Anda di halaman 1dari 23

LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT

UNTUK
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA (PAK) DI FASYANKES
DR UMAR FAHMI ACHMADI MPH PHD GB (PROFESSSOR) EMERITUS ENVIRONMENTAL
HEALTH & OCCUPATIONAL HEALTH
UNIVERSITAS INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL P2MPL DEPKES RI, 2000 -2005


KETUA KOLEGIUM KL 2010
Pengertian Ilmu Kesehatan Lingkungan
(inti dari body of Knowledge KL) – UFA 1987
• Ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara manusia dengan
lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit, mengukur
potensi bahaya tersebut, analisa dan prediksi potensi bahaya
dampak kesehatan serta mencari alternatif solusinya (UFA 1987,
2012)
• Komponen Lingkungan yang memiliki Potensi bahaya kesehatan:
komponen lingkungan + agents penyakit (bahan kimia toxic, micro
organisme patogen, energi) + interaksi dengan manusia, udara, air,
pangan, serangga binatang dan manusia (sbg partner).
SEMUA benda (bernyawa
maupun tidak bernyawa)
Prof Umar Fahmi-FKMUI, 2010
diluar manusia=lingkungan
.
1
5
The studyand
Drainage
Advertisement.
anddisposal
application
of sewage.
of procedures and measures designed to protect public health, as in the provision of clean water and the disposal of sewage and was

Sanitasi Lingkungan
• The process of maintaining cleanliness and dealing with
sewage.

• Ilmu dan praktek kebersihan lingkungan rumah tangga


untuk tujuan Kesehatan, air bersih, limbah sampah
padat dalam rumah tangga dlsbnya

Kesehatan
Lingkungan kerja
(dalam konteks HSE)
,
• Fasilitas pelayanan kesehatan (RS): suatu alat atau tempat yang digunakan
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif &
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
• Klasifikasi Fasyankes
1. Pelayanan Kesehatan tingkat pertama (PPK 1: PKM & Klinik Pratama)
2. Pelayanan Kesehatan tingkat kedua (PPK 2: RS Tk II)
3. Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga (PPK 3: RS Tk I & Rujukan Nasional-(UU nomor 44 th.
2009 tentang RS)
4. + Mobile hospital, tenda darurat, kapal, mobil dll
Penentu faktor risiko (Risk Factor) kesehatan

1. Agents Fisik: penggunaan mesin radiasi, bising, suhu panas, dan sebagainya Radiasi pengion, Suhu
panas, Suhu dingin )
2. Agents Kimiawi : ( Ethylene, Oxide, Formaldehyde, Glutaraldehyde, Obat Ca, Gas anestesi, Mercury,
Chlorine, dll ) potensi bahaya dilaboratorium, MSDS, sistem pelabelan, dll.
3. Agents Mikrobiologi pathogenic : kuman, virus, infeksi atau bloodborne pathogen, Virus : Hepatitis
B/C , HIV/AIDS , Bakteri : TBC
4. Faktor Ergonomi : menghindarkan terjadinya penyakit otot rangka, HNP, PAK karena posisi yang tidak
tepat dan Posisi statis, mengangkat, membungkuk ) penyakit akibat kesalahan ergonomi lainnya.
5. Serangga atau binatang penular penyakit, nyamuk kecoa, tikus
6. Faktor Psikososial : stress kerja, kerja shift, Kerja shift, menghadapi kematian
7. Komponen Lingkungan disebut sebagai komponen lingkungan yang memiliki potensi risiko
Kesehatan apabila media (komponen lingkungan) mengandung memiliki agents penyakit didalamnya

8. Lingkungan Kerja Yang Sehat adalah lingkungan kerja yang tidak ada/tidak memiliki factor
risiko kesehatan
Ruang lingkup K3L (HSE) dalam perspektif
Lingkungan Kerja Sehat pada Fasyankes
1. Lingkungan kerja (terhadap) tenaga kerja antara lain pencahayaan-ultraviolet, bising, suhu lingkungan,
radioaktivitas, bahan kimia toksik, mikro organisme patogen dlsbnya .
2. Sarana Keselamatan kerja yang meliputi pengamanan pada peralatan kerja, pemakaian alat pelindung
diri dan tanda/rambu-rambu peringatan dan alat pemadam kebakaran.
3. Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan khusus, gizi kerja, kebersihan diri
dan lingkungan.
4. Ergonomi yaitu kesesuaian alat kerja dengan anatomi tenaga kerja
5. Sarana dan prasarana lingkungan umum internal RS dengan fokus population at risk, pasien, pengunjung
karyawan medik dan non medik dalam lingkup RS
6. Sarana dan prasarana Kesehatan Lingkungan Wilayah (wilayah administratif dan wilayah ekosistim)
dimana RS berada, sarana limbah, incinerator, limbah padat (sampah), vector (nyamuk , rodent) dll
7. DOKUMEN AMDAL
Population at risk di RS
1. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien (UU no. 44 th 2009 tentang RS; ps 13
dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam
bekerja (Peraturan Menkes no.75 th 2014 tentang Puskesmas)
2. Tenaga Kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan,
standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien,
serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja
(Peraturan Menkes no.75 th 2014 tentang Puskesmas)
3. Pasien dan keluarganya
4. Satpam dan karyawan penunjang medik lainnya
.

1. Peraturan Menkes 829/Menkes/SK/VII/1999 yang masih perlu di up date diperbaiki


disesuaikan→ Standard HSE?
2. Penyelesaian masalah konsep bangunan sehat (public places seperti mall, pasar tradisional,
Rumah Sakit, Stadion dll.):
3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 thn 2018
tentang keselamatan dan Kesehatan kerja pada fasilitas pelayanan Kesehatan (Fasyankes)

4. Peraturan Menteri Kesehatan untuk HSE (K3L) tersendiri…?


5. Atau revisi PMK no 52 tsb? MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2018
TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Komponen Risiko Lingkungan kerja
Fasyankes Sehat
• RS: tempat kerja sekaligus public building
• Konsep Rumah Sakit Sehat → konsep bangunan sehat (healthy public building)
• Rumah sakit sebagai tempat kerja+sebagai TTU (pasien keluarga pengunjung lainnya + peralatan)

1. Udara (oksigen+komponen lainnya dalam batas normal)


2. Air
3. Binatang/serangga → ekosistim + Riwayat peruntukan sebelum RS
4. Limbah Udara, Limbah Air, limbah padat
5. Tenaga Kerja (Nakes) Genetic, gender + Behavioural aspect dari tenaga kesehatan
6. Bahan bangunan (bolehkah bahan bangunan diambil dari pasir kwarsa yang mengandung bahan radioaktif?)

• Udara Sehat, Air Sehat – memenuhi syarat KLH dan Kemenkes


• Limbah Air – ada Teknik persyaratan ilmu dan aplikasi
• Bagaimana dengan Limbah Udara? – masih jarang dibahas
Kualitas Udara di Fasyankes
• 1. Ruang poliklinik
• 2. Ruang Operasi (+persalinan)
• 3. Ruang Rawat
• 4. Ruang kerja administrative (+termasuk ruang makan, istirahat)

• Udara
• Toxic chemicals
• Mikro organisme: jamur, bakteri, virus
Risk Identification, dan pengukuran factor
risiko lingkungan di Fasyankes

a. Udara dalam bangunan Fasyankes: udara bersih+limbah udara


b. Semakin banyak penghuni-manusia (bangunan sekolah, Rumah Sakit,
Gedung Pertemuan, Pasar, Mall, UKM, Pertanian dlsbnya) semakin banyak
manusia didalamnya semakin banyak limbah

c. CO2 + CO + berbagai macam mikro organisme+virus bakteri (hemophilus


influenza)+berbagai macam bahan kimia (Volatile) organic dan
inorganic+partikel mikro
d. Sifat2 kimia, sifat2 fisika, sifat sifat mikrobiologi
e. Faktor safety dalam ruangan: sistim air, sistim kelistrikan, sterilisasi mikro
organisme, benda2 volatile, binatang berbisa
f. Pengukuran kualitas udara kwalitatif dan kwantitatif
JENIS SAMPEL DIPERIKSA
LAB PATKLIN RS PERSAHABATAN PERIODE JAN - DES 2006
21
51 SPUTUM
56
14 10
PUS
45 535 URINE
76
DARAH
251
LAIN2
C.PLEURA
SWAB TGRK
3001
BILAS TGRK
BILAS BRONKUS
FAECES
Pola Resistensi Streptococcus beta haemolyticus Terhadap Beberapa Antibiotika
Instalasi Patologi Klinik & Mirobiologi RS Persahabatan Jakarta
Periode Januari - Desember 2006

