Anda di halaman 1dari 5

LEARNING FROM EVENT

” KECELAKAAN KERJA PEKERJA TERHIMPIT


PIPA PRODUK DI AREA JALUR PENERIMAAN
PRODUK DARI SPM 50.000 DWT
KE INTEGRATED TERMINAL SEMARANG”

Project HSE Standard


HSSE Commercial & Trading

CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY


Any use of this material (FOR PUBLICATION) without specific permission of PT PERTAMINA (Persero) is strictly
prohibited. Should not be reproduced or redistributed to any other person.
“Kecelakaan Kerja Project - Pekerja Di Jalur Pipa SPM (Onshore)”
Pekerja Terhimpit Pipa Akibat Support Pipa Yang Kategori : First Aid
Roboh

Rabu, 20 Januari 2021, Pukul 16.30 WIB Dampak : Memar Pada Paha Kanan Pekerja

Kronologis (Reff. Laporan Kejadian Penting)


Jum’at,
Rabu, 20 Januari 2021
• Pukul 13:00 - 16.15 WIB Pekerja PT GIS melaksanakan pekerjaan lanjutan fit up, stringging dan welding elbow. Supervisor PT WIKA
mengontrol pekerjaan tersebut. Spv. HSE (Sdr Hariyadi) melakukan komunikasi via HT dengan Safetyman (Sdr. Solikhin) untuk memastikan
semua pekerjaan aman,
• Pukul 16:15 - 16.30 WIB Pekerjaan selesai dan pekerja melakukan housekeeping dan merapikan peralatan kerja, Safetyman PT GIS (Sdr.
Solikhin) menginformasikan lewat HT ke HSE Wika (Bpk Haryadi) bahwa pekerjaan telah selesai,
• Pukul 16:30 - 17.00 WIB Saat pekerjaan selesai dan akan pulang, IP melihat posisi pipa yang sudah terpasang flange tidak centre kurang
lebih 1cm, dan IP berinisiatif ingin memutar pipa agar centre dengan lubang flange secara manual handling, beberapa pekerja membantu
untuk memutar pipa. Saat memutar pipa temporary support roboh karena kondisi tanah yang tidak rata dan kaki support yang pendek
sehingga pipa terjatuh dan membentur paha korban. Setelah kejadian kondisi korban masih stabil dan dapat berjalan. IP (Sdr Wawan) dapat
berjalan menuju gerbang, diitengah jalan IP (Sdr. Wawan) diberi tumpangan oleh fireman dengan menggunakan mobil fire menuju gerbang
keluar area terbatas.
“Kecelakaan Kerja Project - Pekerja Di Jalur Pipa SPM (Onshore)”
CRITICAL FACTORS
What Went Wrong (Apa yang salah)

Tindakan Tidak Aman (Substandard Act)


• Using defective equipment - Support pipa yang digunakan untuk kegiatan fit up pipa tidak sesuai standard
(support terlalu kecil),
• Failure to Follow Procedure/policy/Practice - lemahnya pengawasan dan review dari prosedur kerja aman oleh
kontraktor dan tindakan yang tidak tepat ketika mendelegasikan pekerjaan oleh pengawas,
• Failure to identify hazard/risk - Lemahnya identifikasi dan evaluasi risiko pekerjaan oleh kontraktor
• Failure to Check/Monitor - Tidak ada review resiko/pembahasan JSA yang spesifik terkait pekerjaan yang akan
dilaksanakan

Kondisi Tidak Aman (Substandard Condition)


• Inadequate guards or barriers - Tidak ada pre used inspection pada peralatan yang akan digunakan,
• Inadequate instructions/Procedures - Perubahan rencana kerja diinformasikan secara informal tanpa melalui
dokumentasi yang jelas; Perubahan rencana kerja tidak dikomunikasikan ke seluruh pihak terkait.
• Inadequate Preparation/Planning - Perubahan rencana kerja tidak disertai dengan penyesuaian
prosedur/metode kerja, jsa, dll.
“Kecelakaan Kerja Project - Pekerja Di Jalur Pipa SPM (Onshore)”

Tindakan Penanggulangan Yang dilakukan


1. Mengevakuasi korban ke luar area Integrated Terminal,
2. Paramedis memberikan perawatan kepada korban dengan pemberian salep trombopop gel
pada luka yang memar,
3. Melaporkan Insiden terkait kepada pihak PT Pertamina,
4. Menghentikan tindakan centering dengan lubang flange dengan cara manual handling,
5. Melakukan Safety Stand Down Meeting terhadap semua pekerja terkait insiden tersebut.

Tindakan Perbaikan (Follow-up)


1. Memastikan bahwa semua prosedur kerja aman tersedia dan telah disosialisasikan,
2. Memastikan agar setiap peralatan kerja (meja kerja pengelasan/fit up pipa, support, tripod,
dll) kerja telah dilengkapi dengan dokumen-dokumen kelengkapannya,
3. Menyusun Job Safety Analysis (JSA) mengacu pada prosedur/metode kerja dan
mengkomunikasikan kepada seluruh pekerja.
4. Melaksanakan Pre Job Inspection sebelum aktivitas,
5. Melaksanaan Pre Used Inspection terhadap seluruh peralatan kerja yang digunakan.
6. Pemberian konsekuensi (Punishment) bagi pelaksana yang lalai dalam pengawasan dan
penerapan prosedur kerja aman,
7. Mematikan terlaksananya upskilling terkait basic safety construction kepada Fungsi
Pengawasan Pekerjaan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai