Anda di halaman 1dari 4

Landasan Hukum Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan
di Selasa, Desember 02, 2014
Dalam pembentukan suatu peraturan perundang-undangan tidak boleh hanya semenangmenangnya saja. Pembentukan suatu peraturan perundang-undangan harus memiliki
landasan hukum yang jelas. Landasan hukum pembentukan peraturan perundangundangan terbagi atas tiga yakni landasan filosofis, landasan sosiologi, dan landasan yuridis.
Berikut pejelasan mengenai landasan hukum pembentukan peraturan perundang-undangan.

Landasan Hukum Pembentukan Peraturan Perundangundangan


Seperti yang dikatakan di atas bahwa landasan hukum pembentukan peraturan perundangundangan terbagi atas tiga, yaitu.

Landasan Filosofis
Peraturan perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan folosofis (filisofische
grondslag) apabila rumusannya atau normanya mendapatkan pembenaran dikaji secara
filosofis. Jadi mendapatkan alasan sesuai dengan cita-cita dan pandangan hidup manusia
dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan sesuai dengan cita-cita kebenaran, keadilan, jalan
kehidupan (way of life), filsafat hidup bangsa, serta kesusilaan.
Anda boleh lihat contoh lainnya di

Fungsi dan Tujuan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional

Macam-macam Peranan Pers di Indonesia dalam UU Pers No. 40 Tahun 1999

Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

5 Permasalahan yang Melibatkan Indonesia dan Negara Lain Berkaitan dengan Perbatasan

Landasan Sosiologis
Suatu perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan sosiologis (sociologische
groundslag) apabila ketentuan-ketentuannya sesuai dengan keyakinan umum, kesadaran
hukum masyarakat., tata nilai, dan hukum yang hidup di masyarakat agar peraturan yang
dibuat dapat dijalankan.

Landasan Yudiris
Peraturan perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan yuridis (rechtsground)
apabila mempunyai dasar hukum, legalitas atau landasan yang terdapat dalam ketentuan
hukum yang lebih tinggi derajatnya. Disamping itu landasan yuridis mempertanyakan apakah
peraturan yang dibuat sudah dilakukan oleh atas dasar kewenganannya.

Jika tidak mendapat persetujuan, maka pemerintah harus mencabut peraturan


yang sempat diajukan tersebut. Selain itu, peraturan perundang-undangan harus
berada di bawah naungan konstitusi, yaitu UUD 1945. Peraturan yang melawan
ideologi dan konstitusi perlu ditindaklanjuti dan dihapus. Dalam pembentukan
peraturan perundang-undangan di bentuk dalam 3 landasan hukum. Landasan
Hukum pembentukan peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
Peraturan perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan folosofis
( filisofische grondslag ) apabila rumusannya atau normanya mendapatkan
pembenaran dikaji secara filosofis. Jadi mendapatkan alasan sesuai dengan citacita dan pandangan hidup manusia dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan
sesuai dengan cita-cita kebenaran, keadilan, jalan kehidupan ( way of life ),
filsafat hidup bangsa, serta kesusilaan.
2. Landasan Sosiologis
Suatu perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan sosiologis (
sociologische groundslag ) apabila ketentuan-ketentuannya sesuai dengan
keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai, dan hukum yang
hidup di masyarakat agar peraturan yang dibuat dapat dijalankan.

3. Landasan Yudiris
Peraturan perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan yuridis (
rechtsground ) apabila mempunyai dasar hukum, legalitas atau landasan yang
terdapat dalam ketentuan hukum yang lebih tinggi derajatnya. Disamping itu
landasan yuridis mempertanyakan apakah peraturan yang dibuat sudah
dilakukan oleh atas dasar kewenganannya.

3 Landasan Berlakunya Peraturan Perundang-Undangan

3 Landasan Berlakunya Peraturan Perundang-Undangan, di dalam kehidupan


bermasyarakat, bernegara dan berbangsa dan juga tentunya di negara hukum maka setiap
peraturan perundang undangan dalalam berlakunya pastilah memiliki landasan. Lalu apa saja
kah yang menjadi landasan dari perundang undangan ini? Mari kita bahas dan jabarkan
mengenai materi perundang undangan ini. Sebuah peraturan perundang undangan yang baik
harus memiliki landasan. Sebagian besar dari para ahli berpendapat bahwa sebuah perundang
undangan yang baik maka harus memiliki 3 landasan.
Yang pertama adalah Landasan Filosofis, Yaitu bahwa di dalam suatu rumusan peraturan
perundang undangan haruslah berkaitan dengan dasar ideologi negara (pancasila). Ini artinya
bahwa setiap penyusunan peraturan perundang undangan harus dengan sungguh-sungguh
memperhatikan cita cita hukum dan cita cita moral sebagaimana yang dimaksud pancasila.
Peraturan perundang undangan ini harus mendapatkan pembenaran yang bisa diterima jika
dikaji secara filosofis. Dan pembenaran ini haruslah sesuai dengan cita-cita dan juga
pandangan hidup masyarakat, yaitu cita-cita keadilan, cita-cita kebenaran dan cita-cita
kesusilaan.
Landasan kedua dari 3 Landasan Berlakunya Peraturan Perundang-Undangan adalah
Landasan Sosiologis, yaitu bahwa suatu peraturan perundang undangan harus lah berkaitan
dengan kondisi atau kenyataan yang ada dan hidup di dalam masyarakat. Ini mengandung
makna bahwa pembuatan peraturan perundang undangan haruslah mengacu dan bisa
mengayomi kebutuhan hidup masyarakat, sesuai dengan kesadaran hukum atau keyakinan
masyarakat. Oleh maka dari itu, hukum harus lah dibentuk atau dibuat sesuai dengan hukum
yang hidup di dalam masyarakat.
Landasan yang ketiga adalah Landasan Yuridis, yaitu peraturan perundang undangan harus
memiliki hukum dasar atau landasan hukum atau legalitas yang terdapat di dalam ketentuan

lain yang lebih tinggi. Landasan yuridis ini bisa dibagi menjadi dua yaitu :

1. Landasan hukum yang beraspek formal yaitu berupa ketentuan yang


memberi wewenang kepada suatu lembaga untuk membentuknya
2. Landasaran yuridis yang beraspek material yaitu berupa ketentuan
tentang persoalan atau masalah yang harus diatur

Maka dengan demikian, dasar yuridis di dalam pembuatan peraturan perundang undangan
adalah sebagai berikut ini :
1. Harus ada kewenangan dari pembuat peraturan perundang undangan
2. Harus ada kesesuaian antara materi dan jenis peraturan perundang
undangan
3. Harus mengikuti prosedur atau tata cara tertentu
4. Harus tidak bertentangan dengan peraturan yang kedudukannya lebih
tinggi.

Demikian itulah pembahasan mengenai 3 Landasan Berlakunya Peraturan PerundangUndangan ini. Semoga dengan mengetahui landasan hukum atau dasar hukum dari
berlakunya perundang undangan ini bisa menambah wawasan dan juga pengetahuan kita
semua untuk memahami tentang kenapa sebuah peraturan bisa berlaku dan mengikat
masyarakat dan juga kenapa masyarakat harus menaati peraturan perundang undangan yang
berlaku tersebut. sekian penjelasan dan penjabaran mengenai materi ini, semoga
bermanfaat.Artikel Lainnya :

Anda mungkin juga menyukai