Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM

PENGENDALIAN INTERNAL PENGIRIMAN BARANG


SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
(STUDI KASUS PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN DI
SINGARAJA, BALI)

1
Putu Ngurah Surya Widiantara, 1Edy Sujana

Program Studi S1 Akuntansi


Jurusan Ekonomi dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {1suryawidiantara11@gmail.com, 1edy.s@undiksha.ac.id}

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi efektivitas penerapan sistem
pengendalian internal pengiriman barang sebagai persiapan menghadapi revolusi industri
4.0. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kuantitatif dengan data primer
diperoleh dari penyebaran kuisioner. Metode yang digunakan dalam pengambilan pada
penelitian ini adalah metode sensus. Jumlah sampel yang diambil adalah keseluruhan
anggota perusahaan yang masing-masing terdiri dari 30 orang di Ninja Xpress Mini
Station Singaraja, J&T Express Drop Point Singaraja, dan Kantor Pos Singaraja. Data
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus indeks % skala likert 5 dan
menggunakan mean sebagai acuan perbandingan dari ketiga perusahaan. Uji Validitas
dan reliabilitas kusioner menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel. Hasil penelitian
menyatakan bahwa penerapan pengendalian internal pada ketiga perusahaan yang diuji
berjalan sangat efektif, dengan Ninja Xpress Mini Station Singaraja yang memiliki nilai
mean indeks % akhir tertinggi. Hasil kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0 pada
ketiga perusahaan yang diuji memiliki kesiapan masing-masing di Level 3 (Perusahaan
sudah melaksanakan transformasi ke industri 4.0) dengan Kantor Pos yang memiliki nilai
mean indeks % akhir tertinggi.

Kata Kunci: Sistem Pengendalian Internal, Kesiapan Revolusi Industri 4.0, Perbandingan
Efektivitas

254
EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL PENGIRIMAN BARANG
SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI
4.0 (STUDI KASUS PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN DI
SINGARAJA, BALI)

1
Putu Ngurah Surya Widiantara, 1Edy Sujana

Program Studi S1 Akuntansi


Jurusan Ekonomi dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {1suryawidiantara11@gmail.com, 1edy.s@undiksha.ac.id}

Abstract
This study aims to determine the evaluation of the effectiveness of the
implementation of an internal control system for shipping goods in preparation for
the industrial revolution 4.0. this studi uses quantitative descriptive methods with
primary data obtained from the distribution of questionnaires. The method used in
taking this research is the census method. The number of sample used from the
entire company members, each consisting of 30 people in Ninja Xpress Mini
Station Singaraja, J&T Express Drop Point Singaraja, and Kantor Pos Singaraja.
The data of this study were used Index % Skala likert 5 to analized the data and
use mean as a reference for comparison of the three companies. Validity and
reliability testing using by help of SPSS and Microsoft Office Excel. The results
stated that the application of the internal control in the three companies was very
effective, with Ninja Xpress Mini Station Singaraja have the highest final mean
index % value. The results of readiness to face the industrial revolution 4.0 in the
three companies test have their respective readiness at Level 3 (The Company
has carried out the transformation to industry 4.0), with the Kantor Pos SIngaraja
have the highest final mean index % value.

Keywords: Internal Control System, Industrial Revolution 4.0, Effectiveness


Comparison

255
PENDAHULUAN Biasanya kegiatan transaksi online ini bisa
disebut sebagai E-commerce. Calon
Pesatnya perkembangan suatu konsumen dapat mengakses barang yang
perusahaan saat ini tidak lepas dari yang ingin dibeli pada suatu perusahaan
namanya permasalahan, baik itu terjadi penyedia barang melalui media online. Jika
pada perusahaan dagang, manufaktur, terjadi kesepakatan jual beli antara
maupun jasa dalam mencapai tujuan yang perusahaan penyedia barang dengan calon
telah ditetapkan. Salah satu bagian yang pembeli, perusahaan penyedia barang akan
penting agar tujuan perusahaan bisa berkoordinasi dengan perusahaan jasa
tercapai adalah pengendalian internal. pengiriman untuk mengirim barang sampai
Tanpa pengendalian internal, tujuan ke tempat pembeli.
perusahaan tidak dapat tercapai dengan
optimal. Berdasarkan hasil survey yang
dilakukan oleh lembaga riset asal Inggris,
Perusahaan jasa pengiriman Merchant Machine terdapat sepuluh negara
merupakan perusahaan yang dengan pertumbuhan e-commerce tercepat
mengkhususkan diri pada bidang layanan di dunia. Meksiko menempati urutan kedua
pengiriman, yang dalam hal ini adalah dengan pertumbuhan 59%, sementara
pengiriman barang (Rapi, 2017). Di zaman Filipina menempati urutan ketiga dengan
sekarang yang serba internet, rekan kerja pertumbuhan e-commerce sebesar 51%.
yang paling sering menggunakan jasa Indonesia berada di urutan pertama dengan
pengiriman barang adalah perusahaan pertumbuhan 78% di tahun 2018 dengan
yang memasarkan barang melalui internet jumlah pengguna internet mencapai 171,17
atau para pelaku bisnis online dan entitas juta orang (menurut survey terbaru APJII)
tertentu yang tidak bisa mengirim (Hari, 2019).
barangnya sendiri (Cargonesia, 2019).
Gambar 1 Sepuluh Negara dengan Pertumbuhan E-
commerce Tercepat

Sumber: Data Survey Merchant Machine tahun 2018

256
Xpress Singaraja yang hanya memiliki 1
kantor cabang (mini station) yaitu di
E-commerce menjadi pendorong utama Singaraja yang lingkup pengirimannya
pertumbuhan sektor jasa ekspedisi. Jasa mencakup wilayah Singaraja, Gilimanuk,
ekspedisi di Indonesia mencatat Kubu (Karangasem), Kintamani (Bangli).
pertumbuhan pendapatan yang
mengesankan sebesar 30% – 40% pada Efektivitas dapat diartikan sebuah
tahun 2016 dibantu oleh pertumbuhan proses pencapaian tujuan yang telah
cepat sektor e-commerce (Kargo, 2020). direncanakan sebelumnya. Apabila hal
tersebut adalah tujuan suatu perusahaan
Kesempatan ini dapat digunakan maka proses pencapaian tujuan tersebut
oleh perusahaan jasa pengiriman untuk merupakan suatu keberhasilan dalam
bekerja sama dengan para pelaku e- melaksanakan program menurut
commerce (Vanesha, 2016). Dari wewenang, fungsi, dan tugas perusahaan
banyaknya pengguna internet yang ada, tersebut. Dari pendapat (Othenk, 2008),
perusahaan harus tetap waspada terhadap menyatakan bahw, Efektivitas menunjukkan
keamanan informasi internal perusahaan. keberhasilan dari segi tercapai atau
Di era revolusi industri 4.0 ini tiap tidaknya sasaran yang telah direncanakan.
perusahaan dituntut untuk melakukan Jika hasil suatu kegiatan semakin
penyebaran informasi secara cepat, tepat, mendekati sasaran, maka semakin tinggi
dan akurat menggunakan teknologi internet. efektivitasnya. Sejalan dengan pendapat
Tidak menutup kemungkinan adanya tersebut, (Othenk, 2008), efektivitas adalah
orang-orang yang tidak bertanggung jawab pemanfaatan sumber daya, sarana, dan
dapat mengakses informasi perusahaan prasarana dalam jumlah tertentu yang
tanpa izin yang dapat merugikan secara sadar direncanakan sebelumnya
perusahaan nantinya. Peran pengendalian untuk menghasilkan suatu pekerjaan tepat
internal bagi perusahaan jasa pengiriman pada waktunya.
sangat penting dimana informasi mengenai
keamanan paket kiriman, pencapaian Penilaian efektivitas pada penelitian
pengiriman, kepuasan konsumen, data ini berdasarkan evaluasi penerapan sistem
pendapatan dll nantinya menjadi citra pengendalian internal yang mengacu pada
perusahaan dan pencapaian tujuan komponen pengendalian internal yang
perusahaan kedepannya (Rosita, 2019). dikemukakan oleh COSO (The Committee
of Sponsoring Organization of the
Penelitian yang akan dilakukan oleh Treadway Commission) ((COSO), 2013).
peneliti adalah perbandingan antar Komponen Pengendalian internal ini terdiri
perusahaan jasa pengiriman dimana dari 5 bagian yaitu; 1) Lingkungan
efektivitas penerapan sistem pengendalian Pengendalian, 2) Penilaian Resiko, 3)
internal dan kesiapan perusahaan Aktivitas Pengendalian, 4) Informasi dan
menghadapi revolusi industri 4.0 dijadikan Komunikasi, 5) Pengawasan.
sebagai topik perbandingan. Lokasi
penelitian yang digunakan yaitu, Ninja Dunia saat ini sudah memasuki
Xpress Mini Station Singaraja, J&T Express yang namanya revolusi industri 4.0. Istilah
Drop Point Singaraja, dan Kantor Pos revolusi industri 4.0 diperkenalkan melalui
Pemeriksa Singaraja. Ketiga lokasi tersebut sebuah proyek yang menggunakan
merupakan perusahaan yang memiliki teknologi komputerisasi pabrik oleh
kegiatan operasional yang kompleks dan Pemerintah Jerman pada Bulan Oktober
memiliki manajemen pengatur kegiatan 2012 dalam acara Honnover Fair
operasional di lingkup Kabupaten Buleleng. (Artikelsiana, 2019). Prof. Klaus Martin
Masing-masing perusahaan tersebut juga Schwab, teknisi dan ekonom Jerman, yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas juga pendiri dan Executive Chairman World
pengiriman yang dilakukan oleh sub- Economic Forum, melalui bukunya The
cabang perusahaan di masing-masing Fourth Industrial Revolution (2017),
wilayah kecamatan/kota kecuali Ninja menyebutkan bahwa saat ini kita sedang
257
berada pada awal sebuah revolusi yang Metode yang digunakan di dalam
secara fundamental mengubah cara hidup, penelitian ini adalah metode deskriptif
bekerja, serta berhubungan satu sama lain dengan pendekatan kuantitatif, dimana
(Schwab, 2017). penelitian ini menggunakan instrumen yang
di dalam mengolah dan pengukurannya
Revolusi industri 4.0 didasari atas secara statistik dan berbentuk angka-angka
kemajuan teknoogi baru yang (Sugiyono, 2008). Penelitian ini
mengintegrasikan dunia fisik, digital, serta dilaksanakan di Kantor Ninja Xpress Mini
biologis telah mempengaruhi seluruh Station Singaraja, J&T Express Drop Point
disiplin ilmu, ekonomi, industri, serta Singaraja, dan Kantor Pos Singaraja.
pemerintah. Bidang-bidang yang Metode pengambilan sampel pada
mengalami peningkatan berkat kemajuan penelitian ini menggunakan metode sensus
teknologi baru diantaranya; 1) Robot dengan mengambil seluruh anggota yang
kecerdasan buatan (artificial intelligence ada dimasing-masing perusahaan
robotic), 2) Teknologi nano, 3) Bioteknologi, sebanyak 30 orang, sehingga jumlah
dan 4) Teknologi komputer kuantum, 5) sampel total sejumlah 90 responden. Data
blockchain (seperti bitcoin), 6) teknologi penelitian didapatkan menggunakan
berbasis internet, serta 7) printer 3D kuisioner berisi pernyataan yang
(Artikelsiana, 2019). disesuaikan dengan kondisi pada
Dengan kemajuan teknologi yang perusahaan jasa pengiriman barang. Hasil
sudah ada saat ini, perusahaan tentunya pengumpulan kuisioner diuji validitas dan
perlu untuk menghadapi atau reliabilitasnya dengan bantuan SPSS Versi
menyesuaikan diri dengan adanya 16.0, kemudian data dengan bantuan
perkembangan teknologi. Pengendalian Microsoft Office Excel menggunakan rumus
internal yang mengikuti perkembangan indeks % skala likert 5, dan kemudian dicari
teknologi dapat berjalan dengan sangat mean masing-masing komponen
efektif (Rosita, 2019). Pada penelitian ini, pengendalian internal dan pilar kesiapan
peneliti juga meneliti mengenai kesiapan revolusi industri 4.0 (INDI 4.0), serta yang
perusahaan dalam menghadapi revolusi terakhir dibandingankan mean akhir
industri 4.0 yang mengacu pada pilar INDI masing-masing perusahaan untuk dapat
4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readines mengetahui tingkat efektivitas dan tingkat
Index). INDI 4.0 ini adalah suatu standar kesiapan perusahaan masing-masing.
acuan untuk mengukur tingkat kesiapan HASIL DAN PEMBAHASAN
perusahaan dalam bertrasnformasi ke era
industri 4.0. Standar INDi 4.0 ini diluncurkan Hasil yang didapatkan dalam
oleh pemerintah Indonesia melalui penelitian ini meliputi, uji kualitas data, hasil
Kementrian Perindustrian pada acara perbandingan penerapan sistem
Indonesia Industrial Summit (IIS) 15 April pengendalian internal, dan hasil
2019 di Kota Tangerang (Kemenperin, perbandingan kesiapan menghadapi
2019). Pengkuran INDI 4.0 meliputi 5 pilar, revolusi industri 4.0 pada Ninja Xpress Mini
yaitu 1) Manajemen dan Organisasi Station Singaraja, J&T Express Drop Point
(Management and Organization), 2) Orang Singaraja, dan Kantor Pos Singaraja.
dan Budaya (People and Culture), 3)
Produk dan Layanan (Product and Service), Uji kualitas data meliputi uji validitas
4) Teknologi (Technology), dan 5) Operasi dan uji reliabilitas data. Uji validitas memiliki
Pabrik (Factory Operation). Hasil yang tujuan untuk mengukur seberapa baik
didapat setelah melakukan pengukuran instrumen penelitian dan mengukur konsep
pada lima pilar utama INDI 4.0 akan yang seharusnya diukur. Kuisioner dapat
dimasukan ke dalam level kesiapan yang dikatakan valid saat pertanyaan yang
dimulai dari level 0 (belum siap) sampai terdapat pada kuisoner tersebut mampu
dengan level 4 (sangat siap). mengungkapkan sesuatu yang ingin diukur
dalam suatu penelitian. Uji validitas yang
METODE dilakukan menggunakan teknik korelasi
258
Pearson’s Correlation. Pada penelitian ini
uji validitas dilakukan pada 30 responden
masing-masing perusahaan di Ninja Xpress
Mini Station Singaraja, J&T Express Drop Rumus Interval:
Point Singaraja, dan Kantor Pos Singaraja
dengan menguji kelayakan kuisioner
pengendalian internal dan kuisioner
kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0 Pada penelitian ini peneliti
Kriteria keputusan hasil valid pada kuisioner menggunakan skala likert dengan 5 jenis
dinyatakan apabila nilai Pearson’s pilihan jawaban dan sebagai skor terbesar
Correlation (r-hitung) > r-tabel dengan α = yang dapat dipilih oleh responden dalam
0,05 (Ghozali, 2011). Berdasarkan output menjawab pernyataan, maka:
SPSS 16.0 hasil uji validitas menunjukan
bahwa pada seluruh item pada kuisoner
pengendalian internal dan kuisoner Berikut ini adalah kriteria
kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0 interpretasi skornya berdasarkan hasil
pada perusahaan jasa memiliki nilai hitung interval di atas yaitu sebagai berikut:
Pearson’s Correlation lebih besar dari nilai
r-tabel (0,05) sehingga dapat disimpulkan Tabel 1 Interval Efektivitas Pengendalian Internal
seluruh item pernyataan dinyatakan valid. Angka Interval Keterangan
Setelah itu, dilaksanakan uji Sangat Tidak
reliabilitas secara bersamaan terhadap 0% - 19,99% Efektif
seluruh item pernyataan pada kuisioner 20% - 39,99% Tidak Efektif
pengendalian internal dan kuisioner 40% -59,99% ragu-Ragu
kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0. 60% - 79,99% Efektif
Kriteria hasil reliable ditentukan apabila dari
nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70 80% - 100% Sangat Efektif
Sumber: Data Diolah, 2020
(standar alpha) (Ghozali, 2011). Hasil
pengujian menunjukan bahwa untuk Tabel 2 Interval Efektivitas Kesiapan Revolusi
seluruh item pernyataan kuisoner industri 4.0
pengendalian internal (Lingkungan Angka Interval Keterangan
Pengendalian, Penilaian Resiko, Aktivitas 0% - 19,99% Level 0
Pengendalian, Informasi dan Komunikasi,
serta Pengawasan) dan kuisoner kesiapan 20% - 39,99% Level 1
menghadapi revolusi industri 4.0 40% - 59,99% Level 2
(Manajemen dan Organisasi, Orang da 60% - 79,99% Level 3
Budaya, Produk dan Layanan, Teknologi, 80% - 100% Level 4
serta Operasional Perusahaan) memiliki Sumber: Data Diolah, 2020
nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70, PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil Perbandingan Efektivitas
instrument yang digunakan pada penelitian Penerapan Sistem Pengendalian Internal
ini dapat dikatakan reliabel.
Berikut ini adalah penyajian dari
Sesudah uji kualitas data terpenuhi,
hasil perbandingan efektivitas penerapan
dilakukan pengukuran indeks % skala likert
sistem pengendalian internal pada Ninja
5 dan mencari nilai mean pada komponen
Xpress Mini Station Singaraja, J&T Express
pengendalian internal dan pilar kesiapan
Drop Point Singaraja, dan Kantor Pos
revolusi industri di setiap perusahaan untuk
Singaraja yang dijabarkan ke dalam bentuk
dibandingkan hasilnya. Rumus yang
tabel. Tabel tersebut berisi mengenai nama
digunakan dalam menghitung persentase
perusahaan yang digunakan dalam
efektivitas yang akan dibandingkan adalah:
penelitian, item variabel berupa komponen
pengendalian internal yang disertai hasil
259
Tabel 4 Perbandingan Kesiapan Menghadapi Revolusi Industri Perusahaan Jasa Pengiriman di
Tabel 3 Perbandingan Penerapan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan Jasa
Singaraja
Tabel 5 Perbandingan Mean Akhir Pengendalian Internal dan Kesiapan Industri 4.0
Pengiriman di Singaraja
Operasional
Informasi
Manajemen PenilaianPengendalian
Orang dan Produk dan Teknologi
Aktivitas Kesiapan Revolusi
danPerusahaan
Mean Lingkungan
Akhir
Organisasi Internal
Pengendalian BudayaResiko Layanan Pengendalian Industri 4.0Pengawasan
Komunikasi
Ninja 55,83% 70,67% 53,78% 86,67% 85,16%
Ninja 88,48% 70,42%
J&T
Ninja 43,50% 87,22% 68,83%87,33% 73,56%88,80%80,13% 88,83%80,67% 90,22%
Keterangan Sangat Efektif Level 3
POS
J&T 63% 88,56% 63,67% 86% 74,44%86,93%83,47% 86% 77,33% 87,78%
J&T 87,05% 69,34%
POS 84,56% 86,22% 88,53% 87% 83,78%
Keterangan Sangat Efektif Level 3
POS 86,01% 72,38%
Keterangan Sangat Efektif Level 3
nilai mean indeks % masing-masing Berdasarkan data pada tabel 4,
komponen yang sudah didapat dari hasil dapat dilihat bahwa, tabel tersebut
perhitungan data kuisioner pengendalian menjabarkan mengenai hasil perbandingan
internal. ketiga perusahaan jasa pengiriman yang
dinilai dari kesiapan menghadapi revolusi
Sumber: Data Diolah, 2020 industri 4.0 berdasarkan nilai mean indeks
% pilar-pilar pendukung dalam indeks
Berdasarkan data pada tabel 3, penilaian kesiapan revolusi industri 4.0
dapat dilihat bahwa tabel tersebut (INDI 4.0). Dimulai dari Pilar Manajemen
menjabarkan mengenai hasil perbandingan Organisasi untuk Ninja bernilai 55,83%,
ketiga perusahaan jasa pengiriman yang J&T bernilai 43,50%, dan Pos bernilai 63%.
dinilai dari penerapan pengendalian Pilar Orang dan Budaya untuk Ninja bernilai
internalnya berdasarkan nilai mean indeks 70,67%, J&T bernilai 68,83%, dan Pos
% komponen-komponen yang ada dalam bernilai 63,67%. Pilar Produk dan Layanan
pengendalian internal. Dimulai dari untuk Ninja bernilai 53,78%, J&T bernilai
Komponen Lingkungan Pengendalian, 73,56%, dan Pos bernilai 74,44%. Pilar
untuk Ninja bernilai 87,22%, J&T bernilai Teknologi untuk Ninja bernilai 86,67%, J&T
88,56%, dan Pos bernilai 84,56%, bernilai 80,13%, dan Pos bernilai 83,47%.
Komponen Penilaian resiko untuk Ninja Pilar Operasional Perusahaan untuk Ninja
bernilai 87,33%, J&T bernilai 86%, dan Pos bernilai 85,16%, J&T bernilai 80,67%, dan
bernilai 86,22%. Komponen Aktivitas Pos bernilai 77,33%.
Pengendalian untuk Ninja bernilai 88,80%,
J&T bernilai 86,93%, dan Pos bernilai
88,53%. Komponen Informasi dan
Komunikasi untuk Ninja bernilai 88,93%,
J&T bernilai 86%, dan Pos bernilai 87%.
Komponen Pengawasan untuk Ninja
bernilai 90,22%, J&T bernilai 87,78%, dan
Pos bernilai 83,78%.

Hasil Perbandingan Kesiapan


Perusahaan Jasa Menghadapi Revolusi
Industri 4.0
Sumber: Data Diolah, 2020
Sumber: Data Diolah, 2020
Deskripsi Evaluasi Efektivitas Penerapan
Sistem Pengendalian Internal sebagai
Kesiapan Menghadapi Revolusi Industri
4.0

260
Hasil pengujian evaluasi penilaian kesiapan revolusi industri 4.0
efektivitas penerapan sistem pengendalian (INDI 4.0), yaitu dengan mean akhir bernilai
internal sebagai kesiapan menghadapi 69,34%, didapat dari nilai mean akhir
revolusi industri 4.0 didapatkan dari masing-masing pilar INDI 4.0 yang memiliki
perhitungan mean (rata-rata) indeks % keterangan kesiapan di LEVEL 3 (J&T
masing-masing komponen pengendalian Express Drop Point Singaraja sudah
internal COSO dan pilar dari indikator melaksanakan transformasi ke industri 4.0).
kesiapan revolusi industri 4.0 (INDI 4.0).
Berikut ini, penyajian hasil uji masing- Pelaksanaan sistem pengendalian
masing perusahaan akan disajikan ke internal di Kantor Pos Singaraja
dalam Tabel 5. berdasarkan hasil perhitungan mean indeks
% masing-masing komponen pengendalian
Pelaksanaan sistem pengendalian internal skala likert 5, maka mean akhir
internal di Ninja Xpress Mini Station bernilai 86,01% dan dapat dipastikan
Singaraja berdasarkan hasil perhitungan sesuai dengan interval komponen
mean indeks % masing-masing komponen pengendalian internal bahwa pelaksanaan
pengendalian internal skala likert 5 maka pengendalian internal di Kantor Pos
mean akhir bernilai 88,48% dan dapat Singaraja berjalan dengan SANGAT
dipastikan sesuai dengan interval EFEKTIF.
komponen pengendalian internal bahwa
pelaksanaan pengendalian internal di Ninja Untuk dapat menghadapi
Xpress Mini Station Singaraja berjalan perkembangan zaman, perusahaan
dengan SANGAT EFEKTIF. tentunya memerlukan kesiapan untuk
menghadapinya. Penerapan komponen
Untuk dapat menghadapi pengendalian internal sejalan dengan
perkembangan zaman, perusahaan penilaian kesiapan revolusi industri 4.0
tentunya memerlukan kesiapan untuk (INDI 4.0), yaitu dengan mean akhir bernilai
menghadapinya. Penerapan komponen 72,38%, didapat dari nilai mean akhir
pengendalian internal sejalan dengan masing-masing pilar INDI 4.0 yang memiliki
penilaian kesiapan revolusi industri 4.0 keterangan kesiapan di LEVEL 3 (Kantor
(INDI 4.0), yaitu dengan mean akhir bernilai Pos Singaraja sudah melaksanakan
70,42%, didapat dari masing-masing pilar transformasi ke industri 4.0).
INDI 4.0 yang memiliki keterangan
kesiapan di LEVEL 3 (Ninja Xpress Mini Hasil Penelitian menunjukan bahwa,
Station Singaraja sudah melaksanakan untuk penerapan pengendalian internal di
transformasi ke industri 4.0). perusahaan jasa dari ketiga perusahaan
sudah berjalan dengan SANGAT EFEKTIF,
Pelaksanaan sistem pengendalian dengan Ninja Xpress yang memiliki nilai
internal di J&T Express Drop Point mean akhir tertinggi. Untuk penilaian
Singaraja berdasarkan hasil perhitungan kesiapan meghadapi revolusi industri 4.0
mean indeks % masing-masing komponen dari ketiga perusahaan memiliki kesiapan di
pengendalian internal skala likert 5, maka LEVEL 3 (Perusahaan sudah melaksanakan
mean akhir bernilai 87,05% dan dapat transformasi ke industri 4.0), dengan Kantor Pos
dipastikan sesuai dengan interval Singaraja yang memiliki nilai mean akhir
komponen pengendalian internal bahwa tertinggi.
pelaksanaan pengendalian internal di J&T SIMPULAN DAN SARAN
Express Drop Point Singaraja berjalan
dengan SANGAT EFEKTIF. Simpulan
Untuk dapat menghadapi Berdasarkan hasil pemaparan yang
perkembangan zaman, perusahaan telah dijelaskan di atas, adapun kesimpulan
tentunya memerlukan kesiapan untuk yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu,
meghadapinya. Penerapan komponen demi mendukung optimalnya kinerja dan
pengendalian internal sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan jasa

261
memerlukan adanya suatu pengendalian Penulisan penelitian ini tidak jauh
internal yang terorganisir dengan baik. Di dari kata sempurna dan masih terdapat
dalam pelaksanaan pengendalian internal, beberapa kekurangan, maka dari itu
perusahaan jasa juga perlu untuk mengikuti penelitian ini perlu adanya saran yang
adanya perkembangan zaman agar membangun agar penelitian ini dapat lebih
pelaksanaan dari pengendalian internal sempurna. Adapun saran yang dapat
dapat berjalan dengan efektif. penulis berikan adalah sebagai berikut: 1)
Saran Kepada Peneliti Selanjutnya
Pelaksanaan sistem pengendalian diharapkan mampu menjadi bahan acuan
internal (sesuai dengan komponen penelitian mampu menambah teori-teori
pengendalian internal COSO) pada Ninja baru dan variabel-variabel tambahan yang
Xpress Mini Station Singaraja berjalan relevan dengan penelitian ini. 2) Saran
dengan hasil Sangat Efektif dengan nilai Kepada Lembaga Universitas Pendidikan
rata-rata indeks % akhir bernilai 88,48%, Ganesha diharapkan agar mampu dijadikan
pada J&T Expresss Drop Point Singaraja bahan literatur atau bacaan yang nantinya
pelaksanaan pengendalian internal berjalan dapat menjadi acuan untuk peneliti
dengan hasil Sangat Efektif dengan nilai selanjutnya. 3) Saran Kepada Perusahaan
rata-rata indeks % akhir bernilai 87,05%, Jasa (Ninja Xpress Singaraja, J&T Express
dan pada Kantor Pos Singaraja Singaraja, dan Kantor Pos Singaraja)
pelaksanaan pengendalian internal berjalan diharapkan mampu menjadi bahan
dengan Sangat Efektif dengan nilai rata- penilaian kinerja dari perusahaan dan
rata indeks % akhir bernilai 86,01%. mampu menjadi motivasi untuk dapat
Peran perkembangan zaman meningkatkan kinerjanya di periode
berpengaruh terhadap pelaksanaan selanjutnya.
pengendalian internal perusahaan jasa. DAFTAR RUJUKAN
Pelaksanaan pengendalian internal dalam
perusahaan jasa juga diiringi dengan (COSO), C. of S. O. of the T. C. (2013)
kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0. Internal Control - Integrated
Penilaian kesiapan sangat diperlukan untuk Framework. New York: AIGPA’s
melihat kesiapan perusahaan jasa dalam Publication.
menghadapi perkembangan zaman.
Indikator Kesiapan dalam menghadapi Artikelsiana (2019) Pengertian, Ciri,
revolusi industri 4.0 (INDI 4.0) digunakan Dampak, dan Tantangan Industri
sebagai penilaian kesiapan perusahan jasa 4.0. Available at:
dalam menghadapi revolusi industri 4.0. https://www.artikelsiana.com/2019/0
Hasil penilaian kesiapan untuk Kantor Pos 1/revolusi-industri-40-pengertian-
Singaraja berada pada kesiapan Level 3 ciri-dampak-tantangan-industri-
(Kantor Pos Singaraja sudah melaksanakan 40.html.
transformasi ke industri 4.0) dengan rata- Cargonesia (2019) Pengertian Ekspedisi
rata indeks % akhir INDI 4.0 bernilai dan Berbagai Penjelasannya.
72,38%, pada Ninja Xpress Mini Station Available at:
Singaraja memiliki kesiapan pada Level 3 https://cargonesia.co.id/pengertian-
(Ninja Xpress Mini Station Singaraja sudah ekspedisi-dan-berbagai-
melaksanakan transformasi ke industri 4.0) penjelasannya/.
dengan rata-rata indeks % akhir INDI 4.0
bernilai 70,42%, dan pada J&T Express Ghozali, I. (2011) Aplikasi Analisis
Drop Point Singaraja memiliki kesiapan Multivariate dengan Program IBM
pada Level 3 (J&T Express Drop Point SPSS 19. 5th edn. Semarang:
Singaraja sudah bertransformasi ke industri Universitas Dipenogoro.
4.0) dengan rata-rata indeks % akhir INDI
Hari, W. (2019) Indonesia menjadi Negara
4.0 bernilai 69,34%.
dengan Pertumbuhan E-Commerce
Saran Tercepat di Dunia. Available at:
262
https://databoks.katadata.co.id/data
publish/2019/04/25/indonesia-jadi-
negara-dengan-pertumbuhan-e-
commerce-tercepat-di-dunia.
Kargo, T. (2020) Ekspedisi menjadi
Andalan Pengiriman Barang.
Available at:
https://kargo.tech/blog/ekspedisi-ini-
jadi-andalan-cari-tahu-di-sini-jenis-
barang-yang-bisa-dikirim/.
Kemenperin (2019) Ukur Kesiapan
Manufaktur Menuju Industri 4.0.
Available at:
http://kemenperin.go.id/artikel/20578
/INDI-4.0-Ukur-Kesiapan-Sektor-
Manufaktur-Bertransformasi-
Menuju-Industri-4.0.

Othenk (2008) Pengertian Efektivitas dan


Landasan Teori Efektivitas.
Available at:
http://literaturbook.blogspot.co.id.
Rapi (2017) Mengenal Sedikit Mengenai
Perusahaan Jasa Pengiriman
Barang. Available at:
https://rapi.co.id/mengenal-sedikit-
mengenai-perusahaan-jasa-
pengiriman-barang/.
Rosita, A. (2019) Pengaruh Pengendalian
Intern Terhadap Kualitas SIA
Perusahaan di Era Revolusi Industri
4.0. Available at:
https://www.kompasiana.com/aprilia
rosita/5cd82c4f95760e5f7302/penga
ruh-pengendalian-intern-terhadap-
kualitas-sia-perusahaan-di-era-
revolusi-industri-4-0?page=all.
Schwab, K. M. (2017) The Fourth Industrial
Revolution. New York: St. Martin’s
Press.
Sugiyono (2008) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Vanesha, B. (2016) Apa itu Jasa Kurir.
Available at:
https://www.parselday.com/blog/apa
-itu-jasa-kurir/.
263

Anda mungkin juga menyukai