Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

Peningkatan Penataan Data Kelompok Usaha Bersama


Perikanan di Kabupaten Tangerang

Oleh :
Firman Agus Heriyansyah, S.T., MSi.
NIP. 197308072006041003

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


ANGKATAN III

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


REGIONAL BANDUNG
KEMENTRIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Peningkatan Penataan Data Kelompok Usaha Bersama


Perikanan di Kabupaten Tangerang
Nama : FIRMAN AGUS HERIYANSYAH, S.T, MSi.

NIP : 197308072006041003

Golongan/Pangkat : IIId/Penata Tk. I


Jabatan : Kepala Seksi Pengembangan Sarana Nelayan
Unit Kerja : Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang

Disetujui untuk diujikan dalam Seminar Laporan Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan
Publik yang akan dilaksanakan pada Tanggal 03 November 2021 di di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kemendagri Regional Bandung.

Jatinangor, November 2021


Pembimbing/ Coach, Mentor,

Drs. Eris Yustiono, M.Sc. Arief Feisal, APi, MM


NIP. 19670407199401 1 001 NIP. 19700730 199203 1 006

Narasumber/Penguji,

Bambang Kurniawan, S.Sos, M.Si.


NIP.19711025199901 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya Saya
dapat menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan sebagai rangkaian kurikulum
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan III yang diselenggarakan
oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung,
Kementrian Dalam Negeri Tahun 2021.
Laporan Aksi Perubahan ini disusun dengan tujuan untuk
mengaktualisasikan Kepemimpinan Kinerja Organisasi sesuai bidang tugas
dengan mengelola perubahan dalam bentuk inovasi, melakukan kolaborasi
dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya baik internal maupun
eksternal dalam rangka peningkatan kinerja organisasi serta pelayanan
terhadap masyarakat.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Jainudin ST MM Kepala Dinas Perikanan Kabupaten
Tangerang;
2. Bapak Arief Feisal, APi, MM Kepala Bidang Pengelolaan dan
Pengembangan Sarana Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang;
3. Bapak Drs. Eris Yustiono, M.Sc selaku Pembimbing (Coach)
4. Teman-teman Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan III Tahun
2021 khususnya Kelompok 2 yang telah memberikan sumbang saran,
serta terima kasih atas kekompakan dan kerjasama tim yang baik.
5. Tim Teknis dan Administrasi Proyek Perubahan pada Dinas Perikanan
Kabupaten Tangerang.
Penulis menyadari bahwa Laporan Aksi Perubahan ini masih jauh
dari sempurna dan terdapat beberapa kekurangan, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan Laporan Aksi
Perubahan ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Penulis

Firman Agus Heriyansyah, S.T., MSi.


NIP. 197308072006041003

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ----------------------------------------------------------------------- i


KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------ ii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ iii
DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------------ v
DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------------------
vi

BAB 1. PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------- 1


B. Profil Kinerja Pelayanan ------------------------------------------------------------- 2
1. Visi dan Misi Organisasi --------------------------------------------------------- 2
2. Tugas dan Fungsi Organisasi ---------------------------------------------------- 5
3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta sebagai Kepala Seksi Pengembangan
Sarana Nelayan -------------------------------------------------------------------- 6
4. Jenis Pelayanan ------------------------------------------------------------------- 6
5. Isu Strategis di Dinas Perikanan ------------------------------------------------- 7

BAB 2. ANALISA MASALAH PELAYANAN ---------------------------------------------- 8

BAB 3. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH ------------------------------------ -


9
A. Terobosan Inovatif -------------------------------------------------------------------
B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------- 10
1. Jangka Pendek -------------------------------------------------------------------- 10
2. Jangka Menengah ---------------------------------------------------------------
10
3. Jangka Panjang ----------------------------------------------------------------- 10
C. Output -------------------------------------------------------------------------------
11
1. Output jangka pendek ---------------------------------------------------------- 11
2. Output jangka menengah -------------------------------------------------------
11
3. Output jangka Panjang --------------------------------------------------------- 11

iii
D. Tahapan Rencana Perubahan dan Pengendalian Resiko ------------------------
12
E. Stakeholders
F. Pemanfaatan Sumberdaya Organisasi

iii
BAB IV. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
A. Membangun Integritas
B. Pengelolaan
C. Budaya Pelayanan
D. Pengelolaan Tim dan Stakeholders

BAB V. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN


A. Capaian Aksi Perubahan
B. Manfaat Aksi Perubahan
1. Manfaat Internal
2. Manfaat Eksternal

BAB VI. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN


BAB VII PENUTUP

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pemilihan Masalah Berdasarkan Analisa USG -----------------------------------


Tabel 2 Rencana Milestone/Tahapan Kegiatan
Tabel 3. Tugas dan Tanggungjawab Tim Efektif Aksi Perubahan -----------------------
Tabel 4. Rincian Anggaran Biaya ------------------------------------------------------------
Tabel 5. Pengelolaan Tim ---------------------------------------------------------------------

Tabel 7. Kendala dan Upaya Penyelesaian -------------------------------------------------

Tabel 8. Tahapan Jangka Menengah yang Telah Dicapai --------------------------------

Tabel 9. Tahapan Jangka Menengah dan Jangka Panjang --------------------------------

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang

Gambar 2. Peta Stakeholders

Gambar 3 Struktur Tata Kelola Aksi Perubahan

Gambar 4. Hardcopy Data KUB dan Data Nelayan di Kabupaten Tangerang

Gambar 5. Skema Open Data Kit (ODK)

Gambar 6. Formulir Digital Data KUB dengan Aplikasi ODK Build

Gambar 7. Data KUB yang Dikoleksi dengan Aplikasi ODK

Gambar 8. Konsultasi dengan Mentor Aksi Perubahan

Gambar 9. Sosialisasi Aksi Perubahan di Kecamatan Pakuhaji

Gambar 10. Diskusi dengan Tim Efektif

vi
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang kelautan, terutama
sector perikanan laut dan produk perikanan. Hasil kajian menunjukkan bahwa eksport
ikan dan produk perikanan Indonesia secara umum masih tersebar dalam tiga blok
Kawasan: negara maju Jepang, Amerika dan China. Hasil uji regesi dengan sampel 4
negara ASEAN menunjukkan permintaan eksport ikan dan produk perikanan Indonesia
lebih sensitive terhadap pertumbuhan konsumen.

Perkembangan isu strategis perikanan sekarang ini adalah kemiskinan dan


kesejahteraan nelayan, dimana kondisi usaha perikanan tangkap di Indonesia pada saat
ini menunjukan fakta bahwa masih rendahnya keberpihakan pada upaya peningkatan
kesejahteraan nelayan. Kondisi ini mengakibatkan rendahnya tingkat pendapatan
nelayan sebagai akibat dari rendahnya produktivitas dan efisiensi usaha, tingginya biaya
produksi, keterbatasan biaya yang mengakibatkan fasilitas modern masih sulit dijangkau
nelayan, rendahnya atau sulit akses terhadap permodalan, rendahnya keterampilan
nelayan dan manajemen usaha, prasarana, teknologi dan belum optimalnya pasar.

Pemerintah daerah telah melakukan berbagai macam bantuan untuk disalurkan


kepada nelayan, khususnya nelayan skala kecil (<5GT) Kabupaten Tangerang. Akan
tetapi upaya ini belum dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan. Stanford et al.
(2014), mengemukakan bahwa tiga isu penting terkait peningkatkan kesejahteraan
nelayan dalam pengentasan kemiskinan adalah bidang sosial, ekonomi dan di proyek
pengembangan kesejahteraan. Namun menurut Dowling et al. (2014) menjelaskan
bahwa dalam menuju kesejahteraan nelayan diperlukan data kemiskinan nelayan yang
harus dievaluasi secara detail dan komprehensif. Kemudian peningkatan kesejahteraan
merupakan tantangan bagi negara berkembang dalam menghadapi kemiskinan dan
kurangnya lapangan kerja alternatif (Muallil et al. 2014).

Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, terutama bidang Pengelolaan dan


Pengembangan Sarana Nelayan memperhatikan potensi, masalah dan tantangan yang
dihadapi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta aspirasi nelayan,
pembudidaya ikan, pengolahan dan kelompok masyarakat pengawas. Dinas perikanan
dan kelautan Kabupaten Tangerang sudah memiliki beberapa jumlah kelompok binaan
seperti kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar), kelompok budidaya ikan
( pokdakan ), KUB (Kelompok Usaha Bersama) dan Kelompok Masyarakat Pengawas
(Pokmaswas). Permasalahan yang sangat mendasar (kondisi saat ini ) adalah Belum

1
adanya data inventarisasi kelompok yang akurat dan terbaru sehinga banyaknya
bermunculan kelompok dadakan (siluman) dikala ada program pemerintah yang akan
digulirkan kepada masyarakat, serta kelompok penerima bantuan hanya kalangan
tertentu karena adanya intervensi dari berbagai pihak sehingga kurang optimalnya
pertumbuhan kelompok. Dari permasalahan diatas maka saya mengambil topik Proyek
Perubahan untuk menertibkan dan mengindentifkasi kelembagaan kelompok usaha
perikanan , sehingga memudahkan untuk melakukan pembinaan dan diharapkan
kelompok tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan anggota serta
keluarganya.

B. Profil Kinerja Pelayanan

1. Visi dan Misi Organisasi

Dinas Perikanan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08


Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Tangerang, dan Peraturan Bupati nomor 106 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang,
maka Dinas Perikanan mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan urusan pemerintahan
bidang perikanan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Pemerintah Daerah.

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang

2
Susunan Organisasi Dinas Perikanan terdiri atas:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri atas :
a) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Pengelolaan dan Pemberdayaan Nelayan, terdiri atas:
a) Seksi Pengembangan Sarana Nelayan;
b) Seksi Pengelolaan, Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan.
4. Bidang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pembudidaya, terdiri atas:
a) Seksi Teknologi Produksi dan Usaha Budidaya;
b) Seksi Pemberdayaan Pembudidaya dan Pengelolaan Kawasan Budidaya.
5. Bidang Pengembangan dan Kelembagaan Perikanan, terdiri atas:
a) Seksi Teknologi Hasil Perikanan;
b) Seksi Akses Pasar, Permodalan dan Kelembagaan Perikanan.
6. UPT; dan
7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kegiatan Dinas Perikanan adalah melayani kebutuhan stakeholders dalam


bentuk pemberdayaan, fasilitasi, dan rekomendasi. Stakeholders Dinas Perikanan adalah
para nelayan yang melakukan aktivitas usahanya di Kabupaten Tangerang,
pembudidaya ikan meliputi segmen pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan,
pengolah hasil perikanan, pelaku usaha yang bergerak di sektor perikanan. Kegiatan
fasilitasi yang dilakukan oleh Dinas Perikanan meliputi pemberian bantuan sarana dan
prasarana produksi budidaya ikan, penangkapan ikan, dan pengolahan ikan.
Visi Dinas Perikanan Tangerang adalah mewujudkan masyarakat perikanan
Kabupaten Tangerang yang cerdas, produktif, sejahtera, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan. Sedangkan Misi dari Dinas Perikanan Tangerang adalah :
- Peningkatan Produksi Perikanan yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Melalui Pembangunan Infrastruktur dan Pelayanan pada Sektor Perikanan.
- Pengembangan Ekonomi Perikanan Berbasis Industri, UMKM Agar Daya Beli dan
Kemakmuran Masyarakat Meningkat.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Dinas sebagai dinas teknis bertujuan
meningkatkan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan dengan cara meningkatkan

3
produksi perikanan dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan. Untuk mencapai
tujuan Dinas Perikanan, maka disusun 3 (tiga) sasaran yaitu :
1) Meningkatnya produksi perikanan Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara
nyata oleh Dinas Perikanan. Sasaran pertama (S-1) adalah meningkatnya produksi
perikanan. Produksi sektor perikanan masih menjadi faktor pembentuk produk
domestik bruto Kabupaten Tangerang yang relatif kecil. Sehingga upaya
meningkatkan produksi perikanan tetap harus dilakukan dalam penentuan kebijakan
daerah. Selain itu, isu ini masih sangat relevan dalam upaya mempertahankan
ketahanan pangan masyarakat. Penentuan target indikator sasaran 1 (pertama) mulai
Tahun 2019 sampai dengan 2023 merupakan target harapan adanya peningkatan
pertumbuhan produksi ikan 0,1% per tahun. Jumlah produksi tahun dasar (2018)
adalah sebesar 40.581,02 Ton. Data pada tahun dasar, pertumbuhan produksi ikan
mengalami penurunan sebesar 0,6%. Sehingga di tahun pertama RPJMD yaitu
tahun 2019 ditetapkan secara optimis sebesar 1,1% dan tahun 2020 adalah 1,2%.
Realisasi produksi perikanan tahun 2019 adalah sebesar 41.086,25 Ton (1,2%).
Target produksi yang telah ditetapkan tahun 2020 adalah 41.519,74 Ton agar
tercapai target pertumbuhan sebesar 1,2%.
2) Meningkatnya nilai tambah produk perikanan Sasaran kedua menekankan pada
nilai tambah sebagai faktor pengganda dalam peningkatan nilai produksi. Ikan
sebagai produk utama perikanan, memiliki sifat tidak tahan lama dan mudah sekali
mengalami penurunan kualitas mutu. Ikan mudah sekali mengalami proses
pembusukan yang berdampak pada menurunnya nilai produk. Nilai produk
perikanan sangat dipengaruhi oleh harga ikan. Harga ikan sebagai bahan baku
utama produk olahan menjadi faktor penting terhadap nilai tambah produk olahan.
Salah satu upaya agar pendapat per kapita nelayan dan pembudidaya ikan
meningkat adalah melalui penggabungan usaha yang dilakukan mulai dari hulu
sampai ke hilir. Sehingga biaya produksi dari bahan baku dapat ditekan sehingga
memperoleh keuntungan yang maksimal. Indikator sasaran 2 adalah Persentase
Nilai Tambah Produk Perikanan (PNT). PNT Produk Perikanan adalah persentase
perbandingan antara nilai tambah dengan nilai jual output dalam satuan yang sama
(Rp/Kg). Nilai tambah adalah selisih antara nilai jual produk olahan ikan (Rp/Kg)
dengan nilai bahan baku dan sumbangan pembentuk lainnya (Rp/Kg). Perlu
ditetapkan target Persentase Nilai Tambah Produk Olahan Ikan untuk menentukan
tingkat keberhasilan kinerja dari sasaran ini. Penentuan target persentase nilai
tambah produk perikanan dibuat dengan memperhatikan keseimbangan pasar,

4
dimana antara konsumen dan produsen tidak ada yang dirugikan. Konsumen tidak
terlalu besar pengorbanannya untuk memperoleh produk olahan ikan dan produsen
juga tidak mengalami kerugian dari usahanya. Dinas Perikanan menetapkan sasaran
meningkatnya nilai tambah produk perikanan sebesar 20% agar persentase nilai
tambah sebagai nilai yang rasional. Sehingga daya beli masyarakat terhadap produk
olahan ikan tetap terjangkau dan konsumsi ikan di masyarakat tetap bisa
ditingkatkan, dalam Renstra Dinas bahwa produk-produk olahan yang akan
dihitung persentase nilai tambahnya (PNT) merupakan produk yang umumnya ada
di Kabupaten Tangerang dan merupakan produk binaan Dinas. Ada 13 (tiga belas)
produk olahan ikan yaitu : Kerupuk Lele, Kerupuk Bloso, Nugget Ikan, Abon Lele,
Abon Tuna, Otak-otak, Pindang, Ikan Asin Jambal, Ikan Asin Samge, Dimsum
Ikan, Kerupuk ikan, sate bandeng, tekwan.
3) Meningkatnya nilai AKIP Dinas Perikanan Sasaran ketiga Dinas Perikanan adalah
meningkatnya nilai AKIP Dinas Perikanan. Sasaran ini ditetapkan dalam rangka
mensukseskan Misi keempat Bupati Tangerang yaitu berkontribusi dalam
meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Daerah. Indikator keberhasilan
kerja Dinas diukur dengan nilai laporan akuntabilitas kinerja Dinas yang diperoleh
dari penilaian Instansi terkait Aparat Pengawas Internal Pemerintah. Nilai AKIP
suatu OPD merupakan gambaran terkait penilaian terhadap penyelenggaran tugas
umum pemerintah dan pembangunan secara baik sesuai peraturan perundangan
yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat, serta mengetahui keberhasilan dan kegagalan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab instansi. Dengan meningkatkan
akuntabilitas, kredibiltas yang lebih tinggi akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap instansi.

2. Tugas dan Fungsi Organisasi

Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Perikanan


mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas perikanan;

5
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Wewenang Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang diatur Undang Undang
nomor 23 Tahun 2014 dalam pembagian urusan pemerintahan konkuren antara
pemerintah pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Yang menjadi urusan
Kabupaten adalah :
a. Pemberdayaan nelayan kecil dalam Daerah kabupaten/kota.
b. Pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
c. Penerbitan IUP di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1 (satu) Daerah
kabupaten/kota
d. Pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan.
e. Pengelolaan pembudidayaan ikan.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta sebagai Kepala Seksi Pengembangan Sarana
Nelayan :

Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomer 106 Tahun 2016, Tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Dinas Perikanan
Kabupaten Tangerang. Bidang Pengelolaan dan Pemberdayaan terdiri atas Seksi
Pengembangan Sarana Nelayan mempunyai rincian tugas:
a. Merencanakan kegiatan pengembangan sarana nelayan.
b. Membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana nelayan
c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana nelayan
d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana nelayan
e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana nelayan
f. Melaksanakan tugas Kedinasan lain

4. Jenis Pelayanan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai Kepala Seksi
Pengembangan Sarana Nelayan, jenis pelayanan yang diberikan meliputi :
a. Sarana Tempat Pelelangan Ikan
b. Alat tangkap ikan
c. Kapal penangkapan ikan (1 – 10 GT)
d. Alat bantu penangkapan
e. Penerapan teknologi penangkapan ikan
f. Pengendalian penggunaan teknologi penangkapan ikan

6
g. Statistik produksi hasil penangkapan ikan dan pelayanan rekomendasi SPDN (Solar
Pocked Dealer Nelayan) serta
5. Isu Strategis di Dinas Perikanan
Masalah pokok yang dihadapi oleh Dinas Perikanan dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya adalah pendapatan nelayan/pembudidaya ikan masih rendah. Masalah
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Rendahnya Capaian Produksi Perikanan
b. Rendahnya Nilai Tambah Produk Perikanan

Sedangkan akar masalahnya adalah sebagai berikut :

a. Sistem Produksi Di Nelayan Dan Pembudidaya Masih Tradisional


b. Kapasitas Kelembagaan Perikanan Masih Rendah
c. Pola Pembinaan Untuk Peningkatan Nilai Tambah Produk Perikanan Belum
Maksimal

7
BAB 2. ANALISA MASALAH PELAYANAN

Tujuan Dinas sebagai dinas teknis adalah meningkatkan pendapatan nelayan dan
pembudidaya ikan dapat dicapai dengan cara meningkatkan produksi perikanan dan
meningkatkan nilai tambah produk perikanan. Dari akar permasalahan di atas setelah
berdiskusi dengan atasan langsung, dapat dijabarkan tiga masalah utama di Seksi
Pengembangan Sarana Nelayan yaitu,

1. Penataan Pendataan KUB (Kelompok Usaha Bersama) nelayan .


2. Pergantian Alat Tangkap Ikan ramah lingkungan
3. Pemberdayaan Nelayan dengan Bintek Keselamatan Kerja,

Untuk menentukan masalah yang akan diangkat sebagai Rencana Aksi Perubahan, maka
dilakukan analisa USG sebagai berikut :

Tabel 1. Pemilihan Masalah Berdasarkan Analisa USG

No Masalah U S G Total Peringkat


1 Penataan pendataan KUB 5 5 5 15 I
2 Pergantian Alat Tangkap Ikan ramah 4 4 4 12 II
lingkungan
3 Pemberdayaan Nelayan dengan Bintek 4 3 4 11 III
Keselamatan Kerja
Keterangan :

Urgency (Mendesak) Seriousness(Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)


5 = Sangat Penting; 5 = Sangat Gawat; 5 =Sangat Cepat;
4 = Penting; 4 = Gawat; 4 = Cepat;
3 = Cukup Penting; 3 = Cukup Gawat; 3 = Cukup Cepat;
2 =Kurang Penting; 2 =Kurang Gawat; 2 =Kurang Cepat;
1 =Tidak Penting; 1 =Tidak Gawat; 1 =Tidak Cepat;

Permasalahan penataan pendataan KUB Perikanan Di Kabupaten Tangerang


adalah belum tertatanya data KUB secara digital. Data KUB dikumpulkan secara
manual oleh petugas di lapangan, kemudian disusun di kantor, selanjutnya baru
didistribusikan ke bidang terkait; sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan data lebih lama, dan data yang diambil terbatas (data digital seperti
misalnya GPS lokasi susah untuk dikoleksi). Pendataan KUB yang tepat dan akurat
begitu penting karena syarat utama dalam pengajuan bantuan adalah berkelompok atau
membuat KUB Perikanan, dan bantuan akan disalurkan melalui KUB.

