Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FENOMENA ALAM

AURORA
MAKALAH

ILMU KEALAMAN DASAR

Dosen Pengajar IKD :


ERRY HIMAWAN S.P.T
Disusun Oleh Kelas SMX1 Kelompok 6 :
Rosita Widiya Sari / 1910211725
Dimas Yuwono Prasetyo / 1910211728
Reina Alicia Amanda / 1910211960
Nadia Christ Pradipta / 1910211779

SEKOLAH TINGGI ILMU


EKONOMI INDONESIA |
STIESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh

ini tepat pada waktunya yang berjudul “Fenomena Alam Aurora”

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan

banyak terimakasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari

materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan

pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Surabaya, 23 Oktober 2019

IKD 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….….. 3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………....
3
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………….
4
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………………...
4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aurora………………………………………………………………… 5
2.2 Proses Terjadinya Aurora………………………………………………………….
6
2.3 Pembentukan Cahaya dan Warna pada Aurora……………………………………
9
2.4 Jenis – Jenis Aurora………………………………………………………………. 9
2.5 Kenampakan Aurora di Bumi…………………………………………………… 10
2.6 Negara dengan Aurora Terindah…………………………………………………
11
2.7 Kenampakan Aurora di Planet Lain………………………………………………
12
2.8 Berita Tentang Aurora……………………………………………………………
13
2.9 Apa Akibat dari Terjadinya Aurora………………………………………………
14
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Landasan Teoritik……………………………………………………………….. 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 16
4.2 Saran…………………………………………………………………………….. 16

IKD 2
IKD 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian
tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia. Contoh umum dari
fenomena alam adalah letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan. Menurut kamus besar
bahasa indonesia, fenomena alam adalah hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indera dan
dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Atau sesuatu yang luar biasa; keajaiban; fakta;
kenyataan. Fenomena alam adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat
terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia.

Dan aurora merupakan fenomena alam yang hanya terjadi di wilayah tertentu saja,
yang merupakan pancaran cahaya yang menyala – nyala pada lapisan ionosfer yang terjadi
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki oleh sebuah planet. Aurora
dapat kita lihat dengan mata telanjang di malam hari, namun di wilayah tertentu saja.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa pengertian dari aurora?
B. Bagaimana proses terjadinya aurora?
C. Bagaimana pembentukan cahaya dan warna pada aurora?
D. Apa saja jenis aurora?
E. Bagaimana kenampakan aurora di bumi?
F. Di mana negara dengan aurora terindah?
G. Bagaimana kenampakan aurora di planet lain?
H. Apa saja berita tentang aurora?
I. Apa Akibat dari Terjadimya aurora?

IKD 4
1.3 Tujuan
A. Mengetahui pengertian dari aurora
B. Mengetahui proses terjadinya aurora
C. Mengetahui bagaimana pembentukan cahaya dan warna pada aurora
D. Mengetahui jenis aurora
E. Mengetahui kenampakan aurora di bumi
F. Mengetahui negara dengan aurora terindah
G. Mengetahui kenampakan aurora di planet lain
H. Mengetahui berita tentang aurora
I. Mengetahui akibat terjadinya aurora

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah tentang Kajian dan Analisis Kasus Kejadian Aurora di Dunia
diharapkan dapat memberikan pemahaman secara keseluruhan dan dampak dari fenomena
alam Aurora yang sering terjadi di beberapa negara terhadap berbagai sektor dan mencari
alternatif kepada Masyarakat dengan konsentrasi peminatan bagi para peneliti. Selain itu juga
diharapkan dari ilmu dan pemahaman yang diperoleh mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan sarana pengembangan yang telah didapat dalam perkuliahan sehingga
diperoleh pengalaman langsung khususnya mengenai ilmu pengetahuan.

IKD 5
BAB II
PEMBAHASAN.

Gambar 1.1

2.1 Pengertian Aurora


Aurora adalah fenomena unik yang seringkali terjadi pada langit malam yang gelap
tiba-tiba menjadi terang benderang di belahan bumi utara terutama Alaska dianggap sebagian
orang sebagai peristiwa yang mengandung unsur-unsur kepercayaan kuno.

Aurora juga merupakan fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan
ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang
dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin
matahari). Aurora atau cahaya kutub adalah fenomena alam yang menyerupai
pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat
adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Negara yang fenomena alamnya
bagus untuk dilihat adalah Selandia Baru.

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya.


Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔ
ˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk
angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara
seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara
September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang
dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang
aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

IKD 6
Gambar 1.2

2.2 Proses Terjadinya


Aurora
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan terbentuknya aurora yaitu:

a) Medan magnetik suatu planet, (dalam hal ini bumi)


b) Angin Matahari, adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma),yang
menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari (korona),tersusun dari
elektron berenergi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi
sebuah bintang, karena energi panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel
sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena
suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gas terionisasi maka
terbentuklah  plasma, biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma
bertambah.
c) Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari
(plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara
dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu dengan
partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan
warna yang indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa pancaran
plasma mendekati bumi, lalu  plasma ini tertarik atau dibelokan ke pusat magnet
bumi (kutub utara dan selatan), saat plasma ini  bertemu partikel atmosfer bumi
terjadilah interaksi di antara keduanya sehingga memendarkan warna yang indah,
itulah Aurora.

IKD 7
Fenomena aurora ini terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan
aktivitas kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat
diperkirakan semakin kuat gangguan dari matahari yang dikenal sebagai badai matahari
(solar storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak
kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode
aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet Bumi,
dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak
tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah
(misalnya di lapisan ionosfer). Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada
magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora
oval di kutub - kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga
oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui
pengamatan satelit NASA.

Ada 6 alasan terjadinya Aurora di daerah Kutub antara lain :


 Medan magnet matahari yang tak stabil
Medan magnet matahari yang tak stabil dapat menyebabkan terbentuknya sun
spot atau bintik matahari. Bintik matahari ini merupakan area gelap matahari dan area
dingin matahari berukuran 50.000 kilometer yang bersuhu 3800 derajat Kelvin.

 Meledaknya sunspot yang menyebabkan badai matahari


Keadaan medan magnet yang semakin tidak stabil dan tingginya intenaitas aliran
konvekai pada pusat matahari menyebabkan daerah sun spot yang bersuhu dingin
menjadi meningkat.Tekanan arus yang terjadi terus menerus membuat Sunspot jebol
sehingga terbentuk flare atau lidah api dan melepaskan partikel bermuatan yang
menyebabkan terjadinya proses badai matahari yang dapat terlontar ke bumi.

 Lontaran badai matahari yang masuk ke bumi


Magnetosfer merupakan lapisan langit yang dipengaruhi oleh garis daya magnet
bumi, berfungsi untuk melindungi bumi dan seisinya dari terjangan benda-benda dan
partikel ruang angkasa yang sangat berbahaya bagi kehidupan.Gaya garis medan
magnet ini melingkupi bumi hingga jarak 10 kali radius bumi pada sisi bumi yang
masih siang hari, dan pada sisi bumi yang malam hari mampu mencapai ratusan kali
dari jari-jari bumi itu sendiri.

IKD 8
Sehingga, saat pertama kali badai matahari mencapai bumi maka, partikel yang
dibawa oleh angin surya (solar wind) akan terbagi menjadi dua bagian, pertama
dibelokkan kesekeliling bumi ke dalam suatu area yang disebut sebagai
magnetosheath, kedua ada sebagian partikel yang masuk kedalam lapisan atmosfer.
Namun pada sebagian partikel yang menembus tersebut juga tidak dapat masuk ke
atmosfer bumi karena masih harus menghadapi pertahanan kedua dari bumi yakni
Sabuk Radiasi Van Allen. Pada lapisan tersebutlah partikel angin surya akan terjebak.

 Partikel angina matahari yang terjebak di Atmosfer


Saat partikel yang masuk ke atmosfer terjebak di Sabuk Van Allen, partikel-partikel
angin matahari akan menggerakan sejumlah besar listrik di atmosfer ke medan
magnet terkuat di bumi yang terletak di Kutub utara dan kutub selatan. Semakin dekat
dengan medan magnet Bumi, maka auroranya akan terlihat makin besar dan jelas.
Sebaliknya, semakin menjauh dari kutub, maka medan magnet Bumi semakin lemah.

 Terionisasimya partikel angin matahri di lapisan ionesfer


Proton dan elektron yang luar biasa besarnya di atmosfer (sabuk Van Allen) akan
dibawa oleh angin surya ke lapisan ionesfer yang nantinya akan terionisasi. Pada
lapisan tersebutlah tempat cahaya aurora terjadi dan Itulah juga yang menjadi alasan
kenapa aurora berada di tempat yang tinggi. Pada ketinggian di atas 241 km aurora
yang tampak umumnya adalah warna merah. Pada ketinggian 241 km maka tampak
warna hijau. Pada ketinggian 96,5 km ke atas tampak warna ungu, dan pada
ketinggian 96,5 maka tampak warna biru. 

 Bertubruknya partikel angina matahari yang terionisasi dengan oksigen nitrogen


Aurora terjadi akibat atom-atom yang bertumbukan dengan partikel-partikel
bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari Matahari. Partikel-partikel
tersebut terlempar dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan
magnet Bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Warna-warna yang dihasilkan
disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda.Misalnya aurora
biru, merah atau ungu terjadi akibat benturan partikel elektron dengan molekul
nitrogen. Aurora kuning dan hijau terjadi akibat benturan partikel elektron dengan
atom oksigen.

IKD 9
2.3 Pembentukan, cahaya dan warna pada Aurora

Terdapat dua gas utama yang ada di atmosfer yang paling berpengaruh pada pembentukan
cahaya aurora:

 Oksigen, dapat menghasilkan dua warna utama aurora, yaitu hijau-kuning yang
memiliki panjang gelombang 557,7 nm, warna ini paling sering terlihat,dan merah
yang memiliki panjang gelombang 630 nm, namun warna ini jarang terlihat. 
 Nitrogen, yang pada keadaan terionisasi akan menghasilkan warna biru muda. Pada
keadaan netral, molekul nitrogen menghasilkan warna merah keunguan

Umumnya cahaya kutub yang sering ditemui berwarna hijau kekuningan, ini disebabkan
bagian partikel yang membawa energi berbenturan dengan molekul oksigen yang hanya
berjarak 20 KM dari permukaan bumi.

Ketika molekul oksigen mendapat benturan partikel, akan memancarkan cahaya ungu
kemerahan. Nitrogen akan memancarkan cahaya biru, sedangkan nitrogen yang netral akan
memancarkan cahaya merah. Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah,
biru, hijau dan ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa.

2.4 Jenis – Jenis Aurora

Aurora yang kita ketahui hanya terdiri dari dua jenis, yakni aurora yang terjadi dikutub utara
dan kutub selatan, berikut dibawah ini penjelsannya :

 Aurora Borealis

Aurora Borealis merupakan jenis aurora yang


terjadi dibelahan bumi utara, aurora ini
diberinama berdasarkan nama Dewi Fajar Roma,
Aurora, dan juga nama Yunani untuk angin utara,
Boreas. Ini dikarenakan di Eropa, aurora sering
terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seperti
Gambar 1.3
Matahari mau terbit dari arah itu.
pada bulan September, Oktober dan Maret serta

1
IKD
0
April Aurora borealis selalu terjadi . Aurora Berealis dapat dilihat di daerah antartika yaitu
dinegara Kanada, Alaska, Rusia, serta Skandinavia.

 Aurora Australis

Aurora Australis merupakan jenis fenomena


aurora dibelahan bumi Selatan yang mempunyai
sifat-sifat yang hampir sama dengan aurora
borealis. Seperti julukannya, aurora ini sering
terjadi di belahan bumi bagian selatan.
Gambar 1.4 maka
namanya hampir menyerupai nama negara yang
ada disana , yaitu Australia.

2.5 Kenampakan Aurora di Bumi


Peranan medan magnet yang besar pada terjadinya aurora menyebabkan aurora paling
sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan dan sangat jarang terjadi di
daerah khatulistiwa.

Selain lokasi, cuaca, dan polusi, cahaya juga mempengaruhi kualitas aurora. Di Alaska,
waktu terbaik untuk melihat aurora adalah pada bulan-bulan Maret dan September hingga
Oktober akhir. Saat itu langit dalam keadaan gelap dan cuacanya sangat cerah. Saat musim
panas, langit malam tidak terlalu gelap. Sebaliknya pada musim dingin, udara menjadi terlalu
dingin sehingga mengganggu kenyamanan orang-orang yang ingin mengamatinya.

Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang  berbeda. Penampakannya berubah-ubah, Tahap


paling indah adalah pada tengah malam. Bahkan aurora yang indah cemerlang
memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang berbentuk tirai, busur, pita, sinar dan
berbagai macam bentuk lainnya. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis
molekul yang ada di atmosfer.

1
IKD
1
2.6 Negara dengan Aurora Terindah
a) Alaska

Tempat yang paling menarik untuk menikmati


Aurora di belahan Amerika Utara adalah
Alaska. Dimana pegunungan Alaska
menawarkan tempat yang indah dan
memanjakan untuk menangkap Aurora
Borealis. Di sana terdapat beberapa
penginapan dan losmen yang menawarkan jasa
Gambar 1.5
dan perlengkapan untuk melihat aurora.

Selain itu ada juga kereta salju yang ditarik oleh sekumpulan anjing husky atau berendam di
kolam air panas sambil menonton aurora yang menari di langit malam. Waktu terbaik untuk
mengunjungi Alaska adalah bulan Agustus sampai pertengahan April dimana langit biasanya
cerah pada bulan tersebut.

b) Kanada

Selain Ontario, Yukon yang terdapat di paling


barat Kanada merupakan tempat yang juga
menyajikan pemandangan aurora terbaik,
tepatnya di sekitar Danau Laberge. Di tempat
ini kita bisa menyewa kabin kayu yang terletak
di dekat danau dan nikmati pemandangan
Gambar 1.6
Aurora Borealis tanpa batas. Agustus hingga
akhir April adalah waktu yang tepat.

c) Finlandia

Saariselkae yang terletak di bagian utara Finlandia


adalah tempat yang tak kalah indah untuk menikmati

1
IKD
2
aurora. Negara ini adalah negara dengan angka polusi yang kecil. Dengan keadaan ini, langit
utara Finlandia bisa mempesona para turis dengan menyajikan aurora yang luar biasa selama
sekitar 200 malam dalam setahun. Bulan-bulan terbaik adalah sekitar November sampai
Maret.

d) Norwegia

Kota di Norwegia yang menawarkan pemandangan


aurora terbaik adalah Tromso. Di kota ini
menyajikan festival yang ditujukan untuk
menghormati dewa fajar. Aurora Borealis bisa
dilihat sekitar pukul 18.00 sore sampai pukul 1.00
malam setiap dua kali sehari. Januari adalah bulan
terbaik untuk berkunjung.
Gambar 1.8

2.6 Kenapakan Auro di planet lain

Kemunculan aurora - aurora di Mars


sepanjang tahun berhasil direkam wahana Mars
Express milik badan antariksa Eropa yang kini
mengorbit planet tersebut. Tim peneliti dari
Perancis berhasil mengamati sembilan aurora di
atmosfer Mars dan menyusunnya dalam satu
peta. Cahaya - cahaya tersebut tampak
Gambar 1.9 dengan
warna antara hijau hingga ungu. Seperti halnya
aurora yang terbentuk di atmosfer Bumi, cahaya tersebut pada dasarnya ultraviolet yang
terbentuk saat partikel - partikel bermuatan listrik dari Matahari bereaksi karena pengaruh
medan magnet planet tersebut.

Cahaya aurora pun terlihat di planet Saturnus. Wahana ruang angkasa Cassini berhasil
merekam fenomena yang langka tersebut saat melintas dekat planet raksasa tersebut. Cahaya
aurora yang direkam oleh Cassini terjadi diatas salah satu kutub Saturnus. Namun, aurora
yang terjadi di Saturnus mengejutkan para ilmuan di badan antariksa AS (NASA) karena
sangat luas. Aurora ini berbeda, aurora ini melingkupi wilayah yang sangat luas sepanjang

1
IKD
3
kutub. Rekaman inframerah yang dibuat Cassini menunjukkan aurora tersebut mengalami
perubahan yang konstan. Rata - rata muncul dengan periode selama 45 menit sebelum
akhirnya hilang.

2.7 Berita Tentang Aurora

a) Pada 2011, Planet Jupiter diketahui memiliki


kumpulan cahaya aurora. Aurora berwarna
campuran magenta dan putih ini diduga
muncul karena adanya badai matahari.
Penelitian terbaru astronom NASA
mengungkap, cahaya aurora yang 'membalut'
planet raksasa ini ternyata memiliki arus
listrik bertegangan bisa Gambar
mencapai2.0
400.000
volt. Mereka menilai tegangan tinggi itu adalah salah satu penyebab mengapa
cahaya aurora bisa berpendar begitu terang.

b) Pada 28 April 2017, pemandangan cantik


aurora yang menghiasi langit Australia dan
Selandia Baru ini menyuguhkan
pertunjukkan spektakuler.

Gambar 2.1

c) Pada 24 April 2017 di Calgary, Aurora itu


disebut Steve, diambil dari film anak-anak
tahun 2006, Over the Hedge. Di mana dalam
film itu karakter tersebut memberi nama
pada makhluk yang belum pernah mereka
lihat sebelumnya Gambar 2.2

1
IKD
4
2.8 Akibat Terjadinya Aurora

1. Plasma Panas
suatu penelitian yang dilakukan oleh Dr Robert dari University of Southampton
setelah melakukan pengamatan mendalam tentang 2 lobus partikel di lapisan
magnetosfer bumi yang selalu bersifat dingin, ketika terjadi suatu proses aurora yang
disebut aurora theta ternyata ditemukan bahwa plasma lobusnya bersuhu panas.

2. Merusak Satelit
Lapisan elektron yang dibawa oleh angin surya dapat juga menabrak magnetosfer dan
menabrak benda-benda lain disekitar bumi, salah satunya ialah Satelit. Dalam catatan
sejarah pada bulan Januari 1994 sebanyak 2 satelit berjenis satelit komunikasi
terganggu bahkan rusak dikarenakan tertabrak partikel elektron dari angin surya.
Satelit itu ialah satelit milik negara Kanada, diantara dua satelit tersebut satu buah
satelit baru dapat pulih kembali setelah diperbaiki selama kurang lebih 6 bulan.

3. Bisa Mengganggu GPS


Fenomena aurora selain mengganggu frekuensi juga mengganggu sistem GPS.
Tabrakan elektron yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap
sistem GPS, salah satunya ialah sistem GPS milik WAAS salah satu perusahaan di
Amerika Serikat.

1
IKD
5
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Landasan Teoritik

1. Teori pertama datang dari Edmund Halley, yang memberi teori bahwa aurora adalah
uap air encer yang tersublimasi oleh pemanasan yang dengannya terkandung juga
sulfur yang akan menghasilkan kilauan sinar warna-warni di atmosfer.

2. Pada tahun 1746, Leonard Euler menyatakan bahwa aurora adalah partikel dari


atmosfer bumi yang melampaui ambang batasnya akibat cahaya matahari dan
selanjutnya naik ke ketinggian beberapa ribu mil.

3. Teori ketiga dari Benjamin Franklin, yang mengatakan bahwa aurora berkaitan


dengan sirkulasi di atmosfer.

4. Sekitar tahun 1800-an karakteristik aurora mulai diketahui. Ilmuwan


Inggris Cavendish berhasil menghitung ketinggian aurora yaitu antara 52 s.d 71 mil
(83 km s.d 113,6 km). Tahun 1852, diketahui bahwa ada hubungan antara aktivitas
geomagnet, aurora, dan sunspot dimana frekuensi dan amplitudo ketiganya
berfluktuasi dengan periode yang hampir sama yaitu 11 tahunan.

5. Tahun 1860, Elias Loomis berhasil membuat diagram yang menunjukkan daerah


dengan kejadian aurora paling banyak. Dari temuannya itu diketahui bahwa ternyata
aurora berhubungan dengan medan magnet bumi.

6. Angstrom, seorang ilmuwan Swedia, pada tahun 1867 berhasil melakukan


pengukuran spektrum-spektrum dari aurora.

7. Penelitian tentang aurora semakin menemukan titik terang ketika seorang fisikawan
Inggris, J.J. Thomson berhasil menemukan electron

8. Fisikawan Swedia, Kristian Birkeland menyatakan bahwa aurora disebabkan oleh


sinar dari elektron yang diemisikan matahari. Ketika elektron-elektron itu sampai ke
bumi akan dipengaruhi oleh medan magnet bumi, dan terbawa ke daerah lintang
tinggi dan terjadilah aurora.
1
IKD
6
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa:

 Aurora dapat terjadi di wilayah tertentu saja


 Aurora dapat dilihat dengan mata telanjang
 Di wilayah tertentu Aurora dapat mengganggu alat elektronik
 Aurora terjadi karena atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel-
partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari
 Aurora memiliki banyak bentuk, warna, dan nama yang berbeda

4.2 Saran

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya dan menambah wawasan bagi para pembaca. Janganlah
berkata tidak dalam kebaikan kalau belum melaksanakannya.

1
IKD
7
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2019. “Aurora”. Pengertian Aurora dan Pembentukan cahaya Aurora.


Arvina, Megan. 2017. "Fenomena Alam Aurora". Akibat Terjadinya Aurora. Makalah.
Dikutip dari
http://i-am-wildblackrose.blogspot.com/2017/12/makalah-aurora-makalah-terniat-selama.html

Arvina, Megan. 2017. "Fenomena Alam Aurora". Proses Terbentuknya Aurora. Makalah.
Dikutip dari
http://i-am-wildblackrose.blogspot.com/2017/12/makalah-aurora-makalah-terniat-selama.html

Intan, Aprilia. 2019. “Mengenal lebih dalam tentang Aurora”. Negara dengan Aurora
Terindah dan Kenampakan Aurora di planet lain
https://makalahaurora.blogspot.com/2019/03/makalah-mengenal-lebih-dalam-tentang.html

Tabel Penilain

ERRY HIMAWAN S.P.T KETEREANGAN

Tgl/Hari Nilai :

1
IKD
8

Anda mungkin juga menyukai