Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

suatu persaingan yang semakin ketat.Hal ini yang menuntut produsen untuk

lebih peka, kritis dan kreatif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial

budaya, dan ekonomi.Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar

dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan

untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan.Agar tujuan tersebut

tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan

menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang

pantas.Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami

kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha

memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

perilaku konsumennya.

Saat ini, perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta

beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas

tersebut harus dilakukan secara cepat.Agar orang dapat melakukan pekerjaan

secara cepat, dibutuhkan sarana pendukung, seperti sarana transportasi.

Transportasi merupakan alat yang berguna untuk memindahkan barang atau

orang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dalam jangka waktu

tertentu (Tjiptono,1997:204).

1
Salah satu sarana transportasi tersebut adalah mobil.Diantara berbagai

jenis mobil, terdapat satu jenis yang paling banyak diminati konsumen, yakni

kendaraan serba guna (Multi Purpose Vehicle/MPV). Sekarang ini persaingan

produk otomotif semakin ketat dikarenakan bermunculan perusahaan mobil di

Indonesia yang beraneka ragam dengan teknoglogi yang sama dan memiliki

kualitas yang baik.

Pada tahun 2017 Mitsubishi Motors meluncurkan model baru bernama

Mitsubishi Xpander. Mobil ini pertama kali dimunculkan di situs web

Mitsubishi Motors pada tanggal 17 Juli 2017. Mobil ini diperkenalkankan

pada tanggal 24 Juli 2017 di Jakarta dan diluncurkan pada 10 Agustus 2017 di

pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di

Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang Selatan. Mobil ini mulai

dijual pada tanggal 3 Oktober 2017. Mobil ini didasarkan dari atau

ditampilkan oleh XM Concept yang pertama kali ditampilkan di acara yang

sama sebelumnya pada ajang GIIAS tahun 2016. Mobil ini tersedia dalam

lima pilihan tipe, yaitu GLX Manual, GLS Manual or Automatic, Exceed

Manual or Automatic, Sport Manual or Automatic, dan varian tertinggi yaitu

Ultimate. Dari semua tipe ini ada juga beberapa varian kecuali GLX yang

disediakan menggunakan Body Kit resmi Mitsubishi Xpander.Versi crossover

SUV dari Xpander yang bernama Xpander Cross diluncurkan pada tanggal 12

November 2019.

2
Tabel 1.1:
Data Penjualan Wholesales Gaikindo
per September 2019 pada Segmen MPV
Merek Unit
Toyota Avanza+ 9.476
Mitsubishi Xpander 4.407
Daihatsu Xenia 1.919
Suziki Ertiga 1.560
Wuiling Confero 954
Nissan Livina 766
Honda Mobilio 577
Sumber : www.kompas.com/otomotif

Pada tabel 1.1.Mitsubishi Xpander berada satu tingkat dibawah Toyota

Avanza per September 2019 pada segmen MPV. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian, seperti kualitas produk, citra merek,

harga dan promosi (Yoestini dan Rahma,2007; Wahudi,2005 serta

Tedjakusuma,2001). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian pelanggan mobil

Mitsubishi Xpander.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengankualitas

produk, promosi, dankeputusan pembelian pelanggan mobil Mitsubishi

Xpander.

C. Perumusan Masalah

1. Bagaimana mendeskripsikan kualitas produk, promosi, dan keputusan

pembelian pelanggan mobil Mitsubishi Xpander ?

3
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

pelanggan mobil Mitsubishi Xpander ?

3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pelanggan

mobil Mitsubishi Xpander ?

4. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan

pembelian pelanggan mobil Mitsubishi Xpander ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah;

1. Untuk mendeskripsikan kualitas produk, promosi dan keputusan pembelian

pelanggan mobil Mitsubishi Xpander.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian pelanggan mobil Mitsubishi Xpander.

3. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian

pelanggan mobil Mitsubishi Xpander.

4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap

keputusan pembelian pelanggan mobil Mitsubishi Xpander.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu manajemen pemasaran, terutama berkaitan dengan

kualitas produk, promosi, dan keputusan pembelian.

4
2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian

selanjutnya mengenai manajemen pemasaran, terutama berkaitan dengan

kualitas produk, promosi, dan pengambilan keputusan.

3. Bagi Pimpinan PT. Mitsubishi Motors Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pimpinan

PT. Mitsubishi Indonesia sebagai pertimbangan di dalam menentukan

strategi pemasaran, terutama berkaitan dengan kualitas produk, promosi,

dan pengambilan keputusan.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian Konsumen merupakan sebuah tindakan

yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk.Setiap

produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar konsumen

memutuskan untuk membeli produknya. Menurut Kotler (2002),

keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau

membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk

atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,

harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Menurut

Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu

dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:

1) Pengambilan inisiatif (initiator)

Individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang

tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi

tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.

2) Orang yang mempengaruhi (influencer)

Individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli

baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

6
3) Pembuat keputusan (decider)

Individu yang memutuskan apakah akan membeli atau

tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan

dimana membelinya.

4) Pembeli (buyer)

Individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5) Pemakai (user)

Individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa

yang dibeli.

b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2003:202) terdapat empat faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya :

1) Faktor Budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi

perilaku pembelian.Budaya merupakan penentu keinginan dan

perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan

mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku

dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya

pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat

terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas,

efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan,

humanisme, dan berjiwa muda. Masing-masing subbudaya terdiri

dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi

7
dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan,

agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.Pada dasaranya

dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat

sebuah tingkatan (strata) sosial.Tingkatan sosial tersebut dapat

berbentuk sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas

sosial yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara

hirarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku

yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan,

tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku

dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.

2) Fakor Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian

diantaranya:

a) Kelompok acuan

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen

dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan

pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap

atau perilaku seseorang tersebut.Kelompok ini biasanya disebut

dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang

dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap

seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan

anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman,

tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara

8
langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal.

Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang

biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi

perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok

keanggotaan.

b) Keluarga

Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen,

keluarga dibedakan menjadi dua bagian.Pertama keluarga yang

dikenal dengan istilah keluarg orientas.Keluarga jenis ini terdiri

dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat

memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi

pribadi, harga diri dan cinta.Kedua, keluarga yang terdiri dari

pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang.Keluarga

jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.

c) Peran dan status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang

dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah

peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi

peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin

tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara

langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya.

Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya

memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang

9
supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya.

Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan

pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal

dibandingkan dengan merek lainnya.

3) Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh

karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep-diri pembeli.

a) Usia dan siklus hidup keluarga

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda

sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi

ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga

b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat

mempengaruhi pola konsumsinya. Cotohnya, direktur

perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan

dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan

membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan

produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi

seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki,

jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau

menabung.

10
c) Gaya hidup

Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola

hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan

opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan

pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama

tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.

Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan

pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek

mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya,

perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba

menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup

remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya

telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan

untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari

berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara,

video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang

menginginkan telepon selular yang dapat menujang

berbagai kegiatan bisnis mereka.

d) Kepribadian

Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik

kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi

aktivitas kegiatan pembeliannya.Kepribadian merupakan

ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang

11
menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan

bertahan lama terhadap rangsangan

lingkungannya.Kepribadian biasanya digambarkan dengan

menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri,

dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan

kemapuan beradaptsi (Kasarjian, 1981:160). Kepribadian

dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam

menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan

karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek

yang cocok dengan kepribadiannya.

4) Faktor Psikologis

Faktor psikologis ditentukan oleh empat faktor utama

diantaranya :

a) Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-

waktu tertentu.Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang

muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa

ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang

lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang

berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan

pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok.

Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan

bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat

12
pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain

yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan

nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan

emosi tertentu. Frederick Herzerberg mengembangkan teori

dua-faktor yang membedakan dissastifier (faktor-faktor

yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier (faktor-

faktor yang menyebabkan kepuasan) yang dapat

memotivasi kegiatan pembelian konsumen.Ia mencotohkan

dalam kegiatan pembelian komputer yang dimana tidak

adanya garansi dapat menjadi faktor dissaatisfier tetapi

adanya garansi juga tidak menjadi pemuas atau motivator

pembelian, karena garansi bukan merupakan sumber

kepuasan instrinsik komputer. Melainkan kemudahan

penggunaanlah yang dapat menjadi satisfier yang dapat

memotivasi kegiatan pembelian.

b) Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang

digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan

menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan

sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler

2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada

rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang

berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan

13
individu yang bersangkutan.Setiap produk atau merek

memiliki persepsi berbeda pada setiap konsumen. Hal ini

dikarenakan ada tiga proses persepsi yaitu :

(1) Perhatian selektif

Perhatian selektif dapat diartikan sebagai proses

penyaringan atas berbagai informasi yang didapat oleh

konsumen. Dalam hal ini para pemasar harus bekerja

keras dalam rangka menarik perhatian konsumen dan

memberikan sebuah rangsangan nama yang akan

diperhatikan orang. Hal ini disebabkan karena orang

lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang

berhubungan dengan kebutuhnnya saat ini,

memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi dan

lebih memerhatikan rangsangan yang memiliki deviasi

besar terhadap ukuran rangsangan normal seperti, orang

cenderung akan memperhatikan iklan yang

menawarkan potongan dan bonus sebesar Rp 100.000,-

ketimbang iklan komputer yang hanya memberikan

bonus atau potongan yang bernilai Rp 50.000,-

(2) Distorsi selektif

Distorsi selektif merupakan proses pembentukan

persepsi yang dimana pemasar tidak dapat berbuat

banyak terhadap distorsi tersebut. Hal ini karena distorsi

14
selektif merupakan kecenderungan orang untuk

mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan

menginterpretasikan informasi yang didapat dengan

cara yang akan mendukung pra konsepsi konsumen.\

(3) Ingatan selektif

Orang akan banyak melupakan banyak hal yang

mereka pelajari namun cenderung akan senantiasa

mengingat informasi yang mendukung pandangan dan

keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita

cenderung akan mengingat hal-hal baik yang disebutkan

tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal

baik yang disbutkan tentang produk yang bersaing.

c) Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman.Banyak ahli

pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan

melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan,

isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori

pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa

mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk

dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat,

menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan

memberikan penguatan positif karena pada dasarnya

15
konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu

merek. Cotohnya, konsumen yang pernah membeli

komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman

menyenangkan dan persepsi yang positif akan

mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek

komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli

printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal

yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.

d) Keyakinan dan sikap

Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan

keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi

perilaku pembelian konsumen .Keyakinan dapat diartikan

sebagai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran

sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan

mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya

studi tentang keyakinan merek yang menemukan bahwa

konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi

ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi,

ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya,

konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%.

Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan

akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen. Selain keyakinan, sikap merupakan hal yang

16
tidak kalah pentingnya. Sikap adalah evaluasi, perasaan

emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada

seseorang terhadap suatu objek atau gagasan tertentu.

(David Kreh, dalam Kotler 2003:219).

c. Proses Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah

sebuah proses yang dilakukan oleh konsumen sebelum akhirnya

membeli suatu produk barang atau jasa. Proses ini terdiri dari lima

tahap yaitu :

Gambar 2.1.
Proses Keputusan Pembelian

1) Pengenalan Masalah atau Kebutuhan

Proses keputusan pembelian dimulai dari sebuah

pengenalan kebutuhan (need recognition) yaitu pembeli mengenali

kebutuhan atau permasalahan. Kebutuhan tersebut dapat

ditimbulkan oleh stimulus internal saat salah satu kebutuhan

normal (haus, lapar) naik ke tingkat yang lebih tinggi sehingga

menjadi sebuah pendorong.Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh

rangsangan eksternal.Misalnya ketika seseorang merasa

membutuhkan hobi yang baru ketika kesibukan atas pekerjaannya

17
mulai menurun, atau memikirkan kamera setelah mengobrol

dengan teman tentang fotografi. Pada tahap tersebut, pemasar harus

sigap dalam meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan apa

saja yang mengakibatkan kebutuhan tersebut muncul, serta

bagaimana cara untuk menuntun konsumen agar membeli produk

yang bersangkutan. Sesudah mengumpulkan informasi tersebut,

pemasar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dianggap paling

sering menimbulkan ketertarikan konsumen terhadap suatu produk

serta mengembangkan program-program pemasaran yang

melibatkan factor-faktor yang telah diidentifikasi tersebut.

2) Pencarian Informasi

Konsumen dapat memperoleh informasi yang ia butuhkan

dari berbagai sumber. Sumber tersebut meliputi sumber pribadi

(rekan kerja, keluarga, tetangga, teman), sumber komersial (iklan,

situs web, penjual, bungkus, pengecer), sumber public (organisasi

pemberi peringkat, media massa), dan sumber pengalaman

(meneliti, menggunakan produk, memegang, mencium).

Konsumen pada umumnya menerima sebagian besar informasi dari

sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar.Akan tetapi,

sumber yang lebih efektif cenderung yang bersifat pribadi.Sumber

komersil pada umumnya memberikan informasi kepada pembeli,

sementara sumber pribadi memberikan evaluasi atau legitimasi

produk bagi pembeli. Konsumen kadang meminta orang lainseperti

18
keluarga, teman, rekan kerja serta para perofesional agar mereka

merekomendasikan suatu produk atau jasa.

3) Penilaian Alternatif

Pemasar perlu untuk memahami proses pengevaluasian

alternatif, yaitu bagaimana cara konsumen memproses suatu

informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Sikap

konsumen pada beberapa merek terbentuk dengan melalui

beberapa prosedur evaluasi.Cara konsumen mulai mengevaluasi

alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual serta

situasi pembelian tertentu.

Pada beberapa kasus, konsumen memakai kalkulasi yang

cermat serta pikiran yang logis. Sementara pada waktu yang lain,

konsumen bersangkutan mengerjakan sedikit evaluasi ataupun

tidak mengerjakan evaluasi sama sekali, melainkan konsumen

membeli dengan cara impulsive atau bergantung pada intuisinya.

Kadang konsumen membuat keputusan sendiri, kadang juga

tergantung teman, petunjuk konsumen maupun penjual untuk

memperoleh saran pembelian.Pemasar harus dapat mempelajari

pembeli agar dapat mengevaluasi alternatif merek secara actual.

Apabila pemasar mengetahui proses evaluasi yang terjadi, pemasar

dapat merencanakan langkah untuk mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen.

4) Keputusan Membeli

19
Pada tahap pengevaluasian, konsumen akan menyusun

peringkat merek serta membentuk niat (kecenderungan) pembelian.

Umumnya, keutusan pembelian konsumen akan jatuh pada merek

yang paling disukai, namun terdapat dua factor yang muncul

diantara keputusan pembelian dan kecenderungan pembelian.

Faktor yang pertama yaitu sikap orang lain. Misalnya, apabila

suami Maya merasa Maya harus membeli kamera yang harganya

lebih murah, maka kesempatan Maya untuk membeli kamera yang

berharga mahal akan berkurang. Sementara factor kedua yaitu

faktor situasi tak terduga.Konsumen bisa saja membentuk

kecenderungan pembelian yang berdasar pada harga, pendapatan,

serta manfaat produk yang diharapkan.Tetapi, keadaan yang tak

terduga bisa mengubah kecenderungan pembelian. Misalnya, Maya

baru saja kehilangan pekerjaan atau ada pembelian barang lain

yang lebih mendesak atau mungkin juga pesaing terdekat

menurunkan harga kameranya. Jadi, preferensi serta

kecenderungan pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan

pembelian yang aktual.

5) Perilaku Setelah Pembelian

Pekerjaan pemasar tidak berhenti pada saat produk sudah

dibeli. Karena sesudah konsumen membeli produk, konsumen akan

merasa puas atau bisa jadi tidak puas dan akan masuk dalam

20
perilaku setelah pembelian yang sangat penting untuk diperhatikan

oleh pemasar.

Lalu apa saja faktor penentu pembeli merasa puas atau

tidak puas pada pembeliannya ?jawabannya ada diantara harapan

konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Apabila produk

dibawah harapan konsumen, maka konsumen akan merasa kecewa,

dan apabila produk memenuhi harapannya, maka konsumen akan

terpuaskan, apabila melebihi harapannya, konsumen akan merasa

senang. Semakin besar jarak perbedaan antara harapan dan kinerja,

maka semakin besar pula ketidakpuasan yang dirasakan oleh

konsumen.Oleh karenanya, pemasar harus mengutarakan janji yang

memang benar-benar sesuai dengan kinerja produk yang

ditawarkan agar pembeli merasa puas. Mengapa memuaskan

konsumen sangat penting ?karena penjualan perusahaan berasal

dari dua kelompok dasar, yaitu pelanggan baru dan pelanggan

lama. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan akan lebih besar

untuk menarik pelanggan baru dibandingkan dengan

mempertahankan pelanggan lama, dan jalan yang paling bagus

untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan cara memuaskan

mereka. Kepuasan pelanggan adalah kunci untuk menciptakan

hubungan jangka panjang dengan pelanggan, yaitu untuk

menumbuhkan dan mempertahankan konsumen serta memetik

hasil berupa nilai seumur hidup pelanggan itu sendiri. Pelanggan

21
yang merasa puas akan terus menerus kembali membeli produk,

membeli varian produk lain, berbicara positif mengenai produk

tersebut, serta sedikit melirik iklan dan merek pesaing. Sedangkan

konsumen yang merasa tidak puas akan memberikan tanggapan

yang berbeda. Konsumen yang merasa puas, rata-rata, akan

berbincang kepada tiga orang tentang pengalaman baik mereka

mengenai produk yang dibelinya, sementara konsumen yang

merasa tidak puas akan mengeluh ke sebelas orang. Bahkan,

sebuah studi menunjukkan bahwa 13% orang yang memiliki

masalah dengan perusahaan tertentu mengeluh mengenai

perusahaan tersebut ke lebih dari 20 orang.Oleh karena itu berita

buruk dari mulut ke mulut menyebar lebih cepat dibandingkan

dengan berita baik dari mulut ke mulut serta dapat dengan cepat

merusak sikap konsumen terhadap produk dan

perusahaannya.Umumnya 96% konsumen yang tidak puas tidak

pernah menyampaikan ketidakpuasannya kepada perusahaan.Oleh

karena itu perusahaan harus membuat sistem yang mendorong

konsumen untuk menyampaikan ketidakpuasannya kepada

perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat mempelajari dengan

baik kinerja perusahaan serta bagaimana cara untuk

meningkatkannya.

d. Indikator Keputusan Pembelian

22
Menurut Kotler (1995;70) ada empat indikator keputusan

pembelian, yaitu :

1) Kemantapan pada sebuah produk.

2) Kebiasaan dalam membeli produk.

3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain.

4) Melakukan pembelian ulang.

e. Dimensi – dimensi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:178), dimensi keputusan

pembelianadalah :

1) Pilihan produk.

2) Pilihan merek.

3) Pilihan penyalur.

4) Waktu pembelian.

5) Metode pembayaran

2. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Produk merupakan inti dari sebuah kegiatan pemasaran karena

produk merupakan output atau hasil dari salah satu kegiatan atau

aktivitas perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar sasaran untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada dasarnya dalam

membeli suatu produk, seorang konsumen tidak hanya membeli

produk, akan tetapi konsumen juga membeli manfaat atau keunggulan

yang dapat diperoleh dari produk yang dibelinya. Oleh karena itu,

23
suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang

lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang ditawarkan.Kualitas

produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha

yang ditawarkan kepada konsumen.Kotler dan Armstrong (2015:253)

mendefinisikan kualitas produk sebagai berikut: “Product quality is

the characteristics of a product or service that bear on its ability to

satisfy stated or implied customer needs”. Berdasarkan definisi

tersebut dapat diketahui bahwa kualitas produk merupakan

kemampuan suatu produk dalam memenuhi keinginan

konsumen.Keinginan konsumen tersebut diantaranya daya tahan

produk, keandalan produk, kemudahan pemakaian, serta atribut

bernilai lainnya yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.

b. Perspektif terhadap Kualitas Produk

Pada dasarnya kualitas mengandung banyak definisi karena

setiap individu pasti memiliki cara pandang yang berbeda-beda.

Perspektif kualitas produk merupakan persepsi seorang konsumen

terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa

dengan maksud yang diharapkan atau diinginkan oleh konsumen.

Menurut David Garvin yang dikutip Tjiptono (2016: 117), perspektif

kualitas dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok sebagai berikut:

1) Transcendental Approach

Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau

diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.Sudut

24
pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni

tari, dan seni rupa.Selain perusahaan dapat mempromosikan

produknya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tempat berbelanja

yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan

wajah (kosmetik) kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi),

dan lain-lain.Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan

pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi ini

sebagai dasar manajemen kualitas.

2) Product-based Approach

Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas sebagai

karakterisktik atau atribut yang dapat di kuantifikasikan dan dapat

diukur.Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam

jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk.Karena

pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan

perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.

3) User-based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualits

tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang

paling memuaskan referensi seseorang (misalnya perceived

quality) merupakan produk yang berkualitas yang paling tinggi.

Perspektif yang subyektif dan demand-oriented juga menyatakan

bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan

yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama

25
dengan kepuasan maksimum yang dirasakan. Kepuasan seseorang

tentu akan berbeda-beda pula, begitu juga dengan pandangan

seseorag terhadap kualitas suatu produk pasti akan berbeda-beda

pula pandangannya. Suatu produk yang dapat memenuhi keinginan

dan kepuasan seseorang, belum tentu dapat memenuhi kepuasan

orang lain.

4) Manufacturing-based Approach

Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama

memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan,

serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya.

Dalam sektor jasa, dapat dikatakan kualitas bersifat operation-

driven.Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang

dikembangkan secara internal, yang sering kali di dorong oleh

tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.Jadi yang

menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan

perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.

5) Value-based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan

harga dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan

harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable

excellence”.Kualitas dalam perspektif ini bernilai relatif, sehingga

produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk

26
yang paling bernilai.Akan tetapi yang paling bernilai adalah

produk atau jasa yang paling tepat dibeli.

c. Indikator Kualitas Produk

Pada penelitian ini ditentukan empat indikator dari variabel

kualitas produk menurut Nasution (2005:5) dimensi dari kualitas

produk terbagi menjadi delapan yaitu performa (Performance),

keistimewaan (features), kehandalan (reliability), kesesuaian dengan

spesifikasi (conformance to specification), daya tahan (durability),

kemampuan pelayanan (service ability), estetika (Aestherics), kualitas

yang dipersepsikan (perceived quality), dari dimensi tersebut dipilih

empat indikator yang sesuai dengan penelitian yaitu:

1) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification).

2) Keistimewaan (features).

3) Estetika (aestethic).

4) Kemampuan layanan (service ability).

d. Pentingnya Kualitas Produk

Rusel dalam (Ariani,2003:9) mengidentifikasi tujuh peran

pentingnya kualitas, yaitu:

1) Meningkatkan reputasi perusahaan.

Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu

produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan predikat

sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas. Oleh karena itu,

27
perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat las

dan mendapatkan nilai “lebih” dimata masyarakat.

2) Menurunkan biaya

Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas

perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya

tinggi.Hal ini disebabkan perusahaan atau organisasi tersebut

berorientasi pada (customer satisfaction), yaitu dengan

mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan

sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen.

3) Meningkatkan pangsa pasar

Pangsa pasar akanmeningkat bila minimasi biaya tercapai,

karenaorganisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun

kualitas tetap menjadi yang utama.

4) Dampak internasional

Bila mampu menawarkan produk atau jasa yang

berkualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa

tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar intenasional.

5) Adanya tanggungjawab produk

Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk

atau jasa yang disahalkan, maka organisasi atau perusahaan akan

dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses,

dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan

Konsumen.

6) Untuk penampilan produk

28
Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal

ini akan membuaat perusahaan yang menghasilkan produk juga

akan dikenal dan dipercaya masyarakat luas.

7) Mewujudkan kualitas yang disarasakan penting

Persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga

melainkan kualitas produk, hal inilah yang mendorong konsumen

untuk mau membeli produk dengan harga tinggi namun dengan

kualitas yang tinggi pula.

3. Promosi

a. Pengertian Promosi

Menurut Kotler (2009), promosi merupakan berbagai kegiatan

yang dilakukan antar perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat

dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar

membelinya. Menurut Gitosudarmo (2000) menyatakan “promosi

merupakan kegiatan yang di tujukan untuk mempengaruhi konsumen

agar mereka menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan mereka menjadi senang lalu membeli

produk itu”, sedangkan menurut Babin (2011), promosi merupakan

fungsi komunikasi dari perusahaan yang bertanggung jawab

menginformasikan dan membujuk atau mengajak pembeli. Lupiyoadi

(2001), menyatakan bahwa promosi merupakan suatu tindakan yang di

dalamnya terdapat aktifitas periklanan (advertising), penjualan

29
perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),

dan hubungan masyarakat (public relation).

b. Tujuan Promosi

Promosi di rancang semenarik mungkin untuk menjangkau

masyarakat luas melalui bermacam - macam media, hal ini bertujuan

agar perusahaan dapat berkomunikasi dengan konsumen. Tujuan

promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010:134) terbagi

menjadi tiga jenis yaitu:

1) Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru.

2) Mengingatkan pelanggan tentang merek perusahaan.

3) Mempengaruhi pelanggan untuk membeli.

c. Indikator Promosi

Bauran komunikasi pemasaran menurut para ahli:

1) Menurut Kotler dan Keller (2012:478) terdapat delapan

carakomunikasi utama, antara lain:

a) Advertising (periklanan), yaitu bentuk presentasi dan

promosinon personal yang memerlukan biaya tentang gagasan,

barang ataujasa oleh sponsor yang jelas.

b) Sales Promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif

jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan

suatu produk atau jasa.

c) Event and experiences, yaitu aktivitas yang disponsori

perusahaan dan program yang dirancang untuk menciptakan

merek khusus atau sehari-hari.

30
d) Public relations and publicity, yaitu membangun hubungan

baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara,

supaya diperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun

citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan

rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

e) Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan-

hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang

dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh

tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan

pelanggan yang langgeng (penggunaan telepon, faximile, e-

mail, internet, dan perangkat-perangkat lain untuk

berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu).

f) Interactive marketing, yaitu kegiatan dan program langsung

yang dirancang untuk menarik perhatian konsumen yang

bertujuan meningkatkan kesadaran, perbaikan citra, dan

meningkatkan penjualan produk maupun jasa baik secara

langsung maupun tidak langsung.

g) Word of mouth, yaitu kegiatan pemasaran melalui perantara

orang ke orang, tulisan ataupun alat komunikasi elektronik

yang berhubungan dengan pengalaman pembelian jasa atau

pengalaman menggunakan produk dan jasa.

h) Personal selling (penjualan perorangan), yaitu presentasi

personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan

31
tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun

hubungan dengan pelanggan.

2) Menurut Kotler dan Armstrong (2012:432), bauran promosi terdiri

atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu:

a) Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan

promosi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk

mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan

dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan

dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen.

Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print,

internet, outdoor, dan bentuk lainnya.

b) Sales promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif

jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan

suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan

mencakup discounts, coupons, displays, demonstrations,

contests, sweepstakes, dan events.

c) Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu presentasi

personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan

penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen.

Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentations,

trade shows, dan incentive programs.

d) Public relations (hubungan masyarakat), yaitu membangun

hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya

32
memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra

perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan

rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk

promosi yang digunakan mencakup press releases,

sponsorships, special events, dan web pages.

e) Direct marketing (pemasaran langsung), yaitu hubungan

langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk

memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang

abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan

mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet,

mobile marketing, dan lainnya.

Berdasarkan dari kedua pendapat tersebut, indikator promosi

yang digunakan dalam penelitian ini adalahperiklanan, promosi

penjualan, penjualan perseorangan, hubungan masyarakat, dan

pemasaran langsung).

B. Pembahasan Hasil Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2018).Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruhkualitas produk dan promosi

terhadap keputusan pembelian, menganalisis pengaruh kualitas produk

terhadap keputusan pembelian, dan menganalisis pengaruh promosi

terhadap keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian

menunjukkanbahwa kualitas produk dan promosi secara simultan dan

33
parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Persamaan dengan

rencana penelitian ini adalah menggunakan variabel kualitas produk dan

promosi, dan keputusan pembelian.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juhana (2018) dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan

pembelian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear

berganda. Hasil penelitian menunjukkankualitas produk dan promosi

berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Persamaan dengan rencana

penelitian ini adalah menggunakan variabel kualitas produk, promosi, dan

keputusan pembelian.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fetrizen dan Aziz (2019) dengan

tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kualitas produk, harga, dan

promosi terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan

(AMDK) merek Aicos produksi PT Bumi Sarimas Indonesia. Alat analisis

yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian, sedangkan kualitas produk tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian. Persamaan dengan rencana

penelitian ini adalah menggunakan variabel kualitas produk, promosi, dan

keputusan pembelian. Perbedaan dengan rencana penelitian ini adalah

tidak menggunakan variabel harga.

4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abshor, et al (2018) dengan tujuan

untuk mengetahui pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap

34
keputusan pembelian produk Torabika Duo di area Kabupaten Demak.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, promosi dan

kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Persamaan dengan rencana penelitian ini adalah menggunakan variabel

kualitas produk, promosi, dan keputusan pembelian.Perbedaan dengan

rencana penelitian ini adalah tidak menggunakan variabel harga.

5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Limpo, et al (2018) dengan tujuan

untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap

keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

keputusan. Harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian. Promosi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

keputusan pembelian. Secara bersama-sama kualitas produk, harga, dan

promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Persamaan

dengan rencana penelitian ini adalah menggunakan variabelkualitas

produk, promosi, dan keputusan pembelian. Perbedaan dengan rencana

penelitian ini adalah tidak menggunakan variabel harga.

6. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2018) dengan tujuan

untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas produk, promosi, faktor sosial,

dan citra merek terhadap keputusan pembelian baik secara parsial maupun

simultan pada produk Loop dalam segmen pemuda. Alat analisis yang

35
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga, kualitas produk, promosi,

faktor sosial, dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk baik secara parsial maupun simultan. Persamaan dengan

rencana penelitian ini ialah menggunakan variable kualitas produk,

promosi, dan keputusan pembelian. Perbedaan dengan rencana penelitian

ini adalah tidak menggunakan variabel harga, faktor sosial, dan citra

merek.

7. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Brata,et al (2017) dengan tujuan

untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga,

promosi, dan lokasi terhadap keputusan pembelian produk nitchi di PT

Jaya Swarsa Agung di Jakarta Pusat, baik secara parsial maupun simultan.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi berpengaruh terhadap

keputusan pembelian, baik secara parsial maupun simultan. Persamaan

dengan rencana penelitian ini ialah menggunakanvariabel kualitas produk,

promosi, dan keputusan pembelian. Perbedaan dengan rencana penelitian

ini adalah tidak menggunakan variabelharga dan lokasi.

8. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rares dan Jorie (2015) dengan tujuan

untuk mengetahui pengaruh harga, promosi, lokasi, citra merek, dan

kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel

Gaoel Manado Town Square. Alat snalisis yang digunakan adalah analisis

36
regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian

menunjukkansecara simultan harga, promosi, lokasi, citra merek dan

kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

kosnsumen. Secara parsial, harga dan kualitas produk memiliki pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan promosi,

lokasi, dan citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen. Persamaan dengan rencana penelitian ini adalah

menggunakan variabel kualitas produk, promosi, dan keputusan

pembelian.Perbedaan dengan rencana penelitian ini adalah tidak

menggunakan variabel harga, lokasi, dan citra merek.

Tabel 2.1.
Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu
Alat
No. Nama Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Analisis
1 Saragih Menganalisis pengaruh Analisis Kualitas produk dan
(2018) simultan kualitas regresi linear promosi secara
produk dan promosi sederhana simultan dan parsial
terhadap keputusan dan berpengaruh terhadap
pembelian, berganda. keputusan pembelian.
menganalisis pengaruh
parsial kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian, dan
menganalisis pengaruh
promosi terhadap
keputusan pembelian.
2 Juhana Mengetahui pengaruh Analisis Kualitas produk dan
(2018) kualitas produk dan linear promosi secara
promosi terhadap berganda. bersama-sama
keputusan pembelian. mempengaruhi
peputusan pembelian.
3 Fetrizen dan mengidentifikasi Analisis Harga dan promosi
Aziz (2019) pengaruh kualitas regresi linier berpengaruh
produk, harga, dan berganda. signifikan terhadap
promosi terhadap keputusan pembelian,
keputusan pembelian sedangkan kualitas
air minum dalam produk tidak
kemasan (AMDK) berpengaruh
merek Aicos produksi signifikan terhadap
PT Bumi Sarimas keputusan pembelian.

37
Indonesia.
4 Abshor, Mengetahui pengaruh Analisis Harga, promosi dan
Hasiholan, harga, promosi, dan regresi linier kualitas produk
dan Malik kualitas produk berganda. berpengaruh positif
(2018) terhadap keputusan terhadap keputusan
pembelian produk pembelian.
Torabika Duo di area
Kabupaten Demak
5 Limpo, Menganalisis pengaruh Analisis Kualitas produk
Rahim dan kualitas produk, harga, regresi linear memiliki pengaruh
Hamzah dan promosi terhadap berganda. yang signifikan dan
(2018) keputusan pembelian. positif terhadap
keputusan pembelian.
Harga berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap keputusan
pembelian. Promosi
memiliki pengaruh
signifikan dan positif
terhadap keputusan
pembelian. Secara
bersama-sama
kualitas produk,
harga, dan promosi
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
6 Darmawan Mengetahui pengaruh Analisis Harga, kualitas
(2018) harga, kualitas produk, regresi linier produk, promosi,
promosi, faktor sosial, berganda. faktor sosial, dan
dan citra merek citra merek
terhadap keputusan berpengaruh
pembelian baik secara signifikan terhadap
parsial maupun keputusan pembelian
simultan pada produk produk baik secara
Loop dalam segmen parsial maupun
pemuda. simultan.
7 Brata, Menguji dan Analisis
Husani, dan menganalisis pengaruh regresi linier
Ali (2017) variable kualitas berganda
Kualitas produk,
produk, harga,
harga, promosi, dan
promosi, dan lokasi
lokasi berpengaruh
terhadap keputusan
dalam keputusan
pembelian produk
pembelian, baik
nitchi di PT Jaya
secara parsial
Swarsa Agung di
maupun simultan
Jakarta Pusat, baik
secara parsial maupun
simultan
8 Rares dan Mengetahui pengaruh Analisis Secara simultan
Jorie (2015) harga, promosi, lokasi, regresi linear harga, promosi,
citra merek, dan berganda. lokasi, merek dan
kualitas produk kualitas produk
terhadap keputusan berpengaruh
pembelian konsumen signifikan terhadap

38
di Bengkel Gaoel keputusan pembelian
Manado Town Square. konsumen. Secara
parsial harga dan
kualitas produk
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen, sedangkan
promosi, lokasi, dan
citra merek tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen

C. Kerangka Konseptual

Kualitas Produk (X1): 1


- Kesesuaian dengan
spesifikasi
- Keistimewaan Keputusan pembelian :
- Estetika
- Kemantapan pada
- Kemampuan Pelayanan 3 sebuah produk
Sumber : Nasution (2005:5) - Kebiasaan dalam
membeli produk
- Melakukan pembelian
ulang
- Memberikan
Promosi (X2) : rekomendasi kepada
2 orang lain
- Advertising
- Sales promotion Sumber : Kotler (1995:70)
- Personal selling
- Public relation
- Direct marketing
Sumber : Kotler & Keller
(2012:48)

Gambar 2.2.
Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian adalah untuk menganalisis

pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian. Untuk

menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

dikembangkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Saragih (2018)

39
dan Darmawan (2018), sedangkan untuk menganalisis pengaruh promosi

terhadap keputusan pembelian dikembangkan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh oleh Saragih (2018), Brata, et al (2017); Limpo, et al (2018),

Fetrizen dan Aziz (2019) dan Darmawan (2018). Untuk menganalisis

pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian

dikembangkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Saragih (2018),

Fetrizen dan Aziz (2019).

D. Hipotesis

1. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pelangganmobil Mitsubishi Xpander.

2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

pelanggan mobil Mitsubishi Xpander.

3. Kualitas produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pelanggan mobil Mitsubishi Xpander.

40
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas

produk dan promosi terhadap keputusan pembelian mobil Mitsubishi

Xpander.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

berupa kuesioner yang disebar kepada pengguna mobil Mitsubishi Xpander di

DKI Jakarta sebagai responden.Alat analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif, regresi linear sedehana dan regresi

linear berganda.

B. Variabel dan Pengukuran

1. Variabel

Dalam penelitian ini, terdapat dua macam variabel penelitian yang

akan digunakan, yaitu sebagai berikut :

a. Variabel independen

Variabel independen, yaitu variabel ini sering disebut sebagai

variabel stimulus, prediator, antecendt. Dalam bahasa indonesia sering

disebut sebagai variabel bebas. Variabel independen merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variable dependen. Jadi, variabel independen adalah

variabel yang mempengaruhi (Sugiyono,2014).Variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk (X1) dan

promosi (X2).

41
b. Variabel dependent

Variabel dependen, sering disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai

variable terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

(Sugiyono,2014).Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah keputusan pembelian (Y).

2. Instrumen Penelitian

Data dikumpulkan menggunakan daftar pertanyaan berupa

pernyataan mengenai identitas responden dan variabel yang diteliti sebagai

instrumen penelitian.Instrumen penelitian dari masing-masing variabel,

yaitu kualitas produk, promosi dan keputusan pembelian terdiri atas

berbagai indikator.Instrumen penelitian disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.
Instrumen Penelitian
No
Variabel Indikator Pernyataan Butir
.
1 Keputusan Kemantapan Mitsubishi Xpander 1
Pembelian pada sebuah membuat saya yakin akan
(Y) produk kualitas nya
Mistubishi Xpander 2
membuat saya yakin dalam
melakukan pembelian mobil
Mitsubishi Xpander masuk 3
dalam pertimbangan saya
dalam kebutuhan kendaraan
Kebiasaan dalam Mitsubishi Xpander biasa 4
membeli produk digunakan
Mitsubihsi Xpander 5
memberikan kenyamanan
dalam pelayanan
Mitsubishi Xpander 6

42
terpercaya sebagai
kendaraan transportasi
Melakukan Mitsubishi Xpander 7
pembelian ulang membuat saya puas dalam
pembelian
Saya akan melakukan 8
pembelian ulang mobil
Mitsubishi Xpander di
kemudian hari
Merekomendasik Saya akan 9
an kepada orang merekomendasikan mobil
lain Mitsubishi Xpander kepada
rekan-rekan dan masyarakat
Saya mendapat rekomendasi 10
mobil Mitsubishi Xpander
dari orang lain
2 Kualitas Kesesuaian Mitsubishi Xpander 11
Produk dengan memiliki performa mesin
(X1) spesifikasi yang baik
Kemudahan dalam 12
mengoperasikan mobil
Mitsubishi Xpander
Mitsubishi Xpander 13
dilengkapi fitur handal
Keistimewaan Mitsubishi Xpander 14
memiliki suspense yang
kokoh (dapat meredam
getaran ketika melewati
jalanan berkontur)
Mitsubishi Xpander 15
memiliki ruang kabin yang
lapang
Estetika Mitsubishi Xpander 16
memiliki interior yang
mewah
Mitsubishi Xpander 17
memiliki desain exterior
yang terlihat kokoh
Mitsubishi Xpander 18
memiliki desain yang
menawan dan futuristic
Kemampuan Mitsubishi Xpander tersedia 19
pelayanan dengan berbagai macam tipe
Mitsubishi Xpander mudah 20
dioperasikan
3 Promosi Periklanan Banyak tersebar nya iklan 21

43
(X2) mengenai mobil Mitsubishi
Xpander
Penayangan iklan mobil 22
Xpander di media elektronik
Pesan yang disampaikan 23
dalam iklan mobil
Mitsubishi Xpander lengkap
Promosi penjuala Pemberian diskon menarik 24
dalam pembelian mobil
Mitsubishi Xpander
Pemberian bonus-bonus 25
dalam pembelian mobil
Mitsubishi Xpander
Mudahnya informasi yang 26
didapat konsumen terhadap
mobil Mitsubishi Xpander
Penjualan Menggunakan kata – kata 27
perorangan pendek dan non teknis
dalam penjualan
Pelayanan yang baik 28
terhadap konsumen
Fokus pembicaraan 29
penjualan pada produk dan
manfaat yang ditawarkan
Hubungan Event menarik dalam 30
masyarakat memperkenalkan produk
Mitsubishi Xpander
Terlibat dalam pameran 31
GIIAS
Menjalin hubungan dengan 32
media
Pemasaran Respon yang cepat terhadap 33
Langsung feedback konsumen
Informasi promosi mudah di 34
temukan pada berbagai
media
Mitsubishi Xpander di 35
promosi kan dengan cara
yang kreatif

C. Metode Pengumpulan Data

44
1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data terdiri atas data dokumenter dan data subjek. Data

dokumenter merupakan jenis data yang digunakan dalam penelitian,

yaitu berupa jurnal penelitian, majalah ilmiah, surat-surat, notulen

hasil rapat, laporan tahunan perusahaan, dan lain-lain, sedangkan data

subjek merupakan jenis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu

berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau

sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (Razak, et al, 2012;

46).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

dokumenter dan data subjek. Data dokumenter yang digunakan dalam

penelitian ini berupa jurnal penelitian, buku, dan publikasi PT.

MitsubishiMotors Krama Yudha Indonesia, yaitu mengenai sejarah

perkembangan singkat, struktur organisasi, dan bidang usaha PT.

Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia. Data subjekyang

digunakan dalam penelitian ini berupaopini, sikap dan pengalaman

para penggunamobil Mitsubishi Xpander sebagai responden.

b. Sumber Data

Sumber data terdiri atas data sekunder dan data primer. Data

sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

tidak langsung dari sumber aslinya, yaitu melalui media perantara atau

pihak lain, yaitu berupa buku dan majalah, publikasi pemerintah,

45
internal atau eksternal perusahaan, dan lain-lain, sedangkan data

primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsungdari sumber aslinya (tanpa perantara), seperti seseorang atau

sekelompok orang melalui metode survey (wawancara dan pengisian

kuesioner) dan metode observasi (Razak, et al, 2012;47).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder dan data primer. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa jurnal penelitian yang berkaitan dengan hasil

penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap

keputusan pembelian, buku manajemen pemasaran, dan publikasi

PT. MitsubishiMotors Krama Yudha Indonesia, yaitu mengenai

sejarah perkembangan singkat, struktur organisasi, dan bidang usaha

PT. MitsubishiMotors Krama Yudha Indonesia. Data primeryang

digunakan dalam penelitian ini berupaopini, sikap dan pengalaman

para penggunamobil Mitsubishi Xpander sebagai responden. Data

primer diperoleh melalui penyebaran dan pengisian kuesioner yang

ditujukan kepadapara penggunamobil Mitsubishi Xpander dengan

menggunakan skala Likert yang terdiri atas 5 pilihan skala yang

mempunyai gradasi dari Sangat Setuju (SS) hingga Sangat Tidak

Setuju (STS), seperti terlihat dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2.
Skala Likert

46
Skala Likert Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah daerah yang terdiri atas objek atau subjek yang

mememiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014:148).Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para

penggunamobil Mitsubishi Xpander yang berdomisili di wilayah DKI

Jakarta.Jumlah populasipara penggunamobil Mitsubishi Xpander yang

berdomisili di wilayah DKI Jakarta tidak diketahui.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi.Bila

populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono, 2014).Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini

adalahmetode pemilihan sampel nonprobabilitas (non-probability

sampling method), yaitu dengan menggunakan pemilihan sampel

berdasarkan tujuan(purposive sampling).Metode pemilihan sampel

nonprobabilitas adalahmetode pemilihan sampelyang tidak memberikan

peluang (probabilitas) yang sama bagi setiap anggota populasi untuk

47
dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, probabilitas masing-masing

anggota populasi tidak diketahui (Razak, et al, 2012;54-55). Pemilihan

sampel berdasarkan tujuan dipilih karena sampel yang diambil memiliki

karakteristik tertentu, antara lain: pengguna mobil Mitsubishi Xpander

memiliki surat ijin mengemudi (SIM A) dan berdomisili di wilayah DKI

Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu dari bulan

Nopember tahun 2019 hingga bulan Maret tahun 2020, dan diperoleh

sebanyak 100 responden.

E. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen Data

a. Uji Validitas

Validitas adalah keabsahan atau tingkat kecocokan alat ukur

untuk pengukuran, yang benar-benar cocok mengukur sesuatu yang

sedang diukur (Widiyono, 2013:118).Uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Dalam penelitian ini digunakan uji validitas dengan metode

analisis faktor. Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan

antar variabel atau responden dengan cara melihat korelasi antar

variabel atau korelasi antar responden. Analisis faktor menghendaki

bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat

dilakukan analisis faktor.

48
Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi

antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO

MSA).Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai yang

dikehendaki harus > 0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor

(Ghozali, 2006). Untuk tujuan penafsiran, setiap faktor tersusun atas

variabel-variabel yang memberi muatan 0,5 atau lebih tinggi atas

faktor itu dan Anti Image minimal 0.5. Jika nilai suatu faktor loading >

0,5 maka suatu item dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2006).

Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali

menyebarkan kuisioner pada responden, kemudian hasil skornya

diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang

sama dengan bantuan program komputer SPSS, dengan fasilitas

Cronbach’s Alpha. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika

memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai Cronbach’s

Alpha if Item Deleted.

2. Model Analisis

49
a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. (Sugiyono, 2014:21)

b. Analisis Regresi Linier Sederhana

Sugiyono (2011: 261), dinyatakan bahwa regresi sederhana

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

independen dengan satu variabel dependen. Untuk menganalisis

kualitas produk terhadap keputusan pembelian digunakan persamaan

regresi linear sederhana, yaitu sebagai berikut:

Y = α1 + b1X1

dimana :

Y = Keputusan pembelian
X1 = Kualitas produk
α1= Konstanta
b1= Koefisien regresi

Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan

pembelian digunakan persamaan regresi linier sederhana, yaitu sebagai

berikut:

Y = α2 + b2X2

dimana:

Y = Keputusan pembelian
X2 = Promosi
α2= Konstanta

50
b2= Koefisien regresi

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan promosi

terhadap keputusan pembelian digunakan analisis regresi linier

berganda, yaitu sebagaiberikut:

Y= α+β1X1+β2X2

dimana:

Y = Keputusan pembelian
X1 = Kualitas produk
X2 = Promosi
α2= Konstanta
b2= Koefisien regresi

51
DAFTAR PUSTAKA

A Sarwono, Jonathan.2006. Analisa Data Penelitian Menggunakan


SPSS.Bandung : Alfabeta
Abshor, Hasiholan dan Malik.2018. Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualita
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Torabika Duo
(StudiKasus di Area Kabupaten Demak).Jurnal: Journal of Management.
Armstrong, Kotler 2015, “Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth
edition”.England : Pearson Education, Inc.
Ariani, Dorothea Wahyu. 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi
Kualitatif.Jakarta: Ghalia Indonesia.
Babin, 2011.Menjelajahi Riset Pemasaran. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2019. Statistik Indonesia Tahun
2019.JakartaPusat : Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat.2019. Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka.
Basu,Swastha, Hani,Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku.
Konsumen.Yogyakarta : BPFE.
Brata, Shilvana Husani dan Hapzi Ali. 2017. The Influence of Quality
Products,Price, Promotion, and Location to Product Purchase Decision
on Nitchi At PT. Jaya Swarasa Agung in Central Jakarta. Dubai:
Scholars Middle East Publishers.
Darmawan, Muhammad Dodi. 2018. The Effect Of Price, Product
Quality,Promotion, Social Factor, Brand Image On Purchase Decision
Process Of Loop Product On Youth Segment (Case Study Of Pt
Telekomunikasi Selular). Jurnal International Seminar &
Conference on Learning Organization
Sofar Silaen dan Widiono. 2013,Metodelogi Penelitian Sosial Untuk Penulisan
Skripsi dan Tesis, In Media.
Fandy Tjiptono dan Gregorius chandra. 2016. Service, Quality & satisfaction.
Yogyakarta.Andi.
Fetrizen dan Aziz (2019).Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Paketan Data Internet Three (3)(Studi
Kasus Pada Konter Bintang Cell Sidoarjo).JurnalSekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi KBP.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Edisi
ke-4. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi II, BPFE,
Yogyakarta.
Juhana, Dudung. 2018. Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi
TerhadapKeputusan Pembelian.JurnalEkonomi, Bisnis & Entrepreneurship.
Kotler, Philip. 1995. Marketing jilid II. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kotler, Phillip. 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, PT
Prenhallindo, Jakarta
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas, Jakarta: Indeks
Kelompok Gramedia.

52
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran.Edisi
13.Jilid1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 13. New
Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc.
Kotler, Phillip.,& Keller, Kevin. Lane. (2016). Marketing Management. England:
Global Edition Pearson Education Inc.
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan, UPP STIM
YKPN Yogyakarta.
Limpo, Rahim dan Hamzah. 2018. Effect of Product Quality, Price, and
Promotion to Purchase Decision.Jurnal International Journal on
Advance Science, Education, and Religion.
Lupiyoadi (2001) Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, Salemba
Empat, Jakarta.
Nasution, M. N., 2005. Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality
Management,Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Rares dan Jorie. 2015. The Effect Of The Price, Promotion, Location, Brand
Image And Quality Products Towards The Purchase Decision Of
Consumers At Bengkel Gaoel Store Manado Town Square.JurnalEMBA:
Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi.
Razak, I, Junaidi, A, dan Hakim, L. 2012.Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Bisnis. Jakarta.Penerbit Pranada.
Riduwan, Sunarto. (2011). Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Cetakan Ke-4 Bandung:
Alfabeta.
Santoso, S. 2010. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia.
Saragih, Bongsu. 2018. Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian.JurnalManajemen Bisnis Krisnadwipayana.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.Alphabetha. Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
AFABETA, cv
Sugiyono.(2017). Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi, Cetakan Pertama.
CAPS. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

53
LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Identitas responden

Nama :

Usia :

Type mobil Mitsubishi yang digunakan :

 Cross (AT/MT)

 Exceed (AT/MT)

 GLS (AT/MT)

 GLX (AT/MT)

 Sport (AT/MT)

 Ultimate (AT/MT)

 Dan lain-lain (sebutkan) _______________.

Keterangan jawaban :

 STS = Sangat Tidak Setuju

 TS = Tidak Setuju

 KS = Kurang Setuju

 S = Setuju

 SS = Sangat Setuju

54
Keputusan Pembelian
No Jawaban
Butir Pernyataan
. STS TS KS S SS
Kemantapan pada sebuah produk
Mitsubishi Xpander membuat saya
1 yakin akan dalam keputusan
pembelian kendaraan
Mitsubishi Xpander masuk dalam
2 pertimbangan saya dalam kebutuhan
kendaraan
Kebiasaan dalam membeli produk
Mitsubishi Xpander sering
3
digunakan dalam segmen MPV
Mitsubihsi Xpander memberikan
4
kenyamanan dalam pelayanan
Mitsubishi Xpander terpercaya
5
sebagai MPV dikelasnya
Melakukan pembelian ulang
Mitsubishi Xpander membuat saya
6
puas dalam pembelian
Saya akan melakukan pembelian
7 ulang mobil Mitsubishi Xpander di
kemudian hari
Memberikan rekomendasi kepada orang lain
Saya akan merekomendasikan mobil
8 Mitsubishi Xpander kepada rekan-
rekan dan masyarakat
Saya mendapat rekomendasi mobil
9
Mitsubishi Xpander dari orang lain

Kualitas Produk
No Jawaban
Butir Pernyataan
. STS TS KS S SS
Kesesuaian dengan spesifikasi
Mitsubishi Xpander memiliki
1
performa mesin yang baik
Kemudahan dalam mengoperasikan
2
mobil Mitsubishi Xpander
Mitsubishi Xpander dilengkapi fitur
3
handal
Keistimewaan
Mitsubishi Xpander memiliki
suspense yang kokoh (dapat
4
meredam getaran ketika melewati
jalanan berkontur)

55
Mitsubishi Xpander memiliki ruang
5
kabin yang lapang
Estetika
Mitsubishi Xpander memiliki
6
interior yang mewah
Mitsubishi Xpander memiliki desain
7
exterior yang terlihat kokoh
Mitsubishi Xpander memiliki desain
8
yang menawan dan futuristic
Kemampuan pelayanan
After Sales Mitsubishi Xpander
9
seperti Fast Responses Service
10

56
Promosi
No Jawaban
Butir Pernyataan
. STS TS KS S SS
Advertising/periklanan
Banyak tersebar nya iklan mengenai
1
mobil Mitsubishi Xpander
Penayangan iklan mobil Xpander di
2
media elektronik
Pesan yang disampaikan dalam
3 iklan mobil Mitsubishi Xpander
lengkap
Sales promotion
Pemberian diskon menarik dalam
4 pembelian mobil Mitsubishi
Xpander
Pemberian bonus-bonus dalam
5 pembelian mobil Mitsubishi
Xpander
Mudahnya informasi yang didapat
6 konsumen terhadap mobil
Mitsubishi Xpander
Personal selling
Menggunakan kata – kata pendek
7
dan non teknis dalam penjualan
Pelayanan yang baik terhadap
8
konsumen
Fokus pembicaraan penjualan pada
9 produk dan manfaat yang
ditawarkan
Public relation
Event menarik dalam
10 memperkenalkan produk Mitsubishi
Xpander
11 Terlibat dalam pameran GIIAS
12 Menjalin hubungan dengan media
Direct marketing
Respon yang cepat terhadap
13
feedback konsumen
Informasi promosi mudah di
14
temukan pada berbagai media
Mitsubishi Xpander di promosi kan
15
dengan cara yang kreativ

57

Anda mungkin juga menyukai