Anda di halaman 1dari 12

FO-UGM-BI-07-

No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA 9.2
INTERAKSI ORGANISME PADA EKOSISTEM
TERRESTRIAL DAN AKUATIK

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Fauzi

NIM : 20/459717/PT/08543

Golongan/Lab : Jumat Ganjil/BBT

Asisten : Milenia Amarta Dwitasari

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

ACARA 9.2
INTERAKSI ORGANISME PADA EKOSISTEM
TERRESTRIAL DAN AKUATIK

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem terdiri atas komunitas dan lingkungan fisiknya. Dalam
ekosistem terjadi aliran energi satu arah melalui komponen-komponennya
dan siklus materi diantara mereka. Hal ini merupakan sebuah sistem
terbuka karena membutuhkan input berupa energi dan nutrisi. Ekosistem
di bumi memiliki karakteriktik yang berbeda-beda, tetapi dapat terbagi
menjadi dua jenis yaitu terrestrial dan akuatik (Starr et al. 2015). Di dalam
ekosistem terdapat komunitas dan di dalam komunitas ditemukan berbagai
populasi dari spesies yang sama.
Populasi tidak muncul sebagai entitas tunggal; mereka adalah
bagian dari komunitas. Komunitas adalah kumpulan populasi spesies
berbeda yang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan yang sama.
Komunitas memiliki ukuran yang berbeda-beda, dan terkadang sulit untuk
memutuskan di mana komunitas berakhir dan komunitas lainnya dimulai.
(Mader 2010)
Setiap organisme dalam komunitas menghadapi tantangan
bertahan hidup dengan cara yang berbeda. Ceruk yang ditempati
organisme yaitu keseluruhan dari semua cara bagaimana ia menggunakan
sumber daya lingkungannya. Sebuah ceruk dapat diartikan dalam hal
pemanfaatan ruang, konsumsi makanan, kisaran suhu, kondisi yang sesuai
untuk kawin, persyaratan kelembaban, dan faktor lainnya. Terkadang
spesies tidak dapat menempati seluruh ceruknya karena ada atau tidaknya
spesies lain. Spesies dapat berinteraksi satu sama lain dalam berbagai cara,
dan interaksi ini dapat memiliki efek positif atau negatif.( Raven et al.
2010)
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

B. Tujuan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari
keanearagaman ekosistem di sekitar laboratorium. Selain itu, bertujuan
untuk mempelajari populasi dan komunitas dalam ekosistem terrestrial
dan aquatik di sekitar laboratorium.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Dalam buku Campbell Biology edisi ke-11, Urry et al. (2016) menjelaskan
tentang tingkat organisasi biologi, yaitu:
Biosfer
Biosfer terdiri dari semua kehidupan di Bumi dan semua tempat di mana
kehidupan ada: sebagian besar wilayah daratan, sebagian besar perairan,
atmosfer hingga ketinggian beberapa kilometer, dan bahkan sedimen jauh di
bawah dasar laut.
Ekosistem
Contoh ekosistem, seperti hutan tropis, padang rumput, gurun, dan
terumbu karang. Ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup di wilayah
tertentu, bersama dengan semua komponen lingkungan tak hidup yang
berinteraksi dengan kehidupan, seperti tanah, air, gas atmosfer, dan cahaya.
Komunitas
Susunan organisme yang mendiami ekosistem tertentu disebut komunitas
biologis. Komunitas di ekosistem padang rumput mencakup banyak jenis
tumbuhan, berbagai hewan, jamur dan fungi lainnya, dan sejumlah besar
mikroorganisme, seperti bakteri, yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa
mikroskop.
Populasi
Suatu populasi terdiri dari semua individu suatu spesies yang hidup dalam
batas-batas wilayah tertentu. Misalnya, padang rumput kita memiliki populasi
lupin dan populasi rusa bagal. Oleh karena itu, komunitas adalah sekumpulan
populasi yang mendiami wilayah tertentu.
Organisme
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

Makhluk hidup individu disebut organisme. Setiap tumbuhan di padang


rumput adalah organisme, begitu pula setiap hewan, jamur, dan bakteri.

III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah akuarium
untuk simulasi habitat akuatik, termometer sebagai alat pengukur suhu,
tali rafia sebagai pembuat plot, dan pasak bambu sebagai pembuat plot.
Sedangkan bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
beberapa spesies ikan dan Hydrilla verticillata serta batu dan air.

B. Cara Kerja
Cara kerja percobaan di dalam laboratorium kali ini yaitu pertama,
akuarium diamati komponen biotik dan abiotiknya. Kemudian, dilakukan
pengukuran suhu air dan udara dengan termometer. Selanjutnya, data
dimasukkan ke dalam tabel.
Cara kerja percobaan di luar laboratorium yaitu pertama, pada
lapangan rumput dibuat plot seluas 1m x 1m menggunakn pasak bambu
dan tali rafia. Kemudian, spesies hewan dan tumbuhan yang ditemukan di
dalam plot dihitung. Selanjutnya, suhu udara dan tanah diukur
menggunakan termometer.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Tabel 1. Pengamatan Komponen Abiotik dan Biotik pada Ekosistem Terrestrial

Banyak Cacah
No Nama Spesies Keterangan
Individu
Hewan
1 Ordo Hymenoptera 2 pH tanah = 7
Kelembaban =
2 Paederus littoralis 1
8
Suhu Udara =
Tumbuhan
28
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

1 Euphorbia hirta 12
2 Cyperus rotrundus 6
3 Kylinga monochepala 2
4 Richardia grandiflora 7

Tabel 2. Hasil Pengamatan Komponen Abiotik dan Biotik pada Ekosistem Akuatik

Jenis Jumlah Cacah Individu Keterangan


Cyprinus carpio 7 Suhu Udara = 28
Brama brama 8 Suhu Air = 27
Hydrilla verticillata 11 pH Air = 7
Komunitas = Air
Tawar
Ekosistem Komponen Penyusun
Akuatik Abiotik Biotik
batu Cyprinus carpio
air Brama brama
oksigen Hydrilla
terlarut verticillata
suhu
cahaya
pH air

B. Pembahasan
Komunitas ekososistem adalah susunan organisme yang mendiami
suatu ekosistem yang di dalamnya menyangkut banyak populasi hewan
dan juga tumbuhan. Populasi adalah kumpulan dari suatu hewan atau
tumbuhan dalam jumlah yang besar dan masih dalam satu spesies.
Sedangkan spesies menurut Indrawan et al. (2012), adalah sekelompok
individu yang menunjukkan beberapa karakteristik penting yang berbeda
dari kelompok lain baik dari segi morfologi, fisiologi, atau biokimia.
Pada ekosistem terrestrial, baik abiotik maupun biotik
saling berhubungan satu sama lain. Lingkungan abiotik yang mempunyai
kelembaban dan suhu yang baik akan menopang kehidupan komponen
biotik, sebut saja hewan seperti serangga dan tanaman seperti rumput.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

Begitu juga pada ekosistem akuatik. Dengan adanya air hewan dan
tumbuhan didalamnya bisa hidup. Misalnya, ikan nila dengan tanaman air.
Tanaman air akan digunakan oleh ikan sebagai bahan makanan. Biasanya
tanaman air akan melekat pada bebatuan di dasar air. Batu di dalam air
juga dapat digunakan untuk tempat bersembunyi oleh hewan air saat ada
predator. Sehingga terjalinlah suatu hubungan yang erat antara komponen
abiotik dan biotik.
Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik dan biotik tidak dapat
dipisahkan. Hubungan dua komponen tersebut akan saling melengkapi
dan saling memanfaatkan satu sama lain. Walaupun begitu, komponen
biotik memang lebih bergantung pada komponen abiotik untuk
kelangsungan hidupnya, sebut saja tanah, air, dan oksigen. Tanpa adanya
komponen abiotik pastinya komponen biotik akan sulit untuk
melangsungkan hidupnya.
Kelimpahan populasi pada suatu komunitas akan dipengaruhi oleh
dua komponen sekaligus, yaitu abiotik dan biotik. Komponen abiotik
diwakili oleh kelimpahan kebutuhan hidup yang dibutuhkan oleh individu,
seperti air dan oksigen. Selain itu, kelayakan dan kenyamanan tempat
tinggal menjadi prioritas selanjutnya yang dibarengi dengan adanya bahan
makanan. Pada hewan, keberadaan tumbuhan dan hewan lain dalam
jumlah yang banyak dan bisa untuk dikonsumsi, maka akan
mempengaruhi kelimpahan suatu populasi hewan tersebut karena mereka
bisa hidup dan tinggal pada kawasan komunitas ekosistem tersebut.
Sehingga, keberadaan kedua komponen tersebut apabila ideal akan
menambah kelimpahan suatu populasi pada suatu komunitas ekosistem.

V. KESIMPULAN
Di dalam dan juga sekitar laboratorium terdapat banyak komponen seperti
serangga dan tanaman juga air dan tanah yang saling berhubungan. Pada
ekosistem terrestrial dan akuatik terdapat banyak komponen yang saling
berhubungan satu sama lain.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

VI. DAFTAR PUSTAKA


Indrawan, M., Primack, R. B., dan Supriatna, B.. 2012. Biologi konservasi,
edisi revisi. Yasayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, pp 16.
Mader, S. S. 2010. Biology, 10th ed. Mc-Graw-Higher Education, New York,
pp 840.
Starr, C., Taggart, R., Evers, C. & Starr, L. 2015. Biology: the unity and
diversity of life, 14th ed. Cengage Learning, Boston, pp 846.
Raven, P. H., Johnson, G. B., Mason, K. A., Losos, J. B. & Singer, S. R. 2010.
Biology, 9th ed. McGraw-Hill Education, New York, pp 1188.
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V. & Recce, J. B.
2016. Campbell biology, 11th ed. Pearson Higher Education, Hoboken,
pp 4.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

VII. LAMPIRAN
PROPOSAL PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA 9.2
IDENTIFIKASI KERAGAMAN SPESIES PADA
EKOSISTEM SEKITAR LABORATORIUM

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Fauzi

NIM : 20/459717/PT/08543

Golongan/Lab : Jumat Ganjil/BBT

Asisten : Milenia Amarta Dwitasari

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

ACARA 9.2
IDENTIFIKASI KERAGAMAN SPESIES PADA
EKOSISTEM SEKITAR LABORATORIUM

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioma adalah area tanah yang dicirikan oleh iklim dan tipe
vegetasi yang dominan. Bioma terpisah-pisah; sebagian besar mencakup
wilayah di benua yang berbeda. Jenis karakteristik bioma suatu daerah
sangat bergantung pada curah hujan dan suhu. Tanah juga mempengaruhi
distribusi bioma. Tanah terdiri dari campuran partikel mineral dan jumlah
humus yang bervariasi. Air dan udara mengisi ruang di antara partikel
tanah. Sifat tanah berbeda-beda tergantung pada jenis, proporsi, dan
kepadatan partikelnya. (Starr et al. 2015)
Populasi tidak muncul sebagai entitas tunggal; mereka adalah
bagian dari komunitas. Komunitas adalah kumpulan populasi spesies
berbeda yang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan yang sama.
Komunitas memiliki ukuran yang berbeda-beda, dan terkadang sulit untuk
memutuskan di mana komunitas berakhir dan komunitas lainnya dimulai.
(Mader 2010)
Setiap organisme dalam komunitas menghadapi tantangan
bertahan hidup dengan cara yang berbeda. Ceruk yang ditempati
organisme yaitu keseluruhan dari semua cara bagaimana ia menggunakan
sumber daya lingkungannya. Sebuah ceruk dapat diartikan dalam hal
pemanfaatan ruang, konsumsi makanan, kisaran suhu, kondisi yang sesuai
untuk kawin, persyaratan kelembaban, dan faktor lainnya. Terkadang
spesies tidak dapat menempati seluruh ceruknya karena ada atau tidaknya
spesies lain. Spesies dapat berinteraksi satu sama lain dalam berbagai cara,
dan interaksi ini dapat memiliki efek positif atau negatif.( Raven et al.
2010)
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

B. Tujuan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari
keanearagaman ekosistem di sekitar laboratorium. Selain itu, bertujusn
untuk mempelajari populasi, komunitas dalam ekosistem terrestrial dan
aquatik di sekitar laboratorium.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

II. DAFTAR PUSTAKA


Mader, S. S. 2010. Biology, 10th ed. Mc-Graw-Higher Education, New
York, pp 840.
Starr, C., Taggart, R., Evers, C. & Starr, L. 2015. Biology: the unity and
diversity of life, 14th ed. Cengage Learning, Boston, pp 846.
Raven, P. H., Johnson, G. B., Mason, K. A., Losos, J. B. & Singer, S. R.
2010. Biology, 9th ed. McGraw-Hill Education, New York, pp 1188.

Anda mungkin juga menyukai