Anda di halaman 1dari 4

Stalaktit adalah sejenis mineral sekunder (speleothem) yang

menggantung di langit-langit gua kapur. Nah, inilah yang sering


kita lihat ada di langit-langit atas gua. Sedangkan Stalakmit
adalah batuan yang terbentuk di lantai gua, hasil dari tetesan air
di langit-langit gua di atasnya, letaknya ada dibawah lantai gua.
Stalaktit dan stalakmit ini masuk dalam jenis batu tetes
(dripstone).
Stalaktit dan stalakmit terbentuk dari proses pelarutan air di
daerah kapur secara terus-menerus. Air yang larut tersebut akan
masuk ke lubang-lubang (doline) yang turun ke gua dan akan
menetes ke dasar gua. Tetesan-tetesan tersebut akan berubah
menjadi batuan berbentuk runcing. Stalaktit membentuk batuan
runcing kebawah, sedangkan stalakmit membentuk batuan
runcing ke atas. Dalam setahun, stalaktit dan stalakmit akan
bertumbuh rata-rata sebanyak 0,13 mm (0,005 inci). Saat
mengalami pertumbuhan cepat, stalaktit bisa tumbuh 3 mm (0,12
inci) per tahun.
Selain bentuknya yang indah, ternyata ada fakta unik yang
menyebutkan bahwa stalaktit dan stalakmit ternyata bisa
mengeluarkan bunyi. Di Gua Tambuhan, di daerah Pacitan, kita
bisa mendengarkan nyanyian sinden diiringi suara musik
gamelan. Uniknya suara musik gamelan tersebut bukan berasal
dari alat musik biasa, melainkan suara yang berasal dari stalaktit
gua tersebut. Saat dipukul, stalaktit tersebut akan mengeluarkan
bunyi mirip suara gamelan yang harmonis. Berbeda dengan Gua
Pindul, yang terletak di daerah Gunung Kidul yang memiliki Watu
Gong (batu Gong) yang bisa mengeluarkan bunyi mirip alat musik
gong..

TEORI LAIN:

Pembentukan, Proses Terjadinya Stalaktit dan Stalagmit di Gua Batu Kapur, Pengertian, Perbedaan,
Reaksi Kimia - Gua batu kapur dan struktur terperinci di dalamnya menyediakan bukti-bukti yang nyata
tentang bekerjanya kesetimbangan ionik dalam larutan. Puncak-puncak dan kolong-kolong gua ini
merupakan produk dari reaksi antara batu-batu karbonat dan air yang telah terjadi berabad-abad tahun

CaCO3 adalah bahan yang sedikit dapat larut dengan Ksp 3,3 10
9
(Baca materi Ksp di Kesetimbangan Ion). Batu-batu ini mulai mengumpul di tanah lebih 400 juta
lamanya. Batu kapur, terutama

tahun yang lalu dan gua yang relatif masih muda seperti Howe Caverns di wilayah timur New York.
Dua kunci fakta yang menolong kita memahami bagaimana gua terbentuk sebagai berikut.
1. CO2 terdapat dalam kesetimbangan dengan larutan

CO2 dalam pelarut air murni.

H2O(l)

CO2(g)

CO2(aq)

........(1)

Konsentrasi CO2 dalam air proporsional dengan tekanan parsial gas


(hukum Henry), [CO2(aq)] PCO2. Karena terus-menerus

CO2 yang bereaksi dengan air


melepaskan CO2 dari dalam tanah,

PCO2 dalam lekukan tanah lebih tinggi daripada PCO2 di atmosfer.


2. Reaksi CO2 dan air menghasilkan H3O+. Persentase H3O+ meningkatkan daya larut bahan-bahan
ionik yang terdiri dari anion asam lemah.

CO2(aq) + 2H2O(l) H3O+(aq) + HCO3(aq)


Jadi CO2(aq) membentuk H3O+ yang meningkatkan daya larut CaCO3.

CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l) Ca2+(aq) + 2HCO3(aq) .......(2)


Inilah penjelasan dari proses pembentukan gua. Ketika air permukaan menetes melalui celah-celah pada
tanah, maka akan bertemu dengan udara yang terjebak dalam tanah dengan tekanan

CO2 yang

tinggi.

Sebagai hasilnya CO2 aq) akan meningkat (persamaan 1 bergeser ke kanan) dan larutan menjadi
bersifat lebih asam. Ketika CO2 memperkaya air yang bereaksi dengan batu kapur, maka makin
banyak CaCO3 yang larut (persamaan 2 bergeser ke kanan). Sebagai hasilnya maka semakin banyak
batu-batu yang terbentuk, semakin banyak air yang mengalir di dalamnya, semakin banyak batu-batu
yang terbentuk, dan seterusnya. Seiring berjalannya waktu, gua perlahan-lahan akan membentuk stalaktit
dan stalagmit.
Proses pembentukan stalaktit dan stalagmit melalui terowongan-terowongan bawah tanah. Beberapa

Ca(HCO3)2 melewati langit-langit gua yang terbentuk. Ketika


menetes maka akan bertemu dengan udara yang mempunyai tekanan CO2 lebih rendah dari
larutan sebagian besar melarutkan

tekanan CO2 di tanah, sehingga beberapa

CO2 (aq)

keluar dari larutan (persamaan 1 bergeser ke kiri).

Ini menyebabkan CaCO3 mengendap di langit-langit dan di tempat tetesan jatuh (persamaan 2 bergeser
ke kiri).
Sepuluh tahun berlalu dan langit-langit menghasilkan untaian tetesan yang membeku dari Ca CO3 disebut
stalaktit, sedangkan bentuk paku dari Ca CO3 disebut stalagmit, tumbuh ke atas dari lantai gua. Dengan
waktu yang cukup, stalaktit dan stalagmit bertemu dan membentuk kolom endapan batu kapur. Proses
kimia

yang

sama

dapat

menghasilkan

bentuk-bentuk

endapan

yang

berbeda.

Kumpulan

larutan Ca(HCO3) membentuk batu lily atau koral. Larutan membentuk batu yang lembut, menghias
pada dinding gua dengan warna yang timbul menakjubkan dari ion-ion logam, seperti besi (cokelat
kemerahan) atau tembaga (hijau kebiruan).

Gambar 1. Stalaktit dan Stalagmit di Carisbad Caverns New Mexico, bentuk yang mengagumkan
di dalam gua batu kapur menghasilkan perubahan yang halus dalam peristiwa kesetimbangan
ionik karbonat lebih dari jutaan tahun. (Wikimedia Commons [1])

Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, 2000.
Anda sekarang sudah mengetahui Stalaktit dan Stalagmit. Terima kasih anda sudah berkunjung
ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk
SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
274.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Stalaktit dari jenis yang disebut "sedotan soda", di guaChoranche, Dataran Tinggi Vercors, Perancis.

Stalaktit (bahasa Yunani: , stalasso, artinya "yang menetes") adalah jenis speleothem
(mineral sekunder) yang menggantung dari langit-langit gua kapur. Ia termasuk dalam jenis batu
tetes (bahasa Inggris: dripstone).
Stalaktit terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mineral lainnya, yang terendapkan pada
larutan air bermineral. Batu kapur adalah batuan kalsium karbonat, yang dilarutkan oleh air yang
mengandung karbon dioksida, sehingga membentuk larutan kalsium bikarbonat. Rumus kimia untuk
reaksi ini adalah:[1]
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq) Ca(HCO3)2(aq)
Larutan ini mengalir melalui bebatu sampai mencapai sebuah tepi, dan jika tepi ini berada di
atap gua maka larutan akan menetes ke bawah. Ketika larutan mengalami kontak
dengan udara, terjadi reaksi kimia yang terbalik dari sebelumnya dan partikel kalsium karbonat
tersimpan sebagai endapan. Reaksi kimia terbalik tersebut adalah sebagai berikut: [1]
Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq)
Tingkat pertumbuhan rata-rata stalaktit adalah 0,13 mm (0,005 inci) setahun. Pertumbuhan
stalaktit tumbuh tercepat adalah yang dibentuk oleh air yang mengalir cepat serta kaya akan
karbonat kalsium dan karbon dioksida, sehingga dapat tumbuh 3 mm (0,12 inci) per tahun. [2]

Anda mungkin juga menyukai