Anda di halaman 1dari 23

BIAYA DALAM AGRIBISNIS

MARLINDA APRIYANI, S.P, M.P.


Definisi Biaya

Biaya adalah nilai dari semua korbanan (input) ekonomi


yang diperlukan yang dapat diperkirakan dan yang dapat
diukur untuk menghasilkan sesuatu produk.
Jenis-jenis Biaya

1. Biaya sarana produksi yang habis terpakai


Biaya sarana produksi yang habis terpakai yaitu nilai dari benih, bibit, pupuk,
pestisida, makanan ternak, dan input-input lain, yang sesungguhnya habis
terpakai.

2. Biaya bunga modal (interest)


Biaya yang perlu dibayar untuk penyediaan uang tersebut, imbalan untuk
kesediaan melepaskan kesempatan mempergunakan uang tersebut untuk
sementara waktu.
Biaya bunga modal terdiri dari: (1) Pembayaran untuk kesempatan
menggunakan, dan (2) Premi risiko
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....

3. Biaya tanah
Tanah tidak mengalami pengurangan nilai jika digunakan dengan seksama
sehingga tidak perlu dilakukan penyusutan. Yang termasuk biaya tanah
yaitu:
a) Biaya perbaikan-perbaikan tanah, seperti saluran irigasi dengan
tanggulnya, sumur-sumur, pipa-pipa, sengkedan yang dianggap akan
”aus”, sehingga perlu dihitung nilai penyusutannya untuk periode
waktu tertentu.
b) Untuk tanah milik sendiri, biaya tanah adalah nilai penjualan tanah
tersebut
Pada prakteknya, biaya tanah dianggap sebagai sewa.
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....
4. Biaya alat produksi yang tahan lama
Biaya ini terdiri dari:

a. Pengurangan nilai (penyusutan)


Penyusutan = Nb - Ns
n
X = 100 - % Ns
n
keterangan:
Nb : nilai baru
Ns : nilai sisa
n : jangka usia ekonomis
X : persentase penyusutan dari nilai baru
% Ns: nilai siasa terhitung persen dari nilai
Tabel Biaya Penyusutan Alat

No Jenis Alat Jumlah Nilai Baru Nilai Sisa Umur Penyusutan Penyusutan
(Rp) (Rp) Ekonomis (Th) /Th /Periode
1 Cangkul 2 100.000 0 3 66.666 16.666
2 Sprayer 1 150.000 0 5 30.000 7.500
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....

b. Biaya bunga

c. Biaya pelengkap
Biaya pelengkap adalah biaya-biaya yang diperlukan, jika
sebuah alat produksi digunakan, yaitu:
(1) biaya pemeliharaan dan reparasi,
(2) bahan bakar dan pelumas, serta
(3) premi asuransi
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....

5. Biaya tenaga kerja


Jenis-jenis tenaga kerja:
a) Tenaga kerja tetap, yaitu tenaga kerja keluarga (batih) petani yang terdiri dari:
 petani itu sendiri
 anggota keluarga petani
 tenaga kerja tetap yang digaji
b) Tenaga kerja musiman lepas, dihitung sendiri untuk masing-masing tanaman yang
bersangkutan

Biaya tenaga kerja dihitung dengan mengkonversikan semua tenaga kerja pria dewasa
berdasarkan nilai HKP (Hari Kerja Pria) dikalikan dengan besarnya tingkat upah
minimum yang berlaku.
Pria = 1 HKP Wanita = 0.8 HKP Anak2 = 0,5 HKP
Bagaimana menghitung biaya
tenagakerja???????
Tabel Biaya Tenaga Kerja

No Kegiatan Pria Wanita Jumlah Biaya


/Pekerjaan HOK TK (Rp)
Jml org Jml hari Jml Jml org Jml hari Jml
Jam/hari Jam/hari
1 Pengolahan 8 1 5 2 1 5 6,85 513.750
Tanah
2 Pemeliharaan
tanaman
HOK = jumlah jam kerja/7 x jumlah hari x jumlah orang x HKP
HOK Pria = 5/7 x 1 x 8 x 1
= 5,71
HOK Wanita = 5/7 x 1 x 2 x 0,8
= 1,14

HOK TK = 5,71 + 1,14 = 6,85

Biaya TK = HOK x Upah harian yg berlaku


= 6,85 x 75.000
= 513.750
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....

6. Biaya-biaya lain
Contoh-contoh:
a) Jasa orang ketiga, seperti pekerja borongan (kontraktor),
penata buku, ahli hukum, perantara (makelar), dan
sebagainya.
b) Biaya perusahaan umum lainnya, seperti pajak-pajak
perusahaan, biaya listrik, iuran-iuran dan kewajiban-
kewajiban lain.
Biaya dalam agribisnis dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.

➢ Biaya tetap (Fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk faktor
produksi tetap misalnya biaya sewa lahan, biaya penyusutan mesin dan
peralatan.
Besarnya biaya tetap tidak tergantung dari jumlah produksi yang
dihasilkan, hanya akan berubah jika terjadi perubahan dalam jumlah atau
harga tanah, tenaga kerja, dan alat produksi tahan lama.
➢ Biaya variabel (variable cost) atau biaya tidak tetap, biaya produksi
yang dikeluarkan untuk faktor produksi variabel atau faktor produksi
yang habis terpakai,
contohnya: bibit, pupuk, pestisida, dan sebagainya.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi
dapat dihitung berdasarkan jumlah total biaya tetap dan biaya
variabel

TC = TFC + TVC

Keterangan:
TC = Total cost (Biaya Total)
TFC = Total Fixed Cost (biaya tetap total)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Tabel Total Biaya Variabel (TVC)

No Keterangan Jumlah Satuan Harga Satuan Total


1 Benih jagung bonanza 3 Bks 60.000 180.000
2 Pupuk urea 100 Kg 3.400 340.000
3 Tenaga Kerja 6,85 HOK 75.000 513.750
Total Biaya Variabel 1.033.750
Tabel Total Biaya Tetap (TFC)

No Keterangan Jumlah Satuan Total Biaya


1 Sewa Lahan 2 Ha 1.000.000
2 Upah Tenaga Kerja Tetap 1 Orang 3.000.000
3 Biaya Penyusutan 2.500.000
Total Biaya Tetap 6.500.000
TOTAL BIAYA

TC = TVC + TFC
TC = Rp 862.500,- + Rp 6.500.000,-
TC = Rp 7.362.500,-
Penerimaan

TR = P X Q

TR = TOTAL REVENUE ( TOTAL PENERIMAAN)


P = HARGA PRODUK (RP)
Q = JUMLAH PRODUKSI (UNIT)
PENDAPATAN/KEUNTUNGAN

𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶

HPP = Harga Pokok Produksi


HPP = TC/Q
Harga Jual = HPP + (% keuntungan x HPP)
BREAK EVENT POINT (BEP)
 BEP adalah kondisi saat total penerimaan sama dengan total biaya

TR = TC
P x Q = TC
Q = TC/P
P = TC/Q

TR = TC
P x Q = TVC + TFC
P = (TVC + TFC)/Q
R/C rasio

 Tingkat efisiensi suatu usaha biasa ditentukan dengan menghitung per cost
ratio yaitu imbangan antara hasil usaha dengan total biaya produksinya.
 Usaha dikatakan menguntungkan jika RC ratio >1

𝑇𝑅
𝑅𝐶 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝐶
B/C rasio

 Tingkat efisiensi suatu usaha biasa ditentukan dengan menghitung per cost
ratio yaitu imbangan antara pendapatan dengan total biaya produksinya.
 Usaha dikatakan menguntungkan jika BC ratio > 0
𝜋
B𝐶 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝐶
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai