Dosen Pengampu:
Dr. Syamsir Nur, SE., M.Si
Pengantar
2
Macam-macam strategi pembangunan :
1. Strategi pertumbuhan
2. Strategi pendekatan kebutuhan pokok
3. Strategi ketergantungan
4. Strategi yang berwawasan ruang
5. Strategi pembangunan dengan
pemerataan
3
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945– Kementerian Koordinator Bidang
2017 Perekonomian Republik Indonesia
Era Soekarno (1945–1966)
Soekarno
18 Agustus 1945–12 Maret 1967
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, setidaknya
Indonesia mengalami tiga fase perekonomian. Mulai dari
penataan ekonomi pasca-kemerdekaan, penguatan
ekonomi melalui langkah nasionalisasi, hingga timbulnya
krisis akibat ekonomi terpusat dan biaya politik yang
besar.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965
1966
PDB PER
40 juta
–5 –2 ,24%
–10
PERKEBUNAN
BA N K
PERBANKAN
Diubah menjadi
Gelombang 22 Sebagian besar perusahaan PT Perkebunan De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
PERUSAHAAN LISTRIK
PERDAGANGAN
Diubah menjadi
9 perusahaan listrik dan gas Belanda
Boorsumij menjadi
SISTEM ALIBABA
The PT Negara
Pengusaha Etnis Internatio Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Tionghoa diwajibkan Jacobson van den Berg Big
memberi pelatihan
kepada pengusaha Lindeteves Stokvis Five
Bumiputra. Geowehry TRANSPORTAS
dan 35 perusahaan lain I
Pelayaran
Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM)
menjadi Pelni
PERINDUSTRIA
Penerbang
Penerbangan
N
PROGRAM BENTENG DAN TAMBANG Diubah menjadi Koninklijk Luchvaart Maatschappij (KLM)
Lmenjadi
Alokasi devisa dan kredit 47 Badan Penguasaan
perbankan untuk
Perusahaan Listrik Industri dan Garuda
meningkatkan peran 21 Tambang
Garuda Indonesia Airways (GIA)
importir bumiputera.
18 Perusahaan Kimia (BAPPIT) Perkeret
Perkeretaapian
91 Perusahaan Grafika NIS dan 10
NIS dan 10 perusahaan KA Belanda lain
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
INFLASI
antara foto/IPPHOS LAJU UANG
BEREDAR
DESEMBER
64,7%
1950
19,8%
10 Maret 1950
Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara
menerapkan kebijakan memotong ORI menjadi
setengahnya, dikenal dengan kebijakan MANFAAT Menekan laju peredaran uang kartal
“Gunting Sjafruddin”.
:
sumber: Bank Indonesia
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
500
Kenaikan Harga (%)
592 763
63
5
N
Ketidakstabilan di era parlementer mendorong
diterapkannya ekonomi terpimpin. Meski
0
255
–16,
3
menunjukkan prestasi di awal, sistem ini -500
Defisit APBN (Rp Miliar)
justru memicu terjadinya gejolak. -1000
-1500
–1.565,6
-2000
1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966
Besarnya kebutuhan untuk
pembiayaan politik yang tinggi
berdampak pada terjadinya defisit
Penerimaan dan Pengeluaran APBN Riil (Rp Konstan 1954)
Defisit APBN yang memuncak pada 1965.
Untuk mengatasinya, bank sentral 20
APBN dan melakukan pembiayaan dengan 18,3
menambah jumlah uang beredar.
Hiperinflasi Kebijakan tersebut berujung pada
16,1 16,4
TAHAP 1
(25 Agustus 1959)
Soeharto
12 Maret 1966 – 21 Mei 1998
Pada awal Pemerintahan Soeharto kondisi ekonomi, sosial dan
politik tidak kondusif. Pembangunan nasional dirancang
dengan tiga landasan: Stabilitas nasional yang dinamis,
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta pemerataan
pembangunan dan hasil- hasilnya dikenal sebagai Trilogi
Pembangunan.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
0 persen
–5 PERTUMBUHAN EKONOMI
–10
sumber: BPS
–13,13%
60%
TINGKAT KEMISKINAN TAHUN 1970
50
sumber: BPS
40
30
60% 24,2%
20
10
0
9
@KATADATAnews katadatanews katadatanews 9 www.katadata.co.id
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945– Kementerian Koordinator Bidang
2017 Perekonomian Republik Indonesia
Era Soeharto (1966–1998)
beredar 700
650
500
Disiplin fiskal & anggaran berimbang KONTRIBUSI KENAIKAN
UANG BEREDAR 1966
500
450 450
400 400
Penghematan belanja pemerintah & subsidi APBN 350 350
300
300
491%
Kebijakan moneter sebagai 250 250
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA
TAHUNAN SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN
JANGKA PANJANG.
24 Oktober 1971
Penemuan cadangan gas 1972 10 Januari 1974
alam Arun yang diperkirakan Dibentuk Badan Pembinaan 22 November 1973 Bandar Udara Internasional Halim
mencapai 17,1 triliun kaki kubik. Pasar Uang dan Modal untuk Pemerintah menetapkan Perdana Kusuma diresmikan.
Penemuan ini membuat posisi mempersiapkan Batam sebagai daerah
Indonesia sebagai anggota OPEC pengembangan pasar uang industri yang dikelola 15 Januari 1974
semakin diperhitungkan. dan modal. oleh Badan Otorita Peristiwa Malari dipicu aksi mahasiswa
Batam. yang mengkritik investasi asing.
31 Agustus 1970
PT Krakatau Steel resmi 10 Juli 1972
23 Maret 1974
didirikan dan diberikan mandat Pabrik Petrokimia
Peresmian fasilitas kepariwisataan utama Jakarta (Hotel
luas untuk membangun Gresik diresmikan.
Borobudur, Hotel Ambasador, Hotel Kartika Candra,
industri baja di Indonesia. Sahid Jaya Boulevard dan Hotel Indonesia).
REPELITA I (1969–1974)
tabungan
pemerintah
MONETER, FISKAL & miliar meningkat
450 428
PERBANKAN
400 374
357
FOKUS Memantapkan stabilitas ekonomi yang 350 324 319
KEBIJAK telah dicapai. 300 276 281
AN 243
Penyediaan kredit jangka menengah 250 228
204
untuk 200
mendorong kegiatan usaha. 150
100
55 71
Penurunan suku bunga kredit. Penurunan 50 33
43
24
tarif pajak untuk mendorong 0
bisnis dan penerimaan negara. 1969 1970 1971 1972 1973
negara
Dampak
1200
melonjak 1000
800
600
400
200 246,2
1970 1975
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
12
@KATADATAnews katadatanews katadatanews 12 www.katadata.co.id
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945– Kementerian Koordinator Bidang
2017 Perekonomian Republik Indonesia
Era Soeharto (1966–1998)
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN
SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
12% 14%
15 November 1978:
8 Juli 1976 Pemerintah mengambil dua kebijakan penting. Pertama, mendevaluasi rupiah
Satelit Palapa A1 33,6% untuk meningkatkan daya saing ekspor non-migas. Kedua,
diluncurkan. menerapkan sistem nilai tukar mengambang terkendali. Kebijakan yang
dikenal sebagai Knop-15 1978 ini diharapkan dapat menghemat devisa dan
memperbaiki penerimaan negara.
26 April 1976
PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio 1 April 1979:
didirikan. Bacharuddin Jusuf Habibie Revolusi Iran yang mendorong terjadinya krisis minyak. Pada tahun itu, harga
ditunjuk sebagai Presiden Direktur. minyak dunia melonjak hampir tiga kali lipat dari rata-rata harga pada 1970-an.
REPELITA II (1974–1979)
MONETER & PERBANKAN
Memantapkan stabilitas ekonomi,
ekonomi rata-rata tumbuh di atas 7%
mendorong pertumbuhan dan 10
9
mendukung pemerataan pembangunan. 8
Menurunkan suku bunga kredit dan 7
6
bunga deposito.
5
Menyediakan fasilitas kredit investasi 4
3
kecil dan kredit modal kerja.
2
FOKUS 1
KEBIJAKAN Dampak 0
1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978
1979
481% 286% 4
2
10
0%
kenaikan harga kenaikan harga 1970 1975 1980 1985 1990
minyak dari minyak dari
rata-rata pada rata-rata pada
1960-an dan 1970-an.
awal 1970-an.
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN
SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
1980
Alokasi subsidi minyak melonjak hingga dua kali lipat 30 Maret 1983
mencapai Rp 1,02 triliun yang disebabkan kenaikan harga Pemerintah mendevaluasi nilai rupiah untuk
minyak dunia. Pemerintah pertama kali memberikan subdisi meningkatkan daya saing ekspor non-migas.