8
BAB 3. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan Inovatif

Lesson Learnt dari DKP3 Kota Sukabumi, kita seharusnya mulai menggunakan
teknologi informasi untuk pelaporan dan koleksi data, agar lebih efisien, murah, cepat,
bersifat real time dan secara sistem bisa menyatukan unit kerja yang berjauhan, maka
penulis akan menggunakan aplikasi ODK untuk inventarisasi data KUB Perikanan di
Kabupaten Tangerang.
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam setiap penyusunan
laporan. Praktek pengumpulan data selama ini masih metode manual yaitu
menggunakan media kertas yang menyebabkan rendahnya kualitas bila volume datanya
besar. Jika pengumpulan data di beberapa lokasi sekaligus sulit dilakukan dan
menghabiskan banyak waktu, tenaga maupun biaya. Perkembangan teknologi seperti
perangkat seluler android dan perangkat lunak membuat manajemen pengumpulan data
tanpa kertas dalam jangkauan. Aplikasi bergerak merupakan aplikasi yang
dikembangkan untuk perangkat smartphone. Banyak platform yang dapat dipilih oleh
pengembang dalam mengembangkan aplikasi. Metode berbasis ODK sebenarnya
hampir sama dengan metode pengumpulan data menggunakan formulir kertas, hanya
saja dengan metode ini formulir yang digunakan adalah formulir digital. Metode ini
memiliki kelebihan yaitu memungkinkan untuk menyertakan gambar, foto, video, audio,
serta data lokasi berupa koordinat. Adanya gambar, foto, video, audio, serta data lokasi
berupa koordinat membuat data semakin mutakhir. Kelebihan lainnya yaitu proses
pengumpulan data menjadi lebih mudah dan efisien waktu, tenaga serta biaya.
ODK merupakan aplikasi open source di bawah sistem operasi android dalam
pengumpulan data yang mempunyai dukungan dari google dan memiliki komunitas.
ODK Build adalah untuk desain form dengan drag and drop, ODK Collect adalah
sebuah aplikasi yang diinstall pada smartphone bersistem operasi android yang mampu
menerima teks, gambar, video, barcode, GPS yang dirancang terhubung dengan server
untuk menyimpan data, ODK Agregat yang meyediakan tempat pada server untuk
penyimpanan data dan memberikan form kosong untuk ODK Collect dalam bentuk final
ke database.

9
B. Tujuan

Tujuan proyek perubahan tersebut adalah untuk menertibkan dan


mengindentifikasi kelembagaan kelompok usaha perikanan yang ada di Kabupaten
Tangerang. Proyek perubahan tersebut akan dicapai dalam jangka pendek yang dapat
selesai dalam masa 60 hari kerja. Upaya tersebut direalisasikan dengan melakukan
perbaikan-perbaikan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jangka pendek:
Lokasi daerah perkampungan nelayan yang relatif sulit untuk dijangkau dan
adanya kendala transportasi, maka sosialisasi penataan data bagi nelayan sangat
dibutuhkan. Kecamatan Pakuhaji merupakan target pertama sosialisasi tentang
pentingnya penataan data KUB Perikanan di Kecamatan Pakuhaji,
Selain itu menganalisa data nelayan yang ada di kabupaten Tangerang, dalam hal
ini Pakuhaji menjadi kecamatan yang terdepan sebagai pilot project.

2. Jangka Menengah:
Tujuan jangka menengah dari rencana aksi perubahan ini adalah data KUB di
Kabupaten Tangerang akan diinventarisasi menggunakan platform ODK, sehingga
terpenuhinya data hasil inventarisasi KUB Perikanan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan

3. Tujuan Jangka Panjang.


Tertatanya data KUB di Kabupaten Tangerang akan terintegrasi dengan data-data
hasil tangkapan, data TPI, kapal dan data-data lain di Seksi Pengembangan Sarana
Nelayan, dengan demikian dapat kelompok Usaha Bersama Perikanan adalah
meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan penyaluran bantuan kepada KUB
Perikanan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan nelayan sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi perikanan tangkap.

C. Output
1. Output Jangka Pendek
1.Output jangka pendek dari rencana aksi perubahan ini adalah data KUB di
Kecamatan Pakuhaji akan diinventarisasi menggunakan platform ODK

10
2. Output Jangka Menengah
1) Terpenuhinya data hasil inventarisasi KUB Perikanan di Kabupaten Tangerang
yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2) Terlaksananya sosialisasi tentang penataan data KUB-KUB di Kabupaten
Tangerang yang sesuai dengan kriteria penerima bantuan peningkatan
kesejahteraan nelayan
3) Terwujudnya pemerataan penerima bantuan berdasarkan data inventarisasi KUB
Perikanan yang akurat, dan terintegrasnyai data yang akurat.

3. Output Jangka Panjang


1) Data KUB di Kabupaten Tangerang akan terintegrasi dengan data-data hasil
tangkapan, data TPI.
2) Dokumentasi digital data KUB di Kabupaten Tangerang sehingga penyaluran
bantuan kepada KUB Perikanan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan
nelayan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi perikanan tangkap.

E. Tahapan Rencana Perubahan dan Pengendalian Resiko

Tabel 2. Rencana Milestone/Tahapan Kegiatan

No Tahapan Kegiatan Output Waktu Rencana


Evidence

JANGKA PENDEK
PERSIAPAN
1. Konsultasi Menghadap mentor Terlaksananya 9  Arahan lisan /
dengan mentor Konsultasi Agustus dukungan
dengan mentor
2021  Photo
2. Pembentukan 1. Pembuatan dan Surat undangan  30  Bukti
Tim Efektif distribusi surat Agustus penerimaan
undangan
2. Rapat 2021 surat
pembentukan undangan
tim efektif  Photo
3. Koordinasi 1. Menyiapkan 1. Undanga  1-3  Dukungan
dengan undangan n Septemb  Photo
Stakeholder 2. Menyiapkan terkirim
Internal dan materi 2. Draft er 2021
Stakeholder 3.Rapat sosialisasi materi
Eksternal aplikasi ODK

11
3. Terlaksa
nanya
sosialisa
si

PELAKSANAAN

4. Pengembangan 1. Menyiapkan Aplikasi 4-13 Sept 2021 Desain


desain undangan yang
database 2. Menyiapkan sudah siap
aplikasi ODK materi digunakan
1. ODK 3.Rapat sosialisasi
builder aplikasi ODK
2. ODK collect
5. Sosialisasi 1. Menyiapkan Sosialisasi  14-17 Sept  Arsip digital
aplikasi undangan Pemakaia 2021  Photo
na
1. ODK 2. Menyiapkan aplikasi
builder materi ODK
2. ODK collect 3.Rapat sosialisasi
sistem ODK

6. Uji coba 1. Menyiapkan Aplikasi  18-19 Sept-30  Daftar Hadir


penggunaan undangan yang siap Oktober 2021  Photo
aplikasi ODK
2. Menyiapkan
materi

3.Rapat sosialisasi
sistem ODK

 
PENGENDALIAN DAN EVALUASI

7. Aplikasi 1. Menyiapkan Pendataan  21Oktober –  Daftar Hadir


penggunaan perangkat,hp KUB 30 Oktober  Photo
aplikasi ODK android
di lapangan 2021
2. Menyiapkan
tranporatasi ke
lokasi

8. Pengendalian 2. Menyiapkan Perbaikan  1 Nopember  Daftar Hadir


dan Pelaporan materi dan 2021  Photo
pelaporan

12
JANGKA MENENGAH
1. o Pemutakhir 1. Menyiapkan o Pemuta Minggu I Mei Dokumen
an aplikasi perangkat,hp khiran 2022 kegiatan
ODK android aplikas
o Sosialisasi i ODK
2. Menyiapkan
penggunaan o Sosiali
tranporatasi ke
aplikasi sasi
lokasi
ODK layana
n
JANGKA PANJANG
1. Terintegrasiny Terintegra Dokumen
a aplikasi sinya kegiatan
ODK dengan aplikasi di
website Dinas UPT
Perikanan dengan
kabupaten website
Tangerang, Dinas
Perikanan
kabupaten
Tangerang
,

F. Stakeholders
Pihak internal yang terkait dalam rencana aksi perubahan ini adalah Kepala
Dinas Perikanan Kabupaten Taangerang, Bidang Perencanan Dinas Perikanan Kabupaten
Tangerang dan Bidang apengelolaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Dinas
Perikanan Kabupaten Tangerang. Agar pelaksanaan aksi perubahan dapat berjalan dengan
baik dan sesuai dengan harapan dari aksi perubahan ini, maka perlu adanya identifikasi
dari pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung sebagai pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk mengetahui pengaruh (influence), dukungan/
kepentingan (interest), kemungkinan adanya hambatan/penolakan (resistance), seberapa
besar pengaruhnya terhadap aksi perubahan ini baik hubungan formal dan juga informal,
pada aksi perubahan ini terdiri stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
Struktur Tim efektif aksi perubahan dan tugas pokok fungsi dalam
melaksanakan gagasan perubahan “Peningkatan Penataan Data Kelompok Usaha
Bersama Perikanan di Kabupaten Tangerang” ini adalah ; Stakeholders internal, terdiri
dari Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Bidang Perencanaan Dinas
Perikanan Kabupaten Tangerang, Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang.

13
Gambar 2. Peta Stakeholders

Latents Promotion  Promotors

Bidang perencanaan dinas Kepala bidang dinas perikanan


Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang

Apathetics Deffender  Defenders


Nelayan Staff bidang P2N Kabupaten
Tangerang

Keterangan :
Kepentingan

Dukungan

14
Gambar 3 Struktur Tata Kelola Aksi Perubahan

Mentor
Arief Feisal, APi, MM

Coach
Drs. Eris Yustiono, M.Sc.
Action Leader
Firman Agus H, ST,MSi

Tim Teknis Tim Administrasi

Keterangan :
Garis Perintah
Garis Konsultasi
Garis Koodinasi

Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi


1. Man
Berikut ini susunan Tim efektif aksi perubahan beserta tugas dan tanggungjawab
masing-masing :

Tabel 3. Tugas dan Tanggungjawab Tim Efektif Aksi Perubahan

NO FUNGSI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

1 Mentor : Memberikan arahan dan pendampingan lapangan

15
kepada Action Leader selama kegiatan aksi
perubahan berlangsung
Arief Feisal, APi, MM
2 Coach Memberikan masukan, arahan, bimbingan dan
pendampingan kepada Action Leader selama
Drs. Eris Yustiono, M.Sc
kegiatan aksi perubahan berlangsung
3 Action Leader/ peserta pelatihan melaksanakan aksi perubahan dengan
berkoordinasi dan konsultasi kepada mentor
Firman Agus Heriyansyah, S.T,
dengan bimbingan dari coach serta berkoordinasi
MSi.
dengan seluruh stakeholder internal maupun
eksternal
4 Tim Administrasi : - Mengadministrasikan, menyusun data
laporan kegiatan.
- Fanny
- Sriyani - Membuat surat dukungan dengan stakeholder
- Daya internal dan eksternal.

- Membantu Action Leader dalam


melaksanakan aksi perubahan secara
administrasi/ Non Teknis aksi perubahan
5 Tim Teknis : - Mendokumentasikan Kegiatan

- Septian - Masing-masing anggota berbagi tugas dalam


- Bari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
- Rifan aksi perubahan berdasarkan kendali Project
Leader.

- Melaporkan setiap tahapan yang dikerjakan


kepada Action Leader.

2. Money
Alokasi anggaran yang diperlukan akan diusulkan pada APBD TA 2021,
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4. Rincian Anggaran Biaya

Uraian Harga Satuan Jumlah (Rp)


(Rp)
Biaya Makan minum Rapat Pembentukan 25.000,- 250.000,-
Tim Efektif 10 orang
Biaya Makan minum Rapat pembahasan Snack : 20.000,- 1.250.000,-
draft Nota Kesepakatan Kerjasama Makan siang :
dengan stakeholder 30.000,-

16
15 orang (Snack dan 1 x makan)
Biaya Transport Survey dan 150000 1.950.000
Pengambilan data ke lapangan di 13
Lokasi KUB
TOTAL 2.200.000,-
Cari di Fany

3. Material
Material yang digunakan pada Aksi perubahan ini antara lain :
- Perbup tentang SOTK
- SK Kepala Dinas tentang Pembentukan Tim efektif
4. Machine
- Laptop
- Printer
- Kendaraan roda dua/empat
- Spanduk
- Handphone
5. Methode : Metode yang dilakukan adalah dengan survey lapangan, pengisian hasil
survey dengan aplikasi ODK.
6. Market : Nelayan atau KUB

BAB IV

DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

17
A. Membangun Integritas

Integritas merupakan suatu bagian dari pandangan yang bisa dipercayai dan
sikap jujur seseorang dalam menjelaskan “kepercayaan” pada konteks berorganisasi.
Integritas juga bagian dari inti utama dalam etika, tetapi sebenarnya integritas tidak
selalu menyangkut perihal otonomi setiap individu dan kebersamaan seseorang, tetapi
lebih menyangkut loyalitas, kerjasama, dapat dipercaya serta keserasian. Integritas
adalah sebuah konstruk psikologis yang dinamis, melekat pada setiap kehidupan
manusia. Objektivisme integritas dalam etika sering dianggap seperti loyalitas kepada
prinsip dan nilai yang sangat rasional. Prinsip integritas tersebut diantaranya:
 sikap tidak mementingkan diri sendiri,
 dibangun di atas dasar disiplin,
 kekuatan moral yang terbukti tetap benar, membuat keputusan yang benar pada
waktu yang benar, ditengah adanya tantangan, godaan dan konflik kepentingan,
 kemampuan untuk tetap bersabar, apabila rencana tidak berjalan lancar dengan
terus memperbaiki potensi diri; dan
 kekuatan tetap teguh, baik ada maupun tidak ada yang melihat.
Deskripsi bagaimana membangun integritas dalam jangka pendek, meliputi
keaslian inovasi serta komunisasi efektif dengan stakeholder internal dan stakeholder
eksternal.

1. Membangun Integritas atas Inovasi Penataan Data KUB


Untuk meningkatkan pelayanan publik terhadap nelayan di Kabupaten
Tangerang, perlu didukung dengan data yang valid dan akurat. Selama ini data yang
dikumpulkan dari Nelayan masih berupa data hardcopy, dan belum divalidasi, seperti
contoh pada Gambar 4.
Gagasan untuk menggunakan aplikasi ODK (Gambar 5) yang merubah
pengumpulan data yang awalnya manual (hardcopy), menjadi secara digital akan
meningkatkan kualitas pelayanan dengan tersedianya data yang terintegrasi dalam suatu
system, juga mempermudah tim teknis di lapangan dalam mengumpulkan data, dan tim
administrasi dalam mengolah data yang dikumpulkan oleh tim teknis dengan aplikasi
ODK.

18
Gambar 4. Hardcopy Data KUB dan Data Nelayan di Kabupaten Tangerang

Gambar 5. Skema Open Data Kit (ODK)

Pengumpulan data manual dalam bentuk hardcopy, terdapat beberapa


keterbatasan, karena data-data digital seperti foto, video, barcode, dan GPS tidak dapat
tersimpan. Pada aksi Perubahan “Peningkatan Penataan Data KUB di Kabupaten
Tangerang”, Action Leader berhasil mengumpulkan data-data KUB seperti dalam
Gambar 6 dan Gambar 7 dibawah ini.

Gambar 6. Formulir Digital Data KUB dengan Aplikasi ODK Build

19
Gambar 7. Data KUB yang Dikoleksi dengan Aplikasi ODK

2. Membangun Integritas Bersama Stakeholders

Stakeholder aksi perubahan dibagi menjadi stakeholder internal dan stakeholder


eksternal. Yang dimaksud dengan stakeholder internal meliputi seluruh jajaran Dinas
Perikanan Kabupaten Tangerang , terutama khususnya Bidang Pengelolaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang
sebagai bagian Tim Aksi Perubahan. Membangun integritas memerlukan bina suasana

20
agar ada trust (kepercayaan) antara yang memimpin dan yang dipimpinnya yaitu: tegas,
menerima masukan, dan tidak malu meminta maaf apabila memang salah/keliru.
Singkatnya tidak hanya pemimpin yang baik integritasnya (good leader), namun yang
dipimpinnya juga baik (good follower), serta berada di lingkungan organisasi yang
kondusif. Untuk melihat potensi masing-masing anggota yang terlibat dalam tim, perlu
kerja keras dan kerja cerdas dengan menggabungkan aspek:
a. Kognitif: ranah yang mencakup kegiatan mental/otak,
b. Afektif: ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, dan
c. Psikomotorik: ranah yang berkaitan dengan keterampilan/skill atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu,
Keberhasilan dalam membagi habis ketugasan, memonitor, dan melakukan kontrol
progres pekerjaan menunjukkan bahwa pemimpin mengakui dan percaya kemampuan
anggota timnya untuk menyelesaikan ketugasan sesuai target dan jadwal. Anggota tim juga
akan merasa dipercaya, ikut memiliki dan aktif terlibat dalam aksi perubahan yang
dilakukan.
Deskripsi aktualisasi nilai-nilai kepemimpinan yang melayani khususnya pada
stakeholder internal, dideskripsikan dengan:
a. Diskusi dengan tim aksi perubahan untuk adanya persamaan persepsi dalam
pelaksanaan aksi perubahan “Peningkatan Penataan Data Kelompok Usaha
Bersama Perikanan di Kabupaten Tangerang” dengan menggunakan aplikasi ODK

b. Memahami visi misi organisasi, tugas fungsi jabatan pengawas, posisi dan
kewenangan penulis sebagai Action Leader dalam struktur organisasi, yaitu Kepala
Seksi Pengembangan Sarana Nelayan.

c. Menginventarisasi permasalahan yang timbul saat implementasi aksi perubahan,


kemudian mencari solusi dengan pendekatan kepemimpinan yang melayani.
d. Menerapkan perilaku kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu jujur,
menyampaikan kebenaran sesuai wewenang, berusaha untuk tepat waktu, dan
memantau progres aksi perubahan.
e. Monitoring dan evaluasi penerapan kepemimpinan yang melayani dengan koordinasi
antar anggota tim aksi perubahan.

21
Gambar 8. Konsultasi dengan Mentor Aksi Perubahan

Stakehoders external adalah para Nelayan yang tergabung dalam KUB di


Kabupaten Tangerang, khususnya Kecamatan Pakuhaji. Dalam mengimplementasikan aksi
perubahan perlu diidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam membangun
integritas yaitu hambatan struktural, kultural, serta etika dan akuntabilitas. Tujuan
membangun integritas dan aktualisasi kepemimpinan yang melayani adalah perbaikan
kinerja organisasi melalui implementasi aksi perubahan “Peningkatan Penataan Data
Kelompok Usaha Bersama Perikanan di Kabupaten Tangerang”. Action Leader
melakukan konsultasi dan komunikasi dengan mentor, berupa arahan, bimbingan,
persetujuan, serta kebijakan terkait pelaksanaan aksi perubahan. Laporan berkala kemajuan
aksi perubahan tiap tahapan disampaikan ke mentor, sehingga kendala yang ditemui segera
dapat didiskusikan strategi mengatasinya. Action Leader melakukan konsultasi teknis
dengan coach terutama untuk penyusunan laporan aksi perubahan dan penyusunan bukti
aksi perubahan. Action Leader juga selalu melibatkan tim aksi perubahan sesuai ketugasan
masing-masing, dengan cara menggerakkan secara persuasif, memberi arahan,
mendampingi, dan memonitor kerja tim. Sementara itu, dalam mengimplementasikan aksi
perubahan, Action Leader bersama tim efektif mengadakan pendekatan, sosialisasi dan
komunikasi yang baik dengan nelayan-nelayan yang tergabung dalam KUB.

22
Gambar 9. Sosialisasi Aksi Perubahan di Kecamatan Pakuhaji

B. Pengelolaan Budaya Pelayanan


Menurut Spears (Spears, 2010) dalam Modul Kepemimpinan Dalam
Melaksanakan Tugas Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (LAN, 2019), sepuluh
karakteristik servant leadership yaitu sebagai berikut:
1. Mendengarkan (listening). Servant leader mendengarkan dengan penuh perhatian
kepada orang lain, mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan
kelompok, juga mendengarkan suara hati dirinya sendiri;
2. Empati (empathy). Pemimpin yang melayani adalah mereka yang berusaha
memahami rekan kerja dan mampu berempati dengan orang lain;
3. Penyembuhan (healing). Servant leader mampu menciptakan penyembuhan
emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena
hubungan merupakan kekuatan untuk transformasi dan integrasi;
4. Kesadaran (awareness). Kesadaran untuk memahami isu-isu yang melibatkan etika,
kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang yang lebih
terintegrasi;
5. Persuasi (persuasion). Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan orang lain
daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara
model otoriter tradisional dengan servant leadership;
6. Konseptualisasi (conceptualization). Kemampuan melihat masalah dari perspektif
konseptualisasi berarti berpikir secara jangka panjang atau visioner dalam basis
yang lebih luas;
7. Kejelian (foresight). Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu,
realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan;

23
8. Keterbukaan (stewardship). Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk
membangun kepercayaan dari orang lain;
9. Komitmen untuk pertumbuhan (commitment to the growth of people). Tanggung
jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan profesional
karyawan dan organisasi;
10. Membangun komunitas (building community). Mengidentifikasi cara untuk
membangun komunitas.

C. Pengelolaan Tim dan Stakeholders

Sumber daya manusia yang terlibat dalam Tim Aksi Perubahan sebagaimana
Gambar 8 berikut perlu dikelola agar aksi perubahan sukses.

Gambar 10. Diskusi dengan Tim Efektif

Proses dan keberhasilan pelaksanaan Aksi Perubahan “Peningkatan Penataan


Data Kelompok Usaha Bersama Perikanan di Kabupaten Tangerang” di Seksi
Pengembangan Sarana Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang terkait
koordinasi dan pengelolaan tim efektif dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 5. Pengelolaan Tim

No Ketugasan Proses Keberhasilan


.
1. Kepala Dinas Mendukung Agar dapat diintegrasikan
Perikanan Kabupaten rencana aksi dengan ketugasan sehari-hari
Tangerang (Sponsor) Peningkatan dan dapat dimplementasikan di
Penataan Data Dinas Perikanan
KUB
2. Kepala Bidang Mendukung dan Tahap awal agar
Pengelolaan dan memberikan diimplementasikan untuk
Pengembangan Sarana masukan aksi mengkoleksi data KUB di

24
dan Prasarana Peningkatan Kecamatan Pakuhaji. Sosialisasi
Nelayan (Mentor) Penataan Data ke semua KUB di Kabupaten
KUB Tangerang, bisa dilakukan di
Jangka Menengah
3. Action Leader Koordinasi dan Data KUB & Data Nelayan di
komunikasi dengan Kecamatan Pakuhaji dikoleksi
seluruh tim Aksi dengan dan diolah menggunakan
Perubahan aplikasi ODK
4. Tim Teknis Menggunakan Data KUB dan Data Nelayan
aplikasi ODK diunggah ke dalam Aplikasi
dalam ODK untuk selanjutnya diolah
pengumpulan Data oleh tim Administrasi
KUB dan Data
Nelayan
5. Tim Administrasi Bekerjasama Tersusunnya Data KUB dan
dengan tim Teknis Data Nelayan secara digital dan
untuk terintegrasi.
pengumpulan Data
KUB dan Data
Nelayan

25
BAB V
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
A. Capaian Aksi Perubahan

Implementasi peningkatan penataan data KUB Perikanan di Kabupaten


Tangerang dalam jangka pendek dapat dideskripsikan capaian dalam perbaikan sistem
penataan data yang merupakan hasil kepemimpinan.
Adanya faktor eksternal menyebabkan percepatan, sehingga beberapa kegiatan
yang dijadwalan pelaksanaannya pada tahapan jangka menengah mulai
diimplementasikan pada jangka pendek yaitu penataan data KUB Perikanan di
Kecamatan Ketapang. Selengkapnya hasil capaian aksi perubahan disajikan pada Tabel
6 berikut ini.

Tabel 6. Capaian Aksi Perubahan

No Tahapan Kegiatan Output Waktu Bukti

JANGKA PENDEK
PERSIAPAN
1. Konsultasi 1. Menghadap Terlaksananya 9
dengan mentor mentor Konsultasi Agustus
2. dengan Mentor
Menyampaikan 2021
Rencana Aksi
Perubahan
2. Pembentukan 1. Pembuatan  Surat  30  Bukti penerimaan
Tim Efektif dan distribusi undangan Agustus surat undangan
surat  Terbentuknya
undangan 2021  Foto
Tim Efektif
2. Rapat
pembentukan
tim efektif

 Daftar Hadir
3. Koordinasi 1. Menyiapkan 4. Undanga  1-3  Dukungan
dengan undangan n Septemb  Foto Stakeholders
Stakeholder 2. Menyiapkan terkirim
Internal dan materi 5. Draft er 2021 internal
Stakeholder 3.Rapat materi
Eksternal sosialisasi 6. Terlaksa
aplikasi ODK nanya

26
sosialisas
i

 Foto Stakeholders
eksternal

PELAKSANAAN

4. Pengembangan 1. Menyiapkan  Tim Efektif 4-13 Sept  Aplikasi ODK Build


desain undangan mengetahui dan 2021
database 2. Menyiapkan memahami
aplikasi ODK materi penggunaan
1. ODK build 3.Rapat aplikasi ODK
2. ODK collect sosialisasi  Instalasi
aplikasi ODK Aplikasi ODK
Collect di  Aplikasi ODK Collect
gadget tim
Teknis, dan
pembuatan
ODK build oleh
tim
Administrasi.
 Aplikasi yang
sudah siap
digunakan

5. Sosialisasi 1. Menyiapkan Sosialisasi  14-17  Arsip digital


aplikasi undangan Pemakaian Sept  Foto
aplikasi ODK
1. ODK build 2. Menyiapkan 2021
materi
2. ODK collect
3.Rapat
sosialisasi
sistem ODK

6. Uji coba 1. Menyiapkan Aplikasi yang  18-19  Daftar Hadir

27
penggunaan undangan siap Sept-1  Foto
aplikasi ODK Oktobe
2. Menyiapkan
materi r 2021

3.Rapat
sosialisasi
sistem ODK

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

7. Aplikasi 1. Menyiapkan  Pendataan 1  Daftar Hadir


penggunaan perangkat,hp KUB Oktobe  Foto
aplikasi ODK android  Total 116 Data
di lapangan r – 20
Nelayan dan 6
2. Menyiapkan Oktobe
Data KUB di
tranporatasi ke
Kecamatan r 2021
lokasi
Pakuhaji sudah
diverifikasi

 Pembuatan Formulir
ODK

 Pengisian Formulir
Data KUB

 Mengunggah Formulir
Data KUB

 Tampilan Data KUB di


Spreadsheet

28
 Tampilan Data
Nelayan di Spreadsheet

8. Pengendalian 2. Menyiapkan Perbaikan dan 1  Daftar Hadir


dan Pelaporan materi pelaporan Nopem  Photo
ber
2021

B. Kendala yang Dihadapi

Saat pelaksanaan aksi perubahan ini terdapat beberapa kendala yang


dihadapi, diantaranya yaitu :

Tabel 7. Kendala dan Upaya Penyelesaian

No. Kendala/Masalah Solusi


1. Terbatasnya tatap muka karena  Menyesuaikan jadwal pertemuan
pandemi Covid-19 dengan Mentor sesuai jadwal WFO
 Menggunakan media daring untuk
berkomunikasi dengan tim efektif
2. Sulitnya menyesuaikan jadwal untuk  Transisi jadwal dimana semua
rapat antara stakeholder yang satu dijadwalkan WFO.

29
dengan lainnya karena kesibukan  Menggunakan media daring untuk
komunikasi;
3. Legalisasi SK memerlukan waktu Secara aktif berkomunikasi dengan
tunggu Sub Bagian Kepegawaian untuk
memproses SK
4. Pada saat verifikasi data, sulit untuk  Komunikasi secara intensif
menemui nelayan di lokasi karena dengan Ketua KUB Perikanan
jadwal melaut tidak seperti jadwal di untuk berkoordinasi dengan
kantor anggota/nelayan
 Menyesuaikan jadwal pertemuan
pada saat nelayan sedang tidak
melaut.

C. Manfaat Aksi Perubahan

1. Manfaat Internal
Dengan adanya dokumentasi KUB yang berbasis ODK maka memudahkan
dalam pengontrolan KUB yang aktif dan tidak aktif .

2. Manfaat External
Manfaat yang didapatkan dari rencana aksi perubahan Identifikasi Kelompok
Usaha Bersama Perikanan adalah tertatanya KUB Perikanan di Kabupaten Tangerang
berdasarkan administrasi, sehingga memudahkan dalam memperoleh fasilitas / bantuan
dari dinas perikanan Kabupten Tangerang yang sesuai dengan kebutuhan nelayan dan
tepat sasaran dengan harapan dapat meningkatkan hasil produksi perikanan tangkap.

BAB VI
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

30
Untuk tujuan jangka pendek adalah penataan data KUB Perikanan dan data
nelayan di Kecamatan Pakuhaji sebagai Pilot Project aksi perubahan ini. Tindak lanjut
kegiatan jangka pendek Peningkatan Penataan Data KUB Perikanan di Kabupaten
Tangerang adalah dengan menetapkan target capaian jangka menengah dan jangka
panjang. Tahapan jangka menengah yang telah dicapai pada akhir tahapan jangka
pendek adalah sebagaimana pada Tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Tahapan Jangka Menengah yang Telah Dicapai

No Tahapan Kegiatan Output Waktu Rencana Evidence

JANGKA MENENGAH
1. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan 21 Dokumen kegiatan
aplikasi ODK Penataan Data KUB Oktober
o Sosialisasi KUB di Kec. Mauk  Total 26 Data – 25
Oktober
penggunaan Nelayan dan 3 2021
2. Menyiapkan
aplikasi ODK Data KUB di
tranporatasi ke
Kecamatan
lokasi
Mauk sudah
diverifikasi

Aksi perubahan ini akan dilanjutkan dengan Peningkatan Penataan Data KUB
dan Data Nelayan di seluruh Kabupaten Tangerang, wilayah pesisir, seperti Kecamatan
Kronjo, Teluk Naga, Mekar Baru, Kosambi, Sukadiri dan Kemeri, dengan tahapan
Jangka Menengah sebagai berikut :

Tabel 9. Tahapan Jangka Menengah dan Jangka Panjang

No Tahapan Kegiatan Output Waktu Rencana Evidence

JANGKA MENENGAH
1. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan Dokumen kegiatan
Data KUB Penataan Data KUB di
dan Nelayan KUB di Kec. Kecamatan
dengan Kronjo Kronjo
aplikasi ODK

31
o Sosialisasi 2. Menyiapkan
penggunaan tranporatasi ke
aplikasi ODK lokasi
2. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan Novembe Dokumen kegiatan
Data KUB Penataan Data KUB di r 2021 –
dan Nelayan KUB di Kec. Teluk Kecamatan Februari
2022
dengan Naga Teluk Naga
aplikasi ODK
2. Menyiapkan
o Sosialisasi
tranporatasi ke
penggunaan
lokasi
aplikasi ODK
3. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan Dokumen kegiatan
Data KUB Penataan Data KUB di
dan Nelayan KUB di Kec. Kecamatan
dengan Mekar Baru Mekar Baru
aplikasi ODK 
2. Menyiapkan
o Sosialisasi
tranporatasi ke
penggunaan
lokasi
aplikasi ODK
4. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan Dokumen kegiatan
Data KUB Penataan Data KUB di
dan Nelayan KUB di Kec. Kecamatan
dengan Kosambi Kosambi
aplikasi ODK 
2. Menyiapkan
o Sosialisasi
tranporatasi ke
penggunaan
lokasi
aplikasi ODK
5. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan Dokumen kegiatan
Data KUB Penataan Data KUB di
dan Nelayan KUB di Kec. Kecamatan
dengan Sukadiri Sukadiri
aplikasi ODK 
2. Menyiapkan
o Sosialisasi
tranporatasi ke
penggunaan
lokasi
aplikasi ODK
6. o Pemutakhiran 1. Sosialisai  Pendataan Novembe Dokumen kegiatan
Data KUB Penataan Data KUB di r 2021 –
dan Nelayan KUB di Kec. Kecamatan Februari
2022
dengan Kemeri Kemeri
aplikasi ODK 
2. Menyiapkan
o Sosialisasi
tranporatasi ke
penggunaan
lokasi
aplikasi ODK
JANGKA PANJANG

32
1. Terintegrasinya Terintegrasinya Dokumen kegiatan
aplikasi ODK aplikasi di UPT
dengan website dengan website
Dinas Perikanan Dinas Perikanan
kabupaten kabupaten
Tangerang, Tangerang,

Untuk tahapan jangka panjang, Action Leader akan berkoordinasi dengan


bidang-bidang lain di Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, agar peningkatan
penataan data di Dinas Perikanan dapat dilakukan dan diintegrasikan untuk
mempermudah dalam pengambilan kebijakan di bidang perikanan Kabupaten
Tangerang untuk peningkatan kinerja dalam peyanan publik.

33
BAB VII

PENUTUP

1. Peningkatan penataan Data KUB Perikanan dan Data Nelayan di Kabupaten


Tangerang telah sampai di sub tahapan jangka pendek.
2. Penataan pendataan berhasil mendigitalisasikan data KUB dan data nelayan yang
awalnya manual menjadi data digital, serta telah berhasil memverifikasi validitas
data-data tersebut, dan dapat diakses secara online oleh Bidang Pengelolaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana Nelayan, Dinas Perikanan, Kabupaten
Tangerang .
3. Manfaat yang dicapai pada tahapan jangka pendek yaitu dengan adanya dokumentasi
KUB yang berbasis ODK maka memudahkan dalam pengontrolan KUB yang aktif
dan tidak aktif dan akan memudahkan penyaluran bantuan kepada nelayan yang tepat
sasaran.

34

Anda mungkin juga menyukai