Anda di halaman 1dari 5

LEARNING FROM EVENT

”KECELAKAAN KERJA (FIRST AID) PEKERJA


KONTRAKTOR TERTIMPA ESDV (EMERGENCY
SHUT DOWN VALVE) PADA SAAT PEKERJAAN
PEMBONGKARAN BOLT ESDV PADA PROYEK
PEMBANGUNAN TANGKI LPG 2x1000 MT
DAN JETTY 6500 DWT DI FT JAYAPURA”

Project HSE Standard


HSSE Commercial & Trading

CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY


Any use of this material (FOR PUBLICATION) without specific permission of PT PERTAMINA (Persero) is strictly
prohibited. Should not be reproduced or redistributed to any other person.
“Kecelakaan Kerja Project - Pekerja Tertimpa ESDV”

Pekerja Tertimpa ESDV Kategori : First Aid

Dampak : Memar di bagian lengan dan


Jumat, 4 Juni 2021, Pukul 08.10 WIT pinggang, hasil observasi sample darah, urine
dan rontgen NORMAL

Kronologis (Reff. Laporan Kejadian Penting)


Jum’at, 4 Juni 2021
• Pukul 07.00 WIT dilakukan safety briefing harian kepada seluruh pekerja PT Cipta Sanalida Utama (CSU) untuk proyek
pembangunan tangki LPG 2x1000 MT dan jetty kapasitas 6500 dwt di FT Jayapura,
• Pukul 07.30 WIT Pekerja PT CSU melaksanakan pekerjaan masing-masing sub-bidang, antara lain : pekerjaan sipil control room,
instalasi cable tray, sandblasting tangki LPG, sipil dermaga dan perakitan pipa,
• Pada sub-bidang perakitan pipa, terdapat 2 (dua) orang pekerja yang sedang melaksanakan pekerjaan pembongkaran ESDV
seberat + 100 kg dari Package Pallet (unboxing) di area Tangki LPG an. Javenget Naiboha dan Mangihot Sinambela dengan
pekerjaan lanjutan membuka bolt blind flange pada ESDV tersebut,
• Pukul 08.10 WIT dilaporkan salah satu pekerja sub-bidang perpipaan mengalami insiden an. Javenget Naiboha,
• Korban dalam keadaan sadar, dengan luka memar di bagian lengan dan pinggang selanjutnya langsung dievakuasi ke RSUD
DOK II Jayapura untuk dilakukan observasi,
• Setelah diobservasi, Kondisi tangan dan kaki korban dapat digerakkan secara normal. Selanjutnya dilakukan pengambilan
sample darah, urine dan rontgen untuk memastikan tidak adanya organ dalam korban yang terdampak dengan hasil observasi
tersebut dinyatakan NORMAL.
• Pukul 08.30 WIT Seluruh pekerja PT CSU dikumpulkan untuk penggalian informasi atas insiden tersebut, dari kegiatan tersebut
didapat informasi sebagai berikut :
o Pada saat melakukan pembukaan bolt blind flange, pekerja tersebut melakukannya dengan cara dihentak dan dengan
putaran yang kencang, sedangkan posisi ESDV yang sedang dibongkar tidak diikat/ditahan (seperti menggunakan alat
bantu Chain Block atau yang lainnya),
o ESDV kemudian bergerak, terguling ke arah pekerja an. Javenget Naiboha, karena tidak sempat menghindar, ESDV
tersebut menimpa bagian lengan dan pinggang pekerja, sedangkan pekerja an. Mangihot Sinambela berhasil
menghindar dari posisi jatuhnya ESDV,
• Pukul 09.00 WIT Pekerjaan PT CSU kembali dilanjutkan.
“Kecelakaan Kerja Project - Pekerja Tertimpa ESDV”

Bolt ESDV yang Posisi korban saat Posisi korban saat Memar pada sisi
sedang dibuka pembukaan bolt tertimpa ESDV pinggang korban
ESDV
CRITICAL FACTORS
What Went Wrong (Apa yang salah)

Tindakan Tidak Aman (Substandard Act)


• Failure to Follow Procedure/policy/practice - Pekerja tidak memasang penahan pada ESDV pada saat
melakukan pembongkaran bolt blind flange ESDV.
• Failure to identify hazard/risk - Lemahnya identifikasi dan evaluasi risiko pekerjaan oleh kontraktor terkait
pekerjaan tersebut.

Kondisi Tidak Aman (Substandard Condition)


• Inadequate guards or barriers - Tidak terdapat penahan ESDV pada saat bolt blind flange ESDV dibuka.
“Kecelakaan Kerja Project - Pekerja Tertimpa ESDV”

Tindakan Penanggulangan Yang dilakukan


1. Menghentikan pekerjaan sementara untuk proses evakuasi korban dan penggalian informasi,
2. Mengangkat dan memindahkan ESDV ke lokasi yang aman,
3. Meminta keterangan dari pekerja di sekitar lokasi kejadian,
4. Melaporkan Insiden terkait kepada pihak PT Pertamina,
5. Merujuk korban ke RSUD Dok 2 untuk pemeriksaan lanjutan,
6. Melakukan Safety Stand Down Meeting terhadap semua pekerja terkait insiden tersebut.

Tindakan Perbaikan (Follow-up)


1. Memastikan bahwa semua prosedur kerja aman dan prosedur penggunaan peralatan kerja
tersedia dan telah disosialisasikan kepada seluruh pekerja terkait,
2. Memastikan telah dilakukan identifikasi resiko tertuang dalam JHSEA harian untuk setiap
pekerjaan di hari tersebut,
3. Memastikan agar pada saat melaksanakan pekerjaan setiap guarding yang dibutuhkan telah
tersedia dan terpasang dengan sesuai, mengacu pada prosedur/metode kerja dan
mengkomunikasikan kepada seluruh pekerja,
4. Melaksanakan Pre Job Inspection sebelum aktivitas,
5. Pemberian konsekuensi (Punishment) bagi pelaksana yang lalai dalam pengawasan dan
penerapan prosedur kerja aman.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai