3. Biaya tanah
Tanah tidak mengalami pengurangan nilai jika digunakan dengan seksama
sehingga tidak perlu dilakukan penyusutan. Yang termasuk biaya tanah
yaitu:
a) Biaya perbaikan-perbaikan tanah, seperti saluran irigasi dengan
tanggulnya, sumur-sumur, pipa-pipa, sengkedan yang dianggap akan
”aus”, sehingga perlu dihitung nilai penyusutannya untuk periode
waktu tertentu.
b) Untuk tanah milik sendiri, biaya tanah adalah nilai penjualan tanah
tersebut
Pada prakteknya, biaya tanah dianggap sebagai sewa.
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....
4. Biaya alat produksi yang tahan lama
Biaya ini terdiri dari:
No Jenis Alat Jumlah Nilai Baru Nilai Sisa Umur Penyusutan Penyusutan
(Rp) (Rp) Ekonomis (Th) /Th /Periode
1 Cangkul 2 100.000 0 3 66.666 16.666
2 Sprayer 1 150.000 0 5 30.000 7.500
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....
b. Biaya bunga
c. Biaya pelengkap
Biaya pelengkap adalah biaya-biaya yang diperlukan, jika
sebuah alat produksi digunakan, yaitu:
(1) biaya pemeliharaan dan reparasi,
(2) bahan bakar dan pelumas, serta
(3) premi asuransi
Jenis-jenis biaya (lanjutan)....
Biaya tenaga kerja dihitung dengan mengkonversikan semua tenaga kerja pria dewasa
berdasarkan nilai HKP (Hari Kerja Pria) dikalikan dengan besarnya tingkat upah
minimum yang berlaku.
Pria = 1 HKP Wanita = 0.8 HKP Anak2 = 0,5 HKP
Bagaimana menghitung biaya
tenagakerja???????
Tabel Biaya Tenaga Kerja
6. Biaya-biaya lain
Contoh-contoh:
a) Jasa orang ketiga, seperti pekerja borongan (kontraktor),
penata buku, ahli hukum, perantara (makelar), dan
sebagainya.
b) Biaya perusahaan umum lainnya, seperti pajak-pajak
perusahaan, biaya listrik, iuran-iuran dan kewajiban-
kewajiban lain.
Biaya dalam agribisnis dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
➢ Biaya tetap (Fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk faktor
produksi tetap misalnya biaya sewa lahan, biaya penyusutan mesin dan
peralatan.
Besarnya biaya tetap tidak tergantung dari jumlah produksi yang
dihasilkan, hanya akan berubah jika terjadi perubahan dalam jumlah atau
harga tanah, tenaga kerja, dan alat produksi tahan lama.
➢ Biaya variabel (variable cost) atau biaya tidak tetap, biaya produksi
yang dikeluarkan untuk faktor produksi variabel atau faktor produksi
yang habis terpakai,
contohnya: bibit, pupuk, pestisida, dan sebagainya.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi
dapat dihitung berdasarkan jumlah total biaya tetap dan biaya
variabel
TC = TFC + TVC
Keterangan:
TC = Total cost (Biaya Total)
TFC = Total Fixed Cost (biaya tetap total)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Tabel Total Biaya Variabel (TVC)
TC = TVC + TFC
TC = Rp 862.500,- + Rp 6.500.000,-
TC = Rp 7.362.500,-
Penerimaan
TR = P X Q
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
TR = TC
P x Q = TC
Q = TC/P
P = TC/Q
TR = TC
P x Q = TVC + TFC
P = (TVC + TFC)/Q
R/C rasio
Tingkat efisiensi suatu usaha biasa ditentukan dengan menghitung per cost
ratio yaitu imbangan antara hasil usaha dengan total biaya produksinya.
Usaha dikatakan menguntungkan jika RC ratio >1
𝑇𝑅
𝑅𝐶 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝐶
B/C rasio
Tingkat efisiensi suatu usaha biasa ditentukan dengan menghitung per cost
ratio yaitu imbangan antara pendapatan dengan total biaya produksinya.
Usaha dikatakan menguntungkan jika BC ratio > 0
𝜋
B𝐶 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝐶
TERIMAKASIH