LAPORAN AKHIR
2016
0
I. PENDAHULUHAN
1. LATAR BELAKANG
Mungkin sebagian besar masyarakat menganggap bahwa rumah tinggal adalah tempat
yang paling aman, padahal disitu ada bahaya dan resiko yang ditimbulkan akibat kerja.
Banyak kecelakaan kerja yang tidak saja merugikan dan berakibat langsung bagi PRT,
tetapi juga pada majikan dan keluarganya, seperti kebakaran rumah, konsleting listrik,
tabung gas, bahan beracun, senjata tajam, kondisi lantai licin, kriminal (pencurian,
penipuan dan perampokan), dsb. Bagi PRT, kecelakaan kerja akan sangat merugikan,
mungkin akan kehilangan pekerjaan atau pendapatan, karena sampai saat ini belum ada
jaminan perlindungan kesehatan atau kecelakaan kerja.
Sampai saat ini, budaya K3 hanya terbatas pada sektor pekerjaan formal seperti
perkantoran, pabrik-pabrik besar, konstruksi, bengkel dan tempat kerja yang
mendapatkan pengawasan ketenagakerjaan. Namun untuk sektor pekerjaan informal,
seperti UKM, PKL, home industry, pertanian, peternakan, perikanan termasuk rumah
tangga, pelaksanaan dan pengawasan K3 masih menjadi tantangan karena keterbatasan
tenaga dan sumber daya pengawas tenaga kerja. Karena itu perlu didorong untuk
memperluas budaya K3 di masyarakat untuk menghindari kerugian akibat kecelakaan
kerja, salah satunya adalah sektor pekerjaan rumah tangga.
Upaya menciptakan budaya K3 sektor rumah tangga tidak dapat dilakukan secara formal
seperti yang dilakukan pada perusahaan, tetapi perlu pendekatan lain yang bersifat
informal dan partisipatif. Kantor ILO (Organisasi Perburuhan Internasional) sedang
mengembangkan perangkat bernama WIDE (Work Improvement in Domestic
Environment - perbaikan kerja dilingkungan rumah tangga). Pendekatan dan metode
monitoring dilakukan secara mandiri dan perbaikan dilakukan sukarela dengan
menggunakan perangkat checklist (daftar periksa).
2. TUJUAN
Tujuan jangka panjang dari kegiatan uji coba perangkat K3 rumah tangga adalah
menciptakan budaya K3 dilingkungan masyarakat, dengan tujuan khusus sebagai berikut:
Mensosialisasikan dan melakukan uji coba perangkat K3 sektor rumah tangga
Mendapatkan umpan balik dan masukan untuk perbaikan lebih lanjut serta
mendokumentasi temuan-temuan terkait tantangan dan praktek terbaik.
1
3. STRATEGI
Sosialisasi perangkat K3. Sebanyak 30 peserta terdiri dari 15 majikan dan PRTnya
akan diundang dalam lokakarya mini yang. Lokakarya tersebut bertujuan menjelaskan
perangkat K3 rumah tangga (WIDE) melalui pemaparan dan praktek serta proses
diskusi tentang cara menggunakan daftar periksa (checklist) monitoring mandiri.
Fasilitator pelatihan dari ILO dan community organizer yang telah mengikuti training
of trainer tentang K3 sektor rumah tangga.
Menetapkan aksi perbaikan. Pada akhir sesi lokakarya, majikan dan PRTnya akan
mengidentifikasi poin-poin yang perlu diperbaiki dan mendiskusikan tentang rencana
aksi 3 poin perbaikan dengan prinsip MUDAH dilakukan, berbiaya MURAH dan cara
CERDAS. Rencana aksi ini akan dikumpulkan dan ditindaklanjuti dengan pemantuan
adanya perubahan perbaikan selama proses uji coba.
Pelaksanaan Monitoring. Berdasarkan rencana aksi yang telah dikumpulkan, tim
monitoring akan melakukan kunjungan atau menanyakan tentang perkembangan
apakah perbaikan telah dilakukan sesuai rencana atau belum? Jika belum dilakukan,
perlu diketahui juga tantangannya atau usulan solusi perbaikan. Monitoring akan
dilakukan dengan form seperti yang tercantum dalam buku panduan.
Evaluasi. Pada akhir periode uji coba, dokumentasi temuan termasuk tantangan dan
praktek terbaik akan dipresentasikan dalam sebuah lokakarya dan hasilnya akan
dibagikan secara luas untuk menciptakan budaya K3 rumah tangga di masyarakat.
4. OUTPUT
Perangkat K3 rumah tangga diujicobakan di RW IV Kelurahan Balearjosari dan
Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang
Dokumentasi temuan termasuk umpan balik dan masukan untuk perbaikan
5. PESERTA
Peserta yang akan terlibat dalam kegiatan ini adalah :
Kelurahan Balearjosari Kelurahan Pandanwangi
Disnaker Kota Malang : 1 orang Disnaker Kota Malang : 1 orang
Disnaker Kab Malang : 1 orang Lurah Pandanwangi : 1 orang
Lurah Balearjoasri : 1 orang Ketua RW 8 : 1 orang
Ketua RW IV : 1 orang Ketua RW 7 : 1 orang
PRT : 15 orang PRT dari RW 7 : 10 orang
Pengguna Jasa PRT : 15 orang PRT dari RW 8 : 10 orang
ILO : 1 orang Pengguna Jasa PRT : 10 orang
LPKP : 6 orang LPKP : 6 orang
Jumlah : 41 orang Jumlah : 40 orang
2
7. AGENDA
3
II. PROSES DAN HASIL
Memasuki acara inti, Bapak Irfan selaku perwakilan dari ILO, mengawali dengan
memberikan ilustrasi mengenai apa yang dimaksud dengan K3. Bapak Irfan
mengibaratkan K3 adalah “jika berangkat utuh, pulang juga utuh, dan jika berangkat
sehat, maka pulang juga sehat”. Beliau kemudian menambahkan bahwa pengertian K3
sendiri adalah kondisi dimana pekerja terjamin keselamatan dan kesehatannya karena
setiap pekerjaan yang dilakukan memiliki risiko masing-masing. Jika pada umumnya
pengawasan K3 yang dilakukan adalah dengan mencari ‘kesalahan-kesalahan’ dari
lingkungan kerja, maka K3 pada rumah tangga adalah mencari hal-hal baik supaya bisa
dijadikan contoh bagi yang lain.
Sudah banyak sekali contoh mengenai kecelakaan-kecelakaan kerja dalam rumah tangga.
Beberapa diantaranya seperti anak majikan yang mengalami keracunan, kompor meledak
yang kemudian membakar beberapa rumah sekaligus, dan lain lain. Bahkan terdapat
suatu artikel yang menyebutkan bahwa masakan rumah tangga merupakan penyebab
tertinggi dari keracunan. Oleh karena itu, K3 juga perlu diaplikasikan pada rumah tangga.
4
Pada lingkungan kerja manapun, tentunya
terdapat bahaya dan risiko masing-masing,
begitu juga pada lingkungan rumah tangga.
Contoh dari bahaya pada lingkungan
rumah tangga adalah seperti pisau, gas
LPG, listrik, dan lain-lain. Jika tidak
dipahami penggunaannya, maka bahaya
tersebut dapat menjadi suatu risiko.
Misalnya seperti gas yang berisiko
mengalami kebakaran, atau pisau yang
berisiko melukai badan. Maka dari itu,
perlu dilakukan pencegahan atau pengendalian akan terjadinya hal-hal yang berisiko
tersebut. Salah satu upaya pencegahan atau pengendalian yang dapat dilakukan adalah
dengan mengganti barang-barang yang serupa menjadi barang yang lebih aman, atau
menempatkan barang-barang tersebut pada tempat yang aman.
Indonesia telah mengatur keselamatan dan kesehatan kerja dalam perundangan. Beberapa
diantaranya adalah UU No. 23 Tahun 1948 mengenai pengawasan perburuhan, UU No. 1
Tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, dan UU No. 3 Tahun 1992 mengenai jaminan
sosial tenaga kerja. Namun undang-undang yang telah disebutkan belum bisa menjangkau
sektor pekerja rumah tangga, karena, sebagian besar pekerjaan PRT merupakan pekerjaan
informal, terdapat keterbatasan pengawasan ketenagakerjaan, serta tempat kerja PRT
terletak pada ranah privasi.
Setiap peserta mendapatkan buku yang merupakan daftar periksa mengenai pembinaan
perbaikan K3 ini. Di dalam buku terdapat daftar-daftar tindakan yang ditujukan pada
majikan serta PRT untuk melakukan monitoring secara mandiri. Tindakan-tindakan
tersebut terbagi dalam beberapa kelompok checklist, yaitu penanganan dan penyimpanan
material, disain tempat kerja, keamanan mesin dan peralatan kerja, lingkungan fisik,
fasilitas kesejahteraan, upah dan manfaat, komunikasi dan hak sukses, serta situasi kerja
pekerja rumah tangga anak. Dalam setiap kelompok checklist, akan terdapat beberapa
pertanyaan dengan pilihan jawaban “YA”, “TIDAK”, dan “PRIORITAS”. Jika
pertanyaan tersebut tidak membutuhkan perbaikan, maka cara menjawab adalah dengan
memberi tanda pada kolom “TIDAK”. Jika mengusulkan ada sesuatu yang perlu
5
diperbaiki, maka memberi tanda pada
kolom “YA”. Kemudian jika ada
perbaikan yang harus segera dilakukan,
maka memberi tanda pada kolom
“PRIORITAS”.
Para peserta (PRT) kemudian diberi tugas
kelompok. Peserta terbagi dalam 4
kelompok. Tugas mereka adalah
berpencar melakukan pemeriksaan dalam
rumah, dan mencari dan mengambil
gambar 3 poin baik yang telah ada dalam
rumah tersebut, serta mencari 3 poin yang
perlu diperbaiki. Setiap kelompok memiliki fokus yang berbeda-beda. Kelompok I fokus
pada checklist A (penanganan dan penyimpanan material), kelompok II fokus pada
checklist B dan C (disain tempat kerja serta keamanan mesin dan peralatan kerja),
kelompok III fokus pada checklist D (lingkungan fisik), dan kelompok IV fokus pada
checklist E (fasilitas kesejahteraan). Tugas kelompok tersebut diberi durasi selama 1 jam.
4 kelompok tersebut disebar pada 2 rumah majikan dan pada kantor LPKP.
1. Pada beberapa barang belum terdapat label untuk membedakan satu dengan yang
lainnya,
2. Tidak tersedianya tas belanja sendiri,
3. serta belum ada penggunaan roller.
6
C. Hasil diskusi kelompok 2 untuk tiga poin baik yang ditemukan adalah :
1. Saklar yang sudah rapi dan tertutup,
2. Tempat pisau yang sudah rapi dan aman,
3. Mesin cuci yang sudah ditempatkan dengan baik.
Terdapat pula 3 poin yang perlu diperbaiki adalah :
D. Hasil diskusi kelompok 4 adalah untuk tiga poin baik yang ditemukan adalah :
1. Tersedia air minum bagi PRT, makanan bagi PRT juga tersedia dan tercukupi,
PRT tidak menginap sehingga tidak memerlukan kamar khusus,
2. Tempat ibadah yang khusus disediakan untuk PRT (kebetulan pemilik rumah
memiliki agama yang berbeda dengan PRT-nya),
3. Ada kotak P3K yang disediakan jika suatu saat terjadi kecelakaan ringan.
Kelompok 4 hanya menemukan 1 poin saja akan hal yang perlu diperbaiki,
1. Keramik-keramik yang ada perlu dibersihkan.
7
2. Kegiatan sosialisasi K3 di Kelurahan Pandanwangi
Pembukaan acara dilakukan oleh Bapak Anwar selaku direktur LPKP dengan
menjelaskan sedikit mengenai apa itu K3 dan bagaimana pengimplementasian K3 di
wilayah RT/RW berdasarkan Peraturan Menteri (PERMEN) No 2 Tahun 2015, dimana
pengguna jasa wajib melaporkan keberadaan PRT nya ke pemangku wilayah setempat
yaitu RT, karena RT merupakan LKD yang ada di desa yang memiliki data warga
sehingga hal tersebut juga memudahkan proses pendataan PRT yang bekerja di rumah
warga RT tersebut . Selain itu hal yang paling penting yang disampaikan oleh Bapak
Anwar adalah pentingnya komunikasi antara majikan dan PRT dalam kesepakatan kerja
sehingga dapat menciptakan kondisi kerja yang baik dan menjamin hak PRT dan juga
keselamatan anggota rumah tangga.
Sambutan kedua diberikan oleh perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER)
Malang Bapak Hendro yang juga menyampaikan pentingnya K3 bagi PRT dan Majikan.
Beliau menyampaikan K3 sebagian besar dilakukan di perusahaan, hotel, pabrik, warung
makan dan perusahaan-perusahaan besar. Namun, K3 juga penting bagi PRT dalam
membantu melindungi dan menghindarkan mereka dari kecelakaan rumah tangga seperti
contohnya kebakaran karena kelalaian mematikan kompor.
Penjelasan mengenai K3 tidak hanya disampaikan oleh Bapak Anwar dan Bapak Hendro
namun juga dijelaskan oleh Bapak Syukur. Beliau menyampaikan K3 dilakukan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja sehingga PRT bisa bekerja dan pulang dengan
selamat. Kecelakaan-kecelakaan dalam rumah tangga yang kerap kali terjadi di
masyarakat contohnya kebakaran, terpeleset, terkena sengatan listrik, dll. Sehingga pada
acara ini dilakukan uji coba perangkat K3 dirumah majikan, sekaligus memberikan
arahan bagi PRT dalam melakukan praktek K3.
Perbaikan dan penerapan K3 dalam rumah tangga menitikberatkan pada 3 poin yaitu:
point pertama adalah diharapkan PRT bisa sebagai pengawas terhadap dirinya sendiri,
point kedua adalah mendorong PRT untuk menentukan prioritas perbaikan secara
sukarela, dan point yang ketiga adalah mengembangkan pikiran yang positif, dimana
8
tindakan K3 yang dilakukan tidak mencari kesalahan tetapi melakukan perbaikan dengan
prinsip mudah dilakukan, biaya murah dan cerdas.
Berikut adalah hasil dari uji coba / praktek K3 yang dilakukan oleh para PRT dengan
didampingi tim dari LPKP :
Kelompok 2 – Disain Tempat Kerja dan Keamanan Mesin dan Peralatan Kerja
Tiga poin baik Tiga poin perbaikan
1. Stop kontak sudah aman dan terjangkau 1. Kabel listrik perlu diganti
2. Meteran listrik sudah aman 2. Meteran listrik sudah aman
3. Peralatan dapur sudah tertata rapi 3. .Peralatan Dapur sudah tertata rapi
10
III. RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah itu, acara sosialisasi ditutup dengan memberikan selembar kertas pada masing-
masing peserta, yang berisi tentang rencana aksi individual. Para peserta diberi ‘tugas
tambahan’ yaitu menuliskan 3 hal yang dapat diperbaiki di tempat kerja masing-masing
sebagai bentuk pengaplikasian K3 ini. Para peserta diminta untuk mengambil gambar dari
aksi tersebut, sebelum dilakukan perbaikan dan setelah dilakukan perbaikan K3. Prinsip
dari rencana aksi individual tersebut adalah memilih hal-hal yang mudah dilakukan,
murah atau tanpa biaya, dan dengan ide yang cerdas. Hal tersebut ditujukan supaya tidak
memberatkan PRT untuk melakukan K3 dalam lingkungan kerja mereka.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana aksi yang dilakukan oleh
masing-masing individu dengan mengisi kertas yang sudah diberikan, yang perlu
dituliskan adalah 3 perbaikan yang bisa dilakukan ditempat kerja masing-masing PRT
sebagai bentuk penerapan K3 dalam lingkungan rumah tangga dengan prinsip murah
tanpa biaya, mudah untuk dilakukan dan ide yang digunakan cerdas. Dari rencana yang
sudah dibuat tersebut diambil foto sebelum dilakukan perbaikan dan sesudah perbaikan
dalam penerapan K3.
11
IV. HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN K3 DI RUMAH TANGGA
A. Foto-foto sebelum dan sesudah perbaikan dalam pelaksanaan K3 di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan
Blimbing, Kabupaten Malang
No Nama PRT Kegiatan Sebelum Sesudah
1 Sunami Penataan
selang
Catatan/Temuan : Setelah pemakaian selang air, biasanya dibiarkan begitu saja diatas lantai halaman
rumah, tetapi Bu Sunami melakukan inisiatif menggulung selang dan menaruhnya di atas kran air agar
selang air bisa tahan lama dan tidak menghalangi ketika anak majikan, majikan dan PRT beraktifitas di
halaman rumah.
Pembersihan
wastafel
Catatan/Temuan : Setelah digunakan bahan dan peralatan diletakkan diatas wastafel, bu sunami
melakukan inisiatif untuk membersihkan wastafel dan menaruh barang pada tempatnya agar wastafel
kelihatan bersih dan barang yang dibutuhkan mudah untuk mencarinya.
Penataan rak
sepatu
Catatan/Temuan : Penempatan sabun cuci yang tidak pada tempatnya, bu sunami berinisiatif
memindahkan sabun cuci dan memfungsikan rak sebagai tempat sepatu agar kelihatan rapi dan ketika
mencari sabun cuci bisa menemukan dengan mudah
12
2 Bu wasini Penataan
mainan anak-
anak
Catatan/Temuan : Setelah digunakan mainan anak-anak berantakan dan berserakan dilantai, Bu Wasini
memiliki inisiatif untuk membereskan dan menempatkan mainan pada tempat yang sudah disiapkan
agar mudah untuk mencarinya serta rumah menjadi kelihatan bersih.
Penataan stop
kontak
Catatan/Temuan : Stop kontak dan saklar dalam kondisi terbuka dan sangat menyulitkan dan
membahayakan bagi siapapun yang mau menggunakan, Bu Wasini berinisiatif memberikan informasi
ini kepada majikan untuk diperbaiki agar mudah digunakan dan tidak membahayakan bagi yang
menggunakannya
Penataan rak
sepatu
Catatan/Temuan : Penempatan sepatu yang tidak pada tempatnya, sehingga bu Wasini berupaya
untuk menata dan meletakkan sepatu pada tempatnya agar rumah kelihatan lebih rapi, bersih dan
enak dipandang mata.
13
3 Jami Penataan
Kamar
Catatan/Temuan : Tempat tidur yang berantakan setelah selesai digunakan, Bu Jami berinisiatif
melakukan penataan kembali agar terlihat rapi dan bersih
Penataan buku
Catatan/Temuan : Setelah selesai membaca, buku tidak dikembalikan dan diletakkan pada tempatnya
sehingga berantakan, Bu Jami berinisiatif untuk menata buku-buku agar mudah untuk mencarinya
Penataan meja
makan
Catatan/Temuan : Meja makan kelihatan berantakan dan makanan tidak tertutup, Bu Jami berinisiatif
merapikan barang-barang yang ada di meja makan dan menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat
14
4 Sri Sumanah Pemberian label
pada bumbu
dapur
Catatan/Temuan : Tempat bumbu dapur masih belum ada tulisannya atau label, sehingga Bu Sri
Sumanah memiliki inisiatif untuk memberikan tulisan atau label pada masing-masing tempat bumbu
agar tidak mengalami kesalahan saat mengambil bumbu dapur yang akan digunakan.
Penataan
tempat tidur
Catatan/Temuan : Tempat tidur kelihatan berantakan mulai dari selimut, bantal dan guling yang
berantakan bahkan ada tas yang berada di tempat tidur, sehingga Bu Sri Sumanah berinisiatif untuk
menata dan merapikan tempat tidur agar terlihat lebih rapi dan meletakkan tas pada tempatnya agar
mudah saat mencarinya
Catatan/Temuan : Peletakan sapu dan alat pel lantai setelah selesai digunakan ditempatkan di sudut
dinding rumah, Bu Sri Sumanah berinisiatif meletakkan sapu dan alat pel dengan cara menggantungkan
di dinding agar mudah untuk mencari dan mengambilnya ketika mau digunakan.
15
5 Sumianah Penataan
peralatan
kebersihan
Catatan/Temuan : Peralatan untuk kebersihan lantai terutama alat pel lantai yang awalnya
menggunakan timba yang diperas dengan tangan, Bu Sumianah mengusulkan kepada majikan untuk
diberikan alat pel lantai yang tidak perlu memeras dengan tangan, agar tangan tidak terkena bahan-
bahan kimia yang terkandung dalam sabun lantai
Pemberian
troler pada LPG
Penyimpanan
makanan di
microwife
Catatan/Temuan : Penempatan makanan ditaruh di atas kompor, Bu Sumianah memiliki inisiatif untuk
menaruh makanan di microwife, agar tidak cepat basi
16
6 Sukamti Penataan
tempat tidur
Catatan/Temuan : Tempat tidur belum tertata dengan baik, sehingga bu Sukamti berinisiatif menata
dan merapikan tempat tidur agar terlihat lebih rapi dan tidur bisa menjadi nyenyak
Pemberian
karet di kamar
mandi
Catatan/Temuan : Lantai kamar mandi terlihat licin, Bu Sukamti berinisiatif mengusulkan kepada
majikan agar lantai tidak licin dan berbahaya dengan memberikan atau menambahkan karpet yang
terbuat dari karet
Catatan/Temuan : setelah digunakan tempat makanan terlihat berserakan diatas meja, Bu Sukamti
berinisiatif melakukan penataan tempat makanan, agar kelihatan rapi dan mudah mencarinya saat
tempat makanan dibutuhkan
17
7 Ngantiani Pemberian alas
pada LPG
Pemberian label
pada bumbu
dapur
Catatan/Temuan : Sebelumnya tempat bumbu dirumah majikan Bu Ngantiani belum ada labelnya,
untuk memudahkan dalam bekerja Bu Ngantiani berinisiatif memberikan label pada tempat bumbu
agar dalam bekerja lebih efektif dan efisien
Penataan
sepatu di rak
sepatu
Catatan/Temuan : Setiap selesai digunakan sepatu dan sandal selalu diletakkan di lantai di bawah rak
sepatu, Bu Ngantiani memiliki inisiatif untuk menaruh sandal dan sepatu di rak sepatu yang sudah
disediakan oleh majikannya agar lantai kelihatan bersih dan lebih rapi.
18
8 Aspikah Menempatkan
alat-alat
kebersihan
Catatan/Temuan : Setiap selesai digunakan alat-alat yang digunakan untuk membersihkan lantai (sapu,
alat pel) diletakkan di sembarang tempat dan tidak teratur, Bu Aspikah berupaya untuk menata
peralatan untuk membersihkan lantai dengan menggantungkan di satu tempat di rumah agar mudah
untuk mencarinya dan kelihatan lebih rapi sehingga pekerjaan bisa dilakukan lebih efektif dan efisien.
Pemasangan
stop kontak
listrik
Catatan/Temuan : Selama ini pemasangan stop kontak listrik di rumah majikan bu Aspikah selalu lebih
dari satu, tentunya ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan konsleting listrik, Untuk mencegah
terjadinya konsleting listrik dan keamanan bagi penghuni rumah maka Bu Aspikah berinisiatif hanya
memasang satu stop kontak saja
Pemberian label
pada bumbu
dapur
Catatan/Temuan : Tempat bumbu di dapur tidak terdapat label sehingga agak menyulitkan ketika
mengambil salah satu bumbu dapur yang dibutuhkan, kemudian Bu Aspikah berinisiatif memberikan
label pada tempat bumbu agar mudah dalam mencari dan tidak salah dalam menggunakannya
sehingga bekerja akan lebih cepat
19
9 Badriyah Penataan
sepatu pada rak
sepatu
Catatan/Temuan : Sandal dan sepatu berserakan di lantai setiap selesai digunakan, Bu Badriyah
berinisiatif untuk menaruh sepatu dan sandal di rak sepatu yang sudah ada agar kelihatan rapi dan
mudah mencarinya ketika mau digunakan
Penataan meja
tamu
Catatan/Temuan : Di Meja tamu terdapat barang-barang yang tidak pada tempatnya dan terlihat
berserakan, Bu Badriyah berupaya untuk menata meja tamu dan memindahkan barang pada
tempatnya agar meja tamu kelihatan rapi dan mudah untuk mencari barang yang dipindahkan
Penataan
peralatan dapur
20
10 Nganti Pemberian roler
pada LPG
Catatan/Temuan : sebelumnya tabung LPG tidak ada roler sehingga agak berat ketika mau
memindahkan atau mengangkatnya, Bu Nganti berinisiatif mengusulkan kepada majikan agar tabung
LPG diberi roler sehingga tabung tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan mudah ketika
memindahkan atau mengangkat tabung.
