Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 3

No. 1
Meskipun udara kita butuhkan untuk bernapas, apakah pencemaran udara akan menimbulkan
dampak pada kita berupa kesehatan saluran pernapasan saja? Jika jawaban Anda tidak,
berikanlah contoh beserta penjelasannya.

Jawaban diskusi no.1

Menurut saya dampak dari pencemaran udara bukan hanya kesehatan saluran


pernapasan saja, melainkan Pencemaran udara memiliki dampak terhadap kesehatan
diantaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai
organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi). Dampak
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan
kantor.
Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan
lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker
paru-paru. Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar
oksigen di dalam tubuh manusia.
Gangguan ini akan menghalangi proses alterasi dari nutrisi yang berada dalam
tanah dan sekitar tumbuhan. Gejala yang tampak karena pencemaran udara terhadap
tumbuhan adalah terjadinya penampakan yang kurang sehat pada daun, dengan
matinya beberapa bagian serta hilangnya warna.
Polusi dapat memengaruhi paru hewan, memicu asma, dan menyebabkan
penyakit paru obstruktif kronis. Masalah ini juga dapat meningkatkan risiko kejadian
kardiovaskular akut dan perkembangan penyakit arteri koroner pada hewan.
Ketika polutan sudah masuk ke dalam lingkungan hidup, maka akan mematikan
beberapa jenis flora dan fauna yang telah hidup. Hal ini didukung oleh keadaan
kekebalan setiap flora dan fauna yang berbeda- beda pula. Pencemaran lingkungan
juga akan menyebabkan terjadinya pengurangan kesuburan pada tanah.
No.2

Dalam masyarakat beraktifitas sehari hari, menurut yang Anda rasakan apakah aktifitas
masyarakat tersebut lebih banyak untuk mencemari lingkungan atau memperbaiki lingkungan.
Bagaimana sikat Anda bila melihat aktifitas masyarakat lebih banyak mencemari lingkungan,
mohon diskusikan.

Jawaban diskusi no.2

Menurut saya pribadi aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga lingkungan
hidup, itu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

Tingkat Pendidikan
Menurut (Molina et al., : 2013) dalam (Iswari, 2017: 36) pendidikan adalah salah satu
variabel paling penting dalam membentuk perilaku peduli lingkungan, semakin tinggi
pengetahuan seseorang maka semakin peduli pada permasalahan lingkungan. Tingkat pendidikan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan yang telah selesai dilakukan oleh
masyarakat yang terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas dan Perguruan Tinggi.

Perilaku
Menurut Wawan dan Dewi (2010:48) perilaku adalah respon individu terhadap suatu
stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas
masyarakat dalam memberikan perhatian terhadap lingkungan pada kehidupan sehari-hari.
Aktivitas masyarakat tersebut misalnya pemanfaatan air bekas (wudhu, mencuci beras, sayur,
buah) untuk menyiram tanaman, pemanfaatan cahaya matahari sebagai pengganti lampu dalam
rumah ketika siang hari, pemilahan sampah organik dan anorganik, membuang sampah pada
tempatnya sampah sesuai jenis sampah dan kegiatan kerja bakti.

Peduli
Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam di sekitarnya. Peduli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
tindakan masyarakat untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Tindakan masyarakat
tersebut misalnya, tidak melakukan pembakaran sampah, tidak boros dalam penggunaan air
maupun dalam penggunaan energi listrik.

Jadi semua itu akan berpengaruh dalam menjaga lingkungan hidup!

*Adapun untuk prilaku yang tidak sesuai atau menyimpang kita harus menasehatinya!
Adapun cara menasehati yang baik diantaranya:
1. Niat Memberi Nasehat Harus Ikhlas
Sebelum memberi nasehat, Anda harus meyakini dengan pasti bahwa niat memberi
nasehat dilakukan dengan niat yang ikhlas. Sama seperti kebaikan lainnya, memberi nasehat juga
merupakan sebagian dari ibadah. Karena itu, setiap ibadah harus dilandasi dengan niat yang
ikhlas agar bisa mendapatkan pahala dari Allah.

2. Menasehati Dengan Cara yang Benar


Pemberian nasehat juga harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan syariat
dan kemampuan orang yang memberi nasehat. Dalam hadits riwayat Muslim disampaikan bahwa
ada tiga tingkatan memberi nasehat. Yaitu dengan menggunakan tangan, menggunakan lisan, dan
menggunakan hati.
Akan tetapi, memberi nasehat juga harus disesuaikan dengan kemampuan. Jika seseorang tidak
mampu memberikan nasehat dengan menggunakan tangan, maka ia bisa dan bahkan harus
menyampaikannya dengan lisan. Memberikan nasehat melampaui kemampuan yang dimiliki bisa
mendatangkan mudharat dan kesulitan bagi pemberi nasehat.

3. Menggunakan Kata – Kata yang Baik


Nasehat juga harus disampaikan dengan kata – kata yang baik. Bahkan, dalam surat
Thaha ayat 44, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun dengan
perkataan yang lemah lembut. Sedangkan kita bukan seorang Nabi, dan orang yang kita beri
nasehat bukanlah Firaun yang keras kepala, dzalim, dan merasa Tuhan. Karena itu, nasehat yang
diberikan haruslah menggunakan kata – kata yang baik.

4. Tabayyun Sebelum Memberi Nasehat


Salah satu hal yang penting dilakukan sebelum memberikan nasehat adalah memastikan
kebenaran berita yang kita ketahui. Nasehat yang dilakukan dengan dasar berita yang simpang
siur tidak akan memberikan manfaat. Bahkan bisa jadi malah membuat orang yang diberi nasehat
menjadi sedih dan kecewa.

5. Jangan Berburuk Sangka Kepada Orang yang Dinasehati


Salah satu etika seorang muslim kepada muslim lainnya adalah berusaha berprasangka
baik dan terus mencari kemungkinan – kemungkinan yang baik. Sedangkan menjadi salah satu
ciri orang munafik adalah mencari – cari kesalahan orang lain.
6. Jangan Memaksakan Agar Nasehat Diterima
Orang yang menasehati orang dan memaksakan nasehatnya diterima bisa disebut sebagai
orang yang zhalim. Karena niat memberi nasehatnya adalah untuk ditaatim bukan untuk
menunaikan amanah persaudaraan antar sesame muslim.
Nasehat adalah sebuah ibadah. Dan meskipun orang yang diberi nasehat tidak menerima nasehat
tersebut, maka orang yang mendapatkan nasehat akan tetap mendapatkan pahala dari Allah.

7. Tidak Menasehati di Depan Umum


Islam menjaga dengan baik kehormatan seseorang. Karena itu, sudah sewajarnya umat
Islam menjaga harga diri dan kehormatan saudaranya. Memberi nasehat kepada seseorang di
depan umum bukanlah sebuah nasehat.
Bahkan Imam Syafi’I mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah sebuah bentuk
pelecehan kepada orang lain. Sedangkan Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa nasehat di
depan umum adalah bentuk mempermalukan orang lain. Nasehat seharusnya dilakukan secara
rahasia dan empat mata.

8. Jangan Melakukan Tahrisy


Tahrisy adalah sikap memancing pertengkaran atau provokasi. Tahrisy juga disebut
sebagai bagian dari namimah atau adu domba. Dan adu domba termasuk ke dalam dosa besar.
Karena itu, nasehat seharusnya dilakukan dengan cara – cara yang baik dan tidak berupa
provokasi yang memancing permusuhan sesame muslim.
Nasehat seringkali disebut sebagai obat yang perih. Karena itu, memberi nasehat harus
memperhatikan etika memberi nasehat yang baik. Sehingga, meskipun masih terasa perih bagi
yang menerima, tapi rasa perihnya bisa diminimalisir sehingga nasehat bisa lebih mudah
diterima dan tidak menimbulkan kebencian atau permusuhan.

Anda mungkin juga menyukai