Anda di halaman 1dari 8

Bubble Cap Tray

Operasi Teknik Kimia

Oleh :

Irfanty Widiastuti
NIM 131411012
Kelas 2A - TK
D3-Teknik Kimia

PROGRAM STUDI D3 – TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
A. Pengertian
Operasi pemisahan komponen dari suatu campuran ialah operasi yang
didasarkan atas perpindahan bahan dari satu fase ke fase yang lain. Pada kontak antar
fase dan pemisah fase teknik-teknik yang digunakan seperti distilasi (penyulingan),
absorpsi (penyerapan) gas, dehumidifikasi (pengurangan kelembaban) dan ekstraksi zat
cair.
Dalam merancang kolom untuk pemisahan tertentu, jumlah tahap yang
dibutuhkan dan debit dari aliran cairan dan uap harus terlebih dahulu ditentukan
dengan menggunakan metode umum. dalam desain mekanik kolom, diameter tower,
jarak tray, dan tata letak rinci dari setiap tray sangat dibutuhkan. awalnya, diameter
didirikan, berdasarkan kriteria absen dari entrainment cair dalam aliran uap, weir dan
downcomer dirancang untuk menangani aliran cairan yang dibutuhkan. itu adalah
mungkin untuk mempertimbangkan geometri tray secara lebih rinci dan akhirnya untuk
memeriksa kondisi operasi umum untuk tray dan membangun kisaran optimum
operasinya.
Perbedaan dalam komposisi kesetimbangan antara fase likuid dan uap dapat
digunakan untuk memisahkan suatu komponen secara individu ataupun campuran.
Dalam peralatan industri untuk operasi transfer uap-likuid, uap dapat berupa
gelembung yang melalui (melintas) fase likuid secara kontinyu (droplet) likuid yang jatuh
kedalam fase uap secara kontinyu, ataupun kombinasi dari beberapa metode lainnya.

Bubble Cap Tray

Bubble Cap Tray Column adalah sebuah


plate column yang dilengkapi dengan topi (cap)
kecil disepanjang plate. Cap adalah topi yang
menutupi lubang di plate, yang mempunyai slot
untuk mengatur bukan gas dari bawah ke atas.
Antara plate atas dan bawah dihubungkan
dengan pipa (downcomer / downflow) untuk
menyalurkan liquid dari atas ke bawah.
Sehingga di palte terjadi kontak antara liquid
dan gas. Suatu bubble cap adalah suatu
piringan yang dilengkapi dengan sebuah lubang
yang menuju suatu pipa yang sesuai yaitu
chimney, yang dilewati oleh uap dari bagian
bawah piringan. Tiap-tiap pipa arah naik
ditutupi oleh sumbat berbentuk bel (genta).
Sumbat-sumbat
tersebut diberi bingkai agar tersedia ruang yang cukup antara riser (pipa naik)
dan sumbat sebagai tempat keluarnya uap.
Jenis ini telah digunakan sejak lebih dari serratus tahun lalu, namun
penggunaannya mulai digantikan oleh jenis Valve Tray sejak tahun 1950. Alasan utama
berkurangnya penggunaan Bubble Cap Tray adalah alasan ekonomis, dimana desain
alatnya yang lebih rumit sehingga biayanya menjadi lebih mahal. Jenis ini digunakan jika
diameter kolomnya sangat besar.
Aplikasi proses bubble cap tray saat ini adalah pada kolom distilasi reaktif atau
kolom penyerapan kimia, dalam kasus lain, diperlukan pengontrolan waktu tinggal
cairan secara hati-hati untuk menyelesaikan langkah reaksi. misalnya, bubble cap tray
digunakan untuk kolom metil asetat.

Bubble cap tray jarang digunakan untuk instalasi pada rekening biaya yang tinggi
dan penurunan tekanan tinggi. di samping itu, kesulitan muncul dalam kolom besar
karena gradien hidrolik besar yang ditetapkan di tray. Bubble cap tray mampu
menangani tingkat yang sangat rendah cair dan karena itu berguna untuk operasi pada
rasio refluks yang rendah.
B. Cara Kerja
Pada operasinya, uap naik melalui chimney dan dialihkan ke bawah oleh sumbat.
Keluarnya berupa gelembung-gelembung kecil dari celah pada bagian bawah sumbat
dibawah cairan. Level cairan diduga diatas pinggiran oleh suatu alat yang berupa weit.
Jadi, permukaan weit sekitar 2-2,5 in diatas puncak celah dari bubble cap. Cairan
memasuki piringan dan melewatinya dan turun melalui pipa turun melalui piringan ke
bagian bawah piringan (plate). Sementara uap turun melalui piringan bercampur dengan
cairan yang berada diatas piringan karena hamburan dihasilkan dari celah bubble cap.
Uap kemudian terpisah pada permukaan cairan dan melewati bagian atas piringan,
selanjutnya sejumlah aliran balik dari likuid melewati bagian bawah dan uap melewati
bagian atas, melewati kolom penampang hasil.

Atau dengan kata lain,


Pada bubble cap tray, gas / uap mengalir melalui riser, arus balik di bawah cap,
bergerak ke bawah melalui ruang annular antara riser dan cap, dan akhirnya
menggelembung ke dalam kolam cairan melalui serangkaian slot (bukaan) yang tersedia
sepanjang pinggiran tutup di bagian bawah. slot mungkin berbentuk lingkaran, persegi
panjang atau trapesium.
Bubble cap dalam bentuk disperse fase gas pada fase cairan sebagai gelembung
halus, mencegah drainase cairan melalui bagian gas dengan harga gas yang rendah,
mengarahkan aliran gas pertama secara horizontal dan kemudian secara vertikal ke atas
melalui genangan cairan dalam bentuk gelembung.

Diameter bubble coloum


            Efisiensi kontak antara liquid dan uap pada plate tergantung pada besarnya
agitasi yang disebabkan suplai energi oleh uap yang melewati liquid pada piringan. Pada
kecepatan uap yang rendah, maka dihasilkan efisiensi panas yang rendah pula. Hal ini
disebabkan oleh turunnya level (ketinggian) liquid pada piringan. Makin tinggi kecepatan
uap, maka makin tinggi juga efisiensi plate karena kontak yang panjang. Pada kecepatan
uap yang sangat tinggi, pemasukan liquid ke uap dimulai dan uap cenderung
membentuk kerucut. Efisiensi maksimum plate dicapai diatas interval kecepatan uap.
Diameter kolom bubble dapat ditentukan dengan prosedur kelebihan kapasitas.
Beban uap ini berbeda di beberapa tempat sehingga menyebabkancross sectional
area harus di justifikasi.
Daerah aktif pada piring pada bubble-cap
Daerah (area) aktif
Diameter Kolom (m) Diameter Tutup (mm)
pada Bubble cap
0,9 75 0,60
1,2 100 0,57
1,8 100 0,66
2,4 100 0,70
13,0 150 0,74

Istilah-istilah yg biasanya muncul adalah :


 Downcomer : lubang tempat masuknya aliran dari atas berupa liquid (plate atas) ke
plate bawah (kita memandang plate bawah ini sbg acuan)
 Downflow : lubang tempat keluaran liquid dari plate atas (kita memandang sbg
acuan) ke plate di bawahnya
 Entrainment : peristiwa liquid terangkut ke plate atasnya karena dorongan gas dari
bawah yg berlebihan, disebabkan laju alir gas terlalu besar
 Flooding : menggenangnya liquid di plate karena kiriman liquid yg berlebihan dr plate
atasnya, bisa disebabkan karena adanya entrainment, shg plate atas menerima
kelebihan liquid
 Weeping : liquid yg ada pada plate jatuh bebas ke plate bawahnya karena tekanan
gas dari bawah kurang, disebabkan karena laju alir gas kecil.
 Cap : penghalang / pengkontak antara liquid dan uap yang dipasang di setiap tray,
bentuk seperti topi yg pinggirnya ada slot utk mengatur besar kecilnya gas yg keluar
keatas
 Tray / Plate : lapisan atau level disetiap kolom, biasanya terbuat dari besi baja yg
kuat menahan beban liquid atau cap
 Slot : tempat bukaan pada cap yg mempunyai macam-macam bentuk (trapesium,
persegi, segitiga dll) yg berfungsi mengatur bukaan gas yg keluar ke atas shg liquid
dan gas berkontak secara normal
 Enriching : bagian plate yg berada diatas tempat masukan feed
 Exhausting / Stripping : bagian plate yg berada dibawah tempat masukan feed
 Baffle : penghalang yg berada di tengah- tengah tray utk membuat aliran lebih lama
berada di tray (penerapan hanya di reverse flow)
 Weir : penghalang yg dipasang di pinggir dari downflow utk membuat agar volume
liquid yg tertampung di tray banyak, sehingga efektif terjadinya kontak antara liquid
dan gas
 Cross Flow : aliran liquid datang dari atas (downcomer) lalu mengalir di sepanjang
tray dan mengalir ke plate bawahnya di downflow. Disebut cross flow karena letak
downcomer dan downflow di sisi berseberangan. Jarak yg dilewati liquid panjang shg
efisiensi tinggi
 Reverse Flow : aliran liquid datang dari atas (downcomer) lalu mengalir di sepanjang
tray dan berbelok ke bagian tray sebelahnya karena adanya baffle lalu mengalir ke
plate bawahnya di downflow. Disebut reverse flow karena letak downcomer dan
downflow di sisi yg sama. Dapat digunakan utk menampung cap lebih banyak, L/V
rendah, luas downcomer kecil
 Double Pass Flow: aliran liquid datang dari atas dari 2 bagian downcomer (kiri
kanan ) lalu mengumpul di tengah-tengah plate dan turun ke bawahnya. Digunakan
utk beban liquid yg besar, L/V tinggi

C. Keuntungan dan Kerugian


1. Keuntungan penggunaan bubble cap tray
 Apabila terjadi penurunan tekanan/laju alir gas dalam kolom maka fasa cairnya
tetap tinggal di atas pelat
 Kontak yang terjadi relatif lebih baik dibandingkan dengan menggunakan sieve
tray

2. Kerugian penggunaan bubble cap tray


 Konstruksi yang lebih rumit dan biaya yang lebih mahal
 Bubble cap tray rentan kotor sehingga pembersihan juga memerlukan waktu
yang lama
 Adanya hold up yang besar, artinya pelat tidak segera kosong setelah pemakaian,
sehingga pemindahan operasi lain dalam kolom yang sama akan memakan waktu
DAFTAR PUSTAKA

Albright, Lyle. 2008. Albright’s Chemical Engineering Handbook. CRC Press

Gavhane, K.A. 2002. Mass Transfer-II. Nirali Prakashan

Harker, J H dkk. 2002. Chemical Engineering Volume 2. Butterworth-Heinemann

Very Caesar. 2012. Mengenal Lebih dalam Teknik Kimia. caesarvery.blogspot.com.es/2012/11/


desain-kolom-pemisah-destilasi.html?m=1 [05 Oktober 2014]

Anda mungkin juga menyukai