reality (VR). Virtual Reality adalah teknologi menggunakan kemajuan teknologi digital dan
yang dibuat agar pengguna dapat berinteraksi internet tersebut.
dengan suatu lingkungan yang disimulasikan Guru dapat melakukan berbagai macam
oleh komputer (computer-simulated inovasi pembelajaran biologi dengan
environment). Virtual Reality dapat memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan
diimplementasikan dalam beberapa bidang, internet. Beberapa contoh inovasi pembelajaran
salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan tersebut adalah 1) Inovasi pembelajaran biologi
biologi. menggunakan program (software) Articulate
Studio; 2) Inovasi pembelajaran biologi
menggunakan Youtube; 3) Inovasi
pembelajaran biologi menggunakan aplikasi
berbasis android; 4) Inovasi pembelajaran
biologi jarak jauh menggunakan e-learning;
dan 5) Inovasi pembelajaran biologi
menggunakan teknologi Virtual Reality (VR).
Inovasi pembelajaran biologi dengan
memanfaatkan teknologi digital dan internet
Gambar 6. Tampilan pembelajaran biologi
tersebut diharapkan dapat membuat peserta
menggunakan teknologi VR (Agushinta & Satria, 2018) didik generasi milenial lebih termotivasi dalam
belajarnya sehingga dapat meningkatkan
Itulah beberapa inovasi pembelajaran kualitas dan hasil belajar mereka.
biologi yang dapat dilakukan dalam rangka
menyambut revolusi industri 4.0. Adanya DAFTAR PUSTAKA
revolusi industri 4.0 ternyata membawa Agushinta, Dewi dan Satria, A. 2018. Pembelajaran 3D
dampak perubahan yang positif di dunia sistem ekskresi manusia berbasis virtual reality
dan android. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 65


ISBN: 978-602-72245-5-1
Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/
Komputer (JTIIK). vol 5(4): 381-388. doi: Slavin, RE. 2005. Cooperative Learning: Theory,
10.25126/jtiik.201854665. Research, dan Practice. London: Allyn and
Ahmad, Zaheer and Mahmood, N. 2010. Effects of Bacon.
cooperative learning vs. traditional instruction on Solikhatun, I., Santosa, S., dan Maridi. 2015. Pengaruh
prospective teachers’ learning experience and penerapan reality based learning terhadap hasil
achievement. Journal of Faculty of Educational. belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 5
vol 43(1): 151-164. Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Jurnal
Fakhrah; Muhibbuddin dan Sarong, A. 2014. Pendidikan Biologi. vol 7(3): 49-60.
Peningkatan pemahaman konsep siswa materi Sudarisman, S. 2015. Memahami hakikat dan
pengklasifikasian Phylum Arthropoda melalui karakteristik pembelajaran biologi dalam upaya
model pembelajaran langsung (Direct menjawab tantangan abad 21 serta optimalisasi
Instruction). Jurnal Biotik. vol 2(2): 77-137. doi: implementasi kurikulum 2013. Jurnal Florea. vol
10.22373/biotik.v2i2.241. 2(1): 29-35. doi: 10.25273/florea.v2i1.403.
Fauzan, R. 2018. Karakteristik model dan analisa Suwardana, H. 2017. Revolusi industri 4. 0 berbasis
peluang-tantangan industri 4.0. Jurnal Teknik revolusi mental. Jurnal Jati Unik. vol 1(2): 102-
Informatika Politeknik Hasnur. vol 04(1): 1-11. 110.
doi: 10.46365/pha.v4i01.271.
Ghozali, FA dan Rusimamto, PW. 2016. Pengembangan
media pembelajaran berbasis articulate studio13
kompetensi dasar arsitektur dan prinsip kerja
fungsi setiap blok PLC di SMK Negeri 1
Sampang. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. vol
05(01): 223-228.
Kadir, A. 2013. Konsep pembelajaran kontekstual di
sekolah. Jurnal Dinamika Ilmu. vol 13(3): 17-38.
doi: 10.21093/di.v13i1.20.
Kurniawan, D. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik
(Teori, Praktik, dan Penilaian). Bandung:
Alfabeta.
Muhali. 2018. Arah pengembangan pendidikan masa kini
menurut perspektif revolusi industri 4.0. Seminar
Nasional Lembaga Penelitian dan Pendidikan
(LPP) Mandala. Membangun Pendidikan yang
Mandiri dan Berkualitas pada Era Revolusi
Industri 4.0. Mataram, 29 September 2018.
Nasir, M. 2018a. Pengembangan iptek dan pendidikan
tinggi di era revolusi industri 4.0. Diakses dari
https://ristekdikti.go.id/kabar/pengembangan-
iptek-dan-pendidikan-tinggi-di-era-revolusi-
industri-4-0-2/#JofJ59Zj7ZFToeTw.99 pada
tanggal 3 April 2020.
Nasir, M. 2018b. Perlu reorientasi kurikulum untuk
meningkatkan inovasi perguruan tinggi di era
revolusi industri 4.0. Diakses dari
https://ristekdikti.go.id/kabar/menristekdikti-
perlu-reorientasi-kurikulum-untuk-
meningkatkan-inovasi-perguruan-tinggi-di-era-
revolusi-industri-4-0/#IF9o8hag6fJkblDb.99
pada tanggal 3 April 2020.
Rusman. 2015. Model-Model Pembelajaran:
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada.
Sardiman AM. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Silberman, M. 2009. Active Learning: 101 Strategies to
Teach Any Subject. Boston: Allyn and Bacon.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 66

Anda mungkin juga menyukai