Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UD. Karya Nyata

1. Sejarah UD. Karya Nyata Desa Karang Dima

UD. Mebel Karya Nyata adalah usaha dagang yang bergerak

dibidang produksi dan penjualan mebel. Produk UD. Mebel Karya Nyata

adalah berbagai jenis mebel keperluan rumah tangga dan perkantoran

bahkan sekolahan, dan merupakan suatu perusahaan berbentuk perorangan

UD. Mebel Mebel Karya Nyata ada berawal dari sebuah usaha rintisan

Bapak Sugeng Wahyudi sendiri dimana juga dukung dengan adanya

peluang usaha pada saat itu yang cukup menjanjikan. Disamping itu juga

untuk melanjutkan usaha UD. Karya . Akhirnya pengetahuan wirausaha,

Sugeng Wahyudi berinisiatif untuk mengembangkan industri mebel yang

bisa memproduksi, menerima pembuatan berbagai meuble. Dan pada

tahun 1996 didirikanlah usaha dagang mebel yang dinamai dengan UD.

Meuble Karya Nyata yang berlokasi di Desa Karang Dima Kecamatan

Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Pada permulaan usahanya hanya

mempunyai 1 karyawan dengan melakukan pemasaran door to door, usaha

dagang ini juga memiliki kendala yaitu keterbatasan modal, bahan baku

dan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mengharuskan pemiliknya

untuk berusaha keras untuk membuat inovasi yang menarik peminat para

pelanggan.

41
42

UD Karya Nyata berdiri pada tahun 1996, termasuk salah satu

usaha mebel yang sanggup bertahan hingga saat ini. Dengan pengalaman

yang sangat lama membuat UD Karya Nyata adalah salah satu usaha

mebel terlama di Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas,

Kabupaten Sumbawa, dengan usia perusahaan yang tidak bisa dikatakan

muda pelanggan-pelanggan merasa puas akan pelayanan yang diberikan

perusahaan untuk para pelanggan.

Adapun data pemilik UD. Karya Nyata Desa Karang Dima

Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa adalah sebagai berikut:

Nama : Sugeng Wahyudi


Alamat Usaha : BTN Pepabri Blok E Nomor 54 RT. 008 RW. 001

Desa Karang Dima Kecamatan Lbuhan Badas

Kabupaten Sumbawa
Kelamin : Laki-laki
Umur : 59 Tahun
Pendidikan : SMA
Gambar 4.1
Struktur Organisasi UD. Karya Nyata

Kepala UD. Karya


Nyata

Kabag Kabag
Kabag Perakitan dan Distribusi dan
Pemotongan Finishing Pengadaan Bahan
Sumber : UD . Karya Nyata Desa Karang Dima, 2021
42

2. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah semua biaya untuk bisa mendapatkan

sampai dengan bahan yang sudah siap untuk digunakan, yang didalamnya

meliputi harga bahan, ongkos angkut, dan penyimpanan lainnya.

Dari hasil wawancara mengenai bahan baku Bapak Sugeng

Wahyudi merupakan informan A1 mengatakan bahwa:

“Bahan baku yang digunakan adalah kayu, harga 1m3 kayu Jati Rp.
3.000.000, Sengon Rp.2.000.000, Medang Rp.3.000.000,
Sedangkan Pemakaian kayu pada bulan Januari sebanyak 5 m3
(Kubik) Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk
meubel pada UD. Karya Nyata di Karang Dima Kecamatan
Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa ini dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 4.1
Bahan Baku

Jumlah Harga Biaya


Nama
No Produk Bahan/ Bahan bahan
Bahan
M3 Baku/ M3 baku (Rp)
1 Kursi Kayu Jati ½ M3 3.000.000 3.000.000
2 Meja Sengon 1 M3 2.000.000 2.000.000
3 Jendela Medang 1 M3 3.000.000 3.000.000
4 Pintu Kayu Jati 1 M3 2.500.000 2.500.000
5 Lemari Kayu Jati 1 M3 2.500.000 2.500.000
6 Bunk Bed Sengon ½ M3 3.000.000 3.000.000
Total 16.000.000
Sumber: Data Primer Usaha UD. Karya Nyata

Harga kayu dalam 1M3 (Kubik) berbeda-beda tergantung dengan

kualitas bahanya. Pada produksi UD. Karya Nyata ini bahan yang

digunakan adalah: Kayu Jati, Meranti, Medang. Sedangkan pada bulan

Januari 2021, memproduksi Kayu Jati 1.1/2 m3 Rp. 8.000.000.00, Kayu

Sengon 1.M3 Rp. 5.000.000 Kayu Medang 2.1/2 M3 Rp. 3.000.000.00

Jumlah pemakaian kayu untuk produksi Meubel perbulannya sebesar 5 M3


43

(kubik) biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku meubel

adalah sebesar Rp.16.000.000 Unsur kedua yang merupakan unsur utama

juga dalam menentukan harga pokok produksi adalah biaya tenaga kerja.

Berdasarkan wawancara mengenai biaya tenaga kerja bersama informan

A1 yakni Bapak Sugeng Wahyudi adalah sebagai berikut:

“Dalam proses produksi UD. Karya Nyata upah yang diberikan


kepada karyawan setiap harinya sebesar Rp.150.000.00. Sedangkan
pekerjaannya dikerjakan bersama-sama tanpa ada pembagian tugas
masing-masing. Karyawan kerja dari jam delapan sampai jam
lima.”( 03 Juni 2021).

3. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan.

Biaya tenaga kerja adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal

ini penting untuk membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan

pembayaran kepada tenaga kerja atau karyawan yang didasarkan pada

rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

Sedangkan, upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja

langsung, dan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik.

Adapun upah untuk karyawan yang pembayaranya dilakukan / hari

atau perbulan sebagai berikut:

Tabel 4.2
Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jenis Nama Jumlah Upah (Rp) BTKL


Produk Pekerjaan Tenaga Hari (Rp) Bulan
Kerja
Jendela Memotong 150.000 1.800.000
Meja Mengukur
44

Pintu Menyerut 2 Orang


Kursi Memahat
Bunk Bed Mengecat
Jumlah 3.600.000
Sumber : Data Primer Usaha UD. Karya Nyata

Biaya tenaga kerja pada tabel diatas merupakan biaya tenaga kerja

langsung yang membuat produk meubel pada usaha meubel dimana

jumlah tenaga kerja 2 orang dan dikerjakan bersama-sama. Dan total biaya

yang di keluarkan setiap harinya Rp. 150,000,00 sedangkan untuk satu

bulanya Rp. 1.800.000,00, total biaya yang dikeluarkan untuk 2 orang

sebesar Rp.3.600.000.00/ bulan. Biaya-biaya ini terjadi karena adanya

aktivitas- aktivitas yang dilakukan dalam memproduksi meubel mulai dari

mengelolah bahan mentah menjadi produk jadi.

4. Biaya Overhead Pabrik

Unsur utama dari biaya yang ketiga adalah biaya Overhead pabrik.

Biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah biayabiaya yang

tidak langsung berpengaruh dalam penentuan harga pokok produksi, dan

merupakan biaya-biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

berdasarkan wawancara yang di lakukan dengan pemilik meubel Bapak

Sugeng Wahyudi merupakan informan A1 mengenai biaya overhad pabrik

adalah sebagai berikut:

“Biaya-biaya lain selain biaya beli kayu dan gaji karyawan biaya
lainnya itu adalah semacam biaya transportasi, Listrik, minyak.
Untuk harga biaya transportasi perbulan Rp. 700.000.00, untuk
biaya listrik perbulan Rp. 800.000.00, sedangkan untuk minyak
perbulan Rp 300.000.00”. (Wawancara, Tanggal 13 Juni 2021).
45

Dalam produksi meubel, ada beberapa pekerjaan yang harus

dilakukan diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.3
Biaya Overhead (Kursi, Pintu, Jendela)

Waktu
Daftar Total
No Biaya/Bulan Biaya/Hari Penyelesaia
Biaya Biaya
n
1 Listrik 500.000 17.000 10 Hari 170.000
2 Kendaraan 400.000 14.000 10 Hari 140.000
3 Minyak 500.000 17.000 10 Hari 170.000
Total 1.400.000 48.000 30 Hari 480.000
Sumber : Data Primer Usaha UD. Karya Nyata

Tabel 4.4
Biaya Overhead (Meja, Lemari, Bunk Bad)

Waktu
Daftar Total
No Biaya/Bulan Biaya/Hari Penyelesaia
Biaya Biaya
n
1 Listrik 600.000 17.000 15 Hari 355.000
2 Kendaraan 700.000 14.000 15 Hari 210.000
3 Minyak 500.000 17.000 15 Hari 255.000
Total 1.800.000 48.000 45 Hari 820.000
Sumber : Data Primer Usaha UD. Karya Nyata

Dari tabel 4.3 diatas ,(kursi, jendela, pintu) dijelaskan bahwa total

biaya overhead Rp.480.000 sedangkan pada tabel 4.4 ( meja, lemari, bunk

bad) Rp. 820.00. Biaya-biaya ini terjadi karena adanya aktivitas-aktivitas

yang dilakukan dalam memproduksi beubel mulai dari mengolah bahan

mentah menjadi produk jadi. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tentunya

membutuhkan beberapa tenaga kerja yang bertugas melakukan

pekerjaannya masing-masing.
46

5. Biaya Bahan Penolong

Tabel 4.5
Biaya Bahan Penolong ( Kursi, Meja, Lemari)

No Nama Bahan Jumlah Biaya Total Biaya


1 Cat Duco 3 liter 36.000 108.000
2 Bahan Jok 1 buah 300.000 300.000
3 Paku 2 kg 76.000 152.000
4 Tiner 3 kaleng 50.000 150.000
5 Bahan melamin 3 liter 150.000 450.000
Total 1.160.000
Sumber : Data Primer Usaha UD. Karya Nyata

Pak Sugeng Wahyudi mengatakan pekerjaan yang dilakukan

antara lain sebagai berikut Sebelum membuat kursi kayu ada beberapa hal

yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah menentukan jenis kayu

yang akan dibuat, Biasanya para konsumen lebih memilih kayu yang lebih

bagus kualitasnya seperti kayu jati. Karena kayu jati lebih tahan lama dan

awet, seratnya cantik dan tidak mudah menjamur. Tahap-tahap dalam

pembuatan produksi meubel yaitu : menentukan produk meubel apa yang

ingin dibuat, selanjutnya memotong kayu lalu menyerut kayu agar kayu

terlihat halus dan tidak susah untuk di motif, selanjutnya mengukur kayu

atau memotong untuk membuat ukuran kayu yang diperlukan dengan

menggunakan gergaji, langkan selanjutnya menggunakan alat yaitu tatah

atau pahat yang gunanya untuk membuat lubang kayu, atau membuat

motif, selanjutnya setelah itu tahap merangkai bahan yang telah selesai di

ukur dan di serut, setelah semuanya terpasang maka proses selanjutanya

adalah mewarnai dengan menggunakan Wood eco, Melamin, Hier


47

Komplesor sesuai dengan selera. Seperti itulah proses pembuatan produk

meubel yang dilakukan setiap harinya” (Bulan Januari 2021).

4.2 Penyajian Hasil Penelitian

1. Strategi Manajemen Produksi Meuble

Pada dasarnya manajemen produksi adalah suatu pengolaan proses

pengubahan atau proses konversi dimana sumber-sumber daya yang

berlaku sebagai “Input” diubah menjadi barang dan jasa. Produk barang

atau jasa ini biasa disebut “Output”. Manajemen produksi dapat

didefinisikan sebagai pelaksana kegiatan-kegian manajerial yang

dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian,

dan pengawasan sistem-sistem produktif.

Kegiatan-kegiatan tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Pemilihan Keputusan strategis yang menyangkut pemilihan proses

melalui apa berbagai barang dan jasa akan diproduksi atau disediakan.

b. Perancangan Keputusan-keputusan taktikal yang menyangkut krasi

metodametoda pelaksanaan suatu operasi produktif.

c. Pengoperasian Keputusan-keputusan suatu perencanaan tingkat

keluaran jangka panjang atau dasar forecast permintaan dan

keputusan-keputusan schedulling pekerjaan dan pengalokasian

karyawan jangka pendek.


48

d. Pengawasan Produsen-produsen yang menyangkut pengambilan

tindakan korektif dalam operasi-operasi produksi barang atau

penyediaan jasa.

e. Pembaharuan Implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan

dalam sistem produktif berdasarkan perubahan permintaan-

permintaan, tujuan-tujuan organisasional, teknologi, dan manajemen.

Berdasarkan pengamatan di lapangan yang peneliti lakukan pada

usaha meubel UD. Karya Nyata. Bahwa dalam penerapan Berdasarkan

wawancara di atas dapat di analisis oleh peneliti bahwasanya produk atau

bahan yang digunakan oleh pengrajin usaha meubel merupakan bahan

yang berkualitas dan produk hasil kerajinannya unik dan menarik bisa

digunakan dan dipakai dengan tahan lama dan bisa juga menjadi suatu

keunggulan pada produk meubel dan bentuk motif / ukirnya bermacam-

macam seperti ada yang berukir daun, kupu-kupu, kipas dan motif lainnya

sesuai selera konsumen disamping itu juga pemasaran dilakukan melalui

media sosial seperti facebook dan sosial media lainnya. Pernyataan ini

didasarkan pada hasil wawancara dengan Bapak Sugeng Wahyudi selaku

informan A1 yakini pemilik meubel UD. Karya Nyata sebagai berikut:

UD. Karya Nyata ini tidak hanya menjual barang setengah jadi
yang siap dijual seperti bahan pembuatan rumah atau pembuatan di
meubel, tetapi juga menjual barang jadi tergantung dari pemesanan
seperti meja kursi lemari ataupun pintu-pintu rumah. Hanya saja
untuk pembuatan barang-barang jadi seperti itu jarang dibuat
sebelum ada permintaan dan pemesanan tergantung kesepakatan
kami dan pembeli, dan untuk pembayarannya sama saja. Untuk
kualitas kami selalu mementingkan kepuasan para pelanggan, baik
bentuk-bentuk yang mereka inginkan dan kami menyediakan
bermacam-macam variasi produksi. karena saya juga meneruskan
49

usaha orang tua saya jadi menelola mebel ini dengan memberikan
layanan yang lebih baik yaitu 3S (senyum, salam, dan sapa). Dan
juga dengan promosi yang lebih kekinian seperti di facebook dan
media sosial lainnya, apa lagi seperti ini tahun 2021 banyak sekali
persaingan jadi harus bisa mengelola dengan baik lagi.”
(Wawancara, Tanggal 3 Juni 2021).

Berdasarkan wawancara dengan Sugeng Wahyudi selaku

pengrajin produk meubel tersebut menuturkan. “harga bermacam-macam

karena banyak macam-macam meubel sperti jendela, kursi, ranjang tidur,

daun pintu. Untuk harga kursi satu paket Rp. 3.000.000, sedangkan daun

pintu Rp. 900.000.00, ranjang Rp. 2.000.000 dan jendela Rp.350.000.00 ,

dan harga produk juga dilihat dari jenis kayu yang bagus atau kurang baik

kualitasnya, disamping itu kepuasan pelanggan selalu diperioritaskan demi

menjalin kerjasama yang baik.

a. Strategi Harga ( Price ) Harga (price) adalah salah satu aspek penting

dalam kegiatan marketingmix. Penentuan harga sangat penting untuk

diperhatikan., mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku

atau tidaknya produk yang ditawarkan. Adapun tujuan penentuan

harga secara umum yaitu untuk bertahan hidup memaksimalkan laba

dan untuk memperbesarkan market share dan mutu produk.

