Anda di halaman 1dari 70

AKUNTANSI KOPERASI DAN UMKM

Dewi Triyanti Zacharias, SE.,M.Ak


BAB I
Pengertian Koperasi
 PSAK No. 27, tahun 2009

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber
daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha
ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah
kerja pada umumnya. Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan
sokoguru perekonomian nasional.

 Menurut UU No. 25 tahun 1992

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Pokok Pikiran Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang2 yg memiliki
kemampuan ekonomi terbatas, yg bertujuan utk memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Bentuk kerja sama dalam
koperasi bersifat sukarela masing2 anggota koperasi memiliki hak dan
kewajiban yang sama masing2 anggota koperasi berkewajiban untuk
mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha koperasi, risiko dan
keuntungan usaha koperasi ditanggung dan dibagi secara adil
Karakteristik Koperasi
Berbeda dengan badan usaha komersial pada umumnya, koperasi memiliki karakteristik tersendiri,
yaitu:
 Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya satu kepentingan ekonomi
yang sama
 Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong serta
bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi.
 Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi, serta dimanfaatkan sendiri oleh anggota.

 Tugas Pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam
rangka menunjang kesejahteraan anggota
 Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya, maka kelebihan tsb.
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi.
Tujuan Koperasi Di Indonesia

Menurut Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992


1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya
2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional
Prinsip-Prinsip Koperasi
Pasal 5 ayat 1 UU No. 25 tahun 1992

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan
besarnya jasa masing-masing anggota

4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal

5. Kemandirian
Jenis Koperasi
❑ Koperasi Simpan Pinjam

❑ Koperasi Konsumen

❑ Koperasi Pemasaran

❑ Koperasi Produsen

❑ Koperasi Jasa
Ekuitas Koperasi (PSAK No. 27)
1. Modal Anggota
➢ Simpanan Pokok
➢ Simpanan Wajib

2. Modal Sumbangan

3. Modal Penyertaan

4. Cadangan

5. Sisa Hasil Usaha (SHU)


Ekuitas Koperasi
 Modal Anggota

 Simpanan Pokok

 Simpanan Wajib

 Simpanan sukarela

 Modal Sumbangan

 Modal Penyertaan

 Cadangan

 Sisa Hasil Usaha


Perbedaan Antara Badan Usaha Koperasi
dan Badan Usaha Non Koperasi
No. Aspek Perbedaan Badan Usaha Koperasi Badan Usaha Non Koperasi

1 Sifat Kelembagaan • Merupakan badan usaha sekaligus sbg • Pada dasarnya murni bisnis
gerakan ekonomi rakyat yg berwatak sosial • Merupakan kumpulan modal
• Merupakan kumpulan orang bukan
kumpulan modal

2 Tujuan Pendirian • tidak berorientasi pada laba tetapi • Pada dasarnya berorientasi pada laba
memajukan kesejahteraan ekonomi anggota dengan cara memenuhi kebutuhan
khususnya dan masyarakat pada umumnya konsumen
• ikut membangun tatanan perekonomian • tidak ada kewajiban untuk turut membangun
nasional dalam rangka mewujudkan tatanan perekonomian nasional dlm rangka
masyarakat yang maju, adil, makmur mewujudkan masy. yg maju, adil, makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 berlandaskan Pancasila dan UUD 194

3 Keanggotaan • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka • Kepemilikan pada dasarnya tertutup, kecuali
• anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pemilik lama menyetujui untuk menerima
pengguna jasa koperasi (dual identity) pemilik baru
• Keanggotaan koperasi didasarkan pada • Pemilik pada dasarnya bukan konsumen
kesamaan kepentingan ekonomi dalam perusahaannya
lingkup usaha koperasi • Kepemilikan perusahaan tdk didasarkan pada
• Keanggotaan koperasi tidak dapat kesamaan kepentingan ekonomi dalam
dipindahtangankan lingkup usaha perusahaan
• Status kepemilikan dapat dipindahtangankan
dengan cara menjual bagian modalnya
kepada pihak lain
4 Kontribusi Permodalan • Anggota koperasi mempunyai kewajiban • Jumlahnya tergantung dari kesempatan
yang sama untuk turut menyumbang dan kesediaan pemilik
dalam permodalan koperasi

5 Lapangan Usaha • Lapangan usaha koperasi berkaitan • lapangan usaha perusahaan tidak
Koperasi langsung dengan kebutuhan ekonomi berkaitan langsung dengan kebutuhan
anggota ekonomi pemilik

6 • Pengelolaan biasanya dilaksanakan oleh


Pengelolaan • Koperasi dikelola secara demokratis, manajer profesional yang diangkat dan
dimana para anggotanya memiliki hak diberhentikan oleh pemilik
dan kewajiban yang sama dalam • Kekuasaan tertinggi ada pada pemilik
pengelolaan koperasi modal mayoritas
• Kekuasaan tertinggi ada pada Rapat
Anggota

7 Sisa Hasil Usaha • setelah dikurangi cadangan, dibagikan • tidak ada keharusan untuk membentuk
kepada anggota serta digunakan untuk cadangan (kecuali jenis usaha tertentu
keperluan pendidikan perkoperasian dan seperti perbankan) dan pembagian di luar
keperluan lain koperasi, sesuai dengan kepentingan pemilik
keputusan Rapat Anggota • Laba (profit) dibagikan kepada pemilik
• Pembagian SHU kepada anggota sesuai proporsi besarnya modal
dilakukan secara adil sebanding dengan perusahaan yang dimilikinya.
besarnya jasa usaha masing-masing
anggota dengan pemberian balas jasa
yang terbatas terhadap modal
BAB II
AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI
Akuntansi
 Adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan


usaha

 Adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk

angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan


aktivitas/transaksi suatu badan usaha dalam bentuk informasi keuangan
Siklus Akuntansi
Dokumen Buku
Dasar Jurnal

Posting

Buku
Besar

Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan Koperasi (PSAK N0. 27)

1. Perhitungan Hasil Usaha

2. Neraca

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota


Perhitungan Hasil Usaha
Menunjukkan kemampuan koperasi dlm menghasilkan laba selama suatu periode
akuntansi atau satu tahun Laporan Hasil Usaha hrs merinci hasil usaha yg berasal
dari anggota dan laba yg diperoleh dari aktivitas koperasi dengan bukan anggota

 Neraca

Suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta
informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh

 Laporan Arus Kas

Suatu laporan mengenai arus kas keluar dan arus kas masuk selama suatu
periode tertentu, yang mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas,
sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada suatu periode
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota
koperasi selama suatu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur,
yaitu:
 Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama

 Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama

 Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi

 Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha


Standar Kualitas Laporan Keuangan
Setiap koperasi memiliki bidang usaha & karakteristik yg berbeda, maka rincian
laporan keuangan satu koperasi dengan koperasi lainnya juga berbeda. Namun setiap
laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa
standar kualitas berikut ini agar bermanfaat:

 Relevan

 Dapat dipahami

 Daya Uji

 Netral

 Tepat Waktu

 Daya Banding

 Lengkap
Asumsi Dasar Yang Melandasi Struktur Akuntansi Koperasi
Di Indonesia

 Kesatuan Usaha (Economic Entity)

 Kontinuitas Usaha (Going Concern)

 Penggunaan Unit Moneter (Monetary Unit)

 Periode Waktu (Time-Period)


Konsep Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi

 Prinsip Biaya Historis (Historical Cost)

 Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

 Prinsip Penandingan (Matching Principle)

 Prinsip Konsistensi (Consistency)

 Prinsip Pengungkapan (Full Disclosure)


BAB III
Persamaan Akuntansi, Akun/Perkiraan, Dan Jurnal
NERACA
Neraca terdiri dari 2 sisi, yaitu sisi kiri yang disebut Aktiva dan sisi
kanan yang disebut Pasiva atau Kewajiban

Neraca
AKTIVA PASIVA

Utang

Ekuitas
Aktiva (Aset) adalah kekayaan yang dimiliki suatu koperasi.
Kumpulan sumber daya yang dimiliki koperasi yang digunakan
utk memperoleh penghasilan selama tahun bersangkutan maupun
tahun2 berikutnya.

Utang adalah kewajiban koperasi untuk membayar sejumlah


uang/barang/jasa kepada pihak lain di masa mendatang akibat
transaksi di masa lalu.
Ekuitas adalah bukti penyertaan & kepemilikan dari anggota sebagai
pihak yg telah menanamkan uangnya dalam koperasi.
Persamaan Akuntansi
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Persamaan akuntansi dapat digunakan untuk melihat pengaruh
semua transaksi yang dilakukan koperasi terhadap posisi keuangan
koperasi pada suatu saat
Jenis Transaksi Pengaruh Terhadap Ekuitas

Setoran Modal oleh anggota Menambah

Pembagian SHU Mengurangi

Pendapatan Menambah

Pengeluaran Biaya Mengurangi


Beberapa Istilah Dalam Akuntansi Koperasi
 Kas

 Piutang Anggota

 Perlengkapan Kantor

 Peralatan Kantor

 Utang Usaha

 Utang Bank

 Simpanan Sukarela

 Simpanan Pokok

 Simpanan Wajib
Akun Perkiraan Dan Bentuk Akun
Perkiraan (akun) adalah suatu media untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan atau
sumber daya yg dimiliki koperasi secara spesifik, seperti aktiva, utang, modal,
pendapatan, dan beban

Akun T

Nama Akun

Sisi Debet Sisi Kredit


Bentuk Akun Dua Kolom
Nama Akun:...... No. Akun:......
Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

2008 2008
1 Jan Jan

2 4
3 5
4 7

Total Debet Total Kredit


Saldo Debet Saldo Kredit
Bentuk Akun Empat Kolom
Nama Akun:.................. No. Akun: ..........

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

2008
1 Jan

4
Akun-Akun Dalam Koperasi
 Kas
 Piutang Anggota
 Perlengkapan Kantor
 Peralatan kantor
 Utang Usaha
 Utang Bank
 Simpanan Sukarela
Pengelompokan Akun
Pedoman Pengisian Akun/Perkiraan
Jurnal Umum & Buku Harian
 Jurnal Umum atau jurnal transaksi adalah aktivitas mencatat

transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar secara


kronologis beserta penjelasan yg diperlukan dlm bukuharian.

 Buku Harian/buku jurnal adalah media untuk mencatat

jurnal, secara umum berbentuk empat kolom.


Contoh Kasus
Pada awal thn 2010, karyawan PT. Bahagia, berencana mendirikan koperasi simpan
pinjam, akhirnya didirikanlah KSP “Sejahtera Selalu”. Untuk aktivitas harian,
koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di perusahaan sebagai kantor.

(1) Pada tgl 2 April 2010, 200 karyawan PT. Bahagia, pendiri koperasi, menyerahkan
uang sebesar Rp 500.000 per orang sbg simpanan pokok anggota koperasi.

Tanggal Keterangan Ref Saldo


Debet Kredit
April, 2 Kas 100.000.000
2010
Simpanan Pokok 100.000.000
(2) Tgl 6 April 2010, KSP “SS” membeli peralatan kantor seperti kursi,meja,
lemari arsip, komputer, printer dsb, seharga Rp 22.000.000. Pembelian peralatan
kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi secara kredit dari
Toko Abadi, salah satu supplier PT. Bahagia. Dari jumlah tsb. sebanyak Rp
7.000.000 telah dibayar tunai & sisanya akan dibayar dlm waktu 4 bulan.

Tanggal Keterangan Ref Saldo


2010 Debet Kredit
April 6 Peralatan Kantor 22.000.000

Kas 7.000.000
Utang Usaha 15.000.000
(3) Tgl 7 April 2010, KSP “SS” membeli perlengkapan kantor berupa kertas,
pensil, pulpen, buku dsb. seharga Rp 2.000.000 secara tunai.
Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit

April 7 Perlengkapan Kantor 2.000.000

Kas 2.000.000

(4) Tgl 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp 25.000 per orang
sebagai simpanan wajib anggota.
Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit

Mei 2 Kas 5.000.000

Simpanan Wajib 5.000.000


Ayat Jurnal Penyesuaian
 Beban Pemakaian Perlengkapan

Beban Pemakaian Perlengkapan xxx


Perlengkapan Kantor xxx

 Beban Penyusutan Aktiva Tetap

Beban Penyusutan Peralatan xxx

Akumulasi Penyusutan Peralatan xxx


Beban Penyusutan Bangunan xxx
Akumulasi Penyusutan Bangunan xxx
Ayat Jurnal Penyesuaian
Beban Sewa Kantor
Sewa kantor yg dibayar pada suatu saat seringkali berlaku selama beberapa periode
akuntansi. Pada saat sewa kantor dibayarkan, hal itu belum menjadi beban bagi
periode tsb. Sehingga diakui sbg sewa kantor dibayar dimuka. Yang telah menjadi
beban adalah selama periode waktu yg telah dinikmati manfaatnya.
Beban Sewa Kantor xxx
Sewa Kantor dibayar dimuka xxx

Utang Gaji
Jasa yang dibayar setelah jasa itu dilaksanakan, contohnya jasa yang diberikan karyawan
kepada perusahaan. Bila akhir periode pembayaran tidak bersamaan dengan hari terakhir
periode akuntansi, maka beban yang terhutang dan kewajiban yang berkaitan harus
dicatat dalam perkiraan dengan ayat jurnal penyesuaian
Beban Gaji Pegawai xxx
Utang Gaji xxx
BAB IV
AKUNTANSI KOPERASI SIMPANPINJAM
Koperasi Simpan Pinjam
 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang bergerak di bidang

pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan


kembali kepada para anggotanya yang memerlukan bantuan dana.

 Kegiatan utama KSP adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman

dana kepada anggota koperasi.

 Meskipun pemupukan modal dilakukan koperasi dari para anggotanya, seringkali

jumlah uang yang ingin dipinjam oleh anggotanya lebih besar dari modal yang
dimiliki koperasi. Karena itu, tidak jarang koperasi harus meminjam uang dari
kreditor di luar koperasi, seperti Bank atau Koperasi Kredit.
Koperasi

Anggota Kreditor

Menyimpan Uang Meminjamkan Uang


Meminjamkan Uang

Anggota
Contoh Kasus

Pada awal thn 2010, karyawan PT. Bahagia, berencana


mendirikan koperasi simpan pinjam, akhirnya
didirikanlah KSP “Sejahtera Selalu”. Untuk aktivitas
harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu
ruangan di perusahaan sebagai kantor.
(1) Pada tgl 2 April 2010, 200 karyawan PT. Bahagia, pendiri koperasi, menyerahkan uang
sebesar Rp 500.000 per orang sebagai simpanan pokok anggota koperasi.
Tanggal Keterangan Ref Saldo

Debet Kredit

April,2010 2 Kas 100.000.000

Simpanan Pokok 100.000.000

(2) Tgl 6 April 2010, KSP “SS” membeli peralatan kantor seperti kursi,meja, lemari arsip, komputer,
printer dsb, seharga Rp 22.000.000. Pembelian peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan
sebagian lagi secara kredit dari Toko Abadi, salah satu supplier PT. Bahagia. Dari jumlah tsb. sebanyak
Rp 7.000.000 telah dibayar tunai & sisanya akan dibayar dlm waktu 4 bulan.

Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit


April 6 Peralatan Kantor 22.000.000

Kas 7.000.000

Utang Usaha 15.000.000


(3) Tgl 7 April 2010, KSP “SS” membeli perlengkapan kantor berupa kertas, pensil, pulpen,
buku dsb. seharga Rp 2.000.000 secara tunai.
Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit


April 7 Perlengkapan Kantor 2.000.000

Kas 2.000.000

(4) Tgl 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp 25.000 per orang sebagai
simpanan wajib anggota.

Tanggal Keterangan Ref Saldo


2010 Debet Kredit
Mei 2 Kas 5.000.000

Simpanan Wajib 5.000.000


(5) Tgl 5 Mei 2010, KSP “SS” memperoleh kredit usaha dari Bank Sukahati sebesar
Rp 60.000.000.
Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit


Mei 5 Kas 60.000.000

Utang Bank 60.000.000

(6) Tgl 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi sepakat untuk menyimpan uangnya sebesar Rp
12.000.000 di koperasi simpan pinjam “SS”

Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit

Mei 6 Kas 12.000.000

Simpanan Sukarela 12.000.000


(7) Tgl 10 Mei 2010, KSP “SS” memberikan pinjaman uang kepada 24 orang anggotanya sebesar Rp
120.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.
Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit


Mei 10 Piutang Usaha 120.000.000

Kas 120.000.000
(8) Tgl 29 Mei 2010, anggota koperasi yg meminjam uang ke koperasi membayar angsuran pokok , bunga pinjaman
dan jasa provisi sebesar Rp 18.000.000. Dari jumlah tsb. Rp 12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, Rp
3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan Rp 2.400.000 merupakan jasa provisi.

Tanggal Keterangan Ref Saldo

2010 Debet Kredit

Mei 29 Kas 18.000.000


Piutang Anggota 12.000.000

Partisipasi Jasa 3.600.000


Pinjaman
Partisipasi Jasa 2.400.000
Provisi
BAB V
AKUNTANSI KOPERASI KONSUMEN
Aktivitas Koperasi Konsumen
Koperasi Konsumen adalah koperasi yang anggotanya
terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai barang
atau jasa. Kegiatan utamanya: melakukan pembelian
bersama. Jenis barang/jasa yang dilayani sangat
tergantung pada latar belakang kebutuhan anggota yang
akan dipenuhi. Contoh: Koperasi yang mengelola toserba,
mini market, dsb.
Fungsi Utama Koperasi Konsumen
Menjembatani antara produsen yang menghasilkan suatu
produk tertentu dan konsumen yang membutuhkan produk
tersebut. Karena tidak memproduksi sendiri, koperasi
konsumen harus membeli barang-barang yang akan dijualnya.
Dapat dibeli secara langsung dari produsen atau melalui agen
tunggal/distributor yang ditunjuk produsen.
Produsen/Supplier Koperasi Anggota

Membeli Produk Menjual produk


Berdasarkan fungsinya tersebut, maka aktivitas
koperasi konsumen dapat dikelompokkan ke
dalam 4 aktivitas utama, yaitu:
1. Pembelian
2. Pengeluaran Kas
3. Penjualan
4. Penerimaan Kas
Akun-Akun Koperasi Konsumen
 Pembelian
 Partisipasi Bruto Anggota
 Partisipasi Neto Anggota
 Pendapatan dari Non Anggota
 Beban Perkoperasian
 SHU
 Persediaan
 Harga Pokok Penjualan
 Beban Pokok
 Potongan Penjualan/Potongan Tunai
 Retur Penjualan
 Potongan Pembelian
 Beban Operasi
Metode Pencatatan Persediaan
 Metode Perpetual, persediaan dicatat dan dihitung secara
detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih
cocok untuk koperasi yang memiliki frekuensi transaksi yang
tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar.
 Metode Periodik, persediaan dicatat dan dihitung hanya pada
awal dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga
pokok penjualannya. Metode ini paling banyak dipakai oleh
koperasi yang frekuensi transaksinya tinggi
Transaksi Periodik Perpetual

Pembelian Barang Pembelian xxx Persediaan xxx


Dagangan Kas xxx Kas xxx

Penjualan Barang Kas xxx Kas xxx


Dagangan Penjualan xxx Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan xxx
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal Barang Dagangan xxx

Pembelian xxx

Potongan Pembelian (xx)

Retur Pembelian (xx)

Pembelian Bersih xxx

Persediaan Total Barang Dagangan xxx

Persediaan Akhir Barang Dagangan (xx)

Harga Pokok Penjualan xxx


BAB VI
JURNAL KHUSUS UNTUK KOPERASI KONSUMEN
Fungsi Koperasi Konsumen adalah menjembatani antara produsen dan
konsumen (sama dengan perusahaan dagang). Maka aktivitas koperasi
konsumen yang memiliki frekuensi paling tinggi adalah aktivitas:
1. Transaksi Pembelian
2. Transaksi Pengeluaran Kas
3. Transaksi Penjualan
4. Transaksi Penerimaan Kas
 Karena alasan efisiensi waktu & tenaga, jurnal dalam koperasi konsumen dipilah ke dalam 4

(empat) kelompok jurnal.

 Buku harian yang digunakan hanya untuk mencatat satu jenis transaksi saja disebut Jurnal

Khusus, atau Buku Harian Khusus.

 Empat Jurnal Khusus dalam Koperasi Konsumen adalah:

 Jurnal Khusus Partisipasi Bruto

 Jurnal Khusus Penerimaan Kas

 Jurnal Khusus Pembelian

 Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

 Aktivitas koperasi konsumen yang tidak dapat dimasukkan/ditampung dan dicatat ke dalam ke 4

jurnal khusus tersebut akan dicatat dalam media yang disebut Buku Jurnal Umum (General
Journal).
JURNAL KHUSUS PARTISIPASI BRUTO

 Buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

produk koperasi secara kredit kepada anggota koperasi.

 Penjualan produk koperasi secara tunai tidak dicatat di buku jurnal ini,

karena penjualan secara kredit tidak dilakukan koperasi kepada pihak yang
bukan anggota koperasi.

 Juga penjualan selain produk koperasi tidak dicatat di buku jurnal ini.
Jurnal Khusus Partisipasi Bruto
untuk Metode Periodik

Debet
Tgl Keterangan Ref
Piutang Lain-lain
Jurnal Khusus Partisipasi Bruto
untuk Metode Perpetual
Debet Kredit
Tgl Keterangan Ref Beban Partisipasi Persedia
Piutang
Pokok Bruto an
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
 Yaitu buku jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat aktivitas

penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan koperasi.

 Sumber penerimaan yang paling tinggi terjadinya adalah dari

penjualan tunai, baik kpd anggota maupun bukan anggota, dan dari
penerimaan piutang.

 Sumber penerimaan kas yang lain seperti dari penjualan aktiva

tetap, investasi jangka panjang, penjualan surat berharga, dll.


Jurnal Khusus Penerimaan Kas
untuk Metode Periodik

Debet Kredit
Tgl Keterangan Ref Partisipasi Penjual Lain-
Kas an Piutang lain
Bruto
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Untuk Metode Perpetual

Debet Kredit
Tgl Keterangan Ref Bbn Part. Penjua Piuta Persedi Lain
Kas HPP
Pokok Bruto lan ng aan -lain
Jurnal Khusus Pembelian

Yaitu buku jurnal yang hanya digunakan untuk


mencatat transaksi pembelian barang secara kredit.
Jurnal khusus ini tidak digunakan untuk mencatat
pembelian perlengkapan kantor, peralatan kantor,
aktiva tetap, surat berharga, dll.
Jurnal Khusus Pembelian
untuk Metode Periodik & Perpetual

Kredit
Tgl Keterangan Ref
Utang Lain-lain
Jurnal Khusus Pembelian

Baik untuk metode periodik maupun metode perpetual, jurnal khusus


pembelian memiliki format yang sama. Jika menggunakan metode
periodik, akun kontra dari akun Utang adalah akun Pembelian (dicatat
di jurnal Umum) Jika menggunakan metode perpetual, akun kontra
dari akun Utang adalah akun Persediaan (dicatat di jurnal Umum)
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Yaitu buku jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi


pengeluaran kas atas berbagai keperluan. Aktivitas pengeluaran kas bisa
karena membayar utang, melakukan pembelian secara tunai, membayar
berbagai beban operasi, atau membayar berbagai keperluan lain.
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Untuk Metode Periodik

Debet Kredit
Utang Pembelian Beban Lain- Potongan Kas
Tgl Keterangan
Operasi lain Pembelian
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Untuk Metode Perpetual

Debet Kredit
Tgl Keterangan Beban Lain- Pndptan
Utang Persediaan Kas
Operasi lain Lain-lain
Buku Jurnal Umum (Serba-Serbi)

Yaitu buku jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi


koperasi konsumen yang tidak dapat ditampung di 4 (empat) buku jurnal
khusus. Seperti pencatatan beban penyusutan aktiva tetap, pembelian
peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit, penyesuaian-
penyesuaian, dll. Format Buku Jurnal Umum sama persis dengan buku
jurnal umum biasa.

Anda mungkin juga menyukai