2014
Abstrak: Dalam kehidupan sehari-hari Kebugaran Jasmani dapat menggambarkan pada kehidupan
seseorang secara harmonis, bersemangat dan kreatif. Dengan kata lain, orang yang bugar adalah orang
yang mampu meningkatkan karyanya, berpandangan sehat, cerah terhadap kehidupannya baik untuk saat
ini maupun untuk masa depan. Jadi kebugaran jasmani sebagai ciri awal, pendorong dan sumber kekuatan
bagi menggerakkan perkembangan dan pertumbuhan jasmani ke arah yang lebih baik, sehingga aspek lain
dapat dicapai dengan penuh harapan.
Kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari
dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti serta dengan memiliki cadangan energi yang tersisa
ia masih mampu menikmati waktu luang dan menghadapi hal-hal darurat yang tidak terduga sebelumnya.
Melalui berbagai kegiatan fisik baik kerja berat maupun ringan yang dilakukan secara teratur dan
sistematis, dapat diindikasikan bahwa jantung secara progresif memiliki daya (kekuatan) kerja lebih
banyak dari biasa, sebelum terbiasa latihan jasmani secara teratur, hal ini ditandai oleh adanya kekuatan
irama gerak yang lebih lama dari sejumlah otot yang terlatih untuk mempertahankan keseimbangan
system peredaran darah, dan system pernafasan. Karakteristik ini merupakan bagian atau aspek yang
sangat penting bagi tercapainya kebugaran jasmani, terutama dari segi kesehatan dan kualitas hidup.
VO2 max yang baik merupakan indikasi kebugaran fisik seseorang itu baik. Unsur yang paling
penting dalam kebugaran jasmani adalah daya tahan cardiorespirasi atau cardiovasculer. Daya tahan
cardiorespirasi ini dipengaruhi oleh berapa faktor fisiologis antara lain: 1).Keturunan, diketahui bahwa
93,4% VO2 max diitentukan oleh faktor genetik; 2).Usia, daya tahan cardiorespirasi meningkat pada usia
anak-anak dan kemudian mencapai puncaknya pada usia 18-20 tahun. Anak-anak yang masih tumbuh dan
berkembang (13 tahun) bila berlatih akan meningkatkan VO2 max 10-20% lebih besar dari yang tidak
terlatih; 3).Jenis kelamin selama akil baliq tidak ada perbedaan antara VO2 max antara anak laki-laki dan
perempuan. Setelah usia ini VO2 max perempuan hanya kira-kira 70-75% laki-laki; 4).Aktivitas fisik, laju
pemakian oksigen (O2) meningkat sejalan dengan meningkatnya intensitas kerja tergantung sampai
tingkat maksimal. Pemakian oksigen (O2) maksimal atau kerja, aerobik maksimal sangat bervariasi bagi
masing-masing individu dan meningkat dengan pelatihan yang sesuai
Abstract: In everyday life, physical fitness can describe the person's life in harmony, vibrant and
creative. In other words, the fit is the one that is able to improve his work, holds a healthy, bright against
a good life for today and for the future. So physical fitness as a feature of early, driving and source of
strength to drive the development and growth of the body into a better direction, so that other aspects can
be achieved with the full expectation.
Physical fitness is the body's ability to perform tasks and daily work diligently, without
experiencing significant fatigue as well as the remaining energy reserves he was still able to enjoy leisure
time and face things unforeseen emergency. Through a variety of physical activities both light and heavy
work is done regularly and systematically, it can be indicated that the heart is progressively have power
(strength) more work than usual, before accustomed to regular physical exercise, it is characterized by the
presence of the power of motion rhythm more longer than the number of trained muscles to maintain
balance of the circulatory system, and respiratory system. These characteristics are part or aspect which is
very important for the achievement of physical fitness, especially in terms of health and quality of life.
VO2 max is a good indication of a person's physical fitness was good. The most important
element of physical fitness are cardiovascular endurance or cardiorespiratory. Cardiorespiratory durability
is influenced by how many physiological factors, among others: 1) .Descent, note that 93.4% of VO2 max
determined by genetic factors; 2) .Age, increased durability cardiorespiratory age children and then peaks
at age 18-20 years. Children who are still growing and developing (13 years) when the practice will
increase 10-20% VO2 max greater than the untrained; 3) This type of sex during puberty there was no
difference between the VO2 max between boys and girls. After this age of women's VO2 max is only
389
about 70-75% of men; 4) physical activity, the rate of consumption of oxygen (O2) increases with
increasing intensity of work depends to a maximum level. The use of oxygen (O2) or a maximum work,
maximum aerobic varies for each individual and increase the corresponding training.
Abstrak
Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi kondisi kebugaran
jasmani seseorang. Namun sekarang ini banyak sekali yang tidak tau bahwa kebugaraan jasmani sangat
penting. Untuk menjaga supaya kebugaran jasmani tetap terjaga, minimal lakukanlah aktivitas fisik
kurang lebih 3-5 hari dalam seminggu dengan durasi waktu 20-60 menit. Pengumpulan data penelitian
ini dilakukan di SMA Negeri 1 Purwoasri dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Stratified
Random Sampling. Penelitian ini termasuk penelitian populasi dengan jenis penelitian non-eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 266 siswa dalam satu tingkatan kelas yaitu kelas X, yang terdiri
dari 4 Kelas MIA dan 4 Kelas IIS. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan dua cara,
yaitu : angket PAQ-A untuk mengetahui aktivitas fisik siswa dan untuk mengetahui tingkat kebugaraan
jasmani menggunakan tes MFT. Tujuan dari penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan
aktivitas fisik terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
signifikasi korelasi Product Moment antara aktivitas fisik dan kebugaran jasmani siswasebesar 0,000 <
0,05 dimana Ha diterima. Dari hasil tersebut maka diketahui bahwa antara aktivitas fisik dan kebugaran
jasmani siswa kelas X di SMA Negeri 1 Purwosri dikatakan memiliki hubungan. Untuk nilai koefisien
korelasi dalam penelitian ini sebesar 0,374 dimana nilai koefisien menunjukkan nilai yang positif,
sedangkan besar hubungan antara aktivitas fisik dan kebugaran jasmani siswa sebesar 14%. Nilai 14%
ini diperoleh dari hasil koefisien korelasi kuadrat dikalikan 100%.
Abstract
Physical activity is one of the external factors that influences someone’s physical fitness.
However, nowadays, many people realize that physical fitness is very essential. To maintain one’s
physical fitness, physical activities should be done at least 3-5 days in a week for 20-60 minutes. The
data on this study were obtained in SMAN 1 Purwoasri using by Stratified Random Sampling as the
sampling technique. This current study was a population study in which non-experiment correlation
was employed. The population of this study was 266 students in the same grade, namely the tenth
graders, which consisted of 4 classes of natural science and 4 classes of social science. There were two
data collections used: PAQ-A questionnaire to find out students’ physical activities and MFT test to
find out the level of students’ physical fitness. The purpose of this study was to examine the correlation
between students’ physical activities and their physical fitness. The result of this study showed that the
significant value of Product Moment correlation between physical activities and physical fitness was
0.001(<.05) which means Ha was accepted. Based on the result, it can be said that there is a correlation
between SMAN 1 Purwoasri students’ physical activities and physical fitness. Coefficient value of the
correlation on this study was .374 which showed positive value, whereas the effect size for correlation
between physical activities and physical fitness was 14%. That effect size result was calculated as the
square of the correlation coefficient, multiplied by 100%.
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
jasmani/issue/archive 225
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 225 - 228
teratur dapat membawa manfaat seperti (1)
memperlambat proses menjadi tua (2) lebih ceria
(3) mengurangi resiko penyakit jantung koroner
PENDAHULUAN (4) menghindari stress (5) percaya diri meningkat
Dewasa ini masalah kesehatan sering kali (6) tidak mudah loyo. Menurut Carl J. Caspersen
dibicarakan oleh banyak pihak. Antara lain (1985:126), “Physical activity is defined as any
mengenai pola makan sehat, diet yang sehat bodily movement produced by skeletal muscles
maupun jenis-jenis penyakit yang mematikan. that results in energy expenditure. The energy
Berdasarkan Badan Penelitian dan Pengembangan expenditure can be measured in kilocalories.
Kesehatan (RISKESDAS) Tahun 2013 Physical activity in daily life can be categorized
menjelaskan bahwa proporsi data aktivitas fisik into occupational, sports,conditioning, household,
tergolong kurang aktif. Sedangkan pada siswa or other activities.’’ Yang artinya aktivitas fisik
sekolah pada Tahun 2005 menunjukkan kondisi merupakan gerakan tubuh yang dilakukan otot
kebugaran: kategori baik sekali sebesar 0%; rangka yang akan mengeluarkan energi.
kategori baik 5,66%; kategori sedang 37,66%; Pengeluaran energi dapat diukur dalam kilokalori.
kategori kurang 45,97%; dan kategori kurang Aktivitas fisik dikategorikan mejadi beberapa
sekali 10,71%. Menurut WHO (2010: 19) kelompok yaitu pekerjaan, olahraga,
menyatakan Physical activity is positively related pengkondisian rumah tangga, atau kegiatan
to cardiorespiratory fitness in children and youth. lainnya. Menurut Fahey (2010:5) aktivitas fisik
Artinya, bahwa ada hubungan antara aktivitas dibagi dua yaitu (1) aktivitas tidak terstruktur (2)
sehari-hari dengan tingkat kardiorespirasi. aktivitas terstruktur. Menurut World Health
Menurut Wuest (2009:291) jika frekuensi latihan Organization WHO (2010) faktor-faktor yang
kurang lebih 3-5 hari dalam seminggu dengan mempengaruhi aktivitas fisik meliputi :
durasi waktu 20-60 menit dapat meningkatkan a. Gaya Hidup
kebugaran jasmani. Oleh karena itu, aktivitas fisik b. Pendidikan
sangatlah penting bagi tubuh kita untuk menjaga
c. Lingkungan
kondisi kebugaran jasmani tubuh. Menurut
Nurhasan dkk (2005:24), dengan melakukan d. Hereditas (keturunan)
aktivitas fisik secara baik, benar, terukur dan Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh
dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-
hari tanpa merasakan lelah yang berlebihan yang (4) tes naik turun bangku (5) tes lari 12 menit (6)
mana dalam tubuh masih ada sisa energi cadangan tes TKJI. Dengan permasalahan tersebut penulis
untuk melakukan aktifitas diluar aktivitas sehari- merasa tertarik untuk mengambil judul
hari, contohnya : keadaan darurat (emergency). “Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Tingkat
Widiastuti (2017:13), menyatakan bahwa Kebugaran Jasmani Siswa di SMA Negeri 1
kesegaran jasmani merupakan.,kondisi jasmani Purwoasri” (Studi pada Siswa Kelas X SMA
atau kemampuan.,jasmani seseorang untuk Negeri 1 Purwoasri).
melakukan.,aktivitas-aktivitas tertentu tanpa
memperlihatkan.,rasa lelah yang.,berarti. Menurut METODE
Nurhasan dkk (2005; 17), kebugaran jasmani Penelitian ini merupakan penelitian korelasi
adalah kemampuan tubuh seseorang untuk noneksperimen. Penelitian non-eksperimen tidak
melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa membenarkan peneliti memanipulasi kondisi
menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tertentu dan tidak memberikan perlakuan apapun
tubuh masih memiliki cadangan tenaga untuk pada subyek yang diteliti (Mahardika, 2015 : 85).
mengatasi beban kerja tambahan. Faktor Desain penelitian ini merupakan penelitian
kebugaran : (1)Genetik (2) umur (3) jenis kelamin korelasi, korelasi adalah salah satu teknik analisis
(4) aktivitas fisik (5) keadaan kesehatan (6) gizi data yang diperuntukkan untuk mencari hubungan
(7) kebiasaan merokok (8) tidur dan (korelasi) dua variabel atau lebih (Maksum, 2007:
istirahat.Hartono, dkk, (2013:22) menyebutkan 36). Dalam penelitian ini populasi diambil dengan
bahwa kebugaran jasmani terdiri dari sepuluh cara Stratified Random Sampling dimana peneliti
komponen, yaitu : (1) Kelincahan (agility) (2) mengambil salah satu tingkatan kelas untuk
Kelentukan (flexibility) (3) Kekuatan otot diteliti, yaitu kelas X. Dalam penelitian ini
(muscular strength) (4) Keseimbangan (balance) peneliti menggunakan 2 instrumen yaitu : 1.
(5) Aktivitas fisik siswa menggunakan angket
Daya tahan jantung paru (cardiovascular aktivitas fisik PAQ-A, dan 2. Tingkat kebugaran
endurance) (6) Kecepatan reaksi (reaction time) jasmani siswa menggunakan
(7) Daya tahan otot (muscular endurance) (8) Multistage Fitness Test (MFT). Tempat penelitian
Koordinasi (coordination) (9) Komposisi tubuh ini di SMA Negeri 1 Purwoasri selama 5 hari,
(body compotiation) (10) Kecepatan gerak (speed dimulai dari hari Rabu, 06 Februari 2019 s/d
movement). Macam tes kebugaran: (1)Tes MFT Selasa, 12 Februari 2019. Adapun jumlah sampel
(2) tes lari 2,4 km cooper (3) tes jalan cepat 4,8 dari tiap kelas yang menjadi populasi dalam
km penelitian ini, yaitu : Tabel 1. Daftar Jumlah
Sampel Setiap Kelas
No Nama Kelas Jumlah
1 Kelas X MIA 1 35 Siswa
2 Kelas X MIA 2 34 Siswa
3 Kelas X MIA 3 34 Siswa
4 Kelas X MIA 4 34 Siswa
5 Kelas X IIS 1 33 Siswa
PENUTUP Simpulan
Berikut adalah hasil dari penelitian yang akan
dijabarkan seperti dibawah ini :
1.Hasil dari penghitungan korelasi Product
Moment menggunakan SPSS versi 25
menunjukan adanya
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
jasmani/issue/archive 227
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 225 - 228
hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat Fit and Well Core Concepts and Labs
kebugaran jasmani siswa dengan nilai in Physical Fitness and Wellness.New
signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga York: McGraw Hill.
Ho ditolak dan Ha diterima, yangartinya Hartono. Soetanto dkk. 2013. Pendidikan
antara aktivitas fisik dan tingkat kebugaran Jasmani: (Sebuah Pengantar).
jasmani siswa memiliki hubungan. Surabaya. Unesa
2. Hasil interprestasi koefisien korelasi
University Press..
menunjukan nilai positif dengan kekuatan Mahardika, I, M, S. 2015. Metodologi
hubungan termasuk dalam kategori rendah. Penelitian. Surabaya: Unesa University
Nilai koefisien korelasi aktifitas fisik Press.
terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa Maksum, Ali. 2007. Statistik dalam Olahraga.
sebesar 0,374. Surabaya: Unesa University Press.
Nurhasan, dkk., 2005. Petunjuk Praktis
Pendidikan
Besarnya hubunganaktivitas fisik terhadap tingkat
3. Jasmani. Surabaya: Unesa University Press. kebugaran jasmani,siswa sebesar 14%. Sedangkan
untuk 86% dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : Widiastuti. 2017. Tes dan Pengukuran Olahraga.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
genetik, umur, jenis kelamin, kebiasaan olahraga, status gizi, kadar hemoglobin, kondisi kesehatan,
World Health Organization. (2010).
kebiasaan merokok, dan istirahat yang cukup. Global,uRecommendations on Physical
4. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Activity,uforHealth. Switzerlaand: WHO
Press.
terdahulu dari Dion Erwinanto dari Universitas
Negeri Yogyakarta Tahun 2017 adalah jumlah Wuest, Debora.A., Charles, A. B. 2009. Foundation
of sampel yang digunakan lebih banyak. Sedangkan York: McGraw Hill. Physical Education
Excersaise, and Sport. New York:
McGraw perbedaan dengan penelitian Tegar Prasetyo
ISSN : 2338-
798X
47
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
29
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI
TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MAHASISWA
Cerika Rismayanthi
Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY
email: cerika@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan tingkat kebugaran
jasmani dengan prestasi hasil belajar mahasiswa yang tinggal di wisma olahraga FIK UNY. Penelitian
ini merupakan penelitian korelasi untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu status gizi dan kebugaran jasmani, serta satu variabel
terikat yaitu hasil belajar mata kuliah praktik. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
yang tinggal di wisma Olahraga FIK UNY. Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
prodi IKORA yang tinggal di Wisma Olahraga FIK UNY, yang berjumlah 23 orang.Hasil dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan (p>0,05) antara status gizi
dengan prestasi hasil belajar mahasiswa Wismor FIK UNY. Ada hubungan yang signifikan (p<0,05)
antara kebugaran jasmani dengan prestasi hasil belajar mahasiswa Wismor FIK UNY. Ada hubungan
yang signifikan (p>0,05) antara status gizi dan kebugaran jasmani dengan prestasi hasil belajar
mahasiswa Wismor FIK UNY. Kebugaran jasmani memberikan kontribusi paling besar terhadap
prestasi belajar mahasiswa, dengan memberikan sumbangan efektif sebesar 28,68%; sedangkan
status gizi sebesar 10,32%
Kata kunci: status gizi, kebugaran jasmani, prestasi belajar
RELATION AMONG NUTRITION STATUS AND PHYSICAL FITNESS LEVEL
AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS
Abstract
This study is aimed at finding out the relation between nutrition status and physical fitness
level with the learning achievement of sport students living in the sport dormitory. The study is
correlation research involving nutrition status and physical fitness level as independent variables
and learning achievement as the dependent variable. Study population refers to all students living
in the dormitory. Using purposive sampling, 23 students of the IKORA study program are chosen
as the research subjects. Results of the study show the following. There is no significant correlation
(p.>0,05) between nutrition status and achievement. There is significant correlation (p.>0,05) between
physical fitness level and achievement. There is significant correlation (p.>0,05) between nutrition
status and physical fitness level with achievement. Physical fitness level gives the bigger effective
contribution of 28,68%. Nutrition status gives effective contribution of 10,32%.
Keywords: nutrition status, physical fitness, learning achievement
PENDAHULUAN
Sistem penerimaan mahasiswa baru
48
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
49
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
50
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
51
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
52
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
53
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
54
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
55
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
56
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
57
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
58
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
59
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
60
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
61
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
62
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
63
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
E-mail: rikasepriani@fik.unp.ac.id1
Abstrak
Penelitian ini berawal dari keingintahuan penulis tentang tingkat kebugaran jasmani dari ibu-ibu
di Jorong kp. Alai Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendapat gambaran nyata bagaimana tingkat kebugaran jasmani masing- ibu-ibu tersebut.
Jenis penelitian yaitu jenis penelitian deskriptif, Populasi dalam penelitian ini sebanyak 280 orang, dan
Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebesar 10% dengan demikian jumlah sampel adalah
28 0rang ibu rumah tangga Jorong Kp. Alai Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten
Pasaman. Jenis data dalam penelitian yaitu data primer berasal dari hasil pengukuran tes kebugaran
jasmani terhadap ibu-ibu yang terpilih menjadi sampel dan data sekunder yaitu data ibu-ibu yang
diperoleh dari Kantor Wali Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Kemudian
data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Dari hasil analisis data menunjukkan
bahwa tingkat kebugaran jasmani ibu-ibu Jorong Kp. Alai Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping
Kabupaten Pasaman memiliki rata-rata sangat kurang . 0 orang ibu rumah tangga dengan kebugaran
jasmani baik sekali , dengan persentase (0%), 0 orang ibu rumah tangga dengan kebugaran jasmani baik,
dengan persentase (0%), 11 orang ibu rumah tangga dengan kebugaran jasmaninya cukup persentase
(39,28%), 5 orang ibu rumah tangga dengan kebugaran jasmani kurang persentasi (17,87%) selanjutnya
yaitu kategori kebugaran jasmani ibu rumah tangga sangat kurang sebanyak 5 orang ibu rumah tangga ,
dengan persentasi (42,85%). Kata “Pembinaan dan pengembangan
Kunci: Kebugaran Jasmani keolahragaan melalui jalur keluarga,
jalur pendidikan, dan jalur
masyarakat, yang berbasis pada
PENDAHULUAN pengembangan olahraga untuk semua
Olahraga merupakan kegiatan yang orang yang berlangsung sepanjang
dibutuhkan oleh setiap orang, dengan hayat”. Salah satu arah pembangunan
berolahraga orang mendapatkan manusia Indonesia ditujukan kepada
kesegaran jasmani, kesegaran pemikirannya dan kegiatan olahraga, sasarannya adalah
prestasi dalam pekerjaannya sehingga seluruh lapisan masyarakat, karena
dapat meningkatkan produktivitas kerja. Disisi bangsa yang sehat jasmani dan rohani
lain olahraga juga dapat dijadikan ajang yang merupakan aset bangsa yang
kompetensi untuk terpacu dalam pencapaian berharga".
sebuah prestasi, sebagai wujud untuk
mempertahankan prestasi baik secara individu, Dari kutipan diatas dijelaskan bahwa
kelompok, maupun Negara. masyarakat sangat perlu untuk berolahraga karena
Undang-undang Republik Indonesia dengan berolahraga dapat meningkatkan kebugaran
No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan jasmani dan rohani sesorang, salah satu hal yang
Nasional 21 ayat 4 yang menyatakan bahwa: paling penting adalah bagaimana suatu masyarakat
selalu terlihat sehat, khususnya para Ibu Rumah
64
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
Tangga yang harus menjaga kesehatan untuk tangga. Perubahan yang dimaksudkan adalah
kelangsungan hidupnya. Pada umumnya Ibu perubahan yang terjadi secara sadar dan tertuju
Rumah Tangga tidak mempunyai waktu yang untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
cukup dalam memperhatikan kesehatanya karena sebelumnya seperti ibu rumah tangga akan terlihat
sibuk dalam mengurus rumah tangga. lebih semangat untuk mengikuti olahraga
Selain itu juga dijelaskan dalam selanjutnya, dan ibu rumah tangga akan memiliki
Peraturan Menteri Kesehatan ketahanan fisik yang baik sehingga mampu untuk
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Pasal berkonsentrasi dalam berbagai kegiatan di dalam
1 ayat 4 yang menyatakan bahwa: rumah tangga, sehingga ibu rumah tangga tidak
“Upaya kesahatan masyarakat yang akan cepat merasakan kelelahan lagi.
selanjutnya disingkat dengan UKM adalah setiap Berdasarkan fenomena yang terjadi di
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan lapangan masyarakat Jorong Kp. Alai Nagari
kesehatan serta mencengah dan menggulangi Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping Kab. Pasaman
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran Di daerah tempat penelitian ini di kelilingi oleh
keluarga, kelompok, dan masyarakat‟‟. perbukitan dan juga banyaknya persawahan
dimana masyarakat melakukan pekerjaanya sejari-
Dari kutipan di atas bahwa hari, di Nagari Jambak Ada tiga Jorong yaitu
pemerintahan dalam meningkatkan kualitas Jorong Kp Alai, Jorong Induak Gadang dan juga
kesehatan masyarakat melalui olahraga menjadi Jorong Caniago. Jarak Jorong Kp. Alai Ke Kota
salah satu sasaran untuk mengembangkan dan Lubuk Sikaping lebih kurang 2 kilometer. Jumlah
meningkatkan kebugaran jasmani ibu rumah Penduduk di Nagari Jambak Kecamatan Lubuk
tangga. berarti usaha sadar dan sistematik melalui Sikaping Kabupaten Pasaman berjumlah sebanyak
promosi dan informasi dalam rangka pendidikan 2114 orang, sedangkan Jumlah ibu-ibu yang
untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang berada di jorong kampung alai Nagari Jambak Kec.
pentingnya arti dan fungsi keolahragaan dalam Lubuk Sikaping Kab. Pasaman berjumlah 280
sistem nilai yang dihayati sehari-hari untuk 0rang, ibu-ibu yang di Jorong Induak Gadang
kemudahan bersama-sama dengan masyarakat berjumlah 602 orang, sedangkan di Jorong
melakukan pembinaan kesejahteraan jasmani dan Caniago berjumlah 182 orang. ibu-ibu juga
rohani, keluarga maupun seluruh masyarakat membantu para suaminya untuk melakukan
dalam rangka pembinaan bangsa pembangunan pekerjaan kesawah maupun kekebun, Karena di
Negara. daerah Kp. Alai ini mayoritas kehidupan
Banyak faktor yang menunjang tergantung kepada hasil perkebunan dan juga hasil
aktifitas fisik merupakan modal besar dalam panen sawah. terlihat bahwasanya banyak sekali
kehidupan manusia untuk melakukan aktifitas ibu rumah tangga melakukan aktifitas fisik yang
sehari-hari, salah satu contohnya adalah kegiatan tidak seimbang dengan kondisi tubuh dan juga
sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, pada saat melakukan pekerjaan sehari-hari, dan seringkali
melakukan kegiatan mencuci baju, memasak, kelelahan yang berlebihan tanpa diiringi dengan
menyapu dan kegiatan rumah lainnya. pasti akan waktu istirahat dan pemenuhan gizi ibu tersebut,
sangat membutuhkan energy yang sangat tidak menjaga kesehatan tubuhnya demi
banyak, untuk melakukan kegiatan tersebut, maka melakukan pekerjaan rumah misalnya dalam
harus ada keseimbangan antara asupan gizi dan mengurus keluarga dan juga membagi waktu
energy yang dikeluarkan oleh tubuh. Ibu rumah bersama keluarga sehingga kondisi fisik ibu rumah
tangga merupakan salah satu kelompok tangga tersebut tidak maksimal atau rendah.
masyarakat yang perlu melakukan olahraga. Seringkali kesehatan ibu rumah tangga menurun
Sejalan dengan bertambahnya umur, kemampuan diakibatkan kurangnya istirahat dan juga
fisik maupun mental mulai menurun, dipengaruhi oleh banyaknya fikiran. Ibu rumah
tidak mampu lagi melakukan pekerjaan- tangga tidak begitu mengutamakan olahraga
pekerjaan yang lebih berat, selain itu ibu rumah dikarenakan masih awamnya pengetahuan ibu
tangga terlalu Terjadinya peningkatan kebugaran rumah tangga tentang pentingnya olahraga
jasmani ibu rumah tangga ditandai dengan adanya terhadap tubuh. kebanyakan tingkat pendidikan ibu
perubahan yang terjadi di dalam diri ibu rumah rumah tangga Jorong kp. Alai Nagari Jambak
65
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
Kecematan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman d. Cara turun naik bangku ini diteruskan
masih banyak yang tamatan SMP. mengikuti irama metronome dengan
METODE kecepatan irama 30 kali permenit.
e. Test turun naik bangku ini dilakukan tanpa
Jenis penelitian ini termasuk jenis
berhenti selama 3-5 menit.
penelitian deskriptif, menurut
f. Dibolehkan berganti kaki pertama naik jika
sugiyono (2012:11) yaitu „„ penelitian yang
salah satu kaki lelah (pergantian dibolehkan
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
selama 3 kali)
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan, atau g. Jika testee tidak mampu lagi boleh berhenti
menghubungkan antara variabel satu dan DN dihitung.
dengan variabel yang lain‟‟. Dengan penelitian h. Setelah aba-aba berhenti diberikan segera
deskriptif yakni: kebugaran Jasmani Ibu Ibu di duduk di atas bangku dan istirahat.
Jorong kp. Alai Nagari Jambak kecamatan Lubuk i. Hitung DN I setelah istirahat I menit selama
Sikaping Kabupaten Pasaman. 30 detik dan catat jumlahnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah j. Hitung DN ke II selama 30 detik setelah
seluruh Ibu Ibu yang ada di Jorong Kp. Alai istirahat 2 menit dan catat jumlahnya.
Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping k. Hitung DN III selama 30 detik setelah
Kabupaten Pasaman yang berjumlah sebanyak istirahat 3 menit dan catat jumlahnya. Indek
280 orang. Mengingat jumlah populasi diatas = Waktu testdalam detik x 100
dan tercapainya tujuan penelitian maka 2 x(∑DN 1 + DN II + DN III)
pengambilan sampel ditetapkan dengan
menggunakan teknik, “purposive sampling” NORMA KLASIFIKASI HASIL TES
yaitu penarikan sampel berdasarkan HARVARD
pertimbangan peneliti. Sedangkan penarikan NO LAKI – KLASIFIKASI PEREMPUAN
sampel dalam penelitian ini dilakukan hanya LAKI
dengan satu jorong diambil untuk menjadi
sampel sebesar 10%, Dari jumlah populasi 280 1 >90 Baik Sekali >86
orang. Dengan demikian sampel berjumlah (BS)
sebanyak 28 orang. 2 80 – 90 Baik (B) 76 – 86
Instrumen Penelitian
Pelaksanaan Harvard Step UpTestTujuan: 3 65 – 79 Sedang (S) 61 – 75
mengukur kebugaran jasmani 4 55 – 64 Kurang (K) 50 – 60
Alat:
- Tinggi bangku 35 cm (14 Inchi) 5 < 55 Kurang Sekali <50
- Papan Tulis - Stop Watch (KS)
- Pena dan Kertas
Teknik Analisis Data
- Peluit Setelah hasil data di lapangan
Cara pelaksanaan tes: dikumpulkan selanjutnya dilakukan
a. Testee berdiri menghadap bangku, pada aba- pengelolaan data berdasarkan data
aba “siap, ya” test dimulai. yang terkumpul dan telah memenuhi
b. Naikkan salah satu kaki ke atas bangku dan syarat untuk dianalisa, teknik analisa data
diikuti kaki berikutnya diletakkan disamping dilakukan dengan menggunakan teknik
kaki pertama. distribusi frekwensi
c. Luruskan kedua tungkai dan punggung lalu (statistikdeskriptif) dengan
melangkah turun dimulai kaki pertama naik pehitunganpresentase( Yusuf , 2005:40)
dan diikuti kaki berikutnya diletakkan di
samping kaki pertama. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Berikut peneliti akan
66
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
Kebugaran Jasmani
14 12
Frekuensi Absolut
12 11
10
8
6 5
4
2 0 0
0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang
Klasifikasi
67
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
persentasi (17,87%) selanjutnya yaitu kategori baik, banyak faktor yang mempengaruhinya
kebugaran jasmani ibu rumah tangga sangat diantaranya adalah aktifitas fisik. Kegiatan
kurang sebanyak 5 orang ibu rumah tangga , sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, pada
dengan persentasi (42,85%) . Berdasarkan saat melakukan kegiatan mencuci baju,
distribusi frekuensi tersebut di atas dapat memasak, menyapu dan kegiatan rumah
digambarkan dalam grafik sebagai berikut : lainnya pasti akan sangat membutuhkan
Gambar 1
Diagram distribusi Frekuensi Kebugaran Jasmani Ibu Rumah Tangga Jorong Kp. Alai Nagari
Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman
energi yang sangat banyak, untuk melakukan
Pembahasan kegiatan tersebut, maka harus ada
Berdasarkan hasil penelitian keseimbangan antara asupan gizi dan energi
yang telah dipaparkan di atas, maka yang dikeluarkan oleh tubuh. Ibu ibu sebagai
diperlukan pembahasan lebih lanjut. Hal ibu rumah tangga merupakan salah satu
tersebut untuk memperjelas dan meyakinkan kelompok masyarakat yang perlu melakukan
temuan tersebut. Hal-hal yang perlu olahraga. Sejalan dengan bertambahnya umur,
dibuktikan kebenarannya sesuai dengan kemampuan fisik maupun mental mulai
pertanyaan penelitian yang telah menurun, tidak mampu lagi melakukan
dikemukakan dan untuk lebih jelasnya pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat.
jawaban dari pertanyaan penelitian dapat Peningkatan kebugaran jasmani ditandai
diuraikan sebagai berikut : dengan adanya perubahan yang terjadi secara
Tingkat kebugaran jasmani ibu ibu sadar dan tertuju untuk memperoleh sesuatu
di Jorong Kp. Alai Nagari Jambak Kecamatan yang lebih baik dari sebelumnya seperti ibu
Lubuk Sikaping Kabupaten rumah tangga akan terlihat lebih semangat dan
Pasaman. memiliki ketahanan fisik yang baik sehingga
Berdasarkan hasil analisis data penelitian mampu untuk berkonsentrasi dalam berbagai
diperoleh informasi yaitu dari 28 Responden kegiatan tidak akan cepat merasakan
ibu ibu di Jorong Kp. Alai Nagari Jambak kelelahan lagi. Kurangnya kebugaran jasmani
Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten ibu ibu di Jorong Kp. Alai Nagari Jambak
Pasaman, melakukan Tes Kebugaran jasmani Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten
diketahui bahwa tidak ada ibu ibu yang Pasaman juga dapat dipengaruhi oleh faktor-
berklasifikasi kebugaran jasmani Baik Sekali faktor antara lain : Asupan makanan yang
dan berklasifikasi baik. 11 orang ibu ibu dikonsumsi, kurang nya pengetahuan akan
dengan kebugaran jasmaninya cukup pola hidup sehat dan geografis .
(39,28%), 5 orang ibu ibu dengan kebugaran Di samping aktifitas fisik dan asupan
jasmani kurang (17,87%) selanjutnya yaitu makanan, faktor lingkungan juga dapat
kategori kebugaran jasmani ibu ibu sangat berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani
kurang sebanyak 5 orang (42,85%) . seseorang. Orang yang tinggal didaerah
Menurut Kusmaedi (2008:93) didalam jurnal pemukiman warga (desa) biasanya mempunyai
kebugaran jasmani mengungkapkan, kebugaran jasmani yang baik dikarenakan mereka
kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh lebih banyak melakukan aktifitas fisik, seperti
seseorang untuk melakukan tugas dan berkebun dan aktifitas dalam kehidupan rumah
perkejaan sehari-hari tanpa menimbulkan tangga Jorong Kp. Alai Nagari Jambak Kecamatan
kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih Lubuk Sikaping Kabupaten
memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi Pasaman. Tetapi berdasarkan hasil penelitian yang
beban tambahan. Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh peneliti untuk rata-rata kebugaran
diperoleh, sebagian ibu ibu di Jorong Kp. jasmani ibu rumah tangga Jorong Kp.
Alai Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Alai Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping
Sikaping Kabupaten Pasaman yang belum Kabupaten Pasaman termasuk kedalam klasifikasi
mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang kebugaran jasmani yang sangat rendah.
68
Jurnal Menssana, Volume 3, Nomor 2, Nov, 2018 ISSN 2527-6451 (Print), ISSN 2622-0295 (Online)
------------------------------------------------------------------------
Cara Meningkatkan
kebugaran jasmani seseorang salah satunya adalah
dengan berolahraga yang benar dan teratur agar
tubuh akan terus beradaptasi sesuai
dengan kapastitasnya. Sebagaimana yang
dinyatakan Lamb dalam Arsil, 2015:8 bahwa
orang yang banyak melakukan aktifitas fisik dan
olahraga yang teratur maka tingkat kesegaran
jasmaninya bertambah baik di banding orang yang
kurang melakukan aktifitas fisik dan latihan yang
teratur.
KESIMPULAN
69