100.00
92.00

90.00
81.30
80.00
71.00
70.00 66.20 66.20
62.60 61.30
60.00 57.50
%

49.10 50.00
50.00 45.80
41.70
40.00 36.30 35.10
34.20 33.30
31.10
30.00
22.70 21.60
20.00 14.70 14.60 14.90 14.70 15.80
12.20 12.50 13.20
8.30
10.00 5.30 5.40
2.70 4.00 2.70
0.00

t
clin

sin

in

e
sin
G

oli
l

cin

e
sin
ico

on
im
yc

ez
illin

my

my

xa
cy

my
en

ax

ax
am

Lin
tra

flo
nic

itro

tro
itro
ph

fot

ftri
ind

vo
Te
Pe

ari

Ce

Ce
am

Er

Az

Le
Cl

Cl
lor
Ch

Resisten
Intermediate
Jumlah Isolat : 94
Sensitif
Virus

 Apa itu virus apakah benda hidup? Ber reproduksi?


 Apa sifat fisika virus, flocc, beterbangan sensitive
terhadap ultraviolet dan suhu lingkungan, viral load,
masa hidup pada lingkungan, sifat fisik udara (ion
positif-ion negative)….. Bisa di engineered?
 Sifat mikrobiologi (virologi) benda hidup, reproduksi
sumber: http://avianflu.umd.edu

Gambar : Ilustrasi proses penempelan (attachtment)


virus avian influenza A pada sel hospes & replikasinya
Umar-Fahmi Achmadi
https://images.app.goo.gl/uz5p3YX4XtbjaGnQ8
Bentuk struktur virus corona
SPIKES
Corona virus
• Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu ringan. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia) •
• Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS- CoV-2) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut),
orang dewasa, anak-anak, dan bayi termasuk ibu hamil dan ibu menyusui dikenal
sbg corona virus disease- 19 (terjadi 2019)

• Tahun 2003 terjadi wabah SARS Co V-1


Peran dan manfaat ion negative
di (udara) lingkungan (kurang di sosialisasikan)
1. Udara: merupakan partikel gas bermuatan listrik, baik berupa ion negatif dan positif.
2. ion negatif adalah sekumpulan atom oksigen yang mengandung sebuah
elektron ekstra. Ion negatif dapat membantu membersihkan udara rumah
Anda dari berbagai alergen seperti debu, virus, serbuk sari, hingga bakteri.
3. Ion negatif dibentuk oleh alam melalui interaksi antara air, udara, sinar matahari, dan
radiasi bumi. Ion negatif paling banyak ditemukan pada berbagai tempat alami,
terutama di daerah yang berdekatan dengan air yang bergerak (sungai, laut, air terjun).
4. ion negatif (kelebihan atom-reaktif) dapat nempel ion positif menetralisir bakteri,
virus, kuman yang bersifat positif, dan pollutant (partikel dlsbnya. Sifat sifat fisik
membentuk flocc dan menetralisir pollutants (kimia, fisik, dan mikro organisme
pathogenic)
5. Secara alamiah, ion negatif bisa didapatkan dengan mudah karena
keberadaannya selalu ada lingkungan sekitar. Secara alamiah juga tubuh
membutuhkan ion negatif untuk menjaga kadar serotonin. Mesin ionizer
memproduksi ion negative di ruang bangunan
Alat penyedot pembunh virus
+
ionizer
.
Bagaimana ion negative dapat
membunuh virus?
• Ion udara adalah udara yang mengandung ion positif (H+)
dan ion negatif (O2–), ion udara tersebut jika mengenai virus
COVID-19, akan berpengaruh pada “Protein S” yang
berbentuk sepatu, yang dikatakan sebagai spike protein, yang
tersebar disekeliling permukaan virus COVID-19. (tempat
docking)
• Protein S” inilah yang berperan penting dalam proses infeksi
virus terhadap manusia. Tampak pada gambar 1 “Protein S”
pada virus COVID-19 terletak disekeliling permukaan virus
seperti mahkota.
Ilustrasi virus Coronavirus normal yang terpapar ionisasi udara (ion
positif (H+) dan ion negatif (O2–)) menjadi virus Coronavirus yang tidak
aktif.

Sedangkan jika “Protein S” pada virus COVID-19 terkena ion udara

Prof Dr Suhartono S.Si M.Kom UIN Maulana https://www.youtube.com/w


Malik Ibrahim Malang March 27, 2020 atch?v=pQT2pmQcwh4
.

• Cunthel

•Selesai

Anda mungkin juga menyukai