Anda di halaman 1dari 9

No.

Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 8

LAPORAN TULIS PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA 8.3.1
PENGAMATAN SELEKSI ALAM MELALUI PROSES PREDASI

Nama : Muhammad Sena Budiman


NIM : 21/474810/BI/10717
Gol(Hari)/Kel : Jumat/6
Asisten : Sabina Setyaningtyas

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 2 dari 8

ACARA 8.3.1
PENGAMATAN SELEKSI ALAM MELALUI PROSES PREDASI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi biologi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat
terwariskan yang dijumpai pada populasi organisme Evolusi hanya bisa terjadi bila ada
variasi sifat yang diwariskan dalam populasi. Sumber utama variasi adalah mutasi,
rekombinasi genetik, dan aliran gen (gene flow). Evolusi telah membentuk keanekaragaman
makhluk hidup dari nenek moyang yang sama (Ferry et al., 2020). Evolusi menjadi konsep
pemersatu dalam biologi karena evolusi menjelaskan banyak aspek dalam biologi terutama
bagaimana organisme yang hidup saat ini merupakan evolusi dari satu nenek moyang
(ancestor) dan diversitas kehidupan yang besar di bumi ini (Taufik, 2019). Pikiran tentang
evolusi sudah ada ratusan tahun sebelum masehi yang muncul dari pemikiran ahli-ahli filsafat
Yunani kuno dan belum didasarkan pada fakta yang akurat serta belum dikaitkan dengan
lingkungannya. Pemikiran tentang evolusi kembali berkembang melalui tokoh evolusi
organik zaman Renaisans pada abad 17 yang lebih banyak mendasari teori Darwin (Ferry et
al., 2020).

Teori Darwin yang paling terkenal ialah teori seleksi alam (Ewens, 2019),
menurutnya seleksi alam adalah perbedaan kemampuan organisme untuk hidup dan
beradaptasi dalam suatu lingkungan. Jadi organisme yang mampu bertahan di
lingkungan/habitatnya yang akan memimpin keseluruhan habitat bahkan wilayah tersebut
(Ferry et al., 2020; Abadi and Abramson, 2021). Seperti contoh pada awal zaman pleistosen
populasi Mammoth (Mammuthus primigenius) subur tetapi setelah kedatangan Manusia
Neandernthal (Homo neanderthelensis), populasi mammoth menurun drastis akibat diburu
manusia neandernthal, penemuan oleh ilmuwan menemukan bahwa buruan mammoth oleh
manusia neandernthal dijadikan sebagai pakaian bahkan kerajinan (Ferry et al., 2020). Oleh
karena itu, dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari konsep evolusi
melalui seleksi alam dan untuk memahami proses predasi sebagai bentuk seleksi alam.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3 dari 8

B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari konsep evolusi melalui seleksi alam dan
untuk memahami proses predasi sebagai salah satu bentuk seleksi alam.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Evolusi
Evolusi biologi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat
terwariskan yang dijumpai pada populasi organisme, evolusi hanya bisa terjadi bila ada
variasi sifat yang diwariskan dalam populasi. Sumber utama variasi adalah mutasi,
rekombinasi genetik, dan aliran gen (gene flow). Evolusi telah membentuk keanekaragaman
makhluk hidup dari nenek moyang yang sama (Ferry et al., 2020). Salah satu teori evolusi
yang sangat terkenal, dikemukakan oleh tokoh Renaisans abad 17 yakni Charles Darwin,
Darwin mengemukakan sebuah teori yang ia namakan Teori Darwin. Salah satu bentuk dari
Teori darwin yang populer ialah teori seleksi alam (Ewens, 2019; Ferry et al., 2020; Abadi
and Abramson, 2021).

Teori Seleksi alam


Seleksi alam merupakan perbedaan kemampuan organisme untuk hidup dan
beradapatasi dalam suatu lingkungan (Ferry et al., 2020; Abadi and Abramson, 2021). Salah
satu bentuk seleksi alam ini ialah hubungan predator dan mangsa yang mana predator
memakan mangsanya atau yang biasa disebut dengan predasi (Ewens, 2019; Hansen et al.,
2021). Hubungan ini sangat fundamental bagi keseimbangan alam, karena dengan adanya
predasi organisme yang dominan lah yang dapat beradaptasi dan memimpin suatu wilayah
atau habitat (Ferry et al., 2020; Rebolo-Ifrán et al., 2021).

METODE
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah preporator, tangan, stopwatch,
kertas manila putih, dan wadah plastik beseta tutupnya. Sedangkan bahan yang digunakan
ialah kertas manila warna-warni (putih, hijau, kuning, biru, dan merah).
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 4 dari 8

B. Cara Kerja
Buat potongan kertas dengan perporator sebanyak 100 buah untuk total warna, kemudian
potongan kertas tersebut, dimasukkan ke dalam suatu tempat dan dicampur hingga homogen.
Selanjutnya taburkan potongan kertas tersebut secara merata pada kertas manila putih.
Diambil satu per satu potongan kertas secara acak dalam waktu sepuluh detik dengan lima
kali pengulangan. Potongan kertas yang telah diambil dihitung berdasarkan pengelompokkan
warnanya dicatat dalam tabel pengamatan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Tabel IV. Hasil Pengamatan Data Kertas yang Terpredasi
Jumlah Kertas yang Terambil
Ulangan
Putih Hijau Biru Kuning Merah
1 9 20 12 12 14
2 2 9 6 3 7
3 0 1 4 1 5
4 4 7 8 5 4
Jumlah 15 37 30 21 30

Rata-rata 4 9 8 5 8

Berdasarkan dari tabel pengamatan data kertas yang terpredasi, dapat terlihat bahwa
kertas berwarna hijau lebih banyak diambil, disusul dengan biru dan merah sedangkan kertas
putih dan kuning lebih sedikit terambil. Hal ini karena kertas yang berwarna cerah tersebut
kontras dengan kertas manila putih yang dianalogikan sebagai habitat, sehingga predator
dapat dengan mudah memangsanya. Dari tabel kertas yang terambil untuk total kertas putih
berjumlah 15 dengan rata-rata pengambilan sebanyak 4, kertas hijau berjumlah 37 rata-
ratanya sebanyak 9, kertas biru berjumlah 30 rata-ratanya 8, kertas kuning berjumlah 21 rata-
ratanya 5, dan kertas merah berjumlah 30 rata-ratanya 8.

B. Pembahasan
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 5 dari 8

Evolusi biologi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat
terwariskan yang dijumpai pada populasi organisme, evolusi hanya bisa terjadi bila ada
variasi sifat yang diwariskan dalam populasi (Ferry et al., 2020). Melalui teori evolusi,
Charles Darwin mengemukakan teorinya yaitu Teori Seleksi Alam. Teori Seleksi alam
merupakan teori mengenai perbedaan kemampuan organisme untuk hidup dan beradaptasi
dalam suatu lingkungan (Ferry et al., 2020; Abadi & Abramson, 2021). Seleksi alam ini
memiliki berbagai bentuk, salah satunya predasi. Predasi merupakan interaksi antara dua
individu yaitu predator dan mangsa, yang mana predator memakan mangsa (Ewens, 2019;
Hansen et al., 2021).

Pada penelitian kali ini bahan yang digunakan adalah kertas manila berwarna, kertas
manila dianalogikan sebagai kumpulan mangsa yang memiliki warna kulit yang berbeda-
beda. Lalu alat yang digunakan ialah kertas manila putih yang dianalogikan sebagai habitat
dan tangan yang dianalogikan sebagai predator. Proses pengambilan kertas menggunakan
tangan merupakan simulasi predasi yang terjadi di alam, pada alam mangsa yang dapat
berkamuflase dengan lingkungan atau habitatnya maka tidak akan menjadi target mudah bagi
predator, sebaliknya jika mangsa memiliki warna kulit yang kontras dengan lingkungan
sekitar maka akan menjadi target mudah bagi predator. Sebagai contoh ialah predasi yang
terjadi di habitat savanna di Afrika, singa akan mudah memangsa zebra dikarenakan warna
kulit zebra yang sangat kontras terhadap habitatnya, tetapi singa akan sulit memangsa impala
karena selain mempunyai reaksi yang cepat, warna kulit impala sama dengan habitatnya
sehingga dapat terkamuflase dengan baik.