BBM pada 1976 sebesar Rp 36 miliar.
FOKUS
Dampak
10
2
KEBIJAK 5
AN 0 0
1970 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986
1987
Produksi Gabah ( juta ton) Luas Lahan (ribu/ha)
PEMBANGUNAN
Peningkatan produksi menuju swasembada pangan
melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi.
Membangun industri pengolahan bahan baku
menjadi Program Keluarga Berencana
barang jadi, seperti baja, pupuk, semen dan kertas. Tingkat Fertilitas Berhasil Ditekan
Menekan laju pertumbuhan penduduk menjadi 2% Jumlah Penduduk & Angka Kelahiran Per Perempuan
fertilitas
per 300 6.0
tahun. juta
jiwa
Fertilitas
REFORMASI 200 Populasi 4.0
DAMPAK
PERPAJAKAN ( juta jiwa)
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN
SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
100 20
Persentase Penduduk Miskin Menurun
Dampak penduduk
miskin 60% 28,6% 15,1% 0
1988* 1991* 1994 1997**
*) 1988-1991 (per-Maret) **) 1997 (akhir Juni)
GEBRAKAN SUMARLIN II
Berbeda dengan Gebrakan I yang bertujuan mencegah spekulasi valuta asing,
Gebrakan Sumarlin II bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Ini adalah dampak
kebijakan Pakto 1988 yang menyebabkan perbankan berlebihan dan tidak selektif
dalam menyalurkan kredit. Kebijakan uang ketat yang dilakukan Menteri Keuangan
JB Sumarlin pada Maret 1991, berhasil menekan inflasi menjadi 4,9 persen pada
1992.
1970 1980 1990
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN
SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA V Industri
REPELITA V (1989–
1994) MONETER & PERBANKAN
PAKET KEBIJAKAN 29 JANUARI 1990 (PAKJAN’99)
Dampak
Penyaluran Kredit Semakin Agresif
triliun
Mendorong peran intermediasi perbankan dan Penyaluran Kredit
mengurangi 350 (Rp triliun) 125%
Rasio Kredit
peran kredit likuiditas BI. 300 terhadap DPK
0 95
DEREGULASI PERDAGANGAN & INVESTASI 1992 1993 1994 1995 1996 1997
Tumbuh: Tumbuh:
1,7% 49,7% 0
TW I-
98
TW II-
98
TW III-
98
TW IV-
98
12.000 BPD
2,8% Desember -2
Bank Asing 1996 (%)
6.000 4,1% -4
BUSN Non
2.3 6 Devisa Bank Persero
7 5,5% 36,0% -6
1 Jan 1 Apr 1 Jul 1 Okt 1 Jan 1 Apr 1 Jul 1 Okt -7 -1 -3,7 -2,7
| | | | | | | |
PANGSA DANA NASABAH BANK -8
1997 1997 199 1997 1998 1998 199 1998
7 8
Adanya
MONETER kepanikan masyarakat dan
PROGRAM runtuhnya kepercayaan
Melebarkan rentang intervensi masyarakat terhadap
dari 8% menjadi 12%
PEMULIHAN perbankan nasional, membuat
pemerintah harus mengambil
KEPERCAYAAN sejumlah langkah untuk
Suku bunga SBI dinaikkan dari
memulihkan kepercayaan
11,625% menjadi 30% masyarakat mulai awal
BUMN diminta alihkan dana ke Januari
1998. Di antaranya
SBI senilai Rp 5,7 triliun
adalah:
Mengubah sistem nilai tukar dari
mengambang terkendali menjadi
mengambang bebas. Program penjaminan penuh dana nasabah
Mengucurkan Bantuan atau blanket guarantee.
Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI) Pembentukan Badan Penyehatan Perbankan
Penutupan 16 bank yang sakit Nasional (BPPN).
FISKAL
Restrukturisasi total perbankan nasional.
Sejumlah proyek besar Penghentian bertahap likuiditas kepada
senilai US$ 13 miliar ditunda. perbankan.
Menunda belanja pemerintah
yang tidak mendesak. Strategi penyelesaian utang swasta.
Kebijakan fiskal lebih longgar.
Bacharuddin Jusuf
Habibie
21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
Periode pemerintahan BJ Habibie dikenal sebagai masa transisi dari
krisis ekonomi ke proses pemulihan. Beragam kebijakan
baik di sektor moneter, keuangan dan perbankan, serta korporasi
diambil oleh pemerintahan Habibie untuk membangkitkan kembali
1945 1950 1960 ekonomi 1970
Indonesia dari
1980 keterpurukan.
1990 2000 2010 2017
1998
antara foto 1999
40 juta
PDB PER
30 sumber: World Bank, BPS
KAPITA
R
p 18.943.101 Rp 18.828.448
20
10
0
10
PERTUMBUHAN EKONOMI
5 sumber: BPS 0,79%
0 persen
–5
–13,13%
–10
30 24,2% 23,4%
20
10
0
25
@KATADATAnews katadatanews katadatanews www.katadata.co.id
25
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945– Kementerian Koordinator Bidang
2017 Perekonomian Republik Indonesia
Era BJ Habibie (1998–1999)
0 persen
0,79%
Menko Kesra dan Taskin Haryono Suyono –5
(kanan) berdialog dengan seorang perajin
di kawasan kumuh Desa Pulo Pancikan, Gresik, –10
Jatim, sekaligus untuk meresmikan Pencanangan 60%
Intensifikasi Gerakan Terpadu Pengentasan
50
TINGKAT KEMISKINAN
Kemiskinan (GERDU TASKIN) dan sumber: BPS
40
Pemberdayaan Masyarakat kawasan
kumuh perkotaan, pantai dan desa tertinggal di 30 23,4% 19,1% 18,4%
20
Kabupaten DATI II Gresik.
10
27
@KATADATAnews katadatanews katadatanews www.katadata.co.id
27
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Kementerian Koordinator Bidang
Era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999–2001 Perekonomian Republik Indonesia
DESENTRALISASI
PERIMBANGAN) PENERIMAAN DARI BEA PEROLEHAN
PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
(BPHTB)
Pembagian Pajak Bumi Pembagian PBB Pembagian BPHTB Pembagian BPHTB
FISKAL
dan Bangunan (PBB) Jatah Daerah Jatah Daerah
0,80 0,15
Penerapan pajak daerah dan
0,06
retribusi daerah. 0,80 0,64 0,85 Kabupaten/
Daerah Kabupaten/Kota Pusat Kota Penghasil
Pemerintah
melanjutkan kebijakan
pengentasan kemiskinan 17. 0 0 0
26 Oktober 1999 31 Maret 2000 20 Juni 2000 4 Agustus 2000 melalui Proyek Pedesaan
Presiden Gus Dur Pengakuan terhadap hak Peraturan Menteri Terbitnya UU Pengentasan program gerakan terpadu
membentuk Kabinet minoritas. Kong Hu Cu untuk melindungi untuk melindungi Kemiskinan pengentasan kemiskinan
Pembangunan jalan,
Persatuan Nasional. diakui sebagai agama hak-hak buruh dalam kebebasan buruh (Gerdu Taskin) dan jembatan, irigasi,
resmi. 19 Januari 2001 soal PHK, pesangon proyek pedesaan.
hari raya Imlek ditetapkan dan upah diterbitkan.
berserikat disahkan.
penyediaan air
menjadi hari libur fakultatif bersih, bantuan kredit
usaha mikro.
Megawati Soekarnoputri
23 Juli 2001–20 Oktober 2004
Era Presiden Megawati Soekarnoputri ditandai dengan berakhirnya
program reformasi kerjasama dengan IMF pada Desember 2003.
Namun, pemerintah melanjutkan program reformasi ekonomi
secara mandiri di bawah kendali pemerintah guna memantapkan
stabilitas ekonomi makro, melanjutkan restrukturisasi keuangan,
serta meningkatkan investasi, ekspor, dan kesempatan kerja.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
0 persen
–5 PERTUMBUHAN EKONOMI
sumber: BPS
–10
29
@KATADATAnews katadatanews katadatanews www.katadata.co.id
29
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945– Kementerian Koordinator Bidang
2017 Perekonomian Republik Indonesia
Era Megawati (2001–2004)
REFORMASI KONSOLIDASI
FISKAL
PASCA Reformasi kebijakan perpajakan.
Efisiensi belanja negara.
Privatisasi BUMN.
PROGRAM
IMF BA N K
RESTRUKTURISASI
KEUANGAN
Pada 15 September 2003, Merancang Jaring Pengaman Sektor Keuangan.
pemerintah menerbitkan Divestasi bank-bank di BPPN.
Instruksi Presiden No. Memperkuat struktur governance bank negara.
5/2003 tentang Paket Kebijakan Restrukturisasi sektor pasar modal, asuransi &
Ekonomi Sesudah Berakhirnya dana pensiun.
Program IMF pada Desember
PENINGKATAN
BA N K
22 September 2004
Agustus 2001 Oktober 2002 Februari 2004 UU No 24 tentang Lembaga Penjaminan
Simpanan
Presiden Megawati dilantik Bom Bali Tugas berakhir, BPPN Simpanan (LPS) disahkan. LPS adalah
lembaga
menggantikan Presiden menimbulkan dilikuidasi. Penanganan sisa lembaga independen yang berfungsi
menjamin
Abdurrahman Wahid. shock terhadap aset dialihkan ke Perusahaan menjamin simpanan nasabah. Setahun
berikutnya, p
perekonomian. Pengelola Aset (PPA). resmi ber ada 22 September, LPS
resmi beroperasi.
KETAHANA FISKAL
BERKELANJUTAN
N
Guna mewujudkan pengelolaan fiskal yang INFLASI PERTUMBUHAN
MENURUN EKONOMI
prudent dan berkelanjutan, pemerintah (%) MEMBAIK
bersama DPR mengeluarkan UU No. 17/2003 13,1
(%)
SusiloBambang Yudhoyono
20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014
Awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan masa
kebangkitan Indonesia pasca-krisis ekonomi. Disambut dengan booming harga
komoditas, Indonesia kemudian harus menghadapi krisis keuangan dunia 2008
yang membuat pertumbuhan ekonomi menurun. Ekonomi Indonesia kembali
meningkat pasca-krisis akibat kelanjutan booming harga komoditas yang
kemudian perlahan melambat seiring perlambatan ekonomi dunia.
1945 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2017
donang wahyu/katadata 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
2014
40 juta
PDB PER KAPITA
30 sumber: World Bank, BPS
Rp 33.665.201
20
Rp 22.004.141
10
0
10
5,03% 5,01%
5
0 persen
30
16,7%
16,7%
20 11,3%
10
0
33
@KATADATAnews katadatanews katadatanews 33 www.katadata.co.id
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Kementerian Koordinator Bidang
Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004– Perekonomian Republik Indonesia
2014)
KEBIJAKAN 3 kali
menaikkan
HARGA PREMIUM DAN SOLAR SUBSIDI PER
LITER
1 Maret 2005 Rp 2.400 33% 1 Oktober 2005 Rp 4.500 88% Mei 2008 Rp 6.000 33%
HARGA
premium Rp 1.850 Rp 2.100 27% premium Rp 2.400 Rp 4.300 105% premium Rp 4.500 Rp 5.500 28%
harga BBM.
solar Rp 1.650 solar Rp 1.650 solar Rp 4.300
BBM HAR
HARGA
liter)
PREMIUM SUBSIDI (Rupiah per
6.500
Sebagai negara pengekspor 7000 6.000
5.500 Dampak
5.000
produk komoditas, kenaikan 4.500
4.500
(BBM). 150 10
Rumah tangga penerima
PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI BLT naik kelas dari 100
(BLT) kategori miskin menjadi 5
tidak miskin. 50
Sebagai kompensasi untuk mengurangi dampak
kenaikan harga bagi masyarakat miskin. 0 0
Uraian BLT 2005 BLT 2008 2004 2006 2008 2010 2012 2014
Dasar Peraturan Inpres No 12 tahun 2005 Inpres No 3 tahun 2008 Subsidi Energi (Rp Triliun) Subsidi Energi Terhadap Belanja APBN (%)
Jumlah bulan 12 bulan 7 bulan
Periode pembayaran 4 kali 2 kali
20 Oktober 2004 2005 Harga hampir semua barang komoditas
Nominal pembayaran Rp 300.000 / periode Rp 300.000 dan 400.000 per periode Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dilantik mulai menunjukkan tren kenaikan di pasar dunia,
Anggaran Rp 23 triliun Rp 14,1 triliun menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode mulai dari minyak bumi, minyak sawit, batu
2004-2009. bara, tembaga dan karet.
Penerima 19,2 juta rumah tangga miskin 19,1 juta rumah tangga sasaran
BERTAHAN Untuk
mempertahankan
DI MASA Stimulus
daya beli masyarakat
akibat krisis
Kebijakan
Hadapi
Fiskal global, pemerintah
Realisasi
Sepanjang dua periode masa Rp 60,2 Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)
triliun
pemerintahan Susilo Bambang (dari alokasi Rp 73,3 triliun) Merelaksasi syarat fasilitas pembiayaan
darurat (FPD)
Yudhoyono, pertumbuhan ekonomi
Perppu No 2/2008 tentang Perubahan
secara bertahap meningkat dari UU BI
BA N
K PENGHEMATAN PAJAK
5% pada 2004 menjadi di atas 6% Perppu No 3/2008 tentang Perubahan
Pengurangan dan penyederhanaan tarif UU LPS
mulai 2007 – 2012. Ketika krisis Pajak Penghasilan (PPh)
Perppu No 4/2008 tentang Jaring
Peningkatan pendapatan tidak kena pajak Pengaman Sistem Keuangan (JPSK)
finansial global melanda pada PPh (dari Rp 12,6 juta menjadi Rp 15,8 juta)
PERCEPATAN PEMBANGUNANEKONOMI
Pada periode kedua
pemerintahan
Susilo Bambang
Yudhoyono, pemerintah
Rp 4.700
mulai merancang rencana triliun 208 proyek
208 proyek
induk Kebutuhan dana Implementasi infrastruktur infrastruktur
untuk mempercepat investasi Proyek senilai
Rp 500 174 proyek
pembangunan ekonomi sektor riil
triliun
Indonesia untuk
periode pelaksanaan Mencakup 34
2011 – 2025. 6 Koridor KE Indeks Daya Saing
Ekonomi KE Papua & Dampak Global (GCI)
JokoWidodo
20 Oktober 2014 – sekarang
Ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian. Pemerintahan Jokowi mengusung program
Nawacita dengan mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur agar mampu berdaya
saing tinggi. Postur APBN dirombak untuk mendukung kegiatan produktif, menciptakan
terobosan untuk menarik investasi, serta mengatur kembali kebijakan-kebijakan ekonomi
untuk mendorong efisiensi. Di tengah upaya menaikkan pertumbuhan, pemerintahan ini
menjalankan program-program pemerataan.
Arief Kamaludin/katadata
2014 2015 2016
2017
40 juta Rp 33.665.201
Rp
30
36.665.201
20
0 persen
–5 PERTUMBUHAN EKONOMI
Presiden Joko Widodo saat Groundbreaking sumber: BPS
–10
Light Rail Transit (LRT) Indonesia di Jakarta,
60%
Rabu (9/9). LRT adalah moda transportasi massal TINGKAT KEMISKINAN
berbasis rel yang ramah lingkungan dan 50
40 sumber: BPS
pembangunannya dilakukan secara elevated
di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol, 30
11,3%
11,3%
direncanakan akan selesai pada tahun 2018. 20
10
11,2%
11,2% 10,9% 10,9% 10,6%
37
@KATADATAnews katadatanews katadatanews 37 www.katadata.co.id
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945– Kementerian Koordinator Bidang
2017 Perekonomian Republik Indonesia
Era Joko Widodo (2014–sekarang)
➡ ➡
400 TOTAL
114,5
350 350,3 387,3 Infrastruktur 117,7%
Pembayaran 135,6
290,3 Tebusan 1,7
300 267
306,3 310 Pembayaran
250 Tunggakan
255 Deklarasi Harta
200 177,9
145,9 155,9 dan Repratriasi
150 114,2 137,8 Kesehatan 54,1% (Rp triliun)
106,8 1.037
➡
100 Subsidi Energi 77,9% Deklarasi
TOTAL
3.701 Luar Negeri
50 77,3
Deklarasi 4.885
0 turun naik Dalam Negeri
➡
6 AREA
REFORMASI
15 PAKET
Dukungan Pemerintah juga mengeluarkan KEBIJAKA
paket kebijakan untuk mendukung percepatan N
Kebijakan pembangunan infrastruktur yang mencakup 6
(9 SEPTEMBER Meningkatkan Mendorong Meningkatkan Promosi Stimulasi Memperkuat
2015 Iklim Investasi Daya Saing Efisiensi Parawisata Ekspor daya beli
area reformasi. – 15 JUNI 2017) Industri Logistik masyarakat
PROYEK MENCAKUP
15 Sektor Program
245 Rptriliun
4.19
Proyek
23 Kereta 8 Bandara 30 Kawasan 54 Bendungan 7 Irigasi
Strategis 7
Total kebutuhan dana
investasi
POS
2 Sektor Proyek
Industri Pesawat Listrik
10 Pelabuhan 1 Tanggul laut 74 Jalan 3 PLBN 9 Pengelolaan air
4 Mei 2016
1 Januari 2015 15 April 2016 Peresmian Program 35.000 MW oleh Presiden Jokowi.
Harga BBM dilepas ke harga pasar. UU No 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan
dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan 19 Mei 2017
25 Oktober 2016
disahkan. LPS mendapat mandat baru melalui Standard & Poor’s
Bank Dunia menaikkan peringkat
tambahan alternatif metode resolusi bank yaitu (S&P) menaikkan
kemudahan berbisnis di Indonesia
purchase and assumption dan bridge bank dan peringkat utang
20 Oktober 2014 sebesar 15 point menjadi
pembentukan badan restrukturisasi perbankan di Indonesia ke posisi
Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik peringkat 91.
saat krisis. investment grade.
menjadi Presiden dan Wakil Presiden
RI periode 2014-2019.
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN DAN Pembangunan
Nasional
Pembangunan 245 proyek infrastruktur
dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk
kawasan terluar sebagai bagian dari kebijakan
Rp 1.320
Alokasi dana desa dalam
tiga tahun (2015-2017) Rp 127,5 Triliun triliun
Pembangunan
Desa SKALA NASIONAL:
Alokasi Dana Desa Terus Meningkat
2 Program dan 12 Proyek
triliun jumlah desa
70 75,200
SKALA WILAYAH PULAU-PULAU
74,954 BESAR:
Untuk meningkatkan 60 Jumlah Desa 75,000 jumlah proyek
61 93 24 27 15 13
pemerataan pembangunan 74,754 74,800 rp triliun 1.063 564 155 11 444
desa dan kesejahteraan 50 638
Dana Desa 74,600
masyarakat desa, pemerintah 40
mengalokasikan dana desa 74,400
dengan jumlah yang terus 30 74,093
74,200
meningkat. SU MAT E R A
20 74,000
K A L I M A N TA N
S U L A W E SI
10 73,800
20,8 46,7 60 MA L U K U
0 73,600 &
2015 2016 2017 JAWA
PA P
UA
LAHAN
Reforma agraria Angka 12 11,25 11,13 0,42
10,64
Pemerataan Perumahan untuk masyarakat
miskin kota.
Dampak Kemiskinan,
0,41
Pengangguran, 10 0,41
Ekonomi
KESEMPATAN
Kebijakan dan Rasio Gini
0,40
0,
Ketimpangan ritel modern Menurun 8 0,40
dan pasar tradisional. (dalam %)
Selain membangun Melalui sejumlah 0,39
infrastruktur, pemerintah kebijakan tersebut, 6 6,18 0,39
juga menerbitkan kebijakan SUMBER DAYA ALAM angka kemiskinan, 5,70
pemerataan ekonomi untuk Pendidikan dan vokasi. pengangguran dan 5,33
4 II I II I II 0,38
rasio gini mengalami I
mengatasi ketimpangan. Semester I
penurunan. 2014 2015 2016 2017
keterangan: Kemiskinan Rasio Gini Pengangguran
DAN
2014 2045
PDB per Kapita (US$ per tahun) 4.900 29.000
30
520
11
2045
Jumlah penduduk ( juta jiwa) 270 318
sumber: kemenko perekonomian
41
41 www.katadata.co.id
@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
Kesiapan infrastruktur
42
42 www.katadata.co.id
@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Kementerian Koordinator Bidang BEKERJASAM
A
Perekonomian Republik Indonesia DENGAN
Terima kasih
Kontak: info@katadata.co.id
Kementerian Koordinator Bidang BEKERJASAM
A
Perekonomian Republik Indonesia DENGAN
KATADATA: Lambok E. Hutabarat, Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, Ade Wahyudi, Aria Wiratma,
Nur Farida Ahniar, Jeany Hartriani, Robby Eebor, Ade Rahmat Hidayat, Dani Nurbiantoro, Donang
Wahyu, Agung Djahuri, Imelda Jane, Kendra Paramita, Firman Firdaus, Nazmi Haddyat Tamara.
Kementerian Koordinator Bidang BEKERJASAM
A
Perekonomian Republik Indonesia DENGAN
DIDUKUNG OLEH