Anda di halaman 1dari 91

LAPORAN PENELITIAN

MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI


TRIGONOMETRI MELALUI PROBLEM BASE
LEARNING BAGI KELAS X IIS DI SMA SANTO
PAULUS MANOKWARI TAHUN 2019

Oleh,
Daud Ijarles Lebang
NIP. 197706222006051002
Guru Madya

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT


DINAS PENDIDIKAN

SMA Santo Paulus Manokwari


Jln. Swapen Perkebunan Manokwari
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN

Judul: Meningkatkan Penguasaan Materi Trigonometri Melalui Problem Base


Learning bagi Kelas X IIS di SMA Santo Paulus Manokwari Tahun
2019

Peneliti Utama
Nama Lengkap : Daud Ijarles Lebang
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIP : 197706222006051002
Pangkat/Golongan : Pembina / IV a
Jabatan : Guru Madya
Sekolah : SMA Santo Paulus Manokwari
Jumlah Tim Peneliti : 1 orang
Lama Penelitian : 4 bulan
Dari bulan : Juli 2019
Sampai bulan : Oktober 2019
Besar Biaya Penelitian : Swadana

Mengetahui Manokwari, 12 Oktober 2019


Kepala Sekolah Peneliti

Alexius Dance Tange, SP Daud Ijarles Lebang


NIP. 197807102007011024 NIP. 197706222006051002

ii
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA Santo Paulus Manokwari
Jln. Swapen Perkebunan Manokwari

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN


Nomor: 424/053/2019

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Alexius Dance Tange, SP
NIP : 197807102007011024
Jabatan : Kepala Sekolah

Memberikan ijin melakukan penelitian kepada:


Nama : Daud Ijarles Lebang
NIP : 197706222006051002
Jabatan : Guru Madya

Dengan judul: “Meningkatkan Penguasaan Materi Trigonometri Melalui Problem


Base Learning bagi Kelas X IIS di SMA Santo Paulus Manokwari Tahun 2019”.

Demikian surat keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang bersangkutan
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Manokwari, 26 Juli 2019


Kepala Sekolah

Alexius Dance Tange, SP


NIP. 197807102007011024

iii
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA Santo Paulus Manokwari
Jln. Swapen Perkebunan Manokwari

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK


Nomor: 424/058/2019

Kepala SMA Santo Paulus Manokwari Manokwari , dengan ini menerangkan bahwa:
Nama : Daud Ijarles Lebang
NIP : 197706222006051002
Jabatan : Guru Madya

Telah melakukan penelitian di SMA Santo Paulus Manokwari dalam rangka


peningkatan pembelajaran melalui penelitian yang berjudul: “ Meningkatkan
Penguasaan Materi Trigonometri Melalui Problem Base Learning bagi Kelas X IIS di
SMA Santo Paulus Manokwari Tahun 2019”.

Demikian Surat Keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Manokwari, 10 Oktober 2019


Kepala Sekolah

Alexius Dance Tange, SP


NIP 197807102007011024

iv
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
PERPUSTAKAAN SMA Santo Paulus Manokwari
Jln. Swapen Perkebunan Manokwari

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Lilis Mustiani, S.Pd
NIP : 197904192006052001
Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Pengelola Perpustakaan
Unit Kerja : SMA Santo Paulus Manokwari

Menyatakan bahwa:
Nama : Daud Ijarles Lebang
NIP : 197706222006051002
Pangkat/Golongan/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Guru Madya
Unit Kerja : SMA Santo Paulus Manokwari Manokwari

Telah mempublikasi Hasil Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai referensi di SMA


Santo Paulus Manokwari dengan jenis karya dan judul sebagai berikut:

No Jenis Karya Nama Judul Nomor Katalog


1 Laporan “Meningkatkan Penguasaan Materi
Penelitian Trigonometri Melalui Problem Base Learning PTK-ACS 003
bagi Kelas X IIS di SMA Santo Paulus
Manokwari Tahun 2019”.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Manokwari, 15 November 2019


Pengelola Perpustakaan

Lilis Mustiani, S.Pd


NIP 197904192006052001

v
ABSTRAK

MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI TRIGONOMETRI


MELALUI PROBLEM BASE LEARNING BAGI KELAS X IIS DI SMA
SANTO PAULUS MANOKWARI TAHUN 2019
Oleh:

Daud Ijarles Lebang


Guru Madya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Penguasaan Materi


Trigonometri bagi siswa Kelas X IIS di SMA Santo Paulus Manokwari melalui
pemanfaatan Problem Base Learning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru.
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat
komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,
observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dalam 3 tahap yaitu
reduksi, penyajian data serta menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan pembelajaran dengan
menggunakan Problem Base Learning dapat meningkatkan Penguasaan Materi
Trigonometri pada mata pelajaran Matematika siswa Kelas X IIS dilihat dari
adanya peningkatan persentase,
Peningkatannya dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I dan siklus
II. Pada Aspek mendengarkan penjelasan siklus I sebesar 73,33 % dan siklus II
sebesar 93,33%. Aspek mencatat penjelasan siklus 1 sebesar 93,33% dan siklus II
sebesar 93,33%. Aspek memperhatikan pembelajaran siklus I sebesar 60% dan
siklus II sebesar 86,67%. Aspek bertanya siklus I sebesar 53,33% dan pada siklus
II sebesar 93,33%. Aspek menjawab pertanyaan siklus I sebesar 93,33% dan
siklus II sebesar 93,33%. Aspek mengeluarkan pendapat siklus I sebesar 40% dan
pada siklus II sebesar 93,33%. Aspek menghargai pendapat teman siklus I sebesar
100% dan pada siklus II sebesar 100 %. Aspek mampu menjelaskan kembali
siklus I sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan terhadap partisipasi aktif siswa.
Problem Base Learning juga dapat meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran Matematika di kelas. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari
adanya perubahan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap akhir siklus.
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 74,2 dan siklus II
sebesar 89,73 Hal tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan Problem
Base Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata kunci : Problem Base Learning, Penguasaan Materi Trigonometri, dan SMA
Santo Paulus Manokwari

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga tugas laporan penelitian
tindakan kelas dengan judul: “Meningkatkan Penguasaan Materi Trigonometri
Melalui Problem Base Learning bagi Kelas X IIS di SMA Santo Paulus
Manokwari Tahun 2019” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Menyadari bahwa terwujudnya laporan penelitian ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala SMA Santo Paulus Manokwari yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyusun penelitian.
2. Teman-teman guru yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan,
3. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Akhirnya segala bantuan, bimbingan, petunjuk, dorongan serta
pengorbanan yang telah diberikan semoga mendapat limpahan rahmat dari Tuhan
yang Maha Kuasa, dan semoga laporan penelitian ini dapat mengembangkan
keprofesian berkelanjutan. Amin.

Manokwari, 24 Oktober 2019


Peneliti

Daud Ijarles Lebang


NIP 197706222006051002

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT IJIN PENELITIAN ...........................................................................iii
SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK ........................................... iv
SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN ............................................... v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR....................................................................................... vii
DAFTAR ISI......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x
DARTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
B. Perumusan Masalah .........................................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................................
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................
A. Deskripsi Teori..................................................................................
B. Hasil Penelitian yang Relevan .........................................................
C. Kerangka Pikir .................................................................................
D. Hipotesis Tindakan ...........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................
A. Desain Penelitian ..............................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian .........................................
E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................
F. Instrumen Penelitian .........................................................................
G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ................................................
H. Keabsahan Data ................................................................................
I. Teknik Analisis Data ........................................................................
J. Kriteria Keberhasilan .......................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
A. Hasil Penelitian ................................................................................
B. Pembahasan ......................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran .................................................................................................
C. Implikasi............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel Halama
1. Klasifikasi media...........................................................................................
2. Kriteria Aktivitas Indivisu.............................................................................
3. Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa pada Siklus 1.................................
4. Hasil Perhitungan Tes pada Siklus 1.............................................................
5. Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa pada Siklus II.................................
6. Hasil Perhitungan Tes pada Siklus II ...........................................................
7. Peningkatan Partisipasi Aktif Siklus I dan Siklus II.....................................
8. Hasil Perhitungan Tes pada Siklus 1 dan Siklus II........................................

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Haln
1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Tindakan.................................................
2. Siklus Penelitian Tindakan kelas..................................................................
3. Diagram Persentase Mendengarkan Penjelasan............................................
4. Diagram Persentase Mencatat Penjelasan.....................................................
5. Diagram persentase Memperhatikan Pembelajaran......................................
6. Diagram persentase Bertanya........................................................................
7. Diagram Persentase Menjawab Pertanyaan..................................................
8. Diagram Persentase Mengeluarkan Pendapat...............................................
9. Diagram Persentase Menghargai Pendapat Teman.......................................
10. Diagram Persentase Mampu Menjelaskan Kembali.....................................
11. Diagram Nilai Rata-Rata Kelas.....................................................................
12. Diagram Nilai Tertinggi Siswa.....................................................................
13. Diagram Nilai Terendah Siswa.....................................................................
14. Diagram Jumlah Tuntas Individu..................................................................
15. Diagram Persentase Ketuntasan Individu.....................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Lampiran 01. Persuratan.................................................................................
2. Lampiran 02. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)..............................
3. Lampiran 03. Materi.......................................................................................
4. Lampiran 04. Instrumen Penelitian................................................................
5. Lampiran 05. Analisis Data............................................................................
6. Lampiran 06. Daftar Hadir Siswa ..................................................................
7. Lampiran 07. Hasil Pekerjaan Siswa..............................................................
8. Lampiran 08. Dokumentasi ...........................................................................
9. Lampiran 09. Seminar....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

mempelajari pola struktur, perubahan dan ruang. Dalam pandangan formalis,

matematika adalah penelaahan, pola, struktur. Untuk SMA kelas X IIS materi

yang diajarkan adalah

3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk

linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar

lainnya.

4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variable

3.2 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional dan

irasional satu variabel

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan rasional

dan irasional satu variabel

3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear tiga variable

3.4 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua

variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)

4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem

pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)


3.5 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi

kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah

asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya

4.5 Menganalisa karakteristik masing – masing grafik (titik potong dengan

sumbu, titik puncak, asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat

transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)| dsb

3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi

invers serta sifat-sifatnya serta menentukan eksistensinya

4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan

operasi invers suatu fungsi

3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan,

dan cotangen) pada segitiga siku-siku

4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio

trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada

segitiga siku-siku

3.8 Menggeneralisasi rasio trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai

kuadran dan sudut-sudut berelasi

4.8 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio

trigonometri sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi

3.9 Menjelaskan aturan sinus dan cosinus

4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan sinus dan cosinus

3.10 Menjelaskan fungsi trigonometri dengan menggunakan lingkaran satuan

13
4.10 Menganalisa perubahan grafik fungsi trigonometri akibat perubahan pada

konstanta pada fungsi y = a sin b(x + c) + d.

Saat saya mengajar materi yang sulit di pahami adalah menjelaskan rasio

trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada

segitiga siku-siku.

Dengan kondisi yang berada di SMA Santo Paulus Manokwari,

menyebabkan materi trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

cotangen) pada segitiga siku-siku menjadi tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat

dari pencapaian nilai ulangan harian Kelas X IIS. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 1. Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas X IIS Materi Trigonometri.


No Rentang Nilai KKM Jumlah Siswa Keterangan
1 91-100 65 - Tuntas
2 78-90 65 - Tuntas
3 65-77 65 8 Tuntas
4 Dibawah 65 65 7 Tidak Tuntas
Total 15 siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul “Meningkatkan Penguasaan Materi

Trigonometri Melalui Problem Base Learning bagi Kelas X IIS di SMA Santo

Paulus Manokwari Tahun 2019”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,

maka rumusan masalah yang diajukan untuk penelitian ini adalah:

14
1. Apakah pemanfaatan Problem Base Learning dapat meningkatkan

Penguasaan Materi Trigonometri bagi siswa Kelas X IIS di SMA Santo

Paulus Manokwari?

2. Bagaimana Problem Base Learning dapat meningkatkan Penguasaan

Materi Trigonometri bagi siswa Kelas X IIS di SMA Santo Paulus

Manokwari?

3. Sejauhmana Problem Base Learning dapat meningkatkan Penguasaan

Materi Trigonometri bagi siswa Kelas X IIS di SMA Santo Paulus

Manokwari?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Penguasaan

Materi Trigonometri melalui Problem Base Learning bagi siswa Kelas X IIS

di SMA Santo Paulus Manokwari Tahun 2019

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang

mempunyai obyek penelitian yang sama dengan memanfaatkan media

lain atau pun metode yang lain.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan ilmu

pengetahuan, terutama dalam bidang pendidikan.

15
c. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan kelengkapan

referensi guru maupun calon guru dalam proses mengajar.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

tentang pemanfaatan Problem Base Learning untuk meningkatkan

Penguasaan Materi Trigonometri.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas yang diampu

peneliti dan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui

publikasi ilmiah.

b. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat bagi pengelola pendidikan sehingga dapat digunakan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sebagai bahan

pertimbanagan untuk memberikan variasi pembelajaran pada setiap

mata pelajaran. Disamping itu juga untuk meningkatkan partisipasi

aktif dan prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi pustaka

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi siswa atau pihak

lain yang berkepentingan.

16
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Problem Base Learning

a. Pengertian Problem Base Learning

Model Problem Based Learning adalah model


pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa
pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan
keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan
siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri
(menurut Arends dalam Abbas, 2000:13).
Model ini bercirikan penggunaan masalah
kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari
siswa untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan
berfikir kritis dan pemecahan masalah serta
mendapatkan pengetahuan konsep- konsep penting,
dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai ketrampilan mengarahkan
diri. Pembelajaran berbasis masalah penggunaannya di
dalam tingkat berfikir yang lebih tinggi, dalam situasi
berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana
belajar.
Dalam pembelajaran berbasis masalah, perhatian
pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan

17
deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan
prosedural. Oleh karena itu penilaian tidak hanya cukup
dengan tes. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan
model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai
pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil
pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan
secara bersama-sama.
Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat
dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan
konteks atau lingkungannya, maka disamping
pengembangan kurikulum juga perlu dikembangkan
model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang
memungkinkan siswa dapat secara aktif
mengembangkan kerangka berfikir dalam memecahkan
masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar
(learning how to learn). Dengan kemampuan atau
kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mudah
beradaptasi.
(https://www.dosenpendidikan.co.id/problem-based-
learning/ hari jumat tanggal 22 Mei 2021 jam 14.20)

2. Penguasaan Materi Trigonometri

a. Pengertian Penguasaan Materi Trigonometri

Mata pelajaran merupakan isi pengajaran yang dibawakan

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Agar dapat mencapai

hasil yang lebih baik, guru atau calon guru perlu menguasai

bukan hanya sekedar materi tertentu yang merupakan bagian

18
dari suatu mata pelajaran saja, tetapi pemahaman yang lebih

luas terhadap materi itu sendiri dapat menuntut hasil yang lebih

baik.

Menurut Rachman Abror mengemukakan bahwa


penguasan materi adalah guru bukan hanya mengetahui dan
menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah, tetapi
juga menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi. 
Sedangkan menurut Cece Wijaya, penguasaan materi
merupakan proses belajar yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi, minat dan sikap belajar siswa yang positif terhadap
materi pelajaran yang sedang dipelajari. Jadi yang dimaksud
pemahaman oleh guru adalah kemampuan guru dalam
menggunakan pengetahuan/kepandaiannya untuk menjelaskan
isi dari materi pelajaran yang diberikan kepada siswa sehingga
apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai seluruhnya.
Disamping itu guru juga harus dapat menguasai bahan
pelajaran yang akan diajarkan. 

19
B. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan

aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Proses

pembelajaran ini menuntut keaktifan siswa, di mana siswa adalah subjek yang

banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru sebagai fasilitator lebih banyak

membimbing dan mengarahkan.

Pembelajaran pada Matematika di SMA Santo Paulus Manokwari

kurang variatif. Cara penyampain teori masih menggunakan metode ceramah

dan mencatat. Tentunya pemahaman siswa tentang Penguasaan Materi

Trigonometri masih dirasa kurang. Hal tersebut dapat mengakibatkan

partisipasi siswa rendah sehingga akan mengakibatkan prestasi belajarnya

menjadi rendah. Oleh karena itu diperlukan inovasi lain yang dapat menarik

perhatian siswa.

Pemanfaatan Problem Base Learning pada proses pembelajaran akan

menarik perhatian dan rasa ingin tahu siswa. Pemanfaatan Problem Base

Learning dalam pembelajaran akan memberikan kemudahan bagi siswa dalam

memahami serta mengingat kembali Penguasaan Materi Trigonometri.

Dengan demikian, penggunaan Problem Base Learning pada proses

pembelajaran dapat mendorong siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

Untuk meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi belajar siswa, maka

diperlukan inovasi baru. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Problem

Base Learning. Kerangka pikir tersebut digambarkan pada skema berikut ini:

20
Kondisi Awal

Partisipasi siswa Media belajar kurang


kurang variatif

Pembelajaran dengan
4. Analisis dan Refleksi menggunakan media 2. Pelaksanaan
audio visual

Nilai rata-rata pelajaran rendah

1. Perencanaan

3. Pengamatan

Kondisi Akhir

21
Partisipasi Aktif Prestasi Belajar Siswa
siswa meningkat Meningkat

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Tindakan

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah Pemanfaatan Problem

Base Learning dapat meningkatkan Penguasaan Materi Trigonometri bagi

siswa Kelas X IIS di SMA Santo Paulus Manokwari tahun 2019.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research), yaitu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Dalam pelaksanaannya peneliti dapat melakukan penelitian tindakan

kelas secara mandiri ataupun kolaboratif, akan tetapi tidak boleh menghambat

kegiatan utama guru dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Secara

partisipatif bersama-sama mitra peneliti melaksanakan penelitian ini langkah

demi langkah. Selain partisipatif, peneliti dapat berkolaborasi dengan guru.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru bertindak sebagai pelaksana

tindakan sedangkan peneliti bertindak sebagai kolaborator.

22
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti, mencoba

menemukan suatu gagasan yang kemudian diterapkan dalam upaya perbaikan

pada praktik pembelajaran yang dilakukan. Dalam penelitian tindakan ini

mencoba hal yang baru yaitu menggunakan Problem Base Learning yang

diharapkan dapat memberikan perubahan ke arah perbaikan pada suatu proses

pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas rangkaian empat

kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang

ada pada setiap siklus, yaitu :

1. Perencanaan (planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk

pelaksanaan PTK.

2. Tindakan (acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario

kerja tindakan, perbaikan kerja yang akan dilakukan dan prosedur tindakan

yang diterapkan.

3. Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atastindakan

yang dilakukan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara pengamatan,

wawancara atau cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan.

4. Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang

terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk

dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan

dapat diketahui perubahan yang terjadi dan dapat dilakukan tindakan

sehingga mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara

signifikan.

Adapun siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut :

23
Refleksi I

Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I


Permasalahan

Siklus I
Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I

Permasalahan Pelaksanaan tindakan II


baru hasil Perencanaan tindakan II
refleksi

Siklus II Refleksi II Pengmatan/


pengumpulan data I I

Permasalahan
baru hasil Dilanjutkan ke
refleksi siklus berikutnya

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

( Suharsimi Arikunto, 2019: 74)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Santo Paulus Manokwari yang beralamat

di Jln. Swapen Perkebunan Manokwari. Pemilihan SMA Santo Paulus

Manokwari, karena peneliti bertugas di tempat tersebut dan belum

24
dimanfaatkannya Problem Base Learning untuk pembelajaran pada

Matematika.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus sampai dengan 12

September 2019.

C. Subyek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X IIS SMA Santo

Paulus Manokwari. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah

Penguasaan Materi Trigonometri dengan pemanfaatan Problem Base

Learning. Peneliti memilih siswa Kelas X IIS karena belum mencapai KKM

untuk mata pelajaran Matematika khususnya pada Penguasaan Materi

Trigonometri.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian yang menjadi pusat

perhatian selama penelitian berlangsung dan penyusunan laporan. Dalam

penelitian ini, yang menjadi variabel utama adalah partisipasi aktif, prestasi

belajar dan Problem Base Learning.

1. Penguasaan Materi Trigonometri

Penguasaan Materi Trigonometri adalah

2. Prestasi Belajar

25
Prestasi belajar yang dimaksud di sini adalah hasil maksimal yang

telah dicapai siswa yaitu berupa kecakapan dari masing-masing siswa yang

kemudian diukur dengan tes pada standar kompetensi menangani

penggandaan dokumen.

3. Problem Base Learning

Model Problem Based Learning adalah model


pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa
pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan
keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan
siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri
(menurut Arends dalam Abbas, 2000:13).
Model ini bercirikan penggunaan masalah
kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari
siswa untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan
berfikir kritis dan pemecahan masalah serta
mendapatkan pengetahuan konsep- konsep penting,
dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai ketrampilan mengarahkan
diri. Pembelajaran berbasis masalah penggunaannya di
dalam tingkat berfikir yang lebih tinggi, dalam situasi
berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana
belajar.
Dalam pembelajaran berbasis masalah, perhatian
pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan
deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan
prosedural. Oleh karena itu penilaian tidak hanya cukup

26
dengan tes. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan
model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai
pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil
pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan
secara bersama-sama.
Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat
dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan
konteks atau lingkungannya, maka disamping
pengembangan kurikulum juga perlu dikembangkan
model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang
memungkinkan siswa dapat secara aktif
mengembangkan kerangka berfikir dalam memecahkan
masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar
(learning how to learn). Dengan kemampuan atau
kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mudah
beradaptasi.
(https://www.dosenpendidikan.co.id/problem-based-
learning/ hari jumat tanggal 22 Mei 2021 jam 14.20)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi (Observation) adalah suatu teknik yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis. Pada pengamatan ini menggunakan observasi partisipan, yaitu

observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat

27
memasuki dan mengikuti kelompok yang sedang diamati. Observasi

partisipan dilaksanakan sepenuhnya jika pengamat betul-betul mengikuti

kegiatan kelompok. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang

situasi pembelajaran yang terjadi selama melakukan proses pembelajaran.

Kegiatan obsevasi ini dilakukan disetiap pertemuan. Pengumpulan data

dilakukan dengan instrumen lembar pengamatan.

Observasi ditujukan kepada subyek yang akan diteliti yaitu siswa.

Untuk mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran mata pelajaran

Matematika. Selain itu lembar pengamatan digunakan untuk mengamati

pelajaran di kelas dengan menggunakan Problem Base Learning, apakah

dapat meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi belajar siswa atau tidak.

2. Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara verbal kepada orang-orang yang

dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan mengenai hal-hal

yang dianggap perlu. Wawancara dilakukan pada siswa dengan

menggunakan pedoman wawancara yang berisi tentang petunjuk garis

besar isi wawancara.

3. Tes

Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau

kelompok. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengumpulkan data

tentang hasil belajar siswa dalam upaya peningkatan prestasi siswa.

28
4. Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan

yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Teknik ini lebih

menjelaskan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Dokumentasi berupa foto atau gambar yang digunakan untuk

menggambarkan secara visual kondisi yang terjadi pada saat proses belajar

mengajar berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Non tes

a. Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi kesan dan penafsiran penelitian dalam

bentuk naratif deskriptif. Catatan lapangan mendeskripsikan tentang

kegiatan siswa maupun guru dari awal hingga akhir pembelajaran.

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala kejadian selama

proses pembelajaran berlangsung yang tidak terekam dalam lembar

observasi.

b. Lembar observasi/ pengamatan,

Lembar observasi yakni lembar yang berisi indikator-indikator

proses pembelajaran yang baik dalam melaksanakan pengamatan di

kelas. Melalui cara pengamatan diharapkan dapat menghindari adanya

29
informasi semu yang muncul dalam penelitian. Pengamatan dilakukan

dengan menggunakan pedoman observasi sebagai instrumen.

Observasi ditujukan kepada subyek yang akan diteliti yaitu

siswa. Untuk mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran mata

pelajaran Matematika dan untuk mengetahui suasana kegiatan

pembelajaran di kelas. Selain itu lembar pengamatan digunakan untuk

mengamati pelajaran di kelas dengan menggunakan Problem Base

Learning/video apakah dapat meningkatkan prestasi atau tidak dalam

mata pelajaran Matematika.

c. Panduan Wawancara

Wawancara mendalam digunakan untuk menjaring data

mengenai tanggapan setelah mengikuti proses mata pelajaran

Matematika selama proses pembelajaran berlangsung. Wawancara ini

dilakukan kepada guru Matematika dan perwakilan siswa Kelas X IIS

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data-data

tertulis yang meliputi :

1) Data hasil observasi.

2) Hasil Pekerjaan Siswa

3) Daftar nilai dari hasil belajar setelah menggunakan media audio

visual.

Teknik ini lebih menjelaskan suasana yang terjadi dalam proses

pembelajaran. Dokumentasi berupa foto atau gambar yang digunakan

30
untuk menggambar secara visual kondisi yang terjadi saat proses

belajar berlangsung.

2. Tes

Tes yang akan diberikan siswa dalam penelitian ini adalah test

akhir siklus (post-test).Tes akhir siklus dimaksudkan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa setelah diterapkan Problem Base Learning. Materi

yang djadikan bahan tes adalah materi yang diajarkan pada siklus

sebelumnya.

G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali

dengan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap mata pelajaran

Matematika sebelum menggunakan Problem Base Learning. Kegiatan yang

dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas

yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas dan observasi

terhadap siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti

mengadakan penelitian di dalam kelas dengan menggunakan Problem Base

Learning.

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus

terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini

didesain sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilakukan

dengan beberapa siklus. Adapun langkah-langkah setiap siklus adalah sebagai

berikut:

31
1. Perencanaan

Pada siklus pertama diawali dengan membuat perencanaan tentang

materi dan pelaksanaan tindakan berupa penyiapan pembelajaran

menggunakan Problem Base Learning yang akan dilakukan di kelas.

Perencanaan ini disusun oleh peneliti. Kemudian menyusun rencana

pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan

tindakan antara lain sebagai berikut :

a. Membuat RPP dengan materi yang diajarkan.

b. Menyiapkan Problem Base Learning.

c. Menyusun lembar kerja siswa.

d. Menyiapkan instrumen yang diperlukan dalam pembelajaran yang

akan dilakukan.

e. Menyusun soal evaluasi.

2. Tindakan

Tindakan pada mata pelajaran Matematika menggunakan Problem

Base Learning, langkah yang dilakukan pada waktu tindakan adalah

membawa kesiapan siswa untuk masuk ke materi dengan menyesuaikan

keadan siswa pada pembelajaran yang akan disampaikan.

3. Monitoring Tindakan

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati

segala yang dilakukan oleh siswa. Pengamatan tersebut meliputi aktivitas

siswa dan guru, keaktifan siswa, kreativitas yang dilakukan oleh guru

melalui penggunaan Problem Base Learning dan interaksi siswa dengan

32
guru, siswa dengan siswa dan bahan ajar, pembelajaran yang membuat

siswa merasa senang dan cara guru membimbing siswa dalam

pembelajaran. Pada kegiatan pengamatan ini, peneliti menggunakan

instrumen observasi antara lain lembar observasi.

4. Refleksi

Dalam tahap ini, peneliti bersama kolaborator (guru standar

kompetensi menangani penggandaan dokumen) melakukan analisis dan

memaknai hasil tindakan siklus 1. Apabila dalam hasil refleksi terdapat

aspek-aspek yang belum dicapai/ berhasil, maka akan dilakukan perbaikan

pada siklus II. Pelaksanaan siklus II akan dilaksanakan setelah refleksi

pada siklus I. Apabila di dalam siklus tersebut belum memenuhi kriteria

yang ingin dicapai maka dilakukan siklus selanjutnya untuk memperbaiki

kriteria yang sudah ditentukan.

H. Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk mengecek kebenaran

data yang dihasilkan oleh peneliti, sehingga dapat diperoleh data yang valid

serta dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Untuk dapat mengetahui

keabsahan data dalam penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini, peneliti

mengecek kebenaran data yang diperoleh dari lembar observasi dalam proses

33
pembelajaran, hasil wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan dengan

siswa dan guru pada akhir tindakan untuk mempermudah dalam penarikan

kesimpulan.

Pada penelitian ini, triangulasi yang digunakan adalah triangulasi

sumber dan triangulasi metode:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah mengecek balik derajat kepercayaan

yang berbeda. Misalnya membandingkan beberapa sumber data dengan

metode yang sama.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode adalah mengecek derajat kepercayaan data

hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan terus

menerus selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian

atau penarikan kesimpulan. Peneliti merefleksi hasil observasi terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa di dalam kelas. Adapun yang

dianalisis, sebagai berikut:

1. Partisipasi aktif siswa

Untuk mengetahui apakah Problem Base Learning dapat membuat

siswa lebih aktif dalam mengikuti mata pelajaran Matematika, data yang

digunakan terdapat pada lembar observasi yang kemudian dianalisis secara

34
deskriptif. Penilaian dapat dilihat dari hasil skor pada lembar observasi

yang digunakan. Data observasi yang telah diperoleh, dihitung, kemudian

dipersentasekan. Sehingga dapat diketahui seberapa besar peningkatan

partisipasi siswa dalam pembelajaran. Kriteria menghitung persentase

partisipasi siswa berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Kriteria Aktivitas Individu

Persentase Kriteria aktivitas siswa


81% - 100% Sangat tinggi
61 % - 80% Tinggi
41 % - 60 % Sedang
21 % - 40 % Rendah
0 % - 20 % Sangat rendah
(Riduwan, 2009: 15)

Cara menghitung persentase aktivitas siswa berdasarkan lembar

observasi untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut :

SkorPerole h an
Persentase = ¿ ¿ × 100 %
¿
(Martinus, 2019: 49)

Dalam penelitian ini indikator yang dicapai bisa dilihat dari

pencapaian poin-poin yang tertera dalam partisipasi belajar siswa. Adapun

poin-poin yang diamati untuk mengukur peningkatan partisipasi antara

lain:

a. Mendengar Penjelasan

b. Mencatat Penjelasan

c. Memperhatikan pembelajaran

d. Bertanya

e. Menjawab Pertanyaan

35
f. Mengeluarkan Pendapat

g. Menghargai Pendapat teman

h. Mampu Menjelaskan Kembali

2. Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, peneliti

menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran

Matematika. yaitu 60. Bila siswa telah mencapai nilai sama atau lebih

besar dari 60 dengan prosedur rentang nilai 0-100, maka dapat dikatakan

memenuhi KKM. Tetapi apabila siswa mendapatkan nilai kurang dari 60

dikatakan masih di bawah KKM.

J. Kriteria Keberhasilan

Dari semua siklus yang telah dilakukan maka dapat dikatakan berhasil

apabila partisipasi dan prestasi belajar siswa meningkat dan apabila belum

memenuhi target maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Hal tersebut

bisa dilihat dari hasil pengamatan secara langsung dalam proses pembelajaran

di kelas dengan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Partisipasi aktif siswa dikatakan berhasil jika partisipasi belajar 75% siswa

secara aktif berperan selama proses pembelajaran berlangsung, dengan

melihat dari aspek-aspek yang diamati dalam lembar observasi selama

penelitian berlangsung. Kriteria penilaian partisipasi siswa dapat

dikategorikan sebagai berikut :

81%-100% = sangat baik

36
61-80% = baik

41 %-60% = cukup

≤ 40 % = kurang

2. Prestasi belajar siswa dikatakan berhasil jika 80%

siswa pada akhir siklus telah mencapai 60. Hal tersebut sesuai dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah diterapkan oleh SMA

Santo Paulus Manokwari untuk mata pelajaran Matematika.

37
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal dan Perencanaan

Sebelum penelitian tindakan dilaksanakan terlebih dahulu

dilakukan pengamatan awal, agar mengetahui kondisi awal dan

permasalahan pembelajaran yang ada di kelas. Dengan kata lain, adanya

permasalahan di kelas itu yang nantinya akan menjadi fokus penelitian.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, prestasi

belajar pada mata pelajaran Matematika siswa Kelas X IIS di SMA Santo

Paulus Manokwari dikatakan rendah karena masih ada 7 siswa yang

nilainya di bawah 65 yang merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan sekolah dengan melihat hasil ulangan

harian. Hal ini disebabkan guru masih menggunakan metode ceramah dan

monoton sehingga siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran. Hal ini apabila tidak ditindaklanjuti tentu akan

mengakibatkan proses pembelajaran tidak optimal dan mempengaruhi

prestasi belajar.

Melihat kondisi kelas yang demikian, maka agar permasalahan

ketidakaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat segera teratasi,

perlu dilakukan rekonstruksi terhadap cara mengajar guru yang kurang

melibatkan partisipasi aktif siswa. Salah satu yang bisa dijadikan sebagai
alternatif untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses

pembelajaran adalah Problem Base Learning.

Agar mempermudah dalam pelaksanaan tindakan maka perlu

dibuat suatu perencanaan. Perencanaan yang dibuat meliputi: membuat

RPP dengan materi yang akan diajarkan, membuat lembar observasi untuk

mengamati partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran,

membuat soal tes, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan,

dan alat peraga yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran.

Melalui perencanaan sebelum melakukan tindakan akan

mempermudah dalam menentukan keberhasilan tindakan yang

dilaksanakan. Perencanaan dapat dijadikan panduan pelaksanaan tindakan,

sehingga penelitian yang dilakukan tidak jauh melenceng dari tujuan

penelitian untuk menerapkan sebuah media pembelajaran Problem Base

Learning dalam rangka meningkatkan partisipasi aktif siswa dan prestasi

belajar siswa.

2. Hasil Tindakan

a. Siklus 1

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah

sebagai berikut:

a) Menyiapkan Problem Base Learning

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

39
materi yang akan diajarkan.. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ini disusun sebagai pedoman peneliti dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

c) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi untuk

mengetahui partisipasi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman

peneliti di dalam mengamati siswa di kelas. Lembar ini akan

diisi pada setiap pertemuan dan dibuat oleh peneliti.

d) Menyusun dan mempersiapkan soal-soal yang digunakan untuk

mengukur prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran

menggunakan Problem Base Learning berlangsung (post test).

e) Mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan untuk

proses pembelajaran di kelas.

2) Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke-1

Langkah – langkah pelaksanaan tindakan pada siklus 1

pertemuan ke-1 adalah sebagai berikut:

(1) Kegiatan awal

(a) Guru mengucapkan salam

(b) Guru mengecek presensi siswa

(c) Guru menyampaikan apersepsi yang berhubungan

dengan materi yang akan disampaikan

40
(d) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

memberi pertanyaan kepada siswa

(e) Guru menympaikan kompetensi dasar dan tujuan yang

ingin dicapai yaitu mengenai materi yang akan

diajarkan

(2) Kegiatan inti (RPP 1)

(3) Penutup

(a) Siswa dengan dibimbing dan difasilitasi guru

menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

(b) Guru memberikan tugas rumah guna mempersiapkan

materi yang akan datang.

(c) Guru memberikan informasi bahwa akan ada tes untuk

pertemuan berikutnya.

(d) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a

(e) Guru mngucapkan salam.

b. Pertemuan ke-2

Langkah – langkah pelaksanaan tindakan pada siklus 1

pertemuan ke-2 adalah sebagai berikut:

41
(1) Kegiatan awal

(a) Guru mengucapkan salam

(b) Guru mengecek presensi siswa

(c) Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan

materi yang akan disampaikan

(d) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

memberi pertanyaan kepada siswa.

(e) Guru menympaikan kompetensi dasar dan tujuan yang

ingin dicapai yaitu mengenai materi yang akan

diajarkan.

(2) Kegiatan inti (RPP 2)

(3) Penutup

42
(a) Siswa dengan dibimbing dan difasilitasi guru

menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

(b) Guru memberikan post test.

(c) Guru memberikan tugas rumah guna mempersiapkan

materi yang akan datang.

(d) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a

(e) Guru mengucapkan salam.

3) Hasil Observasi dan Pembahasan

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung observer

melakukan pengamatan secara langsung mengenai partisipasi yang

ditunjukkan oleh siswa dalam mata pelajaran Matematika. Dalam

penelitian ini, unsur-unsur yang termasuk dalam partisipasi siswa

atau keaktifan siswa meliputi Mendengarkan Penjelasan Guru,

mencatat penjelasan guru, memperhatikan pembelajaran, bertanya,

menjawab pertanyaan, mengeluarkan pendapat, menghargai

pendapat teman, refleksi/menjelaskan kembali. Maka dari

indikator-indikator tersebut, hasil dari lembar pengamatannya

sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa pada Siklus 1

Aspek yang diamati Jumlah Partisipasi Aktif


siswa Jumlah Persentase
total siswa
Mendengarkan Penjelasan 15 11 73,33%
Mencatat penjelasan 15 14 93,33%
Memperhatikan pembelajaran 15 9 60,00%
Bertanya 15 8 53,33%

43
Menjawab pertanyaan 15 14 93,33%
Mengeluarkan pendapat 15 6 40,00%
Menghargai pendapat teman 15 15 100,00%
Mampu menjelaskan kembali 15 9 60,00%
Jumlah 15 86 573,33%
Rata-rata   10,75 71,67%

Dari tabel dapat diketahui bahwa siswa yang mendengarkan penjelasan

sebanyak 73,33%, mencatat penjelasan 93,33%, memperhatikan

pembelajaran 60%, bertanya 53,33%, menjawab pertanyaan 93,33%,

mengeluarkan pendapat 40%, menghargai pendapat teman 100%,

mampu menjelaskan kembali 60%.

4) Hasil Tes

Pada hasil analisis tes ini didapat data yang berupa angka-

angka mengenai jumlah nilai yang diperoleh masing-masing siswa

terhadap soal yang dikerjakan setelah menerapkan Problem Base

Learning dalam proses mata pelajaran Matematika.

Data yang diperoleh melalui tes dihitung jumlah nilai yang

diperoleh masing-masing siswa dengan cara mengakumulasikan

masing-masing nilai pada setiap item soal yang dijawab siswa.

Adapun hasil perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Perhitungan Tes pada Siklus 1

Tes
No Nama Siswa KKM Siklus Ketuntasan
1
1 Responden 01 65 60 Tidak Tuntas
2 Responden 02 65 80 Tuntas
3 Responden 03 65 75 Tuntas

44
4 Responden 04 65 85 Tuntas
5 Responden 05 65 72 Tuntas
6 Responden 06 65 81 Tuntas
7 Responden 07 65 85 Tuntas
8 Responden 08 65 65 Tuntas
9 Responden 09 65 88 Tuntas
10 Responden 10 65 56 Tidak Tuntas
11 Responden 11 65 59 Tidak Tuntas
12 Responden 12 65 80 Tuntas
13 Responden 13 65 70 Tuntas
14 Responden 14 65 85 Tuntas
15 Responden 15 65 72 Tuntas
∑ Nilai   1113  
Rata-rata   74,2  
Nilai Tertinggi   88  
Nilai Terendah   56  

Dalam menghitung nilai rata-rata siswa secara keseluruhan

digunakan rumus yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto dalam

bukunya Dasar-dasar evaluasi Pendidikan (2009: 264):


X= N

Berdasarkan rata-rata siswa pada post test 1 dapat diketahui

nilainya sebesar 74,2. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar siswa setelah menggunakan Problem Base Learning pada

mata pelajaran Matematika. Namun berdasarkan nilai siswa pada

siklus 1 di atas, kriteria keberhasilan belum tercapai, karena masih

terdapat 3 siswa belum mencapai KKM, sehingga perlu dilanjutkan

dengan siklus berikutnya yaitu siklus II.

5) Refleksi

45
Dalam pembelajaran pada siklus 1 ini, tahap refleksi dilakukan

oleh peneliti dan guru kolaborator untuk mengevaluasi hasil observasi

partisipasi aktif siswa dan hasil dari pelaksanaan post test sebagai

umpan balik setelah pembelajaran. Penggunaan Problem Base

Learning meskipun belum maksimal, sebenarnya sudah menunjukkan

partisipasi aktif siswa. Masih banyak siswa yang cenderung enggan

untuk mengemukakan pendapat dan hal tersebut dikarenakan siswa

belum terbiasa di dalam pembelajaran menggunakan Problem Base

Learning, sehingga masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti

pembelajaran.

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan Problem Base

Learning untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa pada siklus 1

belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Hal ini terjadi, mungkin

dikarenakan siswa masih canggung dengan pembelajaran

menggunakan Problem Base Learning.

Prestasi belajar pada siklus 1 juga belum menunjukkan hasil

yang maksimal, meskipun telah banyak siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal tetapi masih ada juga siswa yang belum

memenuhi.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka perlu adanya

tindakan lanjutan untuk memperbaiki atau menyempurnakan

pembelajaran dengan menggunakan Problem Base Learning.

Dikarenakan belum tercapainya target tindakan yang diinginkan pada

46
pelaksanaan tindakan pada siklus 1, maka peneliti dan guru sepakat

untuk melanjutkan tindakan pada siklus II.

e. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah

sebagai berikut:

a) Membuat Problem Base Learning yang sesuai dengan materi

yang akan diajarkan.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

materi yang akan diajarkan. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ini disusun sebagai pedoman guru atau peneliti

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

c) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi untuk

mengetahui partisipasi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman

peneliti di dalam mengamati siswa di kelas. Lembar ini akan

diisi pada setiap pertemuan dan dibuat oleh peneliti dengan

dikonsultasikan pada guru dan dosen pembimbing.

d) Menyusun dan mempersiapkan soal-soal yang digunakan untuk

mengukur prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran

menggunakan Problem Base Learning berlangsung (post test).

e) Mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan untuk

proses pembelajaran di kelas.

47
2) Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke-1

Langkah – langkah pelaksanaan tindakan pada siklus II

pertemuan ke-1 adalah sebagai berikut:

(1) Kegiatan awal

(a) Guru mengucapkan salam

(b) Guru mengecek presensi siswa

(c) Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan

materi yang akan disampaikan.

(d) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa.

(e) Guru menympaikan kompetensi dasar dan tujuan yang

ingin dicapai yaitu mengenai materi yang akan

diajarkan.

(2) Kegiatan inti (RPP 3)

(3) Penutup

48
(a) Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan difsilitasi

guru.

(b) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk

mempersiapkan materi selanjutnya.

(c) Guru memberikan informasi bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan tes.

(d) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a

(e) Guru mengucapkan salam.

b. Pertemuan Ke-2

Langkah – langkah pelaksanaan tindakan pada siklus II

pertemuan ke-2 adalah sebagai berikut:

(1) Kegiatan awal

(a) Guru mengucapkan salam

(b) Guru mengecek presensi siswa

(c) Guru menyampaikan apersepsi yang berhubungan

dengan materi yang akan disampaikan.

(d) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa.

(e) Guru menympaikan kompetensi dasar dan tujuan yang

ingin dicapai yaitu mengenai materi yang akan

diajarkan.

(2) Kegiatan inti (RPP 4)

49
(3) Penutup

(a) Siswa dengan dibimbing dan difasilitasi guru

menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

(b) guru memberikan post test

(c) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a

(d) Guru mengucapkan salam.

3) Pengamatan terhadap partisipasi aktif siswa (observasi)

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung observer

melakukan pengamatan secara langsung mengenai partisipasi yang

ditunjukkan oleh siswa dalam mata pelajaran Matematika. Pada

siklus II ini tingkat partisipasi aktif siswa sudah mulai

menunjukkan adanya peningkatan yang relatif stabil dan hampir

semua siswa sudah memperhatikan, berpartisipasi dan mengikuti

proses pembelajan. Semua ini dapat dilihat dengan adanya

peningkatan dari hampir semua aspek yang diamati. Hasil dari

pengamatan siswa pada siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 5. Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa pada Siklus 1I

50
Aspek yang diamati Jumlah Partisipasi Aktif
siswa Jumlah Persentase
total siswa
Mendengarkan Penjelasan 15 14 93,33%
Mencatat penjelasan 15 14 93,33%
Memperhatikan pembelajaran 15 13 86,67%
Bertanya 15 14 93,33%
Menjawab pertanyaan 15 14 93,33%
Mengeluarkan pendapat 15 14 93,33%
Menghargai pendapat teman 15 15 100,00%
Mampu menjelaskan kembali 15 15 100,00%
Jumlah 15 113 753,33%
Rata-rata   14,125 94,17%

Dari tabel dapat diketahui bahwa siswa yang mendengarkan penjelasan

sebanyak 93,33%, mencatat penjelasan 93,33%, memperhatikan

pembelajaran 86,67%, bertanya 93,33%, menjawab pertanyaan

93,33%, mengeluarkan pendapat 93,33%, menghargai pendapat teman

100%, mampu menjelaskan kembali 100%.

4) Hasil Tes

Hasil tes didapat data berupa angka-angka mengenai jumlah

nilai yang diperoleh masing-masing siswa terhadap soal yang

dikerjakan setelah menerapkan Problem Base Learning pada proses

mata pelajaran Matematika.

Data yang diperoleh melalui tes dihitung masing-masing siswa

dengan cara mengakumulasikan masing-masing nilai pada setiap item

soal yang dijawab siswa.

Adapun hasil perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Perhitungan Tes pada Siklus 1I

51
Tes Siklus
No Nama Siswa KKM Ketuntasan
2

1 Responden 01 65 90 Tuntas
2 Responden 02 65 85 Tuntas
3 Responden 03 65 88 Tuntas
4 Responden 04 65 90 Tuntas
5 Responden 05 65 90 Tuntas
6 Responden 06 65 90 Tuntas
7 Responden 07 65 85 Tuntas
8 Responden 08 65 88 Tuntas
9 Responden 09 65 90 Tuntas
10 Responden 10 65 90 Tuntas
11 Responden 11 65 100 Tuntas
12 Responden 12 65 100 Tuntas
13 Responden 13 65 85 Tuntas
14 Responden 14 65 95 Tuntas
15 Responden 15 65 80 Tuntas
∑ Nilai   1346  
Rata-rata   89,73  
Nilai Tertinggi   100  
Nilai Terendah   80  

Dalam menghitung nilai rata-rata siswa secara keseluruhan

digunakan rumus yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto dalam

bukunya Dasar-dasar evaluasi Pendidikan (2009: 264):


X= N

Berdasarkan rata-rata hasil belajar antara tes pada siklus I dan

siklus II yang diketahui bahwa pada tes II (89,73) mempunyai rata-rata

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pada tes yang dilakukan di

siklus I (74,2). Hal ini menunjukkan adanya terjadi peningkatan pada

52
hasil belajar pada siklus II dalam mata pelajaran Matematika.

Berdasarkan rata-rata pada siklus II di atas, kriteria keberhasilan

sudah tercapai karena lebih dari 80% siswa telah mencapai KKM

bahkan 100% siswa mencapai KKM, hal ini menunjukkan adanya

pencapaian tingkat keberhasilan sesuai dengan kriteria keberhasilan

yang telah ditetapkan.

5) Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti bersama guru mengevaluasi hasil

dari tes dan observasi, dari hasil pengamatan dan refleksi di siklus II

maka penerapan Problem Base Learning dapat meningkatkan

partisipasi aktif dan prestasi belajar siswa. Pada hasil partisipasi aktif

siswa, siswa telah berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dan

keaktifan siswa pada proses pembelajan berlangsung dapat dilihat pada

dokumentasi berupa foto-foto yang telah terlampir dalam lampiran,

sedangkan pada hasil belajar semua siswa sudah mencapai ketuntasan

yang telah ditetapkan yaitu memperoleh nilai ≥ 60 untuk masing-

masing siswa pada siklus ke II yaitu mencapai rata-rata 89,73. Jadi

dari hasil pengamatan dan refleksi di siklus II penggunaan Problem

Base Learning dapat meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi

belajar siswa. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan Problem Base

Learning, siswa lebih tertarik dan mempunyai motivasi yang tinggi

untuk belajar. Keunggulan yang ada perlu dipertahankan untuk

mendukung peningkatan dalam penggunaan media pembelajaran

53
selanjutnya. Sedangkan beberapa kelemahan dalam media

pembelajaran audio visual perlu diperbaiki untuk pertemuan

selanjutnya. Berdasarkan hasil tes dan hasil observasi dari siklus II

yang telah terjadi peningkatan dari siklus I, peneliti dan guru sepakat

bahwa penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus III.

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini, pembahasan lebih difokuskan pada; pelaksanaan

penelitian tindakan kelas menggunakan Problem Base Learning, peningkatan

partisipasi aktif pada siswa, dan peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran Matematika.

1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Problem Base

Learning

Pelaksanaan Problem Base Learning untuk meningkatkan

partisipasi aktif dan prestasi belajar siswa dilakukan dalam dua siklus dan

dilaksanakan dalam empat pertemuan di kelas. Penerapan Problem Base

Learning pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan, tetapi di

dalam pelaksanaannya belum tercipta peningkatan partisipasi aktif dan

prestasi belajar siswa secara maksimal, maka peneliti sepakat untuk

melanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Siklus demi siklus

terbentuk untuk memberikan perbaikan dan perbandingan di dalam

pembelajaran agar partisipasi aktif dan prestasi belajar lebih meningkat

sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti.

54
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran

Matematika dengan menggunakan Problem Base Learning ini dapat

memberi kemudahan bagi siswa dalam memahami materi yang diberikan

guru. Dalam pembelajaran siklus I masih ada siswa yang kurang dapat

memahami materi pelajaran, permasalahan yang diberikan oleh guru serta

belum semua siswa menunjukkan partisipasi aktif selama proses

pembelajaran dengan menggunakan Problem Base Learning ini. Akan

tetapi setelah siklus II para siswa berangsur-angsur dapat memahami

materi, serta hampir semua siswa berpartisipasi aktif selama proses

pembelajaran dengan menggunakan Problem Base Learning. Untuk

menilai kriteria keberhasilan prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan SMA Santo Paulus

Manokwari. Dalam mengadakan penilaian peneliti mengukur keberhasilan

prestasi siswa menggunakan soal setelah tindakan dilakukan.

2. Pembahasan Partisipasi Aktif Siswa

Hasil penelitian tindakan siklus I dan II dengan penggunaan

Problem Base Learning menunjukkan adanya peningkatan terhadap

aktivitas belajar siswa. Peningkatan terjadi pada observasi siklus II di

mana dalam observasi ini yang diamati adalah partisipasi aktif siswa. Dari

hasil observasi diperoleh data aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 7. Peningkatan Partisipasi Aktif Siklus I dan Siklus II

  SIKLUS Peningkatan
Aspek yang diamati Siklus I Siklus II Partisipasi

55
Mendengarkan Penjelasan 73,33% 93,33% 20,00%
Mencatat penjelasan 93,33% 93,33% 0,00%
Memperhatikan pembelajaran 60,00% 86,67% 26,67%
Bertanya 53,33% 93,33% 40,00%
Menjawab pertanyaan 93,33% 93,33% 0,00%
Mengeluarkan pendapat 40,00% 93,33% 53,33%
Menghargai pendapat teman 100,00% 100,00% 0,00%
Mampu menjelaskan kembali 60,00% 100,00% 40,00%
Jumlah 573,33% 753,33% 180,00%
Rata-rata 71,67% 94,17% 22,50%

Berdasarkan hasil observasi yang dapat dilihat dari tabel di atas

dapat dilihat adanya peningkatan frekuensi dari siklus I sampai ke siklus

II. Setiap indikator masing-masing siklus juga mengalami peningkatan.

Pada siklus I dan siklus II peningkatan partisipasi siswa yang paling tinggi

adalah mengeluarkan pendapat, karena terjadi peningkatan sebesar 53,33%

dan peningkatan partisipasi aktif siswa yang paling rendah adalah

mendengarkan penjelasan, mencatat penjelasan, dan menghargai pendapat

teman, karena hanya terjadi peningkatan sebesar 0%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan Problem Base

Learning dalam mata pelajaran Matematika dapat meningkatkan

partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Untuk membuktikannya

dapat dilihat dalam diagram berikut:

56
Mendengarkan Penjelasan

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00% Mendengarkan Penjelasan

50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 3. Diagram Persentase Mendengarkan Penjelasan

Pada indikator mendengarkan penjelasan persentase siswa dalam

kelas pada siklus I sebesar 73,33% dan pada siklus II sebesar 93,33%.

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa untuk

mendengarkan penjelasan guru dari siklus I ke siklus II persentasenya

meningkat.

Mencatat penjelasan

100.00%
90.00%
80.00%
70.00% Mencatat penjelasan
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

57
Gambar 4. Diagram Persentase Mencatat Penjelasan

Pada indikator mencatat penjelasan persentase siswa dalam kelas

pada siklus I sebesar 93,33% dan pada siklus II sebesar 93,33%. pada

diagram di atas menunjukkan bahwa partisipasi siswa dari siklus I ke

siklus II tidak terjadi peningkatan persentase siswa yang sangat signifikan,

Memperhatikan pembelajaran

90.00%
80.00%
70.00%
Memperhatikan
60.00% pembelajaran
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 5. Diagram persentase Memperhatikan Pembelajaran

Pada indikator memperhatikan pembelajaran persentase siswa

dalam kelas pada siklus I sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 86,67%.

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan partisipasi

aktif siswa untuk memperhatikan penjelasan guru dari siklus I ke siklus II,

karena siswa menjadi tertarik dengan menggunakan Problem Base

Learning.

58
Bertanya

100.00%
90.00%
80.00%
70.00% Bertanya
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 6. Diagram persentase Bertanya

Pada indikator bertanya persentasae siswa dalam kelas pada siklus

I 53,33% dan pada siklus II sebesar 93,33%. Pada diagram di atas

menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa untuk mendengarkan

penjelasan guru dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan

meskipun dalam persentase yang kecil. Hal ini terjadi karena adanya

keengganan dan ketakutan siswa dalam bertanya, tetapi dengan adanya

perubahan media yang digunakan guru dalam mengajar sedikit banyak

merubah siswa untuk lebih aktif dalam bertanya.

59
Menjawab pertanyaan

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
Menjawab pertanyaan
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 7. Diagram Persentase Menjawab Pertanyaan

Pada indikator menjawab pertanyaan persentase siswa dalam kelas

pada siklus 1 sebesar 93,33% dan pada siklus II sebesar 93,33%. Pada

diagram di atas menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa untuk

menjawab pertanyaan dari siklus I ke siklus II persentasenya tetap.

Mengeluarkan pendapat

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
Mengeluarkan pendapat
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 8. Diagram Persentase Mengeluarkan Pendapat

60
Pada Indikator mengeluarkan pendapat persentase siswa dalam

kelas pada siklus I sebesar 40% dan pada siklus II sebesar 93,33%. Pada

diagram di atas menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa untuk

mengeluarkan pendapat dari siklus I ke siklus II persentasenya meningkat

meskipun belum semua siswa dapat melakukannya.

Menghargai pendapat teman

100.00%
90.00%
80.00%
70.00% Menghargai pendapat
60.00% teman
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 9. Diagram Persentase Menghargai Pendapat Teman

Pada indikator menghargai pendapat teman persentase siswa dalam

kelas pada siklus I sebesar 100% dan pada siklus II sebesar 100%. Pada

diagram di atas menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa untuk

menghargai pendapat teman dari siklus I ke siklus II persentasenya tetap.

61
Mampu menjelaskan kembali

100.00%
90.00%
80.00%
70.00% Mampu menjelaskan
60.00% kembali
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2

Gambar 10. Diagram Persentase Mampu Menjelaskan Kembali

Pada indikator refleksi/mampu menjelaskan kembali persentase

siswa dalam kelas pada siklus I sebesar 60% dan pada siklus II sebesar

100%. Pada diagram di atas menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa

untuk refleksi/menjelaskan kembali dari siklus I ke siklus II persentasenya

meningkat.

3. Pembahasan Prestasi Belajar Siswa

Penilaian yang digunakan pada setiap siklus adalah dengan

menggunakan tes dan dilaksanakan pada setiap akhir siklus dengan soal-

soal yang sesuai dengan materi yang diberikan kepada siswa. Hal ini

dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi

yang telah disampaikan menggunakan Problem Base Learning. Hasil

penelitian tindakan siklus I dan II dengan penggunaan Problem Base

62
Learning menunjukkan adanya peningkatan terhadap prestasi belajar

siswa.

Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan Problem Base Learning dapat menaikkan ingatan yang

berarti dapat meningkatkan pestasi beajar siswa. Peningkatan prestasi

belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil Perhitungan Tes pada Siklus 1 dan Siklus II

Tes
Tes Siklus Peningka
No Nama Siswa Siklus
I tan
2
1 Responden 01 60 90 30
2 Responden 02 80 85 5
3 Responden 03 75 88 13
4 Responden 04 85 90 5
5 Responden 05 72 90 18
6 Responden 06 81 90 9
7 Responden 07 85 85 0
8 Responden 08 65 88 23
9 Responden 09 88 90 2
10 Responden 10 56 90 34
11 Responden 11 59 100 41
12 Responden 12 80 100 20
13 Responden 13 70 85 15
14 Responden 14 85 95 10
15 Responden 15 72 80 8
∑ Nilai 1113 1346 233
Rata-rata 74,20 89,73 15,53
Nilai Tertinggi 88 100 41
Nilai Terendah 56 80 0

Setelah dilakukan penelitian yang dimulai dari tahapan siklus I,

sampai pada tahapan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan partisipasi

63
aktif dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan Problem Base

Learning. Berdasarkan pemaparan prestasi belajar di atas dapat diberikan

penjelasan bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari

siklus I mencapai rata-rata 74,20% naik menjadi rata-rata 89,73% pada

tahap siklus II. Dari rata-rata tersebut dapat diketahui peningkatan rata-rata

15,53% dari siklus I ke siklus II. Dapat disimpulkan bahwa dengan

penggunaan Problem Base Learning pada mata pelajaran Matematika

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat pada diagram sebagai

berikut:

Rata-rata

90.00
80.00
70.00
60.00 Rata-rata
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
1 2

Gambar 11. Diagram Nilai Rata-Rata Kelas

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

rata-rata nilai hasil belajar dari siklus I sebesar 74,2 sedangkan pada siklus

II meningkat menjadi sebesar 89.73

64
Nilai Tertinggi

100
98
96
94 Nilai Tertinggi
92
90
88
86
84
82
1 2

Gambar 12. Diagram Nilai Tertinggi Siswa

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari siklus I sebesar 88 sedangkan

pada siklus II meningkat menjadi sebesar 100

Nilai Terendah

80
70
60
50 Nilai Terendah
40
30
20
10
0
1 2

Gambar 13. Diagram Nilai Terendah Siswa

65
Pada diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

nilai terendah yang diperoleh siswa dari siklus I sebesar 56 sedangkan

pada siklus II meningkat menjadi sebesar 80

Diagram Ketuntasan Individu

16
14
12 Diagram Ketuntasan
10 Individu
8
6
4
2
0
1 2

Gambar 14. Diagram Jumlah Tuntas Individu

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

jumlah tuntas individu atau siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dari siklus I sebesar 12 siswa sedangkan pada siklus II

meningkat menjadi sebesar 15 siswa.

66
Diagram Percentase Ketuntasan Individu

100%
90%
80%
70% Diagram Percentase
60% Ketuntasan Individu
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2

Gambar 15. Diagram Persentase Ketuntasan Individu

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

persentase ketuntasan individu. Siklus I terdapat 80% siswa yang telah

mencapai ketuntasan atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Sedangkan pada siklus II terdapat 100% siswa telah mencapai KKM.

67
BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah peneliti

lakukan, aktivitas belajar siswa Kelas X IIS di SMA Santo Paulus Manokwari

untuk mata pelajaran Matematika, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Problem Base Learning

dapat meningkatkan Penguasaan Materi Trigonometri pada mata pelajaran

Matematika siswa Kelas X IIS dilihat dari adanya peningkatan persentase,

2. Peningkatannya dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I dan siklus

II. Pada Aspek mendengarkan penjelasan siklus I sebesar 73,33 % dan

siklus II sebesar 93,33%. Aspek mencatat penjelasan siklus 1 sebesar

93,33% dan siklus II sebesar 93,33%. Aspek memperhatikan pembelajaran

siklus I sebesar 60% dan siklus II sebesar 86,67%. Aspek bertanya siklus I

sebesar 53,33% dan pada siklus II sebesar 93,33%. Aspek menjawab

pertanyaan siklus I sebesar 93,33% dan siklus II sebesar 93,33%. Aspek

mengeluarkan pendapat siklus I sebesar 40% dan pada siklus II sebesar

93,33%. Aspek menghargai pendapat teman siklus I sebesar 100% dan

pada siklus II sebesar 100 %. Aspek mampu menjelaskan kembali siklus I

sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan terhadap partisipasi aktif siswa.

3. Problem Base Learning juga dapat meningkatkan hasil belajar pada mata

pelajaran Matematika di kelas. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat


dari adanya perubahan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap

akhir siklus. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 74,2

dan siklus II sebesar 89,73 Hal tersebut membuktikan bahwa dengan

menggunakan Problem Base Learning dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maupun kesimpulan di

atas, dapat diajukan beberapa saran:

1. Guru perlu mengupayakan partisipasi belajar siswa dengan cara

melanjutkan pembuatan Problem Base Learning pada mata pelajaran

Matematika untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya agar siswa tertarik

dalam memahami materi yang diberikan dalam proses pembelajaran

sehingga partisipasi siswa dapat bertahan bahkan meningkat.

2. Guru perlu mengupayakan prestasi belajar siswa dengan cara melanjutkan

pembuatan Problem Base Learning pada mata pelajaran Matematika untuk

pertemuan-pertemuan selanjutnya agar siswa tertarik dalam memahami

materi yang diberikan dalam proses pembelajaran sehingga prestasi siswa

dapat bertahan bahkan meningkat.

69
DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompentensi Inti dan Kompetensi


Dasar.

Http//: …………….. didownload tanggal …. Jam ….

Mulyasa. (2004). Menjadi Guru professional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:


Alfabeta.

Rochiati Wiriaatmadja. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY .Press.

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi,


cetakan 7). Jakarta: Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto, dkk. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi


Aksara.

Sumadi Suryabrata. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Suryobroto. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka


Cipta.

Susilo. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book


Publlisher.

70
Lampiran 01. Persuratan

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA Santo Paulus Manokwari
Jln. Swapen Perkebunan Manokwari

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN


Nomor:

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Alexius Dance Tange, SP
NIP : 197807102007011024
Jabatan : Kepala Sekolah

Memberikan ijin melakukan penelitian kepada:


Nama : Daud Ijarles Lebang
NIP : 197706222006051002
Jabatan : Guru Madya

Dengan judul: “Meningkatkan Penguasaan Materi Trigonometri Melalui Problem


Base Learning bagi Kelas X IIS di SMA Santo Paulus Manokwari Tahun 2019”.

Demikian surat keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang bersangkutan
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Manokwari, Juli 2019


Kepala Sekolah

Alexius Dance Tange, SP


NIP. 197807102007011024
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA Santo Paulus Manokwari
Jln. Swapen Perkebunan Manokwari

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK


Nomor:

Kepala SMA Santo Paulus Manokwari Manokwari , dengan ini menerangkan bahwa:
Nama : Daud Ijarles Lebang
NIP : 197706222006051002
Jabatan : Guru Madya

Telah melakukan penelitian di SMA Santo Paulus Manokwari dalam rangka


peningkatan pembelajaran melalui penelitian yang berjudul: “ Meningkatkan
Penguasaan Materi Trigonometri Melalui Problem Base Learning bagi Kelas X IIS di
SMA Santo Paulus Manokwari Tahun 2019”.

Demikian Surat Keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Manokwari, Oktober 2019


Kepala SMA Santo Paulus Manokwari

Daud Ijarles Lebang


NIP 197706222006051002
PEMERINTAH Manokwari
DINAS PENDIDIKAN
PERPUSTAKAAN SMA Santo Paulus Manokwari
Jln. Swapen Perkebunan Manokwari

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Lilis Mustiani, S.Pd
NIP : 197904192006052001
Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Pengelola Perpustakaan
Unit Kerja : SMA Santo Paulus Manokwari

Menyatakan bahwa:
Nama : Daud Ijarles Lebang
NIP : 197706222006051002
Pangkat/Golongan/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Guru Madya
Unit Kerja : SMA Santo Paulus Manokwari
Manokwari

Telah mempublikasi Hasil Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai referensi di


SMA Santo Paulus Manokwari dengan jenis karya dan judul sebagai berikut:

No Jenis Karya Nama Judul Nomor Katalog


1 Laporan “Meningkatkan Penguasaan Materi
Penelitian Trigonometri Melalui Problem Base Learning
bagi Kelas X IIS di SMA Santo Paulus
Manokwari Tahun 2019”.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya

Manokwari,
Pengelola Perpustakaan

Lilis Mustiani, S.Pd


NIP 197904192006052001
Lampiran 02. Rencana Pelakanaan Pembelajaran

Lampirkan 4 RPP yang dipakai.


Lampiran 03. Materi

Copykan Materi yang di ajarkan


Lampiran 04. Instrumen Penelitian

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN GURU DAN SISWA

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Santo Paulus Manokwari

Nama Pengamat : ………………………

Materi : Penguasaan Materi Trigonometri

Kelas/Siklus : Kelas X IIS

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


A Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
2 Guru mengecek kesiapan siswa
3 Siswa siap mengikuti pelajaran

Penggandaan Dokumen
4 Guru mengabsen siswa
5 Guru menyampaikan apersepsi
6 Guru memberikan motivasi pada

siswa dengan memberi pertanyaan

tentang materi sebelumnya


7 Guru menyampaikan kompetensi

dasar dan tujuan yang ingin dicapai

yaitu mengenai materi yang akan

diajarkan
8 Siswa menyiapkan buku catatan

dan buku referensi pada materi


yang akan dibahas
B Kegiatan Inti
1 Guru menyampaikan materi

pembelajaran sesuai RPP


2 Guru mengorganisasikan bahasan

menjadi sub-sub bahasan yang

lebih sempit
3 Guru menggunakan Problem Base

Learning dengan baik


4 Siswa senang dan bersemangat saat

mengikuti pelajaran Penggandaan

Dokumen
5 Siswa memperhatikan saat

pembelajaran menggunakan

Problem Base Learning


6 Siswa antusias saat pembelajaran

menggunakan Problem Base

Learning
7 Siswa terlihat tegang saat

pembelajaran menggunakan media

audi visual
8 Siswa bosan saat pembelajaran

menggunakan Problem Base

Learning
9 Siswa Berkonsentrasi saat

pembelajaran menggunakan

Problem Base Learning


10 Guru mengajukan pertanyaan
11 Siswa senang menjawab pertanyaan

77
dari guru
12 Siswa bertanya pada guru mengenai

kesulitan yang dihadapi atau belum

jelas dengan materi yang diajarkan


13 Guru menjawab pertanyaan siswa
14 Siswa aktif membuat catatan dari

materi yang diberikan guru


15 Guru menegur siswa yang gaduh
16 Guru memberi komentar jawaban

siswa
17 Guru memberi tugas/ latihan di

kelas
C Penutup
1 Siswa bersama-sama dengan guru

melakukan refleksi
2 Guru melakukan evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa terkait

materi yang telah disampaikan


3 Guru menginformasikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya

78
LEMBAR OBSERVASI PARTISIPASI BELAJAR SISWA

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Santo Paulus Manokwari

Nama Pengamat : ………………….

Materi : Penguasaan Materi Trigonometri

Kelas/Siklus : Kelas X IIS

No Nama Siswa Aspek yang diamati

pendapat temanMenghargai
pertanyaanMenjawab

pendapatMengeluarkan
penjelasanMencatat

pembelajaranMemperhatikan
penjelasan Mendengar

Menjelaskan
Bertanya

kembali
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah

Persentase Kriteria aktivitas siswa


81%-100% Sangat tinggi SkorPerole h an
61%-80% Tinggi Persentase = ¿ ¿
41%-60% Sedang ¿
21%-40% Rendah
0%-20% Sangat rendah

80
Soal Tes Siklus 1

Soal Tes Siklus 2

81
Lampiran 05. Analisis Data

Hasil Pengisian Instrumen Observasi Guru (Siklus 1 dan 2)

Hasil Pengisian Instrumen Observasi Siswa (Siklus 1 dan 2)

No Nama Siswa Aspek yang diamati

pendapat temanMenghargai
pertanyaanMenjawab

pendapatMengeluarkan
penjelasanMencatat

pembelajaranMemperhatikan
penjelasan Mendengar

Menjelaskan
Bertanya

kembali
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah

83
REKAP PARTISIPASI AKTIF SISWA SIKLUS II

No Nama Siswa Aspek yang diamati

pendapat temanMenghargai
pertanyaanMenjawab

pendapatMengeluarkan
penjelasanMencatat

pembelajaranMemperhatikan
penjelasan Mendengar

Menjelaskan
Bertanya

kembali
1 Aan Sutisniati
2 Ade Novitasari
3 Ani Iswanti
4 Cempaka Tursina
5 Desi Nurindah
6 Desti Febriani
7 Dwi Nuriyanti Esti R
8 Diah Suckro H.M
9 Dwi Rachmawati
10 Dwi Wulandari
11 Dyah Ayu P. S
12 Ellyn Agustin
13 Estu Setya Ranti
14 Fitri Lestari
15 Fitri Wulan Sari
16 Indah Cahyaning A
17 Melinda Widiastuti
18 Novia Rahayu
19 Novetaria Rahma W
20 Novi Sokawati
21 Rizka Endah A. N
22 Rizki Fitriani
23 Siti Hanifah
24 Siti Parwati
25 Tri Safa’atun
26 Viki Rahayu
27 Wahyu Prihatin
28 Wanti Saputri
29 Widyaningsih
30 Wiwin Nur Aini
31 Yeni Hermawati
32 Yoga Rian Wardani

84
Jumlah

Persentase Kriteria aktivitas siswa


81%-100% Sangat tinggi SkorPerole h an
61%-80% Tinggi Persentase = ¿ ¿
41%-60% Sedang ¿
21%-40% Rendah
0%-20% Sangat rendah

85
DAFTAR NILAI SMA Santo Paulus Manokwari

TAHUN PEMBELAJARAN 2019

SIKLUS I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar


Ya Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
Rata-rata

86
DAFTAR NILAI SMA Santo Paulus Manokwari

TAHUN PEMBELAJARAN 2019

SIKLUS I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar


Ya Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
Rata-rata

87
88

Lampiran 06. Daftar Hadir Peserta Didik

Daftar Hadir 4 pertemuan

88
89

Lampiran 07. Hasil Pekerjaan Siswa

2 siswa per siklus = 4 Pekerjaan Siswa

89
90

Lampiran 08. Dokumentasi Kegiatan

5 foto x 4 pertemuan = 20 foto

90
91

Lampiran 09. Seminar.

1. Sertifikat dan Berita Acara Seminar

2. Daftar Hadir

2. Saran Perbaikan/Notulen

3. Dokumentasi Kegiatan

91

Anda mungkin juga menyukai