Anda di halaman 1dari 27

“LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN”

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING


DI BENGKEL MASAGENA MOTOR
(Laporan ini dibuat sebagai syarat pemenuhan kurikulum dan mengikuti ujian
pertanggung jawaban PKL)

DISUSUN OLEH :

Nama : AHMAD

NIS : 0025457036

PROGRAN KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 03 BOMBANA
JL. Dikdasmen, No. 7 Kel. Kasabolo
Kec. Poleang Kab. Bombana
2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing untuk Selanjutnya Mengikuti Ujian
komprehensif

Pembimbing

...........................................................
NIP. 19861128 201001 1 010

Mengetahui,
Kepala SMKN 03 Bombana Kepala Program Keahlian TKRO

H. NUR ALIM IMRAN, S.IP.,MM.Pub. ............................................................


NIP. 19711208 201001 1 003 NIP.
IDENTITAS PENULIS

Nama                                       : AHMAD

NISN                                      : 0025457036

Jenis Kelamin                   : LAKI-LAKI

Tempat Tanggal Lahir       : Tiromai, 24 April 2002

Agama                                     : ISLAM

Anak Ke                                  : 4 (Empat)

Alamat Siswa                           : Tiromai, Kel. Kasabolo, Kec. Poleang                           

Nama Sekolah                   : SMK N 03 BOMBANA

Nama Orang Tua/Wali             : PARASI

Pekerjaan                                 : Tidak Bekerja

Alamat Orang Tua/Wali           : Tiromai, Kel. Kasabolo, Kec. Poleang


PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Laporan Praktek Kerja Langsung (PKL) ini
saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Ulama-ulama, dan Para Syuhada


2. Orang tua dan keluarga yang telah membiayai, mendukung dan memberikan semangat
sampai selesainya pelaksanaan PKL.
3. Pembimbing dan semua karyawan di Bengkel Masagena Motor yang memberikan
tambahan pelajaran pengetahuan dan pengalaman kerja.
4. SMK Negeri 03 Bombana yang membantu, mendukung dan membina saya untuk meraih
masa depan yg lebih baik.
5. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi dan saya banggakan.
6. Untuk teman-teman baru yang saya sangat sayangi.
7. Adik-adik kelas semuanya yang akan melaksanakan kegiatan Prakerin untuk program
kegiatan periode selanjutnya.

Semoga apa yang telah saya kerjakan di Bengkel Masagena Motor ini dapat berguna
bagi saya, keluarga, teman-teman semua dan pembaca.
MOTTO

1. Kebijakan dan kebajikan merupakan perisai terbaik untuk hidup.


2. Kegagalan terbesar adalah apabila kita tidak pernah mencoba.
3. Dia yang mengeluh adalah dia yang tidak pernah bersyukur. Padahal tanpa ia sadari,
karunia dari tuhan telah ia nikmati setiap hari
4. Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu
itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi
ilmu bertambah bila dibelanjakan.
5. Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap
diri sendiri.
6. Lihatlah keatas untuk menjadi lebih baik, lihatlah kebawah untuk belajar mengucap
syukur.
7. Jangan pernah meremehkan orang lain, kadang orang yang kamu butuhkan adalah
mereka orang yang pernah kamu remehkan. Tetap rendah hati.
8. Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.
9. Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi
diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.
10. Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-
bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani.

-Khalifah Ali bin Abi Talib-


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Langsung (PKL) dan
dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti belajar
(evidence).
Laporan Praktek Kerja Langsung (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan
dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan
untuk kami.Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Nur Alim Imran, S.IP.,M.M.Pub sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 03 Bombana yang
telah memberi kesempatan pada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Langsung
(PKL).
2. Pokja PKL dan Tim Penjajakan yang telah mempersiapkan administrasi, tempat prakerin,
serta memberikan pembekalan kepada siswa prakerin.
3. Kepala Bengkel Masagena Motor yang telah memberikan ijin pada kami untuk
melaksanakan prakerin.
4. Ibu Risna, S.Pd sebagai Guru pembimbing siswa prakerin dan pembimbing penulisan
laporan kegiatan di SMK Negeri 03 Bombana.
5. Semua karyawan Bengkel Masagena Motor yang tidak bisa saya sebut satu-satu, yang
telah memberi Ilmu dan pengalaman yang tidak bisa dihitung dengan apapun.
6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
penyusunan Laporan Praktek Kerja Langsung (PKL) dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
laporan ini.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuan
sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................
IDENTITAS PENULIS ...........................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................................
HALAMAN MOTTO ..............................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................................
B. Tujuan Penyusunan Laporan .................................................................................................
C. Alasan Pemilihan Judul .........................................................................................................
D. Faktor Pendukung dan Penghambat .....................................................................................
E. Perumusan Permasalah ..........................................................................................................

BAB II PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Sejarah Bengkel ....................................................................................................................
B. Pengertian Kopling dan Bagian-Bagiannya ..........................................................................
C. Jenis-Jenis Kopling ...............................................................................................................
D. Persiapan Kerja .....................................................................................................................
E. Keselamatan Kerja ................................................................................................................
F. Peralatan dan Bahan ..............................................................................................................
G. Langkah Kerja .......................................................................................................................
H. Pemeriksaan dan Pengujian ..................................................................................................
I. Hasil Kerja ..............................................................................................................................

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
C. Saran-Saran ...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PKL  adalah suatu bentuk penyelenggaran pendidikan keahlian profesional yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan sekolah dengan tuntutan
keahlian profesional tertentu dilapangan kerja melalui kegiatan bekerja secara langsung di
dunia kerja. Sesuai dengan tujuan praktik kerja lapangan yaitu memahami persyaratan
untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03
Bombana tahun pelajaran 2021/2022. Oleh karena itu penyusun melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan praktek kerja langsung siswa di dunia usaha atau
dunia industri (DU/DI) selama 3 bulan dan menyusun laporan setelahnya sebagai proses
penyempurnaan praktik kerja industri.
Dalam pelaksanaan PKL di bengkel MASAGENA MOTOR penyusun sering
melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kopling, maka dari itu penyusun
mengangkat judul “PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING
DIBENGKEL MASAGENA MOTOR”.
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu
kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan
kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan
momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan
rendah.
Laporan ini adalah suatu bentuk penyempurnaan hasil dari sebuah pekerjaan yang
telah dilakukan untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai aspek - aspek pekerjaan
tersebut.Laporan yang baik memuat secara rinci mengenai proses suatu pekerjaan dan di
sertai data-data yang lengkap,sehingga pembaca bisa memahami isi dari laporan
ini.Namun,karena keterbatasan waktu,ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penyusun,maka
penyusun menyajikan laporan ini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
penyusun peroleh saat penyusun PKL.
Sistem kopling merupakan sistem pemindah tenaga yang terletak di antara mesin
dan transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari mesin
ke transmisi. Kopling dalam pemakaian di kendaraan harus dapat memutus dan
menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut, harus dapat memindahkan
tenaga mesin tanpa slip, harus dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.
Di dalam judul laporan tersebut berisi tentang cara kerja sistem kopling ,mponen-
komponen sistem kopling, cara membongkar kopling pada kendaraan, cara pengecekan
komponen sistem kopling, dan cara pemasangan kopling di kendaraan.

B. Tujuan Penyusunan Laporan


1. Tujuan bagi sekolah
a. Merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah maupun Ujian
Akhir Nasional.
b. Untuk memenuhi kurikulum yang telah ditetapkan oleh sekolah.
2. Tujuan bagi siswa
a. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang belum pernah di dapat di
sekolah.
b. Memahami, memantapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat dari dunia usaha.
c. Untuk meningkatkan ketrampilan dan kecakapan siswa dalam menghadapi dunia
kerja yang semakin selektif.

C. Alasan Pemilihan Judul


Alasan penyusun memilih prosedur pembongkaran kampas kopling  di bengkel
MASAGENA MOTOR antara lain :
1. Sesuai dengan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan   Ringan.
2. Penyusun ingin lebih mendalami tentang cara mengganti kanfas kopling yang benar.
3. Ingin menambah pengetahuan tentang sisem kopling.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat


Dalam membuat laporan PKL ini, penyusun mengalami berbagai macam faktor
diantaranya :
1. Faktor Pendukung
a. Pelayanan yang prima kepada pelanggan.
b. Suasana yang mendukung dan kondusif.
c. Lingkungan yang ramah dan nyaman.
d. Adanya pembelajaran tentang sisem kopling.
2. Faktor penghambat
a. Masih kurangnya pengetahuan tentang sistem kopling.
b. Waktu pelaksanaan PKL yang singkat.
c. Pembimbing kurang maksimal dalam memberikan wawasan dan Pembelajaran.
d. Kurangnya komunikasi dengan pihak industri.
e. Adanya rasa kurang percaya diri dan takut.

E. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Kopling ?
2. Bagaimana cara kerja Kopling ?
3. Komponen apa saja yang terdapat pada Kopling?
4. Bagaimana prosedur pembongkaran dan pemasangan sistem kopling pada kendaraan ?
5. Bagimana pemeriksaan dan pengukuran kopling ?
6. Bagaimana cara mengganti kampas Kopling ?
BAB II
PELAKSANAAN KERJA
        
A. Sejarah Bengkel
Bengkel Masagena Motor berdiri pada tahun 2009, yang ber alamat di Kelurahan
Kasabolo Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana. Bengkel Masagena Motor dulunya
milik bapak ................... ayah dari pemilik bengkel yang sekarang yang bernama ..............

B. Pengertian Kopling dan Bagian-Bagiannya


Pengertian kopling mobil atau fungsi kopling pada mobil adalah sparepart atau
komponen untuk menghubungkan tenaga mesin atau putaran mesin ke transmisi dan
mengurangi putaran mesin saat akan dilakukan perpindahan gigi transmisi, agar gigi
transmisi bisa masuk dengan mudah Fungsi komponen-komponen dari sistem kopling
mobil Hidrolis
Berikut adalah komponen sistem kopling mobil dengan sistem hidrolis atau kopling
dengan minyak kopling.

Gambar 1. Sistem Kopling Mobil Dengan Sistem Hidrolis

1. Pedal kopling
Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari kaki pengemudi
untuk diteruskan kedalam master kopling, pedal kopling biasa terletak di paling kiri dan
diinjak menggunakan kaki kiri
2. Master kopling Atas
Master kopling fungsi utamanya untuk meneruskan tenaga dari pedal kopling ke
release kopling, dalam master kopling ini terdapat seal atau perapat karet yang
mencegah minyak kopling tidak bocor, serta reservoir atau penampung minyak kopling,
reservoir untuk minyak kopling ada yang menjadi satu dengan master kopling dan ada
yang terpisah
3. Release silinder kopling atau master kopling bawah
Release kopling menerima tekanan dari master kopling atas dan meneruskan
kedalam garbu pembebas (fork kopling) melalui push rod untuk mendorong maju dan
membebaskan plat kopling dari himpitan antara matahari kopling dengan roda gila.
Sama hal nya dengan master kopling didalam release kopling ini juga terdapat perapat
atau seal untuk mencegah kebocoran minyak kopling.
4. Garpu pembebas atau fork kopling
Menerima gaya tekan dari release kopling, garpu pembebas ini dihubungkan
dengan release bearing yang akan bergerak maju mundur menekan cover clutch dan
membebaskan putaran mesin ketika pedal kopling di injak

Gambar 2. Garpu Pembebas


5. Release bearing Kopling
Merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau kolaher yang fungsinya untuk
menekan pelat pegas (matahari kopling) atau diafragma spring pada tutup kopling
(cover clutch).
6. Cover cluth (tutup kopling)
Cover Clutch juga disebut dekrup atau matahari kopling, Fungsi clutch cover
adalah sebagai dudukan kampas kopling dan menekan kampas kopling ke fly wheel
untuk meneruskan tenaga dari mesin

Gambar 3. Cover Cluth


7. Plat Kopling atau Kampas kopling
Kampas kopling atau disc clutch atau Clutch Plate adalah komponen kopling
yang berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi, berbentuk piringan
yang terbuat dari bahan asbes, kampas kopling atau plat kopling mobil harus diganti
jika keausan sudah terasa.
Pada plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang gesek yang
dikeling pada cushion plate dan berfungsi untuk memperlembut saat kopling
berhubungan dan cushion plate dikeling pada disc plate.
Pada plat kopling juga terdapat torsion damper atau pegas plat kopling yang
berfungsi untuk meredam kejutan ketika kopling berhubungan
8. Fly wheel atau Roda Gila
Fly wheel disebut juga roda gila, roda gila berfungsi meneruskan tenaga atau
putaran mesin yang selanjutnya diteruskan ke transmisi melalui kampas kopling.

C. Jenis-Jenis Kopling
a) Kopling Gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah
dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari bentuk
bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu
(1)Kopling piringan (disc clutch)
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan
atau disc.
(2)Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.
Cara kerja kopling gesek
Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke
transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan flywheel dan plat penekan.
Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui
mekanisme penggerak kopling
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas
penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak
diteruskan.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan
melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke
fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan
sebagian
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat
sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan
daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip

b) Kopling Mekanik
Kopling mekanik yang biasa dan terbanyak digunakan adalah kopling pelat
tunggal kering.
a. Bila pedal kopling dalam headaan bebas maka pelat kopling akan merapat atau
terhubung diantara roda penerus dan pelat penekan. Sedangkan pegas penekan
kopling memberikan tekanan dimana hal ini sangat diperlukan untuk mencegah
kopling tidak tergelincir (slip), tenaga mesin dipindahkan dari poros engkol terus ke
roda penerus dan pelat kopling langsung ke “input shaft” dari “gear box”.
b. Bila pedal kopling ditekan maka pelat penekan cenderung untuk menjauh karena
jari-jari penekan yang menggerakkan oleh tekanan dari bantalan pelepas kopling
sehingga dengan cara ini pelat kopling terangkat bebas, pelat kopling itu dapat
berputar bebas diantara pelat penekan dengan roda penerus, dengan demikian
hubungan antara poros engkol dengan input shaft jadi purus.
Tenaga mesin dapat sangat berhasil baik bila mulai menjalankan kendaraan
dengan menslipkan kopling, komponen dari roda penerus dan kopling adalah
direncanakan untuk melawan panas yang ditimbulkan oleh adanya hubungan kopling
karena tergelincir (slip). Sekitar mendekati 50% penggunaan energi mekanik digunakan
untuk memindahkan ke sejumlah energi panas pada setiap waktu/saat. Roda penerus,
pelat kopling dan pelat penekan adalah merupakan bagian bagian yang sangat utama.
Ada dua faktor yang menentukan dalam memindahkan tenaga pada sistem
maknit, yakni ;
1. Tenaga gesek di antara pelat kopling, roda penerus dan pelatpenekan, tenaga kopling
itu tergantung kepada permukaan dan derajad tekanan pegas yang menekan pelat
bersama.
2. Jari-jari itu adalah dari titik pusat ke titik rengah sebelah luar dari sisi piringan,
diduga tenaga gesek adalah 2000 N dan radiusnya 120 mm maka kopling itu dapat
memindahkan tenaga sebesar 2000 N . 0,12 m = 240 NM.
c) Kopling Hidrolik
Bentuk dan bagian-bagian dari pesawat kopling ini sama dengan pesawat kopling
kering tunggal, pesawat kopling ini berputar di dalam bak yang berisi minyak.
Perbedaannya hanya pada lapisan-lapisannya. Pada pesawat kopling yang kering
lapisannya terbuat dari ferodo sedang kopling basah terbuat dari gabus.
Gabus itu diletakkan pada pelat baja, sifat dari gabus tidak menjadi licin dalam
minyak, pegas-pegas yang dilengkapi untuk menekan cincin penekan harus mempunyai
tekanan yang lebih besar dari pegas yang terdapat pada pesawat kopling yang kering.
Kerjanya lebih lembut dan baik serta tidak mudah aus. Kopling model ini hanya pada
kendaraan tertentu karena sulit perawatannya.
Dalam kopling hidrolik tenaga penggeraknya terdiri dari oli dimana tenaganya
ditimbulkan oleh gaya sentrifugal, kopling dapat memberikan suatu gerakan yang
lembut dan tenaga penggerakan tidak mengejut dan tidak pula memerlukan pedal.
Kopling terdiri dari dua buah tabung dimana bagian-bagiannya mempunyai kipas-kipas
atau rusuk-rusuk yang mempunyai sudut puncak. Sebagian dari impeller menggerakkan
impeller yang lain. Impeller yang satu dihubungkan dengan poros engkol dan yang satu
lagi dengan poros transmisi. Tenaga penggerak diberikan dari pompa penggerak kepada
turbine penggerak. Impeller dan turbin adalah tertutup rapat satu dengan yang lainnya
tanpa ada mekanik penghubungnya. Mereka dihubungkan dengan tutup atau rumah dan
bagian itu didalamnya diisi oleh oli, bila bagian impeller sedang berputar, olinya
dialirkan maju yang merupakan gaya sentrifugal dan digerakkan oleh bentuk bola (bowl
shape) dan rusuk rusuk diatas bagian turbin. Melalui oli tersebut gerakan dipindahkan
dari impeller ke turbin dan langsung menggerakkan peti gigi.
Oli mengalir di dalam suatu bundaran jalan kecil diantara impeller dan turbin, rel
penghantar dalam bagian kopling adalah untuk mencegah keributan dalam arus oli.
Hasil guna dari kopling (putaran  diantara gaya input dan output) adalah selalu
dihasilkan rendah bila perbedaan diantara bagian kopling kecepatanya besar dan
kopling dalam keadaan tergelincir. Daya gunanya (efisiensi) b’ertambah besar, bila
perbedaan kecepatannya kecil sebagai contoh seperti kecepatan kendaraan yang
diperbesar, kopling bisa juga’dipakai untuk rem mesin dimana arus oli diarahkan
mundur. Bagian kopling yang terdapat pada poros engkol bergerak sebagai turbin dan
bagian yang lain sebagai pompa. Kopling hidrolik digunakan dalam hubungannya
dengan transmisi otomatik.
d) Kopling Diafragma
Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering. Kopling ini tidak
mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana mempunyai mekanik
pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut mata dan sebagainya tetapi cukup
dengan pegas diafragma. Jadi, pegas diafragma dapat menggerakkan pelat penekaq
untuk menghubungkan dan rnemutuskan kopling dengan mesinnya. Ditinjau dari
konstruksinya tipe ini sangat sederhana dan tekanannya lebih merata dan kuat,
meskipun kopling sudah tipis (aus), hanya karena pegas diafragmanya dipasang
sedemikian rupa terhadap covernya maka dalampenggantian komponen dilakukan
sekaligus.
e) Kopling Ganda
Kopling ganda mempunyai dua buah pelat kopling dan empat bidang gesek yang
dapat memungkinkan tenaganya menjadi lebih kuat (besar). Diantara dua pelat kopling
terdapat pelat penekan intermediate. Model kopling ganda ini adalah untuk kendaraan
yang berkapasitas volume “cc” (centimeter cubic) tinggi, kendaraan sport dan
kendaraan berat.

D. Persiapan  Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, peserta PKL harus mempersiapkan diri dengan
matang.Agar dapat melaksanakan praktek di dunia kerja tidak merasa canggung, takut dan
kurang percaya diri, dan adanya persiapan kerja dapat menghindari hal-hal yang kurang
diinginkan.Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum melaksanakn pekerjaan
antara lain :
1. Berdo’a kepada Tuhan YME sebelum memulai pekerjaan.
2. Tenangkan diri untuk mempersiapkan dengan sungguh-sungguh, teliti, tekun, dan
serius.
3. Berpakaian yang rapih.
4. Mempersiapkan peralatan kerja yang  dibutuhkan.

E. Keselamatan Kerja
Dalam menjaga keselamatan siswa dalam bekerja siswa PKL harus mengikuti
pembibing selama bekerja untu menhindari semua hal yang mengakibatkan kecelakaan
dalam bekerja.
Siswa PKL diharapkan bertanya dalam melakukan suatu pekerjaan, dan siswa
diwajibkan untuk bersedia mangikuti instruksi dari pembimbing dalam melakukan suatu
pekerjaan. Selain itu dalam melakukan suatu pekerjaan membutuhkan kedisiplinan.

F. Peralatan dan Bahan


1. Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Kunci ring 1 set
2 Kunci sok 1set
3 Obeng plus minus 1
4 Dongkrak putar 1
Tabel 1. Tabel Alat

2. Bahan
No Nama Bahan Jumlah

1 Mobil kijang 5k 1 unit

Tabel 2. Tabel Bahan

G. Langkah Kerja
1. Langkah kerja dalam mengganti kampas kopling yang baik dan benar di BENGKEL
MASAGENA MOTOR adalah :
a. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih
dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:
1. Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
2. Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
3. Unit transmisi dan sistem pemindahnya
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release
bearing dan release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara mudah
dapat dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya,
kemudian tarik keluar  porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release
bearingakan terlepas
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas.
Langkah-langkahnya adalah:
1) Buatlah tanda pada rumah kopling dan flywheel
2) Pasangkan centerclutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling
pada tempatnya.
3) Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke flywheel dengan urutan
menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan pegas.
4) Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch
cover dan clutch disc.

Gambar 4. Pembongkaran Unit Kopling


Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1) Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.
2) Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel. Jangan
sampai terkena minyak atau gemuk.
3) Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu kinerja
kopling.
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat
dengan mudah dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas
kopling.

Gambar 5. Penekanan Clutch Cover Unit Kopling


2) Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut penahan
penyetel tinggi tuas pembebas
3) Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover
4) Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
5) Lepaskan clutch cover
6) Lepaskan pegas-pegas penekan
7) Lepaskan pin dan release lever

Gambar 6. Melepas Clutch Cover Unit Kopling


b. Cara Mengganti dan Pemasangan Kopling
Karena seringnya bergesekan maka bila kendaraan sering dugunakan maka
kampas kopling akan aus. Hal ini berdampak pada hilangnya tenaga atau lost power.
Karenakan putaran dari mesin tidak sepenuhnya diteruskan ke transmisi karena selip
akibat keausan pada kampas kopling.
Jika kampas kopling sudah tipis maka segeralah diganti. Untuk menggantii
caranya, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Sebelum semua komponen di pasang lumasilah bantalan pembebas dan poros
transmisi terlebih dahulu dengan menggunakan gresse.
2. Kemudian pasang kampas kopling dan rumah kopling pada roda gila dengan
mengunakan center clutch supaya memudahkan nantinya saat memasang poros
transmisi.
3. Setelah rumah kopling terpasang, lalu pasang baut pengikat rumah kopling yang
berjumlah 8 dengan menggunakan kunci sok 12 mm secara merata dan
bergantian.
4. Setelah semua baut terpasang lalu kencangkan dengan menggunakan kunci
momen. diawali dengan merakit unit plat penekan dan rumah kopling.
Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :
1. Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.
2. Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.
3. Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi yang tepat.
4. Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
5. Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga pegas penekan
tertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure lever dapat dipasangkan.
6. Lepaskan tekanan mesin penekan, dan lakukan penyetelan tinggi pressure lever.
Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas kopling dan unit
kopling dapat dilakukan. Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :
a) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
b) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling.
c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch dan atur
posisinya supaya tepat di tengah.
d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita buat
pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin
e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailahpengerasan dari
baut yang paling dekat dengan knock pin secara menyilang. Sebelum baut
dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur posisi center
clutch.
g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu berkisar
195 kg cm atau 19 N-m.

Gambar 7. Pemasangan Unit Kopling


Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever
shaft, release lever dan release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya
diberikan sedikit gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang bergesekan.
Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya dan release
bearing terhadap release fork terpasang dengan baik.
Setelah semua komponen unit kopling terpasang, rakitlah/ pasang unit
transmisi, unit pemindah transmisi, propeller (kendaraan tipe FR dan FWD)
dan release cylinder
H. Pemeriksaan dan Pengujian
1. Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe
pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada
pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah
dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau
retak.Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.Jika kerusakannya parah, ganti
dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :
a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar
dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti.
b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk
memastikan self-centering system agar tidak tersangkut.  Hub dab casae harus
bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti
dengan yang baru.
Hasil pemeriksaan   : Terdapat  kotoran pada release bearing
Kesimpulan           : Kotoran pada release bearing  dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus
2. Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu :
a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti
b. Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing.
Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan
melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru
Kedalaman maksimal : 0.6 mm
Lebar maksimal         : 5.0 mm
Hasil pemeriksaan    : Kedalaman 0.55 mm
Lebar                         : 4.55 mm
Kesimpulan               : Kedalaman dan lebar keausan pegas masih dalam spesifikasi
c. Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).
Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaanujung
pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan
maximal 0.5 mm.
Hasil pemeriksaan    : Ketidak rataan tinggi pegas 0.45 mm
Kesimpulan              : Tinggi pegas masih rata
d. Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung
ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku
manual).Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.
3. Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika
tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
b. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge.
Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm.
Hasil pemeriksaan    : 0.5 mm
Kesimpulan              : Plat penekan masih rata
c. Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin
bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.
4. Plat Kopling
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling
baru.
b. Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka sorong. Batas
kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi
spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.

Hasil pemeriksaan    : 0.35 mm


Kesimpulan              : plat penekan tidak perlu diganti
Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling
lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru
dengan paku keling baru dengan urutan menyilang. Lakukan pengetesan kerataan
dan keolengan plat kopling dengan bantuan roller instrumen dan dial indikator.
c. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika
putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing
yang baru.
Hasil pemeriksaan    : putaran cukup halus
Kesimpulan              : pilot bearing tidak perlu diganti
Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan
SSt sliding hamer dankemudian memasangkan pilot bearing baru.

I. Hasil Kerja
Setelah selesai pembongkaran dan penyetelan semua komponen. Periksa apakah
hasil pekerjaan yang telah di lakukan sesuai dengan keinginan.
Selain perbaikan dan penyetelan pengapian ,penyusun juga melakukan pekerjaan
lain ,antara lain yaitu
1. Pemasangan komponen sistem kopling dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur .
2. Penyetelan dan membersihkan sistem kopling dengan baik dan benar.
3. Pengujian system kopling dengan cara yang benar.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Melalui pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penyusun dapat mengambil
kesimpulan bahwa kegiatan PKL merupakan program nasional yang sangat bermanfaat
bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna menyelaraskan pendidikan di
lembaga sekolah dan dunia kerja sehingga terdapat tenaga kerja yang kompeten dan
profesional. Adapun manfaat yang dapat penyusun simpulkan antara lain :
1. Sebagai pengenalan awal terhadap dunia kerja.
2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan praktek yang nyata siswa dalam dunia kerja
sehingga bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat dan dunia kerja
pada umumnya.
3. Setelah tiga bulan dalam menyelesaikan PKL, penyusun telah menemukan pengalaman
yang belum di dapat di sekolah.
Setelah penyusun melaksanakan PKL di Bengkel Mobil MASAGENA Motor,
penyusun mendapat tambahan pengalaman tentang prosedur mengganti kampas kopling
pada mobil kijang.
 Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua
ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis.
 Cara kerja kopling
 Posisi Terhubung
a. Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/
tertekan. Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat
b. Penekan , putaran mesin dapat diteruskan ke poros input transmisi.
 Kopling Posisi Terlepas
a. Plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat  kopling bebas dari
penekanan.
b. Kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat
diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.
 Komponen utama kopling dan fungsinya
Clutch release mechanism Memungkinkanpengendara mengkopling dengan
Mekanisme Pembebas kopling pedal kaki.
(Kabel, hubungan atau hidrolik)
Clutch fork Adalah tuas yang memberi gaya bearing
Tuas/garpu kopling pembebas melawan plat penekan
Pressure Plate Plat yang ditekan dengan spring(per) memberi
Plat penekan gaya plat kopling melawan roda gila (flywheel)
Clutch disc Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input
Pelat kopling transmisi. Memuat permukaan gesek(kasar)
antara roda gila dengan plat penekan.
Flywheel Memberikan suatu permukaan gesek (kasar)
Roda gila pada plat kopling
Pilot bearing Mendukung/menyangga bagian ujung depan dari
(ring atau bearing) poros input transmisi

 Setelah mobil diturunkan dan dilakukan langkah pengujian. Langkah pengujian


dilakukan di jalam umum.Setelah pengujian, hasilnya adalah baik dengan bukti, saat
terjadi penambahan gas, kecepatan mobil juga bertambah dan pemindahan presnel
dapat berjalan mulus dan tidak menimbulkan bunyi

B. Saran-saran
1. Saran-saran untuk pembimbing PKL
a. Hendaknya Pembimbing lebih membimbing dan mengawasi siswa,sehingga siswa
bisa menambah Ilmu pengetahuan tentang perbankan.
b. Antara Karyawan dan Pegawai perusahaan hendaknya lebih meningkatkan
komunikasi dengan siswa PKL.
c. Pembimbing/Pegawai harus selalu menegur apabila siswa melakukan kesalahan
dalam bekerja dan hendaknya mengarahkan agar lebih baik.
2. Saran untuk sekolah
a. Hendaknya pelaksanaan PKL dilaksanakan lebih lama lagi.
b. Hendaknya sekolah memberikan kesempatan lebih banyak kepada pembimbing
untuk memonitoring siswanya, agar mereka merasa diperhatikan sekolah.
c. Hendaknya Sekolah dan Industri meningkatkan kerjasama dengan lebih baik.
3. Saran untuk Siswa
a. Siswa hendaknya mempersiapkan mental dan materi,yang telah diberikan di sekolah
terutama dalam bidang teknik kendaraan ringan.
b. Siswa hendaknya menjaga kesopanan dan nama baik diri sendiri, orangtua, dan
sekolah.
c. Siswa harus memenuhi tata tertib yang ada di dalam industri.
d. Siswa harus lebih semangat dalam belajar,disiplin ,dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

www.rodadua.web.id/kopling-moto/ (diakses pada tanggal : 2 September 2018)

Wakid, Muhkamad. 2016. Sistem Kopling Kendaraan Ringan. Skripta

Materi Selama Prakerin.

Buku prakrin/jurnal kegiatan.


http://jinzcaluthax.blogspot.com/2013/07/perbaikan-sistem-kopling-terbaru.html

New Step I Training Manual


http://djblackersz.blogspot.com/2012/09/cara-kerja-kopling-mekanis_28.html

Anda mungkin juga menyukai