b. Strategi Tempat (Place) Tempat (Place) adalah penentuan lokasi dan

distribusi baik itu untuk kantor cabang, kantor pusat, pabrik atau

gudang. Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana

pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah

mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan

barang dan jasa. “Berdasarkan wawancara dengan pak Komari


50

menuturkan, lokasinya kurang strategis karena masih banyak panggan

tidak mengetahui tempat pemasaran produk meubel tersebut tempat

atau lokasinya masih daerah terpencil dan jauh dari keramaian”.

c. Strategi Promosi (Promotion) Promosi (promotion) merupakan sarana

untuk menarik dan mempertahankan konsumsinya. Dimana salah satu

tujuan promosi perusahaan untuk menginformasikan segala jenis

produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang

baru.

Kemudian peneliti, menanyakan kembali tentang bagaimana cara

menawarkan ketika barang sudah siap untuk dipasarkan, berkenaan dengan

itu berikut penuturan dari Bapak Sugeng Wahyudi selaku informan A1

sebagai berikut:

“Yaitu promosi secara langsung seperti dari mulut kemulut


kemudian menawarkan kepada tetangga-tetanggan lainnya. Strategi
People atau Orang ( SDM ) dan juga melalui media sosial seperti
facebook dan media sosial lainnya. Bila produksi dapat dipisahkan
dengan konsumsi sebagaimana dijumpai dalam kasus pemasaran
meuble. Seperti keinginan konsumen meminta untuk tingkat
ukuran dan desain motifnya cukup rumit, oleh karena itu harus
teliti dalam mengukur dan mengukir sehingga membutuhkan
waktu yang lama itu semua kami mementingkan kepuasan para
costumer kami”. (Wawancara, tanggal 03 Juni 2021).

Hasil wawancara diatas juga didukung oleh pernyataan karyawan

meuble UD. Karya Nyata, yakni Bapak Khaerul merupakan informan A2

menyatakan bahwa:

“Kami menawarkan produk yang kami buat melalui mulut kemulut


dan berbagai media sosial, di samping itu juga produksi yang kami
hasilkan menyesuaikan dengan trand masa kini yang modern dan
menarik para pelanggan”. (Wawancara, Tanggal 05 Agustus 2021).
51

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas dapat

disimpulkan bahwa yang menjadi Strategi Manajemen Produksi Meuble

UD. Meuble Karya Nyata di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan

Badas untuk Meningkatkan Hasil Penjualan yaitu melalui strategi People

atau Orang ( SDM ) dan juga melalui media sosial. Bila produksi dapat

dipisahkan dengan konsumsi sebagaimana dijumpai dalam kasus

pemasaran. Seperti keinginan konsumen meminta untuk tingkat ukuran

dan desain motifnya cukup rumit, tetapi tetap dikerjakan secara terukur

dan sangat teliti, sehingga para pelanggan merasa puasa. Untuk menarik

minat para konsumen UD. Karya Nyata juga dalam pembuatan produk-

produk meuble mengikuti trand masa kini yang modern dan sesuai dengan

tuntutan zaman.

2. Faktor penghambat Manajemen Produksi

Adapun faktor penghambat manajemen produksi meuble pada UD.

meuble Karya Nyata di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas

Untuk Meningkatkan Hasil Penjualan tidak efektifitas nya penjualan pada

UD. Karya Nyata yaitu yang pertama kurangnya bahan baku, tempat yang

kurang setrategis, pemasarnya hanya memalui mulu- kemulut.

Berdasarkan hasil penelitian dengan pemilik meuble UD. Karya

Nyata, informan A1 Bapak Sugeng Wahyudi mengatakan bahwa:

“Faktor penghambat manajemen produksi adalah yang pertama


kurangnya pasokan bahan dari daerah sendiri, itupun sangat
susah mencari bahan yang berkualitas, dan harga bahan baku
yang naik turun”. (Wawancara tanggal 16 Juni 2021).
52

Dari hasil wawancara diatas juga didukung oleh karyawan

meuble UD. Karya Nyata, informan A2 yakni Bapak Khaerul yang

mengatakan bahwa:

“Saat ada pemesanan meja, kursi ataupun produk-produk


lainnya kami merasa kesulitan dalam mencari bahan, dan
itupun ketiak sudah ada bahan misalnya di desa pemasok, sulit
untuk di antar karena lama pengurusan ijin dari desa”.
(Wawancara, tanggal 15 Juni 2021).

Berkaitan dengan hambatan manajemen produksi pada UD.

Meuble Karya Nyata di desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas,

peneliti juga mewawancarai pembeli yaitu Bapak Khaeruddin selaku

informan A3 mengatakan bahwa:

“Saat pemesanan meuble biasanya bahan bakunya masih ada


yang kurang misalnya kayu produksi dan bahan-bahan lainnya
yang lama di datangkan dari daerah lainnya, biasanya estimasi
meuble selesai kurang lebih satu minggu, tapi mereka tidak
pernah mengecewakan para pelanggan dan selalu ramah.”
(Wawancara, Tanggal 15 Juni 2021).

Dari pemaparan wawancara diatas upaya yang dilakukan oleh

manajemen produksi dalam melakukan sistem pengendalian terhadap

pengelolaan persediaan bahan baku agar proses produksi yang di

jalankan selama ini dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga

tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal dan meningkatkan

penjualan masih mengalami kendala, senada dengan apa yang

disampaikan oleh kepala Bagian Pemotongan yakni Bapak Darmanto

selaku informan A4 mengatakan bahwa:

“Kurangnya bahan baku produksi yang saat ini agak susah


mendapatkan dan pemeliharaan alat juga agak minim
pembiayaan, sejatinya alat ini merupakan unsur penting dalam
53

membuat produk-produk yang berkualitas dan baik, tetapi


sejauh ini kendala yang kami hadapi tidak terlalu menyulitkan
sehingga semua dapat teratasi dengan baik”. (Wawancara,
tanggal 17 Juni 2012).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

penghambat dalam manajemen produksi meuble pada UD. Meuble Karya

Nyata di desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas dalam

meningkatkan hasil produksi penjualan yaitu kurangnya pasokan bahan

dari daerah sendiri, itupun sangat susah mencari bahan yang berkualitas,

dan harga bahan baku yang naik turun, dan juga susahnya mengurus ijin

dari desa dimana lokasi tempat bahan tersebut dan kurangnya bahan baku,

tempat yang kurang setrategis, pemasarnya hanya memalui mulu- kemulut.

3. Faktor pendukung Manajemen Produksi Meuble

Faktor Pendukung Manajemen Produksi Pada UD. Karya Nyata

dilakukan dengan cara mengikuti trend pasar saat ini. Strategi pada UD.

Karya Nyata yang digunakan untuk merebut persaingan pasar yaitu

dengan cara memberikan pelayanan yang ramah dan maksimal dan juga

dalam memproduksi meuble beda dari yang lainnya dan mementingkan

kualitas dan ukiran yang rapi. Dari strategi tersebut, produk dari UD.

Karya Nyata akan bisa bersaing dengan produk competitor yang sudah

ada dipasaran. Dengan strategi itu juga, UD. Karya Nyata juga dapat

bertahan dengan kondisi Covid-19 yang membuat perekonomian menurun

ditambah juga saat ini banyak bermunculan perusahaan dengan produk

substitusi yang bahkan bisa menggeser posisi mebel dari kayu. Dalam

menjalankan produksi ketika mendapati pemesanan dari pelanggan yang


54

mengharuskan selesai dalam tiga hari, maka karyawan menyelsaikannya

kurang daripada tiga hari tersebut, yang menunjukkan bahwa pengerjaan

lebih cepat lebih baik.

Dijelaskan oleh informan A1 yakni Bapak Sugeng Wahyudi

selaku pemilik meubel tersebut sebagai berikut:

“UD. Karya Nyata ini tidak hanya menual barang setengah jadi
yang siap dijual seperti bahan pembuatan rumah atau pembuatan
di meubel, tetapi juga menjual barang jadi tergantung dari
pemesanan seperti meja kursi lemari ataupun pintu- pintu
rumah. Hanya saja untuk pembuatan barang-barang jadi seperti
itu jarang dibuat sebelum ada permintaan dan pemesanan
tergantung kesepakatan kami dan pembeli, dan untuk
pembayarannya sama saja, dan waktu pemesanan dijadwalkan 5
hari maka kami selesaikan secepatnya kurang dari hari yang
ditentukan demi kepuasan dan kenyamanan para pelanggan.”
(Wawancara, tanggal 4 Juni 2021).

Demikian juga dengan tempat penyimpanan barang yang telah jadi

tidak menggunakan sistem pergudangan tetapi barang yang telah selesai

dikerjakan masih ditempatkan di tempat produksi. Segmen pasar atau

pengelompokan- pengelompokan konsumen untuk dijadikan pasar sasaran

tidak diterapkan di kawasan pengrajin meubel Desa Karang Dima lainnya,

ini dikarenakan konsumen atau pemesan melakukan pembelian

berdasarkan kebutuhannya. Sehingga konsumen baik yang berasal dari

kalangan bawah, kalangan menengah maupun kalangan atas semuanya

dapat melakukan pembelian. bahkan tidak jarang banyak konsumen dari

kalangan pemerintah maupun pengusaha. Mengkonsumsi produk meubel

yang di inginkan oleh konsumen, yaitu dengan cara memesan barang


55

dengan menyebutkan barangnya dan kriteria barang tersebut kepada

produsen dan segera di buat dengan jangka waktu yang relatif singkat.

Untuk sistem angsuran disini peneliti mendapati-mendapati dari

beberapa pembeli yang juga sebagai pelanggan yaitu sebagai berikut:

a. Bapak Hasan

“Saya membeli lemari mas, saya membeli dengan menyicil


nanti saya lunasi pas barang sudah jadi. Saya sudah
langganan, jadi walaupun saya mengangsur begini tidak
pernah ada biaya tambahan itupun pengerjaannya sangat
cepat dan kualitasnya bagus dan rapi”. (Wawancara,
Tanggal 10 Juni 2021).

b. Bapak Saleh

“Ini mas saya lagi memilih kayu untuk dibuatkan pintu ya


rencana saya ingin membuat bergabai macam seperti meja,
dan kursi untuk anak-anak di sekolah SDN 1 Labuhan
Sumbawa, baru 4 hari kesepakatan untuk waktu
pengerjaan, dan selesainya sangat cepat kurang dari empat
hari dan kualitas produknya tidak kalah dari yang lain, dan
juga para karyawan ramah dengan pelanggan”.
(Wawancara, Tanggal 10 Juni 2021).

Tabel 4.6
Hasil Wawancara Para Pembeli

Jenis
No Nama Alamat Pemesanan Harga
Kayu
1 Bapak Hasan Olat Rawa Jati Kursi Sepaket 3.000.000
2 Bapak Saleh Kakiang Jati Pintu 5.000.000
3 Bapak Iwan Lantung Sengon Ranjang 2.500.000
Sumber: Data Primer Usaha UD. Karya Nyata

Dari hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor Pendukung Manajemen Produksi Pada

UD. Karya Nyata dilakukan dengan cara mengikuti trend pasar saat ini.

Strategi pada UD. Karya Nyata yang digunakan untuk merebut


56

persaingan pasar yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang ramah

dan maksimal dan juga dalam memproduksi meuble beda dari yang

lainnya dan mementingkan kualitas dan ukiran yang rapi. Dari strategi

tersebut, produk dari UD. Karya Nyata akan bisa bersaing dengan

produk competitor yang sudah ada dipasaran. Dengan strategi itu juga,

UD. Karya Nyata juga dapat bertahan dengan kondisi Covid-19 yang

membuat perekonomian menurun ditambah juga saat ini banyak

bermunculan perusahaan dengan produk substitusi yang bahkan bisa

menggeser posisi mebel dari kayu.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada sub bab pembahasan ini, penulis akan fokus menguraikan dua

hal yang menjadi fokus penelitian yaitu


57

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Analisis Strategi Manajemen Produksi Meuble UD. Karya Nyata di

Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas untuk Meningkatkan

Hasil Penjualan.

Strategi Manajemen Produksi Meuble UD. Meuble Karya Nyata di

Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas untuk Meningkatkan Hasil

Penjualan yaitu melalui strategi People atau Orang ( SDM ) dan juga

melalui media sosial. Bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi

sebagaimana dijumpai dalam kasus pemasaran. Seperti keinginan

konsumen meminta untuk tingkat ukuran dan desain motifnya cukup rumit,

tetapi tetap dikerjakan secara terukur dan sangat teliti, sehingga para

pelanggan merasa puasa. Untuk menarik minat para konsumen UD. Karya

Nyata juga dalam pembuatan produk-produk meuble mengikuti trand masa

kini yang modern dan sesuai dengan tuntutan zaman.

2. Faktor pendukung Manajemen Produksi Meuble pada UD. Meuble

Karya Nyata di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas Untuk

Meningkatkan Hasil Penjualan

Faktor Pendukung Manajemen Produksi Pada UD. Karya Nyata

dilakukan dengan cara mengikuti trend pasar saat ini. Strategi pada UD.

Karya Nyata yang digunakan untuk merebut persaingan pasar yaitu dengan

cara memberikan pelayanan yang ramah dan maksimal dan juga dalam
58

memproduksi meuble beda dari yang lainnya dan mementingkan kualitas

dan ukiran yang rapi. Dari strategi tersebut, produk dari UD. Karya Nyata

akan bisa bersaing dengan produk competitor yang sudah ada dipasaran.

Dengan strategi itu juga, UD. Karya Nyata juga dapat bertahan dengan

kondisi Covid-19 yang membuat perekonomian menurun ditambah juga

saat ini banyak bermunculan perusahaan dengan produk substitusi yang

bahkan bisa menggeser posisi mebel dari kayu.

3. Faktor penghambat Manajemen Produksi Meuble pada UD. Meuble

Karya Nyata di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas Untuk

Meningkatkan Hasil Penjualan

Penghambat dalam manajemen produksi meuble pada UD. Meuble

Karya Nyata di desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas dalam

meningkatkan hasil produksi penjualan yaitu kurangnya pasokan bahan dari

daerah sendiri, itupun sangat susah mencari bahan yang berkualitas, dan

harga bahan baku yang naik turun, dan juga susahnya mengurus ijin dari

desa dimana lokasi tempat bahan tersebut dan kurangnya bahan baku,

tempat yang kurang setrategis, pemasarnya hanya memalui mulu- kemulut.

A. Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti dapatkan,

maka muncul beberapa saran dari peneliti, yaitu:

1. Untuk pemerintah, memberi perhatian terhadap mebel-mebel di kabupaten

Sumbawa khususnya di Kecamatan Labuhan Badas dengan memberikan

kemudahan dalam bahan-bahan yang digunakan dalam produksi. Seperti


59

hal nya bahan baku kayu semakin sulit mendapatkannya. Memberi solusi

dalam mensuplai bahan baku tersebut dengan mudah sesuai yang

dibutuhkan agar para mebel-mebel di Kabupaten Sumbawa berjalan dengan

baik dimana masa pamdemi serba sulit .

2. Untuk mebel-mebel berikan inovasi yang lebih lagi agar produksi yang di

hasilkan lebih menarik konsumen. Kemudian bisa bersaing dengan mebe-

mebel di daerah lainnya. Dan menambah karyawan yang bekerja agar dapat

menghasilkan produksi yang cepat lagi.

Anda mungkin juga menyukai