Anda di halaman 1dari 10

LANDASAN FILOSOFIS,

SOSIOLOGIS DAN YURIDIS


Kajian Secara Teoritik Landasan Filosofis, Landasan Sosiologis, dan
Landasan Yuridis

Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 tegas menyatakan bahwa Indonesia
adalah negara hukum, sebagai salah satu konsekuensinya Indonesia
perlu memiliki aturan-aturan secara tertulis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mengatur dan menciptakan ketertiban masyarakatnya.
LANDASAN FILOSOFIS
Bersesuaian dengan nilai-nilai filosofis yang dianut oleh suatu Negara.
Contoh, nilai-nilai filosofis Negara Republik Indonesia terkandung
dalam Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm.
LANDASAN SOSIOLOGIS
• Mencerminkan tuntutan kebutuhan masyarakat sendiri akan norma
hukum. Juga dikatakan, keberlakuan sosiologis berkenaan dengan:
• kriteria pengakuan terhadap daya ikat norma hukum;
• kriteria penerimaan terhadap daya ikat norma hukum; dan
• kriteria faktisitas menyangkut norma hukum secara faktual memang
berlaku efektif dalam masyarakat
LANDASAN YURIDIS
• Norma hukum itu sendiri memang ditetapkan
• sebagai norma hukum berdasarkan norma hukum yang lebih tinggi;
• menunjukkan hubungan keharusan antara suatu kondisi dengan
akibatnya;
• menurut prosedur pembentukan hukum yang berlaku; dan
• oleh lembaga yang memang berwenang untuk itu.
Disamping landasan filosofis, sosiologis dan yuridis:

terdapat aspek politis yang menjadi landasan keabsahannya, yaitu


harus tergambar adanya cita-cita dan norma dasar yang terkandung
dalam UUD NRI 1945 sebagai politik hukum yang melandasi
pembentukan undang-undang, yang dapat dikatakan juga
pemberlakuannya itu memang didukung oleh faktor-faktor kekuatan
politik yang nyata dan yang mencukupi di parlemen serta garis
kebijaksanaan politik yang menjadi dasar bagi kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan.
Pengaturan mengenai Sistem Kesehatan Daerah di Provinsi Bali
mendasarkan pada 3 (tiga) landasan keabsahan, yakni filosofis,
sosiologis, dan yuridis.
Relevansinya dengan Pengaturan Sistem Kesehatan
Daerah (SKD) di Provinsi Bali.
Sistem Kesehatan Daerah ini secara filosofis adalah sebagai landasan
pedoman, dan arah penyelenggaraan pembangunan kesehatan oleh
pemerintah daerah dan/atau masyarakat, termasuk badan hukum,
badan usaha, dan lembaga swasta di Daerah.

Pengelolaan kesehatan tersebut berdasarkan atas urusan


pemerintahan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh semua
komponen yang ada di daerah secara terpadu dan saling mendukung,
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat daerah yang
setinggi-tingginya.
Landasan Sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.
Pemenuhan tersebut terkait dengan pengupayaan agar
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh
semua komponen daerah
Landasan yuridis, menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk
untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan
hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan
diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin rasa keadilan dan
kepastian hukum.
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan yuridis dari
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Sistem Kesehatan
Daerah (SKD) telah termuat di naskah akdemik

Anda mungkin juga menyukai