Dalam praktikum ini dilakukan beberapa perlakuan, seperti pemotongan kertas manila
warna-warni sebagai biodiversitas mangsa yang dapat dipilih oleh predator di alam.
Kemudian penggunaan kertas manila putih sebagai habitat dari mangsa, jika warna kontras
terhadap habitat maka predator akan mudah memangsa mangsanya. Lalu, pengocokan kertas
manila dengan wadah plastik sehingga homogen sebagai simulasi penyebaran mangsa di
habitat. Pengambilan kertas dengan selang waktu 10 detik oleh probandus dianalogikan
sebagai waktu berlangsungnya predasi berlangsung. Dan terakhir pengambilan berulang
sebagai simulasi predasi yang terjadi secara natural atau acak di alam serta agar tidak terjadi
bias data.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 6 dari 8

Berdasarkan hasil praktikum pengulangan sebanyak 4 kali diperoleh data untuk total
kertas putih yang diambil berjumlah 15 dengan rata-rata pengambilan sebanyak 4. Kemudian
untuk kertas hijau berjumlah 37 dengan rata-ratanya sebanyak 9, untuk kertas biru berjumlah
30 dengan rata-rata 8, kertas kuning berjumlah 21 rata-ratanya 5, dan untuk kertas merah
berjumlah 30 dengan rata-ratanya 8. Kertas hijau, biru, dan merah lebih banyak terangkat
karena warnanya kontras dengan habitat (kertas manila putih) sehingga menjadi target mudah
predator, kemudian kertas putih dan kuning warnanya menyatu dengan habitat sehingga
menjadi target yang sulit bagi predator.

IV. KESIMPULAN

Evolusi biologi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat
terwariskan yang dijumpai pada populasi organisme, evolusi hanya bisa terjadi bila ada
variasi sifat yang diwariskan dalam populasi. Salah satu teori evolusi yang terkenal ialah teori
seleksi alam, teori seleksi alam merupakan teori mengenai perbedaan kemampuan organisme
untuk hidup dan beradaptasi dalam suatu lingkungan.
Predasi merupakan interaksi antara dua individu yaitu predator dan mangsa, yang
mana predator memakan mangsa. Dari praktikum ini dapat terbukti, bahwa mangsa yang
memiliki warna yang kontras dengan lingkungan sekitarnya maka akan menjadi target mudah
predator, sebaliknya jika warnanya sama dengan habitat predator akan sulit untuk memangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Abadi, N., and Abramson, G. 2021. An energy-based natural selection model. Physica A:
Statistical Mechanics and Its Applications, 582: 1–13.
https://doi.org/10.1016/j.physa.2021.126253
Ewens, W. J. 2019. Quantifying evolution by natural selection. Studies in History and
Philosophy of Science Part C :Studies in History and Philosophy of Biological and
Biomedical Sciences, 76(October 2018): 1–3.
https://doi.org/10.1016/j.shpsc.2019.03.003
Ferry, D., Santosa, T., & Kamil, D. 2020. Pengetahuan Mahasiswa Institut Agama Islam
Negeri Kerinci Tentang Teori Asal Usul Manusia. BIOEDUCA : Journal of Biology
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 7 dari 8

Education, 1(1): 11. https://doi.org/10.21580/bioeduca.v1i1.4945


Hansen, M. J., Burns, A. L., Monk, C. T., Schutz, C., Lizier, J. T., Ramnarine, I., Ward, A. J.
W., and Krause, J. 2021. The effect of predation risk on group behaviour and
information flow during repeated collective decisions. Animal Behaviour, 173: 215–239.
https://doi.org/10.1016/j.anbehav.2021.01.005
Rebolo-Ifrán, N., Zamora-Nasca, L., and Lambertucci, S. A. 2021. Cat and dog predation on
birds: The importance of indirect predation after bird-window collisions. Perspectives in
Ecology and Conservation, 19(3): 293–299. https://doi.org/10.1016/j.pecon.2021.05.003
Taufik, L. M. 2019. Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti. Jurnal Filsafat Indonesia,
2(3): 98. https://doi.org/10.23887/jfi.v2i3.22150

Lampiran: - Data mentah tabel pengamatan


- Revisi Proposal
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 8 dari 8

Data Mentah Tabel Pengamatan


No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 9 dari 8

Anda mungkin juga menyukai