Revisi Jurnal Uji Putriani
Revisi Jurnal Uji Putriani
1
Uji Putriani, 2Masni, 3Syamsiar S. Ruseng
1
Bagian Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin Makassar
2
Bagian Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin Makassar
3
Bagian Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin Makassar
Alamat Korespondensi:
Uji Putriani
Kespro Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanudddin Makassar
HP: 082349074995
Email: uji.gia@gmail.com
Abstrak
Program Kampung KB yang merupakan bentuk miniatur pelaksanaan total program KKBPK
secara utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkunan BKKBN, yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program
kependudukan, kb, dan pembangunan keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Banyak factor penghambat yang mempengaruhi BKKBN
dalam menjalankan program ini. Jenis penelitian ini adalah pendekatan desain Cross Sectional
Study. Populasi adalah seluruh seluruh PUS di wilayah kampung KB di kelurahan Karuwisi
Kecamatan Panakukkang sebanyak 1.767 PUS. Besar sampel adalah 176 PUD yang diperoleh
berdasarkan teknik pengambilan sampel secara Simple random sampling sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan
(p=0,001), Sikap (0,044), dan dukungan Suami (p=0,000) dengan Penggunaan alat kontrasepsi
diwilayah kampung KB. Tidak ada hubungan Peran PLKB (p=0,463) dan karakteristik responden
(p>0,05) dengan penggunaan alat kontrasepsi di wilayah Kampung KB kecamatan Panakukkang,
kota Makassar. Diharapkan bagi PLKB / petugas kesehatan dan stekholder terkait sebagai bagian
dari Program KB dapat meningkatkan pemberian edukasi keesehatan khususnya dalam hal
Program KB.
Abstract
The KB Village Program, which is a miniature form, fully implements the total KKBPK program
involving all fields in the BKKBN environment, which aims to improve the quality of life of the
community at the village level or equivalent, through population programs, family planning and
family development and building related sectors in order to create a family small quality. Many
inhibiting factors affect BKKBN in carrying out this program. This type of research is a Cross
Sectional Study design approach. The population was all PUS in the KB village area in the
Karuwisi sub-district of Panakukkang Subdistrict with 1,767 EFAs. The sample size is 176 PUD
obtained based on sampling techniques using Simple random sampling according to the required
sample requirements. The results showed that there was a relationship of knowledge (p = 0.001),
attitude (0.044), and support of husband (p = 0.000) with the use of contraception in the KB
village area. There is no relationship between the role of the PLKB (p = 0.463) and the
characteristics of the respondents (p> 0.05) with the use of contraceptives in the KB Village area
of Panakukkang sub-district, Makassar city. It is expected that the PLKB / health workers and
related stakeholders as part of the family planning program can improve health education
provision, especially in terms of family planning programs.
HASIL
PEMBAHASAN
Program Kampung KB dibentuk dengan tujuan untuk mensejahterahkan
masyarakat ditingkat kampung/kelurahan serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat pada bidang pelayanan KB. Namun ada banyak hambatan yang
dihadapi oleh PLKB dalam pelaksanaan program, diantaranya faktor individu
(pengetahuan, pendidikan), dukungan orang lain dalam hal ini suami dan
pelaksana program itu sendiri (PLKB).
Berdasarkan hasil penelitian ini pengetahuan berhubungan secara
bermakna dengan penggunaan alat kontrasepsi dengan nilai p = 0,001 (p<0,05).
sebagian besar responden telah mendapatkan informasi tentang alat kontrasepsi
sebelumnya melalui tenaga kesehatan, televisi, majalah atau media lainnya,
sehingga hal tersebut bisa menambah pengetahuan responden. Semakin tinggi
pengetahuan seseorang memungkinkan orang tersebut dapat lebih mudah untuk
mengaplikasikan pengetahuannya dan informasi yang didapatkan dari dan kepada
orang lain.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Novayanti
(2014) yang didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan penggunaan IUD pada WUS. Hal ini juga di dukung oleh penelitian
Huda,dkk (2016), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi. Yang kemudian
Febriyani,dkk (2017) menyebutkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi.
Hasil uji Chi-square menunjukkan Sikap ibu berhubungan secara
bermakna dengan penggunaan alat kontrasepsi dengan nilai p = 0,044 (p<0,05)
Hal ini disebabkan oleh pengetahuan responden yang tidak menyeluruh mengenai
KB, ada rasea takut, rasa tidak nyaman, ingin mempunyai anak lagi dan adanya
pengaruh orang lain (keluarga, tetangga, teman dekat), atau bahkan dikarenakan
responden mendengar cerita cerita negatif tentang KB yang menyebabkan
responden ragu bahkan tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh budisantoso
(2008) ternyata ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap partisipasi
pria dalam KB Berdasar uji statistik dengan uji chi square dengan p value 0,009
(α=0,05%). Begitu juga dengan penelitian Setiasih, dkk (2016), ada hubungan
antara sikap dengan pemilihan MKJP Non Hormonal, dengan Hasil uji chi square
memperoleh nilai p=0,027. Huda,dkk (2016) dalam penelitiannya ada hubungan
antara sikap responden dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi, dengan hasil
uji chi square tabel nilai p sebesar 0,034. Hasil ini juga di dukung oleh penelitian
Salsabila (2017) bahwa bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan pemilihan
alat kontrasepsi IUD.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dukungan suami berhubungan
secara bermakna dengan penggunaan alat kontrasepsi dengan nilai p = 0,000
(p<0,05). Dukungan suami diartikan sebagai sikap/ tindakan mendukung dalam
hal emosional dan materil, informasi, instrumental dan pemberian pengargaan
suami terhadap alat/ metode kontrasepsi yang digunakan istrinya
Dukungan suami merupakan salah satu faktor eksternal dalam pemilihan
alat kontrasepsi dimana menjadi penguat untuk mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nuryati (2014), bahwa
terdapat pengaruh dukungan suami dalam menggunakan MKJP terhadap
pemilihan alat kontrasepsi (MKJP dan Non MKJP) dengan nilai p=<0.0001.
Aryanti (2014) dalam penelitiannya juga menyebutkan ada hubungan yang
bermakna antara dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita
kawin usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur, Hasil ini di
dukung pula oleh Huda (2016) bahwa pada hasil penelitiannya didapatkan ada
hubungan antara dukungan suami yang dirasakan ibu dengan perilaku penggunaan
alat kontrasepsi. Sama halnya dengan Penelitian yang di lakukan oleh Salsabila
(2017), bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan alat
kontrasepsi IUD.
BKKBN menjelaskan bahwa Petugas KB berperan dalam memberikan
konseling KB, memperlakukan klien dengan baik, interaksi antara petugas dan
klien, memberikan informasi yang baik dan benar, menghindari pemberian
informasi yang berlebihan, membahas metode yang diingini klien. PLKB
merupakan ujung tombak pengelola KB di lini lapangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran PLKB tidak berhubungan
dengan penggunaan alat kontrasepsi dengan nilai p = 0,463 (p>0,05). Tidak
adanya hubungan antara peran PLKB dengan penggunaan kontrasepsi di
kecamatan Panakukkang kota Makassar ini disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya karena jumlah petugas lapangan khusus KB / PLKB, Di Kecamatan
Panakukkang hanya 1 orang di tiap wilayah kerja, meskipun kecamatan
panakukang khususnya kelurahan Karuwi/si merupakan wilayah binaan program
Kampung KB, nilai anak di masyarakat yang masih menganut istilah ‘banyak
anak banyak rejeki’, dan faktor individu itu sendiri.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Suseno (2012) yang menyebutkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang sigifikan peran PLKb/petugas kesehatan
khususnya dalam hal kualitas pelayanan KB terhadap penggunaan alat
kontrasepsi. Arliana dkk (2012) bahwa tidak ada hubungan antara pemberian
informasi oleh petugas KB dengan penggunaan metode kontrasepsi. Febriani,dkk
(2017) juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara peran tenaga kesehatan
dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
Aryanti,heri. 2014. faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini di kecamatan aikmel kabupaten
lombok timur. Program magister program studi ilmu kesehatan masyarakat
program pascasarjana universitas udayana denpasar
Arliana,dkk. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Metode
Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor Kb Di Kelurahan Pasarwajo
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara.
Biostatistik/Kkb, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas, Makassar
Budisantoso, s. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi pria
dalam keluarga berencana di Kecamatan Jetis Kabupaten bantul. Magister
promosi kesehatan program pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Darmawati,dkk. 2015. keikutsertaan menjadi akseptor keluarga berencana pada
pasangan usia subur ditinjau dari aspek sosial dan budaya. idea nursing
journal vol. viii no. 1 2017. issn : 2087-2879
Febriani,dkk. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Padawanita Usia Subur (Wus) Beragama Islam Di
Kelurahan Pasir Kuda Bogor Barat. PROMOTOR Jurnal Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 2018
Huda,dkk. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas
Jombang-Kota Tangerang Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
Nuryati,dkk. 2014. Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Terhadap
Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Akseptor Kb Baru Di Kabupaten Bogor.
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN :
2302-1721
Profil kampung KB. 2017
Salsabila,dkk. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat
Kontrasepsi Intra Uterine Device (Iud) Pada Pasangan Usia Subur Di
Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. PROMOTOR
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 2018
Setiasih,dkk. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKIP) pada Wanita Pasangan Usia
Subur (PUS) di Kabupaten Kendal. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol.
11 / No. 2 / Agustus 2016
Suseno,mutiara. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan Keluarga
Berencana yang Tidak Terpenuhi (Unmet Needfor Family Planning) di Kota
Kediri (Suatu Studi Kuantitatif dan Kualitatif). Jurnal Kebidanan Panti
Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011