Anda di halaman 1dari 27

Diterjemahkan 

dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ‑ www.onlinedoctranslator.com

TUMBUH JIWA SOSIAL ENTREPRENEURS MELALUI 
EDUKASI ENTREPRENEURSHIP DI ERA NORMAL BARU
(Studi Kasus Mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana)

Tony Susilo Wibowo

tonysus_sw@unipasby.ac.id
APA ITU SOSIAL ENTREPRENEUR?

・ 
Wirausahawan sosial adalah orang yang mengembangkan, mendanai, dan 
mengimplementasikan solusi untuk masalah sosial, budaya, atau lingkungan.

・ 
Filantropi: istilah ini umumnya diberikan kepada orang‑orang yang memberikan 
banyak uang kepada amal. Biasanya, filantropi orang kaya yang sering menyumbang 
kepada orang miskin.

・ 
Filantropreneur memanfaatkan sumber daya mereka untuk mencapai perubahan 
sosial yang terukur dan berkelanjutan.

(Sumber: lakshmidarsan, givecompass.Org)
PENGUSAHA SOSIAL: BEBERAPA POIN PANDANGAN

・ 
Wirausahawan sosial bukan hanya wirausahawan
・ 
Pengusaha → memaksimalkan keuntungan, lebih banyak uang, bisnis yang lebih besar, kepuasan 

pelanggan.

・ 
Pengusaha sosial → misi sosial
・ 
Jasa dan keuntungan yang diperoleh dibagikan bukan untuk kepentingan sendiri tetapi 
juga untuk kepentingan orang lain.
・ 
Tujuan utama dari kegiatan bisnis wirausaha sosial adalah untuk membantu 
masyarakat.
・ 
Seorang wirausahawan sosial tertarik untuk memulai bisnis untuk kebaikan sosial yang lebih 

besar dan bukan hanya mengejar keuntungan.
CONTOH KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

・ 
Pengenalan layanan air tawar melalui pembangunan sumur baru.

・ 
Membawa konektivitas internet berkecepatan tinggi ke komunitas terpencil sehingga 

anak‑anak usia sekolah memiliki lebih banyak akses ke informasi dan sumber 

pengetahuan.

・ 
Bank Grameen (A kredit mikro organisasi dimulai pada Bangladesh yang memberikan 
pinjaman kecil kepada orang yang kurang mampu tanpa perlu agunan).
CONTOH DARI INDONESIA
・ Klinik Asuransi Sampah (Asuransi Klinik Sampah)
Sebuah Gerakan Kewirausahaan Sosial Yang Dibangun Untuk Membantu Kelas Menengah 
Dan Bawah Memperoleh Akses Kesehatan Di Tingkat Mikro Dengan Membayar Dengan 
Sampah.

・ Didirikan Oleh dr. Gamal Albinsaid , Seorang Dokter Dari Malang , Jawa Timur.
Penelitian tentang Wirausahawan Sosial

Diselenggarakan pada bulan Agustus 2020 hingga April 2021.

Peneliti : Christina Menuk Srihandayani & Tony Susilo Wibowo.Skema 
Penelitian: Penelitian Unggulan Universitas PGRI Adi Buana. Lokasi 
Penelitian: Surabaya, Indonesia.
Latar belakang

Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Timur pada tahun 2019 tercatat 326 Perguruan 

Tinggi. Setiap tahun lulus lebih dari 50.000 orang.

Tingkat pengangguran sarjana meningkat (25% dari Februari 2017 hingga Februari 
2019).

Beberapa penyebab sarjana menganggur:
◦ 
Keterampilan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
◦ 
Ekspektasi pendapatan dan status yang lebih tinggi.

◦ 
Kesempatan kerja yang terbatas.

Jumlah wirausahawan di Indonesia hanya 2 persen dari total 
penduduk Indonesia.
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2019)
Latar belakang

Seluruh mahasiswa UNIPA Surabaya mendapatkan mata kuliah kewirausahaan.

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII menyatakan bahwa 
indikator jiwa kewirausahaan adalah (a) memperoleh materi mata kuliah 
kewirausahaan, (b) mengikuti pelatihan kewirausahaan, (c) memperoleh hibah 
kewirausahaan, dan (d) mengembangkan usaha rintisan secara mandiri.

