OLEH :
YUNI ALFRIYANTY MANTONG
P1804215033
KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya
buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Tuhan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
1
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2
DAFTAR ISI
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4
BAB I KAJIAN KEBIJAKAN
A. Masalah Dasar
......................................................................................................
......................................................................................................
7
B. Tujuan yang ingin dicapai
......................................................................................................
......................................................................................................
12
C. Subtansi Kebijakan (Isu Utama)
......................................................................................................
......................................................................................................
12
D. Ciri Kebijakan
RINGKASAN EKSEKUTIF
Isu Dan Masalah Publik: Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat
yang harus dipenuhi dalam pembangunan kesehatan. Hal tersebut harus dipandang
sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Berbagai permasalahan penting dalam pelayanan
kesehatan antara lain disparitas status kesehatan; beban ganda penyakit; kualitas,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan; pelindungan masyarakat di
bidang obat dan makanan; serta perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa masalah
penting lainnya yang perlu ditangani segera adalah peningkatan akses penduduk
miskin terhadap pelayanan kesehatan, penanganan masalah gizi buruk,
penanggulangan wabah penyakit menular, pelayanan kesehatan di daerah bencana,
dan pemenuhan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan. Masalah tenaga kesehatan
merupakan salah satu masalah yang dapat mengahambat kemudahan dalam pelayanan
kesehatan berdasarkan data-data yang ada Indonesia saat ini mengalami kekurangan
pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Salah satu masalah
pelayanan kesehatan yaitu Kebijakan perijinan sarana kesehatan dalam kerangka
desentralisasi menimbulkan berbagai masalah, antara lain adanya tumpang tindih
BAB I
KAJIAN KEBIJAKAN
A. Masalah Dasar
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi
dalam pembangunan kesehatan. Hal tersebut harus dipandang sebagai suatu
investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukung
pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Berbagai permasalahan penting dalam pelayanan
kesehatan antara lain disparitas status kesehatan; beban ganda penyakit; kualitas,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan; pelindungan masyarakat di
bidang obat dan makanan; serta perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa
masalah penting lainnya yang perlu ditangani segera adalah peningkatan akses
penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, penanganan masalah gizi buruk,
penanggulangan wabah penyakit menular, pelayanan kesehatan di daerah
bencana, dan pemenuhan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan.
Langkah-langkah yang telah ditempuh adalah peningkatan akses kesehatan
terutama bagi penduduk miskin melalui pelayanan kesehatan gratis; peningkatan
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular termasuk polio dan flu
burung; peningkatan kualitas, keterjangkauan dan pemerataan pelayanan
BAB XVIII
Pasal 181
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 182
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap
penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya di bidang
kesehatan dan upaya kesehatan.
(2) Menteri dalam melakukan pengawasan dapat memberikan izin terhadap setiap
penyelenggaraan upaya kesehatan.
(3) Menteri dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) dapat mendelegasikan kepada lembaga pemerintah non
kementerian, kepala dinas di provinsi, dan kabupaten/kota yang tugas pokok
dan fungsinya di bidang kesehatan.
(4) Menteri dalam melaksanakan pengawasan mengikut sertakan masyarakat.
Pasal 183
Menteri atau kepala dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182 dalam
melaksanakan tugasnya dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok
untuk melakukan pengawasan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan
sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Pasal 185
Setiap orang yang bertanggung jawab atas tempat dilakukannya pemeriksaan
oleh tenaga pengawas mempunyai hak untuk menolak pemeriksaan apabila
tenaga pengawas yang bersangkutan tidak dilengkapi dengan tanda pengenal dan
surat perintah pemeriksaan.
D. Ciri kebijakan
Kebijakan yang berlaku universal atau secara umum memiliki ciri sebagai
berikut :
- Mengupayakan perbaikan dan peningkatan pelayanan kesehatan agar mudah
dijangkau oleh masyarakat dan menjalankan program – program kesehatan
yang secara langsung memberi pengaruh baik demi kelancaran pelayanan
kesehatan
- Melakukan pengawasan yang dapat memberikan izin terhadap setiap
penyelengaraan upaya kesehatan agar akses dalam memanfaatkan sarana dan
prasana kesehatan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
- Pengawasan dalam upaya peningkatan kesehatan mengikutsertakan
masyarakat yang berarti bukan hanya pemerintah pusat dan daerah yang
mengambil peran terhadap upaya peningkatan kesehatan untuk kesejahteraan
BAB II
KONSEKUENSI DAN RESISTENSI
2. Negatif
Pada pasal 182 pada ayat (2) yang menyatakan tentang upaya perizinan
yang berhubungan dengan kesehatan yang berimbas pada rumah sakit yang
diijinkan menyelenggarakan pelayanan tanpa mempertimbangkan standar
kelengkapan peralatan dan sumberdaya manusia yang dimiliki. Peraturan Rumah
Sakit yang ada saat ini, tidak jelas mengatur kewenangan provinsi dan
kabupaten/kota dalam pemberian ijin dan penetapan status kelembagaan Rumah
Sakit. Bahkan dalam kelembagaan Rumah Sakit, dalam waktu yang bersamaan
dapat mempunyai beberapa status, misalnya sebuah RS dapat berstatus UPT dan
sekaligus Swadana, keduanya pun pada saat itu berstatus penyelenggara PNBP.
Pernyataan ini di dasari bahwa penerapan kebijakan terkait sanksi masih
belum tersosialisasikan dengan baik. Salah satu persoalannya, sebagian besar
masyarakat, penyelenggara usaha dibidang kesehatan belum menerapkan aturan
tersebut sebagaimana mestinya. Disatu sisi petugas kesehatan kurang cermat
melihat dan menangani kasus yang terjadi seperti maraknya peredaran produk
kosmetik yang berbahaya bagi masyarakat yang menggunakannya. Penyelenggara
usaha di bidang kesehatan kulit ini memiliki izin usaha untuk menjual
dagangannya. Sudah seharusnya menjadi suatu penilaian bahwa petugas
B. Resistensi
Dengan adanya jaminan pengawasan pemerintah pusat dan daerah terhadap
penyelanggaraan upaya kesehatan yang secara menyeluruh terhadap masyarakat
belum berdampak secara signifikan terutama pada masyarakat di daerah tertinggal
atau terpencil misalnya dari pelayanan rujukan yang terlalu rumit prosesnya dari
faskes tingkat pertama sampai faskes tingkat berikutnya yang menyebabkan
masyarakat lebih memilih pelayanan kesehatan langsung ke fasilitas tingkat kedua
yaitu langsung ke rumah sakit sehingga rujukan dapat menyusul dan menyalahi
proses dari pengawasan rujukan. Begitu juga masyarakat kalangan atas lebih
memilih tempat-tempat praktek yang lebih nyaman dan prosesnya tidak
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menikmati pelayanan kesehatan.
Ketersediaan mutu, keamanan obat, dan perbekalan kesehatan masih belum
optimal serta belum dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Dalam hal
tenaga kesehatan, Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua jenis
tenaga kesehatan yang diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah
inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam menanggulangi masalah kesehatan,
sehingga pembinaan dan pengawasan dalam implementasi sangat perlu
ditingkatkan melalui daya dukung berupa kerjasama yang baik antara pemerintah,
warga, petugas medis dan penyelenggara usaha di bidang kesehatan.
B. Prediksi Keberhasilan
Prediksi Kebijakan merupakan upaya untuk memperkirakan berhasil tidaknya
kebijakan yang telah dibuat oleh Pemerintah RI dalam bidang kesehatan pada
saat/dimulai sekarang sampai 3-5 tahun kedepan.Prediksi keberhasilan kebijakan
B. Rekomendasi
1. Perlunya nondiskriminatif terhadap setiap individu yang ingin memperoleh
pelayanan kesehatan.
2. Sebaiknya undang-undang bersifat universal dan menguntungkan semua pihak
yang terkait.
3. Untuk penegakkan hukum; Perlu adanya peran aktif pemerintah, penegak
hukum dan masyarakat sesuai dengan fungsi dan tugasnya secara proposional.
Perlunya ketegasan dalam menegakkan hukum untuk tindak pidana bagi
penyelenggara kegiatan yang melakukan pelanggaran .
4. Diperlukan niat baik dari seluruh stakeholders serta tindakan nyata terkait
dengan upaya menanggulangi peredaran produk – produk bebahaya bagi
kesehatan