Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Adminika Volume 5. No.

2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DI SEKAYU


KABUPATEN MUSI BANYUASIN DALAM MEMILIH
JASA EKSPEDISI J&T EXPRESS

Ade Nia Suryani1), Sri Gustini2), Ika Rakhmalina3)


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmaniyah Sekayu
E-Surel: adenia_suryani@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan
konsumen dalam memilih jasa ekspedisi J&T Express di Kota Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kausalitas. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat kota Sekayu yang menggunakan jasa ekspedisi J&T
Express. Jumlah sampel sebanyak 60 responden yang ditentukan dengan menggunakan
rumus Malhotra. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data diolah dan dianalisis
dengan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi menggunakan Statistical
Package for Social Science (SPSS) 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) nilai koefisien korelasi sebesar 0,766 menunjukkan bahwa terjadi hubungan
atau korelasi yang kuat antara persepsi dengan keputusan konsumen di Sekayu
Kabupaten Musi Banyuasin dalam memilih jasa ekspedisi J&T Express, sedangkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,580 menunjukkan bahwa persepsi mempengaruhi
keputusan konsumen sebesar 58%, (2) hasil uji hipotesis t menunjukkan bahwa persepsi
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen di Sekayu Kabupaten
Musi Banyuasin dalam memilih jasa ekspedisi J&T Express dengan nilai thitung > ttabel
(9,073 >1, 672).

Kata kunci: persepsi, keputusan konsumen, jasa ekspedisi

1. PENDAHULUAN orang yang semakin tinggi, sehingga


Bisnis jasa ekspedisi ini dapat permintaan konsumen terhadap bisnis jasa
dikatakan sebagai primadona bisnis dalam ekspedisi ini semakin meningkat. Untuk
sektor jasa. Saat ini tercatat puluhan tahun 2018 ini, ASPERINDO (Asosiasi
perusahaan ekspedisi menjadi pilihan Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres
masyarakat untuk pengiriman barangnya, Indonesia) memprediksi industri logistik
beberapa diantaranya yakni Wahana akan meningkat lebih dari 15% dibanding
Logistik, Pandu Logistik, Cahaya tahun 2017. Sementara ALI (Asosiasi
Logistik, First Logistik, Indah Logistik, Logistik Indonesia) memprediksi, industri
PT Pos Indonesia, RPX, Tiki, JNE, J&T logistik setidaknya akan tumbuh 10% di
Express, SiCepat, Ninja Express. tahun 2018. Menurut laporan Ken
Fenomena ini terjadi disebabkan Research yang berjudul "Logistik dan
oleh adanya faktor-faktor pendukung Pergudangan Indonesia Menurut Sektor
antara lain pertumbuhan ekonomi yang (Freight Forwarding, Warehousing, VAS),
stabil, pertumbuhan bisnis e-commerce, oleh Domestic and International Services–
perkembangan teknologi serta mobilitas Outlook to 2021", CAGR di pasar

28
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

Logistik Indonesia diperkirakan mencapai konsumen selalu mempersepsikan semua


7,9% dalam 5 tahun ke depan hingga hal yang dilihat dan didengarnya. Oleh
2021. Freight Forwarding menjadi karena itu perusahaan harus selalu
segmen dengan pertumbuhan tercepat menampilkan citra terbaiknya dan selalu
dengan perkiraan CAGR sebesar 9,2%. memberikan pelayanan yang terbaik bagi
Sementara laporan riset yang dirilis konsumennya.
Savills Plc mengungkap, kebutuhan ruang J&T Express merupakan salah satu
gudang logistik akan meningkat sekitar perusahaan di Indonesia yang bergerak di
240.000 meter persegi pada tahun 2021 bidang jasa ekspedisi. Hadir sebagai
(Chrisbiyanto, 2018). perusahaan express baru di Indonesia,
Pertumbuhan bisnis jasa ekspedisi di J&T Express siap melayani Indonesia
sisi lain menimbulkan permasalahan untuk mendapatkan pelayanan kiriman
tersendiri yang harus dihadapi oleh paket yang cepat, nyaman dan terpercaya.
perusahaan-perusahaan yang bergerak di Meskipun merupakan pemain baru di
bisnis ini. Banyaknya perusahaan jasa bidang express, J&T Express optimis
ekspedisi yang berdiri menyebabkan dapat menjadi perusahaan express yang
terjadinya persaingan yang ketat antar menjadi pilihan pertama masyarakat
perusahaan. Persaingan yang ketat dapat Indonesia dengan mengandalkan inovasi
mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam teknologi pada sistem pengiriman,
kondisi dimana konsumen mempunyai pelayanan yang mengutamakan tanggung
banyak pilihan, keputusan konsumen jawab sebagai komitmen, serta harga yang
dapat dengan mudah berubah. Pada terjangkau tentunya dengan kualitas
umumnya keputusan konsumen dalam premium.
memilih jasa atau produk lebih kepada Memasuki tahun ketiga, J&T
tempat, pelayanan, biaya, produk, dan jasa Express memiliki lebih dari 2.000 drop
yang diberikan apakah memenuhi kriteria point (kantor cabang) dan 54 gateway
yang diinginkan oleh konsumen tersebut. (pusat sortir) yang tersebar di seluruh
Keputusan pembelian konsumen adalah Indonesia. Mengusung 'Express Your
tahap dimana pembeli telah menentukan Online Business' sebagai slogan, J&T
pilihannya dan melakukan pembelian Express merupakan jasa pengiriman
produk atau telah memilih jasa yang akan pertama di Indonesia yang fokus pada
digunakannya (Suharno, 2010:96). bisnis online dengan sejumlah fasilitas
Salah satu faktor yang dapat yang memudahkan para pelaku bisnis e-
mempengaruhi keputusan konsumen commerce yang kini terus bertumbuh
menurut Pride dan Ferrel adalah persepsi dengan pesat. Bahkan dilansir dari
(Sangadji dan Sopiah, 2013:335). Menurut Majalah Marketing edisi Juli 2018, hasil
Kotler dan Keller (2016:228), persepsi Survei Indeks fase 2 yang dilakukan
tidak hanya bergantung pada rangsangan secara berkala setiap tahunnya
fisik tapi juga rangsangan yang menyatakan bahwa J&T Express sebagai
berhubungan dengan lingkungan sekitar salah satu merek yang mendapat predikat
dan keadaan individu yang bersangkutan. Top Brand dengan index 13,9%. Survei
Persepsi adalah sebuah proses dimana tersebut dilakukan pada periode April
seseorang individu memilih, hingga Mei 2018 dengan tiga parameter
mengorganisasi, dan menginterprestasi yaitu Mind Share, Market Share, dan
informasi yang masuk untuk membuat Commitment Share (Advertorial -
gambaran tentang sebuah hal. Dengan detikNews, 2018).
demikian dapat dikatakan bahwa

29
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

Saat ini J&T Express sudah keputusan pembelian suatu produk


memiliki drop point di Kota Sekayu atau menggunakan uangnya untuk
Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi tujuan lain. Dalam hal ini, perusahaan
Sumatera Selatan. Di kota Sekayu sendiri harus memusatkan perhatiannya
selain PT. Pos Indonesia dan J&T kepada orang-orang yang berminat
Express, juga terdapat kantor cabang membeli suatu produk serta
perusahaan jasa ekspedisi lainnya yaitu alternatif lain yang mereka
Tiki, JNE Express, Indah Cargo Logistic, pertimbangkan.
dan SICEPAT Express. Keputusan 2. Keputusan tentang bentuk produk.
konsumen di Kota Sekayu dalam memilih Konsumen dapat mengambil
J&T Express tentunya akan dipengaruhi keputusanpembelian dalam suatu
juga oleh persepsi konsumen terhadap bentuk produk. Keputusan tersebut
J&T Express. Dengan demikian tujuan menyangkut pula ukuran, mutu,
dari penelitian ini adalah untuk corak, dan sebagainya. Dalam hal
mengetahui pengaruh persepsi terhadap ini, perusahaan harus melakukan riset
keputusan konsumen dalam memilih jasa pemasaran untuk mengetahui
ekspedisi J&T Exspress serta seberapa kesukaan konsumen tentang produk
besar pengaruh persepsi tersebut terhadap yang bersangkutan agar dapat
keputusan konsumen. memaksimalkan daya tarik mereknya.
3. Keputusan tentang merek.
Konsumen harus mengambil
2. TINJAUAN PUSTAKA
keputusan tentang merek mana
2.1 Pengertian Keputusan Pembelian
yang akan dibeli. Setiap merek
Konsumen
memiliki perbedaan-perbedaan
Schiffman dan Kanuk dalam
tersendiri. Dalam hal ini, perusahaan
Sangadji (2013:120), mendefinisikan
harus mengetahui bagaimana
keputusan sebagai pemilihan suatu
konsumen harus memilih sebuah
tindakan dari dua pilihan alternatif atau
merek dalam melakukan
lebih. Seorang konsumen yang hendak
pembeliannya, merek yang sudah
memilih harus memiliki pilihan alternatif.
dikenal memiliki nama akan
Suatu keputusan tanpa pilihan disebut
memudahkan konsumen dalam
“Pilihan Hobson”. Sedangkan Kotler dan
mengambil keputusannya.
Keller (2016:240) berpendapat bahwa
4. Keputusan tentang penjual.
dalam tahap evaluasi para konsumen
Konsumen harus mengambil
membentuk preferensi atas merek-merek
keputusan dimana produk tersebut
yang ada di dalam kumpulan pilihan.
akan dibeli. Dalam hal ini produsen,
Dalam beberapa kasus, konsumen bisa
pedagang besar, dan pengecer harus
mengambil keputusan untuk tidak secara
mengetahui bagaimana konsumen
formal mengevaluasi setiap merek.
menyukai barang tersebut.
5. Keputusan tentang jumlah produk.
2.2 Struktur Keputusan Pembelian
Konsumen dapat mengambil
Menurut Swastha dan Handoko
keputusan tentang seberapa banyak
(2011:102-104), setiap keputusan
produk yang akan dibelinya pada
pembelian mempunyai struktur sebanyak
suatu saat. Dalam hal ini,
tujuh komponen. Komponen-komponen
perusahaan harus mempersiapkan
tersebut antara lain:
banyaknya produk sesuai dengan
1. Keputusan tentang jenis produk.
keinginan yang berbeda-beda dari
Konsumen dapat mengambil

30
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

para pembeli. mungkin tidak. Jika dorongan


6. Keputusan tentang waktu pembelian. konsumen itu kuat dan produk yang
Konsumen dapat mengambil memuaskan ada di dekat konsumen
keputusan tentang kapan ia harus itu, konsumen mungkin akan
melakukan pembelian. Masalah ini membelinya kemudian. Jika tidak,
menyangkut tersedianya uang untuk konsumen bisa menyimpan kebutuhan
membeli produk. Oleh karena itu itu dalam ingatannya atau melakukan
perusahaan harus dapat mengukur pencarian informasi (information
waktu produksi dan kegiatan research) yang berhubungan dengan
pemasaran. kebutuhan.
7. Keputusan tentang cara pembayaran. 3. Evaluasi alternatif
Konsumen harus mengambil Konsumen sampai pada sikap
keputusan tentang metode atau cara terhadap merek yang berbeda
pembayaran produk yang akan dibeli, melalui beberapa prosedur evaluasi.
secara tunai atau kredit. Keputusan Bagaimana cara konsumen
tersebut akan mempengaruhi mengevaluasi bergantung pada
keputusan tentang penjual dan konsumen pribadi dan situasi
jumlah pembelinya. Dalam hal ini, pembelian tertentu. Dalam
perusahaan harus mengetahui beberapa kasus, konsumen
keinginan pembeli terhadap cara menggunakan kalkulasi yang cermat
pembayarannya. dan pemikiran logis. Pada waktu yang
lain, konsumen yang sama hanya
sedikit melakukan evaluasi atau
2.2 Proses Keputusan Pembelian
bakan tidak mengevaluasi.
Menurut Kotler dan Armstrong
4. Keputusan pembelian
(2013:179), proses keputusan pembeli
terdiri dari lima tahap: pengenalan Pada umumnya, keputusan pembelian
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi (Purchase Decision) konsumen
alternatif, keputusan pembelian dan adalah membeli merek yang paling
perilaku pasca pembelian. Proses disukai, tetapi dua faktor bisa berada
pembelian dimulai jauh sebelum antara niat pembelian dan keputusan
pembelian sesungguhnya dan berlanjut pembelian. Faktor pertama adalah
dalam waktu yang lama setelah pembelian sikap orang lain. Jika seseorang
sehingga bukan hanya pada keputusan mempunyai arti penting bagi anda
pembelian. berpikir bahwa anda seharusnya
1. Pengenalan Kebutuhan membeli mobil yang paling murah,
Proses pembelian dimulai dengan maka peluang anda untuk membeli
pengenalan kebutuhan (need mobil yang lebih mahal berkurang.
recognition), pembeli menyadari Faktor kedua adalah faktor situasional
suatu masalah atau kebutuhan. yang tidak diharapkan. Konsumen
Kebutuhan dapat dipicu oleh mungkin membentuk niat
rangsangan internal sehingga menjadi pembelian berdasarkan faktor-faktor
dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu seperti pendapatan, harga dan manfaat
oleh rangsangan eksternal seperti, produk yang diharapkan.
iklan atau diskusi dengan teman. 5. Perilaku setelah pembelian
2. Pencarian Informasi Semakin besar kesenjangan antara
Konsumen yang tertarik mungkin ekspektasi dan kinerja, semakin
mencari lebih banyak informasi atau besar pula ketidakpuasan konsumen.

31
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

Hal ini menunjukkan bahwa penjual kebutuhan atau pencapaian sasaran.


hanya boleh menjanjikan apa yang 2. Persepsi
dapat diberikan mereknya sehingga Persepsi adalah proses pemilihan,
pembeli terpuaskan. pengorganisasian dan
penginterprestasian masukan
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
informasi untuk menghasilkan
Keputusan Pembelian Konsumen
makna.
Pride dan Ferrel dalam Sangadji
3. Kemampuan dan Pengetahuan
dan Sopiah (2013:335) membagi faktor
Kemampuan adalah kesanggupan
yang mempengaruhi perilaku konsumen
dan efisisensi untuk melakukan
ke dalam tiga kelompok, yaitu:
tugas-tugas tertentu. Kemampuan
a. Faktor pribadi
yang diminati oleh para pemasar
Faktor pribadi merupakan faktor
adalah kemampuan seorang individu
yang unik bagi seseorang. Berbagai
untuk belajar dimana proses
faktor pribadi dapat mempengaruhi
pembelajaran tersebut merupakan
keputusan pembelian. Faktor pribadi
perubahan perilaku seseorang yang
digolongkan menjadi tiga, yaitu:
disebabkan oleh informasi dan
1. Faktor demografi
pengalaman.
Faktor demografi berkaitan dengan
4. Sikap
siapa yang terlibat dalam
Sikap merujuk pada pengetahuan
pengambilan keputusan pembelian.
dan perasaan positif atau negatif
Faktor ini meliputi ciri-ciri
terhadap sebuah objek atau kegiatan
individual seperti jenis kelamin,
tertentu.
usia, ras, suku bangsa dan
5. Kepribadian
pekerjaan.
Kepribadian adalah semua ciri
2. Faktor Situasional
internal dan perilaku yang membuat
Faktor situasional merupakan
seseorang itu unik. Kepribadian
keadaan atau kondisi eksternal
seseorang berasal dari keturunan
yang ada ketika konsumen
dan pengalaman pribadi.
membuat keputusan pembelian.
c. Faktor Sosial
3. Faktor tingkat keterlibatan
Manusia hidup ditengah-tengah
Faktor tingkat keterlibatan
masyarakat. Sudah tentu akan
konsumen ditujukkan dengan
dipengaruhi oleh masyarakat dimana
sejauh mana konsumen
dia hidup. Faktor sosial meliputi:
mempertimbangkan terlebih
1. Peran dan pengaruh keluarga
dahulu keputusannya sebelum
Dalam kaitannya dengan perilaku
membeli suatu produk.
konsumen, keluarga mempunyai
b. Faktor Psikologis
pengaruh langsung terhadap
Faktor psikologis yang ada pada diri
keputusan pembelian konsumen.
seseorang sebagian menetapkan
Setiap anggota keluarga
perilaku orang tersebut sehingga
mempunyai kebutuhan, keinginan
mempengaruhi perilakunya sebagai
dan selera yang berbeda.
konsumen. Faktor-faktor psikologis
2. Kelompok referensi
meliputi antara lain:
Kelompok referensi dapat
1. Motif
berfungsi sebagai perbandingan
Motif adalah kekuatan energi
dan sumber informasi bagai
internal yang mengarahkan kegiatan
seseorang sehingga perilaku para
seseorang kearah pemenuhan

32
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

anggota kelompok referensi ketika Ada empat tahap dalam proses


membeli suatu produk bermerek pembentukan persepsi menurut Belch dan
tertentu akan dapat dipengaruhi oleh Belch (2007:114) yaitu sejumlah tahapan
kelompok referensi. ketika seorang individu mengelola
3. Kelas sosial informasi yang masuk dalam dirinya.
Kelas sosial adalah sebuah Keempat tahap itu antara lain exposure,
kelompok terbuka untuk para attention, comprehension dan retention.
individu yang memiliki tingkat 1. Exposure; tahap dimana seseorang
sosial yang serupa. Dalam kelas mulai menerima informasi melalui
sosial terjadi perbedaan panca indera yang dimiliki. Informasi
masyarakat ke dalam kelas- kelas diperoleh dengan cara melihat
secara bertingkat, ada kelas yang ataupun mendengarkan secara
tinggi dan ada yang rendah. langsung informasi-informasi
4. Budaya dan subbudaya mengenai suatu hal tertentu.
Budaya mempengaruhi bagaimana 2. Attention; seseorang mulai
seseorang membeli dan mengunakan menempatkan informasi-informasi
produk, serta kepuasan konsumen yang diterima ke dalam sebuah
terhadap produk tersebut sebab stimulus. Informasi-informasi
budaya juga menentukan produk- tersebut mulai dicerna melalui pikiran
produk yang dibeli dan digunakan. seseorang.
3. Comprehension; seseorang mulai
2.4 Pengertian Persepsi menginterpretasikan informasi yang
Persepsi adalah proses pemilihan, masuk tersebut menjadi sebuah arti
pengorganisasian dan penginterpretasian yang spesifik. Informasi tersebut
masukan informasi, sensasi yang diterima menjadi berkembang dan
melalui penglihatan, perasaan, menjadikannya persepsi yang berbeda
pendengaran, penciuman dan sentuhan, antara setiap individu-individu yang
untuk menghasilkan makna, Pride dan menerima informasi tersebut.
Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45). 4. Retention; tahap dimana seseorang
Persepsi tidak hanya bergantung pada sudah mulai tidak mengingat lagi
rangsangan fisik tapi juga rangsangan keseluruhan dari apa yang mereka
yang berhubungan dengan lingkungan baca, lihat atau dengar meskipun
sekitar dan keadaan individu yang mereka sudah tertarik dan dapat
bersangkutan, Kotler dan Keller menginterpretasikan informasi
(2016:228). Persepsi dapat bernilai negatif tersebut.
dan positif. Jika konsumen memiliki kesan
positif terhadap produk yang ditawarkan 2.4.2 Dimensi Persepsi
perusahaan maka hal tersebut akan Mengacu pada pendapat Assael
menghasilkan persepsi positif, begitu juga (2001:256) dimensi persepsi dibagi
sebaliknya. Persepsi dalam diri seseorang menjadi tujuh yaitu sebagai berikut :
sangat dipengaruhi oleh pikiran dan 1. Kinerja
lingkungan sekitarnya. Selain itu, persepsi Melibatkan berbagai karakteristik
secara substansial dapat sangat berbeda operasional utama, misalnya
dengan kenyataan atau realitas karakteristik operasional mobil adalah
sebenarnya. kecepatan, akselerasi, sistem kemudi
2.4.1 Pembentukan Persepsi dan kenyamanan. Pelanggan
mempunyai sikap yang berbeda

33
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

dalam menilai atribut-atribut kinerja akan memberikan penilaian yang


tersebut karena faktor kepentingan buruk bagi produk tersebut.
pelanggan berbeda satu sama lain. 7. Hasil
2. Pelayanan Mengarah kepada kualitas yang
Mencerminkan kemampuan toko dirasakan yang melibatkan enam
dalam memberikan pelayanan kepada dimensi sebelumnya. Jika perusahaan
konsumen terkait dengan produk yang tidak dapat menghasilkan “hasil
dipasarkan. Semakin baik pelayanan akhir” produk yang baik maka
yang diberikan toko kepada kemungkinan produk tersebut tidak
konsumen, semakin baik pula akan mempunyai atribut kualitas lain
penilaian konsumen terhadap image yang penting yang dapat menarik
toko itu. perhatian konsumen.
3. Ketahanan
Mencerminkan daya tahan produk 2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
tersebut, apakah produk tersebut Persepsi
tahan lama atau tidak. Konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi
akan merasa nyaman dalam membeli persepsi menurut Walgito (2010:54) ada
suatu produk apabila produk tersebut dua macam yaitu faktor internal dan
telah benar-benar teruji dan tahan faktor eksternal sebagai berikut:
lama. a. Faktor Internal
4. Keandalan Faktor yang mempengaruhi persepsi
Konsisten dari kinerja yang berkaitan dengan kebutuhan
dihasilkan suatu produk dari suatu psikologis, latar belakang pendidikan,
pembelian ke pembelian berikutnya. alat indera, syaraf atau pusat susunan
Jika konsumen melakukan pembelian syaraf, kepribadian dan pengalaman
suatu produk, kemudian melakukan penerimaan diri serta keadaan individu
pembelian berulang terhadap produk pada waktu tertentu.
tersebut dan merasakan kepuasan b. Faktor Eksternal
yang sama atas kinerja produk itu, Faktor ini digunakan untuk obyek yang
maka produk itu dikatakan dipersepsikan atas orang dan keadaan,
mempunyai keandalan. intensitas rangsangan, lingkungan,
5. Karakteristik produk kekuatan rangsangan akan turut
Fitur-fitur yang terdapat pada suatu menentukan didasari atau tidaknya
produk yang dapat membedakannya rangsangan tersebut. Faktor eksternal
dari produk pesaingnya, dan fitur yang mempengaruhi persepsi adalah
tersebut bisa menjadi nilai lebih sebagai berikut:
dimata konsumen. 1) Ukuran dan penempatan dari
6. Kesesuaian dangan spesifikasi obyek atau stimulus. Faktor ini
Merupakan pandangan mengenai menyatakan bahwa semakin
kualitas proses manufaktur sesuai besarnya hubungan suatu obyek,
dengan spesifikasi yang telah maka semakin mudah untuk
ditentukan dan teruji. Konsumen akan dipahami. Bentuk ini akan
merasa dibohongi apabila produk mempengaruhi persepsi individu
yang mereka gunakan tidak sesuai dan dengan melihat bentuk
dengan spesifikasi kualitas yang ukuran suatu obyek individu
ditawarkan perusahaan, sehingga akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.

34
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

2) Warna dari obyek-obyek. Obyek- pengumpulan data yang dilakukan dengan


obyek yang mempunyai cahaya cara memberi seperangkat pertanyaan atau
lebih banyak, akan lebih mudah pernyataan tertulis kepada responden
dipahami (to be perceived) untuk dijawab (Sugiyono, 2013:199).
dibandingkan dengan yang sedikit.
3) Keunikan dan kekontrasan
3.2 Populasi dan Sampel
stimulus. Stimulus luar yang Dalam penelitian kuantitatif,
penampilannya dengan latar populasi diartikan sebagai wilayah
belakang dan sekelilingnya yang generalisasi yang terdiri atas:
sama sekali di luar sangkaan obyek/subyek yang mempunyai kualitas
individu yang lain akan banyak dan karateristik tertentu yang ditetapkan
menarik perhatian. oleh peneliti untuk dipelajari dan
4) Intensitas dan kekuatan dari kemudian ditarik kesimpulannya.
stimulus. Stimulus intensitas dan
Sedangkan sampel adalah sebagian dari
kekuatan dari stimulus. populasi itu. Populasi itu misalnya
Stimulus dari luar akan penduduk di wilayah tertentu, jumlah
memberi makna lebih bila lebih pegawai pada organisasi tertentu, jumlah
sering diperhatikan dibandingkan guru dan murid di sekolah tertentu dan
dengan yang hanya sekali dilihat. sebagainya (Sugiyono, 2013:215).
Kekuatan dari stimulus merupakan
Populasi dalam penelitian ini adalah
daya dari suatu obyek yang bisa masyarakat Kota Sekayu yang
mempengaruhi persepsi. menggunakan jasa pengiriman J&T
5) Motion atau gerakan. Individu Express. Adapun besarnya jumlah sampel
akan banyak memberikan yang diambil dapat ditentukan dengan
perhatian terhadap obyek yang menggunakan rumus Malhotra yaitu
memberikan gerakan dalam
dengan mengalikan jumlah indikator
jangkauan pandangan variabel dengan 5, atau 5 kali jumlah
dibandingkan obyek yang diam. indikator variabel. Indikator variabel
dalam penelitian ini berjumlah 12 dimana
variabel persepsi (X) terdiri dari 7
3. METODE PENELITIAN indikator dan variabel keputusan
3.1 Data konsumen (Y) terdiri dari 5 indikator,
Menurut Arikunto (2013:172), data sehingga jumlah sampel adalah 5 x 12 =
primer dan data sekunder yaitu: 60 responden.
1. Data primer adalah data yang Dalam penelitian ini penulis
dikumpulkan melalui pihak pertama, mengambil sampel dengan menggunakan
biasanya dapat melalui wawancara, teknik purposive sampling. Menurut
jejak pendapat dan lain-lain. Sugiyono (2013:218-219), purposive
2. Data sekunder adalah data yang sampling adalah teknik pengambilan
dikumpulkan melalui pihak kedua, sampel sumber data dengan pertimbangan
biasanya diperoleh melalui instansi tertentu. Pertimbangan tertentu ini,
yang bergerak dibidang pengumpulan misalnya orang tersebut yang dianggap
data seperti Badan Pusat Statistik dan paling tahu tentang apa yang kita
lain-lain. harapkan, atau mungkin dia sebagai
Dalam penelitian ini data primer penguasa sehingga akan memudahkan
dikumpulkan melalui kuesioner. peneliti menjelajahi obyek atau situasi
Kuesioner merupakan teknik sosial yang diteliti.

35
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

3.3 Variabel Operasional harus memberikan gambaran yang cermat


Menurut Sugiyono (2013:59), mengenai data tersebut. Uji validitas
variabel independen adalah variabel yang dilakukan dengan membandingkan nilai
mempengaruhi atau yang menjadi sebab rata- rata r hitung dengan r tabel. Jika r
perubahannya atau timbulnya variabel hitung > 0,3 tabel maka alat ukur yang
dependen. Variabel independen (X) dalam digunakan dinyatakan valid dan
penelitian ini adalah persepsi. Variabel sebaliknya jika r hitung < 0,3 tabel maka
persepsi diukur dengan menggunakan alat ukur yang digunakan tidak valid.
indikator kinerja, pelayanan, ketahanan, Pengujian validitas dilakukan dengan
keandalan, karakteristik produk, teknik korelasi Pearson Product Moment
kesesuaian dengan spesifikasi dan hasil. yaitu cara melakukan korelasi antar skor
Variabel dependen merupakan variabel masing-masing variabel dengan skor
yang dipengaruhi atau yang menjadi totalnya.
akibat karena adanya variabel independen.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Variabel dependen (Y) dalam Menurut Ghozali (2006:41), uji
penelitian ini adalah keputusan konsumen. reliabilitas ditujukan untuk menguji sejauh
Variabel keputusan konsumen diukur mana suatu hasil pengukuran relatif
dengan menggunakan tahapan dalam konsisten apabila pengukuran diulangi dua
pengambilan keputusan yaitu pengenalan kali atau lebih. Jadi reliabilitas adalah
masalah, pencarian informasi, evaluasi
indeks yang menunjukkan sejauh mana
alternatif, keputusan pembelian, dan suatu alat ukur dapat dipercaya atau
perilaku pasca pembelian. dihandalkan bila alat ukur tersebut
digunakan dua kali untuk mengukur gejala
3.4 Teknik Analisis yang sama, maka hasil pengukuran yang
Analisis data adalah proses mencari diperoleh relatif konsisten. Suatu variabel
dan menyusun secara sistematis data yang
dikatakan reliabel jika memberikan nilai
diperoleh dari hasil wawancara, catatan Cronbach Alpha (α) > 0,60.
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah dipahami, dan temuannya 3.4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
dapat diinformasikan kepada orang lain, Analisis regresi linear sederhana
Bogdan dalam Sugiyono (2013:244). adalah suatu analisis yang hanya berkaitan
Teknik analisis yang digunakan dalam dengan dua variabel saja, yang disebut
penelitian ini adalah teknik analisis variabel independen (variabel bebas) yang
kuantitatif. Adapun analisis kuantitatif biasanya diberi notasi X dan variabel
yang digunakan adalah statistik inferensial dependen (variabel terikat) yang biasanya
dengan jenis analisis yaitu analisis diberi notasi Y. Analisis ini digunakan
korelasional. oleh peneliti untuk mengetahui adakah
pengaruh pada variabel bebas dapat
3.4.1 Uji Validitas mempengaruhi variabel terikat,
Menurut Ghozali (2006:45), uji digambarkan dalam persamaan berikut :
validitas data digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika Y = a + bX + e
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan suatu yang akan diukur Keterangan :
oleh kuesioner tersebut. Pengujian Y = Keputusan pembelian
validitas selain untuk mengetahui dan X = Persepsi konsumen
mengungkapkan data dengan tepat juga

36
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

a = Konstanta pengaruh satu variabel independen secara


b = Koefisien regresi individual dalam menerangkan variasi
e = Error variabel dependen. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan significance level
3.4.4 Analisis Korelasi
0,05 (α=5%). Penerimaan dan penolakan
Analisis korelasi yaitu untuk melihat
hipotesis dilakukan dengan kriteria:
sejauh mana keterkaitan hubungan antara
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka
variabel bebas (X) yaitu Persepsi
hipotesis ditolak (koefisien regresi
konsumen dengan variabel terikat (Y)
tidak signifikan). Ini berarti secara
yaitu keputusan konsumen dengan
parsial variabel independen tidak
menggunakan rumus korelasi yang
mempunyai pengaruh secara
digunakan sebagai berikut :
signifikan terhadap variabel
𝑛 ∑𝑋 𝑌 − ∑𝑋 ∑𝑌 dependen.
𝑟= 2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka
√𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑋)2 √𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara parsial
variabel independen tersebut
Keterangan : mempunyai pengaruh yang signifikan
rxy = Koefisien korelasi terhadap variabel dependen.
n = Jumlah subjek/responden
X = Skor butir Hipotesis dalam penelitian ini dapat
Y = Skor jumlah dirumuskan sebagai berikut:
Ha : Persepsi berpengaruh secara
Untuk dapat menginterpretasikan signifikan terhadap keputusan
tingkat keeratan hubungan antar variabel konsumen di Sekayu Kabupaten
berdasarkan nilai koefisien korelasi kita Musi Banyuasin dalam memeilih
dapat berpedoman pada ketentuan berikut jasa ekspedisi J&T Express.
ini: Ho : Persepsi tidak berpengaruh secara
Tabel Pedoman Interpretasi Koefisien signifikan terhadap keputusan
Korelasi konsumen di Sekayu Kabupaten
Interval Musi Banyuasin dalam memeilih
Tingkat Hubungan
Koefisien jasa ekspedisi J&T Express.
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat 4.1 Hasil Olah data
Sumber: Sugiyono (2013:250) 4.1.1 Uji Validitas dan Reability
Berikut ini hasil olah data yang dilakukan
untuk mengetahui apakah pertanyaan-
3.4.5 Uji Hipotesis (Uji t) pertanyaan yang disebarkan melalui
Sugiyono (2013:64) berpendapat kuesioner dapat digunakan.
bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Sedangkan uji
statistik t menurut Ghozali (2006:58),
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

37
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

Tabel 4.1 Berdasarkan hasil uji validitas untuk


Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi (X) 14 pernyataan yang berhubungan dengan
No Pearson Sig. r- Ket Keputusan Konsumen (Y), semua
Butir Corelation 2Tailed tabel pernyataan valid karena memiliki nilai r
X.1 0,606 0,000 0,254 Valid hitung lebih besar dari nilai r tabel
X.2 0,691 0,000 0,254 Valid (0,254). Jadi kelima pernyataan
X.3 0,577 0,000 0,254 Valid dinyatakan valid dan signifikan untuk
X.4 0,458 0,000 0,254 Valid penelitian selanjutnya.
X.5 0,507 0,000 0,254 Valid
X.6 0,566 0,000 0,254 Valid
X.7 0,536 0,000 0,254 Valid
Tabel 4.3
X.8 0,612 0,000 0,254 Valid Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi
X.9 0,544 0,000 0,254 Valid dan Keputusan Konsumen
X.10 0,501 0,000 0,254 Valid
Variabel Cronbach’s Keterangan
X.11 0,712 0,000 0,254 Valid Alpha
X.12 0,606 0,000 0,254 Valid
X.13 0,778 0,000 0,254 Valid Persepsi (X) 0,889 Reliabel
X.14 0,651 0,000 0,254 Valid Keputusan
X.15 0,468 0,000 0,254 Valid 0,809 Reliabel
Konsumen (Y)
X.16 0,612 0,000 0,254 Valid Sumber : Output SPSS, 2018
X.17 0,443 0,000 0,254 Valid
X.18 0,771 0,000 0,254 Valid Berdasarkan hasil uji reliabilitas,
Sumber : Output SPSS, 2018 didapat Cronbach’s Alpha masing-masing
0,889 untuk variabel persepsi konsumen
Berdasarkan hasil uji validitas untuk
(X) dan 0,809 untuk variabel Keputusan
18 pernyataan yang berhubungan dengan
Konsumen (Y). Hal tersebut menandakan
persepsi (X), semua pernyataan valid
bahwa semua variabel utama pada
karena memiliki nilai r hitung lebih besar
kuesioner adalah reliabel atau dapat
dari nilai r tabel (0,254). Jadi kedelapan
diandalkan karena memiliki nilai koefisien
belas pernyataan dinyatakan valid dan
reliabilitas lebih besar dari 0,60 sehingga
signifikan untuk penelitian selanjutnya.
instrumen penelitian ini dapat dikatakan
Tabel 4.2 reliabel.
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan
Konsumen (Y)
No Pearson Sig. r- Ket
Butir Corelation (2 Tailed tabel
Y.1 0,589 0,000 0,254 Valid
Y.2 0,575 0,000 0,254 Valid
Y.3 0,472 0,000 0,254 Valid
Y.4 0,486 0,000 0,254 Valid
Y.5 0,533 0,000 0,254 Valid
Y.6 0,621 0,000 0,254 Valid
Y.7 0,461 0,000 0,254 Valid
Y.8 0,568 0,000 0,254 Valid
Y.9 0,618 0,000 0,254 Valid
Y.10 0,558 0,000 0,254 Valid
Y.11 0,461 0,000 0,254 Valid
Y.12 0,599 0,000 0,254 Valid
Y.13 0,473 0,000 0,254 Valid
Y.14 0,507 0,000 0,254 Valid
Sumber :Output SPSS, 2018

38
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

4.1.2 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana


Tabel 4.4
Koefisien Regresi Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 16,669 4,534 3,676 ,001
1
persepsi (X) ,548 ,060 ,766 9,073 ,000
a. Dependent Variable: keputusan konsumen (Y)
Sumber : Output SPSS, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka 4.1.3 Hasil Analisis Korelasi
didapat persamaan regresi sederhana Tabel 4.5
sebagai berikut: Koefisien Korelasi
Model Summary
Y = 16,669 + 0,548X
Std.
R Adjuste Error of
Interpretasi dari persamaan regresi Model R
Square dR the
sederhana mengenai pengaruh variabel Square Estimate
independen yaitu persepsi terhadap
1 ,766a ,587 ,580 3,400
variabel dependen yaitu keputusan
konsumen dapat dijelaskan sebagai a. Predictors: (Constant), persepsi (X)
berikut : Sumber : Output SPSS, 2018
1. Nilai konstanta sebesar 16,669 Berdasarkan tabel 4.5 di atas
menunjukkan bahwa jika persepsi didapat hasil koefisien korelasi (r)
dianggap tidak ada (nol) maka persepsi terhadap keputusan konsumen
keputusan konsumen sebesar 16,669. sebesar 0,766. Hal ini menunjukkan
2. Koefisien regresi variabel persepsi bahwa terjadi hubungan atau korelasi
(X) menunjukkan pengaruh positif yang kuat antara persepsi dengan
sebesar 0,548 terhadap keputusan keputusan konsumen. Sedangkan nilai
konsumen (Y). Koefisien regresi Adjusted R Square sebesar 0,580
bernilai positif menunjukkan menunjukkan bahwa persepsi
pengaruh yang searah, artinya mempengaruhi keputusan konsumen
semakin tinggi nilai variabel persepsi sebesar 58%, sedangkan sisanya 42%
akan menyebabkan semakin tinggi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
keputusan konsumen. diteliti dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
persepsi berpengaruh terhadap keputusan
konsumen. Hal ini dapat dilihat dari
persamaan hasil regresi sebagai berikut :
Y = 16,669 + 0,548X. Artinya, apabila
ada peningkatan variabel persepsi (X)
maka akan meningkatkan variabel
keputusan konsumen (Y).

39
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)


Tabel 4.6
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 16,669 4,534 3,676 ,001
1
persepsi (X) ,548 ,060 ,766 9,073 ,000
a. Dependent Variable: keputusan konsumen (Y)
Sumber : Output SPSS, 2018
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dalam pelayanan dapat menimbulkan
diketahui bahwa nilai t hitung adalah 9,073 kekecewaan yang sangat nyata pada
sedangkan ttabel 1,672 dengan tingkat konsumen. Oleh karena itu penting bagi
signifikansi 0,00 oleh karena nilai t hitung > J&T Express untuk senantiasa
ttabel yaitu 9,073 > 1,672 dan signifikansi mengevaluasi setiap kebijakan yang
0,00 < 0,05. Maka hipotesis Ha diterima, dijalankan, juga mengevaluasi setiap fitur-
artinya bahwa persepsi berpengaruh fitur layanan yang ditawarkan kepada
secara signifikan terhadap keputusan konsumen. Sedangkan nilai Adjusted R
konsumen di Sekayu Kabupaten Musi Square sebesar 0,58, artinya persepsi
Banyuasin dalam memilih jasa ekspedisi mempengaruhi keputusan konsumen
J&T Express. sebesar 58%. Ini berarti konsumen akan
selalu menilai setiap indikator layanan
4.2 Pembahasan yang mereka terima, dan menjadikan hasil
Nilai koefisien regresi sebesar penilaian mereka sebagai patokan untuk
0,548, artinya persepsi berpengaruh tetap menggunakan jasa J&T Express.
terhadap keputusan konsumen. Nilai Nilai uji t (t hitung) sebesar 9,073
koefisien regresi yang bersifat positif lebih besar dari nilai t tabel (1,672),
berarti terjadi hubungan yang searah membuktikan bahwa hipotesis yang
antara persepsi dan keputusan konsumen. dirumuskan sebelumnya dapat diterima.
Setiap peningkatan dalam persepsi akan Hipotesis tersebut adalah “Persepsi diduga
meningkatkan pula keputusan konsumen. berpengaruh signifikan terhadap
Dengan demikian, apabila persepsi keputusan konsumen di Sekayu kabupaten
konsumen terhadap J&T Express semakin Musi Banyuasin dalam memilih J&T
baik dan positif maka dapat dipastikan Express”. Hipotesis tersebut bersesuaian
konsumen akan memberikan loyalitasnya dengan pendapat Kotler dan Keller
dengan terus menggunakan jasa J&T (2016:153) yang menyatakan bahwa
Express. Akan tetapi untuk dapat keputusan pembelian seseorang
mempertahankan dan meningkatkan dipengaruhi oleh faktor psikologi utama,
persepsi positif konsumen J&T Express antara lain persepsi serta keyakinan dan
juga harus terus mempertahankan dan pendirian.
meningkatkan kualitas pelayanan yang Penelitian yang sama telah
diberikan. dilakukan sebelumnya oleh Thomas
Nilai koefisien korelasi sebesar Djulianto Lie (2017) yang berjudul
0,766, artinya terdapat korelasi yang kuat “Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap
antara persepsi dengan keputusan Keputusan Pembelian Konsumen pada
konsumen. Ini berarti setiap kelalaian Keripik Pedas Maicih”. Hasil penelitian

40
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

menunjukkan bahwa korelasi parsial DAFTAR PUSTAKA


antara persepsi kualitas dengan keputusan
pembelian memiliki nilai r hitung sebesar Advertorial - detikNews. 2018. J&T
0,773 dan berarti nilai korelasi tersebut Express Raih Penghargaan Top
sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan Brand Award 2018.
bahwa semakin tinggi persepsi kualitas https://news.detik.com/adv-nhl-
maka keputusan pembelian akan semakin detikcom/d-4141585/jt-express-raih-
tinggi. Hasil Adjusted R Square persepsi penghargaan-top-brand-award-2018.
kualitas terhadap keputusan pembelian Diakses 13 September 2018.
sebesar 0,590. Ini menunjukkan bahwa
pengaruh persepsi kualitas (variabel X) Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
terhadap keputusan pembelian konsumen Penelitian Suatu Pendekatan
(variabel Y) sebesar 59% dan sisanya Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar
penelitian ini. Assael, Henry. 2001. Consumer
Behaviour and Marketing Action.
5. SIMPULAN 6th Edition. New York: Thomson-
Berdasarkan hasil penelitian dan Learning.
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut: Belch, George E. and Michael A. Belch.
1. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,766 2007. Advertising and Promotion:
menunjukkan bahwa terjadi hubungan An Integrated Marketing
atau korelasi yang kuat antara Communication Perspective. 7th
persepsi dengan keputusan konsumen Edition. New York: McGraw Hill.
di Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin
dalam memilih jasa ekspedisi J&T Chrisbiyanto, Anton. 2018. Perusahaan
Express, sedangkan Adjusted R Ekspedisi Berperan Penting Dorong
Square sebesar 0,580 menunjukkan Pertumbuhan UKM.
bahwa persepsi mempengaruhi http://industri.bisnis.com/read/2018
keputusan konsumen sebesar 58%. 0718/98/818043/e-commerce-
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis t dapat sumbang-60-persen-transaksi-jt-
diketahui bahwa nilai t hitung adalah express. Diakses 13 September
9,073 sedangkan ttabel 1.672 dengan 2018.
tingkat signifikansi 0,00. Oleh karena
nilai thitung > ttabel yaitu 9,073 > 1.672 Fadila, Dewi dan Sari Lestari. 2013.
dan signifikansi 0,00 < 0,05, maka Perilaku Konsumen. Palembang:
hipotesis Ha diterima, artinya bahwa Citrabooks Indonesia.
persepsi berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
konsumen di Sekayu Kabupaten Musi Multivariate dengan Program SPSS.
Banyuasin dalam memilih jasa Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit
ekspedisi J&T Express. Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip dan Gary Amrstrong. 2013.


Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi
12. Jakarta: Erlangga.

41
Jurnal Adminika Volume 5. No. 2, Juli - Desember 2019 ISSN : 2442-3343

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. http://ejournal.upi.edu/index.php/str


2016. Marketing Management. 15th ategic/article/viewFile/1057/756.
Edition. New Jersey: Pearson Diakses 13 September 2018.
Education, Inc.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar
Lie, Thomas Djulianto, dkk. 2017. Psikologi Umum. Yogyakarta:
Pengaruh Persepsi Kualitas BPFE.
terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Keripik Pedas
Maicih. Cakrawala: Jurnal
Penelitian Sosial, Volume 6, Nomor
1, Juni 2017. Universitas Kristen
Satya Wacana.
http://ejournal.uksw.edu/cakrawala/i
ssue/view/120. Diakses 13
September 2018.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013.


Perilaku Konsumen: Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Bisnis. Cetakan ke-17. Bandung:
Alfabeta.

Suharno. 2010. Marketing in Practice.


Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Swastha, Basu dan Hani Handoko. 2011.


Manajemen Pemasaran-Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
BPFE.

Tarmedi, Eded dan Penty Nur Asri. 2009.


Pengaruh Perceived Quality dari
Brand Equity terhadap Keputusan
Pembelian Deterjen Bukrim (Survei
pada Konsumen di Giant
Supermarket, Griya Setyabudhi, dan
Isola Swalayan di Bandung).
Strategic: Jurnal Pendidikan
Manajemen Bisnis, Volume 8,
Nomor 15, Februari 2009.
Universitas Pendidikan Indonesia.

42

Anda mungkin juga menyukai