LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
peneliti. Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johan Mendel. Mendel mulai
varietas Ercis berbunga ungu dengan Ercis putih sebagai induknya. Hasil
tetapi menunjukkan salah satu sifat dari induknya. Sementara pada generasi
berikutnya sifat yang muncul pada generasi pertama akan muncul 3/4 bagian
sedangkan sifat induknya yang tidak muncul pada generasi pertamanya akan
peranan penting dalam pewarisan sifat yang bisa saja terjadi secara random atau
acak. Soal pemindahan gen dari orang tua ke gamet, jenis spermatozoa yang
Hasanuddin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sosial). Prinsip dasar social learning menyatakan sebagian besar dari yang
Perbandingan genetis merupakan suatu cara membedakan dua hal atau tiga
hal berbeda dalam pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya yang akan
tidak dimiliki oleh orang lain karena memperhitungkan sifat genetik yang dimiliki
ragam, ada yang mempunyai bunga merah dan putih, ada yang tanamannya tinggi
dan rendah, duduk bunga, warna dan bentuk polong berbeda. Mendel memilih
tanaman kapri yang berbunga merah dan putih untuk mempelajari penurunan sifat
membentuk gamet d. Pada individu Dd, yang menghasilkan gamet D dan gamet d,
akan terlihat bahwa gen D dan gen d akan dipisahkan (disegregasi) ke dalam
Hukum Segregasi :
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
G: D d
F1 : Tinggi
Dd
F2 :
Gamet D D
D DD Dd
(tinggi) (tinggi)
D Dd dd
(tinggi) (pendek)
Keterangan:
Tinggi (D-) : pendek (dd) = 3 : 1
DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1
dan sel telur) maka gen-gen yang menentukan suatu sifat mengadakan segregasi
Berhubungan dengan itu prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum I dari Mendel
yang dikenal dengan nama “The Law of Segregation of Allelic Genes” (Hukum
lainnya ?”. Untuk menjawab hal tersebut Mendel menyilangkan dua galur murni
dengan dua karakter berbeda (dihibrid) yaitu ercis biji bulat berwarna kuning
dengan ercis biji kisut berwarna hijau. Hasil persilangan dihibrid yang dilakukan
oleh Mendel menunjukkan pewarisan sifat bentuk biji tidak dipengaruhi oleh
untuk kedua gen ((BbKk). Pada pembentukan gamet, alel B akan terpisah ke
gamet yang berbeda dengan gamet b dan alel K berpindah ke gamet yang berbeda
atau k begitu juga dengan b, sehingga terdapat 4 jenis gamet yang dapat
diproduksi dengan peluang yang sama yaitu ¼ BK, ¼ Bk, ¼ bK dan ¼ bk.
perbandingan 9 bulat kuning (B-K) : 3 bulat hijau (B-kk) : 3 kisut kuning (bbk-) :
menyatakan bahwa pada pembentukan gamet, alel dari gen yang berbeda
terpisah secara independent atau tidak tergantung satu sama lain (Artadana dan
Savitri, 2018).
turunan yang tidak sesuai dengan hukum mendel. Kejadian ini biasanya
evaluasi terhadap kebenaran atau tidaknya hasil percobaan yang akan kita lakukan
test X2 (Chi-Square Test) dipakai dalam menghitung data hasil percobaan, untuk
terjadi dari hasil perkawinan, berdasarkan asumsi adanya alel dominan dan
resesif, segresi dari gen, pemisahan gen yang bebas pada saat pembelahan miosis
dan pembentukan gamet dan fertilisasi yang berlangsung acak. Ketiga asumsi
terakhir dapat berubah-ubah sesuai dengan peristiwa yang terjadi saat itu.
Sehingga data hasil percobaan yang diperoleh harus diuji apakah ada
2013).
perubahan penyimpangan dan akan terlihat pada hasil akhir. Makin besar sampel
Keterangan :
diharapkan
kebebasan, yaitu n-1, dimana n adalah jumlah dari fenotip yang dijumpai. Pada
Nilai X2 yang diperoleh dari hasil perhitungan dicari nilai kemungkinannya pada
tabel X2. Nilai X2 yang terletak di bagian yang gelap dari tabel, yaitu pada kolom
diperoleh baik. Karena tidak adanya penyimpangan yang berarti, selain faktor
atau ditolaknya data suatu percobaan. Nilai X2 yang terletak pada kolom di bawah
nilai kemungkinan 0,01 dan 0,001, menunjukkan bahwa data yang diperoleh
sangat jelek. Penyimpangan yang terjadi sangat berarti, dan yang disebabkan
keturunannya (anak) tidak dapat dianalisis dengan cara Mendel yang sederhana.
Misalnya persilangan monohybrid yang menghasilkan perbandingan fenotip 1 :
7, atau 15 : 1. Penyimpangan ini terjadi karena interaksi antar alel dan genetik.
b. Kodominan yaitu dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda
dengan alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain. Contohnya,
c. Alel ganda yaitu adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen yang terjadi
d. Alel letal yaitu alel yang dapat menyebabkan kematian bagi individu yang
memilikinya pada saat masih menjadi embrio awal atau beberapa saat
setelah kelahiran.
- Alel letal resesif : alel yang dalam keadaan homozigot resesif dapat
mati).
