NIM : 043586257
D. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-A’raaf (7) : 179 dengan teliti dan benar!
َو لَ َق ْد س ا جْلِ ِّن ِم َن َك ثِ ًري ا ا جِلَ َه نَّ َم َذ َر أْ َن ِ ْ َو ا إْلِ ن9ۖ وب هَلُ ْم
ٌ ُون اَل ُق ل َ َي ْف َق ُه
هِبَ ا َع نُي ٌ َو هَلُ ْم
ْ ون اَل أ َ ص ُر ِ ان و هَل م هِب ا ي ب
ْ ُ َ ْ ُ َ ٌ آذ َ ون اَل َ ُ هِبَ ا يَ ْس َم ع9ۚ ك
َ ُِولَ ئ
ٰ أ
ِ
َض ُّل ُه ْم بَ ْل َك ا أْل َ ْن َع ِام
َ أ9ۚ ك َ ُِولَ ئ
ٰ ون ه م أ
ُ ُ َ ُالْ غَ اف ل
Artinya : Dan sungguh kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam
kebanyakan dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau
memahami dengannya, mereka mempunyai mata, mereka tidak melihat
dengannya tetapi mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar
dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.
E. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS.Al-A’raaf (7) :
179 tersebut?
Jawab : Berdasarkan ayat tersebut, bahwa rukun (struktur) iman ada tiga aspek
yaitu: kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan
pendirian yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian
ini diterima, maka istilah iman identik dengan keperibadian manusia
seutuhnya, atau pendirian yang konsisten.
F. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut!
Jawab :
- Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang
sangat besar cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang
merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul.
- Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini
dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indra yang ada.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non
fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan
Q.S. Qaaf (50):16.
A. Tuliskan terjemahan QS. Al-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab :
Terjemahan : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
- Hakikat manusia menurut surat Al imran (3) ayat 190-191 :Yakni orang-
orang yang dapat menggunakan akal dan logikanya dengan baik dan benar
untuk mengenal lebih dalam siapakah Allah, mengetahui keagungan-Nya,
kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya melalui tanda-tanda
dalam ciptaan maupun hukum syari’ah yang ditetapkan-Nya, atau dapat
disebut jga dengan ( Ulul Albab ).
B. Tuliskan terjemahan QS. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
Terjemahan : “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya.”
Pada hakikatnya seluruh manusia Allah sertakan 2 malaikat untuk mencatat amal
kebaikan dan keburukannya. Allah mengetahui keadaan mereka, apa yang mereka
sembunyikan dan apa yang dibisikan oleh hati mereka, hal ini mengehendaki
manusia untuk selalu merasakan pengawasan Allah yang mengetahui hati dan
batin mereka.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
C. Jelaskan kriteria masyarakat beradap dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani ?
Jawab : Masyarakat beradap dan sejahtera dapat dikonseptualisasikan sebagai
civil society atau masyarakat madani. Meskipun memiliki makna dan sejarah
sendiri, masyarakat madani merujuk pada semangat yang sama sebagai sebuah
masyarakat yang adil, terbuka, demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan
yang tinggi yang diimplementasikan dalam kehidupan sosial.