1 No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1
Disusun oleh:
NIM : 20/459658/PT/08484
2020
ACARA 2
(Uji Laju Respirasi pada Kecambah Kacang Hijau ( Vigna
radiata))
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga memerlukan O2
untuk respirasi. Respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen (O2)
untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi karbon diosida
(CO2), Air (H2O) dan energi. Namun, respirasi sebenarnya adalah reaksi
redoks, di mana substrat dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO2) dan
oksigen yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi air
(H2O). Respirasi termasuk proses katabolisme, yakni perombakan
molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana
(Novitasari, 2017).
Jika dilihat dari kebutuhan oksigennya respirasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yakni respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Respirasi aerob adalah pemecahan glukosa di mana oksigen digunakan
sebagai reaktan bersama dengan bahan organik lainnya. Respirasi aerob
dalam prosesnya memiliki tiga tahapan, yakni glikolisis, siklus Krebs,
dan transport elektron. Sedangkan respirasi anaerob adalah proses
pemecahan glukosa yang tidak memerlukan oksigen (Reece et al., 2017).
Laju respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
ketersediaan substrat, ketersediaan oksigen, suhu, tipe tumbuhan, dan
umur tumbuhan. Tumbuhan yang muda mempunyai laju respirasi yang
tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang tua. Oleh karena itu,
komponen oksigen dan karbon dioksida ini sangat penting peranannya
dalam proses respirasi, sehingga perlu diadakan pengamatan terhadap
FO-UGM-BI-07-
1 No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3
asam laktat. Respirasi anaerob yang terjadi pada prokariota dan eukariota
uniseluler sering disebut sebagai fermentasi. Fermentasi terbagi menjadi dua
jenis, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat (Rahadianti, 2019)
Proses perubahan dari biji menjadi bibit tumbuhan disebut
perkecambahan. Di mana perkecambahan adalah batas antara benih (biji
yang mampu tumbuh) yang masih tergantung pada sumber makanan dari
induknya dengan tumbuhan yang mampu berdiri sendiri dalam mengambil
unsur hara (Irawanto et al., 2015). Dalam proses perkecambahan pada
tanaman respirasi memegang peran penting di mana pada masa
perkecambahan di dalam tumbuhan terjadi proses penguraian bahan-bahan
organik seperti karbohidrat, protein dan lemak menjadi bentuk terlarut yang
akan diedarkan keseluruh titik tumbuh tanaman (Nurshanti, 2013). Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman yang sebelum menjadi bibit tumbuhan
juga mengalami perkecambahan. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman
kacang hijau diklasifikasikan seperti berikut:
Kingdom Plantae
Divisio Spermatophyta
Subdivisio Angiospermae
Classis Dicotyledoneae
Ordo Polypetalae
Familia Papilionaceae
Subfamilia Leguminosae
Genus Vigna
Spesies Vigna radiate
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini alat yang digunakan antara lain dua gelas
museum yang ada tutupnya, kapas, kawat yang dapat dinyalakan, dan
korek api. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kecambah kacang
hijau ( Vigna radiate) dan air.
FO-UGM-BI-07-
1 No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 6
B. Cara Kerja
Pada praktikum ini pertama yang harus dilakukan yakni
disiapkan terlebih dahulu dua gelas musium yang bersih. Dilanjutkan
dengan kapas yang sudah dibasahi diletakkan pada dasar gelas musium.
Kemudian, kira-kira 10 gram kecambah kacang hijau dimasukkan di atas
kapas basah pada gelas musium 1, sedangkan pada gelas musium 2 tidak
diisi kecambah kacang hijau dan didiamkan selama 24 jam. Setelah itu,
kawat yang ujungnya dapat menyala dengan cepat dimasukkan ke dalam
masing-masing gelas musium. Lama nyala api pada ujung kawat yang
masih bertahan di dalam gelas musium dihitung. Lalu diamati apakah
ada perbedaan dalam lamanya waktu nyala api yang bertahan di dalam
gelas musium 1 dengan gelas musium 2.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel hasil percobaan respirasi pada kecambah kacang hijau (Vigna
radiate)
Perlakuan Lamanya nyala api (detik)
B. Pembahasan
Pada saat kawat dengan nyala api dimasukkan ke kedua gelas
musium, api pada gelas musium I padam terlebih dahulu dan kemudian
disusul oleh api pada gelas musium II. Pada gelas musium I, terdapat
kecambah kacang hijau yang telah didiamkan selama 24 jam di dalam
gelas musium. Kecambah melakukan respirasi, karena kecambah belum
memiliki jaringan yang terdiferensiasi untuk mendukung kegiatan
fotosintesis dalam memperoleh energi.
FO-UGM-BI-07-
1 No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 7
VII. LAMPIRAN
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
Disusun oleh:
NIM : 20/459658/PT/08484
ACARA 2
(Uji Respirasi pada Kecambah Kacang Hijau dengan
Menggunakan Kawat yang Menyala)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makluk hidup yang dapat mengubah
energi dari sinar matahari menjadi bahan bakar untuk membuat
makanannya melalui proses fotosintesis. Hasil samping dari proses
fotosintesis tersebut di antaranya adalah H2O dan O2. Namun, tumbuhan
tidak terkena cahaya matahari selama 24 jam penuh, sehingga pada
malam hari tumbuhan tidak melakukan proses fotosintesis, melainkan
melakukan proses respirasi. Seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan
juga memerlukan O2 untuk respirasi. Respirasi adalah suatu proses
pengambilan oksigen (O2) untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi karbon diosida (CO2), Air (H2O) dan energi. Namun, respirasi
sebenarnya adalah reaksi redoks, di mana substrat dioksidasi menjadi
karbon dioksida (CO2) dan oksigen yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi air (H2O). Menurut buku Campbell (2002),
oksigen yang digunakan untuk respirasi jumlahnya lebih sedikit jika
dibandingkan dengan yang digunakan untuk fotosintesis, sehingga masih
ada sisa oksigen yang dilepaskan ke udara sehingga udara menjadi segar
(Rakatika & Hernawati, 2014).
Jika dilihat dari kebutuhan oksigennya respirasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yakni respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Respirasi aerob adalah pemecahan glukosa di mana oksigen digunakan
sebagai reaktan bersama dengan bahan organik lainnya. Respirasi aerob
dalam prosesnya memiliki tiga tahapan, yakni glikolisis, siklus Krebs,
dan transport elektron. Sedangkan respirasi anaerob adalah proses
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00