Anda di halaman 1dari 18

FO-UGM-BI-07-

No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA 3.1
IMITASI PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
HUKUM MENDEL

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Fauzi

NIM : 20/459717/PT/08543

Golongan/Lab : Jumat Ganjil/BBT

Asisten : Milenia Amarta Dwitasari

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

ACARA 3.1
IMITASI PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
HUKUM MENDEL

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum pemisahan dan hukum pilihan bebas merupaka hukum
yang dirumuskan oleh G. J. Mendel pada tahun 1865 (dalam Corebima
2013). Secara garis besar, hukum pemisahan mendel menjelaskan tentang
faktor yang mengendalikan setiap karakter yang akan memisah.
Sedangkan hukum pilihan bebas menjelaskan terkait faktor-faktor yang
menentukan karakter-karakter yang berbeda diwariskan secara bebas
antara satu sama lain (dalam Klug et al. 2012; Snustad dan Simmons 2012;
dan Corebima 2013). (Fauzi dan Corebima 2016)
Percobaan pewarisan mendel dilakukan oleh Mendel dengan
menggunakan tanaman kapri. Tanaman ini secara natural melakukan
pembuahan sendiri, artinya di dalam bunga dapat menghasilkan gamet
jantan dan betina. Tanaman ini dpilih oleh Mendel karena peneliti
sebelumnya telah menghasilkan tanaman kapri hibrida dengan cara
menyilangkan dengan varietas yang berbeda sehingga ia dapat mengamati
pemisahan sifat di antara keturunannya. (Starr et al. 2015 dan Raven 2010)
Sehingga pada percobaan kali ini, bertujuan untuk menemukan
gambaran terkait gen yang dibawa oleh gamet secara acak. Selain itu,
melakukan pengujian tes X2 untuk mengetahui hasil baik atau tidak.

B. Tujuan
Pada percobaan kali ini, bertujuan untuk menemukan gambaran
terkait gen yang dibawa oleh gamet secara acak. Selain itu, melakukan
pengujian tes X2 untuk mengetahui hasil baik atau tidak.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

II. TINJAUAN PUSTAKA


Monohibrid
Mendel memperoleh hukum pemisahan dari percobaan yang hanya
dilakukan pada satu karakter, seperti warna bunga. Semua keturunan F1 yang
dihasilkan dari tanaman true-breeding parents dalam persilangan adalah
monohibrid, yang artinya mereka semua adalah heterozigot untuk satu
karakter tertentu yang dipantau dalam persilangan tersebut. Sehingga dapat
dikatakan bahwa persilangan antara heterozigot sebagai persilangan
monohibrid. (Urry et al. 2016)

Dihibrid
Mendel melakukan seri kedua persilangan pada tanaman true-breeding
yang dibedakan dalam dua sifat. Tanaman F1, keduanya akan menunjukkan
karakter dominan. Sama seperti sebelumnya, Mendel membiarkan tanaman F1
untuk melakukan penyerbukan sendiri. Persilangan F1 ini dikenal dengan
persilangan dihibrid karena tanaman hybrid dalam dua hal, yaitu apabila
faktor dominan selalu memisah menjadi gamet F1 secara bersama atau empat
faktor memisah menjadi gamet F1 secara mandiri. (Mader 2010)
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Pada percobaan kali ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah
kancing baju berukuran sama yang berbeda warnanya dan dua buah
kantong kain

B. Cara Kerja
Cara kerja pada percobaan kali ini yaitu pertama, kancing diambil
satu dari kantong kiri dan satu dari kanan secara bersamaan, kemudian
gabungan dua kancing tersebut diumpamakan sebagai zigot sehingga akan
terjadi tiga kemungkinan, lalu hasilnya dicatat dan kancing dikembalikan
ke dalam kantong, percobaan diulangi sampai 10-16 kali, kemudian
dicatat dalam tabel, lalu dilakukan tes X2 terhadap hasil.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Tabel 1.1 Monohibrid Dominasi Penuh
R_ rr
Diperoleh (o) 25 3
Diramal (e) 21 7
Deviasi (d) 4 -4
d-1/2 3,5 -4,5
(d-1/2)^2 12,25 20,25
x^2 0,58 2,89
sigma x^2 3,47
dk 1
x^2 tabel 3,84

Tabel 1.2 Monohibrid Dominasi Tidak Penuh


RR Rr rr
Diperoleh (o) 8 17 3
Diramal (e) 7 14 7
Deviasi (d) 1 3 -4
d2 1 9 16
X2 0,14285714 0,642857 2,285714
Σ X2 3,071428571
dk 2
X2 tabel 5,99

Tabel 1.3 Dihibrid Dominasi Penuh


R_B_ R_bb rrB_ rrbb

Diperoleh (o) 22 10 13 3
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

Diramal (e) 27 9 9 3

Deviasi (d) -5 1 4 0

d2 25 1 16 0

X2 0,92592593 0,111111 1,777778 0

Σ X2 2,814814815

dk 3

X2 tabel 7,82

Tabel 1.4 Dihibrid Dominasi Tidak Penuh


RRBB RRBb RRbb RrBB RrBb Rrbb rrBB rrBb rrbb

Diperoleh 1 7 2 7 8 8 3 9 3
(o)
Diramal 3 6 3 6 12 6 3 6 3
(e)
Deviasi -2 1 -1 1 -4 2 0 3 0
(d)
d2 4 1 1 1 16 4 0 9 0

X2 1,333333 0,16667 0,33333 0,16666 1,33333 0,66667 0 1,5 0


7
Σ X2 5,5

dk 8

X2 tabel 15,51

B. Pembahasan
Monohibrid terjadi saat persilangan tanaman yang berasal dari
tanaman parent yang menghasilkan tanman F1 yang heterozigot.
Sedangkan dihibrid merupakan persilangan tanaman F1 dengan sesamanya
dan akan menghasilkan hybrid yang berbeda yang dikendalikan oleh gen
dominan.
Dominansi penuh terjadi saat gamet yang dihasilkan dari
persilangan merupakan gen yang semuanya dominan. Sedangkan
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

dominansi tidak penuh sebaliknya, yaitu terdapat gamet yang dominan dan
juga resesif.
Untuk menguji kebenaran data kemungkinan perbandingan dari
percobaan hukum pewarisan mendel diperlukan tes chi square atau X2.
Chi Square disediakan dalam bentuk tabel yang berisi angka dari
kemungkinan dan derajat kebebasan. Setelah didapatkan data dari
percobaan, tes X2 berguna untuk mencari apakah nilai yang dihasilkan dari
percobaan dapat diterima dan sesuai dengan hukum pewarisan Mendel.
Sehingga, nilai percobaan dapat dinyatakan sesuai atau tidak sesuai
dengan hukum mendel dari perbandingan fenotip.
Hasil percobaan didapatkan dari percobaan pengambilan sampel
dengan menggunakna kancing di dalam kantong. Percobaan dilakukan
empat kali dengan jumlah pengambilan sampel pada monohibrid dominasi
penuh sebanyak 28 kali, monohibrid dominasi tidak penuh sebanyak 28
kali, dihibrid dominasi penuh sebanyak 48 kali, dan dihibrid dominasi
tidak penuh sebanyak 48 kali. Setelah itu, data dimasukkan ke dalam tabel
kemudaian dihitung jumlah perhitungan berdasarkan genotipnya.
Hasil jumlah genotip tersebut kemudian diolah untuk mencari nilai
2
X2 dengan menggunakan rumus 𝑋 2 = 𝑑 ⁄𝑒 . Setelah itu mencari nilai
derajat kebebasan dengan menggunkan rumus dk = fenotip – 1 maka akan
didapatkan nilai dk-nya. Baru setelah itu dapat dibandingkan dengan data
pada tabel X2.
Pada monohibrid dominasi penuh didapatkan nilai X2 sebesar 3,47,
sedangkan nilai X2 pada tabel sebesar 3,84. Sehingga hasil percobaan
tersebut sesuai dengan perbandingan dalam hukum mendel karena
nilainya masih lebih kecil dari nilai di dalam tabel. Pada monohibrid
dominasi tidak penuh didapatkan nilai X2 sebesar 3,07, sedangkan nilai X2
dalam tabel sebesar 5,99, sehingga hasil percobaan tersebut sesui dengna
perbandingan dalam hukum mendel karena nilainya masih lebih kecil dari
nilai dalam tabel. Pada dihibrid dominasi penuh didapatkan nilai X2
sebesar 2,82 yang nilainya lebih kecil dari X2 dalam tabel yaitu 7,82
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

sehingga sesuai dengan perbandingan pada hukum mendel. Pada dihibrid


dominasi tidak penuh didapatkan data X2 sebesar 5,5 yang nilainya lebih
kecil ketimbang nilai X2 pada tabel yaitu sebesar 15,51 sehingga sesuai
dengan perbandingan pada hukum mendel.
Kancing berfungsi sebagai imitasi dari zigot yang ditunjukkan
dengan warna yang berbeda-beda. Sedangkan kantong berfungsi untuk
wadah atau tempat kancing-kancing yang nantinya digunakan sebagai
percobaan.
Pengambilan kancing secara acak berguna untuk mendapatkan
nilai murni kemungkinan yang tidak dapat dimanipulasi. Kemungkinan
atau probabilitas tersebut kemudian dapat diramalkan sehingga dapat
diketahui pasangan-pasangan dari kancing yang merupakan imitasi dari
gamet dalam sebuah persilangan tanaman.

V. KESIMPULAN
Percobaan kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat gambaran
bahwa gamet-gamet yang akan bertemu tersebut berlangsung secara acak dan
hasil yang diperoleh seluruhnya dianggap baik karena sesuai dengan hukum
mendel.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

VI. DAFTAR PUSTAKA


Fauzi, A., Corebima, A. D. 2016. Pemanfaatan dropsophila melanogaster
sebagai organisme model dalam mempelajari hukum pewarisan mendel.
Prosiding Seminal Nasional Biology, ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9
Mader, S. S. 2010. Biology, 10th ed. Mc-Graw-Higher Education, New York,
pp 194.
Raven, P. H., Johnson, G. B., Mason, K. A., Losos, J. B., Singer, S. R. 2010.
Biology, 9th ed. McGraw-Hill Education, New York, pp 222.
Starr, C., Taggart, R., Evers, C., Starr, L. 2015. Biology: The Unity and
Diversity of Life, 14th ed. Cengage Learning, Boston, pp 202.
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V. & Recce, J. B.
2016. Campbell biology, 11th ed. Pearson Higher Education, Hoboken, pp
274.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

VII. LAMPIRAN
PROPOSAL PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA 3.1
UJI PERBANDINGAN GENETIS TEORI MENDEL

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Fauzi

NIM : 20/459717/PT/08543

Golongan/Lab : Jumat Ganjil/BBT

Asisten : Milenia Amarta Dwitasari

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

ACARA 3.1
UJI PERBANDINGAN GENETIS TEORI MENDEL

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur
pewarisan sifat genetik dari suatu organisme kepada keturunannya.
Hukum ini didapat dari hasil penelitian Gregor Johann Mendel. Hukum
tersebut terdiri atas dua bagian yaitu hukum pertama mendel atau hukum
pemisahan dan hukum kedua mendel atau hukum berpasangan secara
bebas. (Cahyono 2010)
Percobaan pewarisan mendel dilakukan oleh Mendel dengan
menggunakan tanaman kapri. Tanaman ini secara natural melakukan
pembuahan sendiri, artinya di dalam bunga dapat menghasilkan gamet
jantan dan betina. Guna mempelajari pewarisan, Mendel harus mengontrol
perkawinan diantara individu dengan sifat yang spesifik. Sehingga, untuk
mencegah terjadinya pembuahan sendiri, ia menghilangkan bagian benang
sari pada bunga. (Starr et al. 2015)
Sehingga pada percobaan kali ini, bertujuan untuk menemukan
gambaran terkait gen yang dibawa oleh gamet secara acak. Selain itu,
melakukan pengujian tes X2 untuk mengetahui hasil baik atau tidak.

B. Tujuan
Pada percobaan kali ini, bertujuan untuk menemukan gambaran
terkait gen yang dibawa oleh gamet secara acak. Selain itu, melakukan
pengujian tes X2 untuk mengetahui hasil baik atau tidak.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

II. DAFTAR PUSTAKA


Cahyono, F. 2010. Kombinatorial dalam hukum pewarisan mendel. Makalah
II2092 Probabilitas dan Statistik.
Mader, S. S. 2010. Biology, 10th ed. Mc-Graw-Higher Education, New York,
pp 190.
Starr, C., Taggart, R., Evers, C., Starr, L. 2015. Biology: the unity and diversity
of life, 14th ed. Cengage Learning, Boston, pp 202.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

Tabel 2.1 Pengambilan Sampel Monohibrid Dominasi Tidak Penuh

Pengambilan Ke- RR Rr rr
1 v
2 v
3 v
4 v
5 v
6 v
7 v
8 v
9 v
10 v
11 v
12 v
13 v
14 v
15 v
16 v
17 v
18 v
19 v
20 v
21 v
22 v
23 v
24 v
25 v
26 v
27 v
28 v
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

Jumlah 8 17 3

Tabel 2.2 Pengambilan Sampel Dihibrid Dominasi Penuh

Pengambilan ke- R_B_ R_bb rrB_ rrbb


1 v
2 v
3 v
4 v
5 v
6 v
7 v
8 v
9 v
10 v
11 v
12
13 v
14 v
15 v
16 v
17 v
18 v
19 v
20 v
21 v
22 v
23 v
24 v
25 v
26 v
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

27 v
28 v
29 v
30 v
31 v
32 v
33 v
34 v
35 v
36 v
37 v
38 v
39 v
40 v
41 v
42 v
43 v
44 v
45 v
46 v
47 v
48 v
Jumlah 22 10 13 3

Tabel 2.3 Pengambilan Sampel Dihibrid Dominasi Tidak Penuh

Pengambilan RRBB RRBb RRbb RrBB RrBb Rrbb rrBB rrBb rrbb
Ke-
1 v
2 v
3 v
4 v
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

5 v
6 v
7 v
8 v
9 v
10 v
11 v
12 v
13 v
14 v
15 v
16 v
17 v
18 v
19 v
20 v
21 v
22 v
23 v
24 v
25 v
26 v
27 v
28 v
29 v
30 v
31 v
32 v
33 v
34 v
35 v
36 v
37 v
38 v
39 v
40 v
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

41 v
42 v
43 v
44 v
45 v
46 v
47 v
48 v
Jumlah 1 7 2 7 8 8 3 9 3
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

Perhitungan X2

• Monohibrid Dominasi Penuh


2
2 (𝑅 (𝑑−1⁄2) 12,25
- 𝑋 …) = = = 0,58
𝑒 21
2
(𝑑−1⁄2) 20,25
- 𝑋 2 (𝑟𝑟) = = = 2,89
𝑒 7

- Σ𝑋 2 = 𝑋 2 (𝑅 … ) + 𝑋 2 (𝑟𝑟) = 0,58 + 2,89 = 3,47


• Monohibrid Dominasi Tidak Penuh
𝑑2 1
- 𝑋 2 (𝑅𝑅) = = 7 = 0,14
𝑒
𝑑2 9
- 𝑋 2 (𝑅𝑟) = = 14 = 0,64
𝑒
𝑑2 16
- 𝑋 2 (𝑟𝑟) = = = 2,29
𝑒 7

- Σ𝑋 2 = 0,14 + 0,64 + 2,29 = 3,07


• Dihibrid Dominasi Penuh
𝑑2 25
- 𝑋 2 (𝑅 … 𝐵 … ) = = = 0,93
𝑒 27
𝑑2 1
- 𝑋 2 (𝑅 … 𝑏𝑏) = = 9 = 0,11
𝑒
𝑑2 16
- 𝑋 2 (𝑟𝑟𝐵 … ) = = = 1,78
𝑒 9
𝑑2 0
- 𝑋 2 (𝑟𝑟𝑏𝑏) = =3=0
𝑒

- Σ𝑋 2 = 0,93 + 0,11 + 1,78 + 0 = 2,82


• Dihibrid Dominasi Tidak Penuh
𝑑2 4
- 𝑋 2 (𝑅𝑅𝐵𝐵) = = 3 = 1,33
𝑒
𝑑2 1
- 𝑋 2 (𝑅𝑅𝐵𝑏) = = 6 = 0,17
𝑒
𝑑2 1
- 𝑋 2 (𝑅𝑅𝑏𝑏) = = 3 = 0,33
𝑒
𝑑2 1
- 𝑋 2 (𝑅𝑟𝐵𝐵) = = 6 = 0,17
𝑒
𝑑2 16
- 𝑋 2 (𝑅𝑟𝐵𝑏) = = 12 = 1,33
𝑒
𝑑2 4
- 𝑋 2 (𝑅𝑟𝑏𝑏) = = 6 = 0,67
𝑒
𝑑2 0
- 𝑋 2 (𝑟𝑟𝐵𝐵) = = =0
𝑒 3
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman

𝑑2 9
- 𝑋 2 (𝑟𝑟𝐵𝑏) = = 6 = 1,5
𝑒
𝑑2 0
- 𝑋 2 (𝑟𝑟𝑏𝑏) = =3=0
𝑒

- Σ𝑋 2 = 1,33 + 0,17 + 0,33 + 0,17 + 1,33 + 0,67 + 0 + 1,5 + 0 = 5,5

Anda mungkin juga menyukai