Walaupun perhitungan PPh 21 telah diatur oleh DJP, namun pada praktiknya, setiap
perusahaan memiliki metode perhitungan PPh 21 sendiri yang disesuaikan dengan tunjangan
pajak atau gaji bersih yang diterima karyawannya.
Metode gross diterapkan bagi pegawai atau penerima penghasilan yang menanggung PPh 21
terutangnya sendiri. Ini berarti gaji pegawai tersebut belum dipotong PPh 21.
Misalnya, Ardi seorang laki-laki lajang (TK/0) menerima gaji bulanan senilai Rp 10.000.000,
maka perhitungannya sebagai berikut: