Anda di halaman 1dari 18

Welcome

to Our Presentation
SEJARAH PEREKONOMIAN
INDONESIA
NAMA KELOMPOK
before efore

BERLIN KRISTINA DEWI (1717051048)

HANI DIRA SALSA ARPILIA (1717051055)

I GUSTI BAGUS NGURAH DARMA MAHASIDHI (1717051092)

WIDIA MEY KRISYANTI (1717051164)

WIDYA DESITA (1717051168)

I MADE GEDE DIANA PUTRA (1717051316)


Masa Sebelum Kemerdekaan
1. Penjajahan Belanda melalui VOC

Belanda memberikan wewenang untuk


mengatur Hindia Belanda dengan tujuan
menghindari persaingan antar sesama pedagang
Belanda.Untuk mempermudah aksinya di Hindia
Belanda, VOC diberi Hak Octrooi yang meliputi :
Hak mencetak uang
• Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
• Hak menyatakan perang dan damai
• Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
• Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
i
Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena
dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan
Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya
kas VOC yang antara lain disebabkan oleh :
• Peperangan yang terus menerus dilakukan oleh
VOC dan memakan biaya besar
• Penggunaan tentara yang membutuhkan biaya
besar
• Korupsi yang dilakukan pegawai VOC
• Pembagaian dividen kepada para pemegang
saham.

i
2. Penjajahan Jepang

Kehidupan ekonomi di Indonesia dalam dasa warsa


1940-an dapat kita ungkapkan yaitu kehidupan “ekonomi
perang”. Memasuki dasa warsa ini, dunia mengalami
peristiwa besar yang intensitas pengaruhnya jauh lebih
buruk dan tentunya berdampak bagi Indonesia. Selama
3,5 tahun di bawah pendudukan Jepang, ekonomi
Indonesia beroperasi dengan modus darurat perang.
Salah satu ciri dari sistem ekonomi ini adalah bahawa
hampir semua segi kehidupan diatur dengan peraturan-
peraturan penguasa perang.
i
Masa Setelah Kemerdekaan
1. Orde Lama
Situasi perekonomian yang penting pada masa Orde Lama

Pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan dengan laju 6,9 persen


dalam periode 1952-1958, lalu turun drastis menjadi 1,9 1960-1965. Pada
1 periode 1951-1966, pertumbuhan ekonomi hanya mencapal 2.7 persen per
tahun.

Pada tahun 1951 terjadi nasionalisasi perusahaan asing (terutama milik Belanda)
2 yang dilaksanakan secara besar-besaran pada tahun 1958 sebagai realisesi dari
pemberlakuann UU No. 78/1958 tentang investasi Asing

Ditinjau dari neraca ekonomi nasional pada masa Orde Lama sangatlah
memprihatinkan Anggaran pemerintah selama tahun 1955-1965 senantiasa
3 mengalami defisit yang semakin membesar Rata-rata defisitnya adalah 137
persen dari pendapatan.
2. Orde Baru
Situasi perekonomian yang penting pada masa Orde Baru

Relatif terpeliharanya stabilitas nasional sekaligus menjadi kesuksesan


1 mengatasi masalah paling mendasar dalam perekonomian, yaitu menekan laju
inflasi.

Struktur perekonomian Indonesia pada masa Orde Baru sudah lebih kokoh dan
2 seimbang jika dilihat baik dari sisi penerimaan negara, penerimaan devisa dan
penerimaan ekspor maupun dari sisi investasi.

Dalam bidang fiskal, prinsip anggaran berimbang yang dinamis senantiasa dianut.
3 Berimbang disini berarti bahwa penerimaan senantiasa harus sama dengan
pengeluaran.
Masa Reformasi

Reformasi adalah suatu perubahan tatanan kehidupan lama


dengan tatanan kehidupan yang baru yang bertujuan ke arah
perbaikan kehidupan di masa depan. Orang yang mendukung
reformasi disebut dengan reformis. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), Reformasi berarti perubahan secara
drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama)
dalam suatu masyarakat atau negara.
Perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan reformasi diawali
dengan krisis moneter/depresiasi rupiah sejak semester II tahun 1997, yaitu
kinerja perekonomian Indonesia menurun tajam dan berubah menjadi krisis
yang berkepanjangan diberbagai bidang. Proses penyebaran krisis
berkembang cepat mengingat tingginya keterbukaan perekonomian
Indonesia dan ketergantungan pada sektor luar negeri yang sangat besar.
Krisis tersebut kemudian berkembang semakin parah karena adanya
berbagai kelemahan mendasar dalam perekonomian nasional, terutama
ditingkat mikro. Bersamaan dengan itu, pengelolaan perekonomian dan
sektor usaha (corporate governance) yang kurang efisien serta sistem
perbankan yang rapuh menyebabkan gejolak nilai tukar berubah.
Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam
menjalankan program penyehatan ekonomi hingga 31 Maret
1998, pada saat terkait dengan kebijakan makroekonomi :

• Kebijakan Fiskal

• Kebijakan Moneter

• Restrukturisasi Sektor Keuangan

• Reformasi Struktural di Sektor Rill

• Perdagangan Luar Negeri

• Investasi

• Jaringan Pengaman Sosial (Social Safety Net)


 Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan BJ Habibie

Dalam bidang ekonomi pemerintahan Habibie berusaha


keras agar Indonesia dapat keluar dari krisis ekonomi yang
berkepanjangan. Hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah
Habibie antara lain sebagai berikut:
• Merekapitulasi perbankan
• Merekontruksi pemerintahan Indonesia
• Merekapitulasi beberapa bank bermasalah
• Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat hingga dibawah Rp 10.000
• Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang
diisyaratkan oleh IMF
 Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Abdul Rahman Wahid

Pada masa pemerintahan Gus Dur tidak ada


perkembangan ekonomi yang cukup signifikan.
Pernyataan Gus Dur yang controversial dan
kebijakannya sering mengganti anggota cabinet
membuat pasar valas dan saham fluktuatif. Akibatnya
kondisi politik dan ekonomi menjadi sangat labil
 Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Megawati

Perkembangan ekonomi pada masa Megawati


menunjukkan suatu kemajuan, yaitu dengan
keberhasilnya menarik investor-investor dari luar
negeri. Namun, sebagian besar masyarakat belum
puas. Misalnya, dalam penyediaan lapangan
pekerjaan, pengendalian harga, dan dalam penyediaan
bahan sembako.
 Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

1. Pemerintahan Indonesia Bersatu Jilid I Era Susilo Bambang


Yudhoyono dan Jusuf Kalla (2004-2009)
Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan gotong
royong memilik karakteristik sebagai berikut :
• Rendahnya pertumbuhan ekonomi akibat masih kurang
berkembangnya investasi yang terutama disebabkan oleh masih tidak
stabilnya kondisi sosial politik dalam negeri.
• Dalam hal ekspor, sejak tahun 2000, nilai ekspor non-migas Indonesia
terus merosot dari 62,1 miliar dollar AS menjadi 56,3 miliar dollar AS
tahun 2001, dantahun 2002 menjadi 42,56 miliar dollar AS.
2. Pemerintahan Indonesia Bersatu Jilid II Era Susilo Bambang
Yudhoyono dan Boediono (2009-2014)
Pada periode ini, pemerintah khususnya melalui Bank Indonesia menetapkan
empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yaitu:
(1) BI rate,
(2) Nilai tukar,
(3) Operasi moneter,
(4) Kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial
lalu intas modal.
 Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Jokowi
kebijakan fiscal Menarik
dan moneter investor dengan pemerintah
memangkas mengedepankan
perizinan para pelaku mensejahterakan
industry para buruh serta
berfokus pada sisi
pelaku industri kecil
insentif yang dapat
atau mikro
diberikan pemerintah
kepada pengusaha
Kawasan Eknomi Khusus
Tahap I

(KEK)
Tahap II

Tahap III

Tahap IV

Tahap V

Tahap VI
SESI TANYA JAWAB
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai