Perjalanan Ekonomi Indonesia
Perjalanan Ekonomi Indonesia
DENGAN
Perekonomian Republik Indonesia
Perjalanan
Ekonomi
Indonesia
1945–2017
Kementerian Koordinator Bidang BEKERJASAMA
DENGAN
Perekonomian Republik Indonesia
Soekarno
18 Agustus 1945–12 Maret 1967
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, setidaknya
Indonesia mengalami tiga fase perekonomian. Mulai
dari penataan ekonomi pasca-kemerdekaan, penguatan
ekonomi melalui langkah nasionalisasi, hingga timbulnya
krisis akibat ekonomi terpusat dan biaya politik yang besar.
1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966
40 juta
PDB PER KAPITA
30 sumber: World Bank, BPS
20
Rp 5.523.863 Rp 5.075.517
10
0
10
PERTUMBUHAN EKONOMI 5,74%
5 5,74% 3.53% 2.79%
sumber: BPS
1.08%
0 persen
–5 –2,24%
–10
30 Oktober 1946
Peluncuran Oeang Republik
Indonesia (ORI) antara foto/IPPHOS
PERUSAHAAN LISTRIK
PERDAGANGAN 9 perusahaan listrik dan gas Belanda
Diubah menjadi
Boorsumij menjadi
SISTEM ALIBABA
The PT Negara
Pengusaha Etnis Internatio Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Tionghoa diwajibkan Jacobson van den Berg Big
memberi pelatihan
kepada pengusaha
Lindeteves Stokvis Five
Bumiputra. Geowehry TRANSPORTASI
dan 35 perusahaan lain
Pelayaran
Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM)
menjadi Pelni
PERINDUSTRIAN
Penerbangan
DAN TAMBANG
PROGRAM BENTENG Diubah menjadi Koninklijk Luchvaart Maatschappij (KLM)
Alokasi devisa dan 47 Perusahaan Listrik Badan Penguasaan menjadi
kredit perbankan untuk Industri dan
meningkatkan peran 21 Perusahaan Kimia
Tambang (BAPPIT)
Garuda Indonesia Airways (GIA)
importir bumiputera.
18 Perusahaan Grafika Perkeretaapian
91 Perusahaan Umum NIS dan 10 perusahaan KA Belanda lain
menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
antara foto/IPPHOS
LAJU UANG
BEREDAR DESEMBER
1950 64,7%
19,8%
10 Maret 1950
Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara
menerapkan kebijakan memotong ORI
menjadi setengahnya, dikenal dengan MANFAAT: Menekan laju peredaran uang kartal
kebijakan “Gunting Sjafruddin”.
500
Kenaikan Harga (%) 592
763
635
-1500
–1.565,6
-2000
1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966
Besarnya kebutuhan untuk
pembiayaan politik yang tinggi
berdampak pada terjadinya defisit
Penerimaan dan Pengeluaran APBN Riil (Rp Konstan 1954)
Defisit APBN yang memuncak pada 1965.
Untuk mengatasinya, bank sentral 20
APBN dan melakukan pembiayaan dengan 18,3
TAHAP 1
LANGKAH PENANGANAN
(25 Agustus 1959)
= =
surat utang PEMERINTAH.
Deposito di atas Uang Rupiah Baru yang
pemerintah. 90% giro
Rp 25 ribu Berlaku sebagai Alat
Pembayaran yang Sah
Devaluasi Bagi seluruh Wilayah
Menurunkan Rp US$ RI dan Penarikan Uang
nilai tukar Rupiah
terhadap US$1. 11,4 45
1 Rupiah Lama dari
Peredaran, mengatur:
SENILAI DENGAN MENGGANTIKAN
RP 1 LAMA RP 1.000 LAMA
Soeharto
12 Maret 1966 – 21 Mei 1998
Pada awal Pemerintahan Soeharto kondisi ekonomi, sosial dan
politik tidak kondusif. Pembangunan nasional dirancang dengan
tiga landasan: Stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, serta pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya dikenal sebagai Trilogi Pembangunan.
0 persen
–5
PERTUMBUHAN EKONOMI
–10
sumber: BPS
–13,13%
60%
50 TINGKAT KEMISKINAN TAHUN 1970
sumber: BPS
40
60% 24,2%
30
20
10
0
Kebijakan
PERSEN
800
kenaikan 763%
asing & dalam negeri uang 750
PERSEN
700
Menerbitkan UU PMA (1967) & UU PMDN (1968) beredar 650
650
635,3%
berkurang 600
600
550
550
500
Disiplin fiskal & anggaran berimbang KONTRIBUSI KENAIKAN 500
UANG BEREDAR 1966 450
450
Penghematan belanja pemerintah & subsidi 400
400
350
APBN 350
300 300
Kebijakan moneter sebagai 491% 250
250
pengendali uang beredar Kredit bank 200 200
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA I (1969–1974)
tabungan
pemerintah
miliar meningkat
MONETER, FISKAL & PERBANKAN 428
450
Memantapkan stabilitas ekonomi yang 400 374 357
FOKUS telah dicapai. 350 324 319
KEBIJAKAN 300 276 281
Penyediaan kredit jangka menengah untuk 243
250 228
mendorong kegiatan usaha. 204
200
Penurunan suku bunga kredit. 150
Penurunan tarif pajak untuk mendorong 100
55 71
43
bisnis dan penerimaan negara. 50 24 33
0
1969 1970 1971 1972 1973
PEMBANGUNAN Penerimaan dalam negeri Pengeluaran rutin Tabungan pemerintah
negara
Dampak
1200
melonjak 1000
800
600
400
200 246,2
1970 1975
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
15 November 1978:
8 Juli 1976 Pemerintah mengambil dua kebijakan penting. Pertama, mendevaluasi
Satelit Palapa A1 rupiah 33,6% untuk meningkatkan daya saing ekspor non-migas. Kedua,
diluncurkan. menerapkan sistem nilai tukar mengambang terkendali. Kebijakan yang
dikenal sebagai Knop-15 1978 ini diharapkan dapat menghemat devisa
dan memperbaiki penerimaan negara.
26 April 1976
PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio 1 April 1979:
didirikan. Bacharuddin Jusuf Habibie Revolusi Iran yang mendorong terjadinya krisis minyak. Pada tahun itu, harga
ditunjuk sebagai Presiden Direktur. minyak dunia melonjak hampir tiga kali lipat dari rata-rata harga pada 1970-an.
REPELITA II (1974–1979)
MONETER & PERBANKAN
ekonomi rata-rata tumbuh di atas 7%
Memantapkan stabilitas ekonomi,
10
mendorong pertumbuhan dan
9
mendukung pemerataan pembangunan. 8
7
Menurunkan suku bunga kredit dan
6
bunga deposito.
5
Menyediakan fasilitas kredit investasi 4
3
kecil dan kredit modal kerja.
2
FOKUS 1
KEBIJAKAN Dampak 0
1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979
14 70
1965 1970 1975 1980 1985 1990 PNBP Migas
12 (Rp Triliun)
60
10 50
OIL BOOM I (1974) OIL BOOM II (1979) 8 40
481% 286%
6 30
Kontribusi Pajak (%)
4 20
2 10
kenaikan harga kenaikan harga 0%
minyak dari minyak dari 1970 1975 1980 1985 1990
rata-rata pada rata-rata pada
1960-an dan 1970-an.
awal 1970-an.
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
1980
Alokasi subsidi minyak melonjak hingga dua kali lipat 30 Maret 1983
mencapai Rp 1,02 triliun yang disebabkan kenaikan harga Pemerintah mendevaluasi nilai rupiah untuk
minyak dunia. Pemerintah pertama kali memberikan meningkatkan daya saing ekspor non-migas.
subdisi BBM pada 1976 sebesar Rp 36 miliar.
FOKUS
KEBIJAKAN Dampak 2
10
5
0 0
1970 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987
Produksi Gabah (juta ton) Luas Lahan (ribu/ha)
PEMBANGUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
PEMBANGUNAN
Peningkatan dan perluasan pemerataan
pembangunan.
Dampak Pakto ‘88, Jumlah Bank Tumbuh Pesat
300 60
Mengembangkan industri yang dapat AKTIVA (Rp triliun)
menghasilkan mesin industri sendiri.
Membangun industri berbasis potensi Jumlah Bank
200 40
sumber daya alam.
Dampak penduduk
miskin 60% 28,6% 15,1% 0
1988* 1991* 1994 1997**
*) 1988-1991 (per-Maret) **) 1997 (akhir Juni)
GEBRAKAN SUMARLIN II
Berbeda dengan Gebrakan I yang bertujuan mencegah spekulasi valuta
asing, Gebrakan Sumarlin II bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Ini
adalah dampak kebijakan Pakto 1988 yang menyebabkan perbankan
berlebihan dan tidak selektif dalam menyalurkan kredit. Kebijakan uang
ketat yang dilakukan Menteri Keuangan JB Sumarlin pada Maret 1991,
1970 1980 1990 berhasil menekan inflasi menjadi 4,9 persen pada 1992.
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA V Industri
(1989–1994) Teknologi
3%
2%
Transportasi
Merupakan tahap pembangunan
lima tahun terakhir dari
Perdagangan
18%
pembangunan jangka panjang
3%
ALOKASI
25 tahun pertama. Pada masa Lain-lain
ANGGARAN
ini, pemerintah dihadapkan
PEMBANGUNAN 4% Daerah dan
REPELITA V
pada jumlah angkatan kerja
Transmigrasi
Kesehatan dan
Kependudukan 4%
yang akan meningkat sebanyak
11,9 juta pencari kerja baru 16%
atau naik 3 persen setahun.
Sejumlah cara dilakukan untuk Perumahan dan Pemukiman
mengatasi ledakan angkatan 4% Pertanian
dan irigasi
kerja baru.
Pertahanan dan Keamanan 13%
5%
Pertambangan dan Energi
Presiden Soeharto
dan Ny Tien Soeharto
12% Pendidikan 13%
meresmikan panen raya
padi proyek percontohan 26 September 1993
Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai salah
penggunaan pupuk
satu “Keajaiban Asia” bersama Jepang, Korea Selatan,
urea tablet di Desa
Taiwan, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Kebon Dana, Kecamatan
Pustakanagara, 25 Maret 1992 27 Desember 1993
Kerja sama dengan IGGI dihentikan. Pada Pemerintah meluncurkan program Inpres Desa
Kabupaten Subang, Jawa
Juli 1992, dibentuk Consultative Group on Tertinggal (IDT) sebagai bagian dari program
Barat, April 1994.
KOMPAS Indonesia (CGI) sebagai penggantinya. pengentasan kemiskinan.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
REPELITA V (1989–1994)
MONETER & PERBANKAN
Dampak
PAKET KEBIJAKAN 29 JANUARI 1990 (PAKJAN’99) Penyaluran Kredit Semakin Agresif
triliun
Mendorong peran intermediasi perbankan dan mengurangi Penyaluran Kredit
350 125%
peran kredit likuiditas BI. (Rp triliun)
Rasio Kredit
300 terhadap DPK
PAKET KEBIJAKAN 28 FEBRUARI 1991 (PAKFEB’91)
Meningkatkan pengawasan bank dan menetapkan pedoman 250 DPK (Rp triliun)
115
operasional dengan prinsip kehati-hatian.
200
PAKET KEBIJAKAN 29 MEI 1993 (PAKMEI’93)
150
FOKUS Mendorong penyaluran kredit dengan melonggarkan
105
KEBIJAKAN ketentuan batas modal minimum. 100
50
0 95
DEREGULASI PERDAGANGAN & INVESTASI 1992 1993 1994 1995 1996 1997
Tumbuh: Tumbuh:
27 Desember 1993 637,7% 39,6% 5.067,5% 100,7 triliun
Pemerintah meluncurkan program Inpres (1996) (1996)
5,4% 1,9 triliun
Desa Tertinggal (IDT) sebagai bagian dari (1983) (1984)
program pengentasan kemiskinan.
antara foto
0
1995 1996 Juli 1997
KURS RUPIAH MELEMAH (Rp/USD) NASABAH PINDAHKAN DANA DARI PEMODAL HENGKANG, LALU LINTAS
18.000 BANK SWASTA KE BANK NEGARA MODAL SWASTA NEGATIF (US$ Miliar)
16.650 Bank Campuran
BUSN Devisa
1,7% 49,7% 0
TW I-98 TW II-98 TW III-98 TW IV-98
12.000 BPD
2,8% Desember -2
Bank Asing 1996 (%)
6.000 4,1% -4
BUSN Non
2.376 Devisa Bank Persero
5,5% 36,0% -6
1 Jan 1 Apr 1 Jul 1 Okt 1 Jan 1 Apr 1 Jul 1 Okt -7 -1 -3,7 -2,7
| | | | | | | |
-8
1997 1997 1997 1997 1998 1998 1998 1998 PANGSA DANA NASABAH BANK
Adanya
MONETER kepanikan masyarakat
PROGRAM dan runtuhnya kepercayaan
Melebarkan rentang intervensi PEMULIHAN masyarakat terhadap
dari 8% menjadi 12% perbankan nasional, membuat
KEPERCAYAAN pemerintah harus mengambil
Suku bunga SBI dinaikkan dari sejumlah langkah untuk
11,625% menjadi 30% memulihkan kepercayaan
masyarakat mulai awal Januari
BUMN diminta alihkan dana ke 1998. Di antaranya adalah:
SBI senilai Rp 5,7 triliun
Mengubah sistem nilai tukar
dari mengambang terkendali
menjadi mengambang bebas. Program penjaminan penuh dana nasabah
Mengucurkan Bantuan atau blanket guarantee.
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Penutupan 16 bank yang sakit
Pembentukan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN).
FISKAL
Restrukturisasi total perbankan nasional.
Sejumlah proyek besar Penghentian bertahap likuiditas kepada
senilai US$ 13 miliar ditunda. perbankan.
Menunda belanja pemerintah
yang tidak mendesak. Strategi penyelesaian utang swasta.
Kebijakan fiskal lebih longgar.
1998 1999
antara foto
40 juta
PDB PER KAPITA
30 sumber: World Bank, BPS
Rp 18.943.101 Rp 18.828.448
20
10
0
10
PERTUMBUHAN EKONOMI
5
sumber: BPS 0,79%
0 persen
–5
–13,13%
–10
antara foto
1999 2000 2001
40 juta
PDB PER KAPITA
30 sumber: World Bank, BPS Rp 19.920.419
20
Rp 18.828.448
10
0
10
PERTUMBUHAN EKONOMI 4,92% 3,64%
5 sumber: BPS
0 persen
DESENTRALISASI
(SUMBER: PP NO. 104/2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN)
PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PENERIMAAN DARI BEA PEROLEHAN HAK
FISKAL
ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)
Pembagian Pajak Bumi Pembagian PBB Pembagian BPHTB Pembagian BPHTB
dan Bangunan (PBB) Jatah Daerah Jatah Daerah
0,80 0,15
Penerapan pajak daerah dan
retribusi daerah. 0,80 0,64 0,85
0,06
Kabupaten/
Daerah Kabupaten/Kota Pusat Kota Penghasil
Pemerintah
melanjutkan
kebijakan pengentasan 17.000
26 Oktober 1999 31 Maret 2000 20 Juni 2000 4 Agustus 2000
Pengentasan
kemiskinan melalui Proyek Pedesaan
Presiden Gus Dur Pengakuan terhadap hak Peraturan Menteri Terbitnya UU program gerakan terpadu
membentuk Kabinet minoritas. Kong Hu Cu untuk melindungi untuk melindungi Kemiskinan pengentasan kemiskinan Pembangunan
Persatuan Nasional. diakui sebagai agama hak-hak buruh dalam kebebasan buruh (Gerdu Taskin) dan jalan, jembatan,
resmi. 19 Januari 2001 soal PHK, pesangon berserikat disahkan. proyek pedesaan.
hari raya Imlek ditetapkan dan upah diterbitkan.
irigasi, penyediaan
menjadi hari libur fakultatif air bersih, bantuan
kredit usaha mikro.
Megawati Soekarnoputri
23 Juli 2001–20 Oktober 2004
Era Presiden Megawati Soekarnoputri ditandai dengan berakhirnya
program reformasi kerjasama dengan IMF pada Desember 2003.
Namun, pemerintah melanjutkan program reformasi ekonomi
secara mandiri di bawah kendali pemerintah guna memantapkan
stabilitas ekonomi makro, melanjutkan restrukturisasi keuangan,
serta meningkatkan investasi, ekspor, dan kesempatan kerja.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
antara foto
2001 2002 2003 2004
40 juta
PDB PER KAPITA
30 sumber: World Bank, BPS
Rp 22.004.141
20
Rp 19.920.419
10
0
10
4,50% 4,78% 5,03%
5 3,64%
0 persen
–5 PERTUMBUHAN EKONOMI
sumber: BPS
–10
Presiden Megawati Soekarnoputri menyampaikan Pidato
Kenegaraan dalam Sidang Paripurna DPR, di Gedung DPR, 60%
TINGKAT KEMISKINAN
Jakarta, Agustus 2002. Pada kesempatan tersebut, Presiden 50
sumber: BPS
40
juga menyampaikan pengantar nota keuangan atas RAPBN 18,4%
30
tahun anggaran 2003. 18,2% 17,4% 16,7%
20
10
0
IMF
Pada 15 September 2003, BANK
RESTRUKTURISASI KEUANGAN
pemerintah menerbitkan
Merancang Jaring Pengaman Sektor Keuangan.
Instruksi Presiden No. Divestasi bank-bank di BPPN.
5/2003 tentang Paket Memperkuat struktur governance bank negara.
Kebijakan Ekonomi Sesudah Restrukturisasi sektor pasar modal, asuransi &
Berakhirnya Program IMF dana pensiun.
pada Desember 2003 yang
mencakup sejumlah sektor,
BANK
PENINGKATAN INVESTASI
beberapa di antaranya: Meninjau Daftar Negatif Investasi.
Menyederhanakan perizinan lewat layanan satu atap.
Restrukturisasi sektor telekomunikasi & energi.
Pemberantasan korupsi.
22 September 2004
Agustus 2001 Oktober 2002 Februari 2004 UU No 24 tentang Lembaga Penjaminan
Presiden Megawati dilantik Bom Bali Tugas berakhir, BPPN Simpanan (LPS) disahkan. LPS adalah
menggantikan Presiden menimbulkan dilikuidasi. Penanganan sisa lembaga independen yang berfungsi
Abdurrahman Wahid. shock terhadap aset dialihkan ke Perusahaan menjamin simpanan nasabah. Setahun
perekonomian. Pengelola Aset (PPA). berikutnya, pada 22 September, LPS
resmi beroperasi.
KETAHANAN FISKAL
BERKELANJUTAN
Guna mewujudkan pengelolaan fiskal yang INFLASI MENURUN PERTUMBUHAN
(%) EKONOMI MEMBAIK
prudent dan berkelanjutan, pemerintah (%)
bersama DPR mengeluarkan UU No. 17/2003 13,1%
tentang Keuangan Negara. Dalam UU ini,
keuangan negara harus dikelola secara hati- 6,5% 3% 5%
hati dengan sejumlah ketentuan berikut: 2001 2004 2001 2004
donang wahyu/katadata
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
40 juta
PDB PER KAPITA
30 sumber: World Bank, BPS
Rp 33.665.201
20
Rp 22.004.141
10
0
10
5,03% 5,01%
5
0 persen
KEBIJAKAN 3 kali
HARGA PREMIUM DAN SOLAR SUBSIDI PER LITER
1 Maret 2005 Rp 2.400 33% 1 Oktober 2005 Rp 4.500 88% Mei 2008 Rp 6.000 33%
HARGA BBM
menaikkan premium Rp 1.850 premium Rp 2.400 premium Rp 4.500
Rp 2.100 27% Rp 4.300 105% Rp 5.500 28%
harga BBM.
solar Rp 1.650 solar Rp 1.650 solar Rp 4.300
Masyarakat
bakar minyak (BBM). Miskin
300
20
Dipertahankan 250
35,1%
15
200
150 10
Rumah tangga penerima
PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) BLT naik kelas dari
100
kategori miskin menjadi
Sebagai kompensasi untuk mengurangi dampak 5
tidak miskin. 50
kenaikan harga bagi masyarakat miskin.
0 0
Uraian BLT 2005 BLT 2008 2004 2006 2008 2010 2012 2014
Dasar Peraturan Inpres No 12 tahun 2005 Inpres No 3 tahun 2008 Subsidi Energi (Rp Triliun) Subsidi Energi Terhadap Belanja APBN (%)
Jumlah bulan 12 bulan 7 bulan
Periode pembayaran 4 kali 2 kali 20 Oktober 2004 2005 Harga hampir semua barang komoditas
Nominal pembayaran Rp 300.000 / periode Rp 300.000 dan 400.000 per periode Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dilantik mulai menunjukkan tren kenaikan di pasar
Anggaran Rp 23 triliun Rp 14,1 triliun menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode dunia, mulai dari minyak bumi, minyak sawit,
2004-2009. batu bara, tembaga dan karet.
Penerima 19,2 juta rumah tangga miskin 19,1 juta rumah tangga sasaran
BERTAHAN Untuk
mempertahankan
DI MASA Stimulus
daya beli masyarakat
akibat krisis
Kebijakan
Hadapi
Fiskal global, pemerintah
Realisasi
Sepanjang dua periode masa Rp 60,2 triliun Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)
pemerintahan Susilo Bambang
(dari alokasi Rp 73,3 triliun)
ekonomi
positif. Pengurangan harga solar Rp 3.000/liter Indonesia pada
Indonesia
Korsel
4,6
0,7
2009 mencapai
Potongan tarif listrik untuk industri. 4,6%, salah satu Brasil -0,1
Paket pembiayaan stimulus. yang tertinggi Thailand -0,7
setelah Tiongkok Malaysia -2,5
dan India. sumber: World Bank
Pertumbuhan Global
6 30 3 Juli 2008 Harga minyak bumi menembus
4 20 level tertinggi di kisaran US$ 146 per barel.
20 November 2008 20 Oktober 2009
2 10 15 September 2008 Bank Century
Pertumbuhan Indeks SBY dan Boediono dilantik
0 Indonesia Komoditas 0 Awal krisis global. Lembaga finansial, Lehman ditetapkan sebagai menjadi Presiden dan
-2 -10 Brothers, AS bangkrut. bank gagal berdampak Wakil Presiden RI Periode
-4 -20 29 Oktober 2008 sistemik. 2009-2014
-6 -30 Protokol Manajemen Krisis dijalankan
KE 2013 2014
KE KE KE
Bali & Nusa
Sumatera Jawa Sulawesi
Tenggara
18 Januari 2012
Peringkat utang Indonesia naik
31 Desember 2011 ke posisi investment grade dari
Pengawasan dan pengaturan Moody’s Investor Service
15 Desember 2011 Pasar Modal dan Industri
Peringkat utang Indonesia naik ke posisi Keuangan Non Bank dari 31 Desember 2013
investment grade dari Fitch Rating. Bapepam-LK Kemenkeu Pengawasan
dialihkan ke OJK. perbankan dari BI
dialihkan ke OJK, yang
27 Mei 2011 22 November 2011 kemudian pengawasan
Peraturan Presiden No 32/2011 Tentang Masterplan UU No 21/2011 tentang lembaga keuangan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Otoritas Jasa Keuangan disahkan. mikro dan pegadaian
Indonesia (MP3EI) 2011-2025 diterbitkan juga dialihkan ke OJK.
Joko Widodo
20 Oktober 2014 – sekarang
Ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian. Pemerintahan Jokowi
mengusung program Nawacita dengan mengejar ketertinggalan pembangunan
infrastruktur agar mampu berdaya saing tinggi. Postur APBN dirombak
untuk mendukung kegiatan produktif, menciptakan terobosan untuk menarik
investasi, serta mengatur kembali kebijakan-kebijakan ekonomi untuk
mendorong efisiensi. Di tengah upaya menaikkan pertumbuhan, pemerintahan
ini menjalankan program-program pemerataan.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
Arief Kamaludin/katadata
2014 2015 2016 2017
40 juta
Rp 33.665.201
30 Rp 36.665.201
20
0 persen
–5 PERTUMBUHAN EKONOMI
Presiden Joko Widodo saat Groundbreaking sumber: BPS
–10
Light Rail Transit (LRT) Indonesia di Jakarta,
60%
Rabu (9/9). LRT adalah moda transportasi
50 TINGKAT KEMISKINAN
massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan sumber: BPS
40
pembangunannya dilakukan secara elevated
30
di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol,
direncanakan akan selesai pada tahun 2018.
20 11,3% 11,2% 10,9% 10,6%
10
➡ ➡
400 TOTAL
114,5
350 350,3 387,3 Infrastruktur 117,7% Pembayaran 135,6
300
290,3 Tebusan 1,7
306,3 310 267 Pembayaran
250 Tunggakan
255 Deklarasi Harta
200 177,9
145,9 155,9 dan Repratriasi
150 114,2 137,8 (Rp triliun)
106,8 Kesehatan 54,1%
➡ ➡
1.037
100 TOTAL Deklarasi
Subsidi Energi 77,9%
3.701 Luar Negeri
50 77,3 Deklarasi 4.885
0 turun naik Dalam Negeri
➡
6 AREA REFORMASI
15 PAKET
Dukungan Pemerintah juga mengeluarkan KEBIJAKAN
paket kebijakan untuk mendukung (9 SEPTEMBER 2015
Kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur
– 15 JUNI 2017) Meningkatkan Mendorong Meningkatkan Promosi Stimulasi Memperkuat
Iklim Investasi Daya Saing Efisiensi Parawisata Ekspor daya beli
yang mencakup 6 area reformasi. Industri Logistik masyarakat
PROYEK MENCAKUP
15 Sektor Program
245 Rp 4.197
Proyek triliun
23 Kereta 8 Bandara 30 Kawasan 54 Bendungan 7 Irigasi Total kebutuhan dana
Strategis investasi
4 Mei 2016
1 Januari 2015 15 April 2016 Peresmian Program 35.000 MW oleh Presiden Jokowi.
Harga BBM dilepas ke harga pasar. UU No 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan
dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan 19 Mei 2017
25 Oktober 2016
disahkan. LPS mendapat mandat baru Standard & Poor’s
Bank Dunia menaikkan
melalui tambahan alternatif metode resolusi (S&P) menaikkan
peringkat kemudahan berbisnis
bank yaitu purchase and assumption dan peringkat utang
20 Oktober 2014 di Indonesia sebesar 15 point
bridge bank dan pembentukan badan Indonesia ke posisi
Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik menjadi peringkat 91.
restrukturisasi perbankan di saat krisis. investment grade.
menjadi Presiden dan Wakil Presiden
RI periode 2014-2019.
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
Pembangunan Pembangunan 245 proyek infrastruktur
Nasional dilakukan di seluruh wilayah Indonesia,
termasuk kawasan terluar sebagai bagian dari
Rp 1.320
Alokasi dana desa dalam
tiga tahun (2015-2017) Rp 127,5 Triliun triliun
Pembangunan
Desa SKALA NASIONAL:
Alokasi Dana Desa Terus Meningkat
2 Program dan 12 Proyek
triliun jumlah desa
70 75,200
SKALA WILAYAH PULAU-PULAU BESAR:
74,954
Untuk meningkatkan 60 Jumlah Desa 75,000 jumlah proyek 61 93 24 27 15 13
pemerataan rp triliun 1.063 564 155 11 444
50 74,754 74,800 638
pembangunan desa dan
74,600
kesejahteraan masyarakat 40 Dana Desa
desa, pemerintah 74,400
30
mengalokasikan dana desa 74,093 74,200
S UM ATER A
dengan jumlah yang terus 20
74,000
K A L I M A NTA N
meningkat. SULAWESI
10 73,800
20,8 46,7 60 MALUKU
0 73,600 &
2015 2016 2017 JAWA
PAPUA
LAHAN
Reforma agraria Angka 12 11,25 11,13 0,42
10,64
Pemerataan Perumahan untuk masyarakat
miskin kota.
Dampak Kemiskinan,
0,41
Pengangguran, 10 0,41
Ekonomi KESEMPATAN Kebijakan dan Rasio Gini
0,40
Ketimpangan ritel modern Menurun 8 0,40
dan pasar tradisional. (dalam %)
Selain membangun Melalui sejumlah 0,39
infrastruktur, pemerintah kebijakan tersebut, 6 0,39
juga menerbitkan SUMBER DAYA ALAM angka kemiskinan, 5,70 6,18
kebijakan pemerataan Pendidikan dan vokasi. pengangguran dan 4 5,33
0,38
ekonomi untuk mengatasi rasio gini mengalami Semester I II I II I II I
ketimpangan. penurunan. 2014 2015 2016 2017
keterangan: Kemiskinan Rasio Gini Pengangguran
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
DAN
2014 2045
PDB per Kapita (US$ per tahun) 4.900 29.000
2045
Peringkat daya saing 30 11
Peringkat daya tarik investasi 40 15
Jumlah penduduk (juta jiwa) 270 318
Pada 2045 atau 100 tahun
Indonesia merdeka, pemerintah sumber: kemenko perekonomian
memperkirakan Indonesia
berpeluang masuk jajaran PROYEKSI LEMBAGA FINANSIAL GLOBAL
lima besar negara dengan PERINGKAT
TAHUN
PDB
perekonomian terbesar di
dunia. Namun, sejumlah Standard Chartered Bank 5 2030
The Super Cycle Report, November 2010
lembaga finansial terkemuka
memproyeksikan peringkat itu
PricewaterhouseCoopers (PWC) 5 2030
akan tercapai lebih cepat. The Long View, How will the global economic order change
by 2050?, February 2017
4 2050
Kesiapan infrastruktur
Terima kasih
Kontak: info@katadata.co.id
Kementerian Koordinator Bidang BEKERJASAMA
DENGAN
Perekonomian Republik Indonesia
KATADATA: Lambok E. Hutabarat, Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, Ade Wahyudi, Aria Wiratma,
Nur Farida Ahniar, Jeany Hartriani, Robby Eebor, Ade Rahmat Hidayat, Dani Nurbiantoro, Donang
Wahyu, Agung Djahuri, Imelda Jane, Kendra Paramita, Firman Firdaus, Nazmi Haddyat Tamara.
Kementerian Koordinator Bidang BEKERJASAMA
DENGAN
Perekonomian Republik Indonesia
DIDUKUNG OLEH