Tidak ada 5% mahasiswa UNIPA Surabaya yang memenuhi kriteria jiwa 
wirausaha menurut LLDIKTI Wilayah VII.

8
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui niat berwirausaha mahasiswa setelah mendapatkan 
mata kuliah kewirausahaan.

Untuk mengetahui perkembangan diri mahasiswa setelah mendapatkan 
mata kuliah kewirausahaan.

Untuk mengetahui jiwa wirausaha sosial mahasiswa setelah mendapatkan 
mata kuliah kewirausahaan
Pernyataan masalah

1. Apakah niat kewirausahaan mempengaruhi kewirausahaan sosial?

2. Apakah pengembangan diri mempengaruhi kewirausahaan sosial?

3. Apakah niat kewirausahaan dan pengembangan diri mempengaruhi 
kewirausahaan sosial?

4. Apakah variabel pendidikan kewirausahaan memoderasi pengaruh 
niat berwirausaha terhadap kewirausahaan sosial?

5. Apakah variabel pendidikan kewirausahaan memoderasi pengaruh 
pengembangan diri terhadap kewirausahaan sosial?
Penelitian sebelumnya
Peneliti Judul Jurnal/Edisi Metode penelitian Hasil
Pasien Rambe Menjelaskan Sosial Jurnal Sosial Kuantitatif Hasil menunjukkan bahwa
Wirausaha Kewiraswastaan mendekati hanya empati, diri sendiri
Takawira Niat antara (2019) kemanjuran dan sosial
Munyaradzi Mahasiswa di https://doi.org/10.10 Sebuah deskriptif lintas dukungan memiliki hubungan 
Ndofirepi Zimbabwe 80/19420676.2019.1 survei bagian yang signifikan secara 
683878 desain dipekerjakan statistik dengan
untuk mengumpulkan data  wirausaha
dari sampel tahun pertama niat. Terutama,
siswa di dukungan sosial memiliki 
perguruan tinggi teknik di prediksi negatif
Zimbabwe. hubungannya dengan 
wirausaha sosial
Acak sederhana niat.
sampling digunakan 
untuk memilih responden
dari berbagai bidang
studi yang
termasuk teknik,
bisnis, dan diterapkan
ilmu pengetahuan
Penelitian sebelumnya
Peneliti Judul Jurnal/Edisi Metode penelitian Hasil

Meidi Saputra Pemberdayaan JIPPK, Jilid 3, Pendekatan kualitatif Temuan penelitian menunjukkan

warga negara dan Nomor 2, bahwa pemberdayaan warga 


Kewirausahaan Halaman 144‑148 Pengumpulan data melalui sosial
sosial: Pemutusan ISSN: 2528‑0767 Teknik yang dilakukan dalam  kewirausahaan berperan 
mata rantai anak (p) dan 2527‑8495 penelitian ini adalah  penting dalam memutus 
jalanan. (e) observasi dan pendalaman mata rantai jalanan
http://journal2.u wawancara anak‑anak.
(Pemberdayaan m.ac.id/index.php Penciptaan Dynamic 
Kewarganegaraan dan Sosial /jppk Teknik yang digunakan dalam  Learning Methodist dan
Pengusaha: menentukan instrumen penting dalam 
Memutus Rantai informan adalah purposive  memutus mata rantai 
anak jalanan) sampling anak jalanan.
Tinjauan Literatur

・ 
Niat berwirausaha adalah representasi kognitif dari tindakan yang akan 
dilaksanakan oleh individu baik untuk mendirikan usaha mandiri baru 
atau untuk menciptakan nilai baru dalam perusahaan yang sudah ada. 
(Fini, dkk, 2009).
・ 
Pengembangan diri adalah proses secara sadar meningkatkan diri dalam 
berbagai aspek kehidupannya. Ini adalah pengejaran pertumbuhan pribadi 
secara sadar dengan meningkatkan keterampilan, kompetensi, bakat, dan 
pengetahuan pribadi. (destinysodyssey.com).
Tinjauan Literatur
・ 
Pendidikan Kewirausahaan adalah semacam proses pendidikan (atau pelatihan) 
yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, perilaku, nilai‑nilai atau niat individu 
terhadap kewirausahaan baik sebagai karir yang mungkin atau untuk 
meningkatkan di antara mereka penghargaan terhadap perannya dalam 
masyarakat. (Gautam, 2015).

・ 
Kewirausahaan sosial adalah penciptaan struktur, hubungan, institusi, 
organisasi, dan praktik ekonomi (sosial) yang layak yang menghasilkan dan 
mempertahankan manfaat sosial. Fowler (2000).
Model Penelitian

Wirausaha
Maksud
(X1) Sosial
IDIKAN
Pengusaha
KEWIRAUSAHAAN
DALAM MEMODERASI
(Y)
SePjikaDID
GeAvRekamulihatHPMMDI DALAMeAnTT

BERWIRAUSAHA DAN
PENGEM(XBN ) 
2 SGAN DIRI Kewiraswastaan
TERHADAP Pendidikan
KEWIRAUSAHAAN
(M)
SOSIAL
Metodologi Penelitian
・ 
Pendekatan kuantitatif
・ 
Instrumen Penelitian: Kuesioner
・ 
Responden: 200 mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah pendidikan 
kewirausahaan.

・ 
Sebanyak 121 mahasiswa telah menjalankan kegiatan wirausaha.

・ 
Jenis Kelamin Responden: 75% Wanita, 25% Pria.
・ 
Bidang Usaha : Kuliner 34%, Fashion 19%, Kebutuhan Sehari‑hari 17%, Fashion 
Aksesoris 7%, Lainnya 10%.
・ 
Media bisnis: online atau Media Sosial 69%, Rumah atau Toko 26%, 
Pasar Tradisional 5%.
Pengolahan data
Uji Regresi Moderasi Tahap 1
・ Y=a1 + b1x1 (1)
・ Y=a1 + b1x1 + b2M (2)
・ Y=a1 + b1X1 + b2M + B3X1*M (3)

Penjelasan:
A. Jika persamaan (2) dan (3) tidak berbeda nyata atau B3 = 0 (Tidak Signifikan); b2≠0 (Signifikan) maka M bukan 
variabel Moderator.
B. Jika persamaan (1) (2) tidak berbeda tetapi berbeda dengan persamaan (3), B2=0 (Tidak Signifikan); b3≠0 (Signifikan) maka M 
adalah variabel Moderator Murni.
C. Jika persamaan (1) (2) (3) semuanya signifikan, B2 0 (Signifikan); b3 0 (Signifikan) maka M adalah Variabel Moderator Murni
.
Pengolahan data
Uji Regresi Moderasi Tahap 2
・ Y=a2 + b1x2 (1)
・ Y=a1 + b1x2 + b2M (2)
・ Y=a1 + b1X2 + b2M + B3X2*M (3)

Penjelasan:
・ Jika persamaan (2) dan (3) tidak berbeda nyata atau B3 = 0 (Tidak Signifikan); b2≠0 (Signifikan) maka M bukan 
variabel Moderator.
・ Jika persamaan (1) (2) tidak berbeda tetapi berbeda dengan persamaan (3), B2=0 (Tidak Signifikan); b3≠0 (Signifikan) 
maka M adalah variabel Moderator Murni.
・ Jika persamaan (1) (2) (3) semuanya signifikan, B2 0 (Signifikan); b3 0 (Signifikan) maka M adalah Variabel Kuasi 
Moderator.
Pengolahan data

Penjelasan
1. Variabel niat berwirausaha (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kewirausahaan sosial (Y) karena nilai signya 0,211 > 0,05.
2. Variabel pengembangan diri (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap kewirausahaan sosial (Y) karena nilai sig 0,766 > 0,05.
3. Variabel niat berwirausaha dan pengembangan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap kewirausahaan sosial karena 
nilai sig 0,322 > 0,05.
Pengolahan data

Penjelasan.
1. Pada uji regresi yang memasukkan variabel M (Pendidikan Kewirausahaan) diketahui bahwa variabel Pendidikan 
Kewirausahaan berpengaruh signifikan karena 0,000 < 0,05.
2. Pada uji regresi yang memasukkan variabel Interaksi 1 (X1*M) tidak berpengaruh signifikan karena 0,668 > 0,05.
3. Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan bukan merupakan variabel pemoderasi terhadap variabel 
niat berwirausaha terhadap kewirausahaan sosial.
Pengolahan data

Penjelasan.
1. Pada uji regresi yang memasukkan variabel M (Pendidikan Kewirausahaan) diketahui bahwa variabel Pendidikan Kewirausahaan 
berpengaruh signifikan karena 0,000 < 0,05.
2. Pada uji regresi yang memasukkan variabel Interaksi 2 (X2*M) dinyatakan tidak berpengaruh signifikan karena 0,495 > 0,05.

3. Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan bukan merupakan variabel pemoderasi dalam variabel pengembangan diri 
kewirausahaan sosial.
Diskusi (Uji Regresi Tahap 1)
・ Variabel niat berwirausaha tidak berpengaruh terhadap kewirausahaan sosial, 
kemungkinan karena kurangnya pemahaman siswa tentang kewirausahaan sosial.
・ Kewirausahaan = untung
・ Wirausahawan sosial = profit + pemberdayaan masyarakat > keberlanjutan.

・ Variabel pengembangan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap 
kewirausahaan sosial.
・ Pengembangan diri dilakukan oleh mahasiswa > kemampuan akademik dan 
pengetahuan sesuai bidang ilmunya.
Diskusi (Uji Regresi tahap 1: X1 M terhadap Y)
・ Pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kewirausahaan sosial.
・ Siswa diajarkan untuk mengubah pola pikir mereka.
・ Kurikulum > mengajarkan siswa untuk dapat menemukan peluang bisnis melalui 
pemberdayaan masyarakat.
・ Mempertajam naluri bisnis.
・ Membentuk kepribadian siswa melalui penguasaan karakteristik kewirausahaan.

・ Variabel interaksi X1 yaitu niat berwirausaha dan pendidikan 
kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap kewirausahaan sosial.
・ Mahasiswa kurang memiliki wawasan tentang kewirausahaan sosial.
Diskusi (Uji Regresi tahap 2: X2 M terhadap Y)
・ Variabel interaksi 2, pengembangan diri dan pendidikan kewirausahaan tidak 
berpengaruh signifikan terhadap variabel kewirausahaan sosial.
・ Kegiatan pendidikan kewirausahaan di dalamnya juga diajarkan hal‑hal yang berkaitan dengan 
pengembangan diri dan pembentukan kepribadian.

・ Pendidikan kewirausahaan berusaha membentuk karakter siswa seperti kepemimpinan, 
kemandirian, kerjasama, inovasi, kreativitas dan semangat juang yang dapat dijadikan 
modal untuk menjadi wirausaha.
・ Pendidikan kewirausahaan tidak memoderasi pengembangan diri dan 
kewirausahaan sosial.
・ Materi yang disampaikan kebutuhan mahasiswa sebagai wirausaha.
・ Pelatih tidak memiliki latar belakang wirausaha atau berpengalaman dalam 
wirausaha sosial.
Ringkasan

・ 
Menumbuhkan jiwa wirausaha membutuhkan waktu dan proses yang tidak 
sebentar.

・ 
Pendidikan kewirausahaan dapat menumbuhkan kepekaan sosial yang dapat 
membentuk wirausaha sosial.

・ 
Materi pendidikan kewirausahaan lebih diarahkan pada 
perubahan pola pikir kewirausahaan sosial.
Referensi
・ https://destinysodyssey.com/personal‑development/self‑development‑2/
・ Fowler, A.2000. LSM sebagai momen dalam sejarah: Selain bantuan untuk kewirausahaan 
sosial atau inovasi sipil?, Triwulanan Dunia Ketiga 21(4), hlm. 637‑654
・ Fini, dkk. 2009.Landasan Niat Wirausaha.https://
www.researchgate.net/publication/228809909.
・ Gautama, MK 2015. Pendidikan Kewirausahaan: Konsep, Karakteristik dan 
Implikasinya Bagi Pendidikan Guru. SPIJE, Vol.5, No.1, Januari 2015.
・ Rambe, P. dan Ndofirepi, TM 2019. Menjelaskan Niat Kewirausahaan Sosial di 
kalangan Mahasiswa di Zimbabwe, Jurnal Kewirausahaan Sosial, DOI: 
10.1080/19420676.2019.1683878.
・ Saputra, M.2018. Pemberdayaan Warga Negara dan Kewirausahaan Sosial: 
Pemutusan Mata Rantai Anak Jalanan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan 
Kewarganegaraan (JIPKK) Volume 3, No. 2, Hal 144‑148.
TERIMA KASIH

谢谢
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai