JUDUL
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK TERHADAP
LOYALITAS KONSUMEN PADA PT SICEPAT EXPRESS (CABANG
BANTARGEBANG- KOTA BEKASI)
II. DIAJUKAN OLEH
NPM : 41183402150093
1
Salah satu Perusahaan pengiriman barang yaitu SiCepat Express
merupakan layanan pengiriman bidang ekspedisi yang sudah berdiri sejak 2004
berdasarkan dari sistem IT. SiCepat Express tersendiri melayani pengiriman ke
seluruh pedalaman, kota, domestik dan international. Menyediakan layanan
pengiriman dan pengambilan barang dan mengantar dengan cepat ke konsumen .
SiCepat Express mengoptimalkan rute dan menekan biaya transportasi untuk
menyediakan efisensi waktu, dan keamanan servis untuk para pelanggan nya.
Kebutuhan terhadap jasa pengiriman akan meningkat seiring dengan
peningkatan penggunaan e-commerce, tidak heran jika saat ini semakin banyak
perusahaan yang bersaing dalam bidang jasa pengiriman. Ketat nya persaingan
menyebabkan setiap perusahaan berlomba-lomba menarik konsumen, salah satu
cara yang paling cepat adalah meningkatkan kualitas pelayanan.
SiCepat Express berkomitmen menjadi partner terpercaya untuk para
konsumennya khususnya online shop. Dengan mempercayakan pengiriman
barang kepada SiCepat Express merupakan hal yang tepat, karena SiCepat
Express bertanggung jawab penuh pada setiap konsumen.
Khusus SiCepat Express cabang bantargebang juga sangat mengalami
perkembangan yang signifikan, inovatif, dan pesat untuk bersaing dalam kualitas
pelayanan, citra merek, serta menawarkan kualitas terbaik untuk menunjang
loyalitas konsumen. Salah satu perusahaan penyedia jasa kurir berkualitas yaitu
SiCepat Express (cabang Bantargebang) yang menyediakan jasa pengiriman
barang untuk keperluan masyarakat, agen cabang ini berlokasi di Jl. Raya
Narogong No.9 RT 002/ RW 005 Kel. Bantargebang Kec Bantargebang Kota
Bekasi 17151.
Berdasarkan wawancara awal dengan kepala cabang SiCepat Express,
cabang ini memiliki rata-rata pengiriman yang setiap harinya sebanyak 100
pengiriman. Diakui oleh kepala cabang bahwa pelayanan yang baik membuat
cabang SiCepat tersebut banyak didatangi oleh pelanggan,ini dibuktikan dengan
rata-rata setiap harinya melayani minimal 100 pengiriman.
Berdasarkan hasil observasi pada SiCepat Express cabang Bantargebang
yang berlokasi di. Jl Raya Narogong No.9 RT 002/ RW 005 Kel. Bantargebang
Kec Bantargebang. Kota Bekasi 17151. Selama dua bulan, penelitan menemukan
2
adanya beberapa permasalahan yang sering terjadi di dalam kualitas pelayanan,
dan citra merek yang ada di benak para konsumenyna. Berdasarkan hasil
wawancara dengan responden, dan hasil survey oleh peneliti, diketahui bahwa
beberapa konsumen yang merasa kecewa oleh kualitas pelayanan yang terlalu
lambat dalam proses pengiriman barang oleh kurir dan konsumen kerap sekali
melontarkan kritikan kepada pegawai nya, keluhan-keluhan dari konsumen yang
sering tidak ditanggapi, hingga citra merek SiCepat Express yang ada di benak
konsumen pun menjadi rancu sehingga berpengaruh terhadap loyalitas para
konsumen.
Salah satu bisnis usaha yang juga merasakan ketatnya persaingan saat ini
adalah bisnis jasa pengiriman. Persaiangan tersebut ditandai dengan berdirinya
bisnis jasa pengiriman yang dirikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Kualitas pelayanan yang diberikan pun berbeda-beda, dengan begitu akan
menimbulkan persepsi konsumen pada citra merek perusahaan pengiriman barang
yang di gunakan oleh para konsumennya.
Menurut Tjiptono (2002) dalam Noeraini (2016:5) kualitas pelayanan
adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Menurut Kotler dan Keller (2009:143) bahwa kualitas adalah totalitas fitur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas sebagai
keseluruhan ciri dan karakteristik pada jasa yang mendukung kemampuan dan
memuaskan kebutuhan. Selain kualitas pelayanan, citra merek pun menjadi tolak
ukur akan timbul nya loyalitas konsumen, masalah citra merek selalu memperoleh
perhatian dalam manajemen karna berkaitan dalam menunjang loyalitas para
konsumen nya.
Menurut Kotler dan Amstrong, (2008:225) Citra merek merupakan
seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu, seperti asosiasi yang
tertanam di memori konsumen. Tanpa citra merek yang positif dan kuat, sangatlah
sulit untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada.
Sedangkan menurut Rangkuti dalam Sangadji dan Sophia, (2013:327)
3
menjelaskan bahwa citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk
dibenak konsumen.
4
permasalahan nya yang ada di kualitas pelayanan dan citra merek SiCepat Express
yang ada di benak para konsumen nya. Bisa dilihat dari tabel pengiriman sebagai
dasar diadakannya penelitian ini, penulis telah meminta data pengiriman barang
di SiCepat Express cabang Bantargebang, bulan Juni, Juli, dan Agustus pada
2020. Cabang ini yang berlokasi di Jl. Raya Narogong No.9 RT 002/ RW 005 Kel.
Bantargebang Kec Bantargebang Kota Bekasi 17151.
Tabel 1.1
5
Tidak hanya kualitas pelayanan saja yang menjadi faktor penghalang
loyalitas konsumen, ada juga citra merek SiCepat Express yang dikhawatir kan di
benak para pelanggan dikarenakan sering lamban nya pengiriman yang terjadi,
sehingga membuat persepsi para pelanggan terhadap citra merek SiCepat Express
menjadi negatif. Untuk mempertahankan loyalitas konsumen ada salah satu cara
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yaitu dengan memberikan pelayanan
yang baik, yang diharapkan dapat membuat pelanggan untuk kembali melakukan
transaksi.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Pelayanan, dan Citra Merek
Terhadap Loyalitas Konsumen” pada jasa pengiriman SiCepat Ekspress (cabang
Bantargebang).
6
Express yang berlokasi di Jl. Raya Narogong No.9 RT 002/ RW 005 Kel.
Bantargebang Kec. Bantargebang Kota Bekasi 17151.
3. Pembahasan difokuskan pada kebijakan perusahaan untuk memberikan
kualitas pelayanan dan citra merek yang baik sehingga dapat
mempengaruhi loyalitas konsumen pada SiCepat Express cabang
Bantargebang yang berlokasi di Jl. Raya Narogong No.9 RT 002/ RW 005
Kel. Bantargebang Kec. Bantargebang Kota Bekasi 17151.
Penelitian ini selain dapat bermanfaat bagi penulis, juga diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak lain:
1. Penulis sendiri
Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan penulis tentang ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai
kualitas pelayanan dan citra merek terhadap loyalitas konsumen.
2. Bagi pihak Jasa pengiriman barang SiCepat Express
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada
pihak SiCepat Express yang berada di pusat untuk bertindak cepat pada
masalah ini, Apabila tidak di tindak lanjuti sesegera mungkin masalah
yang ada di latar belakang penelitian, maka kemungkinan SiCepat Express
akan kekurangan cabang dan membuat kerugian bagi pihak perusahaan itu
sendiri. Karena pengaruh dari kualitas pelayanan dan citra merek terhadap
loyalitas konsumen itu sangat sensitive
3. Bagi Pihak Lain
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pertimbangan bagi pihak
lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik
permasalahan yang sama, yaitu tentang kualitas pelayanan dan citra merek
terhadap loyalitas konsumen di jasa pengiriman barang SiCepat Express
cabang manapun.
8
1. Kepemimpinan strategi, kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan
komitmen dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin
dan mengarahkan organisasinya dalam upaya peningkatan kinerja kualitas.
Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen puncak, usaha peningkatan
kualitas hanya akan berdampak kecil.
2. Pendidikan semua karyawan perusahan, mulai dari manajer puncak sampai
karyawan oprasional , wajib mendapatkan penekanan dalam pendidikan
tersebut antara lain konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat teknik
implementasi strategi kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi
strategi kualitas.
3. Perencanaan strategik proses, perencanaan strategi harus mencakup
pengukuran dan tujuan kualitas yang digunakan dalam mengarahkan
perusahaan untuk mencapai visi dan misinya.
4. Riview process review merupakan satu-satu nya alat yang paling efektif bagi
manajemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses ini mengambarkan
mekanisme yang menjamin adanya perhatian terus-menerus terhadap upaya
mewujudkan sasaran-sasaran kualitas.
5. Komunikasi implementasi, strategi kualitas organisasi dipengaruhi oleh
proses komunikasi organisasi, baik dengan karyawan, pelanggan, maupun
dengan stakeholder lainnya.
6. Total human reward dan recognition merupakan aspek krusial dalam
implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan berprestasi perlu diberi
imbalan dan prestasinya harus diakui.
9
Pelanggan menilai kualitas layanan dari kecepatan pegawai dalam
menanggapi dan menindak lanjuti keluhan yang disampaikan oleh nasabah
dan anggotanya.
3. Kompetensi
Pelanggan akan menilai kualitas layanan dari aspek kopetensi dari pegawai
yang menangani layanan kepada pelanggan. Kopetensi dinilai dari
kemampuan petugas dalam menguasai produk dan jasayang ditawarkan,
prosedur, instruksi kerja dan kebijakan terkait.
4. Akses
Jika koperasi memberikan kemudahan kepada nasabah atau anggotanya
untuk kontak dengan koperasi dan karyawannya, maka pelanggan akan
merasakan memperoleh kemudahan dalam mengakses dan memanfaatkan
pelayanan yang ditawarkan. Tersedianya kemudahan dalam mengakses ini
akan dinilai sebagai bagian penting dari layanan yang bermutu.
5. Kesopanan
Sopan santun karyawan menjadi salah satu bagian penting yang dinilaioleh
anggota.
6. Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan pengurus yang berhubungan langsung dengan anggota menjadi
salah satu penilaian anggota terhadap kualitas yang diberikan.
7. Kredibilitas
Kredibilitas ini selain terkait dengan faktor kejujuran juga terkait dengan
hal-hal sifatnya pisikologis yang mengarah pada munculnya kepercayaan
dan ketertarikan pelanggan pada jasa yang ditawarkan.
8. Keamanan
Keamanan merupakan unsur penting yang dipertimbangkan anggota.
9. Faktor berwujud dan fasilitas fisik lainnya
Lokasi, kondisi tempat layanan seperti ruang tunggu, ruang disekitar, tempat
parker dan sarana fisik yang ada menjadi faktor yang dipertimbangkan
dalam menilai kualitas layanan.
10
7.2.1 Pengertian citra merek
Menurut Kotler (dalam Simamora, 2000:247) brand image adalah sejumlah
keyakinan tentang merek. Citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk di benak konsumen (Rangkuti dalam Sangadji dan Sopiah, 2013: 327)
Simamora dalam Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengemukakan bahwa Citra
merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau dipelihara oleh
pemasar.
Shimp et al dalam Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengatakan bahwa citra
merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yaug muncul di benak
konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara
sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan
dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain.
Sangadji dan Sopiah (2013:327) berpendapat bahwa citra merek dapat positif atau
negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap merek.
11
dengankelompok aspirasi tertentu. Dalam hal ini, status, pengakuan sosial dan
identitas jauh lebih penting daripada sekedar nilai fungsional produk.
3. Experience Brands
Experiance brands mencerminkan merek-merek yang menyampaikan citra
asosiasi dan emosi bersama (shared association and emotionals). Tipe ini
memiliki citra melebihi sekedar aspirasi dan lebih berkenaan dengan kesamaan
filosofi antara merek dan konsumen individual. Kesuksesan sebuah experience
brands ditentukan oleh kemampuan merek bersangkutan dalam mendespresikan
individualitas dan pertumbuhan personal.
12
peluang bagin produk/merek untuk terus mengembangkan diri dani
memiliki prospek bisnis yang bagus.
b. Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang bagus.
c. Menciptakan loyalitas konsumen.
d. Membantu dalam efisiensi Marketing. karena merek telah berhasil dikenal
dan diingat oleh konsumen.
e. Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin merek
dikenal dengan masyarakat, maka perbedaan atau keunikan baru yang
diciptakan perusahaan akan mudah dikenali oleh konsumen.
f. Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan
meminimumkan kehancuran atau kepailitan pesusahaan
13
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhahadap merek
diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan
kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk
menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga
diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.
Menurut Durianto (2001:4), “Konsumen yang loyal pada umumnya akan
melakukan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak
alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang
lebih unggul dipandang dari berbagai sudutnya.
Dipandang dari berbagai sudut atributnya. Bila banyak konsumen dari suatu
merek masuk dalam kategori ini, berarti mereka tersebut memiliki ekuitas merek
yang kuat. Ekuitas merek adalah seperangkat harta dan hutang merek yang terkait
dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun
pada pelanggan.
14
digunakan untuk pembelian produk atau jasa disebabkan oleh faktor kemudahan
situsional. Kesetiaan semacam ini biasanya banyak terjadi terhadap produk atau
Jasa yang sering dipakai. Contoh dari kesetiaan ini terlihat dari kegiatan
pembelian bensin yang dilakukan konsumen di dekat daerah rumahnya dan
sebagainya.
Pembeli dengan loyalitas yang lemah rentan beralih ke produk pesaing yang
dapat menunjukkan manfaat yang jelas. Meskipun demikian, perusahaan masih
memiliki kemungkinan untuk mengubah jenis loyalitas ini ke dalam bentuk
loyalitas yang lebih tinggi melalui pendekatan yang aktif ke pelanggan dan
peningkatan nilai perbedaan positif yang diterima konsumen atas produk maupun
jasa yang ditawarkan kepadnya dibandingkan dengan yang ditawarkan para
pesaing lain. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan keramahandalam
pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada konsumen.
15
dan dengan senang hati membagi pengetahuan dan merekomendasikannya kepada
teman,keluarga maupun orang lain.
16
karena itu, loyalitas konsumen merupakan suatu yang bisa diandalkan untuk
memprediksi pertumbuhan dimasa yang akan datang bagi suatu perusahaan.
Tabel 1.3
Penelitian terdahulu
17
Pelanggan Kartu pelayanan yang diberikan kurang
As Telkomsel Di memuaskan bagi pelanggan.
Kota Manado
2 Wasiman Pengaruh Citra Secara parsial, ada pengaruh
(2017) Merek, Harga dan signifikan citra merek terhadap
Kualitas Pelayanan loyalitas konsumen perusahaan
Terhadap Loyalitas property di Kota Batam.
Konsumen Pada Secara parsial, ada pengaruh
Perusahaan signifikan harga terhadap loyalitas
Property Kota konsumen
Batam
3 Qauman Nur Pengaruh citra Variabel citra merek yang
Syoalehat, merek (brand meliputi citra perusahaan, citra
Siti Azizah image) terhadap pemakai dan citra produk
dan Anie Eka loyalitas konsumen berpengaruh positif terhadap
Kusumastuti bakso bakar Pak loyalitas konsumen
(2016) Man Kota Malang
4 Hasnah Pengaruh Citra Citra merek berpengaruh positif
Rimiyati, Merek, Kualitas dan signifikan terhadap loyalitas
Catur Produk, Kepuasan konsumen.
Widodo Konsumen Kualitas produk berpengaruh
(2015) Terhadap Loyalitas positif dan signifikan terhadap
KonsumenMerek loyalitas konsumen
Samsung Galaxy
Series (Studi Pada
Mahasiswa
UniversitasMuham
madiyah
Yogyakarta)
5 Jurnal Pengaruh Kualita Terdapat pengaruh positif yang
Ardiyanto, Pelayanan dan signifikan antara kualitas
dkk. (2014) Citra Merek pelayanan dan Kepuasan
Terhadap Konsumen, terdapat pengaruh
18
Kepuasan yang signifikan antara Citra
Konsumen Serta Merek terhadap Kepuasan
Pengaruhnya Konsumen, terdapat Pengaruh
Terhadap Loyalitas Positif yang signifikan antara
Konsumen Pada Kualitas Pelayanan terhadap
Produk TV LCD Loyalitas Konsumen, terdapat
SAMSUNG di Pengaruh positif yang signifikan
Semarang antara Citra Merek terhadap
Loyalitas Konsumen, terdapat
Pengaruh positf yang signifikan
antara Kepuasan Konsumen
terhadap Loyalitas Konsumen.
19
variabel dependen (terikat), yaitu loyalitas konsumen (Y). Adapun dapat
digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
20
Kerangka Pemikiran
1. Hipotesis pertama
Menurut jurnal Suwandi, dkk. (2015:77) melakukan penelitian tentang
pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen yang menyimpulkan
bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen.Dari uraian di atas maka disimpulkan hipotesis pertama adalah:
Ho1 : β1 = 0Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas
pelayanan terhadap loyalitas konsumen.
Ha1 : β1 ≠ 0 Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas
pelayanan terhadap loyalitas konsumen.
21
2. Hipotesis kedua
Citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak
konsumen. Menurut Kotler (dalam Simamora, 2000:247) brand image adalah
sejumlah keyakinan tentang merek. Citra merek merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman
masa lalu terhadap merek itu.
Menurut Jurnal Christian Lasander (2013;286). melakukan penelitian
tentang pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen yang menyimpulkan
bahwa citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Dari uraian di atas maka disimpulkan hipotesis kedua adalah:
Ho2 : β2 = 0 Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel citra
merek terhadap loyalitas konsumen.
Ha2 : β2 ≠ 0Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel citra merek
terhadap loyalitas konsumen.
22
Objek pada penelitian ini dilakukan pada jasa pengiriman barang SiCepat
Express yang berlokasi di Jl. Raya Narogong No.9 RT 002/ RW 005 Kel.
Bantargebang Kec. Bantargebang Kota Bekasi 17151.
Waktu penelitian adalah kapan kegiatan penelitian mulai dilakukan. Pada
penelitian ini, penulis akan melakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen
SiCepat Express cabang Bantargebang yang berlokasidi Jl. Raya Narogong No.9
RT 002/ RW 005 Kel. Bantargebang Kec. Bantargebang Kota Bekasi 17151. Pada
bulan September 2020, Oktober 2020, dan November 2020.
23
Menurut Arikunto (2013:172) “yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Jenis dan sumber data
yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini meliputi:
1. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data dan informasi hasil pengamatan yang hasilnya
hanya bisa dimasukkan kedalam bentuk kata, kalimat, atau gambaran, bagan,
misalnya jenis kelamin, jenis pekerjaan dan sebagainya.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data dan informasi yang di dapatkan dari hasil
pengamatan yang biasanya berupa angka, misalnya usia seseorang, pendapatan,
dan sebagainya.
3. Data primer
Data primer yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian melalui kuesioner yang dibagikan kepada konsumen SiCepat
Express cabang Bantargebang yang berlokasi di Jl. Raya Narogong No.9 RT 002/
RW 005 Kel. Bantargebang Kec. Bantargebang Kota Bekasi 17151.
4. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan
yang tidak dipublikasikan.
24
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
2. Observasi
Menurut Sugiyono (2017:202) observasi adalah teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek
alam yang lain. Peneliti melakukan kegiatan pengamatan atau observasi langsung
dengan cara mengamati, dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena yang terkait dengan permasalahan pengaruh kualitas pelayanan dan
citra merek terhadap loyalitas konsumen pada jasa pengiriman barang SiCepat
Express cabang Bantargebang Jl. Raya Narogong No.9 RT 002/ RW 005 Kel.
Bantargebang Kec. Bantargebang Kota Bekasi 17151.
3. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2017:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara
terstruktur dan kuesioner (angket). Wawancara digunakan pada saat proses
mendapatkan data terkait kepada para pelanggan/konsumen SiCepat Express
(cabang Bantargebang), wawancara dilakukan dengan kepala cabang SiCepat
Express sedangkan kuesioner digunakan untuk mendapatkan data yang kemudian
akan dilakukan uji hipotesis. Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala
likert dengan lima pilihan jawaban, diantaranya:
Tabel 1.3
Alternatif Jawaban Kuesioner dengan Skala Likert
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
25
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
4. Studi pustaka
Metode pencarian informasi dari buku-buku dan sumber-sumber lain yang
relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
26
Lima indikator penentu kualitas pelayanan menurut Parasuraman, Zeithaml,
dan Berry dan Tjiptono (2014:268)
1. Berwujud (tangible)
2. Empati (emphaty)
3. Daya tanggap (responsiveness)
4. Keandalan (reability)
5. Jaminan (assurance)
27
Komitmen yang menyertai penggunaan jasa berulang tersebut adalah
keadaan dimana konsumen tidak mau berpindah walaupun produk maupun jasa
n ∑ xy−( ∑ y . ∑ x )
r xy =
2 2
√ {n ∑ x −(∑ x ) ) . {n ∑ y −(∑ y ) )
2 2
Keterangan:
r xy : Korelasi validitas item yang dicari
x :Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item (jawaban responden)
y : Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
n : Banyaknya responden penelitian
28
Menurut Arikunto (2013:221) reabilitas menunjuk pada suatu pengertian
bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument tersebut sudah baik. Reabilitas yang tinggi menunjukkan
bahwa indikator-indikator mempunyai konsistensi yang tinggi dalam mengukur
instrument. Menurut Sugiono (2011:354) reabilitas diuji dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach dengan rumus berikut:
2
k ∑σ
r= ( )(
k −1
1− 2 b
σt )
Keterangan :
r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pernyataan
σ 2t : varian total
R2 /k
F hitung =
( 1−R2 ) /( n−k−1)
Keterangan:
F hitung = nilai F hasil observasi
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
29
b. Nilai F hitung> ftabel: Ho ditolak Ha diterima
Artinya model regresi signifikan atau variabel kualitas pelayanan dan
citra merek dapat digunakan untuk memprediksi variabel loyalitas
konsumen.
30
Kriteria keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan SPSS:
a. Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya pengaruh kualitas konsumen dan citra merek berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen
Keterangan:
Y : Variabel Loyalitas Konsumen
X1 : Variabel Kualitas Pelayanan
X2 : Variabel Citra Merek
A : Konstanta
b1 : Koefisien regresi Kualitas Pelayanan
b2 : Koefisien regresi Citra Merek
31
Besarnya kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui
melalui analisis koefisien penentu (determinasi). Angka koefisien penentu
menurut Hasan (2008:236) dirumuskan sebagai berikut:
KP=r 2 x 100 %
Keterangan:
KP : Koefisien determinasi berganda (%)
r : Koefisien korelasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah.
32
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1.4 Ruang Lingkup atau Pembatasan Masalah.
1.5 Landasan Teori.
1.6 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu.
1.7 Sistematika Pelaporan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Sangadji. Etta Mamang. dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Suwandi, dkk. (2015). “Pengaruh kualitas pelayanan, harga dan citra merek
Terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan (Pos Ekspress di Kantor Pos
Bondowoso dan Situbondo)”Journal of Management Universitas Jember.
Volume XIV no.82.
34
_________. 2014. Pemasaran Jasa. Prinsip, Penerapan, Penelitian. Yogyakarta:
Andi.
35