Anda di halaman 1dari 3

RESUME

PERTEMUAN KE 2
PARADIGMA EKONOMI INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA

Dosen Pengampu:
Rijal Jahid, SE., M.E.

Disusun oleh:
DEDE MUSLIM NURDIN
NIM : 0452201018

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH
SALEH BUDIMAN TASIKMALAYA
Nama : Dede Muslim Nurdin
NIM : 0452201018
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Dosen : Rijal Zahid., SE., ME
Tugas : Resume Pertemuan ke 2
Prodi : Ekonomi Syariah

MATERI I
PARADIGMA PEREKONOMIAN INDONESIA
1. Orde Lama
2. Orde Baru
3. Reformasi
Pengenalan Gambaran Sejarah Perekonomian Indonesia
Materi pertemuann 1 ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis perekonomian Indonesia
melalui perspektif sejarah secara kronologis-historis. Hal ini sangat beralasan karena peristiwa yang terjadi
biasa tidak terlepas dari peristiwa sebelumnya. Berdasarkan perspektif tersebut, perekonomian Indonesia
umumnya dibagi ke dalam 3 kurun waktu yaitu:
1. Orde Lama (1945-1966)
2. Orde Baru (1966- 1998)
3. Orde reformasi ( 1998-sekarang)
A. Perekonomian Indonesia Masa Orde Lama (19945-1966) 21 tahun
Perekonomian Indonesia pada masa orde lama dimulai sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus
1945 sampai 10 Maret 1966. Selama masa orde lama, perekonomian Indonesia kurang
menggembirakan. Keadaan ini tidak terlepas dari stabilitas yang tidak menguntungkan kehidupan
ekonomi. Demokrasi yang dianut pada masa orde lama adalah demokrasi terpimpin dengan kabinet
parlementer, yaitu para menteri bertanggung jawab kepada parlemen (wakil rakyat/DPR). Selama
Desember 1949-Agustus 1959 telah terjadi 8 pergantian kabinet,mulai dari kabinet Hatta sampai kabinet
Djuanda.

Situasi Perekonomian pada Masa Orde Lama (1945-1966)


1. Pertumbuhabn ekonomi\
 Pertumbuhan ekonomi cukup menggembirakan dengan laju 6,9 % dalam periode 1952-1958,
lalu turun drastis menjadi 1,9 % dalam periode 1960-1965.
 Periode 1951-1966 pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 2,7 % per tahun. Sementara itu
defisit anggaran belanja pemerintah membengkak dari tahun ke tahun.
 Kebijakan yang diambil untuk mengatasi defisit itu hanya dilakukan dengan cara mencetak
uang baru, yang mengakibatkan inflasi yang tinggi sebesar 23,5 % per tahun selama kurun
waktu 1955-1960.
 Pada masa kabinet Hatta, Desember 1949-1950 telah terjadi reformasi moneter melalui
devaluasi mata uang secara serempak dan pemotongan uang yang beredar pada bulan Maret
1950.
2. Nasionalisasi Perusahaan Asing
 Pada tahun 1951 terjadi nasionalisasi perusahan asing (terutama milik Belanda) secara besar-
besaran pada tahun 1958 sebagai realiasi UU No. 78/1958 tentang investasi asing, yang pada
intinya berisi kebijakan anti-investasi asing.
 Saat itu investasi asing dianggap dapat menghambat perekonomian Indonesia.
 Dampak yang palih parah adalah penutupan Burtsa Efek Jakarta (Djakarta Stock Exchange)
pada tahun1958.
3. Marger Lembaga Keuangan Bank Pemerintah
 Pada tahun 1965 didirikan Bank Berjuang yang merupakan penggabungan semua Bank milik
pemerintah.
 Tujuan dari Bank ini adalah mengelola dan mengendalikan langsung aktivitas serta sistem
perbankan oleh hanya satu tangan yaitu pemerintah saja.
 Pada masa orde Orde Lama sistem perbankan Indonesia hanya sekedar pemasok dana proyek
pemerintah melalui percetakan uang.
4. Ketenagakerjaan
 Ditinjau dari segi angkatan kerja,pekerjaan, dan upah, pada masa Orde Lama hampir
sebagian besar 72 % bekerja di sektor pertanian,sisanya 9,5 % di sektor jasa, 6,7 % di sektor
perdagangan dan keuangan dan 57 % di sektor industri.
 Menurut sensus tahun 196, jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 3,4 juta dan 29,5 juta
yang bukan angkatan kerja. Dilihat dari jenis kelamin, jumlah penganggur wanita lebih
banyak dari pada laki-laki (wanita: 6,9 %, pria: 4,87 %).
 Upah kerja pada masa Orde Lama relatif sangat rendah.
5. Neraca Ekonomi Nasional
 Ditinjau dari neraca ekonomi nasional pada masa Orde Lama sangat memprihatinkan.
Anggaran pemerintah selama tahun 1955-1965 senantiasa mengalami defisit yang semakin
membesar.
 Untuk mengatasi defisit tersebut,usaha yang dilakukan pemerintah adalah melalui percetakan
uang baru.
 Pinjaman luar negri yang terbesar pada masa Orde Lama berasal dari Blok Komunis 59 %,
Blok Barat 25 %, Asia & Afrika 11,2 % dan IMF 4,3 %.

Anda mungkin juga menyukai