Penataan obat-
obatan
Catatan/Temuan : Setelah obat selesai digunakan diletakkan sembarangan dengan posisi banyak yang
miring, sehingga jika tutupnya tidak rapat dapat menyebabkan tumpah, Bu Nganti berinisiatif untuk
menata dan merapikan agar obat-obatan tersebut tidak tumpah dan mudah mencarinya jika
dibutuhkan
Penataan
tempat tidur
Catatan/Temuan : Setelah digunakan kondisi tempat tidur berantakan, bantal, guling, selimut, Bu
Nganti melakukan upaya perbaikan dengan menata kembali tempat tidur yang berantakan agar
kelihatan rapi dan bersih.
21
11 Mistiyar Penataan
Tempat tidur
Catatan/Temuan : Kondisi tempat tidur setelah digunakan dibiarkan begitu saja, Bu Mistiyar berinisiatif
untuk menata tempat tidur agar kelihatan rapi dan bersih sehingga lebih nyaman saat akan digunakan
kembali.
Pemberian label
bumbu dapur
Catatan/Temuan : Tempat bumbu dapur belum ada label, Bu Mistiyar berinsiatif memberikan label
pada tempat bumbu dengan tulisan tangan agar tidak mengalami kesalahan saat mengambil bumbu
yang dibutuhkan sehingga bekerja menjadi lebih efisien.
Penempatan
peralatan
mandi pada
tempatnya
Catatan/Temuan : Sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi dan sampo setiap selesai digunakan diletakkan di
atas bak kamar mandi, Bu Mistiyar berupaya untuk memindahkan peralatan mandi tersebut dan
menaruh di tempat yang telah ada agar tidak mengotori bak kamar mandi dan kamar mandi kelihatan
lebih rapi
22
B. Foto-foto sebelum dan sesudah perbaikan dalam pelaksanaan K3 di Kelurahan Pandanwangi,
Kecamatan Blimbing, Kabupaten Malang
No Nama PRT Kegiatan Sebelum Sesudah
1 Retno Indra Pelabelan bumbu
Eni dapur
Catatan/Temuan : Tempat bumbu dapur belum ada label untuk membedahkan bumbu satu dengan
yang lainnya, kemudian Bu Retno melakukan inisiatif untuk memberikan tulisan/label pada tempat
bumbu agar ketika beraktifitas didapur dan membutuhkan bumbu dapur tidak mengalami kesalahan
dalam mengambil bumbu sehingga bekerja bisa lebih efektif dan efisien
Penataan
gantungan baju
Catatan/Temuan : Tempat gantungan baju untuk menjemur pakaian setelah digunakan diletakkan
begitu saja kelihatan berantakan, Bu Retno berinisiatif untuk menata gantungan baju lebih tertata agar
saat gantungan baju dibutuhkan untuk menjemur pakaian bisa lebih cepat untuk segera digunakan.
Penataan selang
air
Catatan/Temuan : Selang air setelah digunakan untuk menyiram tanaman diletakkan begitu saja,
kemudian Bu Retno berinisiatif menata dengan menggulung selang agar tidak menganggu anggota
keluarga ketika melakukan aktifitas di halaman.
23
2 Bu Asemah Penataan sepatu
di rak
Catatan/Temuan : Sepatu setelah selesai dipakai diletakkan begitu saja dilantai padahal sudah ada rak
sepatu, Bu Asemah berinisiatif melakukan penataan sepatu di rak yang sudah ada agar kelihatan lebih
rapi dan tidak menganggu ketika lantai digunakan untuk aktifitas.
Penataan rak
piring
Catatan/Temuan : Setelah selesai digunakan dan dicuci, peralatan dapur diletakkan dan dibiarkan
begitu saja, Bu Asemah melakukan penataan terhadap peralatan dapur di rak yang sudah ada agar saat
membutuhkan peralatan tersebut bisa diambil dengan mudah sehingga perkerjaan di dapur bisa
dilakukan dengan mudah.
Penataan obat-
obatan
Catatan/Temuan : Obat-obatan setelah selesai digunakan diletakkan di atas meja dan tidak
dikembalikan lagi ke tempat obat yang sudah ada, Bu Asemah berinisiatif melakukan penataan dengan
menata dan meletakkan obat-obatan ke tempat yang ada agar mudah mengambilnya saat
membutuhkan
24
3 Jumaiyah Penataan sepatu
Catatan/Temuan : Sepatu setelah selesai digunakan diletakkan begitu saja dilantai, Bu Jumaiyah
berinisiatif untuk menata dan menaruh sepatu pada tempatnya yaitu rak sepatu yang sudah ada agar
mudah mencarinya saat sepatu mau digunakan dan lantai kelihatan bersih.
Pemberian
penutup pada
makanan
Catatan/Temuan : Makanan yang ada di meja makan kelihatan terbuka tanpa ada penutup, Bu
Jumaiyah berinisiatif menutup makanan yang ada di meja makan dengan tudung saji, agar makanan
yang ada tidak dihinggapi dan dimasukin lalat atau hewan yang lainnya sehingga makanan bisa lebih
sehat dan higenis.
Penataan tempat
tidur
Catatan/Temuan : Setelah digunakan tempat tidur terlihat berantakan, bantal, guling dan selimut, Bu
Jumaiyah berinisiatif untuk menata bantal, guling dan selimut yang ada di tempat tidur agar kelihatan
lebih rapi dan enak dipandang mata sehingga tidur bisa menjadi lebih nyenyak
25
4 Poppy Penataan sepatu
dan sandal di rak
sepatu
Catatan/Temuan : sepatu dan sandal setelah digunakan diletakkan begitu saja dilantai, Poppy
berinisiatif menata kembali sepatu dan sandal yang telah digunakan ke tempat sepatu yang sudah ada
agar lantai kelihatan bersih
Penataan meja
belajar
Catatan/Temuan : Buku-buku dan topi setelah selesai digunakan oleh anak-anak terlihat berserakan di
atas meja, Poppy berupaya untuk merapikan dan menata buku, topi pada tempatnya, sehingga ketika
dibutuhkan bisa mencari dengan mudah.
Penataan tempat
tidur
Catatan/Temuan : Tempat tidur setelah selesai digunakan terlihat berantakan, poppy berinisiatif untuk
menata kembali agar kelihatan rapi
26
5 Sukarmi Penataan sepatu
dan sandal di rak
sepatu
Catatan/Temuan : Sepatu setelah selesai dipakai diletakkan begitu saja di lantai padahal tersedia rak,
Bu Sukarmi berinisiatif untuk menata sepatu dan sandal yang telah digunakan di rak sepatu yang sudah
ada agar terlihat lebih rapi dan tidak berantakan
Penataan tempat
tidur
Catatan/Temuan : Tempat tidur setelah selesai digunakan terlihat berantakan, kemudian Bu Sukarmi
melakukan penataan tempat tidur agar terlihat lebih rapi
Penataan
peralatan dapur
di rak dapur
Catatan/Temuan : Alat-alat dapur setelah selesai digunakan diletakkan begitu saja, Bu Sukarmi
berinisiatif melakukan penataan terhadap alat-alat dapur tersebut agar ketika saat dibutuhkan dapat
dengan mudah dicari
27
6 Supiani Menutup
makanan dengan
tudung saji
Catatan/Temuan : Ada makanan yang tersisa di atas meja makan dalam keadaan tanpa penutup, Bu
Supiani berinisiatif menutup makanan tersebut dengan tudung saji agar makanan tidak dihinggapi
lalap atau dimasukin binatang yang lain agar makanan yang ada tidak terjangkit bibit penyakit.
Penataan
peralatan dapur
Catatan/Temuan : Setelah selesai digunakan peralatan dapur ditumpuk dan dibiarkan begitu saja, Bu
Supiani berinisiatif menata piring dan peralatan dapur lainnya agar terlihat rapi dan begitu alat-alat
dapur dibutuhkan bisa di cari dengan mudah
Penataan sapu
Catatan/Temuan : Sapu setelah digunakan untuk menyapu lantai diletakkan di pojok rumah, Bu
Supiani berinisiatif untuk menata sapu dengan menggantungkan sapu agar mudah untuk
mengambilnya dan kelihatan rapi
28
7 Muji Pemberian label
Wijayanti pada tempat
bumbu dapur
Catatan/Temuan : Selama ini bumbu dapar sudah diletakkan pada tempat yang memadahi tetapi
belum ada label sehingga besar kemungkinan terjadi kesalahan saat mengambil, Bu Muji wijayanti
melakukan inisiatif untuk memberikan label pada tempat bumbu agar tidak mengalami kesalahan saat
mengambilnya sehingga bekerja bisa lebih efektif
Menutup
makanan dengan
tudung saji
Catatan/Temuan : Makanan yang berada di meja makan setelah selesai dimakan dibiarkan terbuka
begitu saja, Bu Muji Wijayanti berinisiatif untuk menutup makanan dengan tudung saji agar makanan
tersebut tidak dihinggapi lalat atau hewan lainnya yang bisa menimbulkan penyakit
Catatan/Temuan : Tempat tidur setelah selesai digunakan terlihat bantal, guling dan selimut
berantakan, Bu Muji Wijayanti malakukan inisiatif menata tempat tidur agar kelihatan rapi dan bersih
sehingga lebih nyaman untuk digunakan
29
8 Kusmiati Penataan meja TV
Catatan/Temuan : Peralatan musik setelah digunakan ditempatkan di meja TV, Bu Kusmiati berinisiatif
memindahkan alat musik ke tempat yang semestinya agar saat dibutuhkan tidak membahayakan dan
mengenai TV yang ada di meja.
Memindahkan
tempat air di
meja komputer
Catatan/Temuan : Setelah digunakan peralatan air minum diletakkan begitu saja diatas meja
komputer, Bu Kusmiati berinisiatif untuk memindahkan botol dan tempat air minum ke tempat yang
semestinya, agar komputer aman dan tidak mengalami kerusakan jika gelas dan botol air itu tumpah.
Catatan/Temuan : Peralatan dapur terlihat berantakan belum tertata dengan baik, Bu Kusmiati
memiliki inisiatif untuk menata peralatan dapur agar terlihat lebih rapi sehingga ketika mencari
peralatan dapur yang dibutuhkan bisa ditemukan dengan mudah dan melakukan aktifitas memasak
bisa menjadi lebih menyenangkan
30
9 Tining Penataan tempat
Suhartinings tidur
ih
Catatan/Temuan : Tempat tidur setelah digunakan terlihat berantakan, Bu Tining berinisiatif untuk
menata tempat tidur tersebut agar kelihatan rapi dan bersih sehingga tidur bisa lebih nyaman dan
nyenyak.
Penataan dapur
Catatan/Temuan : Peralatan dapur terlihat berantakan, Bu Tining berinisiatif menata peralatan dapur
agar terlihat lebih bersih dan ketika alat tersebut dibutuhkan dan mau digunakan maka mencarinya
akan lebih muda
Catatan/Temuan : sarana bermain setelah digunakan oleh anak-anak dibiarkan begitu saja berserakan
di lantai dan di sofa, Bu Tining berinisiatif untuk menata alat permaianan yang digunakan anak-anak
agar lebih rapi dan bersih serta tidak membahayakan orang lain
31
10 Nurul Penataan bahan-
Hidayati bahan kimia
Catatan/Temuan : Selama ini peletakkan bahan-bahan kimia ada dilantai, Bu Nurul Hidayati berinisiatif
melakukan penataan bahan kimia di tempat yang lebih tinggi agar aman dan tidak terjangkau oleh
anak-anak .
Penempatan
sepatu dan sandal
di rak sepatu
Catatan/temuan : Sepatu dan sandal setelah digunakan dan masuk rumah dibiarkan begitu saja
dilantai, Bu Nurul berinisiatif untuk menata dan meletakkan sepatu, sandal di rak yang sudah ada agar
lantai kelihatan bersih dan tidak mengganggu orang yang beraktifitas.
Catatan/Temuan : Sampah yang dibuang ditempat sampah selama ini tanpa dilapisi tas kresek, Bu
Nurul Hidayati berinisiatif untuk memberikan tas kresek di tempat sampah agar memudahkan dalam
membuang sampah dan lantai tidak menjadi kotor.
32
11 Yuliatin Penataan tempat
seterika
Catatan/Temuan : Tempat seterika yang ada ditempati barang-barang yang semestinya tidak berada di
situ, Bu Yuliatin melakukan inisiatif memindahkan barang-barang tersebut agar leluasa dalam
melakukan seterika sehingga pekerjaan yang dihasilkan akan lebih baik.
Penataan meja
makan
Catatan/Temuan : Diatas meja makan terdapat barang-barang yang semestinya tidak berada disitu, Bu
Yuliatin berinisiatif untuk menata meja makan dengan memindahkan barang-barang yang semestinya
tidak berada di situ agar meja makan kelihatan lebih bersih sehingga tidak mengganggu aktivitas
makan.
Pembersihan
wastafel
Catatan/Temuan : Barang-barang setelah selesai digunakan diletakkan begitu saja di atas wastafel, Bu
Yuliatin berinisiatif untuk memindahkan barang-barang tersebut dan meletakkan pada tempatnya agar
wastafel kelihatan bersih dan bisa digunakan dengan baik
33
12 Winarsih Penataan sepatu
di rak sepatu
Catatan/Temuan : Sepatu setelah selesai dipakai diletakkan begitu saja dilantai, Bu winarsih berinisiatif
untuk menata dan meletakkan sepatu di dalam rak agar ketika dibutuhkan bisa dicari dengan mudah
dan tidak mengotori lantai
Penataan tempat
tidur
Catatan /Temuan : Tempat tidur terlihat berantakan dan banyak mainan berserakan serta ada kabel
listrik, Bu Winarsih berinisiatif untuk merapikan tempat tidur serta memindahkan kabel listrik agar
kelihatan rapi dan bersih serta tidak membahayakan bagi yang menggunakan.
Penataan meja
makan
Catatan/Temuan : Peralatan makan diletakkan begitu saja diatas meja makan setelah selesai
digunakan Bu Winarsih berinisiatif untuk memindahkan peralatan tersebut ke tempatnya, agar meja
makan kelihatan bersih.
34
V. TANTANGAN DAN PELUANG DALAM PELAKSANAAN K3 DI RUMAH TANGGA
Dari hasil uji coba pelaksanaan K3 di dalam rumah tangga di wilayah Kelurahan
Balearjosari dan Kelurahan Pandanwangi Kota Malang ada beberapa tantangan dan peluang yang
dihadapi yaitu :
35