- Alel letal dominan : alel yang dalam keadaan homozigot dominan
Selain interaksi alel, terdapat juga interaksi genetik yaitu suatu keadaan
dimana dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang mengkatalis
langkah-langkah dalam suatu jalur yang sama. Interaksi genetik ini menyebabkan
(Nabilaanbl, 2014) :
a. Atavisme yaitu munculnya suatu sifat baru karena adanya interaksi dari
beberapa gen. contohnya jengger ayam (persilangan antara rose dan pea
menambah sebagai akibat dari interaksi dua gen atau lebih, atau bisa
c. Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi jika gen tersebut
d. Epistasis dan Hipotesis adalah gen yang menutupi dan yang ditutupi.
- Epistasis dominan : gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen
lain.
saling melengkapi.
mendel juga bisa berasal dari adanya tautan dan pindah silang. Hal ini
2014) :
menemukan satu variasi baru berupa lalat bermata putih yang Ia sebut
sebagai lalat mutan, karena berasal dari alel tipe normal yang
mengawinkan lalat buah bermata putih jantan dengan lalat buah betina
hanya ada pada jantan, dan ternyata warna mata pada lalat adalah
berdasarkan jenis kelaminnya. Sehingga diambil kesimpulan bahwa
gen yang membawa mata putih hanya terdapat pada kromosom X. Gen
tertaut kelamin adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan
dua kromatid yang membentuk titik semu disebut chiasma. Proses terjadi ketika
reproduksi sel secara miosis pada profase I, tepatnya pada fase diploten. Pindah
METODE PERCOBAAN
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah saku jas lab dan alat tulis
menulis.
III.1.2 Bahan
Bahan yang diperlukan untuk percobaan ini adalah biji genetik dengan
berbagai warna.
kantong berisi 20 biji genetik, terdiri dari 5 kuning hijau, 5 kuning hitam, 5
2. Diambil satu biji genetik dari kantong kanan dengan tangan kanan dan satu
biji genetik dari kantong kiri dengan tangan kiri pada waktu yang bersamaan
hasilnya pada asisten dan menulis hasil data kelas (data yang diperoleh dari
VI.1 Hasil
Ke Genotip/Fenotip
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
∑ 7 4 2 3
b). Tabel X2 (chi-square) data kelompok
O 7 4 2 3
E 9 3 3 1
D -2 1 -1 2
𝑥2 5,1
Klp Genotip/Fenotip
I 10 2 3 1
II 7 5 4 0
III 7 4 2 3
IV 14 0 2 0
V 5 3 7 1
VI 9 4 3 0
∑ 52 18 21 5
b). Tabel X2 (chi-square) data kelas
O 52 18 21 5
E 63 21 21 7
d -11 -3 0 -2
𝑥2 2,91
IV.2 Pembahasan
bernas), 4 K-bb (Kuning kisut), 2 kk-B (Putih bernas) dan 3 kkbb (Putih kisut).
Jika menurut teori Mendel karena bersifat dihibrid (K-B-) maka perbandingan
fenotipnya 9:3:3:1. Maka ekspektasi yang sesuai dengan teori Mendel dihasilkan
9 K-B- (Kuning bernas), 3 K-bb (Kuning kisut), 3 kk-B (Putih bernas) dan 1
kkbb (Putih kisut). Dari hasil perhitungan telah didapatkan X2 = 5,1. Oleh karena
ada empat kelas fenotip (yaitu kuning bernas, kuning kisut, putih bernas dan putih
kisut), berarti ada derajat kebebasan 4-1 = 3. Angka 5,1 tidak tercantum pada
tabel , tetapi angka itu terletak antara angka 0,58 dan 6,25. Nilai kemungkinannya
terletak antara 0,9 dan 0,1. Karena nilai kemungkinan itu lebih besar daripada
0,05 (batas signifikan) maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil percobaan itu
(Kuning kisut), 21 kk-B (Putih bernas) dan 5 Kkbb (Putih kisut). Jika menurut
teori Mendel karena bersifat dihibrid (K-B-) maka perbandingan fenotipnya
9:3:3:1. Maka ekspektasi yang sesuai dengan teori Mendel dihasilkan 63 K-B-
(Kuning bernas), 21 K-bb (Kuning kisut), 21 kk-B (Putih bernas), dan 7 kkbb
(Putih kisut). Hasil ekspektasi ini diperoleh dari perbandingan teori Mendel dikali
dengan jumlah total keseluruhan percobaan yaitu 96. Pada K-B-, menurut teori
percobaan diperoleh 52 berarti terdapat deviasi sebesar -11, dimana deviasi ini
diperoleh dari hasil yang diperoleh dikurangi dengan ekspektasi. Pada K-bb,
menurut teori Mendel dihasilkan 3/16 X 18 = 3,37 yang bersifat kuning kisut,
namun dari percobaan diperoleh 18 kuning kisut berarti terdapat deviasi sebesar -
3 pada kuning kisut. Pada kk-B, menurut teori Mendel dihasilkan 3/16 X 21 =
3,93 yang bersifat putih bernas, namun dari percobaan diperoleh 21 putih bernas
berarti terdapat deviasi sebesar 0 pada putih bernas. Dan pada kkbb, menurut teori
Mendel dihasilkan 1/16 X 5 = 0,31 yang bersifat putih kisut, namun dari
Dari data-data tersebut hasil dari total deviasi pangkat dua dibagi dengan
total ekspektasi maka diperoleh nilai X2 (chi-square) total sebesar 2,91. Nilai chi
square ini dicari untuk membuktikan data hasil percobaan yang dilakukan dalam
laboratorium sudah sesuai dengan teori yang ada supaya percobaan yang
dilakukan juga bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dari nilai chi square
derajat kebebasannya.